Di siang, kau tertidur351Please respect copyright.PENANAnbSfIbHq0Q
Semalaman menjaga sang ibunda dari kebutaan subuh penuh peluh untuk sayur-mayur.
Di malam, kau terjatuh351Please respect copyright.PENANAgS0Dpnaudt
Bengkak pula tagihan listrik ibuku, sedang tak diberi sejumput emas melekat tangan ibundamu. Cuma kantong plastik berisi ubi ungu.
Di pagi, kau pergi351Please respect copyright.PENANAumH4Hs9RfB
Perasaan kasihan dan marah kulampiaskan pada ibu. Seolah bakal terjun bebas, menghempas ibundamu, tapi menyemat busuk.
Hei, semalaman kamu terbangun351Please respect copyright.PENANAvpOmr92BNz
Hei, kau membenahkan selimutku351Please respect copyright.PENANAjbli5ZD9o0
Hei, kau menunggu fajar baru351Please respect copyright.PENANAaz8sdEQxNW
Hei, perutmu pasti meraung
Sayang sekali, ibundamu memujamu, mengangkatmu sebagai ksatria malam berpendar gawai. Berapa pun alasan, sepahit apa rasanya, sedalam penyakit yang mungkin akan diderita, tetap saja aku tak kuasa.
Dik, kau hebat menerima351Please respect copyright.PENANAOGF0hnghaq
Dik, kau kuat menangis351Please respect copyright.PENANAmfBbaCXWmH
Dik, kau kasihan351Please respect copyright.PENANAucKcXkLrDF
Dik, aku sedih
Di sore, kau bermain351Please respect copyright.PENANABDtMUEeUHL
Kalau kemarin aku berkutat memegang sepasang paru bapak dan pijakan adik perempuanku, maka esok kuambil gelar sialan itu dan kutanamkan ke diriku, gelar kakakmu.
Prambanan, 1 Agustus 2020
ns18.191.157.31da2