
463Please respect copyright.PENANAmZaxxhe4Oy
Hujan masih mengguyur kota ketika Ayla pergi meninggalkan Arya di taman. Langkahnya cepat, seperti ingin segera menjauh dari rasa sakit yang menggumpal di dada. Setiap tetes air yang jatuh dari langit terasa seperti pecahan kaca yang menusuk perasaannya.
463Please respect copyright.PENANAklHlOurHO7
Arya tetap berdiri di tempatnya, membiarkan hujan membasahi tubuhnya. Matanya kosong, menatap tanah yang mulai digenangi udara. Dia ingin berlari mengejar Ayla, tapi kakinya terasa seberat batu.
463Please respect copyright.PENANAaTsCi4Rhc6
Salah.
463Please respect copyright.PENANAaiOZANVjG4
Semua ini salah.
463Please respect copyright.PENANA72sPJ7wNDh
Dia sudah menyakiti orang yang paling berarti dalam hidupnya, dan sekarang dia hanya bisa melihatnya pergi.
--------------------------------------------
463Please respect copyright.PENANA7rbl2Z3yRQ
Malam itu, tidak ada pesan dari Ayla. Tidak ada telepon. Tidak ada tanda-tanda keberadaannya.
463Please respect copyright.PENANAsm4dYA2W8k
Arya duduk di tepi tempat tidurnya, menatap ponselnya dengan perasaan gelisah. Tangannya berulang kali ingin mengetik pesan, tetapi setiap kali dia mencoba, dia teringat akan Ayla di bawah hujan.
463Please respect copyright.PENANAsxwdmiirk7
"Aku pikir kita selalu bisa bicara tentang apa pun. Tapi ternyata aku salah."
463Please respect copyright.PENANATA7zHpAohq
Kata-kata itu terngiang di kepalanya, menyesakkan dada lebih dari apa pun.
463Please respect copyright.PENANAzDIL9aWc1j
Dia menarik napas dalam, lalu berdiri. Dia tidak bisa diam saja. Dia harus mencari Ayla.
--------------------------------------
463Please respect copyright.PENANAc54PxQpIlC
Keesokan harinya, matahari masih enggan untuk menikmati diri. Langit tetap muram, dan udara masih memenuhi sisa kelembapan dari hujan semalam.
463Please respect copyright.PENANA1RGVo8rFqP
Arya mulai mencari.
463Please respect copyright.PENANA2mVRM8g1SB
Dia pergi ke setiap tempat yang biasa mereka datangi bersama.
463Please respect copyright.PENANAhtDzWeq9i8
Kafe kecil di ujung jalan tempat mereka sering menghabiskan waktu sepulang sekolah—tidak ada Ayla.
463Please respect copyright.PENANAvkaSnu1dEb
Lapangan basket tempat mereka dulu sering bermain bersama—kosong.
463Please respect copyright.PENANA8f3mlkFqaK
Taman kota yang menjadi saksi bisu tawa dan termasuk kecil mereka—sepi.
463Please respect copyright.PENANAeinZyuZOHZ
Dia bahkan pergi ke rumah Ayla, tapi tidak ada jawaban ketika dia mengetuk pintu.
463Please respect copyright.PENANAsCiH3ihDeG
Perasaan cemas mulai mencengkeramnya.
463Please respect copyright.PENANAtVKO1z1DWO
Di mana Ayla?
463Please respect copyright.PENANA8wpvA0EMVU
Apa yang baik-baik saja?
463Please respect copyright.PENANAlcA8kBflDO
Apa dia… masih marah padanya?
463Please respect copyright.PENANAvVTGz8MvZO
-----------------------------------
463Please respect copyright.PENANAnHGcE1PuSc
Waktu berlalu, dan Arya mulai merasa putus asa.
463Please respect copyright.PENANAiIcw7WgsTZ
Hingga tiba-tiba, sebuah kenangan terlintas di pikiran.
463Please respect copyright.PENANAawCxDO3gaW
Dulu, saat mereka masih kecil, setiap kali Aila merasa sedih atau ingin sendiri, dia selalu pergi ke satu tempat.
463Please respect copyright.PENANA1GUpaceUUk
Sebuah bukit kecil di pinggiran kota.
463Please respect copyright.PENANAC8lpZwKBR4
Tempat yang jarang dikunjungi orang lain, namun memiliki pemandangan indah yang membuat Ayla merasa tenang.
