Ne me demandez pas pourquoi
Quand vient l'hiver et le grand froid
On voudrait tous mourir
Comme si c'était la première fois
Que la nuit tombait, dans nos bras
On voudrait tous partir
Retrouver le soleil
Qui nous manque
Qui va brûler toutes nos peines
Le soleil, qui nous hante
Oh reviens, soleil, soleil304Please respect copyright.PENANAaYVyBmUBmr
304Please respect copyright.PENANAGwkmnjpPPO
Ketika aku telah berhadapan dengan Yosi, aku menghempas tanganku tepat di depannya sehingga benturan antara tanganku dan meja cukup untuk membuat orang di sekitar kami menoleh. Yosi memandangku, pertama tenang kemudian mimiknya berubah sedih. Aku tarik tangannya, mencoba memisahkan kami dengan rombongan penghuni kantin. Aku dengan keras menggenggam tangannya karena aku ingin dia tahu bahwa aku sekarang sedang marah. Yosi mengaduh kesakitan dan terus menyuruhku untuk berhenti. Setelah sampai di tempat yang cukup sepi, aku pun bertanya padanya.
“Yosi, bilang padaku kalau berita itu hanya hoax” mataku tidak kulepaskan dari Yosi, menelisik seluruh ekspresi dan membaca seluruh kemungkinan jawaban yang akan dilontarkannya.
“Berita itu benar, aku minta maaf. Aku seharusnya memberitahu...” Aku tidak punya akal sehat lagi, emosi dan keegoisanku memotong pembicaraanya. Apa Zeno yang melakukan itu pada sahabatku. Setauku Yosi tidak berhubungan dengan siapapun kecuali abangku.
“Apa sampah itu yang melakukan itu Yos?!! Ini gila, pria itu harus dapat balasannya!! Aku kemudian pergi meninggalkan Yosi yang berteriak memanggil namaku. Aku tidak menyangka kalau Zeno akan berbuat sejauh ini. Dia memang sampah dari segala sampah.
Aku yang masih bergumal emosi berpamitan dengan wali kelasku untuk pulang lebih cepat dengan alasan ada urusan pribadi. Guru wali kelasku pun memahami situasiku tanpa harus aku jelaskan. Aku segera pergi dari sekolah menuju kantor tempat abangku bekerja. Sampah itu tidak puas hanya dengan menghancurkan hidupku dan sekarang dia sudah menghancurkan hidup sahabatku. Selama diperjalanan aku hanya bisa bergumam-gumam dengan ekspresi yang tidak bisa aku gambarkan. Gumaman demi gumaman yang berisi sumpah serapah bagaikan air mengalir keluar deras dari mulutku. Bahkan sopir taksi yang aku tumpangi memasang wajah ketakutan, mungkin memang wajahku seburuk itu.
Aku memasuki kantor abangku dengan mengabaikan protokol masuk, sehingga aku disergap satpam yang sedang berjaga. Dengan lantang aku berteriak
“Sampah!! Keluar kau dari kubangan kau itu!! Keluar kau Zeno!!” lihatlah, banyak sekali keributan yang telah aku lakukan. Zeno keluar dengan tergesa-gesa. Menarik tanganku menuju ruang pribadinya. Hah, sepertinya dia masih malu punya adik sepertiku. Seandainya dia tahu, aku lebih malu punya abang brengsek seperti dia. Saat tenang dengan secangkir kopi yang ada di tanganku, Zeno membuka pembicaraan.
“Apa yang terjadi?” Sh*t. Masalahnya sudah jelas dan dia bertingkah seperti tidak tahu apa-apa. Dasar munafik kelas atas.
“Bang, aku yakin kau tahu masalahnya” aku berkata sambil mencecap kopi panas buatan sampah itu. Tidak terlalu buruk untuk kopi buatan sampah.
Zeno tampak seperti orang yang kebingungan. “Aku sungguh tidak tahu apa yang kau ingin bicarakan” katanya sambil lekat menatap mataku. Aku menghela napas panjang, rasanya benar-benar membuatku ingin memuntahi seluruh kopi yang sudah aku minum ke wajah sialannya itu.
“Kau kan yang menghamili Yosi? Jawab iya atau tidak” perkataanku membuat Zeno tersentak dan memandangku tidak percaya.
