Tn. Cake mengambil dengan sopan.
“Dari jam dua pagi sampai empat sore. Ini cukup aneh dan mengkhawatirkan. Anda berpikir ini bisa dikatakan kasus menghilang, Tn Cake?”
Ia mengangguk yakin.
“Bila harus jujur dikatakan, seseorang bisa dikatakan hilang tanpa kabar selama satu hari dua puluh empat jam. Namun masalahnya, ada pemberitahuan bahwa orang tersebut akan menjemput sang istri tapi jauh sekitar 14 jam, tidak ditepati, dan setelah itu nihil. Ya, Feline, boleh jadi ini kasus orang menghilang. Walaupun polisi, sesuai birokrasinya yang tolol, tidak akan bergegas bila belum dibulatkan 24 jam,” tambahnya. “Apa anda tidak ada keraguan hal lain? Misalnya suami anda selingkuh?”
“Tn. Cake!” nadaku meninggi.
aku berhenti sejenak karena tidak setuju dengan ungkapannya yang kurang sopan. Entah kenapa hari ini emosiku kurang stabil.
“Maaf, lanjutkan,”
Suasana agak canggung, tapi perlahan mereda.
“Well, saya menduga akan hal itu juga pastinya. Lagipula ini tidak seperti saya sering berada di rumah. Pekerjaan saya yang menyebabkan harus berpindah tempat, apalagi sebagai manajer cabang. Kami bekerja di satu perusahaan.”
“Dan anda yang punya pangkat lebih baik?”
Nyonya Lombardi mengangguk setuju.
“Ah, saya menduga mungkin suami anda merasakan kecemburuan. Kesampingkan hal itu, berapa lama anda meninggalkan rumah?”
“Kira – kira seminggu. Dan saya mungkin dalam tiga hari kedepan akan terbang ke Venice. Karena itu saya perlu tahu kabar suami. Agar semua ini penuh kejelasan.”
Tn. Cake membuka surat itu.
Kepada : Mrs. Lombardi
Kalkulator unikku error, tulisannya 31V1 9314. Benda yang kubeli 10ribu pounds. Bila kau menemukan surat ini, aku sedang mencari tukang servis. 2 hari berlalu, Wajahku tampak pucat di cermin, bahkan kalkulator ini tulisannya masih sama, 31V1 9314.
AKHIR kata
Siapapun yang bisa bantu, secepatnya hubungi
LOKAL:
2580 148036 12345789 7415963 123698741
14758963 123698741 3695147 74269 7415963
Jangan lupa kuncilah pintunya seperti biasanya kau lakukan sayang.
“Saya sudah berkali – kali menghubungi nomor tersebut, tapi selalu berakhir salah sambung.” Katanya agak sedih.
“Anda mengkombinasikan satu per satu?” tanyaku heran.
“Ya, tapi saya kira itu belum semua. Itu adalah hal kedua yang saya lakukan setelah menemukan surat itu.”
Well, aku kira itu wajar. Lumayan merepotkan mengkombinasikan sepuluh digit dengan angka yang tertera. Lagipula itu menghasilkan berapa kali panggilan? Kutaksir sekitar semalaman mungkin saja.
“Ceritakan pada saya bila itu diperkenankan, apakah suami anda menyukai angka? Masalahnya di situ tertulis kalkulator dengan kata 10 ribu pounds. Apakah pekerjaannya berkaitan dengan perhitungan budget atau sesuatu?”
“Perhitungan sih jelas, karena dia seorang admin. Tapi tidak cukup sampai hal terlalu rinci seperti bagian perbendaharaan atau pengelolaan pembelanjaan tahunan. Bahkan saya tidak tahu mengapa ia tertarik dengan kalkulator yang semahal itu.”
Kami saling menatap, kali ini pasti punya pikiran yang jauh berbeda. Raut wajah yang sama persis yaitu bingung. Aku tidak tahu apa yang salah soal itu, namun Tn. Cake sepertinya menyadari hal yang membuatnya bingung.
“Saya kira itu wajar. Lalu, sudah berapa lama anda menikah?”
“Dua tahun setengah.”
“Terima kasih,” tambahnya. “Boleh saya ambil dulu surat ini?”
“Tapi saya berharap anda bisa secepatnya menyelesaikan kasus ini.” Katanya sambil mengangguk setuju.
“Soal itu sudah saya perhitungkan. Anda akan menerima informasi berupa telepon sebelum hari ketiga.”
Kuambil buku tamu yang ada di ruangan kantor Tn. Cake di lantai dua. Aku meminta Nyonya Lombardi menuliskan nomor teleponnya, alamat, tanggal kehadiran, jam kehadiran, dan tanda tangan. Kujelaskan padanya bila ada informasi tambahan, bisa menghubungi kami. Tentu saja nomor ponselku yang kuberikan.
Kemudian ia berterima kasih pada kami lalu segera pergi.
