Saat matahari belum sepenuhnya terbit di ufuk timur orang-orang sudah bangun bahkan telah melakukan aktifitas rutinnya. Namun, hal itu sepertinya tidak dilakukan oleh salah seorang anak adam yang merasa dirinya paling tampan. Ayam jantan pun telah berkokok dengan lantangnya membangunkan orang-orang yang belum sadar dari alam mimpi, namun ia masih nyaman bergulat dengan bantal dan guling di bawah selimut yang hangat.578Please respect copyright.PENANAzRaOxl9oja
Sreeek578Please respect copyright.PENANAx357QwEWm2
Seseorang membuka tirai kamar berwarna coklat muda tersebut. Orang itu hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat pangeran tampannya masih betah diatas ranjang.578Please respect copyright.PENANAzhkucxSQwc
578Please respect copyright.PENANAl3qzP3qalS
"Sayang," panggilnya lembut seraya mengguncang pelan bahu orang tersebut. Namun hanya lengkuhan kecil yang diterimanya sebagai respon atas tindakannya barusan. Ia melirik jam dinding di sisi kiri ia berdiri. Waktu menunjukan pukul 5.45 A.M, wanita itu memperhatikan sebentar pangerannya lalu berjalan keluar kamar tanpa suara sambil tersenyum, senyuman yang mengandung berjuta makna.578Please respect copyright.PENANAGz33hwn4oI
...578Please respect copyright.PENANAGtXc4M7lwr
578Please respect copyright.PENANAfgG0oKpALC
578Please respect copyright.PENANARtCgfovWHp
578Please respect copyright.PENANAvJvl0EL91d
578Please respect copyright.PENANAupPu9UYjRu
"MAMA..!" sambil berteriak aku keluar kamar dengan masih mengenakan piyama kesayanganku, Poroyo.578Please respect copyright.PENANAn5Zbp3Jydr
"Maa.." aku memanggil lagi mamaku saat menuruni tangga tapi tak ada balasan. Biasanya Mama akan menyahut balik dari arah dapur.578Please respect copyright.PENANAjksIokAU7Z
"Mama!"578Please respect copyright.PENANA3xG69EwHGQ
"Hei jelek kau ini berisik sekali! Pagi-pagi sudah berteriak, kau kira ini hutan huh?"578Please respect copyright.PENANAI9InoxhCXY
578Please respect copyright.PENANAa6zNt4IGhl
Ini Kakak perempuanku namanya Lisa. Dia 3 tahun lebih tua dariku dan sekarang sedang sibuk dengan perkuliahannya. Maklum mahasiswi universitas ternama.578Please respect copyright.PENANAtMuq0THiYu
578Please respect copyright.PENANANfEMahGFee
Dia memandangku sejenak, seolah menilaiku dari ujung rambut sampai ujung kaki oleh mata tajamnya yang terbingkai.578Please respect copyright.PENANAViaaq3uG8z
"Mama mana?" aku tak menggubris celotehannya.578Please respect copyright.PENANAk2FcNVxIhi
"Sedang pergi. Ngomong-ngomong kamu tidak sekolah Dennis?" tanya Lisa kemudian.578Please respect copyright.PENANAho3fMlRIiB
578Please respect copyright.PENANA7v4XAYETTs
Posisiku saat ini adalah sedang berdiri ditangga sedangkan Lisa berada di lantai dasar sambil memegang mug berisi sarapan gandum kesukaannya.578Please respect copyright.PENANAL7uaKef8pB
"Sekolah lah. Memangnya sekarang jam berapa?"578Please respect copyright.PENANAwNZnCdsVMz
"6 lewat 15." Jawabnya santai lalu meneguk minuman yang ada di mug yang sedari tadi ia genggam.578Please respect copyright.PENANAKGQiHw7zzm
