Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
614Please respect copyright.PENANA6BWUpWWMO9
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
614Please respect copyright.PENANAJ7cxTT0oQf
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
614Please respect copyright.PENANABIi5LEZqvn
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
614Please respect copyright.PENANAGSoMs1d1CK
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
614Please respect copyright.PENANAOWjGKS7RCm
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
614Please respect copyright.PENANAOMaBXM69ms
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
614Please respect copyright.PENANAc0tI0cTpZL
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
614Please respect copyright.PENANAvBxGZcJwGj
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
614Please respect copyright.PENANAAPBzkYq7rd
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
614Please respect copyright.PENANAdqxPtbnYNj
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
614Please respect copyright.PENANAEwB0YMR7Ek
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
614Please respect copyright.PENANAnqk089YpkV
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
614Please respect copyright.PENANANSPYq1kPMV
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
614Please respect copyright.PENANA3dk8wFxhhh
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
614Please respect copyright.PENANAFcNk4Amkrd
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
614Please respect copyright.PENANA9Zqb4uzWAn
>>><<<
614Please respect copyright.PENANACUurxTiDXE
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
614Please respect copyright.PENANA0a6EbKlGbZ
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
614Please respect copyright.PENANAkCvXsCsiCw
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
614Please respect copyright.PENANAezn9DxdNJ4
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
614Please respect copyright.PENANA3u0uXqeug0
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
614Please respect copyright.PENANAhLypVdL6yd
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
614Please respect copyright.PENANAwJoYBcNjIC
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
614Please respect copyright.PENANAi23ry1QWKh
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
614Please respect copyright.PENANAQ84EzUlqKC
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
614Please respect copyright.PENANAEWOOxdIXY5
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
614Please respect copyright.PENANAC7kQ7UmlDs
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
614Please respect copyright.PENANAny45ZHBXCY
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
614Please respect copyright.PENANAOMg6fA2OuJ
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
614Please respect copyright.PENANAGEhnNxbOxX
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
614Please respect copyright.PENANAHONHM1DFug
>>><<<
614Please respect copyright.PENANAwxw4GIx5pj
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
614Please respect copyright.PENANAoMKIePvNYk
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
614Please respect copyright.PENANAAyC811awBX
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
614Please respect copyright.PENANARyEYEA4ZA6
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
614Please respect copyright.PENANAkCa2xAyrui
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
614Please respect copyright.PENANAt1GwXvQ4RX
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
614Please respect copyright.PENANAKSxpUMDKGR
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
614Please respect copyright.PENANAUNdhsIVBGm
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
614Please respect copyright.PENANAaApKGJqELt
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
614Please respect copyright.PENANAGQwMo79hcG
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
614Please respect copyright.PENANAzxWt1mZXyf
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
614Please respect copyright.PENANAqEiUEKLUO7
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
614Please respect copyright.PENANAaMYKeXyqnw
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
614Please respect copyright.PENANA6VYGggaAal
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
614Please respect copyright.PENANAGX6Mp1yunl
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
614Please respect copyright.PENANAa8HypiBEbO
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
614Please respect copyright.PENANAfq9q0FCFq2
