Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
611Please respect copyright.PENANAnGurHDouf0
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
611Please respect copyright.PENANAqFdNrhIKMs
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
611Please respect copyright.PENANAxxBvpyWyQD
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
611Please respect copyright.PENANAFb8JNHZ12D
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
611Please respect copyright.PENANA1UlUIqvP7G
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
611Please respect copyright.PENANAQWwI6X8ItA
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
611Please respect copyright.PENANAaBNnT6dV2F
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
611Please respect copyright.PENANADWP9scS1r4
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
611Please respect copyright.PENANAM5mkhZuBKu
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
611Please respect copyright.PENANARCFlotKvBR
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
611Please respect copyright.PENANAuJ6zpLYlfh
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
611Please respect copyright.PENANAl1xkmEtbB8
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
611Please respect copyright.PENANAqnXUyxQml1
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
611Please respect copyright.PENANA6CDSvHAip3
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
611Please respect copyright.PENANAHEjYIpczxP
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
611Please respect copyright.PENANAPeN7heJI3r
>>><<<
611Please respect copyright.PENANAFg9pN49rS0
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
611Please respect copyright.PENANAPaBx7eZwAD
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
611Please respect copyright.PENANAD6yYZs4dHv
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
611Please respect copyright.PENANAaqddBEHiu9
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
611Please respect copyright.PENANAHIw1Xeb0vq
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
611Please respect copyright.PENANAMz8qZpkwQy
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
611Please respect copyright.PENANAK197VVAv9Z
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
611Please respect copyright.PENANAQBiEHu3LLL
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
611Please respect copyright.PENANAWzu4mHKuvw
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
611Please respect copyright.PENANAcn1dLeaIMu
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
611Please respect copyright.PENANAU4WIjRMg7k
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
611Please respect copyright.PENANA5cUtUDb6iH
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
611Please respect copyright.PENANAqPkRTlx2PP
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
611Please respect copyright.PENANAejaKVdmPco
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
611Please respect copyright.PENANATwFbYzd9RJ
>>><<<
611Please respect copyright.PENANAbG4tcyHs7L
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
611Please respect copyright.PENANAsh3aVjoQoq
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
611Please respect copyright.PENANAXzjZ3OvU8H
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
611Please respect copyright.PENANAOu0fZEatWk
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
611Please respect copyright.PENANAmYmURXht2N
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
611Please respect copyright.PENANAmydnmz7d0i
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
611Please respect copyright.PENANANd7Bngy6qC
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
611Please respect copyright.PENANApVKdHZuoKA
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
611Please respect copyright.PENANAm5oEAu80iF
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
611Please respect copyright.PENANATPxqHgxxM2
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
611Please respect copyright.PENANAq9CaFVtU1B
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
611Please respect copyright.PENANAzVzVU638eC
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
611Please respect copyright.PENANACZuHBy9vHy
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
611Please respect copyright.PENANAx5tq4iZDf9
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
611Please respect copyright.PENANAwf3vCVv7JY
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
611Please respect copyright.PENANAvcsLhgkxb4
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
611Please respect copyright.PENANAS4yIcm3I7l