"HAH?! Kak Lisa kok tidak membangunkanku sih? Shit," racauku sambil mengusal rambut.578Please respect copyright.PENANAP9koeLcO2e
"Bukannya kamu udah di bangunin Mama tadi? Makannya Kakak 'nggak bangunin. Mama kan ke kamar kamu 30 menit yang lalu," ujar kak Lisa santai tanpa ada kekhawatiran yang tersirat di parasnya yang -ehm, kuaikui manis.578Please respect copyright.PENANAUyMDvf5Zs5
"Kenapa malah bengong? Udah cepet sana mandi! Nanti telat loh." Ucapnya yang terdengar bossy itu. Karena panik juga aku hanya menurut biasanya aku akan protes karena ocehanya itu tapi kali ini lebih baik aku menurut saja.578Please respect copyright.PENANA9cE06HPHiC
Aku berlari menaiki anak tangga ke kamarku, lalu aku pun berhenti dan kembali berbalik menghadap Kak Lisa yang masih setia berdiri sambil menikmati sarapannya, walau aku sangsi ia sedang senang melihatku yang panik saat ini.578Please respect copyright.PENANAYwD636fGFU
"Apa?" Tanyanya ketika mendapati aku memperhatikannya.578Please respect copyright.PENANAJLegjBjsPJ
"Kak, mama ngasih aku ongkos nggak? Kalau aku naik sepeda sudah di pastikan telat, kalau naik ojek uang jajan Ade berkurang dong." Ucapku sambil mengira-ngira berapa sisa saku jajanku nanti jika mama tak memberiku ongkos.578Please respect copyright.PENANAstRJIxVqi3
"Haaah.. pelit banget kamu sama uang Den." Gumam Kakakku.578Please respect copyright.PENANAKUiDEogTGd
"Yaaa, tapi Kak,"578Please respect copyright.PENANATi0WxVx9be
"Udah itu masalah gampang. Sana cepet mandi!" Titahnya. Kalau sudah begitu aku hanya bisa percaya saja sama Kakak. Nada bicara Lisa memang cuek tapi dia peduli dengan caranya, i love kak Lisa. Aku tak akuan mengucapkannya, bisa-bisa ia besar kepala.578Please respect copyright.PENANAyNwNXRXKJu
6.35 A.M578Please respect copyright.PENANA9obL3XorlY
"Kakak aku berangkat!" pamitku setelah mengikat tali sepatu.578Please respect copyright.PENANAEu2nIWbqIF
"Hati-hati! Ini, ongkos naik ojek." Kakaku memberikan selembar uang Rp. 10.000. Mataku berbinar, aku mengambilnya dan tak lupa berterimakasih dengan menuturkan kata-kata manis kepada Lisa. Ku cium uang tersebut sebelum akhirnya lepas landas menuju sekolah.578Please respect copyright.PENANA4yK7QnTuAQ
...578Please respect copyright.PENANAln2S1cuRw0
578Please respect copyright.PENANA4pK3F65mc8
578Please respect copyright.PENANAMPiKfv8a1t
578Please respect copyright.PENANA2O9dCJlRVS
578Please respect copyright.PENANA4wJaHySk4d
"Kiri bang!" aku turun dari motor dan ku serahkan selembar uang yang tadi diberikan oleh Lisa.578Please respect copyright.PENANADZFfgNO7NG
Kulirik jam tangan di pergelangan kiri tanganku, 6.53 A.M. Setidaknya aku masih bisa bernapas lega walau tadi sempat kelewatan gang pas ingin belok but it's okey tukang ojeknya bawa motor kaya Lorenzo, nyelip sana sini. Untungnya aku masih bisa kontrol diri untuk tidak memeluk abang ojeknya.578Please respect copyright.PENANA3SgvHUdKvg
578Please respect copyright.PENANAgpLXOXi7Q8
Memikirkan hal tersebut membuatku merinding dan menggelengkan kepala.578Please respect copyright.PENANAtb9W0kyzBH
