Cuaca sedikit mendung di Minggu pagi. Kantor dan parkiran masih sunyi. Hanya deru motorku yang berbunyi. Jumlah pegawainya pun masih bisa dihitung jari. Saat-saat seperti ini, Tuhan sudah hafal pasti. Setiap masuk parkiran basement pertama kali, selalu motormu yang kucari hanya untuk menjawab tanya "sudah berangkat kah?" dalam hati. Rupanya 'belum' untuk kali ini.
Tujuh menit setelahnya, aku mengambil laptop ke lantai dua lewat Ruang Training. Mungkin karena begitu sepi, deru motor terdengar sampai sini, entah yang datang atau pergi. Aku merasa yakin itu kau yang berangkat, dan memang tebakanku tepat.
Kau tahu apa yang kulakukan? Menaksir waktu! Aku memikirkan perkiraan waktu, berusaha menciptakan 'kebetulan' bertemu ketika sampai di lantai satu. Tapi meleset perhitunganku. Pada akhirnya aku hanya berdiri diam sejenak di dekat jendela Ruang Training, memandangmu sejenak hingga hilang dari pandangan mataku. Sesaat itu aku bertanya-tanya, sampai kapan kebiasaan ini akan kontinu?
Kau mungkin bergidik jika tahu ada yang sebegininya, dan banyak tingkah rasa yang belum kuungkap semua. Takut, kau malah membencinya. Tapi begitulah adanya. Kita memang tak akan pernah tahu siapa-siapa saja yang mungkin diam-diam memperhatikan kita dan peduli dengan kita.
ns3.140.188.57da2