Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
529Please respect copyright.PENANAtx56cWweam
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
529Please respect copyright.PENANAoMY1OzOu1x
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
529Please respect copyright.PENANAFVCwxo1uGL
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
529Please respect copyright.PENANA1V95QdZpxQ
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
529Please respect copyright.PENANAKO2e6DyWwn
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
529Please respect copyright.PENANA2fdVOHO4rr
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
529Please respect copyright.PENANAbhmq8G4n84
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
529Please respect copyright.PENANAXeHkXRI1Nz
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
529Please respect copyright.PENANAeG5qE8crP8
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
529Please respect copyright.PENANAyQMG4HoMCT
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
529Please respect copyright.PENANAMhdq1zbKFf
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
529Please respect copyright.PENANAmAbmi0MoNc
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
529Please respect copyright.PENANAXfCalda4hX
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
529Please respect copyright.PENANAFgrEo5sSLY
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
529Please respect copyright.PENANArKtiQPtWU0
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
529Please respect copyright.PENANAyDVf6P8dlT
>>><<<
529Please respect copyright.PENANAIU1SyCYWJE
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
529Please respect copyright.PENANAbrrdkPvkjO
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
529Please respect copyright.PENANAufLmdsTmJL
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
529Please respect copyright.PENANAzioL7rZlUa
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
529Please respect copyright.PENANA8gzWXISumw
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
529Please respect copyright.PENANAvT3rYI2U0h
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
529Please respect copyright.PENANAAmS1rYY81y
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
529Please respect copyright.PENANAyzzGq3onHO
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
529Please respect copyright.PENANAnraxHsoCzJ
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
529Please respect copyright.PENANAobfTRwGO3n
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
529Please respect copyright.PENANAiPUGvp2Fs8
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
529Please respect copyright.PENANA3y986AtAkl
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
529Please respect copyright.PENANAhMdtTlCr1k
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
529Please respect copyright.PENANAst354bnV4w
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
529Please respect copyright.PENANAeRH8hhHqRH
>>><<<
529Please respect copyright.PENANAntbC7KEoOZ
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
529Please respect copyright.PENANAihe9Waaf3E
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
529Please respect copyright.PENANAsfJzv895IY
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
529Please respect copyright.PENANARMnQXXc2KS
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
529Please respect copyright.PENANAZtMLunFnp1
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
529Please respect copyright.PENANAgdAYNvDfWR
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
529Please respect copyright.PENANAueDCrmB2MC
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
529Please respect copyright.PENANAr0Fk94XRkn
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
529Please respect copyright.PENANA79VPpLYqy1
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
529Please respect copyright.PENANAtFHr5vxAvB
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
529Please respect copyright.PENANAtxScGMowwN
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
529Please respect copyright.PENANAyR44uIJKMZ
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
529Please respect copyright.PENANABMn9KTyR8C
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
529Please respect copyright.PENANAlhfNzqQXTs
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
529Please respect copyright.PENANA7K3Zl323CP
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
529Please respect copyright.PENANA0fw63GDEK6
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
529Please respect copyright.PENANAalIMk4MUoY