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
611Please respect copyright.PENANA227lmWrOWw
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
611Please respect copyright.PENANAD0rqxS7aRb
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
611Please respect copyright.PENANAatLNO8O1G5
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
611Please respect copyright.PENANARYDQifHzem
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
611Please respect copyright.PENANAvCWYq2Dqba
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
611Please respect copyright.PENANAZaJNG4M3Mz
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
611Please respect copyright.PENANArscE9I61Er
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
611Please respect copyright.PENANAwG5GqYCURQ
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
611Please respect copyright.PENANA0KeCiYgpnE
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
611Please respect copyright.PENANA0Uh0BRGwSS
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
611Please respect copyright.PENANAXjKLELmAV0
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
611Please respect copyright.PENANA8DMc35fzoV
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
611Please respect copyright.PENANAcWdHzXiEuq
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
611Please respect copyright.PENANAitiwdapsPJ
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
611Please respect copyright.PENANAtc0UfD54XL
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
611Please respect copyright.PENANAID6AeZhEJx
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
611Please respect copyright.PENANAQyPV4g5rbJ
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
611Please respect copyright.PENANAK2upOXsjC5
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
611Please respect copyright.PENANAeMfSLjdYmE
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
611Please respect copyright.PENANAHzHsnpPCzL
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
611Please respect copyright.PENANAiGjTrrEJsd
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
611Please respect copyright.PENANAdci7kcDfFD
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
611Please respect copyright.PENANAbjOz5FkaFv
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
611Please respect copyright.PENANALWwfuEoOtb
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
611Please respect copyright.PENANA7o0ftxgMec
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
611Please respect copyright.PENANAC8hO8fyYbM
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
611Please respect copyright.PENANAOl4fAWyMgm
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
611Please respect copyright.PENANAJ5Q2tNABgh
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
611Please respect copyright.PENANACHS4Fz0SnD
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
611Please respect copyright.PENANAdOr1adQIZq
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
611Please respect copyright.PENANAbMBEVGTMKv
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
611Please respect copyright.PENANAJXhXPdi1yM
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
611Please respect copyright.PENANADSDrwBUHdq
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
611Please respect copyright.PENANAuaTUTYEUSJ
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
611Please respect copyright.PENANAx2O7PHEiVK
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
611Please respect copyright.PENANACztDWOFHNG
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
611Please respect copyright.PENANAGHe7hPywZv
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
611Please respect copyright.PENANAefNnqRyaRp
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
611Please respect copyright.PENANA4SposXLU1I
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
611Please respect copyright.PENANA0NCeWEETAs
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
611Please respect copyright.PENANAQSuYBl7zvI
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
611Please respect copyright.PENANANkn5WPgrYI
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
611Please respect copyright.PENANA85zuiA6QIP
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
611Please respect copyright.PENANAs0VhGuQFYy
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
611Please respect copyright.PENANAkA3kCepcY1
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
611Please respect copyright.PENANA9LDlLMjx7K
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
