Akhirnya setelah hampir 5 hari libur, murid-murid disekolahkan kembali. Hari ini adalah hari Senin. Cuaca yang cerah tanpa adanya tanda akan turun hujan. Penyelidikan pun juga sudah berakhir Sabtu kemarin dan mereka telah menangkap orang yang telah membunuh gadis dalam kamar mandi kemarin. Namun hanya sampai situ mereka melakukan penyelidikannya. Kasus Arsyad tidak ditemukan siapa pelaku di baliknya. Penyelidikannya pun akhirnya ditutup dengan alasan yang tidak jelas, membuat murid-murid terpaksa harus belajar dan kembali bersekolah dengan normal dengan adanya rasa takut dan khawatir karena sang pembunuh Arsyad masih berkeliaran di sekolah. Karena hal itu, baik murid ataupun orang tua murid, banyak yang memutuskan untuk tetap di rumah sampai kasusnya benar-benar selesai. Namun berbeda dengan Chandra, ia tetap masuk seperti biasa. Chandra pun bersikap tenang dan berusaha untuk tidak pedulinya. Jadi seperti biasa, Chandra sudah datang dan sekarang sedang berada di kelas sendiri sambil memakan roti yang ia bawa dari rumah dan membaca novel kesukaannya. Tiba-tiba Chandra teringat sesuatu dan melihat jam tangannya. Dia terkejut karena jam sudah menunjukkan pukul 7, namun baru sedikit teman sekelas yang datang.
338Please respect copyright.PENANA3yzt60GfdU
“Waduh, baru setengah nih orang yang datang. Bisanya biasanya sudah ramai kelas jam segini. Pada ke mana orang-orang ya?” tanyanya dalam hati lalu melirik ke meja kosong di sampingnya yang merupakan tempat duduk Bian. “Apakah Bian juga ikut-ikutam enggak masuk?” gumamnya di dalam hati lagi lalu meletakkan novel dan roti yang baru ia makan setengah di atas meja.
Setelahnya berpikir, “Tapi gua nggak heran sih, pasti orang tua mereka khawatir dan tidak mengizinkan anaknya masuk. Orang tua gua aja yang tidak peduli. Lagian emang aneh sih menghentikan penyelidikan begitu saja tanpa alasan yang jelas. Kalau beginikan kerjaan gua jadi bertambah.” keluhnya.
Setelah itu, tidak lama kemudian, ada seorang anak dari arah lorong yang berlari dengan cepat menuju kelasnya Chandra. Ya, orang itu adalah Bian.
“Untunglah gua gak terlambat.” katanya yang sudah berada di samping mejanya.
“Oh, ternyata lu datang juga. Gua kira lu nggak masuk.” kata Chandra yang sebenarnya merasa senang akan kedatangan Bian.
“Anda ini jangan meremehkan saya dong. Saya ini kan anak yang rajin dan tidak suka bolos.” kata Bian, membuat Chandra tersenyum. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Setelah itu keningnya berkerut.
"Ada apa Chan?" tanya Bian sambil meletakkan tasnya di atas kursi.
338Please respect copyright.PENANA6EytCxO5TG
338Please respect copyright.PENANAg3pGERsao9
338Please respect copyright.PENANA7yyJSP2TZr
"Lu pasti habis bergadang ya?" tebak Chandra.
338Please respect copyright.PENANANQ6dLTFcly
338Please respect copyright.PENANAPS1yfvrq1M
338Please respect copyright.PENANAwvXjhL0noH
"Oh, lu tahu?" tanya Bian terkejut.
338Please respect copyright.PENANABbIiSPA8OB
338Please respect copyright.PENANA2057EsRqL3
338Please respect copyright.PENANAJXDQIblz0t
"Ya gua tahulah, dari mata aja kelihatan." jawab Chandra sambil menunjuk arah mata Bian
338Please respect copyright.PENANAqXgLttKZlN
338Please respect copyright.PENANAR7FajH7gQI
338Please respect copyright.PENANAPqd5jgmkWD
"Masa sih? Padahal gua sudah berkaca sebelum berangkat." kata Bian. Chandra tersenyum kembali lalu tertawa kecil, membuat Bian ikut senang.
338Please respect copyright.PENANAb178t4zJjR
338Please respect copyright.PENANA4Ts9gGgIMN
338Please respect copyright.PENANAJrtRerNfuj
"Entah mengapa, saat gua melihatmu tersenyum kayak gitu, gue merasa senang." katanya.
338Please respect copyright.PENANAzy3YLbS1qY
338Please respect copyright.PENANA9gMM2WQpkv
338Please respect copyright.PENANAWp5HhWIXMM
"Aneh ." ejek Chandra.
338Please respect copyright.PENANALdHXggj8pR
338Please respect copyright.PENANA20s2JDsWqn
338Please respect copyright.PENANAq89z0zdFxo
"Tapi benar kok. Sebenarnya lu itu ganteng kalau tersenyum. Tapi sayang lu jarang melakukannya."
338Please respect copyright.PENANAZIct9vnnCS
338Please respect copyright.PENANAZICyFYunPi
338Please respect copyright.PENANAR7OdpKHg0V
"Ya, ya, terserahlah," kata Chandra lalu mukanya kembali serius. Ia pun mengambil buku penyelidikannya dari dalam tas dan membuka beberapa halaman dari buku itu.
338Please respect copyright.PENANAfy6IC6PJqB
338Please respect copyright.PENANAE8yMZMFyUR
338Please respect copyright.PENANACs0OjJQSrN
"Namun, sebaiknya kita bahas itu nanti saja. Sekarang kita punya urusan lebih penting." katanya sambil memperlihatkan kepada Bian tulisan tentang data-data beberapa orang di dalam buku tulis tersebut yang sudah terdapat foto tersangka di atas data diri mereka.
