Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
531Please respect copyright.PENANATJ4mHXOrSE
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
531Please respect copyright.PENANAFZUfAC4Hyb
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
531Please respect copyright.PENANA9STx5bIPRO
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
531Please respect copyright.PENANAfKBJeG66pc
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
531Please respect copyright.PENANAl14eojfQ28
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
531Please respect copyright.PENANAK95O2ZS4y0
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
531Please respect copyright.PENANAUYdTN6l8LZ
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
531Please respect copyright.PENANAnq0nR3KGpr
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
531Please respect copyright.PENANAQnVvZMLbMC
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
531Please respect copyright.PENANATQrjoc6ZVM
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
531Please respect copyright.PENANA8gsXVL1xCt
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
531Please respect copyright.PENANAyOBZdLjGTT
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
531Please respect copyright.PENANAqoHFV4xXEd
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
531Please respect copyright.PENANAlclU0d8KKV
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
531Please respect copyright.PENANAzZkbdb0beY
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
531Please respect copyright.PENANAoCrxIezCYw
>>><<<
531Please respect copyright.PENANAXQQHB0xH4a
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
531Please respect copyright.PENANA1P5h9LY43Y
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
531Please respect copyright.PENANAzXwSEec4oC
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
531Please respect copyright.PENANATcEO7PsAG2
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
531Please respect copyright.PENANA5z1P3bysGs
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
531Please respect copyright.PENANAeuoW3NjaI1
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
531Please respect copyright.PENANA8XxDk9c3A5
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
531Please respect copyright.PENANAUDpJ21CFwu
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
531Please respect copyright.PENANAMTIyB0CrXl
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
531Please respect copyright.PENANAn6WhZxMEsK
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
531Please respect copyright.PENANANj8bHrnFJu
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
531Please respect copyright.PENANA5oiN69bSsO
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
531Please respect copyright.PENANAHAzDksWC10
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
531Please respect copyright.PENANAWyOZ7TGcBK
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
531Please respect copyright.PENANAeacfwFCJ9k
>>><<<
531Please respect copyright.PENANAbpyqwAvUHl
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
531Please respect copyright.PENANAYUSjAnSmxc
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
531Please respect copyright.PENANA7BJxSpZtD8
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
531Please respect copyright.PENANAz80Eo66hxZ
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
531Please respect copyright.PENANAHKcXUFJ8j4
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
531Please respect copyright.PENANAopCNjAlEY9
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
531Please respect copyright.PENANAUL0TqrTApi
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
531Please respect copyright.PENANAx8yCtvSdje
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
531Please respect copyright.PENANAeqiOVPyAEd
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
531Please respect copyright.PENANAQYluqcrWLT
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
531Please respect copyright.PENANAP2m6pj6iXi
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
531Please respect copyright.PENANA0LnLTv1fqw
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
531Please respect copyright.PENANARmIvScGGwu
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
531Please respect copyright.PENANA4BOWinT0On
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
531Please respect copyright.PENANAIL3pnNAVY2
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
531Please respect copyright.PENANAUG4QUWTEZA
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
531Please respect copyright.PENANA9oEv2W2gPZ
