
Hari ini aku begitu lelah banget karena harus mengejar deadline proyek yang aku kerjakan. Meski aku tak pergi kemana-mana, karena kerjaku fleksibel bisa dimana saja. Namun, aku males saja untuk beranjak dari tempat tidurku. Dan di dalam kamar, aku tak harus ribet-ribet memakai outfitku yang serba berlapis. Dari ciput, handshock, kaus kaki, celamis sampai di dalam dress panjangku yang masih berlapis tanktop.
6372Please respect copyright.PENANAcvcDsgMUok
Kadang aku merasa aneh aja sama diriku sendiri, meski outfitku khas akhwat bercadar. Namun, gaya hidupku sama sekali tak mencerminkan akhwat bercadar. Bukan berarti aku ateis, naudzubillah banget deh. Aku masih takut sama ancaman neraka, jangankan meninggalkan sholat, makan babi yang remeh saja aku takut.
6372Please respect copyright.PENANAGcjjaQ1kCT
Namun, jangan dipikir aku sering mabok atau merokok. Najis banget deh, aku sama sekali tidak seperti itu. Semenjak aku lostcontac sama genkku, aku memang jadi sedikit alim. Hanya saja, perubahanku tidak serta merta mengubah kepribadianku yang hedon. Karena perubahan penampilan, akhirnya gaya hidupku yang hedon aku ubah. Yang awalnya aku sering berpetualang mencari kepuasan seksual, kuubah menjadi pencandu berat pornografi.
6372Please respect copyright.PENANAgpxtPbWP9e
Sampai-sampai koleksi toys sexku terkumpul banyak di lemari. Tentang keperawanan, sebenarnya aku tidak yakin aku masih perawan. Namun seingatku, aku tak pernah memasukkan dildo sampai masuk ke dalam vaginaku. Paling-paling hanya kepalanya saja yang masuk ke dalam vaginaku, itu pun tidak sepenuhnya masuk juga.
6372Please respect copyright.PENANAteWzKLCppG
Ah, memikirkan tentang hasrat seksual kadang membuatku bosan. Hidup bukan sekedar tentang sex bukan? Dan hari ini, yang aku rasakan justru perasaan rindu. Entah kenapa aku merindukan Aldo, namun, aku masih malu untuk memulai chat lebih dulu. Sebenarnya aku bukan perempuan yang sepolos itu sih, perasaan maluku bukan berarti sikap naif seperti akhwat bercadar di luaran sana, sama sekali tidak.
6372Please respect copyright.PENANA4eur2aeE2x
Aku pikir, kebanyakan akhwat bercadar di luaran sana itu naif. Kadang ada cowok yang mengungkapkan perasaannya, namun si akhwat justru risih dan sakit hati. Jika itu aku, aku akan menghargai si laki-laki itu. Bahkan mungkin, aku justru mengapresiasinya karena ia sudah berani mengungkapkan perasaannya. Meski yang sebenernya, tidak ada perasaan apa pun ke cowok itu. Setidaknya menghargai, tidak malah membuat si cowok yang sudah berani mengungkapkan perasaannya menjadi berbalik membenci.
6372Please respect copyright.PENANAURU67zIHAY
Sama sekali, aku tak mau semacam itu. Karena aku tak mau, apa yang aku lakukan berbalik pada diriku. Namun, untungnya aku sama sekali tidak pernah seperti itu. Bahkan saat Aldo, Doni, Aris dan Riswan mengungkapkan perasaannya, aku sama sekali tak bilang jika aku merasa risih.
6372Please respect copyright.PENANARK4JWpZsci
Aku sudah mengantisipasinya sih. Seandainya aku merasa risih, yang aku lakukan adalah berpura-pura menghargainya. Setidaknya aku tak membuat hati mereka sakit. Yang jelas, aku tidak mau dicap sebagai cewek jahat. Apalagi di mata sahabat-sahabatku, karena reputasi bagiku itu penting.
6372Please respect copyright.PENANASTt7NkEevU
Sekarang aku hanya ingin rebahan di atas ranjang, setelah proyekku sudah 1/4% aku seleseikan. Namun, perutku tak bisa bohong karena sejak tadi pagi aku belum makan.
6372Please respect copyright.PENANAy5u0tDApCJ
Kulihat jam di hpku, sudah menunjuk jam 15.00. Kucoba keluar dari kamarku, sambil menguap dengan sedikit meregangkan otot-otot tubuhku yang kaku.
6372Please respect copyright.PENANAzCUpA7nA1V
Dengan masih menggunakan kimono pendek, tanpa hijab. Aku turun ke lantai bawah. Setelah aku sampai ke lantai bawah, rumahku terlihat lengang.
6372Please respect copyright.PENANAxohguJ7xTv
Dimana sih Mama?
