Tanpa sepengetahuan Zhen, Chanyoel kembali menutup pintu dan beranjak dari sana. Raut wajahnya terlihat gelisah. “Apa yang harus kulakukan? Aku harus mengatakan ini padanya.”154Please respect copyright.PENANAsyl10EYoA0
Chanyoel mencoba menghubungi Baek Hyun, namun beberapa kali dihubungi pria itu tak juga menjawab panggilannya. Pria itu makin gelisah.154Please respect copyright.PENANArSvTeMqRzy
“Kenapa di saat seperti ini dia tidak memperhatikan handphonenya” gerutu Chanyoel.154Please respect copyright.PENANAk5FXHSLo0M
Pria itu akhirnya kembali ke ruangan tadi. Zhen yang awalnya terlihat murung tampak syok melihat kehadiran sosok pria bermasker itu.154Please respect copyright.PENANAXkAcd2BfIS
“Shiiiit ...” Chanyoel memberikan isyarat dengan jari telunjuk di bibirnya.154Please respect copyright.PENANAeYw8PeOtn8
“Ini aku,” bisiknya.154Please respect copyright.PENANASRfsxSWXGR
Lagi-lagi Zhen terperangah. Tapi ia juga merasa senang melihat kemunculan Chanyoel di sana.154Please respect copyright.PENANAA9VHYGRXIC
“Apa yang kau lakukan? Kenapa kau tiba-tiba menikah?” Pria itu bertanya sebelum Zhen sempat mengeluarkan kata-katanya.154Please respect copyright.PENANAoQJCcEw0au
Zhen tampak kebingungan dan tertekan sampai tak tahu bagaimana menjawab pertanyaan itu. Wajar saja Chanyoel menanyakan itu. Chanyoel pasti tahu kalau dirinya belum genap sebulan tinggal di kota itu. Dan tiba-tiba saja ia akan menikah. “Haruskah ia menceritakan semuanya?”154Please respect copyright.PENANASCCpt4w1UL
Handphone Chanyoel tiba-tiba berbunyi.154Please respect copyright.PENANA7Nj1xAvxi9
“Kenapa sulit sekali menghubungimu?”154Please respect copyright.PENANA00C11ZKe5t
“Ada apa? Aku sedang di kamar mandi tadi.”154Please respect copyright.PENANAwNVooiVzi0
“Kau tahu aku bersama siapa sekarang?”154Please respect copyright.PENANAxePq9GSOA3
“Aku tidak tahu. Memangnya kau bersama siapa?”154Please respect copyright.PENANA7HWpvTnE4W
“Aku bersama Zhen yang akan menikah hari ini.”154Please respect copyright.PENANA9U5XtsmTAX
“Apa?! Bagaimana bisa!?” Suara Baek Hyun terdengar kaget.154Please respect copyright.PENANAY2qD84Wyqr
“Aku tak punya waktu menjelaskannya padamu.”154Please respect copyright.PENANAHy2AMLHI3I
“Tidak, tidak, tidak. Kau harus membawanya dari sana. Aku akan menyusul ke tempatmu.”154Please respect copyright.PENANAoHPRUZ2zQj
*154Please respect copyright.PENANAdfhwMWfp40
“Ayo …” Chanyoel menarik tangan Zhen.154Please respect copyright.PENANAM3aT3keQXQ
“Tunggu, kita akan ke mana?”154Please respect copyright.PENANAIIf9u0t9S2
“Kita bicarakan itu nanti.”154Please respect copyright.PENANAu9oiquKOuT
“Tapi aku tidak bisa pergi. Acaraku sebentar lagi akan dimulai.”154Please respect copyright.PENANABLOpdRe5aG
“Kau mencintai pria yang akan kau nikahi?”154Please respect copyright.PENANAkVKAMrfPDA
Zhen menggeleng.154Please respect copyright.PENANArjQtU4kfxV
“Lalu kenapa kau menikah?!”154Please respect copyright.PENANApNH9A3DNWb
“Dia bilang aku pacarnya, dan kami memang pernah akan menikah dulu.”154Please respect copyright.PENANAMvi6aWliOK
