Pagi hari tiba Aku yang bangun dari tidur pertama kalinya merasa sangat bersyukur saat melihat atap kamar.
351Please respect copyright.PENANAFGvVfQnUiE
"Penglihatanku sudah kembali normal, benarkah ini?"
351Please respect copyright.PENANAl5ZVtuTZnK
Dengan semangat Akupun langsung melihat kearah cermin dan kudapati mataku sudah kembali normal kembali. Bermacam warna kini dapat kulihat kembali yang serasa menghadirkan suasana baru di setiap hal yang kulihat.
351Please respect copyright.PENANAkWkBxkxO7t
"Ada apa Idul?"
"-Mataku sudah kembali normal bu, yey…"
"Syukurlah"
351Please respect copyright.PENANAHrUW6KSoU1
Mendengar suara gaduh dari kamarku, ibu datang untuk memeriksa dan mendapati mataku yang sudah kembali normal. Akupun turun dari kamar dan kudapati di ruang tengah tiga buah alat untuk memadamkan api.
351Please respect copyright.PENANAZ4WaZ4PL0m
"Kenapa ada alat seperti ini, yah?"351Please respect copyright.PENANAdkACiNexX0
"-Oh itu untuk jaga jaga kalau kejadian terburuk terjadi"
"Hadeh… mata Idul sudah kembali normal sekarang"
"-Baguslah kalau begitu, benar seperti yang ayah bilangkan"
351Please respect copyright.PENANA25w7pTLz43
Ternyata mereka bukannya tidak panik maupun bingung namun mereka sudah tidak memiliki pemikiran apapun dengan kata lain sudah menyerah dan memilih langkah paling ekstrim dengan membeli alat pemadam api. Apa maksudnya dengan alat tersebut ya? Apa mereka akan menyemburkannya ke arahku langsung? Aku tidak tahu sama sekali maksud mereka.
351Please respect copyright.PENANAKLq4hfBiQc
"Wih kakak sudah normal ya?"351Please respect copyright.PENANApUafag8tPf
"-Iya, tapi sayangnya kakak tidak bisa melihat hantu lagi"
"Baguslah kalau begitu, haha"
"-Dasar"
351Please respect copyright.PENANApphpgr8opR
Karena sudah kembali normal Akupun berangkat kesekolah walaupun ayah dan ibu masih menyuruhku untuk istirahat dirumah, tapi karena ingin secepatnya keluar dari lingkaran masalah ini Akupun memberanikan diri untuk mengambil langkah berbahaya.
351Please respect copyright.PENANAcnkqjuPzUP
"Baiklah Aku berangkat"
351Please respect copyright.PENANAbJ7UT8Uw0W
Dengan lengkap menggunakan pakaian sekolah Akupun berangkat pertama kali dari rumah dan bergegas untuk pergi ke sekolah. Tapi saat Aku melihat keluar rumah, kudapati Ruka anak baru di kelas tengah berdiri di depan jalan melihat kearah rumahku.
351Please respect copyright.PENANAjYYltgE5D8
"Hai, Ruka bukan?"
"…"
351Please respect copyright.PENANAIjocwooINy
Karena merasa ada maksud tertentu Akupun menyapa Ruka yang berdiri jalan depan rumahku. Namun seperti yang kutahu ia tidak dapat berbicara dan hanya membalas salamku dengan bahasa isyarat yang berarti menyapaku juga. Aku tidak terlalu tahu dengan bahasa isyarat namun beberapa bahasa isyarat yang umum di jumpai orang Akupun tahu. Seperti bahasa isyarat meminta tolong, atau terimakasih.
351Please respect copyright.PENANAqJctVnpcdI
"Sedang apa kau disini? Menunggu seseorangkah?"351Please respect copyright.PENANAysnvgolIM0
".…"
"'Sedang menunggumu' kau menungguku?"
"…"
351Please respect copyright.PENANAauHkiOkcQM
Dengan menggunakan sobekan kertas Ruka membalas pertanyaan yang kutanyakan kepadanya dan ternyata alasan ia berdiri di sana sebab menungguku. Aku tidak tahu apa alasan ia menungguku namun mungkin ia ingin berangkat bersama denganku.