338Please respect copyright.PENANAWkwMAflvXG
338Please respect copyright.PENANAQbg6jVWR5X
338Please respect copyright.PENANAZ6rcHR0LdN
"Siapa ini? " tanya Bian sambil memperhatikannya.
338Please respect copyright.PENANAHnX1ikOLI4
338Please respect copyright.PENANAUNMYPF3hdL
338Please respect copyright.PENANAgxUAolpFBV
"Ini adalah orang yang menjadi tersangka dalam kasus kematian Arsyad kemarin dan juga orang yang dekat dengan Raja." jawab Chandra.
338Please respect copyright.PENANAc1Q7p3tdO7
338Please respect copyright.PENANA6HdgOjnGaH
338Please respect copyright.PENANAQrzKrJI4UC
"Oh, karena yang membunuh Arsyad adalah orang yang ingin membalaskan dendam Raja ya?" tebak Bian.
338Please respect copyright.PENANA2gEwwLvLOJ
338Please respect copyright.PENANANBaVFTH4NQ
338Please respect copyright.PENANALuZWU7GnEx
"Iya, betul sekali." kata Chandra.
338Please respect copyright.PENANAvwrMZj3Gk7
338Please respect copyright.PENANACX0RSz4Avo
338Please respect copyright.PENANAZnJunPzxG7
"Dapat dari mana lu orang-orang ini?" tanya Bian.
338Please respect copyright.PENANAZZUCyLopUM
338Please respect copyright.PENANAXD7n5eyBGw
338Please respect copyright.PENANA62KmetB7J4
"Selama libur kemarin, gua melakukan sedikit penyelidikan terhadap orang-orang Ini." jawab Chandra sambil membuka halaman sebelumnya di buku tersebut, yang isinya adalah orang-orang yang diduga oleh Satrio kemarin.
338Please respect copyright.PENANA2HdrxNwe97
338Please respect copyright.PENANAnt66gCDwwT
338Please respect copyright.PENANAkKkEivr7ga
"Dan ini adalah orang-orang yang diduga oleh Satrio melakukan pembunuhan ini, ditambah dekat dengan Raja." jelasnya lagi.
338Please respect copyright.PENANAlvM15TSXzC
338Please respect copyright.PENANAkUADVtmrld
338Please respect copyright.PENANA8aZg34QLbQ
Bian tercengang melihat bertapa akurat dan lengkapnya data orang-orang itu yang dibuat oleh Chandra. "Hebat sekali lu. Dalam 5 hari ini lu bisa mendapatkan data-data orang ini. Ditambah sampai membuat kesimpulan bahwa orang ini adalah tersangka utamanya. Sendirian pula." puji Bian.
338Please respect copyright.PENANAzNgn6ej1PG
338Please respect copyright.PENANAGvGQ23EBw2
338Please respect copyright.PENANA055OBIId7A
"Terima kasih. Tapi yang gua butuhkan bukanlah pujian lu, tapi kerja sama lu." "Tenang aja, pasti gua akan bantu kok." kata Bian, membuat senyuman di wajah Chandra tampak lagi. "Lu sudah berusaha keras, jadi gua nggak akan kalah." lanjutnya dengan penuh percaya diri
338Please respect copyright.PENANAm511nGYN11
338Please respect copyright.PENANAfG4sQ2dsaj
338Please respect copyright.PENANAXNZ0QBie6c
"Baguslah kalau begitu," Chandra memasang wajah seriusnya lagi, lalu melanjutkan kata-katanya. "Sekarang akan gua beritahu apa alasan gua menduga mereka." Chandra mengangkat buku tersebut. Setelah itu memulai penjelasannya.
338Please respect copyright.PENANAiwwjXzbY10
338Please respect copyright.PENANALTeJpwht6C
338Please respect copyright.PENANA4EMFQFGLEM
"Pertama Kak Adrian, kakak laki-laki Raja yang duduk di kelas 12. Alasan gua menduga dia adalah karena hubungan mereka yang kurang baik. Orang tua mereka bercerai, membuat Raja dan kakaknya terpaksa berpisah. Mereka baru bertemu lagi selama 9 tahun, saat SMA ini. Sesuai pencaharian gua kemarin, Kak Adrian punya dendam dengan Raja karena telah menghancurkan hubungan orang tuanya."
338Please respect copyright.PENANAKsjrFr52jn
338Please respect copyright.PENANAq2HPYdP7IO
338Please respect copyright.PENANAmQfKJyyuaH
"Raja menghancurkan hubungan orang tuanya? Anak umur 7 tahun bisa melakukannya?" tanya Bian tidak percaya.
338Please respect copyright.PENANAZbkF94P8lU
338Please respect copyright.PENANAwo1cKc18Zx
338Please respect copyright.PENANAlZh4BB019l
"Sebenarnya itu hanya sebuah kesalahpahaman. Saat Raja berumur 7 tahun, ia mencuri uang ibunya yang disimpan untuk biaya sekolahnya dan kakaknya. Namun ibunya tidak tahu dan malah menuduh ayahnya. Terjadilah kesalahpahaman antara dua orang itu,"
338Please respect copyright.PENANAsDl3IDwL0m
338Please respect copyright.PENANATWfCodwURg
338Please respect copyright.PENANAWffMAgx1ol
"Tunggu-tunggu, kenapa ibunya langsung menuduh ayahnya padahal ia belum punya bukti?" tanya Bian memotong penjelasan Chandra.
338Please respect copyright.PENANAP1s75QKZS6
338Please respect copyright.PENANAsxpbZPf8DM
338Please respect copyright.PENANA3Sl2U56HQS
"Dari awal memang hubungan mereka tidak baik. Jadi akhirnya keluarlah tuduhan itu." jawab Chandra.
