Minggu pagi yang cerah, di salah satu komplek perumahan elit dibilangan daerah sekitar. Seorang pemuda, em.. boleh dikatakan remaja yang menginjak dewasa tapi bukan berarti dia ababil yang alaynya melebihi batas normal.
Pemuda dengan rahang tegas, rambut hitam kelam, potongan rambut tipis di bagian tepi kanan dan kiri, warna kulit hitam manis, dan memiliki tinggi badan yang proposional berbalut kaos polos putih dan celana traning hingga menutupi mata kakinya sedang melakukan peregangan otot di depan rumahnya.758Please respect copyright.PENANAQw6x0bSMvD
"1, 2, 1, 2..." gumamnya menghitung sambil menggerakkan tubuh bagian atasnya ke samping kanan dan kiri dengan tangan yang di rentangkan secara bergantian. Ketika sedang mengganti gerakkan selanjutnya, memutar tubuh bagian atas sampai batas pinggang memutar ke kanan dan kiri. Tanpa sadar, ekor matanya menangkap sosok gadis manis sedang bersepeda melewati depan rumahnya. Pandangannya terus mengikuti sampai gadis itu berlalu melewatinya, bagaikan waktu yang terhenti sesaat.758Please respect copyright.PENANAy6U0xapyZa
Swuut~758Please respect copyright.PENANA4mAtolwtkh
Kretek
"Aduh!"758Please respect copyright.PENANAth0AYRgLWQ
...758Please respect copyright.PENANAQabLq1jROI
758Please respect copyright.PENANAhKEe2a7vW6
758Please respect copyright.PENANAcHQmF4dhMe
758Please respect copyright.PENANApcZNTAq1XE
758Please respect copyright.PENANA0HgIX4Cp1q
"Ibu, Bryan berangkat!"758Please respect copyright.PENANAuxhqylfp8h
"Eh? Mas Iyan kok masuk sekolah si? Memangnya udah sembuh?" tak ku gubris pertanyaan Adik kecilku yang berjalan mendekat ke arahku.758Please respect copyright.PENANA5VKLvMg26p
Aku berdiri setelah selesai memakai sepatu dan menyampirkan tas ke punggung. Kulirik Roro yang sedang memanyunkan bibirnya kesal karena tak ku tanggapi. Ibu berjalan menghampiriku, memberikan uang saku.758Please respect copyright.PENANA07TLNXFLwc
"Roro, Mas Bryan sudah sembuh makannya masuk sekolah." Ibu mewakiliku menjawab.758Please respect copyright.PENANAaS446fm9FS
"Tapi kemarin Mas Iyan sampai merintih-rintih kesakitan gitu. Jalan saja 'nggak bisa." Sanggahnya. Ibu hanya tersenyum lembut, aku pun gemas melihat ekspresinya yang memanyunkan bibir dengan kedua tangan yang terkepal disisi kanan-kiri badanya membuat tanganku terulur untuk mengacak surai hitam tersebut.758Please respect copyright.PENANA1xXPQorEph
"Ishh.. Mas Iyan!" pekiknya tak terima. Aku hanya terkikik geli, senang rasanya membuat Roro kesal.758Please respect copyright.PENANAL0mJQRhlXG
"Bu, aku berangkat." Pamitku (lagi) tak lupa mencium punggung tangan Ibuku.758Please respect copyright.PENANA3HNcsiZy80
"Hati-hati!" Pesan Ibu sebelum aku menapakan kaki keluar rumah.758Please respect copyright.PENANAsEuR8UWTzt
"Daah Mas Iyaaan.." begitu pula sapaan selamat tinggal dari Roro yang terdengar manja membuat aku semakin semangat untuk bersekolah.758Please respect copyright.PENANAJzkTpNGMzQ
...758Please respect copyright.PENANAIOxN0DoWWd
758Please respect copyright.PENANAkYqZ4ycfn9
758Please respect copyright.PENANAdejhVtwAK6
758Please respect copyright.PENANAUO4Du6ZY3m
758Please respect copyright.PENANAEXRZgdm4Tt