351Please respect copyright.PENANAoWkFuVrncs
"'Benar' kah. Kalau begitu kita sambil jalan saja bicaranya"
"…"
" 'Oke' ya"
351Please respect copyright.PENANAaf6IwQuGrw
Kami berduapun akhirnya berangkat kesekolah bersama serta mengobrol dengan tidak biasa, sebab Ruka tidak dapat berbicara secara langsung dan hanya menjawab menggunakan secarik kertas yang dirobek olehnya dari saku celana tanpa menulis terlebih dahulu. Lalu setiap potongan kertas tersebut di ambil lagi olehnya tanpa di buang.
351Please respect copyright.PENANAhHaAnm02W7
Sebenarnya ada beberapa hal yang mengganjal dalam pikiranku, seperti bagaimana ia dapat tahu letak rumahku? Lalu bagaimana ia dapat memberiku potongan kertas begitu saja tanpa di periksa terlebih dahulu, bagaimana kalau isi dari kertas tersebut dapat menimbulkan salah paham? Yah walaupun Aku pasti akan bertanya kepadanya sih. Dan sarung tangan yang di pakainya, membuatku semakin penasaran dengan siapa Ruka ini di tambah dengan perkataan Ozi semalam yang seperti di kendalikan saat hari pertama Ruka datang.
351Please respect copyright.PENANAqa30IdxWuC
"…"
" 'Namamu siapa?' Oh iya Aku belum memperkenalkan diri ya. Namaku Puh Idulah Akur, biasa di panggil Idul, nama yang aneh kan"
"…"
"Eh?"
351Please respect copyright.PENANACwqA52BLyc
Sepanjang jalan menuju angkutan umum Aku berbicara dengan Ruka dan ia menjawabnya dengan secarik kertas. Tapi baru kali ini ada orang seumuran denganku yang tidak menganggap aneh namaku ini. Dari catatan yang diambil oleh Ruka dari saku celana ia bilang bahwa namaku itu sangat bagus dan memiliki makna yang dalam.
351Please respect copyright.PENANAdbvMTlWkZJ
"…"
351Please respect copyright.PENANAMqAkNyyGbq
Kemudian setelah sampai di dekat jalan besar untuk naik angkutan umum, Ruka memberiku catatan lain yang cukup panjang. Sebelumnya ia hanya sekedar memberiku sobekan kertas kecil yang berisi perkataan singkat saja, tapi kertas yang satu ini sudah tertulis catatan yang sangat panjang. Catatan tersebut tertulis mengenai Ruka dan berbagai hal lain, saking panjangnya isi catatan tersebut Aku sampai tidak sadar bahwa sudah sampai di dekat sekolah yang berarti kami telah turun dari angkutan umum.
351Please respect copyright.PENANA5sh6TWCoS5
"Ruka, siapa kau ini sebenarnya?"
"…"
351Please respect copyright.PENANAJdB6GNlhQt
Setelah membaca catatan Ruka yang begitu panjang Aku sadar bahwa ia bukanlah orang biasa dan mungkin saja ia memiliki kaitannya dengan orang di cerita ayah yang waktu itu, seorang anak jenius yang menghilang secara misterius setelah menangkap para komplotan organisasi jahat dunia. Namun saat kutanyakan siapa sebenarnya ia, dengan tersenyum ia hanya memberiku potongan kertas lagi dari saku celana yang berisi 'Hanya murid pindahan'.
351Please respect copyright.PENANAOFaM4gxDXT
(*Clap)
351Please respect copyright.PENANAMf7TbIwAWV
"Jam istirahat nanti temuiku di toilet nanti!"
"…"
351Please respect copyright.PENANAUUkBHjtUa3
Saat Ruka ingin jalan lebih dahulu Aku menepuk pundaknya dan meminta Ruka agar menemuiku dikamar mandi nanti di jam istirahat untuk menegaskan lebih jelas siapa ia sebenarnya. Lalu ia hanya menjawab setuju dengan bahasa isyarat.
351Please respect copyright.PENANAaXzany8Kno
Aku memiliki perasaan bahwa Ruka yang pindah ke kelasku mempunyai maksud tersembunyi. Karena dari catatan yang diberikannya tadi serta waktu dan berbagai macam kejadian kejadian lain yang ada membuat kepindahannya itu semakin mencurigakan.
351Please respect copyright.PENANA7qaNkrvKcQ
Setelah kami berdua setuju untuk bertemu nanti, Akupun melakukan apa yang tertulis di catatan Ruka dengan membakar catatannya itu sebelum masuk kelas, jadi kami berdua berpisah sebelum masuk ke dalam sekolah. Aku menepi terlebih dahulu di pinggir jalan untuk membakar catatan tersebut sedangkan Ruka jalan lebih dahulu ke dalam sekolah.