Aku berjalan dengan santai. Hari ini pelajarannya cukup banyak, namun tak terasa berat di pundakku.578Please respect copyright.PENANAnnD8mxpdo6
"Dennis!" suara yang tak asing menyapa pagiku.578Please respect copyright.PENANAI9TTSitBtz
"Bro," sapanya sambil menepuk pelan bahu kananku dan berdiri sejajar denganku.578Please respect copyright.PENANAv87x4vYPRH
"Tumben jam segini baru datang? Biasanya lebih cepat 10 menit?" tanyanya kemudian sambil melirik jam dipergelangan kirinya.578Please respect copyright.PENANAnkLBPF00Eo
"Kesiangan gue." Jawabku datar.578Please respect copyright.PENANAlJ18zEmt09
"Woah!? Tidak biasanya. Tapi cepat juga ya dirimu bawa sepedanya, tanpa keringat pula." Tuturnya.578Please respect copyright.PENANAunDzQWfjsq
"Gue naik ojek. Naik sepeda mana keburu Nat!" kulihat dia melebarkan pupil matanya sambil menatapku tak percaya. Kulihat ia ingin membuka mulutnya sebelum itu sudah ku bungkam dengan penjelasanku, "Kakakku memberikan ongkos diluar uang sakuku. So my money is save." Dengan memberinya senyum 3 jari andalanku. Kulihat Nathan tidak begitu terkejut dan hanya ber'oh' saja. Lalu aku dan Nathan sedikit berlari menuju kelas karena bel telah berdenting.578Please respect copyright.PENANAd66JreOuAV
Sesampainya di kelas aku melihat bangku kosong di sebelah Bryan, ku hampiri meja tersebut dan duduk disana sedangkan Nathan dia berbeda kelas denganku. Dia di kelas XI IPA 2 bersama Matthew. Beruntungnya aku sekelas dengan Bryan di IPA 1.578Please respect copyright.PENANAkSawem64MX
Ku buka tasku untuk mengambil buku mata pelajaran matematika. Tunggu dulu, kenapa tidak ada? Kimia, sejarah...578Please respect copyright.PENANAwUzd62FLSJ
"Njirr!" umpatku kesal sambil mengubek-ubek isi tas.578Please respect copyright.PENANAAMMPsu56w9
"Kenapa Dennis?" tanya teman sebangku ku Bryan.578Please respect copyright.PENANA9xiEXKX5cv
"Gue salah jadwal. Gue malah bawa buat besok. Pantes enteng banget ini tas. Ah ketek!"578Please respect copyright.PENANAxVSDm5MlAC
Dalam hati aku mengumpat habis-habisan kebodohanku hari ini. Semoga tuh guru killer 'nggak masuk. Tapi biasanya doa siswa yang seperti ini tidak pernah terijabah. Bagaimana ini Tuhan....578Please respect copyright.PENANA81J7y8I6TQ
"Sabar bro, gue turut prihatin. Untungnya hari ini tidak ada tugas, jadi lo masih bisa bernapas lega." Ucapnya sambil menepuk-nepuk punggungku memberi semangat.578Please respect copyright.PENANA2xTweN03Wg
Yah... semoga saja.578Please respect copyright.PENANAC0i55pREZ8
Bel panjang berbunyi sayangnya bukan bel pulang. Kalian tahu rasanya tuh aku ingin pulang saja hari ini, huweee..578Please respect copyright.PENANApT4g5XEW48
Ku jatuhkan kepalaku ke atas meja, merutuki kebodohanku untuk kesekian kalinya. Ini lebih parah, parah sekali.578Please respect copyright.PENANAExuMTUriTB
"Hei Yan, Den, kantin yuk!" suaranya Nathan nih.578Please respect copyright.PENANAMrqSCG9PgY
"Eh, kenapa itu si Dennis?" kali ini suaranya Mattadinarta Dwicahyo alias Matthew.578Please respect copyright.PENANAdX8vsJQhVU
"Dia lagi dilema gara-gara salah jadwal hari ini." Jawab Bryan.578Please respect copyright.PENANAFmEMoJ8a5C
