"Mas, lepasin aku! Mas nyiksa aku tau nggak," kataku dengan muka lesu.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2xg70RUuO
Akbar tak merespon sama sekali. Sekarang ia sedang duduk di atas ranjang di sampingku sambil menatap layar laptopnya.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEOtgJAs0Y
"Mas, aku laper! Aku belum makan dari kemarin!" kataku sambil menggerak-gerakkan tangan kakiku yang terikat membentuk huruf X.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd8ygqslnL0
"Sebentar lagi dateng... aku udah pesen online," kata Akbar masih dengan wajah dingin. Sesekali Akbar meneguk kopinya di dalam cangkir.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6dsZCtG8o
"Mas tega banget sama aku sih... Aku mau pipis, Mas..." kataku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdlaMOi6PAI
"Diem!" Akbar berdiri untuk melepas ikatan tangan dan kakiku. Saat Akbar memapahku, kucoba untuk melepas pegangan tangan Akbar dari tubuhku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhydG9rijhS
"Aduh... " Aku terjatuh di atas lantai, dengan tubuh lemas dan kaki terasa lumpuh.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvwV4bO8YG
"Hehe, makanya kamu nurut kalo dibantuin jalan! Nggak usah sok jaim gitu, sok mandiri..." kata Akbar dengan senyum menyebalkan.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ybwItjHZq
Kupandang wajah Akbar dengan tatapan kesal. Andai saja tubuhku tak lemas, mungkin aku bisa kabur dari sini.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpc4bAeHxY
"Nggak usah ngelihatin aku kayak gitu, Fa!" kata Akbar yang kembali memapahku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOusMnkc5dr
Kubuang mukaku saat Akbar memandangku dengan sinis. Sekarang aku berada di dalam kamar mandi, sedang jongkok, buang air kecil.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4B46s5kwh
"Ngadep sana, kambing!"
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3xN1Aa1q3
"Hahaha, suami sendiri dikatain kambing. Udah buruan kencingnya! Abis ini kamu kudu mandi!" kata Akbar yang memegangi tubuhku karena kakiku terasa lumpuh.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEjUvgikZX8
"Trus ngapaian kamu disini? Katanya nyuruh aku mandi?" tanyaku dengan jutek.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdrrzanK9E
"Nggak usah sok kuat..." kata Akbar sambil melepas pegangannya pada tubuhku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCgYl5oZcT
"Aduh..." lagi-lagi aku terjatuh.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoB5gHbUE0
"Kan udah aku bilang. Nggak usah jaim, sok kuat," kata Akbar meledekku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZl6RHV9qHc
Kutatap Akbar dengan mata melotot, "Ini kan gara-gara kamu... Orang jahat," kataku terisak sambil mengusap air mataku yang menetes.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4S1qL50ZuM
Lalu Akbar jongkok di depanku sambil menangkupkan tangannya di kedua pipiku, "Kamu yang jahat... nympho."
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7mnuiSpyOF
Kutepis tangan Akbar dari kedua pipiku, "Lepasin! Nggak usah ngatain aku!" kataku mulai emosi.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBeTRiStzfK
"Kenapa? Sakit hati? Bukannya kamu kayak gitu, Fa? Berapa kontol yang masuk ke dalam lubangmu?" tanya Akbar dengan tatapan yang menusuk.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMiPvXMMgRz
"Bar.. kasiani aku! Tubuhku udah lemas banget," kataku mulai mengiba. Aku tak peduli Akbar meledekku dengan sebutan apa pun. Emosi hanya membuat tubuhku lemas.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1ji1bCYrI
"Hehe, sebenarnya aku kasian sama kamu, Fa. Nggak seharusnya aku menyiksa istriku sendiri," kata Akbar sambil melepas pakaianku. Lalu Akbar menggendongku ke dalam bathtub.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsDZcwbEaOQ
Dalam hati, aku ingin memaki-maki Akbar karena sudah membuatku menderita.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0QlsmoafH
"Aku tungguin disini! Cepet mandinya!" kata Akbar yang duduk di dekat kamar mandi sambil menutup gorden yang memisahkan antara aku yang berada di dalam bathtub dan Akbar yang duduk menungguku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhuLDbDfbE0
"Nggak bisa... aku cewek. Nggak bisa cepet mandinya."