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
529Please respect copyright.PENANArcdpn85Bc4
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
529Please respect copyright.PENANA4rVeB0vlay
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
529Please respect copyright.PENANAZua4I324od
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
529Please respect copyright.PENANAETAP3CMKAE
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
529Please respect copyright.PENANA48pVufbDPs
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
529Please respect copyright.PENANAmCxXvXRjAm
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
529Please respect copyright.PENANAlpOpKKoI05
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
529Please respect copyright.PENANA3YUrIoWjvV
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
529Please respect copyright.PENANAF9iFaVVkJa
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
529Please respect copyright.PENANA2tIEccex6d
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
529Please respect copyright.PENANA9jRTvEpgKm
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
529Please respect copyright.PENANALUko5xl2qW
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
529Please respect copyright.PENANA8d7g8Rf7Ig
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
529Please respect copyright.PENANA1pYUANFru5
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
529Please respect copyright.PENANAQCuMJMhXDS
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
529Please respect copyright.PENANAXF9QBNpIz7
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
529Please respect copyright.PENANAKpP4J7FPIO
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
529Please respect copyright.PENANAo1iihIol6X
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
529Please respect copyright.PENANAzH93sCI5Py
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
529Please respect copyright.PENANA1PwxdcF4V5
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
529Please respect copyright.PENANANe7cTDcXxv
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
529Please respect copyright.PENANAde0kpmp15z
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
529Please respect copyright.PENANAdHtFTscJlz
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
529Please respect copyright.PENANAatMGKriZE5
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
529Please respect copyright.PENANADTVQz6yVB5
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
529Please respect copyright.PENANAd43cU3dAhx
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
529Please respect copyright.PENANAmL74MkLw5C
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
529Please respect copyright.PENANANOYUn5SsvG
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
529Please respect copyright.PENANA24XFHLQZ9S
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
529Please respect copyright.PENANAN1C8cWNFGZ
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
529Please respect copyright.PENANANTKfi0lwN8
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
529Please respect copyright.PENANAw6Gbm7hcti
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
529Please respect copyright.PENANAnOaTVfad64
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
529Please respect copyright.PENANA8qVHZYMBNM
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
529Please respect copyright.PENANAH8SrFsj3j5
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
529Please respect copyright.PENANADB6VCcWD2N
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
529Please respect copyright.PENANAwfmUBuDhzB
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
529Please respect copyright.PENANAAesKsGfv7I
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
529Please respect copyright.PENANAawF46RdftW
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
529Please respect copyright.PENANAo106KKwkbS
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
529Please respect copyright.PENANAv2bcgsWxni
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
529Please respect copyright.PENANAI3HPOcgrMA
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
529Please respect copyright.PENANAlr0GWu5NEc
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
529Please respect copyright.PENANAcOnBj2WNBz
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
529Please respect copyright.PENANA55dS4eQVur
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
529Please respect copyright.PENANA3EWq8xRDs5
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