"Yaelah.. Cuma salah jadwal sih, selow. Sudahlah Den, lagi pula tadi guru fisika 'nggak masuk." Matthew memberiku semangat.578Please respect copyright.PENANAlBvzYEY2Oe
"Serius?!" aku tau pasti Bryan langsung lemas. Secara pelajaran tercintanya. Akhirnya akupun mengangkat wajah dan menatap malas mereka satu persatu.578Please respect copyright.PENANAnfXm95WvsC
"Kenapa muka lo Den? Kaya pakaian yang habis digiles tau gak." Rupanya manusia satu itu bosan hidup.578Please respect copyright.PENANA8dnMdoskPw
"Diam lo Nat! Lagi badmood."578Please respect copyright.PENANAOrHu6ZK0BT
"Karena tadi?" tebak Bryan.578Please respect copyright.PENANA87NM0VNjXf
"Bukan."578Please respect copyright.PENANAldAY3YQmKL
"Kejadian kemarin di taman? Eeii.." ujar Nathan sambi pura-pura meneput jidatnya karena keceplosan. Kuberi Nathan deathglare. Yang diberi malah terkikik geli. Kulihat Matthew berbisik ke Nathan. Pasti dia penasaran.578Please respect copyright.PENANAIhUMJLsNvi
"Lantas apa?" tanya Matthew.578Please respect copyright.PENANASixPf2PU2Y
"Gue lupa bawa uang jajan."578Please respect copyright.PENANAh4PjbP6kiM
"HAH?!" 578Please respect copyright.PENANAZftJLydlN8
...578Please respect copyright.PENANAm6doXvGu3W
578Please respect copyright.PENANAnWGKesB4nV
578Please respect copyright.PENANAcwp0UMXQn2
578Please respect copyright.PENANAUapiPglUrG
578Please respect copyright.PENANAgC78POfYST
Dan disinilah aku berada, kantin. Nathan dan Matthew menyeretku ke sini padahalkan aku menghindari kantin hari ini karena aku lapar tapi duit 'nggak ada, bukan nggak ada tapi lupa bawa. Jadi ceritanya aku buru-buru uang yang biasanya diletakkan di atas meja tak sempat aku ambil, alhasil hanya uang yang diberi Kak Lisa saja yang aku pegang, mana makannya lagi naik semua. Lama kelamaan aku turutin juga saran Kak Lisa untuk bawa makan dari rumah.578Please respect copyright.PENANA5Ajs5cHVGn
"Hei.. lo pada tega bener yaa." Ucapku. Bryan sedang membeli minuman dan memesan bakwan di kantin langganannya. Sedangkan dua makhluk di depanku ini sedang makan nasi goreng dan nasi rames dengan minuman es kopi dan es teh manis, sedangkan di depan mejaku tidak ada apa-apa.578Please respect copyright.PENANAJ5q1r2IIOz
Tunggu! Ada yang berbeda dari Matthew.578Please respect copyright.PENANAIjfydmHuwf
"Bro, gue mau cerita. Jadi, beberapa hari yang lalu gue bertemu dengan bidadari di salah satu coffee shop dibilangan mall terkenal." Ceritanya dengan semangat. Oh jadi dia sedang kasmaran. Pantas saja, makin salah aku berada ditengah-tengah mereka.578Please respect copyright.PENANAnqqUiNwGdB
"Terus gimana? Lo ajak kenalan gak?" Nathan pun tak kalah semangat.578Please respect copyright.PENANAk1pbBexxDb
"Yaah, enggak lah, gue cuma liat doang. Gila, cantik banget asli sih." Lanjut Matthew.578Please respect copyright.PENANAkujBVtUacC
"Cemen lo Mat," respon Nathan bergurau seraya tertawa.578Please respect copyright.PENANAgfSy9yBPnI
"Terus terus?"578Please respect copyright.PENANAlgZNH7kcBs
"Nabrak." Komentarku kepada Nathan.578Please respect copyright.PENANA1DDnikxs7s