“Dan kau percaya begitu saja?! Dengar! Bukankah seharusnya dia menunggu sampai kau mengingatnya walau hanya sedikit!? Kau tidak ingat apa pun tentang dia bukan?”154Please respect copyright.PENANANejyNQwR5R
Zhen menggeleng lagi.154Please respect copyright.PENANAW50ZnLe8j0
“Dan lagi, dia tidak seharusnya membuat pernikahan dadakan ini!”154Please respect copyright.PENANARR2lnbLDqt
Pikiran Zhen sedikit terbuka. Memang benar. Seharusnya pernikahan ini tak mendadak seperti ini. Dirinya sebenarnya juga tidak menginginkan pernikahan ini. Ia tidak punya perasaan apa pun pada Zian.154Please respect copyright.PENANA25OPGQqp4w
“Jika kau ingin menikah lagi, kau bisa melakukannya nanti. Sekarang kita harus pergi dulu. Ayo!!” Chanyoel menarik paksa tangan Zhen dan membawanya pergi dari tempat itu.154Please respect copyright.PENANAP4oRPw7my8
“Tunggu! Anda siapa? Anda mau membawanya kemana?” Cegah perempuan yang tadinya mengawal Zhen.154Please respect copyright.PENANAu16dIBFQve
Chanyoel tak menjawab. Pria itu terus menyeret Zhen pergi dari sana.154Please respect copyright.PENANAVaPDu5ZZjV
“Hei! Tolong! Pengantin wanitanya dibawa lari pria itu!” Perempuan tadi mengadu pada kedua teman Zian yang baru datang ke tempat itu.154Please respect copyright.PENANAA7tuQOA9YO
“HEI BERHENTI!!” Teriak keduanya.154Please respect copyright.PENANASmTYu5qPQq
Bukannya berhenti, Chanyoel justru membawa lari Zhen dari sana.154Please respect copyright.PENANAIKLcm6AzWR
***154Please respect copyright.PENANArj26rlkJGw
“PLAK!” Tangan Celen mendarat di wajah Zian. Perempuan itu tiba-tiba muncul di ruang aula pernikahan Zian.154Please respect copyright.PENANA7LfjjEFaUB
“Kau benar-benar sudah gila! Bagaimana bisa kau menikah sementara kita masih berstatus suami istri, bahkan memiliki seorang putri. Di mana perasaanmu!?” Bentak Celen di sela-sela isak tangisnya.154Please respect copyright.PENANAjMouJWU2E4
“Maaf … aku rasa kita memang tak bisa lagi hidup bersama. Kau bisa merawat putri kita dan aku juga akan bertanggung jawab. Aku tak bisa memaksakan perasaanku. Aku sudah tidak mencintaimu lagi.”154Please respect copyright.PENANAJWev4ea1rD
“Dengan mudahnya kau mengatakan itu tanpa memikirkan perasaanku! Kau sungguh kejam! Aku menyesal pernah mengenal bahkan menikahimu. Baik … jika itu yang kau inginkan. Ayo kita bercerai!!”154Please respect copyright.PENANA4OxanBLlKR
*154Please respect copyright.PENANAZlLVbAAb2O
“Zheeeeen … berhentiiii ... kau mau ke manaaa ...” Teriak salah satu dari 2 orang yang mengejar Zhen dan Chanyoel.154Please respect copyright.PENANAFbFfqMTjwv
Tanpa memedulikan teriakan orang itu, Chanyoel terus membawa Zhen berlari. “Akan berbahaya jika mereka berhasil mengejarku. Tak mungkin pula ia meninggalkan Zhen saat ini. Perempuan itu bisa saja tertangkap kedua pria itu,” pikirnya.154Please respect copyright.PENANAwnLqB7OcB2
Selintas ingatan lewat dalam benak Zhen. Ia merasa pernah berlari seperti ini bersama Chanyoel. Apa itu hanya perasaannya saja? atau mungkin khayalannya sendiri?154Please respect copyright.PENANAkWmSTbw2ug
“Zheeeen ...” Kedua orang itu masih terus mengejar.154Please respect copyright.PENANApw5oTa7oHQ