338Please respect copyright.PENANA4nW6vjd6HP
338Please respect copyright.PENANAyCxqfaXOK9
338Please respect copyright.PENANAOrAUvG0Bu9
"Ya ampun, kasihan sekali. Dan gua malah baru tahu soal itu sekarang." kata Bian merasa simpati.
338Please respect copyright.PENANAlOKJf3tDZV
338Please respect copyright.PENANAStTvfgmPqe
338Please respect copyright.PENANAReDopwNQav
"Kak Adrian tau soal itu dan memaksa Raja untuk mengakuinya. Masalahnya ada di Raja, dia nggak mau mengakui kesalahannya di hadapan orang tuanya. Sampai akhirnya sudah terlambat dan orang tuanya bercerai. Mereka pun membawa masing-masing anak." jelas Chandra.
338Please respect copyright.PENANAfujahuQ2eM
338Please respect copyright.PENANAuJlWEpaJcN
338Please respect copyright.PENANAWML7BYBLC7
"Gua baru tahu hal itu." kata Bian kelihatan sedih.
338Please respect copyright.PENANAeFmeLyic4O
338Please respect copyright.PENANASHxIMt1awK
338Please respect copyright.PENANAVLX4pXe1Cq
"Apa lagi, Kak Adrian itu adalah ketua OSIS dan pintar dalam hal komputer. Jadi gua kira dia bisa menjadi salah satu suspek gua. Namun, masih banya hal yang dipertanyakan dalam teori satu ini."
338Please respect copyright.PENANAHPQaBgTcgC
338Please respect copyright.PENANAG2DvkWxoXY
338Please respect copyright.PENANA6WqHTgxjg1
"Maksudnya belum bisa dikatakan benar?" tebak Bian.
338Please respect copyright.PENANAPOMetqgk7m
338Please respect copyright.PENANAqC35wvfRxf
338Please respect copyright.PENANAIJOlO46HWb
"Iya." jawab Chandra.
338Please respect copyright.PENANAw4nk6CBlaP
338Please respect copyright.PENANAAsqIhSPQ9F
338Please respect copyright.PENANAMUT8dBiIQa
"Ya sudah, gak apa-apa. Kita lanjutkan saja dengan suspek berikutnya." kata Bian, mencoba menghibur Chandra.
338Please respect copyright.PENANAYFuFvaTbJZ
338Please respect copyright.PENANAyEkZPInTh4
338Please respect copyright.PENANAc8eIE2TVXx
"Suspek kedua," sebelum melanjutkan kata-katanya Chandra melirik ke kanan dan ke kiri, membuat Bian bingung.
338Please respect copyright.PENANArCL8vIgEpX
338Please respect copyright.PENANAI0H7tBxKPc
338Please respect copyright.PENANA1lcdHYvxVR
"Ada apa?" tanyanya penasaran.
338Please respect copyright.PENANAvFFW4q6x1i
338Please respect copyright.PENANAqbj2d9EHfY
338Please respect copyright.PENANAhjmYPvtdcj
"Tidak. Hanya ingin memastikan saja," jawab Chandra lalu kembali tenang.
338Please respect copyright.PENANAA0cUgScD6m
338Please respect copyright.PENANA6MZqqurg3t
338Please respect copyright.PENANAkELaJd9tRm
"Suspek keduannya ialah Danis." selanjutnya, dan kali ini membuat Bian tambah bingung.
338Please respect copyright.PENANAHYFTtpNNzj
338Please respect copyright.PENANAyXKlscOHUT
338Please respect copyright.PENANASGmkhicoeX
"Maksudnya Danis dari kelas kita itu? Yang duduk disebelah Arsyad?"Chandra mengangguk. “Kenapa lagi dia?" tanya Bian.
338Please respect copyright.PENANAjWRn7JhpfI
338Please respect copyright.PENANAzU2dWjJAST
338Please respect copyright.PENANAeLDhB0j5Rk
"Keluarga dia itu memiliki hutang yang lumayan banyak dengan keluarga Arsyad."
338Please respect copyright.PENANA6P09MqZp4R
338Please respect copyright.PENANAoKLaItkxZS
338Please respect copyright.PENANAU05KlxJV8l
"Lalu kenapa membunuh Arsyad, kenapa tidak membunuh ayahnya, ibunya, atau anggota keluarga lainnya saja?" tanya Bian.
338Please respect copyright.PENANAD6fEf0oyKv
338Please respect copyright.PENANAOL7sPXjBhm
338Please respect copyright.PENANA2PmeCdVEd4
"Lu nggak tahu ya?" tanya Chandra.
338Please respect copyright.PENANALghgLEYNIH
338Please respect copyright.PENANAH00BTOPKPV
338Please respect copyright.PENANAKKo19Fuqva
Bian menggeleng lalu menjawab, "Soal apa?"
338Please respect copyright.PENANAVumfTRL1al
338Please respect copyright.PENANAQHHEYz1FXo
338Please respect copyright.PENANAzdmtF1PYgl
"Arsyad itu yatim piatu." jawab Chandra, membuat Bian kaget.
338Please respect copyright.PENANAJtoRM7WJUs
338Please respect copyright.PENANA5aVKAK6c0r
338Please respect copyright.PENANABvlTXBiEvN
"Orang tuanya sudah meninggal sejak setahun yang lalu dan sejak itu ia tinggal bersama pamanya, ditambah dia itu anak tunggal."
338Please respect copyright.PENANAsAdZxkIyQZ
338Please respect copyright.PENANAmJIFmfS9Ez
338Please respect copyright.PENANAhLtQH8xcIG
"Gua baru tahu."
