Sebenarnya aku tak begitu mau ikut campur dengan masalah orang tuaku. Namun, karena mereka setiap malam selalu bertengkar, aku jadi ingin ikut campur masalah mereka. Aku sudah menduga, melihat Mama selalu berangkat pagi pulang malam. Tidak mungkin, Papa akan meresponnya dengan baik-baik saja.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡThw5kIlA7k
Pusing kepalaku mendengar orang setiap hari berantem, sampai-sampai aku terganggu saat aku mengerjakan proyekku. Geram banget sih, rasa-rasanya aku ingin keluar begitu saja dari rumah ini. Rumah ini sudah tidak memberiku ketenangan sama sekali.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75NzvtI3nO
"Kalian kenapa sih? Setiap malam berantem kayak gini? Malu didengar Mbok Darmi sama Pak Salim," kataku penuh emosi.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMwH6hvWfv
Aku pergi begitu saja keluar dari rumah, kubanting pintu depan rumahku dengan keras. "Anak kurang ajar!" Kudengar Mama memakiku, namun aku sama sekali tidak peduli.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxOsN2SNGq
Kesal banget, kepalaku rasanya ingin meledak. Akhir-akhir ini permalasahanku datang bertubi-tubi. Dari perjodohanku dengan Akbar, Mama yang mengecewakan aku, teror orang misterius itu dan yang terakhir harus melihat mamaku dan papaku berantem setiap hari.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCvBY894Md
Sekarang aku hanya memakai kimono putih selutut, lengan pendek tanpa hijab dan cadar. Aku tidak peduli dengan penampilanku, karena kepalaku sudah terlalu pusing menanggung beban yang terus-terusan datang silih berganti.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPnFztJfgM
Kudekati pos satpam, dengan membawa dua kaleng kopi instan.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8vzkEEMqhB
"Hai, Pak!" kataku pada Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyaLMWiCfH3
"Eh, Non Farisha... Ada apa?" tanya Pak Salim yang menatapku dari bawah sampai atas tanpa berkedip.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVywNSWrJk3
"Pusing, Pak. Denger Papa sama Mama berantem," kataku sambil menyodorkan sekaleng kopi instan.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcEZWIL0A0Z
"Terima kasih, Non," kata Pak Salim sambil menerima sodoran sekaleng kopi instan.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbw3fyOkwER
"Boleh aku duduk di sini, Pak?" tanyaku pada Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡioCi1JuWaA
"Ah, Non Farisha. Ya tentu bolehlah, Non kan bosnya, hehe," kata Pak Salim terkekeh.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kCc6fbbpL
"Panggil Farisha aja, Pak. Nggak usah pake, Non! Nggak enak dengernya kan?" kataku pada Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWU3tolLhMI
"Eh... Anu... " kata Pak Salim, sepertinya Pak Salim sedang salah tingkah.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQqPHsnp0r
"Biasa aja kali, Pak. Nggak perlu sungkan kayak gitu!" kataku ke Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa43XQXh3Qy
"Takut dibilang kurang ajar, Non. Nanti kalo Papa Mama, Non Farisha dengar saya manggil nama doang gimana?" tanya Pak Salim dengan wajah khawatir.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwI3ychs6Aq
Kuembuskan nafas panjang, "Ya udah, panggil aku apa aja. Tapi jangan panggil aku, Non ya Pak!" kataku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi74wP2LowX
Kenapa aku tidak suka dipanggil, Non karena aku risih saja. Rasa-rasanya feodal banget, toh aku dan Pak Salim setara. Tidak pantas juga, memanggilku dengan panggilan yang seakan kita dipisahkan oleh kasta. Dan status sosial bukanlah kasta, lebih dari sekedar perbedaan status sosial ekonomi saja.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrb3g5Ob02s
Tak ada, orang yang terlahir miskin tanpa bisa mengubahnya. Tak ada juga orang terlanjur kaya, tanpa kerentanan untuk jatuh ke status sosial di bawahnya.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcizEIiF8fz
"Saya panggil Cici aja boleh?" tanya Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTbCpmavLQ1
"Nah, lebih baik gitu, Pak," kataku dengan tersenyum.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE31pKlnorK
