Chapter 1: Riska yang Kukenal
1308Please respect copyright.PENANA2sYHRhUPuX
Namaku Jaka. Seorang suami biasa dengan hidup yang... sampai beberapa bulan lalu, rasanya adem-adem aja. Aku kerja kantoran, gajian tiap bulan cukup buat hidup layak. Istriku, Riska, wanita paling kalem yang pernah aku kenal. Lulusan kampus Islam, pintar, lembut, dan—kalau boleh jujur—terlalu baik buat dunia ini.
1308Please respect copyright.PENANAYBxEekcl5T
Riska itu tipe perempuan yang kalau aku ajak ngobrol agak ‘dewasa’ aja langsung bilang, “Mas... astaghfirullah.” Bahkan waktu malam pertama dulu, dia malu-malu banget. Sering kali aku yang harus ngerem diri sendiri, karena dia terlalu takut ‘dosa’.
1308Please respect copyright.PENANAxlkq9GhTNb
Tapi aku suka itu. Aku suka Riska yang polos, sholehah, dan selalu menunduk kalau bicara sama lawan jenis. Dia bikin aku ngerasa tenang. Rumah jadi kayak surga kecil.
1308Please respect copyright.PENANALFufDH7ViY
Lalu dia mulai kerja lagi.
1308Please respect copyright.PENANABvVpuK885v
1308Please respect copyright.PENANAnKomhOSNpn
---
1308Please respect copyright.PENANAIbYCDCqbaW
Awalnya aku yang mendorong dia balik ke dunia kerja. Sayang ilmunya kalau nggak dipakai. Setelah nganggur dua tahun lebih, akhirnya dia dapat kerja di kantor distributor alat kesehatan. Posisi administrasi, katanya nggak terlalu berat.
1308Please respect copyright.PENANAvt0PXErBiP
Dari awal dia masuk, aku bisa lihat semangatnya. Tiap pagi dandan lebih rapi, kadang pakai lipstik tipis yang nggak pernah dia sentuh waktu jadi ibu rumah tangga.
1308Please respect copyright.PENANArJazXgLTUW
Aku bangga, tapi juga... jujur aja, mulai ada rasa asing. Tapi kubuang jauh-jauh. Mungkin cuma aku yang terlalu sensitif.
1308Please respect copyright.PENANABP4I3I5XMx
1308Please respect copyright.PENANA98erPugHTI
---
1308Please respect copyright.PENANAjTApn64XTJ
Setelah beberapa minggu kerja, Riska mulai sering cerita soal teman-teman kantornya. Ada satu nama yang paling sering disebut: Nina.
1308Please respect copyright.PENANA8WMdFjGej5
“Nina itu rame banget, Mas. Orangnya asik, suka becandain aku. Tapi kadang... agak frontal,” katanya sambil senyum-senyum sendiri.
1308Please respect copyright.PENANARBvsHOIPU5
“Frontal gimana?”
1308Please respect copyright.PENANANMUUXtsmfO
“Ya... suka bahas hal-hal yang agak ‘nakal’. Tadi aja dia cerita soal cowoknya yang suka minta difoto pakai lingerie. Aku sampe kaget, ‘Astaga, Na! Kamu ngomong gitu ke aku?’ Eh dia malah bilang, ‘Ris, kamu tuh kudu belajar nakal dikit, masa iya suami kamu nggak penasaran?’”
1308Please respect copyright.PENANAzLVUFgRJvD
Aku ketawa hambar. “Terus kamu jawab apa?”
1308Please respect copyright.PENANAayxIAop1Kk
“Aku bilang, ‘Gila kamu, Na. Aku mana bisa kayak gitu.’ Tapi terus dia godain lagi, katanya, ‘Justru karena kamu polos, makanya seru kalau dicoba.’”
1308Please respect copyright.PENANADRtlaAA9cg
Riska ketawa. Tapi aku cuma diam.
1308Please respect copyright.PENANAESJV42croX
Aku tahu Riska masih polos. Tapi dari caranya cerita, dari cara dia ketawa—ada yang berbeda. Seakan... dia nggak sepenuhnya nolak obrolan itu.
1308Please respect copyright.PENANA54Ej8mhiCC
1308Please respect copyright.PENANAs9DiljHhTq
---
1308Please respect copyright.PENANA1HSGxpcltO
Beberapa malam kemudian, Riska ngajak nonton film barat yang biasanya nggak dia lirik.
1308Please respect copyright.PENANAluiHMVdyOO
“Katanya bagus ceritanya,” ujarnya sambil buka laptop.
