Author/Penulis: Ihsan iskandar
433Please respect copyright.PENANABf04Fzuode
(Catatan dari penulis: Chapter/bagian ini mengandung unsur Violent/kekejaman seperti darah dan adegan berbahaya. Untuk pembaca yang tidak kuat mengenai hal tersebut, dianjurkan untuk tidak membaca Chapter ini membacanya.)
433Please respect copyright.PENANApMd2b1wryv
Setelah pukulan yang menghempaskan pemuda berikat kepala merah putih itu. Tentara Djepang mengambik batu dan bersiapkan memukulnya.
433Please respect copyright.PENANAqO5edgpAFh
Namun dalam setelah melihat pemuda yang tersungkur karna tinju tadi, raut wajah sang tentara Djepang memucat putih. Karena, tentara muda yang dilawannya bersiap menembakkan senjata senapan sedang yang terlempar tadi.
433Please respect copyright.PENANATBzCdkxRfi
Senapan "Arisaka" Model 44 yang banyak diproduksi oleh Djepang untuk memenangkan perperang. Dengan berisikan 5 peluru magasin dan kecepatan menembak peluru 655m/detik. Moncong senapan yang khas dengan simbol matahari di sampingnya, mengarah tepat ke wajah sang tentara Djepang.
433Please respect copyright.PENANAoOLUjyN30G
"KISAMAK!!!!"
433Please respect copyright.PENANAIG8vfCb5Wc
"Hahaha aku tidak tahu sumpah serapah apa yang kau katakan, tapi inilah akhirnya"
433Please respect copyright.PENANAwt2xfJdvFx
Sang tentara Djepang yang sadar bahwa ini sudah direncanakan dari awal oleh si tentara muda itu sudah pasrah akan kematiannya. Mata yang melihat dengan tajam satu sama lain tanpa ada keraguan di dalamnya, tersiratkan bahwa ini adalah pertarungan sampai mati.
433Please respect copyright.PENANA8wQl9AWs1d
"Hmm... baiklah, selamat tinggal. Sayonara!"
433Please respect copyright.PENANAYCj4VTD0b2
Dor... tembakan tepat mengarah ke kaki sang tentara Djepang dilontarkan. Namun se-mili detik sebelum tembakan terjadi telah diganggu oleh Fauzan dan menembak ke arah lain.
433Please respect copyright.PENANAm9fuh16Tkh
"Jangan..!!!! Kenapa kau ingin menembak dia? Apakah kau gila ingin membunuhnya!?"
433Please respect copyright.PENANApQAWBXOFiW
"Hei DIAMLAH! aku hanya akan melumpuhkannya dan membawanya ke markas untuk diinterogasi!"
433Please respect copyright.PENANAitZT5r8Wz6
Setelah mendengar bahwa Tembakan yang di tuju bukan untuk membunuhnya. Fauzan merasa puas karna tentara muda ini tidak begitu jahat.
433Please respect copyright.PENANAeHtLqH3wcm
"Oh begitu ternyata, syukurlah... baiklah kalau begitu- ehh?? Cairan merah apa ini?"
433Please respect copyright.PENANAGnpDGP6nVK
Genangan Cairan merah yang membuat bingung Fauzan membasahi lutut kirinya. Setelah mengingat cairan yang tidak asing ini. Fauzan langsung melihat ke arah Tentara Djepang yang sudah terjatuh tergeletak di depannya dengan wajah pucat pasih.
433Please respect copyright.PENANA23cFDnOSjl
"Sial, kau membunuhnya. Padahal aku ingin menginterogas-"
433Please respect copyright.PENANAbucVNDF1t6
"Hhiiiiii!!!!!! TIDAKK!!!"
433Please respect copyright.PENANAd3CTiJb5mD
"HEI TENANGLAH, itu hanya-"
433Please respect copyright.PENANAg6UBtwFSXf
"Jangan menyentuh pergi kau pembunuh!"
433Please respect copyright.PENANAugaKx8VRqD
"Tapi kau yang mengangguku dan tidak sengaja menembakkan kearah organ vitalnya"
433Please respect copyright.PENANAsc2XM1XnHJ
Fauzan yang histeris dan baru pertama kali melihat darah begitu banyak di depannya, ditambah seseorang yang baru saja tersungkur tidak bergerak. Membuat pikirannya tidak karuan.
433Please respect copyright.PENANAXSuKky4ec6
Setelah masalah yang dan kejadian yang tidak dapt ditahannya lagi. Penglihatan Fauzan semakin Buram dan menghitam. Dan pipinya jatuh menyentuh lantai dingin ruangan berdarah itu.
433Please respect copyright.PENANA8h3WJhx6Kj
ns 172.70.130.251da2