611Please respect copyright.PENANAX0T6guGUMy
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
611Please respect copyright.PENANALDIdhSnSoS
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
611Please respect copyright.PENANATqaEiREnfx
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
611Please respect copyright.PENANAF7wls4tjzx
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
611Please respect copyright.PENANASeOWKoMytz
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
611Please respect copyright.PENANAqxX4PJPQGl
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
611Please respect copyright.PENANAb9Wg0aoNGy
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
611Please respect copyright.PENANArWukwpHhUF
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
611Please respect copyright.PENANAUJeaPK5DXy
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
611Please respect copyright.PENANAKjDtu6SHZl
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
611Please respect copyright.PENANAywdzQ0Qmzp
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
611Please respect copyright.PENANA220PDTFR00
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
611Please respect copyright.PENANAluTgioLnEy
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
611Please respect copyright.PENANAurbVuH2rK0
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
611Please respect copyright.PENANACRU3r2hTib
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
611Please respect copyright.PENANA454K4cfYTi
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
611Please respect copyright.PENANACYDbp1VRp4
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
611Please respect copyright.PENANAXq9RGBjTgR
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
611Please respect copyright.PENANAS7tnE0pDQe
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
611Please respect copyright.PENANA7TRZUVjG56
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
611Please respect copyright.PENANA4ysbvWQC08
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
611Please respect copyright.PENANApwHC5IZRED
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
611Please respect copyright.PENANAbQerrF98m1
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
611Please respect copyright.PENANABQ0Say1kmq
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
611Please respect copyright.PENANAd1QLfxFHjv
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
611Please respect copyright.PENANAVKJNKstIqp
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
611Please respect copyright.PENANAVPu5zzdZR2
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
611Please respect copyright.PENANAMpq5yRr6r2
611Please respect copyright.PENANAAczHESWHOH
611Please respect copyright.PENANAHpl86uCMeB
611Please respect copyright.PENANAJSLHXaGiMs
611Please respect copyright.PENANAkYpd6iJv49
611Please respect copyright.PENANAGyiPWF47DA
611Please respect copyright.PENANAOSh3HFYXiR
611Please respect copyright.PENANAz1W7zrUVO9
611Please respect copyright.PENANAAfeDTQiOkC
611Please respect copyright.PENANAgbOeL3KOzd
611Please respect copyright.PENANAAYb46Ef6Mj
611Please respect copyright.PENANAQHMxCCe4Qc
611Please respect copyright.PENANAVKAG4QHYzQ
611Please respect copyright.PENANAs1pkYEYy6X
611Please respect copyright.PENANA5htn97H4Jz
611Please respect copyright.PENANAYSTbC0mUdO
611Please respect copyright.PENANAOOPdqSzT58
611Please respect copyright.PENANAqibPxYQ7GI
611Please respect copyright.PENANAdBKRt7Sd5B
611Please respect copyright.PENANACi7w3yaAtS
611Please respect copyright.PENANAi3qn2AiCJe
611Please respect copyright.PENANAb7iQIsnLHt
611Please respect copyright.PENANA08NtK6pPyI
611Please respect copyright.PENANAl5gRkEdjqx
611Please respect copyright.PENANAS59GsaYuVv
611Please respect copyright.PENANACAXSNGZOpv
611Please respect copyright.PENANAdXlbz6Mgv3
611Please respect copyright.PENANAlsCdg9WeJq
611Please respect copyright.PENANAQrs6s9gNr3
611Please respect copyright.PENANAJ1yC9e4H4h
611Please respect copyright.PENANAZ1SQLEa5Wv
611Please respect copyright.PENANAaxlsbvELrP
611Please respect copyright.PENANA8lkjWPnLtX
611Please respect copyright.PENANAhh1yjPrEyf
611Please respect copyright.PENANAttPlhNKTvr
611Please respect copyright.PENANA0rYjBfThVI
611Please respect copyright.PENANADqxsWJpVZx
611Please respect copyright.PENANAjM93yrRE9q
611Please respect copyright.PENANAxEEtPAlZy7
611Please respect copyright.PENANACMJZT9ABN4
611Please respect copyright.PENANAbUrnMtXJ59
611Please respect copyright.PENANA0U3c84AAKq
611Please respect copyright.PENANAVk5aF7QFHP
611Please respect copyright.PENANAJJOIznT3s4