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ42uaDNB8uC
*******
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemlCyufHvQ
Selesei aku mandi, Akbar menghanduki tubuhku. Tangannya yang sedang menghanduki tubuhku, tak bergeser dari dadaku. Yang tak berhenti mengelap lekukan dadaku. Naik ke atas sampai ke puting lalu berputar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUM12FEx1yG
"Cantik..." kata Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEQWoMpABG
"Nggak usah cabul!" kataku kesal.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDYLU9VcVA
"Haha, nggak ada yang salah, Fa. Suami muji tubuh istrinya sendiri," kata Akbar sambil tertawa.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXKtc2AfZIf
"Tapi aku nggak butuh..." kataku sambil membuang muka.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0TwX0LZo6
Akbar masih mengusap tubuhku bagian dada dengan handuk berkali-kali.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdN4gS6Dzp
"Udah ah, aku kedinginan!" kataku jutek.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJhxKiMuzc4
Akbar yang berada di belakangku mengambil kimono panjang dari capstok lalu membantuku memakainya. Dengan sedikit kasar, Akbar memutar tubuhku menghadap cermin.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOryamSzuB
"Lihat wajahmu!" kata Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgV3v3k73DJ
Wajahku pucat, dengan lingkaran hitam mengelilingi mataku. Menatap penampilanku di cermin, aku terisak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVhju2C2YFG
"Kenapa kamu nangis?" tanya Akbar sambil mengendus rambutku yang tergerai di punggungku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyuzUzREyZ
Kuusap air mataku yang menetes di pipiku, "Kamu kejam!"
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YwZQMYYuN
"Aku nggak kejam, Fa. Nggak mungkin aku kejam sama istriku sendiri," kata Akbar yang tersenyum di belakangku tanpa rasa bersalah.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdS1f9StbMl
"Psikopat!" kataku dengan terisak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jdtE5k6e9
"Hahaha, aku itu sayang sama kamu, Fa. Kamu tau apa yang aku inginkan? Aku ingin mendidikmu menjadi perempuan baik-baik," kata Akbar dengan senyum mengerikan.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDJF39Pzps
Bulu kudukku bergidik melihat Akbar. Jantungku pun mulai berdetak kencang, seakan-akan memberi peringatan bahwa ada ancaman besar yang mengintaiku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjGgeCs9ORh
Tangisku kembali meledak. Tubuhku pun tersentak-sentak karena tangisku tak bisa kubendung.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLPRmxDxyyn
"Aku bisa ngerasain apa yang kamu rasain, Fa," kata Akbar yang memelukku semakin erat dengan senyum menyeringai.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT6H8iYSDB2
"Kenapa kamu siksa aku kayak gini? hiks hiks hiks" tanyaku terisak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDKEzNR1gQm
"Karena aku sayang sama kamu, Fa," kata Akbar dengan senyum datar sambil menggendongku masuk ke dalam kamar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqEB81fu4Zm
Tubuhku kembali direbahkan di atas ranjang, lalu tangan dan kakiku kembali diikat.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAJaFRP9Em
"Aku nggak berangkat ke kantor dan memilih remote demi kamu," kata Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dM66AzEqt
"Demi nyiksa aku? hiks hiks."
