Benar-benar tak pernah kumengerti, mengapa hati ini memilih hal yang sulit dipahami. Aku seringnya terpikat pada sesuatu yang tak mudah, bahkan tak mungkin, untuk didapat.
Tak tahu mengapa pula kau malah pergi dari satu-satunya jalan yang bisa aku lewati. Kau menghilang dari satu-satunya yang bisa menghubungkan: sosial media masa kini.
Aku bisa apa sebagai bukan siapa-siapa?
Aku hanya menunggu waktu yang tersisa, tanpa berbuat apa-apa. Menunggu Rabu-Kamis berlalu, dan berharap hari berikutnya bertemu.
Tapi hatiku memang banyak tingkah, dan aku menjadi serakah. Hari-hari terakhir ini apa benar aku hanya bisa menunggu dengan pasrah?
ns52.15.220.116da2