611Please respect copyright.PENANAwnl87o3xm8
611Please respect copyright.PENANACbhauG2Yek
611Please respect copyright.PENANAYNem62g6NJ
611Please respect copyright.PENANAJxlaYH0yiF
611Please respect copyright.PENANAYGsSbOjQ8D
611Please respect copyright.PENANAzH2QSTC18S
611Please respect copyright.PENANAnPbxZgk5Hl
611Please respect copyright.PENANAi23gj5mj27
611Please respect copyright.PENANA9uxYpSbp61
611Please respect copyright.PENANAX4BDWalU8y
611Please respect copyright.PENANAMd89lXtvTb
611Please respect copyright.PENANAn2kvP79ncw
611Please respect copyright.PENANAY0IOHDV3Ri
611Please respect copyright.PENANAGNMPqvySW9
611Please respect copyright.PENANAI5QxiKSdTt
611Please respect copyright.PENANArkUTchm7Y2
611Please respect copyright.PENANAUbbuiBdTKm
611Please respect copyright.PENANAzD9MHlh8ce
611Please respect copyright.PENANABh4MIsyQ5T
611Please respect copyright.PENANAUa3vAbmwA1
611Please respect copyright.PENANAcfnNZZONaA
611Please respect copyright.PENANA1u9dhyAea2
611Please respect copyright.PENANADBi9gfIPEL
611Please respect copyright.PENANAFS7dptU2Ez
611Please respect copyright.PENANAFDbyjRnGkn
611Please respect copyright.PENANAX59HD9yhKE
611Please respect copyright.PENANAgq4A1QhxVH
611Please respect copyright.PENANARwOuJQ7Fj3
611Please respect copyright.PENANARs6tKwUdvr
611Please respect copyright.PENANAsSDzNzhsKB
611Please respect copyright.PENANA6D20lQj1Cj
611Please respect copyright.PENANAJwpYK0TvTr
611Please respect copyright.PENANAG0b4h1cHW2
611Please respect copyright.PENANASZ09gZx9P0
611Please respect copyright.PENANAzSfQhVXedQ
611Please respect copyright.PENANAFGmJ42i0gD
611Please respect copyright.PENANAcgxRjA15MJ
611Please respect copyright.PENANALczeReMkWV
611Please respect copyright.PENANAbZPdgcEnPs
611Please respect copyright.PENANA6L6YafoByF
611Please respect copyright.PENANA4m1pOjKUQA
611Please respect copyright.PENANADgKEXfu8Rx
611Please respect copyright.PENANAzsMjIXnGio
611Please respect copyright.PENANAhZpv78F4bs
611Please respect copyright.PENANAqNUvX1PHl5
611Please respect copyright.PENANAKJWDK8ciXF
611Please respect copyright.PENANAer3z4C7JvF
611Please respect copyright.PENANALO8wFZlN6R
611Please respect copyright.PENANAIwlPJWiuS6
611Please respect copyright.PENANAA4K79DrKcV
611Please respect copyright.PENANAaKzseIhLU8
611Please respect copyright.PENANA4u3HbzWWYK
611Please respect copyright.PENANAW5pr8tXZPy
611Please respect copyright.PENANA6ojDoSFABu
611Please respect copyright.PENANAJLir7ULfy3
611Please respect copyright.PENANAlxFjnczj7g
611Please respect copyright.PENANA6nzNGcUFba
611Please respect copyright.PENANALzvR3A5TwM
611Please respect copyright.PENANAPxpv0KFuIG
611Please respect copyright.PENANAzewle7Ytf4
611Please respect copyright.PENANAQ9D5FokPBC
611Please respect copyright.PENANAinyFjqWLDH
611Please respect copyright.PENANAtITdnFwHdR
611Please respect copyright.PENANAqLFLkEU16x
611Please respect copyright.PENANAhDmlV1UTpp
611Please respect copyright.PENANA3kctbQ9t62
611Please respect copyright.PENANAQWiNLbaB3G
611Please respect copyright.PENANAqhpEic6vgl
611Please respect copyright.PENANAPloGeVW9Jt
611Please respect copyright.PENANAEhDxrLhDIH
611Please respect copyright.PENANAULVu1KTiv3
611Please respect copyright.PENANANPp2DQfEgb
611Please respect copyright.PENANAx8e4V3hWHc
611Please respect copyright.PENANATkumxrwSmk
611Please respect copyright.PENANAB5GYnZ8eIY
611Please respect copyright.PENANAvyOGiXVxxo
611Please respect copyright.PENANAEgA8Rdo5he
611Please respect copyright.PENANAAurjT7eHFE
611Please respect copyright.PENANAanKmcyF9u5
611Please respect copyright.PENANAO5iuZX83oT
611Please respect copyright.PENANA37feabQqul
611Please respect copyright.PENANABR5U4FWA3F
611Please respect copyright.PENANASNXxiICkPn
611Please respect copyright.PENANA4D2aTSL8p3
611Please respect copyright.PENANA2JkSNXwAHP
611Please respect copyright.PENANATNYPvIf5b1
611Please respect copyright.PENANAeyASa9gMl0
611Please respect copyright.PENANAdBlZWbq5AI
611Please respect copyright.PENANAqpPrWIXPVH
611Please respect copyright.PENANAL6O0fIGWfO
611Please respect copyright.PENANAHDW77ej4nC
611Please respect copyright.PENANAH41YfJq09E
611Please respect copyright.PENANACgSuyNto2t
611Please respect copyright.PENANArpZrVglDAC
611Please respect copyright.PENANAtv12l9pS2r
611Please respect copyright.PENANA3VOkW8DtKc
611Please respect copyright.PENANAykFuLRAXab
611Please respect copyright.PENANAtK6R5nvjW0
611Please respect copyright.PENANAGxy6rkOM4V
611Please respect copyright.PENANAGCwQVPi6kE
611Please respect copyright.PENANA8mYjzcvJUn
611Please respect copyright.PENANA5hNyJde2rE
611Please respect copyright.PENANAAbWNlTJYhn
