Kompleks apartemen.
302Please respect copyright.PENANAG5NgRoGXt1
Brian Won yang baru saja datang langsung mendapatkan telepon dan Jeni Yan.
302Please respect copyright.PENANALVHPQpAjVM
" Halo Kak? Berapa nomor apartemen Kakak?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
302Please respect copyright.PENANA9YO3wWOmtG
" Nomor 577, Brian mungkin kah kamu sudah tiba?" Tanya balik Jeni Yan dengan nada penasaran.
302Please respect copyright.PENANATBXm3fhRiw
" Ya Kak, aku akan segera datang ke apartemen Kakak."
302Please respect copyright.PENANALQHh4qTeKM
" Baiklah, aku akan menunggu mu..."
302Please respect copyright.PENANAYSQFB7hUmw
Brian mematikan ponsel nya dan berjalan memasuki lift yang ada.
302Please respect copyright.PENANAuHrUiCY4ks
.....
302Please respect copyright.PENANAWrXqut430r
Lantai lima apartemen, Brian baru saja keluar dari lift dan langsung bergegas mencari apartemen bernomor 577.
302Please respect copyright.PENANAFgPneCmDVq
Setelah mencari selama lima menit atau lebih, Brian akhirnya tiba di depan pintu apartemen bernomor 577 itu.
302Please respect copyright.PENANA1S8q5Cx3ul
Ding!
302Please respect copyright.PENANAyVrgwIJmfC
" Iya sebentar..." suara seorang perempuan dewasa terdengar.
302Please respect copyright.PENANA4vnmPGKFgM
Pintu di buka dan seorang perempuan dewasa berambut hitam panjang muncul di depan Brian.
302Please respect copyright.PENANACQwh2g67Lc
Perempuan dewasa itu menatap Brian dengan senyum bahagia.
302Please respect copyright.PENANAQ75ckSvXfy
" Kakak Jeni, lama tidak berjumpa." Sapa Brian dengan suara hangat.
302Please respect copyright.PENANAQ6XwnAUbOm
Jeni Yan langsung bergerak dan memeluk Brian Won dengan pelukan yang erat.
302Please respect copyright.PENANASXeIpWkRxQ
" Akhirnya, setelah dua tahun aku bisa melihat mu lagi." Bisik Jeni Yan pelan di samping telinga Brian.
302Please respect copyright.PENANAuZDWh4TwZQ
Brian Won menepuk - nepuk punggung Jeni Yan untuk menenangkan nya.
302Please respect copyright.PENANANI4nOa3XNb
" Kakak Jeni tenang lah. Kita masih memiliki banyak waktu untuk terus bersama di masa depan." Ucap Brian Won dengan suara lembut.
302Please respect copyright.PENANAGRT9oR867m
Jeni Yan terus memeluk tubuh Brian Won selama hampir satu menit sebelum kemudian melepaskan nya.
302Please respect copyright.PENANA97OZfwh5Yc
" Mari masuk, Kakak sudah menyiapkan makanan favorit mu." Ucap Jeni Yan sambil menarik Brian memasuki apartemen.
302Please respect copyright.PENANAWM5L9EHDxS
Brian tidak melawan dan membiarkan diri nya di tarik oleh Jeni Yan.
302Please respect copyright.PENANARhA0uNN7AR
Melihat interior apartemen yang benar - benar asing membuat Brian merasa sedikit tidak nyaman. Namun perasaan tidak nyaman itu langsung hilang karena keberadaan Jeni Yan.
302Please respect copyright.PENANAqEKinEIHSV
" Duduk lah, biarkan aku menyiapkan makanan untuk mu." Jeni Yan mendorong Brian untuk duduk di kursi dan ia sendiri bergegas mulai menyiapkan makanan.
302Please respect copyright.PENANACwTaJndxyZ
Melihat bagian belakang tubuh Jeni Yan yang sedang bekerja keras menyiapkan hidangan, Brian Won menghela nafas tanpa daya.
302Please respect copyright.PENANAUXGiv2xadl
" Kakak Jeni, Kakak tidak perlu repot. Aku merasa tidak enak jadi nya." Ucap Brian Won dengan nada canggung.
302Please respect copyright.PENANAANUlju5BRQ
" Haish, seperti sama siapa saja. Kakak malah merasa senang jika kamu mau memakan masakan Kakak.
302Please respect copyright.PENANAg7YHCCuOEQ
Jadi jangan merasa sungkan dan tunggu saja Kakak menyelesaikan semua nya." Jelas Jeni Yan dengan cepat.
302Please respect copyright.PENANA1EkDIXevFE
Brian Won tersenyum tipis mendengar jawaban Jeni Yan.
302Please respect copyright.PENANAdGEBANPJa3
' Andai saja kejadian itu tidak terjadi, saat ini pasti Kakak Jeni akan hidup bahagia bersama Saudara Ying.' pikir Brian Won dengan ekspresi sedih.