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
614Please respect copyright.PENANAGsShSo0uzO
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
614Please respect copyright.PENANAxt5xDMrRkC
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
614Please respect copyright.PENANAsQ98gKTPa5
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
614Please respect copyright.PENANAbCwrIJabEB
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
614Please respect copyright.PENANAL7dGNEV7Dd
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
614Please respect copyright.PENANA9WCPszTGRT
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
614Please respect copyright.PENANA0Bxabc585F
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
614Please respect copyright.PENANAVAPAqCUZsQ
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
614Please respect copyright.PENANAACnFF2Cdla
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
614Please respect copyright.PENANAZk1oBVvbxb
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
614Please respect copyright.PENANAom7BqMjnic
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
614Please respect copyright.PENANAKGVt83zShS
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
614Please respect copyright.PENANA23ztiCMZyH
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
614Please respect copyright.PENANAdqaySPBtVw
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
614Please respect copyright.PENANArF8xJsPN5y
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
614Please respect copyright.PENANAqM4eraL5O2
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
614Please respect copyright.PENANA6NUHQNDFf4
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
614Please respect copyright.PENANAWHUs9F1Z75
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
614Please respect copyright.PENANACUk4Jn1gQv
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
614Please respect copyright.PENANAS3lxfo102m
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
614Please respect copyright.PENANAfkRWK4TD82
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
614Please respect copyright.PENANAFvUOhLtDCI
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
614Please respect copyright.PENANAhgsqNOhcdc
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
614Please respect copyright.PENANACYSHjDn992
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
614Please respect copyright.PENANA7wHeZaowKJ
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
614Please respect copyright.PENANAq14DNn0ZYd
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
614Please respect copyright.PENANANS2kK7kfC0
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
614Please respect copyright.PENANAnwFgdIMqqY
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
614Please respect copyright.PENANAPRxb6t68NX
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
614Please respect copyright.PENANAoVJw2bJQC7
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
614Please respect copyright.PENANAHDQYi97f9x
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
614Please respect copyright.PENANAxCZ9Cyl4OB
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
614Please respect copyright.PENANAg9NcnnHYYr
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
614Please respect copyright.PENANA2xysnpC0Lo
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
614Please respect copyright.PENANAUH02Dh2Mhd
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
614Please respect copyright.PENANAXcfAUlwQLN
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
614Please respect copyright.PENANABwGD11QZCq
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
614Please respect copyright.PENANAXM0kAfjGGq
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
614Please respect copyright.PENANAeRjzaHupjk
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
614Please respect copyright.PENANAEYIDXulCvB
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
614Please respect copyright.PENANAffSa0UMZak
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
614Please respect copyright.PENANAxCauZQGU75
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
614Please respect copyright.PENANApvrdAZLilT
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
614Please respect copyright.PENANAPN4lhyhuUr
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
614Please respect copyright.PENANATTqZciqAKV
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
614Please respect copyright.PENANAaJlOEZ97jv
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
