Semenjak Aku mengalami mimpi buruk yang sangat mengerikan itu, rasa takut yang kini kurasakan bertambah dua kali lipat. Bukan hal yang baik ketika kamu tiap memejamkan mata selalu di hantui oleh bayangan hitam yang seakan ingin menyeretmu ke alamnya secara paksa sekaligus menyiksa.
"Rara bantuin kerja tugas dong." teriak Bastian 428Please respect copyright.PENANABgySfzwqXg
Bastian yang selama beberapa hari ini tidak pernah melihat Rara di kampus sangat senang ketika melihatnya sedang duduk di kantin sambil menikmati semangkuk bakso yah yang lebih tepatnya cuma memandangi bola-bola daging berkuah itu tanpa memakannya.
"Bas jangan membuat kepalaku tambah sakit, bisa?"
"Eh tunggu, Ra kenapa sekarang kamu jadi panda?,, biasanya juga mirip cacing." kata Bastian yang sukse membuat sendok mendarat di kepala bulatnya yang sebulat bakso cuma itu
"Saaakiiiit Raaaaaaaaaa."
"Yang bilang tidak sakit siapa yah Bas?" tanya Rara dengan muka datarnya.
"Aku tuh cuma becanda Ra, kamu yah makin hari makin brutal sama aku."
"Makanya itu mulut sekolahin juga, udah tau orang yang di ajak bicara lagi bad mood malah di bercandain, situuu sehaaattt." teriak Rara prustasi di akhir kalimatnya.
"Wohoooo.,, selow bebs ngomongnya." ucap Bastian sambil memaju mundurkan kedua telapak tanganya ke muka Rara.
"Bab bebs bab bebs,, di kira bebek apa."
"Yaudah iya maa deh Ra, sekarang coba ceritaiin kenapa muka kamu kusam begitu sampai mata kamu tidak enak di pandangi lagi." tanya Bastian dengan nada serius sekaligus khawatir.
"Bayangan hitam itu selalu datang setiap aku tidur Bas, lebih tepatnya dalam mimpi dan makin hari makin parah. Tadi malam aku tak sengaja tertidur karena sudah beberapa hari aku belum tidur dan dia datang lalu menyeretku secara paksa. kamu tau semua itu seolah nyata karena itu aku takut untuk tidur Bas."
Cerita Rara kini sudah menjawab pertanyaan Bastian namun hal itu malah membuatnya lebih khawatir.
"Apa sebenarnya yang terjadi Ra?" tanya Bastian yang sempat terdiam beberapa saat
"Aku juga tidak tau Bas, sekarangpun aku berpikir bahwa tertidur itu adalah hal yang paling menakutkan untukku."
"Hmmm Ra, selain bayangan hitam itu ada apalagi yang kamu lihat dalam mimpi?"
"Aku tidak tau apa saja yang ada, karena terlalu fokus dengan bayangan hitam itu aku jadi tidak memperhatikan sekitar."
"Ra aku ada saran tapi ini cukup berbahaya apa kamu mau melakukannya?" tanya Bastian kepada Rara yang sedang di landa putus asa
"Katakan saja, jika itu bisa membuat mimpi kurang ajar itu hilang aku akan melakukannya."
"Kamu harus tidur dan ketika kamu bermimpi jangan fokus ke bayangan hitam itu apapun yang terjadi cari tau apa saja yang ada di sekitar tempat itu."
"Bagaimana kalau aku tidak bisa bangun lagi Bas, bagaimana kalau aku di bawah bayangan hitam itu, bagaimana kalau ak...hiks hiks."
Takut, itulah satu hal yang di rasakan Rara jika di hadapkan dengan mimpi yang sama berulang kali namun jika dia tidak melakukan apa yang dikatakan Bastian maka dia akan hanya terjebak di mimpi yang sama berulang kali.428Please respect copyright.PENANAgFz03Zj5Zs
Bastian yang panik langsung memeluk Rara, rasanya dia tak sanggup melihat sahabatnya tersiksa seperti ini. Hal itu membuat hatinya sakit bagai di serang beribu jarum.
"Bas..hiks hiks aku mau Bas.." ucap Rara lirih di tengah tangisannya
"Jika kamu tidak sanggup jangan lakukan Ra, aku tidak mau kehilanganmu."
Rara making mengencangkan tangisannya di dalam pelukan Bastian begitupun Bastian yang meneteskan air mata sambil memeluk erat sahabatnya itu takut jika mereka jadi bahan tontonan di kantin yang tak cukup ramai ini.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap mereka berdua dengan tatapan terluka.
Kenapa dunia tidak adil baginya?, kenapa dia yang di sana yang harus mendapatkan pelukan itu?, haruskah aku juga sedikit egois? pertanyaan yang terlintas di benaknya sampai akhirnya dia meninggalkan tempatnya mengamati.
Rara kini sudah berada di rumah, setelah kejadian di kantin kampus Bastian mengantar Rara pulang kerumah lalu menemaninya beberapa saat sampai ibu Rara datang. Saat ini Rara sedang memikirkan cara yang di sebutkan Bastian tadi mungkin itu satu-satunya cara agar dia terlepas dari mimpi buruk yang sering menghampirinya.
Tidak itu bukan lagi sebuah menghampiri melaingkan mimpi itu memang sengaja datang dan membuat Rara merasa hampir gila di buatnya.
Mimpi?
Yah ketika mimpi itu datang berulang kali dengan rasa yang membuat kita tak ingin melihatnya lagi, bukankah rasa Takut yang hadir menamani?
Sampai kapan mereka yang tak kasat mata membuatku jadi mainannya?
ns3.142.43.53da2