351Please respect copyright.PENANAlgFnhMUcYt
Catatan tersebut berisi, 'Idul perkenalkan namaku Ruka, Aku berasal dari yang di sebutkan oleh walikelas kita saat Aku ada di kelas. Seperti yang kau tahu Aku tidak dapat langsung berbicara jadi kupertegas saja, jawaban dari pertanyaanmu yang nanti akan kau tanyakan saat kita jalan kesekolah setelah turun dari angkutan umum. Pertama catatan ini dan sobekan kertas yang sebelumnya itu sudah kutulis terlebih dahulu jadi Aku hanya perlu mengambilnya dari saku celana, dan pasti kau berpikir kenapa semua catatan yang kukeluarkan itu dapat sinkron dengan obrolan kami? Apa ia sudah menyiapkan puluhan catatan disakunya itu?. Tentu saja tidak Idul, sebab jika kulakukan tidak akan mungkin catatan tersebut muat dalam saku celanaku bahkan pasti tidak akan muat dibumi ini sebab ada kemungkinan yang tak terhitung dari hal tersebut. Mungkin saja Aku harus menjawabnya dengan bahasa lain, dan mungkin saja Aku harus menjawabnya dengan gambarkan. Lagi pula apa Aku melihat isi dari sobekan kertas tersebut sebelum memberikannya kepadamu sebagai jawaban? Tidak. Semua itu sudah kuperhitungkan.'
351Please respect copyright.PENANAa2eN6zUOqf
Lalu di balik lembar kertas tersebut tertulis, 'Selanjutnya pasti kau bertanya tanya kenapa Aku mengenakan sarung tangan putih? Sebab waktu hari pertama banyak sekali yang menanyakan hal tersebut di kelas dan kau juga tampaknya penasaran dengan sarung tanganku, sampai membuatmu melirik dua puluh tiga kali kearahnya. Dan sekarang menjadi dua puluh lima kali karena Aku duduk tepat di depanmu sambil tersenyum melihat ke arah bayi yang tengah digendong ibunya disampingmu dalam angkutan. Hal tersebut tidak perlu kau khawatirkan, seperti yang kukatakan semua itu sudah kuperhitungkan. Ups, pasti tidak terdengar ya, karena Aku memang tidak dapat berbicara.'
351Please respect copyright.PENANAnzkAiHWqNC
Dan lanjutannya, 'Dan ini pasti yang timbul dalam pemikiranmu saat menyapaku, bagaimana Aku dapat tahu letak rumahmu? Tentu saja Aku tahu, karena waktu hari pertamaku masuk sekolah kau dan Rama pulang bersamakan? Dari situlah Aku tahu. Kemudian pasti kau habis menatap ke arahku yang tengah melihat ke depan untuk bersiap turun saat orang lain yang satu sekolah dengan kita menghentikan angkutan umum di depan jalan sekolah.'
351Please respect copyright.PENANAZj5gwvX6kl
Catatan tersebut berakhir dengan perintah Ruka, 'Bakar catatan ini sebelum masuk kelas jika tidak ingin catatan tersebut terbakar sendiri.'
351Please respect copyright.PENANAJ376AzMLkZ
Aku masih belum tahu siapa sebenarnya Ruka ini, namun yang pasti ia adalah orang berbahaya yang dapat membuat tulisan di kertas menjadi kenyataan. Hal yang tertulis di sana benar terjadi seperti ia yang mengatakan bahwa Aku melirik kearah sarung tangannya itu, lalu ekspresi yang ia tulis serta hal hal lain yang tertulis di sana.
351Please respect copyright.PENANAnkHju0OQcr
Dengan semangat yang rendah Akupun masuk kelas dan duduk dibangku kelas. Aku juga melihat Ozi dan Ana yang ada di belakang melihat ke arahku serta Rama yang tidak lama kemudian datang.
351Please respect copyright.PENANAu0kFhJ0TlG
"Kau sudah sehat dul?"
"-Iya Ram, hah…"
"Ada apa? Apa kau masih lemas? Lebih baik kau istirahat saja! Bagaimana kalau kau pingsan lagi"
"-Tidak, tidak apa apa Aku hanya kurang semangat saja"
"Begitukah"
351Please respect copyright.PENANAVnMQCfQcSh
Aku tidak dapat menceritakan mengenai apa yang terjadi di perjalanan tadi, karena Ruka masih abu abu menurutku. Apakah ia memiliki maksud tersembunyi atau tidak ditambah lagi Rama juga masih memiliki masalah penting yang akan kami cari tahu nantinya.