"Apa si Dennis? Baper lo ya, yang lagi patah hati sensi banget." celetuknya pedas. Memang dasar ember kau Nat.578Please respect copyright.PENANAHh3bm2psm3
"Sialan." Jawabku. Aku langsung down kalau begini. Siap-siap dibully padahal aku yang biasanya membully mereka.578Please respect copyright.PENANAkgR7Yy4NKz
"Pokoknya dia perfect deh.." lanjut Matthew mengakhiri cerita singkatnya.578Please respect copyright.PENANADM9bNUWI6g
"Cantikan mana sama Gita?" tanya Nathan sambil melirikku.578Please respect copyright.PENANAczWKnuO2Gr
"Gita... Gita anak OSIS itu? Memang hubungannya dengan dia apaan?"578Please respect copyright.PENANAZ1DFk9VYDg
"Jangan-jangan lo naksir lagi sama si Gita Nat?" Tambah Matthew.578Please respect copyright.PENANAu7RKVNohFu
"Bukan gue, tapi orang lain." Jawab Nathan seraya melirik dan memberikan seringaiannya padaku.578Please respect copyright.PENANAd2DI0sd5ku
"Siapa?" kali ini Matthew yang penasaran.578Please respect copyright.PENANA8fu7fZvlh3
"Gebetannya Dennis." Bisik Nathan masih terdengar oleh pendengaranku. Aku cuma bisa buang muka sambil minum es teh manis uang pinjam ke Bryan.578Please respect copyright.PENANAvxsHIKS1G8
"Eh, bukannya dia udah punya pacar?" kata Bryan pelan, singkat, padat nan nusuk sekembalinya ia dari memesan makanan.578Please respect copyright.PENANAIzBDqE4kNO
JEDER578Please respect copyright.PENANAuigKfceGVA
Hatiku makin remuk, jadi yang kemarin aku lihat itu...578Please respect copyright.PENANAzV0fMRtPXK
"Ah udah dong ngomongin masalah perempuannya. Hari ini makin badmood tau dengerin kalian mengoceh. Tidak bisakah kalian peduli pada teman kalian yang tampan ini?" ucapku frustasi.578Please respect copyright.PENANANMBufRgGzw
"NO." Jawab mereka serempak. Aku pun sweetdrop.578Please respect copyright.PENANARWKl2w6Ecs
...578Please respect copyright.PENANAqxYviIJaEH
578Please respect copyright.PENANA92BDKK4e7Z
578Please respect copyright.PENANAYg8JqBis9I
578Please respect copyright.PENANAPmrJhOqtFj
578Please respect copyright.PENANA6zjEJeMEig
Oke, sepertinya teh manis tak bisa membuat perutku ini kenyang. Aku sedang berjalan di koridor sekolah sendirian, ya aku meninggalkan 3 manusia itu di kantin. Mereka menjadikanku objek bully-an yang bagus.578Please respect copyright.PENANA0QIY85rhww
"AWAASS!"578Please respect copyright.PENANAVXoSudNLr1
BUGH578Please respect copyright.PENANA9Bja9emaID
"Aw.." ringgisku bersamaan dengannya. Great, sekarang bokongku mencium lantai.578Please respect copyright.PENANAIzYaoEkDcD
"Maaf, gue tak sengaja." orang yang menabrakku langsung bangkit dan mengulurkan tangan membantuku berdiri.578Please respect copyright.PENANA36z9eUiJbe
"Iya, tidak apa." Responku tetap tersenyum menahan sakit dibagian belakang. Dia pun langsung berjalan tepatnya sedikit berlari kembali berlawan arah denganku setelah membantuku berdiri.578Please respect copyright.PENANAgfE0EpAkst
