"Pesan yang Tidak Pernah Terkirim"
51Please respect copyright.PENANATxsRg6vg5o
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
51Please respect copyright.PENANA2UtMurAZHf
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
51Please respect copyright.PENANAKNs7FYREeI
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
51Please respect copyright.PENANA6Gko9jKGiH
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
51Please respect copyright.PENANABYX067Cvjh
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
51Please respect copyright.PENANATYRN6Sm0nL
Rena.
51Please respect copyright.PENANAgR3RCZDYaR
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
51Please respect copyright.PENANA5O4hnLdW2m
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
51Please respect copyright.PENANAxmbjnJkFEy
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
51Please respect copyright.PENANAtzuSM5mIup
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
51Please respect copyright.PENANAuXLhpXhNdP
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
51Please respect copyright.PENANAJIbjzaBgGx
Jantungku berdebar kencang.
51Please respect copyright.PENANApt9TvTAZj1
Saya segera mengetik balasan.
51Please respect copyright.PENANAY838WZ2Dxz
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
51Please respect copyright.PENANA1UcYaxJAl0
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
51Please respect copyright.PENANAxcG4NISm9u
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
51Please respect copyright.PENANAdU36IFKkbl
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
51Please respect copyright.PENANAFXGV6Dx0vD
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
51Please respect copyright.PENANAZWopkpiCf7
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
51Please respect copyright.PENANAyHs4Hfa2f1
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
51Please respect copyright.PENANAwBdokf9uXj
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
51Please respect copyright.PENANAGtEARMMlnK
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
51Please respect copyright.PENANAlYsns01n6Y
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
51Please respect copyright.PENANAkPlGfd2zNh
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
51Please respect copyright.PENANAaHWPF8pkc1
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
51Please respect copyright.PENANA6o0OktUke0
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
51Please respect copyright.PENANAOA7UG6NlGp
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
51Please respect copyright.PENANAMyTTZF4AnF
Aku: "Ya. Aku tahu."
51Please respect copyright.PENANA9XkX1e0owe
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
51Please respect copyright.PENANANqeTzdCN96
Belum terkirim...
51Please respect copyright.PENANAHHEAQTrXDY
51Please respect copyright.PENANAWlxmKJ3EgX
51Please respect copyright.PENANAwGhumx6gMG