Hahh.. seperti biasa bangku sampingku kosong. Ada tas tapi pemiliknya hilang entah kemana. Masih 10 menit sebelum bel masuk, kenapa 10 menit terasa lama bila dilalui sendiri? Dan hari ini tak ada fisika, ibu kantin yang biasa menjual bakwan pun sedang pulang kampung, membosankan. Kesel, arrgh.758Please respect copyright.PENANAFakxxyc0JW
Kutolehkan kepalaku menghadap jendela, menyangga kepalaku dengan tangan dan sikut yang bertumpu di atas meja. Memandang keluar, dimana sejauh mata memandang hanya ada kabel tiang listrik, gumpalan awan putih yang terlihat tebal dan besar seolah ada sebuah kota yang terbangun di atas sana, sekolompok burung yang melintasi cakrawala dan... bayangan gadis itu.758Please respect copyright.PENANAJeAMiMGAQp
Kugelengkan kepalaku.758Please respect copyright.PENANAvwntPv8l9x
"Gila! ini gila!" desisku, lalu menyenderkan punggungku pada badan kursi secara tiba-tiba.758Please respect copyright.PENANAYeQZJjqp74
"Aiisshh.." ringisku ketika rasa nyeri itu datang lagi.758Please respect copyright.PENANAmIJtqL4a9p
Bel pun berbunyi dan pemilik bangku kosong itu datang dengan wajah tak setekuk beberapa waktu yang lalu.758Please respect copyright.PENANALNFDD08OF9
"Kenapa lo Yan? Ngurutin pinggang gitu?" tanyanya saat melihatku meringis kesakitan, lalu duduk ditempatnya.758Please respect copyright.PENANAqW6FAGrfKR
"Ceritanya panjang bro." Jawabku berusaha menegangakkan posisi dudukku sambil menunggu guru yang datang.758Please respect copyright.PENANAFAJDfSNArY
Selagi menunggu guru dan bel istirahat aku menceritakan apa yang telah kualami kemarin hingga pinggangku terasa ingin copot.758Please respect copyright.PENANAa5zhPXls21
"Ya Tuhan...," lirihnya iba setelah mendengarkan cerita sebab aku meringis tadi dan menyuruhnya untuk tak memukul punggung secara tiba-tiba.758Please respect copyright.PENANA6OWCDiD4bj
"Hahaha, makannya kalau olahraga itu yang benar. Niat mau sehat malah sakit, haha.." tawanya bahagia.758Please respect copyright.PENANA7n9mGeTPPv
"Iya iya, terserah." Tanggapku sambil memutar kedua bola mataku malas.758Please respect copyright.PENANAIuW6ACqra9
758Please respect copyright.PENANAPWECu3nbSV
Bel tanda istirahat pun bergema seantero sekolah. Aku bernapas lega karena pelajaran berakhir untuk sesaat walau Dennis meledekku tadi, tapi setidaknya...758Please respect copyright.PENANA7cGnZ4OpyR
Bugh758Please respect copyright.PENANAh8xl7ZATcx
Great758Please respect copyright.PENANAdDaB70HoPN
"Kantin?" tebak Dennis ketika kehadiran Nathan dan Matthew ke kelas.758Please respect copyright.PENANAObwiU51tWu
"Nat, bisa menyingkir sebentar," pintaku lirih diiringi ringisan. "Nat, punggu gue lagi sakit, onta gelo." Jelasku ketika dia belum juga menjauh.758Please respect copyright.PENANAmqdBUoyr0f
"Eh? Lo kenapa Yan? Anjir, dikatain onta gelo gue sama Bryan."758Please respect copyright.PENANAOY5I5u5MqW
"Sakit bodoh." Balasku.758Please respect copyright.PENANA4hfHffDKW4
"Sakit? Sakit apanya?"758Please respect copyright.PENANAY7nkpUUqo4
"Pinggang."758Please respect copyright.PENANAoyESn2o8Sj
"Encok lo?" Matthew bersuara. Aku hanya menggeleng sebagai jawaban. Entahlah raut wajahku ini seperti apa, meringis, menahan sakit, mau teriak 'Ibu', bukan di rumah.758Please respect copyright.PENANAWiN0CPkKKj
"Habis gulat lo sama Roro?"758Please respect copyright.PENANA0tptfNGVIu