Kulihat Pak Salim terlihat kikuk duduk di sampingku. Sampai-sampai Pak Salim tak mengucapkan satu patah kata pun, untuk memulai obrolan kecuali menanggapi obrolanku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmiKQaWhVK1
"Kopinya diminum, Pak!" kataku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEprbEygdA6
"Eh, iya Ci... " kata Pak Salim dengan malu-malu, sambil meneguk kopi kalengan yang aku berikan tadi.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRD7C1VTxnP
"Aku kesel banget, Pak. Tiap hari kudu denger orang tuaku berantem... " kataku dengan wajah murung.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTTneEa9Oe
"Namanya juga rumah tangga, Ci. Nggak mungkin terus-terusan adem ayem juga kan?" tanya Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡygSKmdbDr8
"Bener sih, Pak. Tapi kalo berantemnya tiap hari, bikin stress juga, Pak," kataku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsRRMEyxMIx
"Iya, saya paham, Ci... " kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRllLGvUOso
"Aku jadi takut buat nikah, Pak. Tapi aku udah terlanjur dilamar orang," kataku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6IJeXxsurz
"Kenapa takut? Kan setiap orang bakal nikah juga, Ci... " kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPv8pXI68Yc
"Engga dong, Pak. Nikah itu hak, bebas-bebas aja sih, kalo misal mutusin nikah atau nggak nikah," kataku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCK4gknzTxF
"Kalo di kampung saya, pamalih gadis nggak nikah-nikah, Ci. Bakal dicap perawan tua," kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLKwAqpbIt
"Nah, pemahaman kayak gitu Pak, yang aku nggak setuju," kataku dengan antusias.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjkm3PcBx1
Pak Salim menatapku dengan mengernyitkan dahinya. Sepertinya ia tidak begitu paham dengan apa yang aku katakan. Atau mungkin, tak bisa sepaham dengan pola pikirku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3ywqAiBeL
Lalu kulihat Pak Salim mengembuskan nafas panjang. "Ternyata beda ya, cara mikirnya orang kampung sama orang kota yang berpendidikan tinggi, hehe," kata Pak Salim dengan terkekeh.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzc0wDxdJj
"Ah, nggak juga, Pak. Aku yakin, ada orang kampung yang cara mikirnya kayak aku, Pak," kataku dengan menatap ke arah Pak Salim sambil tersenyum ramah.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXmwi3eOtL
"Saya nggak yakin, Ci. Soalnya banyak banget di kampung saya yang nikah muda, gara-gara sering diejekin sama tetangga karena nggak nikah-nikah. Apalagi yang pacaran bertahun-tahun, pasti disuruh cepat-cepat nikah supaya nggak terjerumus ke zina," kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0fdTmz05t
Mendengar cerita Pak Salim, aku tersenyum. Ya karena pola pikir seperti itu sebenarnya tidak hanya di kampung-kampung, di kota besar pun juga banyak banget. Meski orang itu berpendidikan tinggi dan terbiasa dengan gaya hidup urban. Namun, pikirannya mundur ke belakang karena terlalu relijius.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qHyQHsuvB
Tidak hanya tentang pandangan negatif pada perempuan yang melajang. Namun, juga pandangan buruk pada mereka yang memutuskan childfree atau tidak mau memiliki anak. Memang susah, mengubah pola pikir masyarakat yang sudah mengakar.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Egy6dLdaP
Kutatap Pak Salim dengan tersenyum, "Jadi gimana menurut, Pak Salim. Apakah perempuan yang nggak menikah itu buruk?" tanyaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZs2kLc9ILE
"Aduh, Ci... Saya takut salah jawab... " Kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfijxy07JEi
"Santai aja kali, Pak! Bebas berpendapat apa saja..." kataku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2tuxBLNn3j
"Gimana ya, Ci. Di umur saya yang sudah kepala 5 kayak sekarang, mata saya baru kebuka setelah mendengar Cici tadi. Masuk akal sih, saya sependapat sama pendapat Cici," kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObUN8q29lF
Kutepuk paha Pak Salim dengan telapak tanganku. Sekilas Pak Salim tersentak kaget sambil menatapku. Lalu aku tersenyum menatapnya.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlIRFGFtjfz
"Stress banget aku, Pak. Sebenarnya tadi pengen keluar, tapi nggak tau mau keluar kemana. Makanya aku ajak ngobrol Pak Salim."
