189Please respect copyright.PENANAlZpLCGreAR
189Please respect copyright.PENANAHR5fOVXjG7
Saya telah menulis pesan ini puluhan kali. Saya menghapusnya, menulis ulang, lalu menghapusnya lagi.
189Please respect copyright.PENANAHwD4QimqpZ
"Hei, aku menyukaimu."
Tidak, terlalu langsung.
189Please respect copyright.PENANAxpTdMtOlUL
"Aku banyak memikirkanmu akhir-akhir ini."
Terlalu aneh.
189Please respect copyright.PENANAu85ElO5CRi
"Apakah kamu sudah mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok?"
Terlalu membosankan.
189Please respect copyright.PENANAWpdI2sOuMc
Aku mendesah, membenamkan wajahku di bantal. Mengapa begitu sulit untuk mengirim pesan kepada seseorang yang kulihat setiap hari di kelas? Seseorang yang duduk dua meja di depanku, yang rambutnya selalu berantakan tetapi entah bagaimana terlihat cantik tanpa usaha.
189Please respect copyright.PENANAmfO0eLXJgK
Rena.
189Please respect copyright.PENANA1fzc0uC5Hy
Saya tidak tahu kapan saya mulai menyukainya. Mungkin saat dia pertama kali meminjam pulpen saya dan tidak pernah mengembalikannya. Atau saat dia tertawa di kafetaria bersama teman-temannya, suaranya menyatu dengan kebisingan, tetapi tetap saja itu satu-satunya suara yang tampaknya saya dengar.
Mungkin karena ia selalu mengikat tali sepatunya dengan malas, hanya untuk melepasnya lagi lima menit kemudian. Atau karena ia selalu menyenandungkan sebuah lagu sambil menyelesaikan soal matematika, benar-benar tenggelam dalam dunianya sendiri.
189Please respect copyright.PENANAYpLiKacJFj
Entahlah. Yang kutahu, setiap kali melihatnya, jantungku berdebar aneh, seperti gangguan dalam permainan.
189Please respect copyright.PENANAQJ2Tjsh9Q1
Dan kini, di sinilah aku, menatap layar ponselku, berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk mengatakan sesuatu—apa pun—yang mungkin membuatnya memperhatikanku sebagaimana aku memperhatikannya.
189Please respect copyright.PENANAGn2UQoQcuE
Namun sebelum saya dapat mengetik kata lain, ponsel saya bergetar. Sebuah pesan baru muncul.
189Please respect copyright.PENANAzvJoLmQyD4
Rena: "Hai, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
189Please respect copyright.PENANAWHNVqIEmSp
Jantungku berdebar kencang.
189Please respect copyright.PENANAtKzW3oRBnH
Saya segera mengetik balasan.
189Please respect copyright.PENANA8SWbvmpLWl
Saya: "Ya, tentu. Ada apa?"
189Please respect copyright.PENANAGH9BqBdXBk
Tiga titik muncul, menandakan dia sedang mengetik. Tanganku terasa lembap. Apa yang akan dia katakan?
189Please respect copyright.PENANABGiE69Gjmg
Lalu, pesannya pun tersampaikan.
189Please respect copyright.PENANAeG4flLCYmn
Rena: "Apakah menurutmu Josh menyukaiku?"
189Please respect copyright.PENANA1SuK6WBfhj
Aku menatap layar. Jari-jariku membeku. Pesan yang tidak pernah terkirim—
"Hei, aku menyukaimu."
—tiba-tiba terasa lebih berat.
189Please respect copyright.PENANAwwGqwLxC6V
Aku memaksakan senyum, meski dia tak dapat melihatku.
189Please respect copyright.PENANA3orBVHbB53
Saya: "Ya, saya pikir begitu."
189Please respect copyright.PENANA2s5shYFnHx
Dan begitu saja, saya tekan kirim.
Saya menatap layar, menyaksikan pesan terkirim. Beberapa detik kemudian, Rena bereaksi dengan emoji hati.
189Please respect copyright.PENANAd3HxHf4JRy
Rena: "Benarkah? Haha, aku punya firasat. Terima kasih!"
189Please respect copyright.PENANA3GAfGNsQmK
Aku harus berhenti menatap ponselku. Aku harus meletakkannya, berpura-pura percakapan ini tidak pernah terjadi, dan melanjutkan hidup. Namun jari-jariku ragu-ragu, berlama-lama di atas keyboard, seolah-olah sebagian diriku masih berharap dia akan menyadari apa yang tidak bisa kukatakan.
189Please respect copyright.PENANALLWwAJ3SFi
Tapi dia tidak akan melakukan itu.
189Please respect copyright.PENANAJOUxFL7ly3
Sesaat kemudian, dia mengirim pesan lainnya.
189Please respect copyright.PENANA7QLR4ZP00T
Rena: "Kau benar-benar teman baik, kau tahu itu?"
189Please respect copyright.PENANARvEAgsArGf
Aku merasa dadaku sesak. Lucu sekali. Betapa kata-kata yang seharusnya baik justru bisa sangat menyakitkan.
189Please respect copyright.PENANApOf2TtXUwT
Aku: "Ya. Aku tahu."
189Please respect copyright.PENANAjbXZkZ2yEm
Aku mengunci ponselku, melemparnya ke tempat tidur, dan menatap langit-langit. Pesan yang ingin kukirim—"Hai, aku suka padamu."—akan tetap berada di tempatnya.
189Please respect copyright.PENANAX3Av09DhnT
Belum terkirim.
189Please respect copyright.PENANADjGXG8gMjw
189Please respect copyright.PENANApSBuGyKu94
189Please respect copyright.PENANAE9AgKM5JIM