1308Please respect copyright.PENANAHjgZfJsfgf
Film itu... ya, memang bagus. Tapi ada beberapa adegan ranjang yang cukup eksplisit. Biasanya Riska langsung tutup mata. Tapi kali ini dia nonton aja, meski agak kaku.
1308Please respect copyright.PENANAf6TP2jIa43
“Geli ya?” tanyaku, coba ledek.
1308Please respect copyright.PENANAuSvLJxJrrA
Dia nyengir. “Enggak. Cuma... penasaran aja. Di kantor suka dibahas juga.”
1308Please respect copyright.PENANAB6BBOUffaq
Aku mengangguk pelan, tapi pikiranku nggak bisa tenang. Ini udah beda dari Riska yang biasa ngerasa berdosa kalau cuma denger lagu cinta terlalu romantis.
1308Please respect copyright.PENANA8bkb2vgsq7
1308Please respect copyright.PENANAJCWOeOLyE4
---
1308Please respect copyright.PENANAMHdQorfS2W
Suatu sore, aku jemput dia karena hujan turun deras dan dia ketinggalan jas hujan. Kantornya sepi, tinggal beberapa orang.
1308Please respect copyright.PENANAVzyyaVqMfo
Dari jauh aku lihat Riska lagi ngobrol sama seorang pria—tinggi, necis, wajahnya tenang dan karismatik. Aku tahu dari ceritanya, itu pasti Pak Arman, atasannya.
1308Please respect copyright.PENANAkMxypO3e5V
Pak Arman menyodorkan map sambil tersenyum. Tangannya sempat menyentuh lengan Riska, sekilas aja. Tapi cukup bikin dadaku hangat—bukan karena cinta, tapi karena cemburu.
1308Please respect copyright.PENANAw7njCRG4m4
Riska kaget waktu lihat aku. “Mas? Tumben jemput.”
1308Please respect copyright.PENANAPe2KmH1x3J
“Hujannya deres,” jawabku datar.
1308Please respect copyright.PENANA91vT1Hd1j5
Pak Arman melirikku. “Wah, suami siaga, nih. Istri Ibu Riska ini rajin banget. Beruntung Bapak.”
1308Please respect copyright.PENANAYP1ZlBhz1w
Aku senyum sopan. Tapi hati rasanya nggak nyaman.
1308Please respect copyright.PENANAz69ClqwLvQ
Di perjalanan pulang, aku tanya, “Itu Pak Arman ya?”
1308Please respect copyright.PENANAGlDuSnLDoU
“Iya. Orangnya baik, profesional kok. Nggak macem-macem.”
1308Please respect copyright.PENANAYznl0To5XV
Aku cuma mengangguk. Tapi tetap aja, ada rasa nggak enak. Aku tahu tipe-tipe pria seperti dia. Sopan di luar, tapi licin kalau ada celah.
1308Please respect copyright.PENANAFoZqO6ppxf
1308Please respect copyright.PENANA1WARsUplvm
---
1308Please respect copyright.PENANAnokox46Tjg
Malamnya, aku lihat Riska pegang HP sambil senyum-senyum kecil. Kupikir dia lagi chatting sama Nina. Tapi pas dia ke kamar mandi, notifikasi masuk: “Kang Ujang OB: hehe iya Bu, saya ingat yang kemarin...”
1308Please respect copyright.PENANAq5eUnGv0ld
Aku nggak sempat baca lanjutannya. Dan aku juga nggak nanya. Belum.
1308Please respect copyright.PENANA7R4j6Ms9Uu
Mungkin cuma obrolan biasa. Mungkin juga bukan apa-apa.
1308Please respect copyright.PENANAcCoZY7nNoW
Tapi rasanya... semua yang terjadi belakangan ini, kayak potongan puzzle yang belum nyatu. Riska yang makin sering tertawa sendiri. Riska yang mulai terbuka bahas hal-hal yang dulu dia anggap tabu. Riska yang... bukan lagi Riska yang kukenal dulu.
1308Please respect copyright.PENANAY4OtLIxxee
Tapi apakah ini cuma perubahan biasa? Atau... awal dari sesuatu yang lebih dalam?
1308Please respect copyright.PENANAgxzM98MOt7
Entahlah.
1308Please respect copyright.PENANACwEA3qLUYb
Untuk sekarang, aku cuma bisa mengamati. Dan berharap... semua ini cuma pikiran berlebih dari seorang suami yang terlalu mencintai istrinya.