Kira's POV406Please respect copyright.PENANA7sEsY5Ybzc
PLAK!406Please respect copyright.PENANAABPF4RdjoV
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.406Please respect copyright.PENANAO4Eh3BTK7d
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!406Please respect copyright.PENANA9tWPymAL5s
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.406Please respect copyright.PENANA1SlVNys9Fw
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.406Please respect copyright.PENANAfxzhKXTbx9
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"406Please respect copyright.PENANA2JrNZblQhW
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.406Please respect copyright.PENANAqEXBp91kPM
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.406Please respect copyright.PENANAxM6AxH4Dez
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.406Please respect copyright.PENANAwY8mrcirVb
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.406Please respect copyright.PENANAnqGdNo5Q7K
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.406Please respect copyright.PENANAW63bxOwGdg
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.406Please respect copyright.PENANAi4R7UZHwEQ
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.406Please respect copyright.PENANAmElI4RYvA9
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"406Please respect copyright.PENANAwRN4kxrmLH
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.406Please respect copyright.PENANAaJDw18SPM9
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.406Please respect copyright.PENANAL0Gtg0SSNf
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.406Please respect copyright.PENANAR59s6S9DBR
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."406Please respect copyright.PENANAHpkBhcbvcd
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.406Please respect copyright.PENANAU4y6tspQRm
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."406Please respect copyright.PENANAvO7tPpBwf6
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.406Please respect copyright.PENANARQ7bVfdChV
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!406Please respect copyright.PENANAh1kZIT5zr7
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!406Please respect copyright.PENANAp0PFD5kJAT
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!406Please respect copyright.PENANAbd1N4YlRIB
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.406Please respect copyright.PENANA4hdJYgrRXH
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.406Please respect copyright.PENANAsawcXwbXPf
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.406Please respect copyright.PENANApom4mXKdbA
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."406Please respect copyright.PENANAw0aPsaWXlJ
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.406Please respect copyright.PENANAWLdQCl59N6
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.406Please respect copyright.PENANAllVbJPPNGH
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.406Please respect copyright.PENANAILW6446XeZ
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^406Please respect copyright.PENANAu5kAMxA5Ah
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"406Please respect copyright.PENANAaQaw0wkI3q
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.406Please respect copyright.PENANAekZxhZV4aP
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"406Please respect copyright.PENANAo37RsS5CMz
"Kok bisa?"406Please respect copyright.PENANAspq3NSplYO
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."406Please respect copyright.PENANAXA1vI6Wp2I
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.406Please respect copyright.PENANAGSeOSDRcME
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.406Please respect copyright.PENANAdOuVqJDqOY
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.406Please respect copyright.PENANAcD4FM7e7vg
Kak Zia menoleh.406Please respect copyright.PENANA3ZnK8xCPH8
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.406Please respect copyright.PENANAUr3sO5KTLN
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.406Please respect copyright.PENANAKX2iBnoSrH
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.406Please respect copyright.PENANAJNuCB06Wqv
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!