614Please respect copyright.PENANA0Iw26NsiWA
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
614Please respect copyright.PENANAutbVQcLygR
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
614Please respect copyright.PENANAkGBbjGtWvL
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
614Please respect copyright.PENANACpiOizBT9i
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
614Please respect copyright.PENANAgQVOaXe6S5
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
614Please respect copyright.PENANA7VtVGxUyhV
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
614Please respect copyright.PENANAH30FIfsetY
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
614Please respect copyright.PENANAqCtOtF4Cg6
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
614Please respect copyright.PENANAuFrDxmdSTO
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
614Please respect copyright.PENANAUzIxnaBYk2
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
614Please respect copyright.PENANAeqY1YBDv8Y
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
614Please respect copyright.PENANAeOiybmmvr0
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
614Please respect copyright.PENANAypJdR9u36k
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
614Please respect copyright.PENANAt0I8H6NFKo
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
614Please respect copyright.PENANAEVqxrvYX2J
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
614Please respect copyright.PENANA04V3VWkYcs
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
614Please respect copyright.PENANAXunH62qOFG
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
614Please respect copyright.PENANAQpekT05umr
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
614Please respect copyright.PENANAr0RHvpgaY8
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
614Please respect copyright.PENANAkEQaXPQF3m
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
614Please respect copyright.PENANAO4cmlmxEb3
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
614Please respect copyright.PENANA276kZFhhb2
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
614Please respect copyright.PENANAvfb8a2LZZG
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
614Please respect copyright.PENANA1Sr6248SOF
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
614Please respect copyright.PENANAqa5G5UuYHg
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
614Please respect copyright.PENANAo7BHukI6hE
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
614Please respect copyright.PENANAH8qIE4iyKT
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
614Please respect copyright.PENANAM9iNAYxEu5
614Please respect copyright.PENANABSfCr0tlWN
614Please respect copyright.PENANAxvANWMbbj0
614Please respect copyright.PENANAWNHfhYQ2yc
614Please respect copyright.PENANA1Fkr9PhNe5
614Please respect copyright.PENANAhIawN3dkj0
614Please respect copyright.PENANAbn1t6kVeXN
614Please respect copyright.PENANAL6Bqxgr4Eu
614Please respect copyright.PENANALSDdHpEzaB
614Please respect copyright.PENANApJ1uEHzcWT
614Please respect copyright.PENANAM1YbTSgAqF
614Please respect copyright.PENANANy3JYF8qlr
614Please respect copyright.PENANAVrw5Hsowit
614Please respect copyright.PENANA8BZcdKMcch
614Please respect copyright.PENANA8Cm4mvlu8w
614Please respect copyright.PENANAXENONUpHUP
614Please respect copyright.PENANACDiMtjs2tN
614Please respect copyright.PENANANgwKDSb5OM
614Please respect copyright.PENANAIoJcyPjfU5
614Please respect copyright.PENANARqw8ZcoWup
614Please respect copyright.PENANAyUhoW2GkIJ
614Please respect copyright.PENANADeipiQhk9I
614Please respect copyright.PENANAeEoafd3fRL
614Please respect copyright.PENANAwDxc2ZgZxi
614Please respect copyright.PENANA9QtMDSKJo6
614Please respect copyright.PENANAWm0CbbxPai
614Please respect copyright.PENANAqec7DgoZCo
614Please respect copyright.PENANAx5BFp05qaZ
614Please respect copyright.PENANAEyj1UfsqSK
614Please respect copyright.PENANAMtanGv14MM
614Please respect copyright.PENANAGznCT46Uqm
614Please respect copyright.PENANA1CxcQgjlMW
614Please respect copyright.PENANAkn6KzF6cet
614Please respect copyright.PENANA0gXXql7hlD
614Please respect copyright.PENANAJs4L60uWsu
614Please respect copyright.PENANAadv3huZcT4
614Please respect copyright.PENANAEiygudahl2
614Please respect copyright.PENANAja9bmqmBWo
614Please respect copyright.PENANAFoxESfitzF
614Please respect copyright.PENANAuuaDDZD3JI
614Please respect copyright.PENANA9ySFjhdn8l
614Please respect copyright.PENANA3ScAVGG91R
614Please respect copyright.PENANAMZeJYUwRhh
614Please respect copyright.PENANAuu7Obn7JkC