463Please respect copyright.PENANAPmNnU4cGhR
Arya tidak menunggu lebih lama lagi. Dia segera berlari ke arah sana, berharap, berdoa, agar Aila ada di sana.
463Please respect copyright.PENANAGMmtV1R7VX
--------------------------------------
463Please respect copyright.PENANAyYkp2KSVmE
Langit mulai berubah warna menjadi jingga keemasan ketika Arya akhirnya sampai di bukit itu.
463Please respect copyright.PENANAjaxI6oWSpY
Napasnya berburu, dadanya naik turun karena berlari sejauh itu.
463Please respect copyright.PENANADJZxVEn4wL
Matanya segera menyapu area sekitar.
463Please respect copyright.PENANA7fdZNQaHHy
Dan di sana, di tepi bukit, di bawah pohon besar yang menaungi hamparan rumput hijau, dia melihatnya.
463Please respect copyright.PENANApuDm4ajTHJ
Ayla duduk dengan lutut ditekuk, memeluk dirinya sendiri.
463Please respect copyright.PENANA0USCcBzzgL
Rambutnya agak berantakan, dan jaketnya tampak agak lembap, mungkin karena hujan kemarin.
463Please respect copyright.PENANA89XN5D6GjA
Namun, yang membuat Arya paling terpukul adalah wajah Ayla.
463Please respect copyright.PENANATg0hH744wC
Matanya sembab, dia sedikit gemetar, dan raut wajahnya… begitu kosong.
463Please respect copyright.PENANAZ75ACXqGsL
Sepertinya dia sudah lelah menangis.
463Please respect copyright.PENANAKlnSHdMr1y
Sepertinya dia sudah terlalu letih merasa sakit.
463Please respect copyright.PENANAa5dBHQJHcu
Hati Arya mencelos.
463Please respect copyright.PENANAxOCPjN3Tza
Dia telah menyakitinya lebih dari yang dia bayangkan.
463Please respect copyright.PENANAGkcqSD3tTm
------------------------------------------
463Please respect copyright.PENANAtIONEQlXmo
Pelan, Arya melangkah mendekat.
463Please respect copyright.PENANAUahEwlLLWu
Ayla tidak langsung menoleh. Mungkin dia tahu Arya ada di sana, tapi dia tidak ingin melihatnya.
463Please respect copyright.PENANAlsLmoKLeOQ
"Ayla..." suara Arya parau, seperti seseorang yang telah kehilangan suaranya karena terlalu lama menahan sesuatu di dalam dada.
463Please respect copyright.PENANAcXP3EeQ5BS
Ayla tetap diam.
463Please respect copyright.PENANA7xQZqsOhJ2
Arya menelan ludah, duduk perlahan di tempatnya, menjaga jarak beberapa senti di antara mereka.
463Please respect copyright.PENANAaig4AxXBke
Hening.
463Please respect copyright.PENANAs2zyuSIzHG
Hanya suara angin yang berdesir melewati rerumputan, menciptakan irama yang menyayat hati.
463Please respect copyright.PENANAh3mLhyGpCT
"Aku mencarimu ke mana-mana," akhirnya Arya berbicara lagi, kali ini suaranya lebih pelan. "Aku takut kalau aku kehilangan kamu."
463Please respect copyright.PENANAFrWwqfPagJ
Ayla menghela napas panjang, masih enggan menatapnya.
463Please respect copyright.PENANA62ofU1yEIr
“Lalu kenapa kamu menjauh?” tanyanya, suaranya berbisik.
463Please respect copyright.PENANABLYOjGvZxj
Arya memejamkan matanya sesaat.
463Please respect copyright.PENANApvUX1hplxi
"Aku takut," jawabnya jujur. "Aku takut kalau aku tetap ada di dekatmu, aku akan merusak semuanya."
463Please respect copyright.PENANAD76lYC346Y
Aila mengerutkan kening, akhirnya menoleh. Mata mereka bertemu.
463Please respect copyright.PENANACX6WR70kzY
"Merusak apa?"
463Please respect copyright.PENANAzBbBS6nmUY
Arya menatap ke bawah, ke tanah yang ditumbuhi rumput. Dia menggenggam tangannya erat-erat, seolah mencoba menahan sesuatu yang selama ini dia pendam.