338Please respect copyright.PENANANCx07A3QtA
338Please respect copyright.PENANAjZzXYGgQln
338Please respect copyright.PENANAK8lKqNzgRf
"Gua juga baru tahu setelah melakukan penyelidikan ini. Dengan begitu, alasannya menjadi jelas untuk menghilangkan hutang keluarganya."
338Please respect copyright.PENANArQBBmH4IZQ
338Please respect copyright.PENANAuH6JaO3L8C
338Please respect copyright.PENANAl7XsgnYb3l
"Maksud lu Danis yang sekelas sama kita kan, yang penakut itu?" sekali lagi Chandra mengganggu. "Nggak mungkin."
338Please respect copyright.PENANAUPwbBXfxY0
338Please respect copyright.PENANAe494CH0NvK
338Please respect copyright.PENANATBbzbLocGw
"Beneran." jawab Chandra.
338Please respect copyright.PENANATGtf5w2JPM
338Please respect copyright.PENANAqqnD2NvTe1
338Please respect copyright.PENANAnnb51QqeJ6
"Mana mungkin anak yang takut sama serangga itu bisa melakukan sesuatu yang kejam."
338Please respect copyright.PENANA2wv6LY8GMT
338Please respect copyright.PENANAK7KQSyybZS
338Please respect copyright.PENANAOSCEDr4l50
"Pertama, mungkin karena bujukan dari keluarga atau karena bisnis orang tuanya diambang kegagalan ditambah. Dengan adanya hutang akan semakin berat pengeluaran."
338Please respect copyright.PENANAPgIKUacuvn
338Please respect copyright.PENANAGiDuXr30pQ
338Please respect copyright.PENANA1FLTtVBPMy
"Lu bisa tahu sampai sejauh itu?" tanya Bian. Chandra mengangguk. "Tapi bukan itu yang penting sekarang." lanjutnya. Chandra menghela nafas lalu berkata, "Lu masih belum percaya?"
338Please respect copyright.PENANAybCl5L7XJ2
338Please respect copyright.PENANAtADNlZevps
338Please respect copyright.PENANABIxGagVks6
"Ya iyalah, gua ingatkan sekali lagi ya, terbunuhnya Arsyad itu untuk membalaskan dendam Raja. Bukan karena urusan keluarga tersangka dengan dengan keluarga Arsyad."
338Please respect copyright.PENANAviAoi1SK5a
338Please respect copyright.PENANAXcOEiS8abp
338Please respect copyright.PENANAZBW2L7tyG8
"Itu terlalu percaya dengan kata-kata orang ya," sengit Chandra lalu mengurutkan dahinya. "Dibandingkan dengan suspek pertama, dia lebih meyakinkan."
338Please respect copyright.PENANAJGQdxB614w
338Please respect copyright.PENANAugN9fv2A1C
338Please respect copyright.PENANAbzkW6LTXNB
"Meyakinkan apanya?" tanya Bian masih tidak menerimanya.
338Please respect copyright.PENANAwGIQ6TGZmm
338Please respect copyright.PENANAqd75qUND6w
338Please respect copyright.PENANABoLmwkuBiS
"Pertama saat perempuan yang terbunuh di kamar mandi itu, dia ada dalam kerumunan murid-murid, sementara Kak Adrian tidak. Ia ada di bawah."
338Please respect copyright.PENANAFbQbHyW1hC
338Please respect copyright.PENANAdHcuxwopZk
338Please respect copyright.PENANAVNd3qh4nbW
"Ada yang lain juga kan?" tembak Bian.
338Please respect copyright.PENANAHSsc7JCvaQ
338Please respect copyright.PENANAJpYWbrD6sN
338Please respect copyright.PENANAJYRz4tskNm
“Ya, benar. Tapi satu hal yang membuatnya menjadi salah satu tersangka.”
338Please respect copyright.PENANAKxT7b2SPNC
338Please respect copyright.PENANAHG03SXaNlT
338Please respect copyright.PENANALtRnOyJg3D
“Apa itu?” tanya Bian penasaran.
338Please respect copyright.PENANAnlRIEMonCl
338Please respect copyright.PENANAGeXnrG7yBz
338Please respect copyright.PENANABj8LOaiAJR
“Dia punya rasa suka dengan Reva.”
338Please respect copyright.PENANArUT7SGfw6d
338Please respect copyright.PENANAHPpo6KI0is
338Please respect copyright.PENANAllwpZmH6Xt
“Danis suka dengan adik gua? Ah, masa?” Bian tidak mempercayainya.
338Please respect copyright.PENANAq5uL7rS3ME
338Please respect copyright.PENANAeoYMLAyjVu
338Please respect copyright.PENANAptmFydS5sA
“Iya, beneran.”
338Please respect copyright.PENANAEEV4Md3UGj
338Please respect copyright.PENANAf4iAqiRBS8
338Please respect copyright.PENANAEi5uyR9wnq
“Kitakan baru pindah beberapa minggu yang lalu.”
338Please respect copyright.PENANAZSp9LpSv5P
338Please respect copyright.PENANAmK3SPI2jQG
338Please respect copyright.PENANAQqBA0vhrwI
“Terus?”
338Please respect copyright.PENANAmrQiYCx32p
338Please respect copyright.PENANAcoC3U1OTXi
338Please respect copyright.PENANA1BDbFbaK1o
“Ya... Bentar-bentar, emang apa hubungannya dengan pembunuhan Arsyad?”
338Please respect copyright.PENANAfA6LjUvEl7
338Please respect copyright.PENANA9zi204UuVu
338Please respect copyright.PENANA2dcJC5npqS
“Orang yang membunuh Arsyad juga orang yang sama dengan orang yang mendalangi pembunuhan Reva.”