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
531Please respect copyright.PENANARb7bKnA2wJ
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
531Please respect copyright.PENANA0cBaLMH3zZ
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
531Please respect copyright.PENANAEAHJF8WrsN
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
531Please respect copyright.PENANAFAsrXwmDp2
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
531Please respect copyright.PENANAGS8DkxSuz6
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
531Please respect copyright.PENANA9iRCbp0Btb
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
531Please respect copyright.PENANAb43NAWe9AZ
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
531Please respect copyright.PENANAS7IMZS6uyp
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
531Please respect copyright.PENANAWE7bAMbkVw
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
531Please respect copyright.PENANA3L94dGABfG
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
531Please respect copyright.PENANA01HK2jJtmi
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
531Please respect copyright.PENANAjxE07jSqtO
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
531Please respect copyright.PENANAoeL2sZvnqm
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
531Please respect copyright.PENANAHlSk21dsjg
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
531Please respect copyright.PENANAR9p0Ehgm0i
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
531Please respect copyright.PENANAKZ18rj7ArL
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
531Please respect copyright.PENANAafJ2Jf7Mr9
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
531Please respect copyright.PENANAdcTdVdKh45
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
531Please respect copyright.PENANA5ZAcpoGKwH
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
531Please respect copyright.PENANAF49gEjtObW
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
531Please respect copyright.PENANA1puOrkKDBz
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
531Please respect copyright.PENANA9liw8QCgDx
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
531Please respect copyright.PENANAajzPiwmHZ3
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
531Please respect copyright.PENANAo0XO7UhSUt
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
531Please respect copyright.PENANARd9PBbGd2K
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
531Please respect copyright.PENANAxgsK5AoRdu
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
531Please respect copyright.PENANAE30ZRBQmtz
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
531Please respect copyright.PENANA6ELRyEnhv9
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
531Please respect copyright.PENANA272nSSISo5
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
531Please respect copyright.PENANAFJhGGowv3e
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
531Please respect copyright.PENANANcqlv2jq2u
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
531Please respect copyright.PENANAolKeYy49Qr
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
531Please respect copyright.PENANAHIdife9l7A
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
531Please respect copyright.PENANAv9cu3yODav
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
531Please respect copyright.PENANAsxoeTpd9Rl
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
531Please respect copyright.PENANALbPQV29xEz
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
531Please respect copyright.PENANAvYuYtVMJQE
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
531Please respect copyright.PENANAk3iULDyrIR
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
531Please respect copyright.PENANANwg0jLdzKQ
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
531Please respect copyright.PENANA9C7iB6JmQc
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
531Please respect copyright.PENANAtD4sRiLWtS
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
531Please respect copyright.PENANAtnXsvFU9UG
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
531Please respect copyright.PENANAjOhy31dPLl
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
531Please respect copyright.PENANAGNfKR1QC4D
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
531Please respect copyright.PENANAQaQNuqxuRR
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
531Please respect copyright.PENANA9LR4FgJYBE
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