6372Please respect copyright.PENANArnCeO9J4Ib
"Mbok! Mbok!"
6372Please respect copyright.PENANAgSKZ447Npv
Kulihat asisten rumah tanggaku yang bernama Mbok Darmi berlari ke arahku, "Iya, Non. Ada yang bisa Mbok bantu?" tanya Mbok Darmi.
6372Please respect copyright.PENANA7qvGXuN68B
"Rumah kok sepi sih? Mama kemana Mbok?" tanyaku.
6372Please respect copyright.PENANAGHbu6PImvT
"Maaf, Non. Mbok, nggak tau."
6372Please respect copyright.PENANAM9SlgrRQ9l
"Dimana sih Mama?" pikirku kesal.
6372Please respect copyright.PENANAyeVGQJynul
"Ya udah, Mbok nggak apa-apa." Lalu aku berjalan menuju meja makan, "Mbok masak apa hari ini?" tanyaku.
6372Please respect copyright.PENANAmBfLyqp9uT
Melihat masakan di atas meja, aku tak selera. Apalagi aku sudah tiga tahunan tidak lagi makan daging.
6372Please respect copyright.PENANAisZd2GEqyB
"Nggak jadi makan, Non?" tanya Mbok Darmi.
6372Please respect copyright.PENANAsSgzxP4hxe
"Nggak, Mbok. Aku mau keluar dulu sebentar!" kataku.
6372Please respect copyright.PENANACwGaBJ2yXk
Kulihat dari wajah Mbok Darmi berubah menjadi wajah kecewa. Namun, aku sama sekali tidak peduli. Lagian aku tidak selera makan makanan yang tersaji di atas meja. Bukannya tak menghargai Mbok Darmi, namun aku tidak mau muntah saja karena harus memakan daging.
6372Please respect copyright.PENANAiQx7ZXqLzm
Lalu aku kembali ke lantai atas untuk berganti outfit tertutup. Seperti hari-hari sebelumnya, memakai outfit layaknya akhwat bercadar pada umumnya.
6372Please respect copyright.PENANAfr2sh00uJn
Sebelum aku pergi ke Indomaret untuk berbelanja, aku mematut diriku dulu di depan cermin. Meski aku tau, memakai parfum itu haram. Namun, aku mencoba rasional saja. Jika aku tidak memakai parfum, aku tidak mau orang-orang yang berpapasan denganku muntah-muntah.
6372Please respect copyright.PENANAAs9borthj5
Ngomong-ngomong, aku sudah mandi sejak tadi pagi. Jadi bukan karena aku tak keluar dari kamar, otomatis aku tak mandi. Aku orangnya perfeksionis sih, yang selalu memperhatikan penampilan meski di dalam kamar sekalipun. Apa kata dunia coba? Cewek semanis, seimut aku bau badan? Bakal hancur dunia ini. Hihihi, lebay banget aku.
6372Please respect copyright.PENANAGN6udiE48Y
"Mbok aku keluar sebentar ya!" kataku sedikit berteriak.
6372Please respect copyright.PENANA1EejsGDQTD
"Oh iya, Non," kata Mbok Darmi.
6372Please respect copyright.PENANAGeOd85PcVg
Karena letak Indomaretnya dekat, hanya beberapa meter dari rumahku. Jadi aku tidak membawa mobilku. Seperti biasa aku mengendarai motor maticku untuk keluar rumah.
6372Please respect copyright.PENANAw5NYzLZFVD
Sebelum aku keluar dari gerbang rumahku, satpam rumahku berlari untuk membukakan gerbang rumahku. "Terima kasih ya, Pak!" kataku ramah.
6372Please respect copyright.PENANAmPKuFgHAZL
"Sama-sama, Non!" kata satpamku.
6372Please respect copyright.PENANAPcRN3KKnjz
Setelah aku keluar dari gerbang, aku tak langsung beranjak dari depan gerbang rumahku. Rasanya fresh banget udara hari ini. Kuhirup dalam-dalam udara yang menerpa wajahku sambil aku menutup mataku.
6372Please respect copyright.PENANAqMZyGNwAti
"Non, kenapa?"
6372Please respect copyright.PENANApjg16FfsZD
Aku kaget, tiba-tiba satpam rumahku berdiri di sampingku. "Eh, Pak Salim. Hehe," kataku sedikit salah tingkah.
6372Please respect copyright.PENANAGzdFbciShH
"Non, nggak apa-apa kan?" tanya Pak Salim.
6372Please respect copyright.PENANAYoknUjgZi6
"Hehe, nggak apa-apa kok, Pak. Ya udah aku pergi dulu ya, Pak," kataku dengan menahan malu.