302Please respect copyright.PENANAPynqO5Agfw
Usai menunggu selama beberapa menit, meja makan yang tadi nya kosong langsung penuh dengan beberapa hidangan.
302Please respect copyright.PENANAcikrGuvYhB
Jeni Yan menyerahkan piring untuk Brian sebelum kemudian duduk di seberang nya.
302Please respect copyright.PENANAPgPLzkwZiI
" Ayo makan! Kamu tidak perlu merasa malu. Aku tahu kok jika orang hebat seperti mu pasti nya memerlukan energi yang banyak juga." Ucap Jeni Yan sambil tersenyum manis.
302Please respect copyright.PENANAjE4RWgRxJ3
Brian mengangguk lembut dan mulai mengambil nasi dan lauk nya.
302Please respect copyright.PENANAZ02gTQIp85
Begitu Brian Won memasukkan satu cendok nasi + lauk ke dalam mulut nya, dia langsung mengangguk sekali karena merasa nostalgia.
302Please respect copyright.PENANAEHn2v5bWrN
" Ini sangat enak, seperti yang di harapkan dari Kakak Jeni." Puji Brian Won dengan ekspresi lembut.
302Please respect copyright.PENANAXc38ia98Yv
" He he, terima kasih atas pujian nya. Lalu jangan sungkan lagi, ayo habiskan semua nya!
302Please respect copyright.PENANA4TzTY1TNc0
Karena Kakak tahu jika kamu akan datang, jadi nya Kakak memasak beberapa kali lebih banyak dari yang biasa nya." Jelas Jeni Yan dengan ekspresi bahagia.
302Please respect copyright.PENANAZNowQdU62t
" Kalau begitu aku tidak akan sungkan lagi... Selamat makan..." Brian Won mulai melahap makanan di piring nya dengan lahap.
302Please respect copyright.PENANAhQG2XsWKXj
Kurang dari satu menit, porsi yang biasa nya di tunjukan untuk empat orang langsung habis di makan Brian.
302Please respect copyright.PENANAgvJTPzSSAp
Jeni Yan langsung berdiri dan menambah makanan di piring Brian dan membiarkan nya makan dengan lebih lahap.
302Please respect copyright.PENANAh8XH9Qrim4
Senyum bahagia yang sangat tulus muncul saat Jeni Yan menatap Brian Won yang tengah lahap memakan masakan nya.
302Please respect copyright.PENANAeEm4yO9Hk1
Lima belas menit kemudian, semua makanan di meja habis dan hanya menyisakan tulang belulang nya saja.
302Please respect copyright.PENANABDebJMPNHi
Sendawaa...
302Please respect copyright.PENANAQi2x2SJrwS
Brian Won tidak sengaja bersendawa dan langsung menutup mulut nya dengan ekspresi malu.
302Please respect copyright.PENANAz0GUd39w51
" Kenapa? Apakah kamu malu jika bersendawa di depan ku?" Tanya Jeni Yan dengan nada main - main.
302Please respect copyright.PENANAoUmdRNHYMU
" Tidak, bukan begitu Kak. Aku takut jika sendawa ku akan membuat Kakak merasa tidak nyaman, jadi aku memilih untuk menahan nya." Jelas Brian Won dengan nada malu - malu.
302Please respect copyright.PENANAPho0W7W39F
" Hi hi hi, tidak apa. Anggap saja Kakak tidak ada." Jeni tertawa lembut dan berkata dengan nada menggoda.
302Please respect copyright.PENANAMXQNGzCkWs
"..."
302Please respect copyright.PENANAom2EYFoJba
Kemudian Jeni Yan dan Brian mengobrol bercanda selama beberapa saat.
302Please respect copyright.PENANAcb73Jbwext
" Ehem... Kakak Jen, biar aku yang bagian mencuci piring. Kakak duduk saja di sini dan awasi aku." Ucap Brian Won sambil meregangkan ke dua tangan nya.
302Please respect copyright.PENANAgvs4s7y9WZ
" Baiklah. Tapi Brian, kamu sebenarnya mau mencuci piring atau malah menghancurkan piring? Kok melakukan peregangan seperti itu?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi menggoda.
302Please respect copyright.PENANASZ1jIS4kxP
" Hah? Tentu saja untuk mencuci piring, mana berani aku menghancurkan piring milik Kakak Jeni." Jelas Brian Won dengan ekspresi takut - takut.
302Please respect copyright.PENANASazPxaJooe
" He he, baguslah kalau begitu. Lalu cucilah dengan baik, hasil nya harus bersih dan juga mengkilap!"
302Please respect copyright.PENANAMYRl7bYqzV
" Ashiap!" Balas Brian Won dengan nada santai.
302Please respect copyright.PENANADsQU5J5vMi
Klunting, klunting...