338Please respect copyright.PENANAuS446In3no
338Please respect copyright.PENANAL34eyMmjoK
338Please respect copyright.PENANAY16iH2psNg
“Kalau itu gua tahu. Lalu?”
338Please respect copyright.PENANAAjplmQBxM7
338Please respect copyright.PENANAOcG0CLBy1R
338Please respect copyright.PENANAyw7zEXTAeu
“Bukanya sudah jelas, ialah pelakunya.”
338Please respect copyright.PENANANq0jYJZAi8
338Please respect copyright.PENANAGmdexBFPUy
338Please respect copyright.PENANAnXvxhIEniU
“Dia membantu Reva itu cuma karena rasa suka?”
338Please respect copyright.PENANAxMrg6hAQ8p
338Please respect copyright.PENANArihH8jxrMM
338Please respect copyright.PENANAjnTIEgOypj
“Orang yang sudah jatuh cinta pasti akan melakukan apapun untuk orang yang dicintai. Bukannya begitu?” tanya Chandra kepada Bian.
338Please respect copyright.PENANAhawTSb67oj
338Please respect copyright.PENANAiMXxYE8f0h
338Please respect copyright.PENANAYcCWDwa19F
“I-iya sih.”
338Please respect copyright.PENANAi5SueD2YlN
338Please respect copyright.PENANAqRgRtJJroC
338Please respect copyright.PENANAzUxCoxEd2K
“Awalnya mungkin dia hanya membantu dan mendalangi saja karena diminta atau apalah. Tentu saja Danis tidak bisa menolak orang yang ia sukai. Tahu-tahu sekarang dia malah membunuh orang.” Bian tercengang mendengar penjelasan Chandra. Ia tak tahu harus berkata apa lagi. Chandra tersenyum dan berkata, “Tapi ini semuanya hanya teori yang masih belum pasti. Lagi pula, teori ini juga memiliki banyak kekurangan. Apakah lu tahu apa itu?”
338Please respect copyright.PENANACcPDWONQdZ
338Please respect copyright.PENANAzKXs27ypGo
338Please respect copyright.PENANAgjB0aqlIR4
Bian mengangkat kepalanya yang awalnya ia tundukkin ke bawah dan menjawab, “Jelas gua tahu. Pertama, kalau emang benar dia melakukan itu semua harusnya ia menutup bukan malah membesar-besarkan dengan cara memberikan kita selembaran kertas itu dan malah mendalangi pembunuhan orang lain. Ditambah, sesuai kesaksian Raya dan Satrio, Arsyad tidak bertemu dengannya sebelum kejadian.”
338Please respect copyright.PENANAqm1T8GI2u2
338Please respect copyright.PENANA9XDpvZHRv7
338Please respect copyright.PENANA4MPOdt4xx8
“Yang pertama mungkin benar, tapi yang kedua bisa dibilang salah.”
338Please respect copyright.PENANAQpDedeC3a7
338Please respect copyright.PENANAW3fy25sceO
338Please respect copyright.PENANAMXrmmlMjwo
“Dan mengapa itu?”
338Please respect copyright.PENANAjG09VFFkvC
338Please respect copyright.PENANAoSQY26EJpe
338Please respect copyright.PENANAuSl4DbpK6L
“Kata Raya dan Satrio, Arsyad tidak bertemu dengannya sebelum kejadian, mungkin karena mereka tidak melihatnya,” kata Chandra, membuat Bian mengangkat alis kanannya. “Gua ingatkan kembali ya, ada waktu di mana Arsyad sendirian di dalam kelas dan saat itu bisa saja Danis memberikan meracuninya, atau mungkin sebelum Arsyad datang ke sekolah. Danis memberikan racunnya kepadanya dan meminta untuk meminumnya di sekolah. Untuk informasi tambahan, rumah Arsyad dan Danis berdekatan. Berarti ada kemungkinan besar mereka akan berpapasas saat perjalan ke sekolah. Tapi tentu saja masih ada pertentangan pertama. Lagi pula ini juga masih dugaan dan belum bisa tapi dikatakan bener. Itu mengapa, kita harus tanyakan langsung ke orangnya.”
338Please respect copyright.PENANAr0mJGnjXwT
338Please respect copyright.PENANAKCYhRKZ4b5
338Please respect copyright.PENANA09Ts6qyX1a
“Lu bener. Maaf gua sempat terbawa emosi tadi dan meragukan lu.” kata Bian.
338Please respect copyright.PENANABGBO2HI5rx
338Please respect copyright.PENANAJXwsTIOGS1
338Please respect copyright.PENANAbZDofdnzpd
“Gak apa-apa. Gua juga nggak pernah berharap lu akan percaya dengan semua kata-kata gua. Lagi pula lebih menyenangkan jika ada orang yang seperti eluL yang suka menentang sebuah pernyataan tanpa bukti.”
338Please respect copyright.PENANAIQWlsGwBBT
338Please respect copyright.PENANANjG5ZE17Vq
338Please respect copyright.PENANAGybkPDYBfR
“Gua punya bukti kali. Gua nggak separah dengan apa yang lu pikirkan.” kata Bian kesal.
338Please respect copyright.PENANAeYcS9uj6WD
338Please respect copyright.PENANA1kEvgoJViW
338Please respect copyright.PENANA5ahch98M3I
“Kalau begitu akan gua lanjutkan ke suspek ketiga. Suspek ketiga adalah Marisya, pacar Arsyad yang duduk di kelas 10.”
338Please respect copyright.PENANAXdezwlkKSU
338Please respect copyright.PENANAJNEn0SPAmd
338Please respect copyright.PENANA8gAFS9Pp1L
“Oh dia, gua tahu.” kata Bian.
