Aku sangat lelah hari ini entah kenapa semua tugas di limpahkan kepadaku seakan hanya akulah satu-satunya mahasiswi yang ada di universitas itu. setiap ada tugas berat hanya namakulah yang di sebut entah itu sengaja ataupun mereka hanya iseng menyebutnya dan parahnya aku tak pernah bisa menolak permintaan mereka. Aku berbaring di sofa dengan perasaan yang tak karuan mengingat permintaan teman sekelasku beberapa jam lalu
"Rara Purnama bisakah kau menyelesaikan tugas ini?" tanya seorang teman kelas yang seingatku bernama Riska
"Kenapa harus aku?" pertanyaan yang selalu terlontar dari mulutku ketika ada yang meminta bantuanku seperti sekarang
"Hmm mungkin karena hanya kau yang bisa mengerjakannya, hehehe" jawabnya sambil terkekeh canggung
Hal seperti ini sudah biasa di hidupku semenjak mereka mengetahui bahwa aku tak pernah bisa menolak permintaan mereka.
Aku kembali memandangi teman-teman yang lain dan seperti tebakanku mereka melihatku dengan ekspresi memohon dan itu sangat memuakkan bagiku namun, aku tak kuasa menolak permintaan itu.
"Oke baiklah aku akan mengerjakannya, tapi..." aku menggantung ucapanku agar mereka paham apa yang ku inginkan namun nyatanya tidak ada yang mengerti apa yang ku mau
"Tapi apa?"
"Aahh sudahlah tidak apa-apa besok kalian bisa mengambilnya di rumahku." kataku akhirnya sambil meninggalkan kelas
Aku melangkah gontai menuju dapur untuk mengambil air putih, mengingat kejadian tadi sangatlah tidak berguna serta membuat tenggorokanku mengering.
"Apa aku terlihat lemah yah di mata mereka?"
"Kamu tidak lemah cuma tidak bisa menolak saja itu yang jadi masalahmu sebenarnnya." suara ibu yang tiba-tiba membuatku kaget setengah mati pasalnya tadi hanya aku sendiri yang ada di rumah405Please respect copyright.PENANAL2rSANGBFw
"Ibuuu jahat deh suka buat Rara kaget, gimana kalau Rara kena serangan jantung?"'
"Itu tidak mungkin , buktinya sekarang kamu masih sehat Ra." jawab ibu dengan santainya sambil cekikikan
"Yah gimana dong bu, kalau Rara tolak nanti mereka kecewa."
"Itu sifat ayahmu Ra jadi wajar ibu hanya mau kamu tidak terlalu bersikap seperti itu takutnya ada yang memanfaatkan itu untuk berbuat yang tidak-tidak."
"Baiklah bu Rara akan coba."
"Yasudah sana mandi habis itu makan malam sama ibu soalnya ayah pulangnya besok."
"Eh emang ayah kemana bu?"
"Di luar kota tadi siang berangkat katanya penting, yah kamu tahulah jika ayah kamu sudah bilang ke ibu penting berarti tidak bisa di tunda Ra."
"Oke bu Rara mandi dulu."
Setelah beberapa menit berada di kamar mandi aku keluar dengan handuk yang masih terlilit rapi di badan mungilku. aku buru-buru menuju lemari karena sudah tidak tahan ingin merasakan masakan ibu yang aromanya mengguncang penciumanku saat ini.
Inilah yang aku sukai saat berada di rumah, masakan ibu yang aromanya mengalahkan semua wewangian di dunia ini, yah mungkin aku sangat membanggakan ibuku tapi percayalah apa yang aku rasakan pasti tidak jauh berbeda dari apa yang kalian rasakan tentang masakan ibu kalian.
Oh hayolah tak perlu malu jika membanggakan ibu kalian sendiri karena itu sangat menyenangkan dan membuat perasaan menjadi berbunga-bunga ya kan?
ns13.59.252.174da2