Setelah beberapa hari ia meneliti, ia menemukan bahwa bumi mempunyai atmosfir yang lebih tipis dari mars dan lapisan ozon yang rusak. Air laut menguap sangat cepat dan hampir semua daratan menjadi gurun pasir. Ia mengamati lebih detail tentang bagian ozon bumi dan menghitung kalkulasinya. Ia juga menemukan bahwa oksigen di sana berkurang drastis dan efek rumah kaca yang sangat tinggi. Ozon di bumi sekarang hancur. Ozon yang tersisa hanya di bagian utara bumi yang ukurannya hanya 12 dobson unit. Itu berarti ozon bumi hanya setebal 1,2 milimeter dan itu hanya di bagian utara bumi. Mereka merasa bingung. Bumi yang mempunyai medan magnet yang besar itu sekarang hanyalah sebuah planet pasir.
Mereka menemukan sebuah sungai besar di daerah timur bumi. Mereka meneliti air tersebut dan mendeteksinya. Ternyata, air itu telah beracun oleh bahan kimia berbahaya. Albert sangat sedih melihat bumi yang hancur berantakan seperti itu. Ia meneliti dataran disana dan melihat ada gunung pasir yang tinggi. Dengan alat yang canggih, ia bisa melihat bahwa itu adalah gunung es yang tertutup badai pasir. Ternyata badai pasir di bumi sangat ekstrim. Menutupi seluruh permukaan bumi dan hanya beberapa daerah yang berair. Nama gunung es itu adalah .... EVEREST. Walau menjadi gunung tertinggi dahulu, tetapi sekarang gunung itu hanyalah sebuah bukit yang tinggi nya tak lebih dari 50 meter. Albert pusing dan ia beristirahat sebentar di dek kapal.
Setelah beristirahat, Albert meneliti makhluk hidup yang ada di sana. Ia penasaran apakah planet seperti itu mempunyai kehidupan. Disana, tempat itu, BUMI. Planet itu tidak bisa memiliki kehidupan. Albert berusaha mencari tapi tidak ada satupun binatang atau tumbuhan yang bisa hidup di sana. Hanya mikroorganisme kecil yang bisa bertahan. Yang lainnya, MUSNAH. Sungguh planet yang malang. Apakah manusia yang mengubah Bumi? Itulah pertanyaan Albert yang terus ada di kepalanya.
ns 172.71.254.102da2