Chanyoel dan Zhen menghilang di belokan. Mereka berhasil keluar dari gedung. Di saat yang sama, Baek Hyun muncul dengan mobilnya.154Please respect copyright.PENANArvdB2iAltt
“Tetap di sana!!” Teriak Chanyoel mencegah Baek Hyun yang hampir saja keluar tanpa melindungi wajahnya.154Please respect copyright.PENANAI2DKFXpZed
Keduanya berhasil sampai ke mobil. Zhen membuka pintu belakang, sementara Chanyoel duduk di depan bersama Baek Hyun. Agaknya Zhen kesulitan karena sibuk mengurus gaunnya.154Please respect copyright.PENANAkl1ACCGaK2
“Yaaiiiiiss!!” Chanyoel terpaksa keluar lagi membantu Zhen memasukkan gaunnya.154Please respect copyright.PENANAGwakzlxmcw
Bertepatan saat Chanyoel masuk kembali ke dalam mobil. Kedua orang itu berhasil mencapai mereka. Tapi Baek Hyun sudah keburu menjalankan mobilnya meninggalkan kedua orang tersebut.154Please respect copyright.PENANA7Q7Ns4eZ4H
“Hampir saja,” ujar Chanyoel sembari mengelus-elus dadanya.154Please respect copyright.PENANAfbWfCvxxnx
*154Please respect copyright.PENANAiQdYsuCu4c
Baek Hyun memarkirkan mobilnya di pinggir jalan yang sepi. Saking sepinya tidak terlihat satu pun mobil yang lalu-lalang di sana.154Please respect copyright.PENANAJDOVs8RDpU
“Kenapa kau bisa menikah dengan sembarang orang!?” Tanya Baek Hyun setengah berteriak. Pria itu tampak emosi dengan keputusan Zhen yang tiba-tiba dan di luar pengetahuannya itu.154Please respect copyright.PENANARBwqdnlgR0
“Dia bukan sembarang orang. Katanya kami dulu pernah tinggal bersama dan akan menikah.”154Please respect copyright.PENANAH4CFltUu2N
“Dan kau percaya begitu saja?”154Please respect copyright.PENANAzYS7TG3QCS
“Dia tidak terlihat jahat,” jawab Zhen dengan wajah polosnya.154Please respect copyright.PENANA4RGa1LeMJu
“Orang yang tidak terlihat jahat, belum tentu benar-benar baik. Dan lagi, kenapa ia menikahimu mendadak seperti itu.”154Please respect copyright.PENANAABvTmoYG9G
“Lalu aku harus bagaimana?” Suara Zhen terdengar memelas.154Please respect copyright.PENANA2wubIKosvY
Baek Hyun menelungkupkan kepalanya pada kemudi mobil.154Please respect copyright.PENANASQt3hXvWgv
“Kenapa kau tidak meminta pendapat Baek Hyun dulu sebelum mengambil keputusan ini? Bukankah kau menyimpan nomornya? Ia yang membuatmu ke sini, juga yang mencari tempat tinggal untukmu. Tapi ada masalah seperti ini, kenapa kau tidak bertanya dulu?” Chanyoel bersuara.154Please respect copyright.PENANAbO5ESoCeNs
“Aku merasa tidak punya ikatan apa pun yang membuatku pantas menceritakan masalahku,” jawab Zhen sembari menundukkan kepalanya.154Please respect copyright.PENANAHwP2Dy6HJy
Perasan Baek Hyun terenyuh. 154Please respect copyright.PENANA6jZssz8aEH
“Zhen sebenarnya …” 154Please respect copyright.PENANAjfecZ6YMzP
Baek Hyun tak sempat menyelesaikan kata-katanya. Sebuah mobil melaju melewati mereka dan berhenti persis di depan mereka. Baek Hyun menggelengkan kepalanya. Ia mengurungkan niatnya untuk mengatakan hal yang sebenarnya pada Zhen. Ia keluar dari mobil itu berbarengan dengan Chanyoel. Pria itu mengambil sebuah bungkusan dari mobil yang satunya, lalu kembali menghampiri Zhen untuk menyerahkan bungkusan tadi. 154Please respect copyright.PENANA7GdEggA0eI
