Di siang, kau tertidur324Please respect copyright.PENANAYXpC1lDCgG
Semalaman menjaga sang ibunda dari kebutaan subuh penuh peluh untuk sayur-mayur.
Di malam, kau terjatuh324Please respect copyright.PENANA8YFN88PDY4
Bengkak pula tagihan listrik ibuku, sedang tak diberi sejumput emas melekat tangan ibundamu. Cuma kantong plastik berisi ubi ungu.
Di pagi, kau pergi324Please respect copyright.PENANAP9w0AfliuK
Perasaan kasihan dan marah kulampiaskan pada ibu. Seolah bakal terjun bebas, menghempas ibundamu, tapi menyemat busuk.
Hei, semalaman kamu terbangun324Please respect copyright.PENANAstLpNeiGOQ
Hei, kau membenahkan selimutku324Please respect copyright.PENANA91HTH0IfeG
Hei, kau menunggu fajar baru324Please respect copyright.PENANAjKg5JFTXXw
Hei, perutmu pasti meraung
Sayang sekali, ibundamu memujamu, mengangkatmu sebagai ksatria malam berpendar gawai. Berapa pun alasan, sepahit apa rasanya, sedalam penyakit yang mungkin akan diderita, tetap saja aku tak kuasa.
Dik, kau hebat menerima324Please respect copyright.PENANAh2b0BWD1hg
Dik, kau kuat menangis324Please respect copyright.PENANAnchwOVu5YA
Dik, kau kasihan324Please respect copyright.PENANAslP2TYSLl0
Dik, aku sedih
Di sore, kau bermain324Please respect copyright.PENANAfZ6EcsHrN7
Kalau kemarin aku berkutat memegang sepasang paru bapak dan pijakan adik perempuanku, maka esok kuambil gelar sialan itu dan kutanamkan ke diriku, gelar kakakmu.
Prambanan, 1 Agustus 2020
ns18.118.105.93da2