Perang Dunia 27
297Please respect copyright.PENANAyVSnGfVSxP
“Hei Jusuf apakah kau tidak ikut turnamen nanti?” Jack bertanya padaku sembari meminum jus jeruk kesukaannya.
297Please respect copyright.PENANAmXSRfNKxII
“Aku tidak akan ikut, itu sangat menyusahkan.” Jusuf menjawab dengan perkataan penuh acuh juga sembari meminum kopi hangat miliknya.
297Please respect copyright.PENANAynhPNJxTpm
Sudah 2 minggu sejak tragedi di desa Rexan dan luka-luka Jusuf sudah hampir secara keseluruhan sembuh. Tepat di jam istirahat, Sekarang mereka berada di jendela lorong lantai 2 yang biasa menjadi tempat tongkrongan Jack dan Jusuf.
297Please respect copyright.PENANAebTGEBNG7S
Turnamen yang dimaksud oleh Jack adalah Turnamen yang diselenggarakan setiap tahun dengan mengikutkan seluruh pelajar AMIR untuk bertarung 1 vs 1.
297Please respect copyright.PENANAKi0YFdIAjf
“Ayolah Jusuf kau harus ikut, apakah kau tidak menginginkan uang jutaan Rupi itu?” Jack memelas sembari menatap Jusuf dengan mata serius.
297Please respect copyright.PENANAAuyqD8Qu4o
“Bagaimana aku bisa ikut jika kau melihatku dengan tatapan nafsu harta itu bodoh, lagian aku tidak perlu uang yang banyak. Kau harus belajar, harta dapat merubahmu menjadi binatang.” Jusuf menjawab dengan nada menceramahi dan Jack merasa sedih karena pancingannya tidak berhasil.
297Please respect copyright.PENANAN8yD1s9X4G
“Heeiiiii Jusuf!”
297Please respect copyright.PENANAcFEXOAPpDw
Terdengar suara memanggil Jusuf dari kejauhan, mereka memalingkan lokasi suara dan melihat Yuna berlari tergesa-gesa. Tapi dibalik larinya, terdapat sesuatu yang bergoyang.
297Please respect copyright.PENANAvi4JyWxhYj
“Hei Jusuf...apakah kau berpikir sama sepertiku?” Jack menyinggul lengan Jusuf sembari memakai wajah mesum.
297Please respect copyright.PENANA3ciVBnvR16
Bup!
297Please respect copyright.PENANARGZJRqXiBA
“Awwwwww... Kenapa kau memukulku?”Jack bertanya, tetapi Jusuf tidak menjawabnya karena dia berpikir itu hal yang tidak seharusnya lelaki terhormat lakukan. Walaupun sepersekian detik, Jusuf juga berpikir yang sama.
297Please respect copyright.PENANADZfQImcmLi
“Haa haa haa... Jusuf aku punya kabar gembira padamu.” Ucap Yuna sembari terengah-engah seperti setelah berlari 1 km.
297Please respect copyright.PENANA3G1qa8YzY8
“Apa itu?” Tanya Jusuf sembari menyeruput kopinya.
297Please respect copyright.PENANAHnPeNpcBJU
(“Mudah-mudahan bukan sola Turnamen”) Pikir Jusuf dalam Hati dengan perasaan sedikit berharap.
297Please respect copyright.PENANAwXaTo6mWTO
“Lihat ini!” Cetus Yuna sembari memperlihatkan sebuah Poster yang diatasnya terdapat tulisan besar Turnamen.
297Please respect copyright.PENANASk2y0uC42G
“Kau dan Jack telah terpilih menjadi salah satu peserta yang ikut dalam Turnamen Prajurit AMIR!”
Ucap Yuna dengan penuh kebanggaan dan mata berbinar.
297Please respect copyright.PENANAEjj9MFQ2nX
Mendengar kabar yang 180 derajat berbeda dari keinginan Jusuf, Jusuf langsung menarik poster dari tangan Yuna, bahkan Yuna sedikit bersuara *kyaa dan wajahnya merah karena Jusuf sedikit menyentuh tangannya.
297Please respect copyright.PENANAx3fjr4W479
Setelah melihat satu persatu daftarnya dan bertanya kepada Jack apakah dirinya medaftarkan diri dan jawabannya adalah ‘Tidak’. Berarti ada kemungkinan besar beberapa peserta dipilih berdasarkan kualitas fisiknya. Karena Jack dan beberapa nama di daftar tersebut adalah pemilik nilai fisik tertinggi ketika ujian masuk. Tetapi itu bukan jawaban kenapa nama Jusuf tertulis.
297Please respect copyright.PENANAsAUM8E6LlR
Setelah berpikir beberapa saat dengan tangan kanan Jusuf memegang dagunya layaknya seorang detektif berpikir. Di meletakkan memberikan minumannya kepada Jack.
