"Pesan yang Tidak Pernah Terkirim"
66Please respect copyright.PENANANDIl5eYISy
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
66Please respect copyright.PENANANG0dAmEsqF
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
66Please respect copyright.PENANAjMO6HFZA7I
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
66Please respect copyright.PENANAN6Di3fdwdz
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
66Please respect copyright.PENANA5oTcA4V2Al
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
66Please respect copyright.PENANA0EhjYiE4Ry
Rena.
66Please respect copyright.PENANAGkTUReBeQD
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
66Please respect copyright.PENANAJHHxHVl6gC
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
66Please respect copyright.PENANAcUb3RBr1vu
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
66Please respect copyright.PENANAkS8sVyA5dU
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
66Please respect copyright.PENANAzFBI4KXoaw
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
66Please respect copyright.PENANAoC3cndqESS
Jantungku berdebar kencang.
66Please respect copyright.PENANARruNHsQ9G0
Saya segera mengetik balasan.
66Please respect copyright.PENANAwtB3f2TIEw
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
66Please respect copyright.PENANAJPNHEJ5e5W
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
66Please respect copyright.PENANA2ylnDfC7Q8
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
66Please respect copyright.PENANAqqrRoddC1g
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
66Please respect copyright.PENANAYnVl7Lzcvg
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
66Please respect copyright.PENANAEl7UeFkBbF
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
66Please respect copyright.PENANAKFZEZFrM8L
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
66Please respect copyright.PENANAO4EibTdC98
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
66Please respect copyright.PENANAZyfHHfOfVB
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
66Please respect copyright.PENANA5HZWAQxpEc
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
66Please respect copyright.PENANA9lk3zXgxuw
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
66Please respect copyright.PENANAk6QFO6VlJA
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
66Please respect copyright.PENANAS3Rq3gCdmL
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
66Please respect copyright.PENANAFvDroZXcq8
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
66Please respect copyright.PENANAlNGiZisU9N
Aku: "Ya. Aku tahu."
66Please respect copyright.PENANAhahJHZNrah
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
66Please respect copyright.PENANAT2fgs5w2jT
Belum terkirim...
66Please respect copyright.PENANAvA6R3maZUK
66Please respect copyright.PENANAkPl4ezG7GJ
66Please respect copyright.PENANAadLRcOn6IO