Someone holds me safe and warm,
Horses prance through a silver storm,
Figures dancing gracefully across my memory.
Far away,
Long ago,
Glowing dim as an ember,
Things my heart used to knows
Things it yearns to remember
And a song someone sings
Once upon a December
Hari demi hari berlalu, semuanya berjalan seperti biasa. Tidak benar-benar ada sesuatu yang merepotkanku, sepertinya abang pun sudah menyerah untuk ikut campur urusanku. Meskipun ayah di penjara, tetapi saldo di atmku tidak berkurang. Itu karena nenek dan kakek tetap menyediakan kebutuhan materiku. Apa ini bentuk dari rasa bersalah mereka karena tidak bisa mendidik anaknya menjadi ayah yang baik. Entahlah, intinya aku harus bersyukur dengan keadaan yang sekarang. Besok adalah hari ulang tahun Yosi. Yosi sahabatku itu tidak pernah meminta hadiah apapun padaku, mungkin karena dia tidak ingin memberatkanku atau karena dia tidak ingin terlihat seperti pengemis. Hari ini aku sudah berpakaian rapi, dengan syal buatan bunda yang berwarna mocha sangat cocok dipadukan bersama coat coklat tua. Aku memandangi wajahku di cermin dan berputar-putar kecil. Hmm, betapa imutnya aku sekarang. Dua puluh menit aku habiskan hanya untuk menepuk-nepuk wajah dan mengagumi diriku sendiri. Keluar rumah dengan suka cita, lalu menunggu bus umum di halte sambil mendengarkan intrument yang cocok untuk saat ini. Salah satu backsound dari barbie kesukaanku, Princess Anastasia. Kemudian aku memutuskan untuk masuk ke salah satu souvenir store. Di store itu banyak sekali barang-barang lucu yang lagi hits. Aku yakin Yosi pasti menyukainya. Mataku berhenti saat melihat gelang berbatu onix, indah sekali. Warnanya hitamnya yang jelas mengingatkanku akan tatapan Yosi yang begitu polos dan tenang. Setelah menentukan pilihanku, aku meminta penjaga store untuk membungkus gelang itu. Karena bosan mengantri, aku pun berkeliling melihat-lihat batu alam yang terpajang. Ketika aku mengarahkan pandanganku ke arah pintu kaca store. Aku melihat Zeno menarik tangan Yosi dari keramaian, karena penasaran aku intip gerak gerik mereka dari dalam store. Mereka seperti berdebat tentang sesuatu, Yosi menangis dan Zeno yang tampak marah. Sejak kapan Yosi mengenal Zeno, perasaan aku tidak pernah mengenalkan abangku padanya. Apa hubungan mereka. Aku merasa sangat kesal, karena sepertinya Yosi menyembunyikan sesuatu dariku. Aku kemudian berlalu, mengabaikan mereka adalah pilihan yang bijak karena mereka semua tidak berguna. Aku rasa ini adalah hadiah terakhirku untuk Yosi. Selamat ulang tahun sahabatku.
Keesokan harinya aku berangkat ke sekolah lebih awal dari biasanya. Karena masih kesal dengan rahasia yang disembunyikan Yosi, aku berpendapat bahwa aku akan memberi hadiah ulang tahunnya secara tidak langsung dengan meletakkkan hadiah di bawah meja Yosi. Semua rencanaku baik-baik saja, Yosi pun terkejut saat melihat sekotak kecil hadiah yang aku beri padanya. Dia mengucapkan terima kasih dan tersenyum saat membuka hadiah itu. Aku yang mati karena keingintahuanku memutuskan untuk bertanya langsung, “Apa hubunganmu dengan abangku?.” Dia tertegun lalu berkata “Tidak ada apa-apa.” Padahal aku tidak pernah bercerita mengenai abangku padanya tetapi dari jawaban Yosi itu menunjukkan bahwa dia tahu kalau aku mempunyai seorang abang. “Ooohh, begitu, kirain ada sesuatu” dasar penipu.
Hari berjalan kembali, tidak sedikitpun menoleh ke arah belakang. Seakan-akan melupakan masa lalu padahal kalau di komik hal ganjil seperti mengulang masa lalu adalah sesuatu yang biasa terjadi. Terkadang aku iri pada tokoh-tokoh semu pada cerita-cerita khayalan manusia. Ya begitu, manusia hanya bisa berkhayal disaat dia tidak mampu mewujudkan harapannya.