529Please respect copyright.PENANANQvMrLC9Ru
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
529Please respect copyright.PENANAsOOxHt9gGV
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
529Please respect copyright.PENANA6ICBFR7DEF
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
529Please respect copyright.PENANA7xpVF7Vfxl
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
529Please respect copyright.PENANAEufoo9XiET
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
529Please respect copyright.PENANA5Ax8R3iEQb
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
529Please respect copyright.PENANAsDUpWDia7W
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
529Please respect copyright.PENANAGtjzqEfwHA
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
529Please respect copyright.PENANAUBw7kxTKlr
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
529Please respect copyright.PENANAk8WiTlaIKd
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
529Please respect copyright.PENANAxobR5I3hKJ
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
529Please respect copyright.PENANA147ZWkx7pH
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
529Please respect copyright.PENANAhWDQ8LNJ1L
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
529Please respect copyright.PENANAasL2X10LYg
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
529Please respect copyright.PENANAS8EIiIKvam
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
529Please respect copyright.PENANAZRse9YN0qu
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
529Please respect copyright.PENANArur3V2xb6r
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
529Please respect copyright.PENANAH6fpAEfrDF
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
529Please respect copyright.PENANAOwtQADAhQd
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
529Please respect copyright.PENANAwiZV6GOM5s
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
529Please respect copyright.PENANACrUjDgjDzd
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
529Please respect copyright.PENANAMPureCncnr
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
529Please respect copyright.PENANADk0kYLBeln
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
529Please respect copyright.PENANAzEZGI6GNe7
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
529Please respect copyright.PENANAE8TdP4wrNX
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
529Please respect copyright.PENANAx7whHLSGFw
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
529Please respect copyright.PENANA5HxBTe2dJt
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
529Please respect copyright.PENANAEIl1LGirr1
529Please respect copyright.PENANAoZGSb2SGTB
529Please respect copyright.PENANAr7XmW0uxP0
529Please respect copyright.PENANABsk1N47kbn
529Please respect copyright.PENANAsD4rEnLNxr
529Please respect copyright.PENANA3fCQtOJFoq
529Please respect copyright.PENANARqQvXk8AP9
529Please respect copyright.PENANAMuyMjz25Wg
529Please respect copyright.PENANAY4QkZWTXrh
529Please respect copyright.PENANA4tTnvft3vs
529Please respect copyright.PENANAuZI3p8qhiC
529Please respect copyright.PENANAvJdHFlEiCr
529Please respect copyright.PENANAOjVS19H5Ok
529Please respect copyright.PENANA1tVd4WhClx
529Please respect copyright.PENANA3xedrJuR7g
529Please respect copyright.PENANAHJbbuqMxYm
529Please respect copyright.PENANAvAhsuZ8gOO
529Please respect copyright.PENANAvGeKkmJfPW
529Please respect copyright.PENANA9dq3fxSEMM
529Please respect copyright.PENANAFJLiYLml9i
529Please respect copyright.PENANABGamLsT0Ru
529Please respect copyright.PENANAp8hQbpvTCX
529Please respect copyright.PENANAv3I5GT0h6B
529Please respect copyright.PENANADfilSXzxIN
529Please respect copyright.PENANAAjmZeVZvC9
529Please respect copyright.PENANAJ7wMbQ11Px
529Please respect copyright.PENANAO4YHkbUtMp
529Please respect copyright.PENANANXakFKSTew
529Please respect copyright.PENANA25fL0bpcnS
529Please respect copyright.PENANAnk1WmaDGVG
529Please respect copyright.PENANA7xnuYoGFh8
529Please respect copyright.PENANA4wKJQJBUa8
529Please respect copyright.PENANAEnruYadGd4
529Please respect copyright.PENANAoxiGOmHYiu
529Please respect copyright.PENANAR2JIVFTQhD
529Please respect copyright.PENANAUKiLMpwcKK
529Please respect copyright.PENANAsPfRgh8w8q
529Please respect copyright.PENANAXlIYRp2wTr
529Please respect copyright.PENANAZVmgGTej8B
529Please respect copyright.PENANAW6EHWH6mxq
529Please respect copyright.PENANAwR56qZz2T8
529Please respect copyright.PENANAnaDObOWcI8
529Please respect copyright.PENANAETcAnOREvW
529Please respect copyright.PENANAXlPR6FAEmY