6372Please respect copyright.PENANAqMogTijjCo
Siyal banget, padahal aku baru saja ingin menikmati udara segar. Ya mungkin terkesan aneh, namun aku tak peduli sih. Lagian jarang banget aku keluar rumah, karena aku males saja keluar rumah kecuali jika ada keperluan mendadak seperti sekarang, belanja di Indomaret.
6372Please respect copyright.PENANA6FlXoprm81
Setelah cukup jauh dari rumahku, aku senyum-senyum sendiri. Untung saja itu satpamku, jika itu orang lain pasti aku malu banget.
6372Please respect copyright.PENANA8LU6rsEX5M
Tak sampai satu menit, aku sudah sampai di depan Indomaret. Belum juga aku masuk ke dalam Indomaret, hpku bergetar.
6372Please respect copyright.PENANA1DuHhot0zy
Drrrrt, drrrrrt.
6372Please respect copyright.PENANAIXRoxoW7OP
Kesal banget sih. Aku males saja saat keluar rumah begini harus diganggu oleh dering hp dan semacamnya. Terpaksa aku mengambil hpku, lalu aku lihat layar hpku. Seketika mataku melotot menatap layar hpku. Shock banget rasanya, lagi-lagi aku dikirimi photo tak senonoh dengan caption "Kangen nggak, Fa sama kontolku?" Padahal posisiku sekarang sedang berada di luar rumah. Dadaku rasanya tiba-tiba sesak, aku begitu kesal dengan orang ini.
6372Please respect copyright.PENANAUYaMZ4R2AA
"Aku tau siapa kamu. Kenapa sih, kamu teror aku kayak gini?" tulisku.
6372Please respect copyright.PENANAo0FfmWwO16
"Hahaha, aku nggak lagi neror kamu, Fa. Kamu jangan salah paham dulu," tulis orang itu.
6372Please respect copyright.PENANAVy2yLRe7m7
Dengan perasaan kesal kubalas chat itu, "Kamu itu nggak tau diri ya. Harusnya kamu sadar, yang kamu lakuin itu biadab. Kenapa kamu masih menerorku dengan photo tak senonoh kayak gitu?" tulisku.
6372Please respect copyright.PENANAJqIgJru6YZ
"Hahaha, aku udah bilang, aku nggak lagi neror kamu, Fa. Kontolku kangen sama kamu, Fa. Kamu nggak kangen sama kontolku?" tulis orang itu.
6372Please respect copyright.PENANA8v8iFfZ3WS
"Bajingan! Apa mau kamu sih?" tulisku.
6372Please respect copyright.PENANAX3rNEXROGk
"Aku cuma mau, kamu kenalan sama kontolku, Fa. Gimana kamu suka nggak sama kontolku?" tulis orang itu.
6372Please respect copyright.PENANAGv8JVi4gB3
Membaca chat orang itu, mataku refleks menatap photo yang dikirim orang itu. Glek, aku menelan ludah melihat photo penis di layar hapeku. Ukurannya jauh lebih besar dari punya Aldo, Doni, Aris dan Riswan. Panjang dan diameternya sangat jumbo. Namun, pikiran warasku kembali mengambil alih. Aku bukan perempuan rendahan yang bisa dilecehkan seperti ini.
6372Please respect copyright.PENANAi0rmXdw8Jb
"Nomor kamu bakal aku blokir. Dan jangan ganggu aku lagi!" tulisku.
6372Please respect copyright.PENANAhthkpoZyQe
Lalu kunonaktifkan hpku. Aku pun berusaha melupakan apa yang baru saja terjadi dan fokus belanja kebutuhanku.
6372Please respect copyright.PENANAHYR8P6lyNX
Di dalam Indomaret, pikiranku terbayang-bayang chat orang itu. "Gimana suka nggak sama kontolku?"
6372Please respect copyright.PENANAj7scuw5CR4
Mengingatnya aku begitu kesal, karena bayangan yang sempat menghentikan detak jantungku itu berubah menjadi perasaan jijik. Rasanya aku ingin muntah, memikirkannya. Bagaimana tidak, ada laki-laki yang serendah itu. Dengan tak punya malunya, mengirimkan photo kemaluannya kepada seorang perempuan.
6372Please respect copyright.PENANAcIILBcKbsl
Buru-buru aku belanja apa yang aku butuhkan, lalu pulang. Sesampainya di rumah, Pak Salim membukakan gerbang dengan ramah.
6372Please respect copyright.PENANAGidpoMjSLo
"Ini buat, Bapak. Biar nggak ngantuk," kataku memberi beberapa kaleng kopi instan.
6372Please respect copyright.PENANAy3YSyz60sI
"Wah repot-repot banget, Non. Terima kasih ya!" kata Pak Salim sambil tersenyum.