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0rityojljP
Pak Salim menatapku dengan bingung, karena tanganku masih berada di pahanya.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLWaP2LWiJC
"Diminum, Pak kopinya!" kataku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEo7xtJcj1w
"Eh, iya, Ci." Kulihat Pak Salim tersentak dari lamunannya.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcsPoeLEbUD
"Hehe, Pak, Salim melamun ya?" tanyaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWEL13i6ebN
Tangan Pak Salim menggaruk-garuk kepalanya, "Hehe, maaf, Ci... " kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡET1KML9aKw
"Ngomong-ngomong, Pak Salim punya berapa istri di kampung?" tanyaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7s5J5YR2de
"Satu aja, Ci. Nggak kuat buat nikah lebih dari satu, haha," kata Pak Salim ngakak.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCfPMIg6MUE
"Nggak kuat gimana, Pak?" tanyaku dengan wajah menyelidik.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vcEhgGg79
"Hehe, Cici natapnya kok kayak gitu?" tanya Pak Salim dengan cengengesan.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSGAGM9Tmk
"Hahaha, Pak Salim kenapa sih? Aku nggak gigit kok, Pak. Jadi kenapa nggak poligami aja?" tanyaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCjHw7LRqm
"Nggak kuat aja sih, Ci... " kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡteu1tXa5X3
"Ekonominya atau... ?" tanyaku sambil melirik ke arah selangkangannya.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLjBOiirKF
Kulihat perubahan di wajah Pak Salim. Keringatnya mulai menetes deras dari dahinya. Dan yang lebih mengejutkan lagi selangkangan Pak Salim pun menggembung besar. Dalam hati aku ingin tertawa, padahal aku tak punya niat macem-macem. Hanya ingin ngobrol biasa saja dengan Pak Salim, karena stress gara-gara Papa dan Mama berantem.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaIv2a4KrCw
"Pak... Pak!" kataku dengan menatap wajah Pak Salim menyelidik karena Pak Salim kembali melamun.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVYcwa4zcU
Lagi-lagi Pak Salim tersentak kaget, sambil tertawa cengengesan.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1f0thDZZl
"Pak Salim ngelamun mulu ih," kataku dengan suara manja.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnC58ZQTDD
"Haha, maaf, Ci... " kata Pak Salim dengan tawa salah tingkah.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ84lVQTq3O
"Pak Salim lagi ada masalah juga?" tanyaku, dengan tangan yang masih di paha Pak Salim dengan sedikit meremasnya.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0FykPdKuv
"Maaf, Ci. Tangan Cici... " kata Pak Salim sambil melirik tanganku yang berada di pahanya.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH40uK2NVwS
"Hihi, maaf, Pak. Nggak sengaja," kataku. Sebenarnya memang sengaja, hanya sekedar iseng saja sih.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYQYTcxYWbU
Lalu aku menyandarkan punggungku ke tembok, yang membuat tubuhku semakin tegak. Dan dadaku menjadi lebih membusung. Sekilas aku melirik ke arah Pak Salim, yang sesekali melirik ke arahku. Kucoba menoleh ke arah Pak Salim dengan tersenyum. Pak Salim pun salah tingkah, yang mengetahui aku sedang memergokinya sedang menatap ke arahku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0iPFEsz2Fs
"Maaf ya, Pak. Tadi males buat make hijab sama cadar," kataku tiba-tiba.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlp9AuJVb4u
"Nggak apa-apa, Ci... " kata Pak Salim senyum-senyum sendiri sambil melirik ke arahku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZG5r7kS9Hu