“Ganti pakaianmu” ujarnya lalu pergi dari sana.154Please respect copyright.PENANA7kYkWPMSNq
*154Please respect copyright.PENANAmWRt1fKSOf
Zhen tak mampu menutupi betapa bahagianya ia bisa berdua dalam satu mobil bersama Baek Hyun. Masalah yang baru saja ia alami terlupakan begitu saja.154Please respect copyright.PENANAEUs8nw0oA7
“Kau terlihat senang sekarang setelah meninggalkan pengantinmu. Dia pasti sibuk mencarimu saat ini.”154Please respect copyright.PENANAmFpa6pNvXJ
Zhen terdiam.154Please respect copyright.PENANA6B2kCsP1bF
“Dia tidak menghubungimu?”154Please respect copyright.PENANAbGv07fpVc3
“Aku meninggalkan handphoneku di ruang itu.”154Please respect copyright.PENANANyJBAp7RcS
“Kita bisa menanyakannya nanti dengan pengelola gedung. Apa ada barang penting lainnya?”154Please respect copyright.PENANAIMLLCjscR0
“Ada dompetku juga, tapi bagaimana kalau dia membawa tasku?”154Please respect copyright.PENANA0Ss2nbfRre
“Semoga saja tidak. Aku rasa dia sadar kenapa kau pergi meninggalkannya. Kalaupun dia menemuimu nanti, katakan saja pria jika yang membawamu lari itu adalah pacarmu selama ini. Dia tidak mengetahui itu Chanyoel bukan?”154Please respect copyright.PENANAFoSC6E77KB
Zhen menggeleng sembari tersenyum. Perasaannya geli membayangkan akan mengakui Chanyoel sebagai pacarnya.154Please respect copyright.PENANAsvSjTrIgaL
“Apa kau takut?” Tanya Baek Hyun154Please respect copyright.PENANA1KjKH8LD05
“Entahlah … aku hanya merasa tak nyaman.”154Please respect copyright.PENANAQ96kWjZCtc
“Kau tak perlu merasa seperti itu. Dia harusnya mengerti dan tak memaksakan keadaanmu.”154Please respect copyright.PENANA4928c4I95j
*154Please respect copyright.PENANAUGRYIUt9RP
“Masuklah ...” ajak Baek Hyun ketika sampai di apartemennya. 154Please respect copyright.PENANA5cg8GeHfyw
Perasaan Zhen berdesir saat memasuki ruangan itu. Ia sungguh tak menyangka bisa bersama dengan sosok kesukaannya itu sampai sejauh ini. Entah kenapa. Tidak ada rasa takut sedikit pun di hati Zhen meski mereka hanya berdua di sana. Justru Zhen merasa senang. Dia teramat senang sampai lupa pada ketakutannya. Zhen menatap ke sekelilingnya. Ia merasa tidak asing dengan tempat itu. Baek Hyun turut mengikuti arah pandangan Zhen. 154Please respect copyright.PENANAkfvuCHtNlk
“Ada apa?” Tanyanya.154Please respect copyright.PENANAwixT6756Hz
Zhen tersadar, “Akh, itu …” 154Please respect copyright.PENANARBfGG7Tfbn
Seketika Zhen ingat kalau ia sering melihat ruangan itu dari youtube atau instgram.154Please respect copyright.PENANAWeNtlOomZ6
“Aku merasa tidak asing dengan tempat ini. Mungkin karena aku pernah melihat ruangan ini di internet.”154Please respect copyright.PENANAGOyhbzxA34
Baek Hyun tersenyum. Zhen merasa itu tak asing karena ia memang pernah ke sini beberapa kali.154Please respect copyright.PENANA37MMZJPMdj
“Aku ingin bertanya. Apakah kau benar-benar tidak punya pacar seperti yang diberitakan?”154Please respect copyright.PENANAKGTm6Wo4qm
“Kenapa? Apa kau ingin menjadi pacarku?”154Please respect copyright.PENANASJHTUnYsip
“Bu … bukan seperti itu.” Wajah Zhen memerah. 154Please respect copyright.PENANAL4gRqeSPIm