531Please respect copyright.PENANAvkHVfVNL7D
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
531Please respect copyright.PENANAxi4POu7JI2
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
531Please respect copyright.PENANAtRNf3qUJV5
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
531Please respect copyright.PENANAlifzapJaWS
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
531Please respect copyright.PENANAZrcau9Kkfa
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
531Please respect copyright.PENANATTxMbfVSl9
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
531Please respect copyright.PENANAxdThvcdiIt
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
531Please respect copyright.PENANA9VRrMTQnvA
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
531Please respect copyright.PENANA7XDM1z7C3P
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
531Please respect copyright.PENANAWxBquPZU8F
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
531Please respect copyright.PENANAaeuE3m2kQV
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
531Please respect copyright.PENANAiqLZc2MpcU
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
531Please respect copyright.PENANA1LTx52I7Wj
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
531Please respect copyright.PENANA5uezYEFcV3
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
531Please respect copyright.PENANAtGVtrcfzLu
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
531Please respect copyright.PENANAnTQNtOXZzx
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
531Please respect copyright.PENANAsY4OqLwGRa
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
531Please respect copyright.PENANAJMtLDMMdG4
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
531Please respect copyright.PENANAp8NvQG3cwO
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
531Please respect copyright.PENANAdZYNAaIe3M
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
531Please respect copyright.PENANAL6pYhfgOrl
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
531Please respect copyright.PENANAhGHQ1NsNYz
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
531Please respect copyright.PENANAm1dsLQq2Qq
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
531Please respect copyright.PENANAJSLnfi5jLx
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
531Please respect copyright.PENANANdH2odHOAI
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
531Please respect copyright.PENANABxAJptymak
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
531Please respect copyright.PENANAS4oI9rmPLN
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
531Please respect copyright.PENANAImzNICJL65
531Please respect copyright.PENANAOyPid471FU
531Please respect copyright.PENANAyVi6Xi41Zf
531Please respect copyright.PENANAEtSxjgNRLA
531Please respect copyright.PENANAJUZow6dMMf
531Please respect copyright.PENANAEG9bC763rL
531Please respect copyright.PENANAc3DXWcDDBU
531Please respect copyright.PENANAevOdvwJgKP
531Please respect copyright.PENANANMLEn7ZCoi
531Please respect copyright.PENANAGmEfv0uQXd
531Please respect copyright.PENANAsGxmPQvwZH
531Please respect copyright.PENANAKtJN1aCfpF
531Please respect copyright.PENANA9msyy0rnRl
531Please respect copyright.PENANAZwRutTVWNs
531Please respect copyright.PENANAoQrThzma0H
531Please respect copyright.PENANAHRhgx3i60r
531Please respect copyright.PENANAW0VK63s0J4
531Please respect copyright.PENANAS7yt6cYq52
531Please respect copyright.PENANAOCaLbpTDTh
531Please respect copyright.PENANAXMlIW8taWf
531Please respect copyright.PENANABaVxp3THd7
531Please respect copyright.PENANAqI7pLOCvxo
531Please respect copyright.PENANAmXh3VxmKA8
531Please respect copyright.PENANACw5UgoHYqy
531Please respect copyright.PENANAd4dhz6ijvB
531Please respect copyright.PENANAYinmo8t4Fy
531Please respect copyright.PENANA5y9C6hjCGO
531Please respect copyright.PENANA9iUC375N4A
531Please respect copyright.PENANA5AjqnAAlXu
531Please respect copyright.PENANAsPOjEeyN1E
531Please respect copyright.PENANAkyUi6efvtr
531Please respect copyright.PENANAx2ReK5fuSj
531Please respect copyright.PENANAkVefi5FRLJ
531Please respect copyright.PENANAS0DN2ihZ2v
531Please respect copyright.PENANADDVtesroKK
531Please respect copyright.PENANAYWTMtmVSNZ
531Please respect copyright.PENANA2Ft8oNwdZ1
531Please respect copyright.PENANAIShnkD1ybZ
531Please respect copyright.PENANA0RpOSRDy95
531Please respect copyright.PENANA0Ygb8DvfBb
531Please respect copyright.PENANA9Ki29eHGPe
531Please respect copyright.PENANA3s0ZhFgWkc
531Please respect copyright.PENANA7WYsbrNg2n
531Please respect copyright.PENANAbm0T2DtQIt