Sambil menegakkan tubuhku, rambutku yang panjang terurai ke depan kuikat.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5egjgWmPL
Kulirik Pak Salim yang berada di sampingku. Berkali-kali kulihat, Pak Salim menelan ludah. Terlihat dari jakun Pak Salim yang naik turun.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4dyvxi86Ns
Mata Pak Salim kini fokus ke leherku yang terbuka dan tengkukku. Atau mungkin lengan dan ketekku yang terbuka, aku tidak tau.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgoGITbTF3
Mendapat tatapan seperti itu dari Pak Salim, aku tidak marah. Toh, aku sengaja. Bukan karena ingin menggodanya, hanya sekedar untuk pelampiasan stressku saja.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOoO2NbbpLZ
"Dingin ya, Pak," kataku tiba-tiba, yang membuat Pak Salim yang awalnya melirikku membuang muka karena tersentak.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLOKRiqxvkf
"Kalo Cici mau masuk ke dalam rumah, nggak apa-apa lho, Ci. Saya nggak apa-apa sendirian," kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Jsu4L8Xl2
"Nggak ah, aku males masuk ke dalam rumah. Masih denger Papa sama Mama berantem nggak sih, Pak?" tanyaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtjxfIngVz
"Punten, Ci. Pendengaran saya nggak begitu peka," kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDNyMVmTqNb
"Oh, nggak apa-apa, Pak," kataku yang kembali menaruh telapak tanganku ke paha Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwB96tUQGS
Kulirik Pak Salim, Pak Salim hanya diam saja tanpa penolakan seperti tadi. Lalu aku bangkit dari dudukku untuk menutup pintu pos satpam.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlY2lykQNiP
"Aku tutup aja ya, Pak? Dingin" tanyaku yang kini kembali duduk di samping Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIU3wtHPBUt
"Eh, emm... Iya, Ci," kata Pak Salim terlihat gugup.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhI4G8n9f2
"Hihihi, Pak Salim kok gugup gitu sih? Santai aja kali Pak! Aku nggak kayak Papa sama Mama kok" kataku sambil duduk lebih mepet ke samping tubuh Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL159BCngOr
"Anu... Anu... " kata Pak Salim yang membuat aku tertawa ngakak.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXp4sltZyNc
"Hahaha, Pak Salim kenapa grogi sih? Ya ampun," kataku yang tertawa terpingkal-pingkal.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdd20ME2WS1
"Hehe, Cici sih... " kata Pak Salim tak melanjutkan kata-katanya.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukTiNjrPkv
"Aku kenapa, Pak?" tanyaku sambil mencondongkan tubuhku ke tubuhnya. Jadi bagian tubuh atasku, dari dada sampai perut menempel ke lengan Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6tzgJaEhMp
"Cici godain saya terus... " kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaBLo7BvzZ
"Hihihi, kok tau sih, Pak kalo aku godain Pak Salim terus?" tanyaku sambil mendekatkan wajahku ke telinga Pak Salim, dengan berbisik.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG1i6M7bQoE
"Tuh kan... Cici godain saya mulu... Saya takut khilaf, Ci," kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3Zy1v138s
"Kenapa takut?" tanyaku dengan posisi yang masih seperti tadi. Tidak hanya berbisik, namun aku sedikit mendesah lirih.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mqLoja7wc
"Ci, maaf, Ci. Saya benar-benar takut, kalo sampe ketauan papanya Cici," kata Pak Salim mendorong tubuhku perlahan. Kulihat, Pak Salim hati-hati menyentuhku karena salah sedikit akan menyentuh dadaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICKi3S6L1I
Kutegakkan kembali tubuhku, lalu tertawa terpingkal-pingkal. "Hihihi, Pak Salim lucu. Muka Pak Salim sampe merah gitu kayak udang rebus."