463Please respect copyright.PENANAXgdACCYjbM
"Perasaan aku," bisiknya. "Aku sadar... kalau aku tidak hanya melihat kamu sebagai sahabat lagi."
463Please respect copyright.PENANAtNJBN9nZ5i
Udara di sekitar mereka terasa semakin sunyi.
463Please respect copyright.PENANAlc9vxxvzOz
Ayla tidak langsung menjawab.
463Please respect copyright.PENANALtgHEWtUpW
Mungkin karena dia tidak menyangka akan mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Arya.
463Please respect copyright.PENANAjwhdkRGvaP
Atau mungkin… karena dia juga merasakan hal yang sama.
463Please respect copyright.PENANAQ3OmjM0ccb
Arya menghela napas berat.
463Please respect copyright.PENANAKY5CbkTjga
"Tapi aku terlalu salah buat mengakui itu," lanjutnya. "Aku lebih memilih menjauh daripada menghadapi perasaan aku sendiri. Dan karena itu… aku malah menyakitimu."
463Please respect copyright.PENANA2ttezVf0Et
Dia akhirnya memberanikan diri untuk menatap Ayla lagi.
463Please respect copyright.PENANAJkAyBgUBZD
Mata Ayla masih berkaca-kaca, tetapi kali ini, bukan hanya karena kesedihan. Ada sesuatu yang lain.
463Please respect copyright.PENANABXPTAZFmyz
Sesuatu yang lebih dalam.
463Please respect copyright.PENANAs6TNnbsUhh
"Aku minta maaf," suara Arya bergetar. “Aku benar-benar minta maaf, Aila.”
463Please respect copyright.PENANARjJQHEdanp
Butiran air mata akhirnya jatuh dari mata Aila lagi.
463Please respect copyright.PENANA48tPN2BmfL
Tapi kali ini, dia tidak menghapusnya.
463Please respect copyright.PENANAgJcBLv0X95
Sebaliknya, dia menatap Arya dengan mata penuh emosi—marah, sedih, tapi juga… lega.
463Please respect copyright.PENANA8Wltmz7AuL
"Kamu menyakitiku, Arya," suaranya bergetar. "Aku tidak pernah merasa sesakit ini sebelumnya."
463Please respect copyright.PENANAVoh733WH4q
Arya menunduk, merasa dadanya semakin sesak.
463Please respect copyright.PENANAXKRhByDc1h
"Tapi..." Ayla menghela napas, suaranya melembut, "aku juga nggak mau kehilangan kamu."
463Please respect copyright.PENANArNlNtkVxDM
Arya mengangkat wajahnya, menatap Aila dengan harapan yang tumbuh kembali di dalam hatinya.
463Please respect copyright.PENANAsDoM4h5WMj
Ayla tersenyum kecil, meski air mata masih mengalir di pipinya.
463Please respect copyright.PENANAoD5xuevKnX
“Kita bisa memperbaiki ini, kan?” tanyanya pelan.
463Please respect copyright.PENANA1JOoZyGh75
Tanpa ragu, Arya mengangguk.
463Please respect copyright.PENANAhXmDK4PBao
"Iya," jawabnya dengan suara yang lebih mantap. "Kita bisa."
463Please respect copyright.PENANAbkxXTx9rFc
Namun, sebelum Ayla bisa mengatakan apa pun lagi, Arya menarik napas dalam-dalam dan berkata,
463Please respect copyright.PENANAPzi3G4xDMk
"Aku cinta kamu, Ayla."
463Please respect copyright.PENANAEknyMIBa2j
Ayla membeku.
463Please respect copyright.PENANADIXPExyqeR
Matanya melebar, seolah-olah kata-kata itu terlalu berat untuk dicerna dalam satu tarikan napas.
463Please respect copyright.PENANAmi80gfT65n
Angin bertiup lebih kencang, menggoyangkan daun-daun di atas mereka.
463Please respect copyright.PENANAWbIq0EpV2K
Hening.
463Please respect copyright.PENANA7IVBIZRdl2
Arya menunggu.
463Please respect copyright.PENANAuYX6QW21gW
Tapi jawaban yang dia harapkan… tidak datang.
463Please respect copyright.PENANAzfIdbrttVv
Ayla tetap diam.
463Please respect copyright.PENANAJdmA2xCNVR
Dan pada saat itu, matahari perlahan tenggelam di Cakrawala, meninggalkan mereka dalam bayang-bayang senja.
ns3.139.61.71da2