Aku sudah menyerah tentang apapun yang berkaitan dengan abangku. Yosi dan Zeno, hubungan mereka tidak akan mempengaruhiku. Sehingga aku pikir lebih baik untuk mengabaikannya saja. Anggap saja seperti burung merpati yang numpang singgah. Aku sekarang lebih memprioritaskan hal lain seperti harta, tahta dan Raihan Gazelova. Sial! Aku sudah seperti perempuan yang dimabuk cinta. Ya, walaupun aku tidak mudah menyampaikan perasaanku kepada orang lain, tetapi aku paham betul jika aku punya perasaan kepada seseorang. Mungkin eksistensiku di dunia ini samar, namun perasaanku ini nyata. Sangat fakta, kalau cinta ini benar adanya sampai-sampai aku harus mengabadikan perasaan ini dalam karya tulis berbentuk diari. Aku sudah lama tidak membuka buku diariku. Saat ini, aku membukanya. Buku bergaya vintage dengan cover depan bertulis RA.
Dear Diary,374Please respect copyright.PENANAXlnV7kCniy
374Please respect copyright.PENANAFJ0ZkUFw3R
Hari-hari yang panjang, malam ini izinkan aku merangkai sajakku kembali. Reihan Gazelova, aku tahu aku bukanlah satu-satunya yang kamu miliki. Duniamu yang bersinar, tidak bisa disandingkan dengan duniaku yang kelam. Meski tidak bisa bertahta surga bersama, setidaknya aku bisa melihatmu di ujung neraka. Hidupmu seperti intan gemerlap suci, sedangkan hidupku sangat fana hina sendiri. Terkadang rasanya mustahil untuk menyatukan arah kita yang kontradiksi. Aku tidak tahu, perkenalanku denganmu itu sebuah karunia atau kutukan. Aku tidak pernah mengatakan “jangan pergi”, tetapi aku juga tidak pernah melarangmu untuk kembali. Kau adalah sesuatu yang tidak bisa aku abaikan, tetapi juga terlalu berat untuk aku pedulikan. Reihan Gazelova, semoga pagimu indah, siangmu cerah dan malammu menjadi berkah.
Sajakku untuk Reihan mengingatkanku akan puisi indah dari Charles Baudelaire yang berjudul The Possessed. Salah satu penyair prancis dengan karya spektakulernya. Setelah pulang sekolah besok, aku ingin berkunjung ke perpustakaan kota. Aku rindu karya-karya indah Baudelaire dan membaca ulang puisi-puisinya. Senyum terkembang di wajahku, aku sudah lama tidak merasa sesenang ini.
Tiba-tiba smartphone-ku berbunyi. Sepertinya grup kelas sedang heboh, apa karena tugas-tugas deadline besok ya?. Aku sering heran pada diriku yang selalu bertanya dengan kalimat retoris. Bukankah kalau penasaran langsung cek saja. Luar biasa, aku rasa persen kemalasanku hampir mencapai titik kesempurnaan. Untuk cek notif smartphone butuh usaha yang ekstra. Karena sudah jam malam, aku pun mulai ngantuk. Aku ingin tidur lebih cepat malam ini dan lagi-lagi aku sulit untuk menutup mataku. Terakhir kalinya bunda bernyanyi ketika dia meninggalkanku untuk selamanya. Malam ketika darah bunda berserakan di lantai, malam itu nyanyian bunda sangat menekan. Apa itu nyanyian tidur terakhir untukku.