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KVW8YAE47
"Cici, ngerjain saya... " kata Pak Salim yang mukanya terlihat kesal.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1drkMrWaQT
"Hihi, maaf ya, Pak. Aku cuma pengen bercanda aja. Soalnya aku akhir-akhir ini sering stress, cuma dengan cara ini aku bisa terhibur, Pak," kataku yang kembali serius.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmBwjhZOqk1
Pak Salim menatapku dengan wajah serius, "Saya paham, Ci... " kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjvSvCPsTh
"Terima kasih ya, Pak. Muah," kataku sambil mencium pipi Pak Salim lalu bangkit berdiri dan membuka pintu pos satpam lalu berjalan keluar dari pos satpam.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnkjGIJ8b9
Saat aku sudah melangkah agak menjauh, Pak Salim memanggilku. "Fa..."
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGNQ31FDrMB
"Eh iya... " Aku benar-benar tersentak kaget karena Pak Salim memanggilku hanya dengan namaku saja.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFl3ku3vUXQ
Aku tersenyum menatapnya, lalu aku kembali ke pos satpam. Setelah aku mendekat, Pak Salim memelukku dengan tubuhku sedikit terangkat ke atas karena Pak Salim menggendongku, sambil tangannya menutup pintu pos satpam.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwhREXZln5X
Sekarang aku dipepet Pak Salim ke tembok, dengan tak henti-henti mencium pipi, telinga dan leherku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSMJ39ubI9
"Pak, tunggu dulu!" kataku sambil mendorong tubuh Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡso4JCit80f
Wajah Pak Salim berubah, seperti ketakutan. "Maaf, maafin saya, Ci... " kata Pak Salim mundur ke belakang.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJB8XWazktS
Melihat Pak Salim menyesal, kubiarkan saja Pak Salim dengan penyesalannya. Aku hanya meresponnya dengan tanganku yang aku lipat di dada sambil tersenyum.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwEWIEjUPrl
"Maaf, Ci. Maaf, saya khilaf. Jangan pecat saya!" kata Pak Salim semakin ketakutan.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡluVmSxtbai
Aku tak kunjung menjawab, hanya tetap meresponnya dengan tersenyum saja. Di dalam hati, aku senang dengan perlakuan Pak Salim. Namun, sayang keberanian Pak Salim hanya berlangsung singkat.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRatDcIHEH6
"Hoam, aku ngantuk, Pak. Boleh nggak aku tidur disini? Males tidur di kamar," kataku sambil menutup bibirku saat aku menguap.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2IPeeFOU8p
"Eh... Jangan, Ci. Nanti kalo ketauan papanya Cici gimana? Saya takut!" kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7M3oieiUVq
"Tenang aja, Pak. Papa nggak bakal cariin aku kok, muah. Ayok temenin aku tidur!" kataku sambil berjinjit untuk mencium ujung bibir Pak Salim, lalu kugandeng tangan Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcIUwDWhs1
"Saya, harus jaga malam, Ci... " kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmbfXxgUqK
"Ya udah, Pak Salim jaga aja! Aku mau tidur disini... " kataku yang mulai rebah di atas kasur lipat, lalu kutarik selimut untuk menutupi tubuhku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYRQuwURQ2
Kulihat Pak Salim hanya melihatku dengan termangu, tanpa sepatah kata pun yang terucap.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LkvPJ9Bto
"Pak Salim kenapa liatin aku terus? Mau bobo juga?" tanyaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyh4hps5qBa
"Nggak, Ci. Cici tidur aja! Biar saya yang jagain..." kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ahgC23Qwc
"Yakin? Nggak mau boboin aku?", tanyaku sambil mengambil kondom dari sakuku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuopQnFakGE
Mata Pak Salim terbelalak saat aku menunjukkan kondom ke arahnya.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoglEJIlOGZ
"Beneran, nggak mau?" tanyaku menggoda dengan suara genit.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9hkr0Xc2j0
Berkali-kali Pak Salim celingak-celinguk, melihat ke luar pos satpam. Entah itu di dalam atau di luar halaman rumahku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiknqcoNEK3
"Maaf, Ci. Saya takut..." kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxL4rF7xNAp
"Takut? Tapi mau kan? hihi," tanyaku menggodanya.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRT2FSQWh98
"Cici godain saya terus..." kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhxmYZAMMz
"Hihi, mau nggak nih? Aku taruh sini ya, Pak kondomnya. Kalo Pak Salim pengen boboin aku, bangunin aja aku! Aku bobo dulu ya Pak, hoam," kataku pura-pura tidur sambil menunggu respon dari Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXIN5LtwvK
Kutunggu Pak Salim, namun Pak Salim tak kunjung mengambil kondom yang aku taruh di kursi. Kesal banget rasanya, padahal aku sudah mengorbankan harga diriku agar Pak Salim mau have sex denganku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtggBXAioIp
Aku tak peduli dengan keperawananku. Toh, bisa saja aku sudah tak lagi perawan karena aku sering memakai dildo saat masturbasi. Jadi tidak ada bedanya, mau aku have sex dengan Pak Salim atau tidak. Keperawananku sudah hilang oleh dildoku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlstMFwbSf
Sayangnya, penantianku sia-sia. Pak Salim sama sekali tak menyentuhku. Padahal semua ini kulakukan untuk sekedar menghilangkan stress yang menderaku. Aku butuh pelampiasan. Dan tak cukup hanya sekedar masturbasi saja.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzGbyb3sjm
Baru saja aku menutup mataku dengan tidur lebih dalam, kurasakan ada yang mengganjal di selangkanganku. Ada perasaan aneh yang tiba-tiba muncul. Perasaan baru, yang belum aku kenali sebelumnya. Kucoba membuka mataku, aku benar-benar terkejut.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡomtHLK8vNl
Sekarang aku yang dalam kondisi telanjang bulat, dengan kaki mengangkang sedang disetubuhi oleh Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQUe7RKhwK
Tanganku meremas kasur lipat dengan erat, kurasakan perasaan nikmat yang menstimulus syaraf-syarafku. Kugigit bibir bawahku, menahan sesak dari penis Pak Salim yang menerobos masuk lebih dalam dan bergesekan dengan dinding-dinding vaginaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1Cp251eeT
"Aaaahhh, Pak."
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmcdF0ITij
"Ah ah ah, aahhhh."
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyOG11uOdbd
"Enak, Ci?" tanya Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtBUDQFsG4V
Tak kujawab pertanyaan Pak Salim. Aku hanya membuang muka dengan tersenyum, lalu mengangguk.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs1FLLhhdTk
"Makasih ya, Ci. Udah ngasih keperawanan, Cici ke saya," kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrG9Fqt367o
"Keperawanan?" kataku dalam hati.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW9Q8slLhX2
Mendengar kata Pak Salim, jantungku berdetak dengan kencang. Kupikir, aku tak lagi perawan karena aku sering masturbasi menggunakan dildo milikku. Entah kenapa persetubuhanku sekarang menembus hatiku. Ada perasaan yang mengikat dan rasa takut jika Pak Salim meninggalkanku. Aku tak tau perasaan apa yang mempengaruhi perasaanku sekuat ini. Yang kutahu, have sex hanyalah have sex. Sebatas pemuasan nafsu tanpa melibatkan perasaan. Namun, semua yang aku alami sekarang bertentangan dengan apa yang kupahami sebelumnya. Setiap kali penis Pak Salim menerobos masuk ke dalam dan bergesekan dengan dinding vaginaku. Kupejamkan mataku, menikmati penyatuan antara perasaan mendalam dan nafsu. Kupegang tangan Pak Salim. Pak Salim sepertinya tau apa yang kumau. Lalu tangan Pak Salim menggenggam erat tanganku, dengan jari-jari kita menyatu.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXkUnqEwH1V
"Pak..."