"Gulat?" gumam Matthew yang masih terdengar olehku.758Please respect copyright.PENANAGGApDCq58r
"Eh, gilaaa. Nat, ngomong dipikir dulu kali. Adiknya tuh perempuan. Memangnya lo yang tiap hari bergulat di atas ranjang!" ucap Dennis dengan volume kurang maksimal, aku yakin dia telah menampakkan smirknya kepada Nathan.758Please respect copyright.PENANARmDscboNdS
"Njiirr, ngomong disaring dulu kek! ambigu tau 'nggak! Gue tidak setiap hari juga. Semalam saja free, itu sebabnya pagi ini badan gue tidak pegal-pegal." Balas Nathan.758Please respect copyright.PENANAgM3FJTOoug
"Wah bahaya.. gue kira lawan lo seimbang atau paling tidak lebih lemah gitu, taunya... Nat, Nat!" Komentar Dennis sambil beberapa kali tertawa.758Please respect copyright.PENANAHH7X1cUhhd
"Bacot!" desis Nathan tak suka.758Please respect copyright.PENANAPLU6kBFOi4
"Marah? Berarti merasa Nat." dan... Dennis memulainya dengan sangat baik –membully Nathan.758Please respect copyright.PENANAS92pmlOEXn
"Gue tidak –ah.. terserah!" final Nathan menyerah, tepatnya tak meladeni umpan Dennis.758Please respect copyright.PENANAnmbREDusXs
Mereka itu tidak tahu tempat, dimanapun dan kapan pun ada kesempatan pasti selalu memulai pertikaian. Aku dan Matthew sudah biasa, tapi teman-teman sekelasku?758Please respect copyright.PENANAL8SIodwbFP
"Hei, kalian bicara apa sih? Kasian tuh Bryan dari tadi meringis," Mathhew yang masih polos pun mencoba menyudahi perdebatan kecil Nathan-Dennis. Matthew pun berjalan mendekatiku.758Please respect copyright.PENANAAFePLcVghx
"Yan, mau ke klinik?" tawarnya.758Please respect copyright.PENANAifhfxWdn6L
"Tidak perlu. Nanti juga baikan, lagi pula sudah di urut." Jawabku. Matthew pun hanya tersenyum mendengarnya.758Please respect copyright.PENANA1DEe9tCn9P
"Memangnya pinggang lo kenapa Bry? Perasaan hari sabtu masih baik-baik saja." Nathan bertanya setelah duduk di atas meja dan menghadap ke arahku. Dennis bersandar pada meja di sisi kanan, sejajar dengan Nathan dan Matthew mengambil tempat Dennis sebelumnya.758Please respect copyright.PENANAUdrjlEWcPM
"Kecelakaan." Jawabku singkat.758Please respect copyright.PENANAjenmoA6JHw
"Hah?! Kecelakaan apa? Dimana?" sembur Matthew yang khawatir, disusul pertanyaan Nathan, "Bagaimana bisa?"758Please respect copyright.PENANAUTVR9YypSe
"Rahasia." Jawabku sekenanya seraya membenarkan posisi dudukku.758Please respect copyright.PENANAYTfQL4Bb0i
Nathan mendengus sebal lalu menolehkan kepalanya ke arah Dennis.758Please respect copyright.PENANAwasJGyjlYX
"Dennis.. Dennis baik deh! hari minggu jalan yuk! Nanti aku main ke rumah kamu jadi kamu tidak perlu mengeluarkan ongkos jalan." Rayu Nathan dengan suara di imut-imutkan, membuat bulu tubuhku berdiri deketika dan jurus puppyeyes gagalnya. Tolong catat! GAGAL.758Please respect copyright.PENANAm2CSgw8diE
"Mulai deh Nathan.." tanggap Matthew pedas.758Please respect copyright.PENANAcb7161OSQA
"Apaan sih Nat, jijik tau. Pacar bukan, normal gue, normal! Ih, lo mah.." dengan gaya yang berlebihan, Nathan pun hanya memasang ekspresi masamnya ke Dennis.758Please respect copyright.PENANAQxFY3AiWvR
"Yang berlebihan itu lo Den." Komentarku. Dennis hanya memasang rampang cengir andalannya.758Please respect copyright.PENANAwlUJVcwMBl