614Please respect copyright.PENANAVZWqfsU5ah
614Please respect copyright.PENANAuOlJMgUrWn
614Please respect copyright.PENANAN6e6h1pzv4
614Please respect copyright.PENANASBeL73JfNz
614Please respect copyright.PENANA97R0lr02A2
614Please respect copyright.PENANAJ3SMsmIGHg
614Please respect copyright.PENANA7vaZQPHT4c
614Please respect copyright.PENANAX8LZTyxuwU
614Please respect copyright.PENANAoWU7U09iF8
614Please respect copyright.PENANAoAGtHaHQgW
614Please respect copyright.PENANAzNTPgzdlP5
614Please respect copyright.PENANA8OClacQxu6
614Please respect copyright.PENANAPY9xSfoRw6
614Please respect copyright.PENANApJ19A5ijMc
614Please respect copyright.PENANALphgSURDqA
614Please respect copyright.PENANAgvjWZoG2D1
614Please respect copyright.PENANA42yCqpqg9g
614Please respect copyright.PENANAf03vxkt9dB
614Please respect copyright.PENANANifHTcajMD
614Please respect copyright.PENANAU3aW67GjoG
614Please respect copyright.PENANA8D19ccLsNR
614Please respect copyright.PENANAOYSDw40Nxk
614Please respect copyright.PENANA4fnzPpG6xD
614Please respect copyright.PENANAweJoCX2okO
614Please respect copyright.PENANAwx6NFIzD4c
614Please respect copyright.PENANATborsb39XB
614Please respect copyright.PENANAUfmzbQfAYY
614Please respect copyright.PENANAG0dzO2LT9I
614Please respect copyright.PENANAh3xiEmJYd2
614Please respect copyright.PENANADrgtUFg5vP
614Please respect copyright.PENANANahqws61oR
614Please respect copyright.PENANA8ocF4LFa8H
614Please respect copyright.PENANAWSUKZkXNUP
614Please respect copyright.PENANAmbgLCgSpQJ
614Please respect copyright.PENANAnAGD7YUZq8
614Please respect copyright.PENANAUhz17qwLb7
614Please respect copyright.PENANAM4DRMfiwnB
614Please respect copyright.PENANAHhR0LW8FoM
614Please respect copyright.PENANAiRG8nm1ILK
614Please respect copyright.PENANAG56yg7Riez
614Please respect copyright.PENANAXvYUqNPK75
614Please respect copyright.PENANASpdT7BG0Oj
614Please respect copyright.PENANARvZuUtGe8z
614Please respect copyright.PENANAku5Vvpg3ki
614Please respect copyright.PENANAWdrHOFtgbL
614Please respect copyright.PENANAk5OQ5Eb7UX
614Please respect copyright.PENANAkettsJNnq6
614Please respect copyright.PENANAl7jhxJk2kI
614Please respect copyright.PENANAs0H2PgF1O3
614Please respect copyright.PENANAfvK1GOldtD
614Please respect copyright.PENANAx1FkCR2oQm
614Please respect copyright.PENANAafZmLCOqzv
614Please respect copyright.PENANA4bvKszzpts
614Please respect copyright.PENANARyHnO80BtT
614Please respect copyright.PENANAeeJRmtVWMN
614Please respect copyright.PENANAoN6rpS26MM
614Please respect copyright.PENANA5Vp18t4Gpj
614Please respect copyright.PENANA9OY0o915cw
614Please respect copyright.PENANAKUFBX3Bxoc
614Please respect copyright.PENANAXOeYaUXIn0
614Please respect copyright.PENANA5eOtZ21FlI
614Please respect copyright.PENANA3DxhLzadgn
614Please respect copyright.PENANAE1SRVaKXgL
614Please respect copyright.PENANAstjYlcXEyC
614Please respect copyright.PENANAJWFFhhBfpU
614Please respect copyright.PENANAVpiVYcmnwq
614Please respect copyright.PENANAsOVAV1xpsE
614Please respect copyright.PENANAqSBlSpLfBM
614Please respect copyright.PENANAUJiX4s0Iih
614Please respect copyright.PENANAFksZ1IiMTy
614Please respect copyright.PENANAkglXfCCd77
614Please respect copyright.PENANAaEPZIa43eH
614Please respect copyright.PENANAhq1sM2fxqu
614Please respect copyright.PENANAnGWv6iAOZM
614Please respect copyright.PENANADSsPOirIUb
614Please respect copyright.PENANArmY0RKfZR6
614Please respect copyright.PENANAliZQKoR5FA
614Please respect copyright.PENANAO6U1cFSqmX
614Please respect copyright.PENANAbhCu9PXO93
614Please respect copyright.PENANAkwIwmc7ATq
614Please respect copyright.PENANAnXxYs45WYM
614Please respect copyright.PENANAX1aRie0pP1
614Please respect copyright.PENANASbjj2I0abH
614Please respect copyright.PENANA9MvC6aixGK
614Please respect copyright.PENANAnCkcsxQqnQ
614Please respect copyright.PENANA3joK5fLARy
614Please respect copyright.PENANAPvYc709t39
614Please respect copyright.PENANAwoxGjgxXdf
614Please respect copyright.PENANAg1oY8ZpFJW
614Please respect copyright.PENANAAxi2Qil2xU
614Please respect copyright.PENANAV9hFaQbfnz
614Please respect copyright.PENANAQC5ypVJUsx
614Please respect copyright.PENANAfhE9IvwIda
614Please respect copyright.PENANAROEdNWhXLd
614Please respect copyright.PENANAgWK088wPlY
614Please respect copyright.PENANAxdiYvXPH1l
614Please respect copyright.PENANADdqWI1Ahfk
614Please respect copyright.PENANARFmjZ4q4JG
614Please respect copyright.PENANARbgUGcdRzG
614Please respect copyright.PENANAQnvvYPHyUH
614Please respect copyright.PENANAJLkcKl0oK9
614Please respect copyright.PENANAoiOpcCYjLb
614Please respect copyright.PENANAlD2ezmkLhZ
