Author/Penulis: Ihsan iskandar
654Please respect copyright.PENANAOMaBiMrzXF
(Catatan dari penulis: Chapter/bagian ini mengandung unsur Violent/kekejaman seperti darah dan adegan berbahaya. Untuk pembaca yang tidak kuat mengenai hal tersebut, dianjurkan untuk tidak membaca Chapter ini membacanya.)
654Please respect copyright.PENANAq8x1btbY67
Setelah pukulan yang menghempaskan pemuda berikat kepala merah putih itu. Tentara Djepang mengambik batu dan bersiapkan memukulnya.
654Please respect copyright.PENANAKzOX2MYfeJ
Namun dalam setelah melihat pemuda yang tersungkur karna tinju tadi, raut wajah sang tentara Djepang memucat putih. Karena, tentara muda yang dilawannya bersiap menembakkan senjata senapan sedang yang terlempar tadi.
654Please respect copyright.PENANAWj55cDUAMT
Senapan "Arisaka" Model 44 yang banyak diproduksi oleh Djepang untuk memenangkan perperang. Dengan berisikan 5 peluru magasin dan kecepatan menembak peluru 655m/detik. Moncong senapan yang khas dengan simbol matahari di sampingnya, mengarah tepat ke wajah sang tentara Djepang.
654Please respect copyright.PENANAY2hgDQkqEF
"KISAMAK!!!!"
654Please respect copyright.PENANANkmuo6icZS
"Hahaha aku tidak tahu sumpah serapah apa yang kau katakan, tapi inilah akhirnya"
654Please respect copyright.PENANA6TftOcSe1w
Sang tentara Djepang yang sadar bahwa ini sudah direncanakan dari awal oleh si tentara muda itu sudah pasrah akan kematiannya. Mata yang melihat dengan tajam satu sama lain tanpa ada keraguan di dalamnya, tersiratkan bahwa ini adalah pertarungan sampai mati.
654Please respect copyright.PENANAYocRpXnR6I
"Hmm... baiklah, selamat tinggal. Sayonara!"
654Please respect copyright.PENANAoFW7Vyticb
Dor... tembakan tepat mengarah ke kaki sang tentara Djepang dilontarkan. Namun se-mili detik sebelum tembakan terjadi telah diganggu oleh Fauzan dan menembak ke arah lain.
654Please respect copyright.PENANA4qPnKblI07
"Jangan..!!!! Kenapa kau ingin menembak dia? Apakah kau gila ingin membunuhnya!?"
654Please respect copyright.PENANAeUfS04Tiy9
"Hei DIAMLAH! aku hanya akan melumpuhkannya dan membawanya ke markas untuk diinterogasi!"
654Please respect copyright.PENANApD3q0Wg2W9
Setelah mendengar bahwa Tembakan yang di tuju bukan untuk membunuhnya. Fauzan merasa puas karna tentara muda ini tidak begitu jahat.
654Please respect copyright.PENANAQiHUs2lvgT
"Oh begitu ternyata, syukurlah... baiklah kalau begitu- ehh?? Cairan merah apa ini?"
654Please respect copyright.PENANAkYJXLqN4LP
Genangan Cairan merah yang membuat bingung Fauzan membasahi lutut kirinya. Setelah mengingat cairan yang tidak asing ini. Fauzan langsung melihat ke arah Tentara Djepang yang sudah terjatuh tergeletak di depannya dengan wajah pucat pasih.
654Please respect copyright.PENANAK4uDcdP1qN
"Sial, kau membunuhnya. Padahal aku ingin menginterogas-"
654Please respect copyright.PENANAw5U4H3NoFS
"Hhiiiiii!!!!!! TIDAKK!!!"
654Please respect copyright.PENANAACWTA4MvmX
"HEI TENANGLAH, itu hanya-"
654Please respect copyright.PENANAQHMAmXLW6f
"Jangan menyentuh pergi kau pembunuh!"
654Please respect copyright.PENANA93U4XIXISY
"Tapi kau yang mengangguku dan tidak sengaja menembakkan kearah organ vitalnya"
654Please respect copyright.PENANA2TinmhxQ2p
Fauzan yang histeris dan baru pertama kali melihat darah begitu banyak di depannya, ditambah seseorang yang baru saja tersungkur tidak bergerak. Membuat pikirannya tidak karuan.
654Please respect copyright.PENANAlID17YXXAM
Setelah masalah yang dan kejadian yang tidak dapt ditahannya lagi. Penglihatan Fauzan semakin Buram dan menghitam. Dan pipinya jatuh menyentuh lantai dingin ruangan berdarah itu.
654Please respect copyright.PENANAcfoIfGjX0s
ns216.73.216.206da2