“Aku tidak ingin merusak hubungan orang yang kusukai,” ujarnya seraya duduk di kursi dengan meja makan di hadapannya.154Please respect copyright.PENANASrHFwVCck1
“Perasaan suka seperti apa itu?” Pria itu menarik kursinya lebih dekat dengan Zhen. Ia menyandarkan dagunya di tangannya dengan siku yang bertumpu pada meja makan itu. Matanya menatap lekat wajah Zhen. Memeriksa perasaan gadis itu padanya.154Please respect copyright.PENANAgKyUAtokIm
“Kenapa kau menatapku seperti itu?” Zhen tertunduk malu.154Please respect copyright.PENANAUwfVtIrDY6
Jantungnya berdebar karena Baek Hyun menatapnya dengan pandangan yang tak biasa bahkan dengan posisi yang begitu dekat.154Please respect copyright.PENANA6huNgohmUF
“Karena aku sedang menunggu jawabanmu. Perasaan suka seperti apa itu? Apa kau selalu memikirkanku? Kau mengkhawatirkanku? Apa kau jatuh cinta padaku juga?”154Please respect copyright.PENANAO3NQCaJ3L0
Zhen memalingkan mukanya. “I i iya, tentu saja. Semua penggemarmu pasti merasakan itu.”154Please respect copyright.PENANAMKiq1X5AiE
Baek Hyun terus menatap Zhen yang tampak kelabakan. Pria itu bahkan tersenyum manis padanya.154Please respect copyright.PENANABpSMUAl7oP
“Bi ... bisakah kau tidak menatapku seperti itu.” Pinta Zhen sembari menggeser kursinya menjauh sedikit.154Please respect copyright.PENANAkUl8zmuV2r
“Kalau begitu ...” Baek Hyun menarik kursinya mendekat lagi pada Zhen.154Please respect copyright.PENANAjAuneGwKSd
“Apa kau mau jadi pacarku juga?” Tanyanya sembari menopangkan dagunya seperti tadi.154Please respect copyright.PENANA3XkJFsfqbT
“Ah ha haa ha ... itu tidak mungkin.”154Please respect copyright.PENANArvAi5mM3yq
“Kau menolakku?”154Please respect copyright.PENANAPTVzTzk9j3
“Bu bu bukan begitu.”154Please respect copyright.PENANALr2yJYh4Hi
“Berarti kau mau?”154Please respect copyright.PENANAfndf78lYr0
“Haaaa?!”154Please respect copyright.PENANAXJnFGRbyw7
“Kau tidak menolakku berarti, iya.”154Please respect copyright.PENANAYO394BBV7x
Zhen menatap Baek Hyun heran. Dirinya baru saja batal menikah, lalu tiba-tiba Baek Hyun mengatakan hal konyol itu padanya. Mereka juga baru bertemu dua kali. Ini tidak mungkin serius kan? Jangan-jangan, ia melakukan ini pada perempuan lain.154Please respect copyright.PENANAY3giCZ31B8
“Aku tidak pernah melakukannya pada perempuan mana pun,” jawab Baek Hyun seakan tahu jalan pikiran Zhen.154Please respect copyright.PENANAOL8DGy6u53
Lagi-lagi Zhen merasa heran. Bagaimana pria ini tahu jalan pikirannya?154Please respect copyright.PENANAi84IhAySBj
“Aku memang pernah berharap seperti itu. Tapi tidak benar-benar mengharapkan itu terjadi.”154Please respect copyright.PENANAlQ3FubWWp9
“Kenapa?”154Please respect copyright.PENANAo1JTkc2WpM
“Karena aku terlalu jauh untuk bisa berada di dekatmu.”154Please respect copyright.PENANAa27S5aXniR
“Bukankah aku di depanmu sekarang?”154Please respect copyright.PENANA1c6ft6CmRf
“Maksudku … aku hanya penggemar dan kau artisnya. Kau hanya sepadan dengan mereka yang sekelas denganmu.”154Please respect copyright.PENANAat2SHMmaXe
