
Pagi hari...
Hari ini dimulai dengan pelajaran Bu Ayu, Guru Ipa. (Ipa,kah? Aku agak kesusahan). Saat ini yang kulakukan hanyalah diam menatap papan tulis.
Aku ingin menanyakan nomor telepon Nisa, Aku ingin mengobrol lebih banyak bersamanya.(Selain disekolah).
Bel Istirahat berbunyi, Aku pun berdiri dan menghampiri meja Nisa, (Omong-omong Nisa duduk bersebelahan dengan Fitri).
"H-halo,Nis-" ucapan-ku terhenti oleh suara seseorang, dia adalah Aisyah Rahmah.
"Halo,Fasur lama tak jumpa!" Aisyah menyapa-ku, (Bukankah, Kita sudah bertemu kemarin?) Yah, Orang yang aneh.
"Bagaimana kabarmu?" Kau bisa melihatkan kalau keadaan-ku bagaimana?. Tidak ada yang berubah.
"Baik." ku jawab singkat saja. "Oh begitu, Kemarin Aku ingin menyapa-mu tapi kamu langsung pergi duluan" ucap Aisyah Sedikit menggerutu.
Aku melihat Nisa pergi keluar kelas sepertinya ingin pergi ke kantin "Oh maaf, Aku juga lagi sibuk, Maaf ya lain kali saja" setelah berkata seperti itu Aku pun bergegas untuk pergi ke kantin.
Sesampainya disana, Aku tak melihat dia ada di salah satu meja di kantin, karena sudah terlanjur begini aku pun mencari meja kantin untuk makan, Aku juga sudah lapar.
Aku tak melihat meja kosong disini, tiba-tiba ada yang memanggilku "Fajri". Aku menoleh dan mendapati teman sekelas, yap kalau tidak salah namanya adalah 'Zaki'.
"I-iya, Ada apa?" Aku menanyakan kepada dia, "emm, Kau sedang mencari meja bukan?" tanya Zaki, "Kalau iya, Kau bisa gabung bersamaku" lanjutnya.
Kukira dia adalah orang yang penyendiri atau tak mau berbagi dengan yang lain.Yap, tak boleh berburuk sangka kepada orang lain dan juga ini adalah Hal yang baru untuk-ku, Makan bersama teman sekelas dikantin, Biasanya Aku selalu membawa bekal ke sekolah dan memakannya dikelas sendiri.
"Iya, Terima kasih" Aku langsung duduk di bangku yang berada dihadapannya.
"Kau ada perlu apa dengan,Nisa?" (Cepat) Dia menanyakan pertanyaan itu tanpa melihatku sedikit pun.
"Ada yang ingin kutanyakan padanya" Aku menjawab dengan tenang. "Apa itu?Kau menanyakan tentang apa?Nomor?" (Cepat) Bagaimana dia bisa tau?, "Kalo iya memangnya kenapa?" Aku menjawab dengan sedikit meninggikan suara-ku.
Dia menghela nafasnya, "ehm,Aku hanya bilang kalau kau tak punya banyak waktu" setelah berkata seperti itu Dia langsung pergi.
Tak punya waktu? Apa itu? Apa yang dimaksud dengan tak ada waktu? Menanyakan nomor handphone tak ada waktu? Aku tak mengerti.
Aku pergi menuju kelas karena bel masuk sudah berbunyi.
Selama pelajaran Aku terus memikirkan apa yang dimaksud oleh zaki, Aku tidak bisa fokus dalam pelajaran.
Bel pulang sekolah berbunyi, Kali ini Aku memberanikan diri untuk menanyakan nomor-nya Nisa.
Aku mencari Nisa yang sudah keluar kelas duluan setelah kelas dibubarkan, Aku menemukannya dia berada di bangku yang terdapat di taman sekolah.
Aku mendekatinya, "Hai,Nisa". Nisa menoleh dan memberikan senyuman nya. "Hai juga, Fasur" Dia membalas sapaan-ku dengan senyuman.
"Ada apa?Apa kau memerlukan sesuatu?"tanya Nisa, Aku hanya punya satu permintaan,yaitu nomor handphone-nya.
"Aku punya satu permintaan" Aku menanyakan dengan berani tidak seperti kemarin.
"Baiklah, Permintaan apa?" Nisa tersenyum, "Bolehkah,kamu memberitahu nomor-mu?"Aku menanyakan hal ini tanpa ragu.
"Ooh,baiklah Ini adalah nomor-ku" (Eeh, Semudah itu? Kupikir akan susah), "ooh, Terimakasih, Nanti saat sudah pulang Aku kirim pesan ya!" Aku memberitahu-nya kalau nanti saat Aku pulang, Aku akan kirim pesan saat Aku sudah pulang.
"Ooh,Baiklah, Kalau begitu sampai jumpa" Dia pergi dan sebentar melambaikan tangannya padaku.
"Aah, Sampai jumpa" Aku tersenyum, Aku langsung bergegas untuk pulang.
~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~
To be Continued...
285Please respect copyright.PENANAqnFTN4Dsl4