"Ouh, kalau begitu gue ajak Gita saja, mau tidak ya dia?" Nathan tak mau menyerah.758Please respect copyright.PENANAoByJBRMiXx
"Kenapa membawa-bawa nama Gita?!" kejut Dennis.758Please respect copyright.PENANAJRMUCFPkR0
"Eitss, suka-suka dong. Masalah?"758Please respect copyright.PENANANRGLilCyZb
"Sudah-sudah.." relai Matthew yang peka terhadap situasi, namun tak tak dihiraukan oleh mereka. Matthew menatapku, meminta bantuan.758Please respect copyright.PENANAvRelm4Vm1h
"Biarkan saja." Tanggapku tanpa mengeluarkan suara. Yang sepertinya ditangkap dengan baik maksud pesanku olehnya.758Please respect copyright.PENANAsnETZMMNCr
"Dasar onta Arab!" ledek Dennis.758Please respect copyright.PENANAu5PHVutd8T
Nathan terlihat skakmat dan sesekali menyumpah serapah atas kalimat yang dilontarkan Dennis. Aku pun mengalihkan pandangan kearah pintu kelas. Sekilas yang terlihat hanya beberapa orang yang sedang bersenda gurau di dekat pintu, dan orang-orang yang berlalu lalang, lalu... gadis itu?!758Please respect copyright.PENANACm8Pvi3OWi
Perlahan aku pun berdiri dan berjalan dengan sedikit tergesa ke arah pintu. Ku tengok kanan dan kiri, tidak ada.758Please respect copyright.PENANAvuQIQ94Qzt
'Apa salah lihat ya?' pikirku. Kecewa, aku pun menggidikkan bahu dan kembali ketempat dudukku.758Please respect copyright.PENANAgiKtfGfT9y
"Ada apa?" tanya Matthew setelah kembalinya diriku.758Please respect copyright.PENANAyRnAknzfUk
"Bukan apa-apa." Jawabku santai. Matthew hanya ber'oh'ria.758Please respect copyright.PENANA7qeTAb9D4R
"Bwahaha..! Jadi karena itu? Bryan si pecinta bakwan yang mendeklarasikan diri sabagai kekasih fisika, selingkuhannya Asmirandah, bisa jatuh cinta juga?!" ujar Nathan dengan volume cukup keras setibanya aku dari depan kelas.758Please respect copyright.PENANA49TZfhTJhQ
Apa yang telah diceritakan oleh Dennis? Ku tatap Dennis, meminta penjelasan dan yang ditatap hanya menyengir kuda sambil mengangkat tangan kanan berbentuk 'V' dengan jari tangannya. Aku hanya menghembuskan nafas berat, lalu kembali ketempat semula.758Please respect copyright.PENANA1ZM2mD3gcB
"Yan! Serius yang dibilang Dennis tadi? Kok bisa? Memangnya dia cantik banget apa?" Nathan memberondongiku dengan pertanyaannya.758Please respect copyright.PENANAHluK0rRagp
"Dennis, wah parah 'nggak bagi-bagi sama gue lo ya? Okay fine.." ambek Matthew.758Please respect copyright.PENANA6yZzIfosOd
"Ahaha, bacot. Sini sini!" ajak Dennis. Matthew pun mendekat dan Dennis mulai membisikkan sesuatu. Tatapan teman-temanku dikelas sepertinya mulai beralih fokus kemari karena teriakan Nathan, ah.. biarkan saja.758Please respect copyright.PENANAaztlMH8fQz
"Oh... bagaimana rupanya? Apa dia gadis idamanmu? Seperti bidadari coffeeku kah?" Matthew pun melakukan hal serupa.758Please respect copyright.PENANA6RgcdwrVWx
"Bacot lo semua."758Please respect copyright.PENANANq0XxWXPvm
"Gila, Bryan bisa marah," Nathan bertepuk tangan bangga.758Please respect copyright.PENANAN2AlIqqIIM
"Jarang gue liat Bryan begini nih, karena cewek doang." Ujar Dennis.758Please respect copyright.PENANAPqK38G0zt1
"Oh ayolah Bry.. cerita lah."758Please respect copyright.PENANAZ8rUcYxUCE
"Mungkin Bryan masih ragu." Kata Dennis dengan gayanya yang sok tua itu.758Please respect copyright.PENANAnFFvXnSnKx