611Please respect copyright.PENANAelcDZmTzOt
611Please respect copyright.PENANAxdY5RSEgHO
611Please respect copyright.PENANAmu4xvy8Em2
611Please respect copyright.PENANAUAol3BoFBJ
611Please respect copyright.PENANASqkOItqI5Q
611Please respect copyright.PENANAwtxnSdNBX9
611Please respect copyright.PENANAjDDsD8bJh9
611Please respect copyright.PENANA6EC3LmRRcR
611Please respect copyright.PENANA2Y2a1ZZ13v
611Please respect copyright.PENANACOmIXuojUO
611Please respect copyright.PENANAK78FQ97m6y
611Please respect copyright.PENANAFyivNZ6eBN
611Please respect copyright.PENANAmuCIijBpYX
611Please respect copyright.PENANAkcQNSgQSiN
611Please respect copyright.PENANAZeOwurvYW0
611Please respect copyright.PENANAX1K34hlw72
611Please respect copyright.PENANAEEsKWhqQHY
611Please respect copyright.PENANAW2dlQYabG7
611Please respect copyright.PENANAIb465ezVbV
611Please respect copyright.PENANAtfsIZ06YLs
611Please respect copyright.PENANAYCerfLDrhw
611Please respect copyright.PENANApwc7ZM301t
611Please respect copyright.PENANAzjwLUalAso
611Please respect copyright.PENANAVJ2NnEJwnP
611Please respect copyright.PENANAFwT7E1ioSl
611Please respect copyright.PENANAGn5SV0gif7
611Please respect copyright.PENANAvsbFPicRiD
611Please respect copyright.PENANA0XgyONAmix
611Please respect copyright.PENANAQCGsd1iaTR
611Please respect copyright.PENANA858rhnOq0x
611Please respect copyright.PENANAceQARjzrDl
611Please respect copyright.PENANABefSEzZB07
611Please respect copyright.PENANAaUBHWIcsS8
611Please respect copyright.PENANAzONQUepKDI
611Please respect copyright.PENANAlhlvm0nvBQ
611Please respect copyright.PENANA5TelBgGx0Y
611Please respect copyright.PENANAIIMvzc7tVi
611Please respect copyright.PENANATYr4HkltUz
611Please respect copyright.PENANA1tpQfvXAtb
611Please respect copyright.PENANAUJ5PJYwG1W
611Please respect copyright.PENANA3M8dJdSdCz
611Please respect copyright.PENANAATZeAcDH0Q
611Please respect copyright.PENANAcVjItg2a3L
611Please respect copyright.PENANAwqCADotLpV
611Please respect copyright.PENANAgDiZOCOi9o
611Please respect copyright.PENANAUnFZ5iZ1t3
611Please respect copyright.PENANA1vSy7gzPBZ
611Please respect copyright.PENANAuXiPpAWCSI
611Please respect copyright.PENANAaWy7JPbONu
611Please respect copyright.PENANAbgGoF2I11g
611Please respect copyright.PENANA4eWJN1zHXb
611Please respect copyright.PENANAkAAxEOGdQq
611Please respect copyright.PENANAyK58ayv4pB
611Please respect copyright.PENANAaktWPFV7iI
611Please respect copyright.PENANAmAC7WknUHw
611Please respect copyright.PENANAnxF6RrHMY0
611Please respect copyright.PENANAKnnhYb8DF4
611Please respect copyright.PENANAiESFpFdURW
611Please respect copyright.PENANAgi9ZEk32xo
611Please respect copyright.PENANAPvUcHKiVIj
611Please respect copyright.PENANAsAel6Z2EZm
611Please respect copyright.PENANACeS3se4flr
611Please respect copyright.PENANAdscL2Spuwj
611Please respect copyright.PENANAqBIMnVyuSx
611Please respect copyright.PENANAL73ysQhKjC
611Please respect copyright.PENANAVmRRWTdzY7
611Please respect copyright.PENANAOqgPxFWeNQ
611Please respect copyright.PENANAjlLpU2CGB4
611Please respect copyright.PENANAV96UmBtHvk
611Please respect copyright.PENANA7K8Fa202Ig
611Please respect copyright.PENANADBUVTzW216
611Please respect copyright.PENANAHjwByGUxCo
611Please respect copyright.PENANA4JNvKdevm3
611Please respect copyright.PENANAUYBh4XO1ex
611Please respect copyright.PENANAnV1oNXvkim
611Please respect copyright.PENANA1dsXrDiQgZ
611Please respect copyright.PENANAjZdJqSuOz3
611Please respect copyright.PENANArpgSHCGcqY
611Please respect copyright.PENANAb1PW1hp5E8
611Please respect copyright.PENANA3byqpSEZlc
611Please respect copyright.PENANAcSaxgzydnJ
611Please respect copyright.PENANACMZr1HhexO
611Please respect copyright.PENANA2wbTYaXOPt
611Please respect copyright.PENANA1cdlnWQ9CW
611Please respect copyright.PENANA0GWdxoJitl
611Please respect copyright.PENANA6xN2JWQkvf
611Please respect copyright.PENANAmi35ahdFIe
611Please respect copyright.PENANA15hrG62ocu
611Please respect copyright.PENANAq4wTA4G6NS
611Please respect copyright.PENANAjf4QLvSyjy
611Please respect copyright.PENANAVpqLJoLX6W
611Please respect copyright.PENANAMd5tICwjfe
611Please respect copyright.PENANAT5Fc71eJPR
611Please respect copyright.PENANAY1yHcxEute
611Please respect copyright.PENANA84wvghABg1
611Please respect copyright.PENANAyJAVibmqW8
611Please respect copyright.PENANAdFM35gmppl
611Please respect copyright.PENANAoxcUPantsa
611Please respect copyright.PENANAc6WgQXZpn8
611Please respect copyright.PENANAPd2IsvL3tD
611Please respect copyright.PENANAxxNESRHkWe
611Please respect copyright.PENANA9NczlIJCkC
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns216.73.216.224da2