291Please respect copyright.PENANAWGk1NgCFTO
291Please respect copyright.PENANAJWxjb1Rf3l
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
291Please respect copyright.PENANAiubZ42GvIn
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
291Please respect copyright.PENANAJqvNFHQAsD
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
291Please respect copyright.PENANAxsTDiQvLjR
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
291Please respect copyright.PENANABM0iJnwGfM
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
291Please respect copyright.PENANAurJbh8JJsq
Rena.
291Please respect copyright.PENANAQyIBWnqi7L
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
291Please respect copyright.PENANAkaehhOsN5H
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
291Please respect copyright.PENANAFgzpffZZKh
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
291Please respect copyright.PENANAsF8Cz2ckYg
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
291Please respect copyright.PENANAywEKSwFIKR
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
291Please respect copyright.PENANApQQmqKZMhM
Jantungku berdebar kencang.
291Please respect copyright.PENANAXA6MkNGXnS
Saya segera mengetik balasan.
291Please respect copyright.PENANAsbCQTR0A8h
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
291Please respect copyright.PENANAdrcSC1JlmM
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
291Please respect copyright.PENANAbZsRBzUKee
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
291Please respect copyright.PENANAVDzqzVFNTf
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
291Please respect copyright.PENANAMoQHrvetU3
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
291Please respect copyright.PENANAaFEga6zRPW
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
291Please respect copyright.PENANAceNWxVCGVa
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
291Please respect copyright.PENANAND2xzLhlRR
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
291Please respect copyright.PENANAcXSw0LKjy3
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
291Please respect copyright.PENANAX8vEUDpvGY
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
291Please respect copyright.PENANAxZSuWRRusQ
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
291Please respect copyright.PENANAvi7wUfsCtZ
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
291Please respect copyright.PENANAX8ANXSol6l
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
291Please respect copyright.PENANAc1mx1WiYNm
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
291Please respect copyright.PENANA3FYQlGECIb
Aku: "Ya. Aku tahu."
291Please respect copyright.PENANAM9O5d519A1
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
291Please respect copyright.PENANAe01UZ9q7v7
Belum terkirim.
291Please respect copyright.PENANAPcFI3ZKr38
291Please respect copyright.PENANAc4Vlu13Fzd
291Please respect copyright.PENANANOgkLMytje