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKFfJJYSSvL
Kudengar bunyi bell dari depan gerbang. "Makananmu, udah dateng..." kata Akbar yang turun dari ranjang.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3BBZMJQ9Z
Setelah Akbar pergi, tangisku mulai mereda. Dan aku berpikir, tak ada gunanya terus-terusan bersedih. Tenagaku perlu diisi ulang, aku pun perlu makan juga.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWr7y1ea02Z
Akbar membuka pintu kamar, "Makan seadanya..." kata Akbar sambil menutup pintu kamar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbzBHwi4mz
Ikatanku pun dilepas, namun hanya bagian tangan saja. Karena rasa lapar yang menderaku, aku tak lagi peduli dengan reputasiku. Lalu sebungkus nasi goreng yang masih dipegang Akbar kurebut, dengan buru-buru kumakan nasi goreng itu dengan lahapnya. Sesekali kulirik Akbar, kulihat Akbar menatapku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXK5H7yZNaF
"Kenapa liatin aku?" tanyaku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOdP3nIc2e9
"Nggak..." kata Akbar tersenyum.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ881DAgXmBG
"Kamu mau juga? Jangan ya, aku laper banget," kataku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8XBIFS6rK
"Nggak, itu buat kamu aja, biar kenyang. Aku taruh sini ya botol air mineralnya," kata Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYRd8TaJU3y
"Iya..." kataku sambil mengangguk-angguk.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQKLdJmT5T
*****
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDeoTiKJSl
Sekarang hari ketiga pernikahanku. Kondisiku masih seperti hari-hari sebelumnya, dalam kondisi terikat di atas ranjang. Aku tak lagi hanyut ke dalam kesedihan. Bahkan, mencoba memberontak pun aku enggan. Tubuhku sudah lelah, apalagi Akbar hanya memberiku makan sehari sekali.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJeCnc94Wp
Baru saja tiga hari, tubuhku semakin kurus. Pipiku yang orang-orang bilang chubby, kini menjadi tirus. Dan mataku cekung, menandakan aku sangat kelelahan. Penderitaan yang aku rasakan terasa seperti pil pahit yang kupaksa telan, agar aku sembuh dari siksaan yang kuhadapi.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzyaPFvp13
Dari semua kegilaan yang aku terima dari Akbar, ada keanehan yang membuatku mengernyitkan dahiku. Sampai detik ini, Akbar belum menyentuhku sama sekali. Entah apa alasannya, aku tak bisa menerka.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4zTCVyERq
Tak hanya itu saja, aku juga memikirkan Mbok Darmi, Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman. Aku mengkhawatirkan mereka.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9o7pVB5bn
"Sial!" kata Akbar masuk ke dalam kamar lalu membanting pintu kamar sampai aku tersentak kaget.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CEjnUf62R
"Liat! Apa yang dilakuin pegawaimu!" kata Akbar sambil memegang mulutnya yang berdarah.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBwopXCVWrt
"Apa yang terjadi?" tanyaku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtdrQR1F0jS
"Aku dikeroyok Salim, Sukri sama Dirman, haha. Pegawai nggak tau diri dan ternyata mereka setia sama kamu!" kata Akbar yang kini membungkuk sambil memegang daguku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayRoe5wtvi
Tak kutanggapi pernyataan Akbar. Namun aku lega karena Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman baik-baik saja.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsaCFxACohz
"Kenapa? Kamu suka liat aku dipukulin?" tanya Akbar sambil menangkupkan tangannya di kedua pipiku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKODRs1V4Yd
"Lepasin, Mas! Sakit," kataku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgw3fRqCzk6
"Sakit ya? Kamu kasih apa mereka sampai mereka setia sama kamu?" tanya Akbar sambil mendengus.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaKCmXgwqi
"Aku nggak kasih apa-apa..." kataku dengan suara lemah.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kQrRd36gl
Lalu Akbar bangun dari ranjang, berdiri di samping ranjangku. "Baru kali ini aku dipukulin kayak gini. Berani-beraninya mereka mukul anak kyai," kata Akbar yang mulai sombong.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV85QXaEYpP
Pintu kamarku pun didobrak, Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman masuk ke dalam kamar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmMKWJv9Nqd
"Ci..." kata Pak Dirman.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ109ZZ0JNuI
"Bajingan..." Pak Salim memukul Akbar. Disusul oleh Pak Sukri yang menyasar ulu hatinya. Yang terakhir Pak Dirman yang memukul hidung Akbar sampai darahnya mengucur.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqL8EZ3PIx
"Hahaha, ayo lawan aku, tua bangka!" kata Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnEeIIybXEK
Satu pukulan mengenai Pak Salim, pukulan kedua mengenai Pak Sukri. Pukulan ketiga mengenai Pak Dirman.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIT6CjldCML
"Cih..." Akbar meludah ke tubuh Pak Salim yang mengegelepar di atas lantai.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4IAxpNA3Kx
Akbar tak henti-hentinya menginjak-injak kepala Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhl9vpHNOn4
"Udah, Mas! Udah! Hentikan!" kataku terisak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziBL6XRiRy
Kulihat ada lima orang berbadan besar masuk ke dalam kamar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJovAIbhMA
"Bawa mereka keluar!" kata Akbar memberi instruksi pada lima orang berbadan besar itu.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLA0zgFwmfI
Kudengar suara lirih Pak Salim, "Maafin aku, Fa..."