529Please respect copyright.PENANA6Xn04DMZ5B
529Please respect copyright.PENANAFpzNQtBpMy
529Please respect copyright.PENANArHucJPz8wZ
529Please respect copyright.PENANABJChHK26iR
529Please respect copyright.PENANAEwlkna3oFz
529Please respect copyright.PENANAm1xj4ylokC
529Please respect copyright.PENANAodgd41TLNc
529Please respect copyright.PENANAxN7gEisQB6
529Please respect copyright.PENANA47b4nFvYWU
529Please respect copyright.PENANAhVErCp1IEa
529Please respect copyright.PENANA49KpcsoQ62
529Please respect copyright.PENANAnD1aJzEKY7
529Please respect copyright.PENANAJbk49yumDQ
529Please respect copyright.PENANAmwWxrYCmu6
529Please respect copyright.PENANANB85w2TiIc
529Please respect copyright.PENANAsDYBqurmfc
529Please respect copyright.PENANAXjQumCgRhw
529Please respect copyright.PENANA9a5oFQZWjK
529Please respect copyright.PENANA8LxZi3TWRb
529Please respect copyright.PENANAPdaRloOA9S
529Please respect copyright.PENANAytPc9GGD41
529Please respect copyright.PENANAvPcpVlyJT0
529Please respect copyright.PENANAyuM7KTIr4o
529Please respect copyright.PENANA9b9wLP981D
529Please respect copyright.PENANAhsM45tJ318
529Please respect copyright.PENANAFW0myj03uY
529Please respect copyright.PENANAoEFPEEYrFB
529Please respect copyright.PENANA0m8ShMW0n3
529Please respect copyright.PENANACkEmYnKHHR
529Please respect copyright.PENANA9sOggLF7ag
529Please respect copyright.PENANAX8OXlaA9dA
529Please respect copyright.PENANANuEHvhhnt7
529Please respect copyright.PENANAbtpP5wSpin
529Please respect copyright.PENANAyiJwSkgaP5
529Please respect copyright.PENANALfoOgzb1W8
529Please respect copyright.PENANAu4KhzF8UPC
529Please respect copyright.PENANAplB8TFkWla
529Please respect copyright.PENANAc7YLltBtsN
529Please respect copyright.PENANAtPQwoVB1lT
529Please respect copyright.PENANAT0YiV1amAr
529Please respect copyright.PENANAv8l0SQ312D
529Please respect copyright.PENANAQ3TI0n9AAW
529Please respect copyright.PENANA1n2MhmHqdO
529Please respect copyright.PENANAIE5MMFiyVS
529Please respect copyright.PENANAHQnqBHxy4d
529Please respect copyright.PENANAyuYmffCNxZ
529Please respect copyright.PENANAu2wEgzyYly
529Please respect copyright.PENANA1LfoiYTrCp
529Please respect copyright.PENANARP3hkSC3Wk
529Please respect copyright.PENANAvlnfPYfo0A
529Please respect copyright.PENANAGPqlJt1TxL
529Please respect copyright.PENANAkiC40FNtDs
529Please respect copyright.PENANANShD7G1VJw
529Please respect copyright.PENANABUFcSQNiHS
529Please respect copyright.PENANAujfsujaAGJ
529Please respect copyright.PENANAMbxaZcFL13
529Please respect copyright.PENANAI3PEKFa57q
529Please respect copyright.PENANAu2JCLQKA9O
529Please respect copyright.PENANAi5UAzGRpZs
529Please respect copyright.PENANAfqqIurw5cI
529Please respect copyright.PENANAP2qu977cPp
529Please respect copyright.PENANAsehKr4wSts
529Please respect copyright.PENANAHSWpY4DASx
529Please respect copyright.PENANAEIj47ViVlk
529Please respect copyright.PENANA92QZdkvDlR
529Please respect copyright.PENANA3SQ12GjRSd
529Please respect copyright.PENANAAinqGXWXFB
529Please respect copyright.PENANAxM79JnlmRN
529Please respect copyright.PENANA5QJt0e5zrq
529Please respect copyright.PENANAA1ATjV87Pb
529Please respect copyright.PENANAXrBqyzP9KT
529Please respect copyright.PENANAK8o6ucPEmw
529Please respect copyright.PENANADxqoMWwOyB
529Please respect copyright.PENANAVtUuLHuB2L
529Please respect copyright.PENANAfiBIJ25UyZ
529Please respect copyright.PENANA6RF5mCQZk6
529Please respect copyright.PENANAId3CP49Ae8
529Please respect copyright.PENANAXPxsjDVKiz
529Please respect copyright.PENANA87eFVI3rkL
529Please respect copyright.PENANAFy8WkDg1rG
529Please respect copyright.PENANAX2d97ACKDY
529Please respect copyright.PENANAhqSVloxVeO
529Please respect copyright.PENANAivNvvEfOTK
529Please respect copyright.PENANAMTmfwqfXqr
529Please respect copyright.PENANA96CvfdVXbJ
529Please respect copyright.PENANAyJKjlPn36f
529Please respect copyright.PENANANE0u13CwU9
529Please respect copyright.PENANASjUIbYmjyw
529Please respect copyright.PENANACAabZmEy0N
529Please respect copyright.PENANADTFqk6Q06m
529Please respect copyright.PENANAp2lzHM8fSa
529Please respect copyright.PENANAk6eno8VHjg
529Please respect copyright.PENANA2y9nqSRMBF
529Please respect copyright.PENANAcJCu5bUt3o
529Please respect copyright.PENANAl9GOaDvYVV
529Please respect copyright.PENANAIL3480dFzP
529Please respect copyright.PENANAFKBolYsOmX
529Please respect copyright.PENANAL0vSDU8DrG
529Please respect copyright.PENANAhqlpMibOVh
529Please respect copyright.PENANA9cIHPCU18H
529Please respect copyright.PENANA3N8Nliu5PC
529Please respect copyright.PENANAMOn4YO6PXj
529Please respect copyright.PENANAtcJlZluvY0