"Aw.." aku meringis saat berjalan ke kelas dengan sesekali mengusap bokongku. Orang tadi habis nabrak, larilah kemudian. Iya walau dia bantuin aku berdiri dan yang terpenting meminta maaf. Tapi tetap saja.. karena terburu-buru bahkan aku tak sempat melihat wajahnya. Kalau dari suaranya sih cowok. Yaampun, hari ini tidak bisakah aku tidak sial..578Please respect copyright.PENANA2fwGod4O3o
Akhirnya bel pulang. Aku segera menyambar tasku dan pamit kepada Bryan, aku ingin cepat-cepat sampai rumah. Karena tidak dapat tebengan dan tak ada ongkos dengan sangat terpaksa aku pulang dengan berjalan kaki.578Please respect copyright.PENANA4h8Bu8zJDF
Tadi saat aku ingin masuk ke kelas setelah kejadian 'Mari-saling-menubrukkan-badan' aku melihat Gita sedang berjalan bersama teman-temannya. Dia melihat ke arahku cukup lama sampai akhirnya ia tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arahku. Karena shock dan betapa senangnya Gita melambaikan tangan kepadaku, aku pun reflek membalasnya dan ternyata aku sadar ada orang lain di sampingku juga ikut melambai. Njirr, malu banget, untung Nathan, Bryan, dan Matthew tidak ada ditempat bisa-bisa mereka tertawa terpingkal-pingkal saking bahagianya. Untungnya tidak ada yang menyadari kelakuanku itu. Haahh.. Tuhan ada apa denganku hari ini. Bangun kesiangan, jadi bahan bully-an, ditabrak bison, salah jadwal pelajaran, ke-geeran, lupa bawa uang saku. Apa lagi selanjutnya?578Please respect copyright.PENANAZ8SDnHxm2f
Tak terasa aku pun sudah sampai di depan rumah. Ku langkahkan kakiku memasuki halaman rumah, sebelumnya aku sudah menutup pintu pagar.578Please respect copyright.PENANAw4El3wbnYP
Ting nong..578Please respect copyright.PENANAyZq5ZvVMUw
Tidak ada respon.578Please respect copyright.PENANA6qLbMSJylX
Ting nong ting nong..578Please respect copyright.PENANA44kWeOs1JJ
Kutekan bel tersebut beberapa kali tapi tetap tidak di bukakan. Akhirnya kuketuk pintu kayu bercat coklat gelap berbentuk minimalis tersebut.578Please respect copyright.PENANAV7NxOdSDaz
"Mah.."578Please respect copyright.PENANAI9HiFGObpU
"Mama!"578Please respect copyright.PENANAfFcKU0iZZ5
"Kak Lisa!" masih tak ada respon. Jangan-jangan mereka sedang tidak di rumah.578Please respect copyright.PENANAISgRMhJ94A
Cklek. Cklek578Please respect copyright.PENANAfQe6Y3AyGJ
Terkunci? Kuambil handphone yang berada di dalam tasku. Mati.578Please respect copyright.PENANA5n7BsMIONC
Kutatap lama handphone ditanganku dengan ekspresi entah bagaimana aku tidak bisa mendeskripsikannya.578Please respect copyright.PENANAaPXsxIhSQ0
578Please respect copyright.PENANAxJO2N1Z7e2
Perasaan tadi di sekolah hp masih nyala, kok tiba-tiba sekrang mati.578Please respect copyright.PENANAO54mk8xsuD
Bagus. Sekarang bangaimana aku bisa masuk kalau aku tak tahu dimana kunci rumah diletakkan.578Please respect copyright.PENANADAawGp2ypp
Aku terduduk di depan pintu, seperti seorang pengemis yang duduk di bawah kolong jembatan meminta belas kasihan orang lain. Betapa malangnya nasibku hari ini bukan? Mama.. rasanya Dennis ingin mentiadakan hari ini saja.578Please respect copyright.PENANAuquGUdb0BC
FIN578Please respect copyright.PENANAPEnQrdAdlm
578Please respect copyright.PENANAlAQRyvgDZF
578Please respect copyright.PENANAK5AcUPrq1D