338Please respect copyright.PENANAXsKt47rStk
338Please respect copyright.PENANAEaEUJEDnw2
338Please respect copyright.PENANATZFjDZ6Ul8
“Benarkah?” tanya Chandra.
338Please respect copyright.PENANAhpkNbbjlha
338Please respect copyright.PENANAtFEuqFOMuL
338Please respect copyright.PENANA87viyEvOI8
“Anak kelas sebelah itu kan?” tebak Bian.
338Please respect copyright.PENANAz7arvPEiXI
338Please respect copyright.PENANAu1dRRpLStW
338Please respect copyright.PENANASWGw6oYacq
“Iya, betul.” jawab Chandra
338Please respect copyright.PENANAUWCQYi5Ef9
338Please respect copyright.PENANAIVYguql2Xx
338Please respect copyright.PENANAnAHtA8GttZ
“Lalu apa masalahnya dengan Raja?”
338Please respect copyright.PENANAiFq3CnZJeS
338Please respect copyright.PENANA0QnI5Ru7X0
338Please respect copyright.PENANAFXZxFy9f1I
“Sesuai informasi yang gua dapatkan, hubungan mereka sudah tidak berjalan lancar sejak lama dan seminggu sebelum Raja di penjara, meraka putus.“
338Please respect copyright.PENANAvhzPPAupHz
338Please respect copyright.PENANAtcjlvfaUud
338Please respect copyright.PENANA1rG4BkbZYB
“Loh? Lalu kalau memang begitu, harusnya dia senang Raja dipenjara dan tidak ingin membalaskan dendam apapun kepadanya, iyakan?” tanya Bian.
338Please respect copyright.PENANAV9EUTdIl20
338Please respect copyright.PENANAydgJ3HttXI
338Please respect copyright.PENANANT7Rcvh4wL
“Jawabannya sederhana, karena dia sendiri yang yang melakukan balas dendam.” “Hah? Tau dari mana lu?” Bian tidak mengerti.
338Please respect copyright.PENANArlIXlFUCEl
338Please respect copyright.PENANArf05xoF5ET
338Please respect copyright.PENANAA3kzuZ4VDp
“Sebenarnya selama ini gua mau megang handpone Raja. Jadi gua taunya dari situ.” “Apa?! Kenapa lu tidak bilang dari kemarin?” tanya Bian dengan suara keras, membuat orang-orang yang ada disekitarnya menoleh.
338Please respect copyright.PENANAKDsmmXbQBz
338Please respect copyright.PENANADwaVg7emUO
338Please respect copyright.PENANAZHdxeIkL0E
“Sttt! Pelanin suaranya.” kata Chandra yang merasa malu karena perbuatan Bian. “Maaf-maaf,” Bian menutup rapat-rapat mulutnya dengan kedua tangannya. “Oke, silakan lanjutkan. Gua akan diam.” katanya lagi. Chandra menghela nafas lalu melanjutkan penjelasannya.
338Please respect copyright.PENANASE1Pzp40IJ
338Please respect copyright.PENANAGDXO77SgvX
338Please respect copyright.PENANAOjwMfWNQ3w
“Dan di handphonenya tersebut ada sebuah email dari pacarnya yang berisi tentang dirinya yang masih merasa dendam dengan Raja dan mengancam Raja untuk balikan dengannya. Namun Raja menolak dan katanya dia akan membuat Raja menyesal.”
338Please respect copyright.PENANAq5j1c5Z51g
338Please respect copyright.PENANAmx33da0yI2
338Please respect copyright.PENANAzIL6AvFAMr
“Terus kenapa dia malah membunuh Arsyad? Apa hubungannya dengan itu semua?” tanya Bian masih belum mengerti.
338Please respect copyright.PENANAs1sRRvpgEb
338Please respect copyright.PENANAUARX8uVQCO
338Please respect copyright.PENANAg5GpPNKT0M
“Karena dia kira dengan membunuh Arsyad, Raja akan dibebaskan. Dia ingin membuat polisi-polisi itu berpikir kalau bukanlah Raja yang melakukan pembunuhan Reva.”
338Please respect copyright.PENANA1C0HGZJSRz
338Please respect copyright.PENANAZo5C1OvYrE
338Please respect copyright.PENANAYe4EgYWfce
“Gua masih tak mengerti.” kata Bian.
338Please respect copyright.PENANAdN7aASF6u4
338Please respect copyright.PENANAUQ829r6jWa
338Please respect copyright.PENANAYg3KLmDKLz
“Memang agak sulit dijelaskan,” kata Chandra lalu mengambil sebuah kertas kecil dari dalam kolom mejanya. “Agar mempermudah penjelasanya, coba lu baca ini,” katanya sambil memberikan Bian kertas kecil tersebut. “Gua mendapatkan ini dari polisi yang melakukan penyelidikan kemarin,” lalu memberikan kertas kecil lainnya. “Dan lihat ini, tulisannya sama bukan?” Bian mengambilnya dan membandingkan keduanya.
338Please respect copyright.PENANALxXHJo47AV
338Please respect copyright.PENANAgAqAA9z5Al
338Please respect copyright.PENANAn7GFcptAe2
“L-lu benar.” Bian sangat terkejut, sampai-sampai tak tahu harus berkata apa.
338Please respect copyright.PENANAkw5miYfxSv
338Please respect copyright.PENANAXFTR3BeajH
338Please respect copyright.PENANAyYz9HdUUtu
Kertas kecil yang diberikan oleh polisi itu kepada Chandra berisi: “Gualah yang melakukan pembunuhan gadis sekolah SMA Negeri itu. Bukan anak yang bernama Raja yang kalian tangkap sekitar seminggu yang lalu. Jadi lepaskan dia dan bermainlah denganku.”