“Apa kau bilang? Mana mungkin aku yang menghamilinya, aku sudah menganggapnya sebagai adikku sendiri lagipula dia bukan gadis yang baik”
“Ho. Definisi baikmu itu sangat meragukan. jadi kau juga bisa menghamiliku karena kau menganggapku sebagai adikmu, begitu?” aku bertanya dengan maksud menyindir. Zeno tidak menanggapi pertanyaanku dan lanjut berbicara.
“Lagipula aku sudah peringatkan padamu Gara, jangan berteman dengan sembarang orang. Jangan cari circle pergaulan yang merugikan...” kemudian aku memotong perkataannya.
“Apa kau bilang? Pergaulan merugikan. Kaulah yang membawa sial untuk peristiwa yang terjadi padaku, kau...”
“Bukan aku yang menghamili Yosi, lagipula kau tidak tahu bagaimana Yosi yang sebenarnya. Yosi punya hubungan rahasia deng.. ” telingaku berdengung, aku tidak ingin mendengar hal yang tidak inginku dengar
“Diam!! Jangan menuduh Yosi yang tidak-tidak, walau aku tidak terlalu mempercayainya. Tetapi Yosi tidak mungkin melakukan hal semacam itu.”
"Tapi Ra!!” Zeno menggosok kasar rambutnya dan memandangku emosi.
“Kau jangan membolak-balikkan fakta Zeno!! Jangan kesalahan yang kau perbuat kau tumpahkan ke Reihan, aku tahu kau orang yang sebrengsek apa!”
Kemudian aku berkata lagi “Tanggung jawab, nikahi Yosi dan bantu dia mengurus anakmu” Zeno terlihat semakin emosi ketika aku berkata seperti itu. Aku tidak peduli, setidaknya hanya itu yang bisa aku lakukan untuk membantu sahabatku. Sangat menjijikkan. Mengapa aku selalu dikelilingi oleh orang-orang yang tidak berguna. Apa aku satu-satu orang tersial di dunia ini. Aku rasa Tuhan salah dalam menulis takdirku. Aku perlu merubah takdirku sendiri. Aku yakin di suatu tempat, ada sesuatu yang benar-benar memberiku cahaya. Mengisi jiwaku dengan energi yang kuat. Sehingga aku bisa merasakan hidup yang layak.
Aku rasa hak yang paling sulit didapatkan selama hidup adalah hidup itu sendiri. Hak merasa hidup juga tidak ada yang bisa menjaminkan bahkan oleh peraturan Hak Asasi Manusia sekalipun. Hak Asasi Manusia hanyalah bentuk ketidakberdayaan manusia dalam memenuhi segala keinginannya. Intinya peraturan itu hanya berisi ketamakan manusia akan hidup, bahagia, berkembang biak, harta, dan sebagainya. Aku benci hidupku dan takdirnya.
Souvenez-vous, la prochaine fois
Que vient la neige et le fracas
On n'va pas tous mourir
Entre les braises on marchera
Et la nuit noire nous embrassera
On pourra tous partir
On pourra tous partir
Aku tidak tahu kehidupan seperti apa yang aku jalani sebelumnya, sehingga aku harus mendapatkan karma sebanyak ini. Aku hanya bisa bertanya kepada Tuhan untuk memberitahuku letak semua kesalahanku. Aku mendapat email dari Yosi. Yosi bukanlah pengguna chat melalui email, mungkin dia mematikan smartphone-nya agar tidak melihat segala hujatan yang dia terima. Aku yakin pesan ini merupakan pesan yang penting.304Please respect copyright.PENANAxHrGAkmfvE
304Please respect copyright.PENANAZCHCPII908
To my lovely friend,304Please respect copyright.PENANAzp99OFVrra
304Please respect copyright.PENANAsMNOAWuYX2
Raa, aku sebenarnya mau cerita banyak ke kamu ra. Ada banyak hal yang sebenarnya kamu harus tahu, Cuma aku saja yang tidak sanggup memberitahu kebenarannya. Oiya, jangan lupa janji kita ya, jangan lupa nabung supaya bisa berlibur ke pulau nikoi. Jadi ingat muka polosmu saat ngobrol tentang pulau itu, wkwkwk. Aku sayang kali samamu ra, makanya aku rahasiakan masalah ini. Aku mohon supaya kau mengerti. Besok aku udah pindah ke kampung, ke tempat mbahku. Kapan-kapan ke sini ya, berkunjung. Nanti aku sajikan susu vanilla terwenaak deh. Janjii!!. Sampaikan salamku untuk Reihan. Bilang sama dia, kalau aku nitip Ara, jangan sakitin Ara dan buat Ara bahagia serta bilang juga makasi sama dia ya. Aku bakal ga aktif beberapa hari. Jadi jangan hubungi aku dulu okey?. Kalau ada apa-apa ntar cerita. Ingat Ra, I always be there for you~304Please respect copyright.PENANAd84YrVGJ0O