302Please respect copyright.PENANAlIwIASCXB1
Brian Won mulai mencuci piring dengan hati - hati. Dia adalah seorang prajurit khusus, kekuatan nya berada jauh di atas rata - rata. Oleh karena itu dia harus lebih hati - hati saat melakukan pekerjaan rentan seperti mencuci piring ini.
302Please respect copyright.PENANAF4xKp4QgXS
" Oh ya, bagaimana dengan perjalanan mu, qpa kamu sudah bertemu dengan Adik nya Juna?" Tanya Jeni Yan di sela Brian Won mencuci piring.
302Please respect copyright.PENANAYLS8cn8kYZ
Brian Won meletakkan piring yang sudah bersih di sisi kanan dan ia menghela nafas panjang tanpa daya.
302Please respect copyright.PENANAM8re4rapQ0
" Kacau, baru tadi aku bertemu dengan nya tetapi aku langsung di tolak mentah - mentah oleh nya." Jelas Brian Won dengan nada sedih.
302Please respect copyright.PENANAIcXA6qVWc4
" Benarkah? Hem, ini kali pertama kalian bertemu bukan?" Tanya Jeni Yan dengan nada ragu.
302Please respect copyright.PENANA7jFpQZuMk6
Brian Won mengangguk lembut dan berjalan, " Memang. Ini adalah pertemuan pertama paling kacau yang pernah aku alami dalam hidup ini."
302Please respect copyright.PENANAnyVkd4uvkG
"...." Jeni Yan terdiam.
302Please respect copyright.PENANA70LcAu6r4R
Ekspresi nya terlihat sedikit aneh dan dia bertanya dengan ragu, " Memang nya bagaimana? Coba kamu ceritakan bagaimana pertemuran mu dengan Adik nya Juna."
302Please respect copyright.PENANAXZGHKTbS98
Brian Won mengangguk dan mulai menceritakan semua nya. Di mulai sejak di hadang nya ia oleh Luo Nang dan juga insiden satu melawan tujuh orang itu terjadi.
302Please respect copyright.PENANAoVBlRG7Gno
Setelah itu Brian Won juga menceritakan reaksi Vivian saat ia menyapa gadis itu.
302Please respect copyright.PENANAnnPRyZrsIY
Jeni Yan terus diam dan seperti nya ia sudah menebak sesuatu yang sedang terjadi.
302Please respect copyright.PENANArLqKBBK6kb
" Brian, kamu salah karena telah menunjukkan kekuatan mu di hadapan publik.
302Please respect copyright.PENANAyjnbxZxS8m
Tidak heran jika Vivian sampai mengatakan hal buruk seperti itu kepada mu.
302Please respect copyright.PENANAgBi3C5C8Mz
Aku mengenal sedikit gadis itu, dengan karakter nya pantas saja jika ia langsung menyalahkan mu atas kematian Wan Juna." Jelas Jeni Yan dengan nada tanpa daya.
302Please respect copyright.PENANAKDIxpVbTnI
" Benarkah? Memang nya kenapa?" Tanya Brian Won dengan ekspresi bingung.
302Please respect copyright.PENANAE4tP53A0Sx
" Hah... Brian, apa menurut mu kejadian saat kamu mengalahkan tujuh orang sekaligus seperti itu merupakan adegan biasa?" Tanya Jeni Yan dengan ekspresi serius.
302Please respect copyright.PENANAWOWlW7FJ2w
Brian Won tanpa ragu mengangguk," Bukan kah hal seperti ini memang sebuah hal yang biasa? Saat di tentara, aku bisa mengalahkan seratus orang dan semua nya menganggap pencapaian ku sebagai hal yang biasa.
302Please respect copyright.PENANAm3LUQqlSgn
Inikan cuman 7 orang, kenapa bisa menimbulkan amarah Vivian kepada ku?" Tanya Brian Won dengan ekspresi polos.
302Please respect copyright.PENANArb8b1A1iPq
"..." Jeni Yan terdiam.
302Please respect copyright.PENANAX0ObRmyI5z
" Brian adik ku sayang, seperti nya Kakak Jeni harus memberi pelajaran mengenai akal sehat orang biasa kepada mu.
302Please respect copyright.PENANAIahNY4J8ek
Mari! Hentikan dulu cuci piring nya. Kakak akan mulai mengajar mu dengan ketat hari ini!" Kata Jeni Yan dengan nada santai.
302Please respect copyright.PENANADjuXb1ha2w
Tetapi entah kenapa, Brian Won merasa sedikit gugup saat ia melihat ekspresi dan mendengar nada suara lembut Jeni Yan saat ini.
302Please respect copyright.PENANAQKkm8XjIpK
" Eh? Apakah harus sekarang?" Tanya Brian Won dengan nada ragu.
302Please respect copyright.PENANAOqOLMYH2NC
" Ya! Jika kita menunda - nunda, entah kejadian mengerikan apa yang akan kamu tunjukkan kepada teman sekelas mu." Balas Jeni Yan dengan ekspresi santai.
ns18.189.143.114da2