“Jangan merendahkan penggemarku. Mereka lebih berarti jika dibandingkan dengan orang-orang yang sekelas denganku. Orang yang sekelas denganku kebanyakan adalah sainganku. Sementara penggemarku adalah orang-orang yang melakukan apa pun untuk mendukungku.”154Please respect copyright.PENANAzamRVQ7CNS
“Maaf … aku tidak bermaksud begitu ... lagi pula kenapa kau menanyakan hal seperti itu padaku?"154Please respect copyright.PENANAsmkcmwrw4Z
“Kelak ... jika ada orang lain yang ingin menikahimu lagi, kau bisa menggunakan alasan itu untuk menolaknya. Alasan bahwa kau sudah memiliki pacar. Menikahlah dengan orang yang benar-benar kau sukai. Meski ia pernah mengakui bahwa di masa lalu kalian pernah saling menyukai. Jangan menikahinya kecuali kau benar-benar menyukainya.”154Please respect copyright.PENANAuVcYpoOCy9
Zhen mengangguk.154Please respect copyright.PENANAjNQUOv5OdO
“Kau belum makan bukan? Ayo masak sesuatu.” ujar Baek Hyun seraya bangun dari sana.154Please respect copyright.PENANAMmvmr4Epkt
***154Please respect copyright.PENANAT9hSwTg55n
Zhen menghampiri sebuah kafe yang direkomendasikan Baek Hyun padanya. Zhen sengaja datang di saat kafe itu akan tutup sesuai yang disarankan Baek Hyun. Namun ada sesuatu yang mengganggu perasaannya. Sejak melihat kafe itu, Zhen seperti merasa pernah berada di sana. Mungkin di masa lalunya ia sering ke sana hingga ia merasa tidak asing dengan kafe itu.154Please respect copyright.PENANAtNI1afxjj2
“Hana?” Seseorang menyebutkan nama itu sembari menghampiri Zhen. 154Please respect copyright.PENANA4JuTwSR3Me
“Ya Tuhan … kau ke mana saja? Kenapa kau menghilang selama ini?” Tanya Hanta rekan kerja Hana yang lama.154Please respect copyright.PENANA5chrx5iRQf
Mendengar nama itu di sebutkan, 2 orang karyawan kafe lainnya juga keluar dari tempatnya.154Please respect copyright.PENANA0kd7dqFBVc
“Hana?” Ameri dan Sine menghambur memeluk Zhen yang masih kebingungan.154Please respect copyright.PENANAGTtt4t6obp
“Kau ke mana saja? Kami merindukanmu … ayo duduk. Kau ingin memesan makanan dan minuman favoritmu?” Tanya Ameri sembari menarik Zhen agar duduk di kursi kafe itu.154Please respect copyright.PENANA2cxFY95YgB
Zhen semakin kebingungan.154Please respect copyright.PENANAo41ftc0On0
“Ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat kebingungan? Apa kau lupa dengan makanan dan minuman favoritmu?” Tanya Sine bingung.154Please respect copyright.PENANABJXunp1B1L
“Sudah … siapkan saja sana,” perintah Hanta pada rekannya itu.154Please respect copyright.PENANAuik0z9fbfH
“Tunggu sebentar ya.” Gadis itu berlalu dari sana.154Please respect copyright.PENANACjUzQL33o4
“Kau ke mana saja selama ini? Kau bilang akan pindah kerja ke kafe cabang yang baru. Tapi kata pengelola kafe, kau sama sekali tidak pernah muncul di sana,” tanya Ameri.154Please respect copyright.PENANAW3n5OoEULh
“Aku … aku mengalami kecelakaan.”154Please respect copyright.PENANAh6uIt53ihJ
“Haaa?!” Kedua gadis yang berbicara dengan Hana, terkejut.154Please respect copyright.PENANAFXRFyAohx6
“Apa? Apa? Apa?” Sine yang membawa menu favorit Hana merasa penasaran dengan cerita Zhen. “Kau kecelakaan!? Ya Tuhan, lalu apa yang selanjutnya terjadi?”154Please respect copyright.PENANAqnuYypUiVJ