304Please respect copyright.PENANAlKiBA5ELGv
Begini yang aku suka ni, membunuh batinku perlahan kemudian menikamku langsung dari depan. Luar biasa menyakitkan melihat pesan perpisahan seperti ini. Memuakkan. Pergi saja semuanya, ya pergilah. Tinggalkanlah aku yang sudah seperti mayat hidup ini. Amazing, hidupku hancurnya separah ini. Sekarang siapa yang bisa aku andalkan. Reihan? Aku masih ragu soal itu. Tunggu, mengapa Yosi pulang ke kampungnya. Apa abang tidak bertanggung jawab. Yah! sampah itu sangat membuatku ingin mengulitinya hidup-hidup. Apa perlu aku pisahkan tulang sama dagingnya. Astaga, sudahlah. Tidur adalah solusi terbaik daripada memikirnya. Walaupun butuh waktu yang lama, aku rasa lama-lama aku terbiasa tidur tanpa nyanyian bunda. segalanya berjalan begini, aku selalu tidak diizinkan untuk berbahagia terlalu lama. Aku hanya diberi waktu luang untuk meratapi segala kemalanganku. Aku tidak diberi masa untuk bertanya pada diriku sendiri tentang apa yang aku rasakan. Aku hanya diberi jeda untuk berkata pada diri sendiri tentang bagaimana cara bertahan dan menjalani semuanya. Aku benci seluruh dunia ini.304Please respect copyright.PENANApjBi2oBxqW
304Please respect copyright.PENANAuvmdY1TCaQ
304Please respect copyright.PENANAT6T0EHFWC2
304Please respect copyright.PENANAOxJgP7Coly
304Please respect copyright.PENANAxhsfTgd6De
304Please respect copyright.PENANA7WySb1Opvv
304Please respect copyright.PENANAis6NyInpmQ
304Please respect copyright.PENANAXGD2p2tf5q
304Please respect copyright.PENANAIYYN4ZhJfq
304Please respect copyright.PENANAoZSBMNXGNg
304Please respect copyright.PENANAs84c45MnNj
304Please respect copyright.PENANA8cpTB6YbHK
304Please respect copyright.PENANALBpJKPu3at
304Please respect copyright.PENANAn6FSbRirr3
304Please respect copyright.PENANAlcaSRcG1yN
304Please respect copyright.PENANAk31KISfR9J
304Please respect copyright.PENANAjax8Lwgm0W
304Please respect copyright.PENANAHM9zWIHeLM
304Please respect copyright.PENANA4yOyKNgfeL
304Please respect copyright.PENANAkwcw3gaq8q
304Please respect copyright.PENANAZG3EwER4Zd
304Please respect copyright.PENANAfI6YjtGD5S
304Please respect copyright.PENANAXdNW7e5sMx
304Please respect copyright.PENANAwiR9tQE3et
304Please respect copyright.PENANAwg9WsLJr4x
304Please respect copyright.PENANADHYoyIlunN
304Please respect copyright.PENANAL8lkZm3n1s
304Please respect copyright.PENANAO75lUFzket
304Please respect copyright.PENANA0jwPjRCqgX
304Please respect copyright.PENANAqP1AUwZVUo
304Please respect copyright.PENANAZuDaa20XPB
304Please respect copyright.PENANAQSgEDHltMh
304Please respect copyright.PENANA1B6iEteTLM
304Please respect copyright.PENANACRQfUzXsUY
304Please respect copyright.PENANAJz7zk4XWnT
304Please respect copyright.PENANADNd6LM2neZ
304Please respect copyright.PENANAGkr0Eo0QM5
304Please respect copyright.PENANArLeE9EgLLp
304Please respect copyright.PENANAIo6A0oIS9u
304Please respect copyright.PENANApgdeShAbLS
304Please respect copyright.PENANAuUuEPT821B
304Please respect copyright.PENANAb5VblZ3Zsy
304Please respect copyright.PENANAonAugmNLkq
304Please respect copyright.PENANAZ2FIQXpzw8
304Please respect copyright.PENANApip5KvjXd3
304Please respect copyright.PENANA5phIJjDlei