"Bukankah itu hal yang wajar ketika melihat gandis cantik lewat di depan rumah?" pendapat Matthew.758Please respect copyright.PENANAmoMbWEOAdz
"Sudahlah.. kalian terlalu berlebihan memikirkan hal itu," akhirnya akupun mulai bersuara. Hahh, mungkin ada baiknya aku saja yang bercerita.758Please respect copyright.PENANA355048xIEJ
"Dia tidak cantik, tapi manis. Memiliki rambut panjang ikal berwarna pirang coklat, rambutnya yang diikat dua seperti gadis-gadis desa, senyumannya yang menyejukan, bibir merah delima, mata bulat nan jernih..." gawat! Kenapa aku mulai membayangkannya?758Please respect copyright.PENANAsItuZqmJqe
"Eeeii~ sepertinya kita sudah dapat tipe idealnya seorang Bryan Natawijaya Kusuma Diningrat."758Please respect copyright.PENANApLWUvbFE90
"Memang tipe lo seperti apa Den?" Matthew bertanya. Kami sudah tahu tipe Matthew seperti apa. Intinya, imut, berpikiran dewasa, tak lebih tinggi darinya.758Please respect copyright.PENANApCAQh7tnRO
"Gue sih yang penting baik, kulitnya putih, memiliki postur tubuh ideal coy, cantik... nomor sekian, pintar, apalagi ya?" Jawab Dennis sambil mengelus dagunya.758Please respect copyright.PENANAUseGNjxPp6
"Memiliki ukuran F size?" celetuk Nathan. Aku sedikit tersentak, F size?!758Please respect copyright.PENANAJSgvV4sCmG
"Iya iya boleh tuh, jadi terlihat sek- WHAT?! Najib Abdul Almusthofan, ngomong apa lo barusan? Astagfirrullah... gila."758Please respect copyright.PENANANCIdExIHHJ
"Hahaha.. bukankah dulu lo pernah bilang ingin memiliki wanita yang seksi, hm?"758Please respect copyright.PENANA16fC60SqlZ
"F size?" gumam Matthew yang terlihat binggung. Aku hanya menggelengkan kepala, aku mengerti maksud kedua temanku itu.758Please respect copyright.PENANAv7skw4H6et
"Ya Tuhan.. gue lupa masih ada anak polos di sini. F size itu... Itu loh yang besar, milik perempuan, ah masa lo 'nggak tahu?" Nathan mulai frustasi menjelaskannya.758Please respect copyright.PENANAJaD8b7Ij11
"Hei onta! Anak polos lo jerumusin juga, parah" ujar Dennis.758Please respect copyright.PENANABj94OfnOdw
"Gue 'nggak sangka, muka Shahrul Khan kw-11, nama Najib, tapi pikirannya mesum, kelakuan amit-amit, ck..ck...." lanjutnya.758Please respect copyright.PENANAwqABKZngQP
"Bukannya lo yang mesum, Den." Kataku datar sambil melipat tangan di depan dada.758Please respect copyright.PENANAWb3XUvqcjZ
"Haha, Bryan saja tahu. Jika gue punya pacar nanti yang jelas imannya harus kuat, tidak cerewet, pandai memasak, bersifat keibuan, dan tidak galak."758Please respect copyright.PENANAMLqf2D8wpS
"Kasian.." tanggap Dennis prihatin sambil menepuk punggung Nathan. Aku juga berharap tak dapat yang cerewet, dan sifat yang manja; kekanak-kanakan.758Please respect copyright.PENANAFrQVB7hOQa
Matthew mengangkat tangan antusias untuk menebak penjelasan dari Nathan, "Aaa.. gue tahu! Yang dimaksud Nathan, itu 'kan? Iya 'kan? Yang ada di dada wanita, seukuran melon itu."758Please respect copyright.PENANAWgGpY6140s
Gubrak758Please respect copyright.PENANAxJ7LIBeVar
Aku rasa yang polos itu lebih berbahaya.758Please respect copyright.PENANA8OgbNUVXii
...758Please respect copyright.PENANAffL6i8fPLJ
758Please respect copyright.PENANAEy6lD5EAJm
758Please respect copyright.PENANACgru6omwQz
758Please respect copyright.PENANAPzOMPKJHyB
758Please respect copyright.PENANAmaoOLpHdiH