“Sebelum akan menjawab itu. Bolehkah aku menanyakan sesuatu?”154Please respect copyright.PENANAWLqT5VTNaZ
“Iya tentu saja,” jawab Sine cepat.154Please respect copyright.PENANA5PxJSe2cPv
“Apa aku sering ke sini? Lalu kenapa kalian memanggilku, Hana?”154Please respect copyright.PENANAwv8Bptbwr6
“Hana … kenapa kau jadi menakutkan begini. Jangan mempermainkan kami seperti ini,” keluh Ameri sembari mengelus lengannya sendiri. Ia merasa merinding mendengar jawaban gadis yang ia kenali sebagai Hana itu.154Please respect copyright.PENANA9rYK1avxOM
“Aku serius … apa namaku benar-benar Hana? Aku … aku kehilangan ingatanku setelah kecelakaan itu.”154Please respect copyright.PENANABpDRW5kyk9
“APA?!” ketiganya saling berpandangan.154Please respect copyright.PENANAAuNBK5w1zI
“Jadi kau sama sekali tidak mengingat kami?” Tanya Hanta terkejut.154Please respect copyright.PENANA2EjsFYvqcJ
“Maaf …” jawab Zhen dengan wajah sedih.154Please respect copyright.PENANArrsw2stm2G
“Lalu … bagaimana kau tahu tempat ini?” Tanyanya lagi.154Please respect copyright.PENANAYUFlg0tzcZ
“Aku sedang mencari pekerjaan dan temanku merekomendasikan tempat ini.”154Please respect copyright.PENANAER98nIq3Zh
“Aku turut prihatin dengan keadaanmu. Dulu kau juga karyawan di sini, dan namamu ‘Hana’. Coba lihat … aku masih menyimpan foto-foto lama kita.” Ameri memperlihatkan handphonenya pada Zhen.154Please respect copyright.PENANARV8jZgtVG5
Zhen terperangah … itu benar-benar dirinya. Air matanya menetes sembari menatap foto itu satu demi satu. Tiba-tiba perasaan Zhen berdebar saat melihat sebuah fotonya bersama seseorang yang penampilannya tampak mencolok.154Please respect copyright.PENANAdBKyGuL4QS
“Ada apa?” tanya Ameri heran.154Please respect copyright.PENANA0voLQG4FKV
Zhen memperlihatkan foto itu.154Please respect copyright.PENANAawPQCGdyjt
“Oh ... itu namanya Ranu. Kau dulu penggemar berat Ranu, tapi pria itu sudah dipenjara sekarang. Ia tersandung kasus pelecehan seksual terhadap beberapa gadis. Kau dulu juga pernah dekat dengannya. Untung saja kau tak bernasib sama dengan gadis-gadis itu.”154Please respect copyright.PENANAtZutPEavr5
“Jika kau tidak tahu namamu sebenarnya, lalu selama ini kau dipanggil siapa?” tanya Hanta.154Please respect copyright.PENANAq9zHRTXq9j
“Aku dipanggil Zhen Wa. Saat aku dilarikan ke rumah sakit, namaku didaftarkan dengan nama itu.”154Please respect copyright.PENANA2QCsX5IIja
“Kenapa orang itu begitu sembarangan. Namamu yang sebenarnya adalah Hana. Kami masih menyimpan arsip identitasmu. Kau dulu tinggal di panti asuhan, lalu kau dibawa orang tua angkatmu ke sini. Setelah mereka meninggal, kau melamar pekerjaan di sini. Kaulah orang pertama yang bekerja di sini sebelum kami,” jelas Sine sedikit gusar.154Please respect copyright.PENANArULWD0TpRd
“Tunggulah sebentar, aku akan mengambil arsipnya untukmu. Kau bisa membacanya saat kau beristirahat di rumahmu nanti,” ujarnya seraya beranjak dari sana.154Please respect copyright.PENANAAcefyy6HSx
“Apa kalian tahu seorang pria bernama Zian Li. Dia mengaku pernah berpacaran denganku, dan kami tinggal serumah.”154Please respect copyright.PENANAMMl39ISst0