351Please respect copyright.PENANAFfW6EGzyNP
(*Clink…)
351Please respect copyright.PENANAleQVbqOGd9
Setelah cukup lama Rama menceritakan kepadaku mengenai apa yang menimpanya kemarin bel masukpun berbunyi, walikelas kami masuk dan jam pelajaran dimulai. Sama seperti hari dua hari yang lalu saat Rama menceritakan mengenai dunia mimpi tersebut, kemarin adalah lanjutan dari perjalanan saat ia tiba tiba terbangun. Namun siapapun juga pasti merasa ada aneh jika sebuah mimpi dapat dengan sangat detail bersambung, dan itupun terjadi dengan rentan waktu yang cukup lama lebih dari dua puluh empat jam.
351Please respect copyright.PENANApOCxE2WvZL
Rama yang sadar sudah ada di toilet perempuan serta menggunakan pakaian perempuan merupakan masalah utamanya. Jika Rama memang sengaja menjahili atau mungkin memiliki hobi seperti itu jujur saja Aku langsung menjauh darinya detik itu juga. Tapi hal tersebut sepertinya tidak mungkin dilakukan olehnya, melihat Rama yang memiliki tubuh cukup besar serta sifat lelaki yang dimilikinya membuat kecil kemungkinan ia memiliki kebiasaan seperti itu.
351Please respect copyright.PENANAlfTllBo5jH
Kesampingkan masalah Rama, yang utama sekarang adalah mengenai Ruka. Selama jam pelajaran dimulai seperti biasa ia dengan berani menjawab berbagai macam soal bahkan mengoreksi kesalahan yang dibuat oleh guru. Tapi sekarang reaksi dari anak kelas hanya datar dan tidak terkagum kagum seperti hari pertama sama seperti kata Ozi semalam di telepon bahwa mereka sudah tidak terlalu kagum dengan kemampuan Ruka.
351Please respect copyright.PENANArVdYvs2Cd7
(*Clink… *Clink…)
351Please respect copyright.PENANA4b8gUNUlKW
Setelah lebih dari dua jam kelas berlangsung akhirnya jam istirahat tiba, Aku yang sudah sepakat dengan Ruka bergegas untuk pergi ke toilet, begitupun dengan Ruka yang berjalan keluar kelas.
351Please respect copyright.PENANAsW5h6XGIzh
"dul… mau kemana kau?"
"-Maaf zi, Aku ke toilet dulu ya"
"Oh, nanti pulang sekolah kerumahku ya, kita akan membahasnya di sana"
"-Oke zi"
351Please respect copyright.PENANAcWSuzUP7R2
Ozi yang semangat seperti biasa langsung menentukan tempat pertemuan kami yang nanti berada di rumahnya. Sekilas Aku sempat panik mengira Ozi ingin langsung membahas mengenai telepon semalam saat jam istirahat, namun tampaknya ia juga tengah sibuk dengan keperluan lain dengan anak kelas. Sedangkan Rama yang masih bingung pergi ke kantin untuk membeli jajanan. Dan Aku langsung menuju ke toilet di mana Ruka sepertinya sudah lebih dahulu menuju kesana.
351Please respect copyright.PENANA8H0MApiCBe
(*Step…*step…)
351Please respect copyright.PENANA83zCUW5tFY
Tidak lama kemudian Akupun sampai di toilet dan kudapati Ruka tengah berdiri di depan cermin wastafel dengan ada sembilan potongan kertas disamping wastafel, ada tujuh buah kertas bernomor satu sampai tujuh dan dua kertas tidak bernomor. Aku yang baru sampai di sana hendak bertanya kepadanya terlebih dahulu, namun saat Aku berbicara tiba tiba Ruka menyodorkan salah satu kertas tidak bernomor kepadaku yang di ambil dari wastafel dan menyuruhku membacanya.
351Please respect copyright.PENANAnUuyIi3Ben
Di kertas tersebut tertulis, 'Aku hanya menjawab pertanyaanmu sampai kertas di wastafel ini habis, dengan kata lain kau hanya bisa bertanya sebanyak tujuh kali selebih dari itu Aku akan memberi reaksi tidak tahu'.
351Please respect copyright.PENANApPVvI9vfRg
"Apa maksudnya tujuh kali? Bukankah di sana masih ada sisa delapan kertas?"