297Please respect copyright.PENANAy0o8WFkgOt
“Peganglah, ada kucing garong yang harus kuurus.” Ucap Jusuf meninggalkan Yuna dan Jack tanpa alasan. Terlebih terlukis rasa kecewadi wajah Yuna karena akhirnya memiliki alasan untuk bertemu Jusuf namunn hanya sebentar.
297Please respect copyright.PENANAHixk9Qa8T9
Tok tok tok!
297Please respect copyright.PENANADxMmqBS3Qv
Setelah beberapa menit Jusuf berjalan, jusuf sekarang berada di bangunan yang dihiasidengan warna hijau dengan tulisan ‘Bangunan Pelajar’ ditengahnya, bangunan ini khusus untuk pelajar dan diisi banyak ruangan dari berbagai klub. Diantaranya, klub panah, renang, bahkan berpedang. Tetapi bukan salah satu klub itu yang dituju Jusuf.melainkan ruangan paling besar yang berada di lantai 3 bangunan dan mengetuk pintunya.
297Please respect copyright.PENANA0bMlgu9E3p
“Siapa?” terdengar jawaban suara yang tidak asing oleh Jusuf.
297Please respect copyright.PENANA1oxUpjM2EX
“ini dari korbanmu, bukalah.” Cetus Jusuf dengan suara jengkel.
297Please respect copyright.PENANAdH3D7gjXoL
“...”
297Please respect copyright.PENANAUGhGhD1b0Y
Walaupun tidak ada jawaban, Tidak lama kemudian pintu terbuka dan wanitaberambut hitam pendek mempersilahkan Jusuf masuk.
297Please respect copyright.PENANA0LvYYusLlR
Didalam ruangan nerukuran cukup besari itu, terdapat meja panjang dan bendera Roxalia berukuran besar di dinding.tepatdibawah bendera itu seorang wanita cantik yang membuat semua orang terpana, rambut scarlet yang memancarkan keagungan dan kebangsawanan. Wanita tersebut tidak lain adalah ketua pelajar AMIR. Wanita itu adalah Yuna.
297Please respect copyright.PENANAgd3jioshgW
Tanpa Ragu Jusuf langsung mendatangi Tya dengan ritme langkah sedikti cepat.
297Please respect copyright.PENANAvYea2pTyJT
“Hei, Apa maksudnya ini?” Ucap Jusuf sekaligus memberikan Poster yang dia terima dari Yuna.
297Please respect copyright.PENANA0vB1ve6sTb
“Oh wow, kau ikut Turnamen itu ternyata, kukira kau tidak akan mau. Selamat ya!” Balas Tya dengan suara lembut dan memberi selamat namun nada dan wajahnya terlihat seperti mengejek.
297Please respect copyright.PENANA2ziSq9Z4NP
“Aku memang tidak akan mau, dan tidak akan pernah. Aneh rasanya jika namaku ada disini. Nilai fisik ku biasa-biasa saja, dan yang punya kehendak untuk menuliskan nama disini terlepas dari syarat dan ketentuan, hanyalah penyelenggaranya, yang tidak lain adalah Organisasi Pelajar AMIR.” Jusuf menjelaskan dengan panjang lebar asumsinya dan Tya hanya melihat dan mendengarkannya saja.
297Please respect copyright.PENANAfQVbQkgxgo
“Dan pemilik kekuasaan terbesar di organisasi tersebut adalah pemimpinnya, tidak lain adalah kau Tya.” Ucap Jusufdengan membara sembari menunjuk ke arah Tya yang sedari tadi dudun dengan tenang.
297Please respect copyright.PENANA0P8e5MHO8Z
“Hebat, kau hampir benar, yang memilihmu bukan hanya aku, tetapi ada orang lain lagi.”
297Please respect copyright.PENANAXI2us68yLG
“Siapa?”
297Please respect copyright.PENANAKEWjhA7SV5
Tya menjawabdengan mengacung jari telunjuknya keatas.
297Please respect copyright.PENANA2A0rJIq1A9
“Dasar kepala sekolah nenek nenek” Ucap Jusuf dengan geram.
Setelah mendengarkan kejengkelan Jusuf, Tya berdiri sembari menghibaskan rambut indahnya dengan tangan kanannya. Dengan sedikit tertawa dia memegang bahu kanan Jusuf.
297Please respect copyright.PENANAAC2HkELBBg
“Selamat Berjuang hahahaha.” Menambahi Tya diikuti gelak tawa.
297Please respect copyright.PENANACzTaGsQgN4
Jusuf yang tidak biasa berbuat apa-apa lagi dan hanya bisa menerima kenyataan dan keluar dari ruangan tersebut.
297Please respect copyright.PENANAx7MMQpkrhO
Dan seminggu kemudian Turnamen yang ditunggu akhirnya tiba bersamaan dengan festival di AMIR.
297Please respect copyright.PENANAs9rLeLgbmE
297Please respect copyright.PENANAs7niKmIrXK