“Zian Li?! Dia suami dari kakak angkatmu. Wajar saja kalian serumah. Setahuku, kau tiba-tiba ingin pindah setelah 2 bulan tinggal bersama mereka. Kakak angkatmu itu dulu tinggal di Cina dan tidak pernah kembali sampai orang tuanya meninggal. Saat dia kembali, dia sudah bersuami dan namanya Zian Li.”154Please respect copyright.PENANA02F3I0lrDf
“Jadi dia sudah menikah?”154Please respect copyright.PENANAemkFPQVrpz
“Kau tidak tahu? Oh, aku lupa kau kehilangan ingatanmu.”154Please respect copyright.PENANAf0meH2gLfn
Hana menutup mukanya dengan ke dua telapak tangannya. Hampir saja dia terjebak dalam kesalahan fatal.154Please respect copyright.PENANASG3b7uPZgY
“Sebaiknya kau menjauh darinya. Bagaimana mungkin ia mengakuimu sebagai pacar di masa lalu padahal dia sudah beristri. Aku rasa, pasti mereka sudah memiliki anak sekarang.”154Please respect copyright.PENANAk5A7dv2mMf
“Kau ke sini untuk mencari pekerjaan bukan? Aku akan menanyakannya nanti pada bos kita. Semoga akan ada kabar baik untukmu.”154Please respect copyright.PENANAeeqLt5pJc6
*154Please respect copyright.PENANAZPDOfMtFxl
Zhen atau Hana meninggalkan kafe itu dengan langkah gontai. Wajahnya tampak sayu. Meski ia belum bisa mengingat apa pun, namun serpihan-serpihan masa lalunya sedikit demi sedikit mulai bisa ia temukan. Ia memang benar-benar pernah tinggal di kota ini.154Please respect copyright.PENANAoZKtcIRhVk
“Hana …” panggil seseorang di belakangnya. Hanta berlari-lari kecil menghampirinya.154Please respect copyright.PENANAbma8fzM8gV
“Sebenarnya ada yang belum kuceritakan padamu karena hanya aku yang tahu hal ini. Dua tahun setelah kepergianmu…” gadis itu menoleh ke sekelilingnya seakan takut ada yang akan mendengarnya. “Baek Hyun pernah datang padaku dan mencarimu.”154Please respect copyright.PENANAPa9gv4iZoM
“Benarkah?” Hana terperangah.154Please respect copyright.PENANAvq5q2O3adB
“Dia mengaku sebagai teman masa kecilmu saat di panti asuhan. Awalnya aku sama sekali tidak tahu karena kau tidak pernah bercerita sama sekali. Tapi itulah hal terakhir yang kuketahui.”154Please respect copyright.PENANAVSHClXwfoN
“Jadi ini alasan Baek Hyun menaruh perhatian padanya. Mereka berteman karena tinggal di panti asuhan yang sama?”154Please respect copyright.PENANAOeg7EoH9n1
“Datanglah padanya bila ada kesempatan. Mungkin dia bisa membantumu.”154Please respect copyright.PENANAdXnlY6GoFk
Hana mengangguk. “Terima kasih sudah memberitahuku.”154Please respect copyright.PENANAhxH2ZdWi6h
“Sama-sama … Jika ada yang ingin kau ketahui, jangan sungkan datang pada kami. Kami akan membantumu sebisa kami.”154Please respect copyright.PENANAu8ixlqFB3a
Hana mengangguk. Ya … setidaknya sekarang ia tahu nama aslinya. Dia adalah Hana, dan dia teman masa kecilnya Baek Hyun. Sosok yang ia idolakan itu.
arrow_back
Patah Tumbuh dan Tak Mati
more_vert
-
info_outline 資料
-
toc 目錄
-
share 分享
-
format_color_text 介面設置
-
exposure_plus_1 推薦
-
report_problem 檢舉
-
account_circle 登入
X
Patah Tumbuh dan Tak Mati
篇 #14
14. Menemukan Serpihan-serpihan Masa Lalu
喜歡 0
閱讀 150
書籤 0
提出編輯建議

Ad
按此加載下一章
×
Patah Tumbuh dan Tak Mati
二創
愛情
友誼
最後更新: Nov 6, 2021
總字數: 43,986
總閱讀時間: 204 分鐘
exo
baekhyun_exo
檢舉這個故事
×
寫下你喜歡這個故事的地方
×
對此喜歡的人