338Please respect copyright.PENANA8bP55KX900
338Please respect copyright.PENANAQyxbT7HsyO
338Please respect copyright.PENANAsC3J5enBzS
“Gua memang belum bisa memastikan kalau dia pelakunya dengan hanya begini-” “Kita harus mengecek tulisan tangan dia langsung,” kata Bian, memotong pembicaraan Chandra lalu berdiri. “Sekarang!” lanjutnya.
338Please respect copyright.PENANAnNt4N2DB0Q
338Please respect copyright.PENANAOpjjXCmb1o
338Please respect copyright.PENANA9jQsAGl0or
Chandra tersenyum lalu ikut bangkit dan setelah itu berkata, “Itulah yang gua diinginkan.”
338Please respect copyright.PENANAyN8sLIbYgC
338Please respect copyright.PENANA3ak1etx7Kx
338Please respect copyright.PENANAC5Xt2J7RAG
“Kalau gitu, ayo!” ajak Bian lalu melangkah pergi.
338Please respect copyright.PENANAceLKQbnJP5
338Please respect copyright.PENANAKcXnj0cwfe
338Please respect copyright.PENANAYiwUZyzw74
“Apakah lu tidak melupakan sesuatu?” tanya Chandra, membuat Bian berhenti dan menoleh ke belakang. “Sebentar lagi jam pelajaran loh. Kalau lu pergi sekarang gua yakin lu akan dimarahin sama guru karena bolos pelajaran. Lu juga nggak akan bisa ketemu sama dia kalau bel sudah berbunyi karena pelajaran sudah dimulai.”
338Please respect copyright.PENANAZym1pWEHqh
338Please respect copyright.PENANAR2i9K04vny
338Please respect copyright.PENANAUBRvmmZP22
“Oh iya, benar juga.” kata Bian baru menyadari. Ia pun tersipu malu kerena perbuatannya, lalu ia kembali duduk ke kursinya.
338Please respect copyright.PENANAjGQgOW8pYS
338Please respect copyright.PENANABO3VlaAQSH
338Please respect copyright.PENANAthhJpBxTqw
“Waktunya memang tidak cukup untuk melakukan interogasi, tapi ada cukup waktu untuk membahas suspek keempat kita.” kata Chandra.
338Please respect copyright.PENANAKlsF5EPmQ8
338Please respect copyright.PENANA7xOPYU7Kvz
338Please respect copyright.PENANAQyK3GmdwWX
“Oh, masih ada?” tanya Bian yang sedang mencoba untuk duduk kembali.
338Please respect copyright.PENANANG344ifuel
338Please respect copyright.PENANA6LxKjxufdm
338Please respect copyright.PENANApPMq4eVFMj
“Ya, masih ada dan kali ini akan gua percepat, oke?”
338Please respect copyright.PENANAAWgE9Svthu
338Please respect copyright.PENANAymU0oNxxBi
338Please respect copyright.PENANAjRkuqHgdCj
“Oke, gua siap mendengar.” kata Bian yang sudah memasang kupingnya untuk mendengarkan penjelasan Chandra.
338Please respect copyright.PENANAvFYZ1ckPLP
338Please respect copyright.PENANACT54hNAp5Y
338Please respect copyright.PENANApr3YMjIC7r
“Suspek keempat kita adalah Raya,” kali ini membuat Bian sampai tersentak. Ia bahkan sampai menjatuhkan pulpennya yang ia pegang.
338Please respect copyright.PENANAyE0tC0JCkr
338Please respect copyright.PENANA2jxAxNUuzf
338Please respect copyright.PENANA6n1I8kQs3p
“Pulpen lu jatuh tuh.” kata Chandra.
338Please respect copyright.PENANAMR95LJofu9
338Please respect copyright.PENANA77MADy7Fdv
338Please respect copyright.PENANAicUCqvqYi3
“Oh iya,” Bian pun mengambil pulpennya yang terjatuh di lantai. “Ke-kenapa lu berpikir begitu?” tanyanya sambil mencoba untuk duduk kembali setelah ia membungkuk untuk mengambil pulpennya yang terjatuh itu “Bukannya mereka berteman. Raya sendiri yang bilang bukan?” tanya Bian.
338Please respect copyright.PENANAH9BBnyCVIJ
338Please respect copyright.PENANA5drvYpiDu6
338Please respect copyright.PENANAp5kGy6x8Bo
“Dan langsung percaya?”
338Please respect copyright.PENANAf41iHFV0aW
338Please respect copyright.PENANA3JXEhLrxwV
338Please respect copyright.PENANAaGqKdQVb2F
“A-aaa.”
338Please respect copyright.PENANAIXSQXvuLI9
338Please respect copyright.PENANA0jxQytk2DT
338Please respect copyright.PENANAlZIH0cHP9j
“Sesuai janji gua, gua ingin menjelaskan dengan cepat. Jadi jika ada pertanyaan, simpan untuk nanti. Alasan pertama karena dia sebenarnya adalah sahabat masa kecil Raja. Kedua, kenapa dia membantu mendalangi pembunuh Reva, karena dia sangat benci dengan Gerald,”
338Please respect copyright.PENANAdZH8ahzEQJ
338Please respect copyright.PENANALwxuBGikMz
338Please respect copyright.PENANAvle2aDGVz3
“Kena-” Chandra segera menghentikan pertanyaan Bian, lalu berkata, “Akan gua jawab itu nanti,”
338Please respect copyright.PENANAANl1cV1AgL
338Please respect copyright.PENANA6kq69udxsU
338Please respect copyright.PENANATFyS8cvxCz
Beberapa detik kemudian, bel masuk berbunyi. Chandra melirik ke arah jam dinding di kelas yang berada di belakang, sebuah isyarat untuk bermaksud waktu yang mereka miliki tidak tidak banyak. Setelah itu melanjutkan penjelasanya. “Alasan ketiga, sama seperti kasus Reva, bukan ialah yang membunuh gadis itu. Dia hanya mendalangi saja dan seperti yang lu tahu, pembunuh aslinya yang memberi racun kepada gadis itu sudah tertangkap. Dengan begitu, semua penjelasan sudah dijawab. Dialah tersangka yang paling jelas alasannya,” setelah selesai melakukan penjelasanya, Chandra kembali melihat jam tangannya. “Sepertinya kita masih memiliki waktu sedikit. Adakah yang ingin lu tanyakan?” tanyanya kepada Bian.