“Ah, signora. Saya kira sebaiknya anda tidak menginap di rumah malam ini.” Sahut Tn. Cake yang menghentikan langkah wanita itu sejenak memegang gagang pintu.
“Terima kasih, saya telah memesan kamar hotel.”
Ia pun telah pergi.
Tn. Cake kembali duduk dan menyuruhku untuk segera mengganti tanda tutup dan menutup rolling door.
Ia terlihat serius memegangi surat itu. Pintu penasaranku juga sama – sama mengetuk dengan kerasnya, terutama soal kode itu.
Akhirnya semua telah tertutup rapat, paling tidak sampai pelanggan menyadari tempat ini telah mengakhiri waktu operasinya untuk hari ini. Bahkan sudah kukunci pintu masuknya.
“Baik, Tn. Cake, saya tidak akan mengatakan anda salah di awal tentang ‘Cake tidak tertarik yang sederhana’, tapi apakah anda benar – benar menyelesaikan ini dalam tiga hari? Bahkan tanpa pembayaran yang jelas. Atau ini karena orang itu perempuan yang cantik jelita?”
Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan itu, tapi kadang aku terpancing untuk mengomentari kalimatnya yang terlalu membanggakan dirinya itu.
“Well, Feline, sebaiknya kau simpan dulu sarkasme itu. Lagipula bila tidak ingin dikatakan sebaiknya tidak dikatakan, benar?”
Ia menoleh ke arahku dengan ekspresi agak masam. Aku membuang muka karena ingin ketawa.
Lalu ia kembali fokus pada surat itu. Bahkan kali ini matanya benar – benar didekatkan sampai sepersekian senti.
“Bukannya kurang dekat, Tn. Cake? kataku mengejeknya. Lagipula itu tidak seperti tulisannya terlalu kecil atau tulisannya jelek. Bahkan itu diketik dengan rapi.
“Tentu tidak, Feline. Mengenai pertanyaanmu berikutnya, ya itu jelas, aku pasti bisa menyelesaikan sebelum hari ketiga. Apakah Nyonya Lombardi jelita? Yeah. Ini pertama kalinya aku bertemu wanita Spanyol. Tapi aku melakukan itu karena hal lain. Mari kukatakan jujur. Ini kasus menarik yang sederhana.”
“Sederhana? Itu berarti anda sudah menemukan jawabannya?”
Aku duduk di hadapannya.
“Sederhana bukan hanya berarti aku memecahkannya. Tapi bila angka ini punya makna, maka tidak ada lagi yang disembunyikan,” tambahnya. “Walaupun, saat ini aku tidak menemukan maknanya. Yang jelas, ini tidak dibuat – buat.”
“Maksud anda meskipun ini tulisan yang diketik? Daripada penerapan praktis tulisan tangan, kupikir?”
Ia menghela nafas.
“Benar, tapi…” ia memegang – megang rambutnya. “Dalam keadaan tertentu bisa saja lebih praktis dengan komputer. Tapi katakan pendapatmu, kenapa praktis dengan tulisan tangan?”
“Huh? Anda hanya harus menggoreskan kertas pada pulpen?”
Tn. Cake terdiam sesaat. Kemudian ia mengangguk kecil. Ia kemudian menaruh surat itu dalam sakunya.
Tn. Cake berdiri tegak sambil merapikan bajunya.
“Baiklah, kalau seperti ini terus tidak akan maju.”
“Eh? Maksudnya?”
“Kita akan ke alamat tersebut.”
Aku terkejut saat Tn. Cake bilang begitu. Masalahnya kita belum meminta izin atau mengabari Nyonya Lombardi.
“Ambilah kertas dan tulislah kue yang akan di bawa. Dimana alamatnya tadi?”
Kubuka buku tamu tadi.
“Algar Drive, Dullingham, Newmarket,” tambahku bertanya. “Tunggu, kita tidak sedang memberi kado, bukan?”
Tn. Cake bergegas menuju pintu belakang.
“Inilah proposalnya. Kita mengirim kue pada alamat itu, masuk ke sarang, bawa kue itu keluar. Bila ada tetangga melihat, tinggal katakan tidak ada penerima, paham?”
Aku terburu – buru membawa sisa kue coklat, kubungkus seadanya dan kartu penerima yang kubuat – buat. Aku tidak mengerti mengapa harus hari menjelang malam, dimana waktuku yang harusnya mandi setelah bekerja.
Kami akhirnya telah di luar, sementara Tn. Cake mengunci pintu belakang.
“Tu-tunggu, Tn. Cake! Bukannya kita harus mengabari Nyonya Lombardi dulu?”
“Untuk apa? Biarkan dia beristirahat di hotel.”
Aku mengikuti langkah kaki Tn. Cake agak cepat, sementara sambil memegangi bungkus yang tidak bisa dibilang ringan.
“Peraturan pertama, curilah garis start dalam melakukan observasi.”
ns18.188.27.20da2