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmm0gzJ4N7
Air mataku menetes, muncul perasaan bersalah karena menyeret Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman ke dalam masalahku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXL01PlhbF
"Aku nggak bakal mecat mereka... Aku pengen tau, seberapa setia mereka sama kamu," kata Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzg1LLt9xho
"Mas, kumohon! Jangan apa-apakan mereka lagi! Urusan Mas sama aku, Mas boleh ngelakuin apa aja ke aku!" kataku dengan terisak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfIiAVcVn8
Akbar pun naik ke atas ranjang, dengan sedikit membungkuk. Mendekatkan wajahnya ke wajahku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVXS1tVAm43
"Gimana rasanya?" tanya Akbar sambil menangkupkan tangannya ke kedua pipiku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSOPflj2quV
Lidahku terasa kelu. Bibirku pun sulit untuk mengucapkan satu patah kata. Namun, air mataku tak mampu kubendung, yang terus mengalir membasahi pipiku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwAUwoy8w5h
"Jangan nangis, Sayang! Aku nggak berniat nyakitin kamu. Yang aku mau, kamu nurut sama aku..." kata Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUC8pE77oaB
Dengan terisak aku membuka bibirku, "Aku nurut sama kamu, Mas."
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYW6ESvvB3e
"Bagus..." kata Akbar dengan seringai menyeramkan.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIajbFiriAy
"Apa yang harus aku lakuin?" tanyaku lemah.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1cAp9CzGoJ
"Aku cuma mau, kamu jadi istri yang baik. Kamu nggak boleh melepas hijab cadarmu. Kamu harus tetap memakai celamis, handshock, kaos kaki kecuali di dalam kamar. Kamu nggak boleh memakai parfum, bahkan memoles wajahmu kecuali buat suamimu saja!"
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOH0Svttw9l
"Baik, aku patuh, Mas!" kataku pasrah.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhArLgMq3Fm
*********
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15FZp7WmrZ
Sekarang hari ke empat pernikahanku. Aku berubah, tak seperti sebelumnya. Setiap hari, aku berteriak-teriak histeris karena trauma yang kualami. Kadang aku menangis di pojokan dengan menutup telingaku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqEUFrh6a8
"Non..." kata Mbok Darmi sambil memeluk tubuhku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28am0rSLqQ
Tangisku terus terisak. Tubuhku pun terasa lumpuh.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4v5bjsUGSp
"Mbok... Aku takut!" kataku sambil memeluk erat Mbok Darmi.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6f1Ok8sRjI
"Maafin, Mbok ya Non. Mbok nggak bisa nolongin Non," kata Mbok Darmi ikut menangis sesenggukan.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuud3f3IDVz
Mbok Darmi mengangkat tubuhku, memapahku ke kursi sofa ruang tamu.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡklWLmcdrz7
Di ruang tamu, aku menunduk dengan perasaan cemas yang menyiksa. Sesekali aku merapikan penampilanku, agar auratku tak tersingkap.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX3O9c6gL2i
Saat Pak Sukri mendekatiku lalu duduk di sampingku. Perasaan takutku mulai muncul, "Maaf, Pak... Permisi!" Aku pun berjalan ke depan meninggalkan Pak Sukri.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiO2d8EELFB
Saat aku duduk di lantai teras rumah, kulihat Pak Dirman menatapku dari jauh. Perasaan takutku kembali muncul dengan kutundukkan pandanganku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUwOtP8MYq
Pak Dirman mendekat, duduk di sampingku. "Cici nggak apa-apa kan?" tanya Pak Dirman.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIMX8geNv9
"Aku takut, Pak..." kataku sendu.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYpSj0AqmNM
"Dek..." kudengar Akbar berada di belakangku. Tubuhku langsung menggigil seketika mendengar suara Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxKSpzpsTn
"Maaf Pak," kataku sambil meninggalkan Pak Dirman.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq089VJ2dwN
Lalu aku berjalan ke arah Akbar. "Iya, Mas..." kataku menunduk dengan perasaan takut.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSkx1D4b9V
"Adek darimana aja tadi? Mas nyariin lho," kata Akbar dengan suara meninggi.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0fUd4nJm3m
"A... dek di depan Mas... duduk di teras," kataku tergagap.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTfFEC8Jlr
"Jangan bo'ong!" kata Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhuUqKb2bbd
Tangisku langsung meledak. Aku pun berlutut di depan Akbar. "Maafin, aku Mas!" kataku dengan terisak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxf0OsGqteW
Lalu Akbar jongkok di depanku, sambil kedua tangannya masing-masing berada di kedua pundakku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9J3sn6fY5
"Emang barusan, ngapain?" tanya Akbar sambil mengangkat daguku agar menatapnya.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uP27PZvnc
"A... aku... "
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pZPlBD8xh
"Ngapain? Nggak usah takut, Dek!" kata Akbar menyeringai.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwo8j6mhcR6
"Maafin aku, Mas! Jangan sakitin aku lagi, hiks hiks."
