Angin tak berhaluan tertawa dalam sentuhan nada. Malam bercumbu mesra bersama bulan. Bintang dipojok sisi barat kian menangis. Iri tak kepayang.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEf6eUjlLVv
Malam yang egois itu, seakan tak menghiraukan ratapan pilu sang bintang malang iitu.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVuJ6gJwEG
Warna warna langit menjadi sesak. Seorang penanti menatap langit. Ribuan cahaya terus berkedip. Sang bintang malang, mengadu kesal pada tatpan hangat sang penanti. Malam itu. Biintang tak bercahaya ria. Terdiam dalam kemalangan.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxiazdgaqn
Rasa yang tak biasa. Angin tak kukenal berlalu ria, tawaran tawaan itu tak menarik rasa ingin tahuku. Malam kian mesra saja bersama bulan itu. Bercahaya hanya untuk mereka saja. Tak dihiraukannya bintang ditepi barat itu.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiv7zaurtZN
Langkah langkah kecil mengadopsi debu dalam sebuah jejak. Retak dalam sebuah jejak. Menghilang dalam raga yang kian akan mati. Mati untuk sebuah penantian. Raga belia ini, masih kuberi sedikit sentuhan dunia untuk terus meratap dan lapuk dalam masa menanti.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Kat2SM9ia
Dia bukanlah yang pertama, membuatku lapuk dalam kayu pengharapan. Untuk sebuah anugerah rasa yang tak akan dia tahu. Lama kubersandar pada lapukan tua, dibawah rentetan cahaya bintang malang. Ku bagaikan bintang malang itu. Rasa ingin dia pandang, yang tak akan sampai.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwRx9W7hFoW
Terus saja sebuah senyuman terlempar manja untuk gadis mungil ini. Menepi dipojokan tua. Menunggu usangan dan anakan tinta, yang terus menyatu untuk sebuah perwakilan rasa.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBQ6BgkvV0G
Entah untuk berapa lama akan terus mematungkan diri dalam debu. Menjadi penunggu untuk sebuah pernyataan dan ungkapan. Menjadi usangan yang mulai koyak untuk sebuah hati. Menunggu penawar untuk penyakit yang tak kunjung tenggelam dalam kesembuhan dan tawaran.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrGmPUuc7R
Entah tidak cukup lama berdebu dalam angin musim. Menjadi penonton drama angina yang berlalu. Penikmat okestra bangunan tua Stella maris. Akankah waktu 3 tahun tak cukup untuk membuatmu tahu. Ada sebuah pelupuk rasa yang tersimpan untukmu.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBoyGP5uqX
Andaikan kau tahu, tak enak rasanya berdebu dalam waktu. Menjadi keeping kepingan untuk sebuah penanntian. Terabaikan karena keheningan. Menjadi abu abu sayap dalam sebuah kecemburuan.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpZKC4wMjT
Semua kata yang pernah terucap dalam pengecap rasa ini, tak semuanya benar.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOJQEFCbYq
Sekalipun Kutak pernah berbagi rasa. Rasa yang pernah kutanam dalam masa tiga tahun yang lalu. Disaksikan kawanan angina. Sennatiasa dijaga bangku tua tak bertuan itu. Dalam usangan tua kurajut banyak kata indah untukmu.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ35qxYMxNhp
Sekarangpun kau masih tak mengerti untuk semua tindakan semu yang ku coba.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsVnAcLqz1
Sekali lagi kubersaksi dalam usangan tua dan anakan tintaku. Kau yang akan selalu mendiami ubuk hati ini. Cinta pertama dalam jeruji dan gedung tua yang kian memudar.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaz9kwMbdQh
Besar harapku kau akan tahu rasaku, untuk sebuah nama yang hanya kau yang tahu.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjMlNVuDtGu
1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsuYA3UXTpZ
1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEpxYYoOQUX
1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqFEo5Yo4t
Hanya ingin seperti ini. Tak harus memiliki jika memang dipaksakan. Hanya ini sebuah jawaban. Cobalah untuk tidak selalu diam .. bicarlah walau sebentar.1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4u44jLM0qm
Lelah terus mehahan sebuah rasa. Ingin k uterus menatap retasan hangatmu. Pengagum untuk senyum simpulmu..1182Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf1dPCx7TRm
8964 copyright protection1178ＰＥＮＡＮＡVkf2V1jk6p 維尼

216.73.216.95