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyalt1duLbX
"Iya, Ci?" tanya Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtr8hJrXTv7
"Setelah ini, jangan pernah tinggalin aku ya, Pak!" kataku sambil menahan rasa nikmat yang masih terus menstimulasi syaraf-syaraf dinding vaginaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBx6FE6rxU9
"Pasti, Ci..." kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXEbtus8rp
"Meski nanti aku udah nikah, jangan pernah tinggalin aku ya!" kataku menghiba.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKnzurLtKf
"Saya akan berusaha..." kata Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCds3zPBb2
"Lepas kondomnya, Pak!" kataku yakin.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeOCWuuz6NT
Mata Pak Salim terbelalak, seakan menyiratkan perasaan tak percaya, "Maksudnya, Ci?" tanya Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3FL1EzBZQo
"Aku mau ikatan kita, terikat lebih erat, Pak," kataku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡks5VTN2Sw9
Tanpa memohon kedua kali, Pak Salim mengerti apa yang kumau. Pak Salim mencabut penisnya dari dalam vaginaku. Lalu melepas kondom dari penisnya.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNu1etUeZ5k
"Aaaaahhh..."
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2crNwtthdI
Penis Pak Salim kembali menerobos ke dalam lubang vaginaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6pJzlzu1m
"Ah ah ah ah, aaaah..."
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzgwRgy4O0
"Hamili aku, Pak!"
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxmMtn4KiKA
"Aaaaaah..."
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRtpQjdoNB
"Kita akan bikin baby, Pak!" kataku tersenyum.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXNlgNm0ktU
"Iya, Ci..." kata Pak Salim sambil merapikan rambutku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡciVEhHljhx
"Panggil aku, Farisha, Pak!" kataku memohon.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4LRduH76k
"Iya, Fa," kata Pak Salim yang kini mulai melumat bibirku sambil terus memompa lubang vaginaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRk1Rpknfj7
Kakiku kukaitkan ke pinggul Pak Salim, kunikmati setiap sensasi yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJzFWX0oZQA
Kurasakan orgasmeku yang pertama mulai tiba. Lalu disusul oleh Pak Salim yang ejakulasi di dalam vaginaku, dengan sperma memenuhi rahimku. Terasa panas, menyentuh syaraf-syaraf dinding vaginaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqaCk08IHh
Kulihat lubang vaginaku, menganga lebar. Dengan sperma yang meluber keluar.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZr0OTB7Of
Pak Salim berguling ke sampingku, dengan penis jumbo yang menegang keras.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcSR033i2v
"Kok masih tegang sih, Pak? Hihi. Pak Salim masih mau lagi?" tanyaku.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcNpsD82rSB
"Boleh?" tanya Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfSFMY2VSNc
Kujawab dengan tersenyum saja, sambil mengangguk. Dalam hati, aku tak peduli jika aku menginginkan Pak Salim yang masih memiliki istri. Toh, pada akhirnya Pak Salim pasti memilihku. Dan begitu juga dengan Akbar, aku tak peduli dengannya. Aku yakin, aku akan hamil anak Pak Salim.
4489Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmZVM9ehrgv
Ini langkah awalku, Akbar. Saat kita menikah nanti, hatiku sudah terikat oleh laki-laki lain. Ia bukan Aldo, bukan Doni, bukan Aris dan Riswan. Ia satpamku sendiri, yang mengambil keperawananku.
然後按「加至主畫面」