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQNyRnf3bi
"Hahaha, nggak ada yang nyakitin kamu, Dek," kata Akbar sambil tertawa terbahak-bahak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCRw0WjXlOc
Pandanganku tetap menunduk. Aku takut Akbar menyakiti Pak Sukri dan Pak Dirman.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgA1zPr6wa
"Hmm? Adek tadi sama siapa di teras?" tanya Akbar mengintimidasiku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbjFNlzht9
Lagi-lagi aku berlutut di depan Akbar, "Jangan sakitin siapa pun, Mas! Ini semua kesalahanku..."
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjCpu8BSNz
"Udah! Aku nggak marah. Sama siapa Dek?" tanya Akbar sambil mengangkat tubuhku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYLp9BecJ5
"Sama Pak Dirman, hiks hiks," kataku sambil terisak-isak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ12P3xoKv7b
"Aku nggak ngapa-ngapain, kamu Fa..." kata Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtdzriBab0
Kutatap mata Akbar dengan mata berkaca-kaca.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXj92lWb4fT
"Tapi kamu salah!!" kata Akbar berteriak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8XvLeURCk
Plak!
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Pz2V2xqSx
"Aduh..." aku terjatuh di lantai.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDNH2GTw9wI
Akbar menunduk, dengan wajah mendekat ke depan wajahku. "Jangan nangis, Dek! Mas sayang sama kamu," kata Akbar sambil mengusap air mataku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmxzQukHao1
"Maafin aku, Mas! Jangan sakitin Pak Dirman!" tanyaku mengiba.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd5kms7N5JQ
"Kenapa nggak boleh?" tanya Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9S8vyDzlt
"Aku yang salah," kataku masih terisak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJCgojhM6B
"Oh, kamu mengakui kalo kamu salah? Kamu tau kan itu khalwat?" tanya Akbar dengan suara meninggi.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLtV5SASPm
"Aku tau..." kataku terisak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsZyI29h3Q
"Ya bagus kalo kamu tau kalo kamu salah!" kata Akbar berdiri dengan emosi yang meledak-ledak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98Y1J4O81t
Pak Dirman berlari mendekatiku yang bersimpuh di atas lantai. "Cici nggak apa-apa?" tanya Pak Dirman.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1tWbL9W7mQ
"Heh, tua bangka... Menyingkir dari istriku!" kata Akbar dengan emosi.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLiXsPHTdI
"Jangan perlakukan Cici kayak gini Mas!" kata Pak Dirman berdiri sambil tangannya terkepal.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bKxsczxtb
"Oh mau babak belur kayak kemarin lagi?"