531Please respect copyright.PENANAXve08Dcc8h
531Please respect copyright.PENANAnQKFx13q2q
531Please respect copyright.PENANADvI2ZEJS17
531Please respect copyright.PENANABNYn7lKqw1
531Please respect copyright.PENANAnCrPBacFR6
531Please respect copyright.PENANAyxBcBGSc0q
531Please respect copyright.PENANA5qBVoMJNM2
531Please respect copyright.PENANASoJ8aNiue1
531Please respect copyright.PENANAK5gKdrfKpo
531Please respect copyright.PENANASzLX3kfSeA
531Please respect copyright.PENANAD2QK6hfUtm
531Please respect copyright.PENANAGRZ1UDiHz8
531Please respect copyright.PENANATAGolKCwJP
531Please respect copyright.PENANAp2fJGQhRnK
531Please respect copyright.PENANAa1b57jBmlT
531Please respect copyright.PENANAFKnynUhzjY
531Please respect copyright.PENANAEZNBJn0LOz
531Please respect copyright.PENANAaZN82g4UOL
531Please respect copyright.PENANAFE5sJIPQtk
531Please respect copyright.PENANA156AFhwTng
531Please respect copyright.PENANAjFQIy2Zf5f
531Please respect copyright.PENANAOCDBREsuMM
531Please respect copyright.PENANAn41CdKa8WY
531Please respect copyright.PENANAvHtxPJiMVc
531Please respect copyright.PENANA4x3aXClkZp
531Please respect copyright.PENANAQJj9BEAg4G
531Please respect copyright.PENANAY8QbcBvVTn
531Please respect copyright.PENANAFWLlUpk3HS
531Please respect copyright.PENANACQG5JTFdaH
531Please respect copyright.PENANA1KmN2XCEJn
531Please respect copyright.PENANA4FSy0CaW0X
531Please respect copyright.PENANASqdxfAdmN3
531Please respect copyright.PENANAVeQ1DaSWrU
531Please respect copyright.PENANAAw6fMbf5La
531Please respect copyright.PENANAhg9NmaefQR
531Please respect copyright.PENANAXJ7Hn9akBI
531Please respect copyright.PENANAhAtwjKSHgc
531Please respect copyright.PENANAZy0UlZUI7t
531Please respect copyright.PENANAsuE8hOt4SE
531Please respect copyright.PENANAzrDFJWEJeq
531Please respect copyright.PENANATaVATsRLtU
531Please respect copyright.PENANAMXtS3lTq5V
531Please respect copyright.PENANAM73X06Ubhj
531Please respect copyright.PENANAH3WWflLRN5
531Please respect copyright.PENANAWisRbmjRTp
531Please respect copyright.PENANAR3RJ8jglQg
531Please respect copyright.PENANAkDrvew7COK
531Please respect copyright.PENANAabYWzajgNi
531Please respect copyright.PENANAW9tGFacrqt
531Please respect copyright.PENANAZ9jrAIQCb4
531Please respect copyright.PENANAhyNxpza5zZ
531Please respect copyright.PENANAMQk7tB1X0l
531Please respect copyright.PENANAtJmykTcuHk
531Please respect copyright.PENANAVZqWwq88h6
531Please respect copyright.PENANAqevjUCZ9yV
531Please respect copyright.PENANAZb0sfSJOOC
531Please respect copyright.PENANAURqTqsSckz
531Please respect copyright.PENANAGd4RFjOIow
531Please respect copyright.PENANAtrEN1QhWPP
531Please respect copyright.PENANAFetrjIY3FI
531Please respect copyright.PENANAYost0oAu0x
531Please respect copyright.PENANAW9sQuKcyvr
531Please respect copyright.PENANA0N5fx9IKOh
531Please respect copyright.PENANAsiWgu3TU6P
531Please respect copyright.PENANA3b901UhVE5
531Please respect copyright.PENANAvHcrEp91iO
531Please respect copyright.PENANA8xJBEdwjoi
531Please respect copyright.PENANAuHUaF4Cfn8
531Please respect copyright.PENANAhfBLK8kijo
531Please respect copyright.PENANAaljEpGximU
531Please respect copyright.PENANAXwWuaI8Qqh
531Please respect copyright.PENANAqHyx1QFEXF
531Please respect copyright.PENANA1B4tNNgHMw
531Please respect copyright.PENANA1kuCWlBefP
531Please respect copyright.PENANAuOrTNPwBkB
531Please respect copyright.PENANASD9J0mvzGu
531Please respect copyright.PENANA18qdhbUWxg
531Please respect copyright.PENANATiWz3pR2mJ
531Please respect copyright.PENANA9FsuO4iiDC
531Please respect copyright.PENANAeAxMKClddI
531Please respect copyright.PENANARxgewF3ySP
531Please respect copyright.PENANAeiBOkmgX7J
531Please respect copyright.PENANAil1H8JTtVD
531Please respect copyright.PENANAkATXJRXFwy
531Please respect copyright.PENANAujwpJC0ztn
531Please respect copyright.PENANAG3It96XplM
531Please respect copyright.PENANAFeGGgMRpA2
531Please respect copyright.PENANAi85MhsvKnx
531Please respect copyright.PENANAiO5ImGpltn
531Please respect copyright.PENANANWBuaGPC6W
531Please respect copyright.PENANAI4YmmcleWX
531Please respect copyright.PENANA5jY7j1uPT7
531Please respect copyright.PENANAqGsDscAuIt
531Please respect copyright.PENANAPdcbFYcaZG
531Please respect copyright.PENANA3WmV7wVsiz
531Please respect copyright.PENANAWHZ2ytVj1D
531Please respect copyright.PENANAIQkbFb1RdB
531Please respect copyright.PENANAl2esru62eM
531Please respect copyright.PENANA9L5rMbInl7
531Please respect copyright.PENANAmtPGW8Xpvw
531Please respect copyright.PENANAGhZF4rhrIG
531Please respect copyright.PENANAryOlM8W3Ce
531Please respect copyright.PENANA79WiBq1UWS
