Kira's POV409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69qHWg09kh
PLAK!409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mphzNb8N8
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIh4rYpU19
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKBzjPhYZcF
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0H4JDIcrJ
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOPutP9IK4g
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu6zp9siIvx
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpxJNslCh8J
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaW3EdHJAaU
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCpTacr8Jf
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaz92mYmwl0
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgOTnVz16D
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnevTcfYhe9
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPposfr1J5
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvlmTVdY6Rt
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSKb5TSot37
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡefVeXRClBv
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LMTTyHFic
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYj3hdjlYh
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfde2QgbjN
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxIqj69sso
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZgvBClbIq
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEp5siEFlx2
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTPL6Xe3kIy
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv25h0cgzcv
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI1gyj9kw4n
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvO21AeN6M
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCJf9f3CKH
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdB3pM2uIU
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRVkCLjOgG
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QBPFedtwx
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnlSiv2a51
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvEwaBVEtM
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82qMHnVHo2
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxb0bhrf4U
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpOyuIHY8ST
"Kok bisa?"409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAdclVgaE2H
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlmGe6nFFFz
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjvHY0KlY4V
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwKVCkzzyh
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoqTIKrKI6D
Kak Zia menoleh.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Y4KMEVzgk
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡphOkSkIuuS
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxT9YZ5gu1X
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.409Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8YM9GeRyN
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!
然後按「加至主畫面」