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRADpUqEqg9
"Nggak masalah, saya babak belur. Saya yang salah, jadi hukum saya! Jangan Cici Farisha!" kata Pak Dirman.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60JeD8fRHD
"Saya nggak mau mengotori tangan saya buat mukul orang rendahan kayak kalian..." kata Akbar mendengus kesal.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY0PFwCsMfP
Pak Dirman memandang Akbar dengan mata berkaca-kaca.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEf8yzLej0t
"Saya nggak masalah, Mas menghina saya. Tapi saya nggak rela Cici diperlakukan kasar," kata Pak Dirman.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvP7vcF5Dv
"Oh so sweet. Sebegitu setianyakah Pak Dirman sama istri saya? Pak Dirman dikasih apa sama istri saya?" tanya Akbar dengan nada mengejek.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡug0eTkC5Rp
"Saya nggak dikasih apa-apa. Saya tulus, nggak mengharapkan apa-apa," kata Pak Dirman.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5GuPOmCYyl
"Hahaha, benarkah?" tanya Akbar sambil mendekat ke arah Pak Dirman lalu memukul perutnya.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMTiMncTR4
Pak Dirman memegang perutnya karena kesakitan lalu tersungkur di atas lantai.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgZu2RD5pB
"Hiks, Mas udah Mas!" kataku sambil berlutut memegang kaki Akbar yang menendang-nendang tubuh Pak Dirman.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOMXLjsgSY
Saat Akbar sedang menendang tubuh Pak Dirman. Pak Salim dan Pak Sukri datang mendekat.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmkNOZVZ2v
"Pak Dirman, nggak apa-apa Pak?" tanya Pak Salim.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ni375qtpj
"Saya nggak apa-apa. Yang penting Cici jangan sampe dipukulin lagi, Pak," kata Pak Dirman sambil memegang perutnya.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBl1j26NmK1
Melihat Pak Dirman kesakitan, aku tak tega. Aku tak peduli jika aku harus ditampar berkali-kali. Sekarang aku duduk di samping Pak Dirman sambil terisak-isak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugkpcz1xNm
"Dek, apa-apaan kamu Dek!" kata Akbar mendekatiku sambil menarik tubuhku sampai aku terjengkang ke belakang.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡol5SRZmma1
"Aduh..."
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMTnTdo6yp
Pak Salim dan Pak Sukri mendorong tubuh Akbar sampai terdorong mundur. Akbar mulai dipukuli, dari wajah sampai perutnya.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmWuerfZORZ
"Hahaha, baru kali ini aku tau, babu setia sama majikannya," kata Akbar sambil tertawa.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jQdxRauoR
Lima orang bodyguard Akbar masuk ke dalam rumah, untuk membantu Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXL8kGmBG65
"Udah! Kalian nggak perlu bantuin aku!" kata Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuRYIVm9iWK
Lalu Akbar mulai mendengus, Pak Salim ditonjoknya sampai sempoyongan. Setelah Pak Salim jatuh, giliran Pak Sukri dihajar habis-habisan. Mentalku yang rapuh, membuatku tak mampu berbuat apa-apa untuk menolong mereka.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKG8L5NfY7
"Udah Mas! Udah!" kataku sambil berlutut memegang kaki Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5E2LOLAjx
"Udah kalian bubar!" kata Akbar berteriak.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPA3tlcIjFJ
Pak Dirman bangun, dengan tangan memegang perutnya. Disusul Pak Salim dan Pak Sukri dengan tangan yang terkepal. Kelima bodyguard pun meninggalkan ruangan.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5bWWPu6J7Q
Sekarang aku diseret Akbar dengan memegang tanganku ke lantai atas. Saat Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman ingin mencegah Akbar, aku menggeleng-gelengkan kepalaku. Mereka patuh padaku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQHoHHx159b
Kuucapkan kata-kata lirih ke mereka, "Terima kasih, Pak."
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOZ034y66yt
"Sama-sama," kata mereka lirih.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHyRX7b3ufw
Sesampainya di lantai atas, pintu kamar ditutup dengan keras. Lalu tubuhku diempaskan ke atas ranjang.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdfNK71CQBM
"Udah waktunya, Dek," kata Akbar menyeringai sambil menelanjangi dirinya sendiri.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjCbRABKlPU
"Mas!" Aku yang masih memakai outfit lengkap sedang ditindih Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf54EcVQNwd
Kulihat penis Akbar hampir seukuran penis Papa. Namun, nafsuku sama sekali tak terpicu, karena trauma yang kualami. Yang muncul justru perasaan takut, Akbar kembali memperlakukanku dengan kasar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ97sAIQag4
"Kamu nggak perlu telanjang, Fa!" kata Akbar sambil tangannya menyibakkan dressku ke atas sampai ke perut lalu melepas celamisku dengan kasar.2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBTBxXoqWp
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWuGvS1Y373
Dengan satu tarikan, celana dalamku pun turun sampai sebatas lutut. Entah kenapa otakku terasa dihijack, saat Akbar mulai penetrasi tanpa foreplay. Aku hanya bisa pasrah tanpa mencegahnya karena tubuhku membeku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJIFNcfxgf
Belum sempat penis Akbar masuk ke dalam lubang vaginaku, hanya sebatas menempel saja. Tiba-tiba Akbar mengejang. Lalu tubuhnya ambruk ke atas tubuhku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX97Ljl1Nzk
"Siyal!" kata Akbar merutuki dirinya sendiri.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eVKoH1y1B
"Ejakulasi dini?"