"…"
351Please respect copyright.PENANAzRjwMHKCac
Aku seketika bingung dengan maksud Ruka, lagi pula jika demikian jumlah kertas yang ada diwastafel tidak sesuai jumlahnya dengan jumlah pertanyaanku. Tapi saat kutanya demikian ia mengambil satu kertas tidak bernomor terakhir dan memberikannya kepadaku. Kertas tersebut bertulis, 'Pasti kau bertanya begitu, sekarang sisa lima pertanyaan lagi'.
351Please respect copyright.PENANABeytxRrpeI
"HIH…"
351Please respect copyright.PENANA2kfB4kjK3c
Ternyata kertas yang diberikan olehnya itu merupakan jebakan agar Aku bertanya kepadanya. Dengan kesal Akupun berusaha untuk tenang dan tidak menimbulkan keributan lebih besar lagi sebab masih banyak orang di luar yang berjalan kesana kemari yang dapat mendengarkan suaraku jika lebih keras lagi.
351Please respect copyright.PENANAhugoINcTfK
Dengan kepala dingin Aku mencoba untuk memahami permainan Ruka ini. Ia sepertinya berusaha agar Aku tidak bertanya kepadanya dengan memulai permainan licik ini, semua itu dapat kutebak dari ia yang memiliki misterius yang tersembunyi di sekitarnya.
351Please respect copyright.PENANALQOSfTmFi7
"Baiklah, Ruka. Kupersingkat saja jadi kau ini siapa dan apa tujuanmu datang ke sekolah ini?"
"…"
"Woi, tunggu!"
351Please respect copyright.PENANAWPnBdQcJ2D
Akupun langsung menanyakan inti pokok dari kedatangan Ruka ke sekolah yang akan menjelaskan jati diri dari Ruka. Lalu iapun mengeluarkan kertas lain dari saku bajunya dan memberikannya kepadaku lalu pergi begitu saja.
351Please respect copyright.PENANA5FpGZlOYE8
Karena memilih penasaran dengan isi kertas darinya, Akupun hanya membiarkan Ruka pergi tahu kalau Aku bisa bertemu dengannya lagi di kelas nanti kalau ia bermain main denganku.
351Please respect copyright.PENANAboPsEDw6Ah
Lalu Akupun membaca kertas tersebut yang berisi, 'Idul seperti yang kukatakan tadi pagi, Aku hanya murid pindahan di kelasmu dan hanya seorang anak yang bisu. Aku tidak lebih dan tidak kurang dari itu. Sedangkan alasan Aku datang ke sekolah ini untuk mencari sesuatu milikku, dan lebih baik kau tidak bertanya sesuatu itu. Namun jika kau ingin tahu apa itu, maka cari tahu siapa sebenarnya sosok di dalam Rama. Saat itulah akan kupertimbangkan lagi.'
351Please respect copyright.PENANAd6hzMfz7ji
Dengan serius sepertinya Ruka memiliki maksud tersembunyi yang cukup jauh untuk kutanyakan lagi, dan sepertinya mau bagaimanapun caranya ia tidak mau memberitahuku mengenai dirinya. Tapi Aku merasa bahwa Ruka juga sudah tahu mengenai Rama, masalah yang hanya Aku, Ozi serta Ana yang tahu, kini tampaknya Ruka juga mengetahui hal tersebut.
351Please respect copyright.PENANAWQjj3n7MTi
Memikirkan masalah yang tidak ada akhirnya ini, Aku memutuskan untuk menyerah dari siapa sosok Ruka dan fokus untuk menyelidiki masalah Rama saja.
351Please respect copyright.PENANA4uOBxd72uj
"Apa isinya ya?"
351Please respect copyright.PENANACteHZEngbO
Menatap ke arah cermin di wastafel, Akupun membuka isi dari sisa kertas yang di tinggalkan Ruka di sana. Dan sisa dari kertas tersebut hanya berisi perintah untuk membuka kertas sesuai nomornya.
351Please respect copyright.PENANAhcBpFOqcmJ
"Bagaimana cara ia menghitung sih…"
351Please respect copyright.PENANAU8mMo4Ty1g
Ternyata semua itu adalah jebakan lagi. Saat Aku membuka satu persatu kertas sesuai nomor dan sampai pada kertas terakhir dinomor lima, ternyata di sana tertulis, 'Karena kau sudah bertanya tadi jadi kini kau berhutang satu pertanyaan kepadaku dari sisa pertanyaan tadi'.
ns216.73.216.206da2