Teng.. Teng..758Please respect copyright.PENANADOBxqtR6rL
Bel berbunyi Nathan dan Matthew kembali ke kelas mereka, teman-teman sekelasku pada kembali setelah hijrah ke kelas tetangga.758Please respect copyright.PENANAMpOa7JBkZR
"Yan, bisa saja perempuan itu tetangga lo, atau tinggal di perumahan yang sama." Ucap Dennis sambil menaruh tas di atas meja untuk mengeluarkan bukunya.758Please respect copyright.PENANA94iUwRNe4C
"Mungkin. Siapa yang tahu." Jawabku sekenanya.758Please respect copyright.PENANAikpSJjWEMh
"Ada rencana nargetin?" pertanyaan yang bagus.758Please respect copyright.PENANAxP9TQjLAvY
"Entahlah," jawaban macam apa itu?758Please respect copyright.PENANABq8vo2nKE2
"Kita lihat saja nanti." lanjutku dengan nada optimis dan senyum yang terkembang.758Please respect copyright.PENANAdBxWfLENz0
"GI-TAA!" pekikan seseorang di koridor terdengar sampai ke dalam kelas. Dia membungkam mulutnya sendiri; malu, lalu berlari melewati kelasku. Kuperhatikan sekilas gadis itu memiliki rambut pirang coklat, warna kulit kuning langsat, jangan-jangan?!758Please respect copyright.PENANAJ9LWcLIlMd
Aku melebarkan pupilku, tidak mungkin! Dia...758Please respect copyright.PENANAOVHcax89OQ
"Yan, kenapa tegang begitu? Ada apa di luar?" Dennis mengalihkan pandangannya keluar lalu kembali melihatku. Aku menetralkan kembali raut wajahku.758Please respect copyright.PENANAQR3pRXPINz
"Tidak ada, ehehe.." ujarku dengan senyum garing. Dennis pun terlihat cuek dan kembali membuka bukunya.758Please respect copyright.PENANAUfWusAnlR2
Aku jadi teringat percakapan dengan Roro semalam.758Please respect copyright.PENANAdRiHE39XGo
"Mas Iyan, Roro rasa Mas Iyan sampe sakit begini karena Mba itu ya?"758Please respect copyright.PENANAlVkDFYy7SW
"Mba yang mana?" tanyaku sesaat setelah makan malam. Tadi pagi tak lama setelah kejadian itu aku langsung di bawa ke tukang urut terdekat yang sudah terjamin kualifikasinya dan sekarang pingganggu sudah lebih baik walau aku disarankan untuk berhati-hati saat menggerakan bagian pingganggu. Saat ini aku sedang bersantai di sofa bersama Adikku, Roro.758Please respect copyright.PENANAk8Cy35UdDe
"Mba yang naik sepeda. Roro liat kok dari jendela. Mba-nya cantik sih, tapi Roro juga gak kalah cantik. Kayaknya Mas Iyan jatuh cinta pada pandangan pertama yaa?" Terangnya antusias.758Please respect copyright.PENANA1bTQqKri52
"Kamu ini masih kecil, mengerti apa tentang cinta." Balasku tanpa menoleh kearahnya.758Please respect copyright.PENANALXl8KI8u0w
"Roro pernah lihat kok di tv-tv, cowoknya tuh suka sama cewek itu terus dikejar-kejar sampe jadian. Kalau Mas Iyan suka kejar aja, dia sepertinya cocok sama Mas Iyan."758Please respect copyright.PENANA21excproKQ
Seketika aku menoleh dengan pandangan ngeri, tak lama kedua tanganku mencibit gemas pipi gembil Roro. Dia meronta-ronta tapi tak kulepaskan.758Please respect copyright.PENANANZLNYJLi4Q
Dunia... Adikku sendiri telah merestui dan menjadi korban sinetron. Padahal usianya terpaut 7 tahun lebih muda dariku. Sungguh ironi bukan?758Please respect copyright.PENANAX3SdjAMPLc
758Please respect copyright.PENANAbWmF3DUOiT
FIN758Please respect copyright.PENANAaNr4CEn8Hg
758Please respect copyright.PENANALcfAsvvknK
758Please respect copyright.PENANAggYYEN0dnl