The sun in crepe has muffled up his fire.374Please respect copyright.PENANAvSpo0WIXEE
374Please respect copyright.PENANAcoeAiF1bwJ
Moon of my life! Half shade yourself like him. Slumber or smoke. Be silent and be dim,
374Please respect copyright.PENANAxqzo8O3jwm
And in the gulf of ennui plunge entire;374Please respect copyright.PENANALxcxn9WByg
374Please respect copyright.PENANAuIO2k3PHUP
I love you thus! However, if you like,374Please respect copyright.PENANAGY4wGzO3NB
374Please respect copyright.PENANAXbqoH3IwU8
Like some bright star from its eclipse emerging,374Please respect copyright.PENANA8Hn8SzBfGL
374Please respect copyright.PENANA4BAXjPw7g1
To flaunt with Folly where the crowds are surging --374Please respect copyright.PENANATfZjrxR8UF
374Please respect copyright.PENANAk947uDr5cl
Flash, lovely dagger, from your sheath and strike!374Please respect copyright.PENANAV0sLVnMxm4
374Please respect copyright.PENANALOgK3mEtWX
Light up your eyes from chandeliers of glass!374Please respect copyright.PENANAf06ZazhEEu
374Please respect copyright.PENANAOGBvPQguCo
Light up the lustful looks of louts that pass!374Please respect copyright.PENANA47G140nJjI
374Please respect copyright.PENANAk0lkyoSs1j
Morbid or petulant, I thrill before you.374Please respect copyright.PENANAQ03F04RB42
374Please respect copyright.PENANAYx7qy877DA
Be what you will, black night or crimson dawn;374Please respect copyright.PENANAdLaFtOHS2D
374Please respect copyright.PENANAzoIut3pC42
No fibre of my body tautly drawn,374Please respect copyright.PENANA26Ny465VDm
374Please respect copyright.PENANAZCnGkyRcHL
But cries: "Beloved demon, I adore you!"
Charles Baudelaire-The Possessed374Please respect copyright.PENANAnD0sTAERXH
374Please respect copyright.PENANAW9HDHFMFCX
Hari ini suasana kelas agak berbeda. Semuanya berbisik ke arah aku dan Yosi dari pagi hingga sekarang. Mereka memandangi kami sambil berbisik-bisik sinis. Aku tidak nyaman, aku merasa bahwa aku tidak melakukan hal yang salah. Ketika aku mengantri untuk membeli susu vanila kesukaanku, Ema menegur. Dia mengatakan untuk tidak dekat-dekat dengan Yosi. Aku yang kaget bertanya tentang apa yang terjadi. Ema hanya menjawab sambil menunjuk ke arah smartphone yang aku pegang “Lihat sendiri di situ”. Aku meninggalkan antrian dan pergi ke kamar mandi. Aku buru-buru mengecek smartphone dan melihat sesuatu yang sangat mengejutkan.
Hot news yang tertampil jelas di website khusus grup reporter sekolahku. Aku merasa semakin kecewa pada Yosi. Di sana tertulis bahwa murid sekolahku yang berinisial YA akan dikeluarkan dari sekolah karena insiden hamil diluar nikah. Hal itu jelas melanggar peraturan sekolah dan hukumannya tidak main-main, yaitu keluar dari sekolah. Beritanya sudah segempar badai namun Yosi tidak berkata sepatah apapun mengenai masalah ini. Apa dia sudah tidak menganggapku sebagai orang yang perlu tahu soal ini. Apa dia merasa bahwa aku bukan sahabatnya lagi. Semua pertanyaan ini tidak bisa aku jawab. Aku perlu penjelasan darinya langsung. Aku kemudian bergegas ke kantin kembali, menelusuri koridor yang hanya beberapa meter saja, rasanya sangat membuang waktu.374Please respect copyright.PENANA9DPG0LqYnx
374Please respect copyright.PENANArzhmV7ZCun
374Please respect copyright.PENANA9kaQLnUgEU
374Please respect copyright.PENANAJCtN6rRgxf
374Please respect copyright.PENANA7WUA5dcrDe
374Please respect copyright.PENANA0uJtuRTcpG
374Please respect copyright.PENANANfnc5D2NNF
374Please respect copyright.PENANA98pBmmXrNZ
374Please respect copyright.PENANAvz28GNDllY
374Please respect copyright.PENANA7bfXaXuxYh
374Please respect copyright.PENANAqHlA70X6H2
374Please respect copyright.PENANAiIlhOHcLDd
374Please respect copyright.PENANAQzgeACgSgo
374Please respect copyright.PENANALjBYVhriwK
374Please respect copyright.PENANA3bh6Ddpmrj
374Please respect copyright.PENANArQ8Z3dCpYZ
374Please respect copyright.PENANAL7YvJbKn8I
374Please respect copyright.PENANAjdHnB86jaP
374Please respect copyright.PENANAdwxG4bcpu7
374Please respect copyright.PENANAwfhu0mywfN
374Please respect copyright.PENANAIN2ppeSUHl
374Please respect copyright.PENANAbNNnv88R7e
374Please respect copyright.PENANA6BZHzQwFgn
374Please respect copyright.PENANAG96k2EJLdx
374Please respect copyright.PENANABwa2VGbu9l
374Please respect copyright.PENANAEn7V2JLLyP
374Please respect copyright.PENANAkc5hCmMsUd