531Please respect copyright.PENANALYTvCWZjQa
531Please respect copyright.PENANAsApeAgDeAg
531Please respect copyright.PENANAkvNoqGxjAM
531Please respect copyright.PENANAp8fAxUTTvp
531Please respect copyright.PENANAPq3Y0MucFk
531Please respect copyright.PENANA3W7hB1jGr1
531Please respect copyright.PENANAFhpsqRJrjN
531Please respect copyright.PENANAixeEPpX50Z
531Please respect copyright.PENANApp7oWNg1Jn
531Please respect copyright.PENANAL32JxMNQkc
531Please respect copyright.PENANAtXUQpZ1zpI
531Please respect copyright.PENANAMk1DjGQC2o
531Please respect copyright.PENANAFhC16OamKP
531Please respect copyright.PENANA0oBOTxsEXI
531Please respect copyright.PENANAxaNxkZQRAv
531Please respect copyright.PENANA1jus9dz2wR
531Please respect copyright.PENANAteLm4iDVTh
531Please respect copyright.PENANAZx3KAqjTSg
531Please respect copyright.PENANA4Hgbg15hUb
531Please respect copyright.PENANAKLhjL1mp6P
531Please respect copyright.PENANAAOlESJOPOF
531Please respect copyright.PENANAtzYDaIzMEp
531Please respect copyright.PENANAwAGqOezLUp
531Please respect copyright.PENANAB3sxAT5PaG
531Please respect copyright.PENANAiDEYT1HGGh
531Please respect copyright.PENANACJC8MQFIEK
531Please respect copyright.PENANATgue9iTV4Y
531Please respect copyright.PENANA77FfYrhTri
531Please respect copyright.PENANANxFpiBFVMu
531Please respect copyright.PENANAgagxnKQoDR
531Please respect copyright.PENANA54k7kQuQfa
531Please respect copyright.PENANAXfONIu00TJ
531Please respect copyright.PENANAwgvTUbOiwi
531Please respect copyright.PENANAluuInn6MMh
531Please respect copyright.PENANAqaEZy5ipP0
531Please respect copyright.PENANAi6vWbO73MV
531Please respect copyright.PENANA5Gs15wjnaW
531Please respect copyright.PENANAhtv3VLBjy7
531Please respect copyright.PENANAwx2uAkixIt
531Please respect copyright.PENANAgqMhT4z0sd
531Please respect copyright.PENANABZUvJErBhq
531Please respect copyright.PENANA2TTTUNWnjD
531Please respect copyright.PENANA33Nuq92vt7
531Please respect copyright.PENANA2qQ8ZOOfNh
531Please respect copyright.PENANA77PV0NRLjX
531Please respect copyright.PENANAqnpeIRS0pH
531Please respect copyright.PENANAYFQgb3zbvE
531Please respect copyright.PENANAnPLyRUXNpF
531Please respect copyright.PENANALTkqO7iz9C
531Please respect copyright.PENANAoP12sgtJum
531Please respect copyright.PENANAojlwPxjpEb
531Please respect copyright.PENANA5DJk3O8I2C
531Please respect copyright.PENANAZecyzXhyRH
531Please respect copyright.PENANAnP3mKH4Wva
531Please respect copyright.PENANAzaxqG9kjee
531Please respect copyright.PENANAunnh9c1sam
531Please respect copyright.PENANAv7gJhm1uDn
531Please respect copyright.PENANAAwYo75p0Ae
531Please respect copyright.PENANA0AuHXUJIhc
531Please respect copyright.PENANAuFsKttR7iR
531Please respect copyright.PENANA0OH3h3oa3i
531Please respect copyright.PENANAtOcCYKh0R2
531Please respect copyright.PENANAycupUuF84w
531Please respect copyright.PENANABgawskyon8
531Please respect copyright.PENANA5R8rbv7GMa
531Please respect copyright.PENANAzFbz9LZFCZ
531Please respect copyright.PENANAXF4SOcyWaM
531Please respect copyright.PENANATozc7p2t8d
531Please respect copyright.PENANAO3bLkg6FPQ
531Please respect copyright.PENANAcYG5aopFf6
531Please respect copyright.PENANArCfs3V4I4f
531Please respect copyright.PENANAPGmC4I4C4f
531Please respect copyright.PENANAZ71bRCW70d
531Please respect copyright.PENANAfz99Qv9y5A
531Please respect copyright.PENANA08JGhWtlWU
531Please respect copyright.PENANAi9t9sEKBo0
531Please respect copyright.PENANARvYsrkbqrm
531Please respect copyright.PENANAMptxYF9xWz
531Please respect copyright.PENANAMRgMKu7ffW
531Please respect copyright.PENANAdq6boOO3Ip
531Please respect copyright.PENANAKn5g2Iw3TS
531Please respect copyright.PENANAZ63mTjvqAW
531Please respect copyright.PENANAglh42UkbLP
531Please respect copyright.PENANAFD2KG179st
531Please respect copyright.PENANA6nnr2yEBmL
531Please respect copyright.PENANAY5C1AGV7YB
531Please respect copyright.PENANA3StRikx1lk
531Please respect copyright.PENANA4ujzcxiQ86
531Please respect copyright.PENANAxtV5Fqpuc2
531Please respect copyright.PENANAM5sYhiGne0
531Please respect copyright.PENANA16O7uCKzrg
531Please respect copyright.PENANA4SDjFb83Xp
531Please respect copyright.PENANAglp9q9rxWu
531Please respect copyright.PENANAOhMyVgQ3Oe
531Please respect copyright.PENANAWMRuVbwiKH
531Please respect copyright.PENANA7tVpj8VFf6
531Please respect copyright.PENANA14kOHDudTm
531Please respect copyright.PENANAxDEAvas0Ce
531Please respect copyright.PENANAoBHkeDrpPV
531Please respect copyright.PENANAtTJAG4Gx3e
531Please respect copyright.PENANANzLNAKqczN
531Please respect copyright.PENANADyDsOTty9C
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns3.12.41.25da2