338Please respect copyright.PENANAwhbnQa2ujX
338Please respect copyright.PENANAoQJ4Lp5qgh
338Please respect copyright.PENANAVt8YRXc5jQ
“Banyak, tapi yang paling penting, jika memang dia tersangka yang paling jelas alasanya, kenapa tidak langsung bilang saja dari awal. Dengan begitukan kita bisa langsung mengintrogasinya. Tidak usah membahas tersangka-tersangka yang lain kalau begitu.”
338Please respect copyright.PENANAfxRf2Heu42
338Please respect copyright.PENANASZgNSROhvl
338Please respect copyright.PENANAMnYTw4X8jX
“Memang benar dia adalah tersangka yang paling jelas alasannya, tapi dia juga satu-satunya tersangka yang gua tidak punya bukti untuk menuduhnya.”
338Please respect copyright.PENANAsSe9coPOna
338Please respect copyright.PENANAsBEAH20d5T
338Please respect copyright.PENANA3zT3jFAcTP
“Maksudnya?” tanya Bian.
338Please respect copyright.PENANAVKETGaaYyn
338Please respect copyright.PENANAkwIACmsb8L
338Please respect copyright.PENANAeRDhGr2y5l
“Tersangka pertama, Kak Adrian, bukti yang gua punya, karena dia memanglah ketua OSIS, pagi hari saat terbunuhnya, dia sedang tiket dan pada waktu pembunuhnya dia tidak ada di bawah. Kalau itu bukan gua saja yang bisa menjadi saksinya, orang lain pun bisa. Lalu tersangkang kedua, Danish, alasannya karena saat hari H gua melihat Arsyad dan dia berangkat bareng dan saat mereka sudah hampir sampai sekolah, Danis memberikan sebuah minuman di botol lalu seperti yang kau katakan, dia meminta Arsyad untuk meminumnya saat di sekolah. Setelahnya ia langsung meninggalkan Arsyad dan dan berangkat dengan temannya, sepertinya,”
338Please respect copyright.PENANA195HpQN1mk
338Please respect copyright.PENANAIbWvU48IJ9
338Please respect copyright.PENANAvt5bq9qXVi
“Sepertinya?” Bian bingung.
338Please respect copyright.PENANAr9S4hGD4cO
338Please respect copyright.PENANA68OSWkYpFQ
338Please respect copyright.PENANAJ7TeNRmK8N
“Gua juga gak tau detailnya. Yang gua tau hanyalah dia dekat dengan Danis. Jadi gua menyimpulkan kalau dia temannya.” jelas Chandra.
338Please respect copyright.PENANAsD5jJZCdvO
338Please respect copyright.PENANAzHd8myJ9rO
338Please respect copyright.PENANA1UfxczSYXY
“Oke, lanjutkan.” Bian tidak begitu perduli dengan penjelasam Chandra tadi. Ia ingin cepat-cepat tau kelanjutan alasan-alasan itu.
338Please respect copyright.PENANAKOVwWujhzI
338Please respect copyright.PENANABxNeItZJDE
338Please respect copyright.PENANAjVuacNiaKC
“Dalam kasus tersangkang kedua ini, gua bisa meminta orang lain untuk menjadi saksinya, entah itu temannya yang berangkat bersamanya atau orang lain yang melihatnya. Tidak lupa aspek ketiga, tentu saja karena kita memiliki kertas-kertas ini. Ini adalah bukti yang paling kuat di antara keempatnya. Sedangkan tersangkang keempat, gua sama sekali tidak punya bukti apapun seperti suspek-suspek yang lain. Itu semua hanyalah teori dari beberapa fakta yang gua dapatkan. Gua nggak bisa mengunduh orang dengan hanya seperti itu.” jelas Chandra.
Bian menghela nafas lalu bertanya, “Lu yang membuat teori-teori itu sendiri?”
“Ya, begitulah. Tapi untuk Raya itu juga karena Satrio.” jawab Chandra.
“Maksud lu?” tanya Bian.
Chandra mengambil buku penyelidikannya lalu membuka halaman sebelumnya yang berisi dugaan-dugaan dari Satrio. “Lihat ini,” kata Chandra sambil memperlihatkannya kepada Bian. “Dialah orang yang memberikan gua unsul untuk menyelidiki Raya. Mungkin jika dia tidak menuliskannya, gua nggak akan kepikiran.” jelas Chandra.
“Itu berarti sih Satrio juga sudah menduganya dan mungkin dia punya buktinya.” Chandra berpikir lalu berkata, “Benar juga sih. Kenapa gua nggak kepikiran hal itu ya.”
“Kalau begitu, kenapa kita nggak tanya aja langsung kepadanya?” usul Bian sambil bangkit dari kursinya.
“Tapi sepertinya hal itu harus menunggu. Lihat,” kata Chandra sambil menunjuk ke depan. “Guru sudah datang. Kita lanjutkan saat jam istirahat saja.” usulnya
“Oh iya.” Bian pun kembali duduk lagi.
Dan mereka pun memutuskan untuk melakukan penyelidikannya saat jam istirahat.
ns13.58.173.156da2