529Please respect copyright.PENANAHgq2STViPe
529Please respect copyright.PENANAdIgLcl3kbP
529Please respect copyright.PENANAPZsaCQxTkY
529Please respect copyright.PENANAqbojjh3gWr
529Please respect copyright.PENANA5xTLoG46Em
529Please respect copyright.PENANA88C0dtFx4G
529Please respect copyright.PENANAgf13UW9oVB
529Please respect copyright.PENANA0oCdO5pWTc
529Please respect copyright.PENANAjPdpXGm1a8
529Please respect copyright.PENANAXOgTfGDcZw
529Please respect copyright.PENANAvPaaiopcmr
529Please respect copyright.PENANAssoxDt4PBc
529Please respect copyright.PENANAKCNc8XqVVR
529Please respect copyright.PENANAheKrLZrU6S
529Please respect copyright.PENANAj20YY1bJly
529Please respect copyright.PENANAUGN8PnmFeo
529Please respect copyright.PENANATYwqmi7p9R
529Please respect copyright.PENANA1i07wusxEs
529Please respect copyright.PENANArzLmMUd9VS
529Please respect copyright.PENANAmYRJFKyvXd
529Please respect copyright.PENANAdGiK8H5hQZ
529Please respect copyright.PENANAi3gukml7zS
529Please respect copyright.PENANA1dmRngTeh8
529Please respect copyright.PENANAH3bBUA6noc
529Please respect copyright.PENANAQBiEvVPwry
529Please respect copyright.PENANAryLwHccp8V
529Please respect copyright.PENANAZ94voKCZvj
529Please respect copyright.PENANALglf2CMg21
529Please respect copyright.PENANAY917dBbfDG
529Please respect copyright.PENANAHIDD3xRj8l
529Please respect copyright.PENANApR5rAe05Jw
529Please respect copyright.PENANANhZ2BWIQBS
529Please respect copyright.PENANApCvU4ieqiY
529Please respect copyright.PENANArYr72tdsey
529Please respect copyright.PENANACpjXmguvWf
529Please respect copyright.PENANAzZqd0gxDuP
529Please respect copyright.PENANA0oKmfJVaZG
529Please respect copyright.PENANAbmQk50bypf
529Please respect copyright.PENANA8OBSYzvdmw
529Please respect copyright.PENANAsQj7FJ8Clp
529Please respect copyright.PENANAWuERRSd1gY
529Please respect copyright.PENANAUqcvisVEUc
529Please respect copyright.PENANA9Xl94DVG8x
529Please respect copyright.PENANAxdsRb5IhP0
529Please respect copyright.PENANAvP51Ump2S1
529Please respect copyright.PENANAYGmYf7QnP0
529Please respect copyright.PENANAIkPb2g04zZ
529Please respect copyright.PENANA8F8ClKPvq5
529Please respect copyright.PENANAAwLQRvLaUk
529Please respect copyright.PENANA8mkQuqdVSq
529Please respect copyright.PENANABUcnjC313c
529Please respect copyright.PENANAPUGuyXa0Jn
529Please respect copyright.PENANAzX1uHY8TRk
529Please respect copyright.PENANAsLx2fdW5g2
529Please respect copyright.PENANAAvsqmuCPSB
529Please respect copyright.PENANAzjZt87y8Kv
529Please respect copyright.PENANAPEO16UNOT8
529Please respect copyright.PENANAOwtt6Vk8Mv
529Please respect copyright.PENANASm6kZgMtgr
529Please respect copyright.PENANANnejGqmevP
529Please respect copyright.PENANAglOMlUeTmg
529Please respect copyright.PENANAsGtljhQ75b
529Please respect copyright.PENANATgINUqvN8q
529Please respect copyright.PENANA79IhkBaepB
529Please respect copyright.PENANAcQyW7wSw1T
529Please respect copyright.PENANAUXIml9A2Dh
529Please respect copyright.PENANA40WT8eJOKn
529Please respect copyright.PENANAoczVDedfcb
529Please respect copyright.PENANArYuLsWPmLD
529Please respect copyright.PENANAteOyqxYfAz
529Please respect copyright.PENANAk6DVNfh1OO
529Please respect copyright.PENANA159Vuac8mO
529Please respect copyright.PENANANqucxFiyxI
529Please respect copyright.PENANAFM3FYnFz0o
529Please respect copyright.PENANAPaUUKapEK9
529Please respect copyright.PENANAYYVBtPMtK1
529Please respect copyright.PENANAI0VKlo5X5x
529Please respect copyright.PENANAD6tS4cLea5
529Please respect copyright.PENANAvtJ5mb26uH
529Please respect copyright.PENANAOs58VlYvEp
529Please respect copyright.PENANAupEL1Lx0SL
529Please respect copyright.PENANAFTYgvD29Jz
529Please respect copyright.PENANAMtQZV73QyU
529Please respect copyright.PENANAVo7p6HSz4V
529Please respect copyright.PENANAjQFsOGVKmv
529Please respect copyright.PENANA4dnKzGZtc7
529Please respect copyright.PENANARJQLuhjeen
529Please respect copyright.PENANAe5fZ3ccvYn
529Please respect copyright.PENANAgVrl1wCtgQ
529Please respect copyright.PENANAMwSCT84GrX
529Please respect copyright.PENANA3p30PZUAA0
529Please respect copyright.PENANA3fD9AkCmvD
529Please respect copyright.PENANAfSl4mEyRVV
529Please respect copyright.PENANA8OdWzZJNkQ
529Please respect copyright.PENANA5XB6lMIcEM
529Please respect copyright.PENANARYLgAfVCR5
529Please respect copyright.PENANAcPIA5DSyi4
529Please respect copyright.PENANAsJDAxVhszQ
529Please respect copyright.PENANAaEokVAJvOL
529Please respect copyright.PENANA561iaQx6zq
529Please respect copyright.PENANATZ0bu38KfY
529Please respect copyright.PENANA7UkWNGsgX3
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns18.217.203.108da2