614Please respect copyright.PENANA76ycbtGaYA
614Please respect copyright.PENANAsKVy3wnAnR
614Please respect copyright.PENANAL3H8hiO5ca
614Please respect copyright.PENANAtgSEaZ6wvZ
614Please respect copyright.PENANAF09gSXRoqw
614Please respect copyright.PENANA9lehe9m7qx
614Please respect copyright.PENANAjijSbAerDS
614Please respect copyright.PENANAg35hK1PUsW
614Please respect copyright.PENANAjwonnWGTJ9
614Please respect copyright.PENANAsSSCMPjUTv
614Please respect copyright.PENANApqJzTeJToi
614Please respect copyright.PENANAc6tuvAMOxp
614Please respect copyright.PENANAPkcVuFwtiD
614Please respect copyright.PENANA6yaI3U7QmB
614Please respect copyright.PENANA4oaekhdruq
614Please respect copyright.PENANAymu9GcpDNM
614Please respect copyright.PENANAB10QcWnru4
614Please respect copyright.PENANASO8VfmOled
614Please respect copyright.PENANAm7YGCVSDEC
614Please respect copyright.PENANAggfFbzlTok
614Please respect copyright.PENANAGf5STVcpLe
614Please respect copyright.PENANASK174CsmQg
614Please respect copyright.PENANA3E9eSLbGhb
614Please respect copyright.PENANA3OhKQuaQfI
614Please respect copyright.PENANAoSyQOYeuqR
614Please respect copyright.PENANA1XWq7Vu1Ee
614Please respect copyright.PENANA3LWbgMVjZq
614Please respect copyright.PENANAmw04MMCeF2
614Please respect copyright.PENANAeD49EOofNH
614Please respect copyright.PENANA2dXEMcLI2a
614Please respect copyright.PENANAuiXCvEw4Sv
614Please respect copyright.PENANAESHUNgR3MO
614Please respect copyright.PENANA2syCro9zgx
614Please respect copyright.PENANAIUq5GZPRVX
614Please respect copyright.PENANABSDyZN9c5c
614Please respect copyright.PENANAsSUseZV2X1
614Please respect copyright.PENANAoqW2ka7TWm
614Please respect copyright.PENANAsGNo6FRKmF
614Please respect copyright.PENANAu3xbOtsWKs
614Please respect copyright.PENANAwhekoGuQMc
614Please respect copyright.PENANA6oQRBwDrvZ
614Please respect copyright.PENANAgjxIHB695m
614Please respect copyright.PENANAHGbAFtBYSh
614Please respect copyright.PENANAbI4Eg76mJL
614Please respect copyright.PENANABvYgYQsqSI
614Please respect copyright.PENANAI6U5L3QejS
614Please respect copyright.PENANAmUguYYaoad
614Please respect copyright.PENANAwMQttai6Vg
614Please respect copyright.PENANA71CCrsKL2D
614Please respect copyright.PENANAayAcy8yRLb
614Please respect copyright.PENANA4wqluxXYjM
614Please respect copyright.PENANArcFEvah1o5
614Please respect copyright.PENANAHlCGLSXUCz
614Please respect copyright.PENANAiYH0sO8MFB
614Please respect copyright.PENANAUMDMMgzU73
614Please respect copyright.PENANAXaArFU5V5d
614Please respect copyright.PENANAp8iaAMPBEr
614Please respect copyright.PENANADlmYBeOJj3
614Please respect copyright.PENANA4r0je2Aupj
614Please respect copyright.PENANAkMxqRLL1Z0
614Please respect copyright.PENANA4GolP190A6
614Please respect copyright.PENANAl5Y3JruWD5
614Please respect copyright.PENANAiUJfB7apr0
614Please respect copyright.PENANATE4Jyzs4C2
614Please respect copyright.PENANAf2BaWtnK7A
614Please respect copyright.PENANAuWWe9ys4Lw
614Please respect copyright.PENANAXIEXiceUrA
614Please respect copyright.PENANAfRoLs96ekL
614Please respect copyright.PENANA4gl822pdGh
614Please respect copyright.PENANAM8My8ysnBO
614Please respect copyright.PENANA3udmEAu5xn
614Please respect copyright.PENANA4XIbGwSQZV
614Please respect copyright.PENANAfQ8P7OZLVr
614Please respect copyright.PENANAKONEOaZPMY
614Please respect copyright.PENANArlZLVKftva
614Please respect copyright.PENANA54Qregi1f3
614Please respect copyright.PENANAW5bO8SBzM3
614Please respect copyright.PENANAfYoYaeZs4W
614Please respect copyright.PENANAajkzHly0gS
614Please respect copyright.PENANA4zk3iFHGy8
614Please respect copyright.PENANAhQy0b063f6
614Please respect copyright.PENANA9XGVwLUUAR
614Please respect copyright.PENANAGzLDn2DeNT
614Please respect copyright.PENANA0fDWHSROab
614Please respect copyright.PENANAv44LNNewIo
614Please respect copyright.PENANAi6CmzC8zr8
614Please respect copyright.PENANAcxnjD8kbV7
614Please respect copyright.PENANAJztrIS5y6k
614Please respect copyright.PENANAmQjBq2hy0Q
614Please respect copyright.PENANAO3H7vz4vqq
614Please respect copyright.PENANA2uQtX63Ps0
614Please respect copyright.PENANAhjwD5619rg
614Please respect copyright.PENANAkhGx196wAb
614Please respect copyright.PENANA7tX9fM1Gwa
614Please respect copyright.PENANA8H9hmb2pl5
614Please respect copyright.PENANAo31aFI5yT3
614Please respect copyright.PENANAs1RvMoYdQm
614Please respect copyright.PENANAknq4xlXLpG
614Please respect copyright.PENANAADjJ6NT483
614Please respect copyright.PENANAXcnElofAiB
614Please respect copyright.PENANAsKjv27t6Lg
614Please respect copyright.PENANAEdusSjoPQ8
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns216.73.216.224da2