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkQI6jYkusb
Ketakutanku yang awalnya membayangi pikiranku dengan awan gelap, mulai tersibak. Cahaya pun seakan memberiku ruang untuk bernafas. Bukankah ini sesuai rencanaku? Namun, aku tak pernah membayangkan akan mengalami siksaan fisik dan mental seperti ini. Meski mentalku terlanjur rusak, ada secercah harapan agar aku kembali ke sedia kala.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLGP0iI8vH
Sekarang Akbar berguling ke sampingku. Kutatap wajahnya, Akbar pun membuang mukanya ke samping. Lalu pandanganku mengarah ke arah kelaminnya yang mulai layu.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmx1nxtfw2
"Mas, kok si Johny layu sih?" tanyaku yang sekarang duduk sambil memegang penis Akbar. Kucoba mengocoknya, namun penis Akbar tak kunjung menegang.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GylVk5CaB
"Hei, kamu nggak nafsu sama Meymey ya John?" tanyaku sambil mengocok penis Akbar lalu kumasukkan ke dalam mulutku. Lembek di lidah, sama sekali tak membuatku bergairah.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZTAiVuSKJ
"Udah Dek! Nggak usah dikulum!" kata Akbar mendorong kepalaku, sampai penisnya yang aku kulum terlepas.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOJXGutuwK8
"Kenapa, Mas?" tanyaku pura-pura polos.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFyt51qBaC
"Nggak usah ya nggak usah!" kata Akbar membentakku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBE8uFPLXBs
"Ma'af!" kataku sambil menundukkan wajahku karena bentakan Akbar sempat membuatku down.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXf05BB68G
Akbar kembali memakai pakaiannya, lalu keluar dari kamarku.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUyQ5fgRLdY
"Mas mau kemana?" tanyaku ke Akbar.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmquuG4rM2G
"Nggak usah bawel! Bukan urusanmu, aku bakal kemana!" kata Akbar dengan nada emosi.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqsDdqbKxt8
Dalam hati aku tersenyum. Ternyata temperamen Akbar tak sebanding dengan arogansinya. Personalitasnya minus, yang sering main tangan pada istrinya sendiri. Belum lagi lemah di atas ranjang. Apa yang dibanggakan suami seperti itu. Posisi tinggi di perusahaan pun, karena orang dalam. Begitu juga previllage di masyarakat, hanya karena ia anak seorang kyai.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡygVrJXFiLm
Entah kenapa mengulik keburukan Akbar membuatku ingin membandingkannya dengan Papa. Dari wajah, postur tubuh, kecerdasan, kesuksesan finansial dan cara memperlakukan lawan jenis. Papa tak pernah membatasi kebebasanku. Sedangkan Akbar hanya laki-laki patriarkis yang menganggapku seperti object yang tak memiliki perasaan. Yang bebas menyakitiku seenaknya.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5A8ipC5cU
Maka, mulai detik ini kuputuskan bahwa aku harus pulih dari traumaku. Sudah cukup aku terpuruk berhari-hari. Lelahku harus terbayarkan, dengan cara bangkit dari mimpi burukku. Yang aku inginkan, aku lepas dari perasaan cemas dan takutku. Setelah itu, aku harus kembali ceria. Dengan pulihnya mentalku, aku bisa melindungi diriku sendiri. Aku juga bisa melindungi orang-orang yang aku sayangi. Lalu apakah aku suka, mengungkap kelemahan Akbar? Ya meski mirip harapanku sebelum menikah. Namun apa gunanya? Mentalku sudah terlanjur hancur, begitu juga dengan orang-orang yang aku sayangi. Apa aku semakin benci pada Akbar? Ya, tak bisa kupungkiri. Aku sangat membencinya.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8CN3Xg7f0
Dan dibalik tubuhku yang lemah seperti sekarang, aku hanya bisa menggigil. Dengan memanggil-manggil nama papaku, karena aku sangat merindukannya.
2143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlLaIJr9Oh0
然後按「加至主畫面」