6372Please respect copyright.PENANAMrnYt44F1W
"Sama-sama, Pak. Ya udah, aku masuk dulu ya, Pak!" kataku.
6372Please respect copyright.PENANAQhYQ7DXs42
Sesampainya di dalam rumah, aku berpapasan dengan Mbok Darmi. "Mama udah pulang, Mbok?" tanyaku.
6372Please respect copyright.PENANA0vzstKdwSq
"Belum, Non," kata Mbok Darmi.
6372Please respect copyright.PENANAGfGtt2iMuJ
Mama kemana sih?
6372Please respect copyright.PENANAAb5r57sPBx
Lalu aku mencoba chat mamaku, "Mama kemana, kok sampai sekarang belum pulang?" tulisku.
6372Please respect copyright.PENANA1gQSHmaSP1
Namun kulihat, chatku hanya centang satu. Yang artinya Mama tidak membaca chatku.
6372Please respect copyright.PENANAyC28jobcdX
Huh, rasanya kesal banget. Dimulai dari orang misterius yang menerorku sampai Mama yang sampai detik ini belum pulang. Sesampainya di dalam kamar, kulucuti outfitku dan kugantikan dengan kaos pendek putih dengan hotpants.
6372Please respect copyright.PENANAdpnenSXu0j
Sekarang aku duduk di atas ranjangku, kembali mengerjakan proyekku. Sesekali kuteguk soda di dalam kaleng. Entah kenapa, saat kesal seperti ini justru aku lebih mudah mengerjakan proyekku.
6372Please respect copyright.PENANAWUIWPMrHI9
Hoam, rasanya ngantuk banget. Kulihat jam sudah menunjukkan jam 16.00. Pekerjaanku kujeda sebentar, untuk menunaikan sholat Ashar yang belum aku tunaikan.
6372Please respect copyright.PENANACXFunF2tdg
Saat aku selesai wudhu, hpku kembali bergetar. Kali ini tak lagi chat, namun panggilan video callku. Karena aku tau itu panggilan dari orang misterius itu, kehempaskan hpku ke atas ranjang.
6372Please respect copyright.PENANA63OJP5Ifri
Siyal banget, sholatku benar-benar tak bisa khusyu. Baru roka'at kedua, bayang-bayang chat dari orang misterius itu kembali terbayang. "Suka nggak sama kontolku?"
6372Please respect copyright.PENANAWsBEFHwQwz
Nafasku memburu, ingatan itu muncul dan muncul lagi. Bahkan saat aku ruku, "Suka nggak sama kontolku?"
6372Please respect copyright.PENANAHxFmT8aq1r
Ssssh, aaah... Tanpa sadar aku mendesah saat dinginnya AC menerpa punggung sampai pantatku yang sedang menungging, dengan teks chat yang melayang-layang di kepalaku. "Suka nggak sama kontolku?"
6372Please respect copyright.PENANA8oWqxHracq
Aku benar-benar tersiksa, namun kutahan sampai ke roka'at terakhir. Setiap aku ruku, teks chat itu kembali melayang-layang. Rasanya ada yang mengusap pantatku dengan tangannya. Kupercepat bacaanku sampai aku ke posisi tasyahud akhir.
6372Please respect copyright.PENANAz20BlEalu5
Assalamualaikum warahmatullahi.. Assalamualaikum warahmatullahi..
6372Please respect copyright.PENANAuxzRspmETh
Ssssh, ahhhh.. Tubuhku bergetar, aku tau apa yang terjadi pada tubuhku.
6372Please respect copyright.PENANAunmap74cwV
Tanpa melepas mukenaku, kuambil hpku yang terus-terusan bergetar. Benar-benar tak mau menyerah orang ini. Padahal panggilan video callnya tak aku hiraukan.
6372Please respect copyright.PENANAbxQdzJE1XJ
"Mau kamu apa sih?" tanyaku.
6372Please respect copyright.PENANAciQ2ND9Dey
Wajah orang misterius itu muncul di depan layar hpku, meski ditutupi dengan topeng.
6372Please respect copyright.PENANARZOnWh3mHJ
"Saling mengenal," kata orang itu.
6372Please respect copyright.PENANA5d1hIg8nrl
"Kamu pasti nggak waras deh. Obatmu abis ya?" tanyaku dengan nada emosi.
6372Please respect copyright.PENANAIQfPwhZtPf
"Hahaha, menarik. Kata-katamu tajem juga ya, Fa?" tanya orang itu.
6372Please respect copyright.PENANAJQhQAjgvYK
"Kenapa? Kamu tersinggung? Kalo kamu ODGJ seharusnya kamu masuk RSJ. Bukan malah neror orang kayak gini!" kataku masih dengan nada emosi.
6372Please respect copyright.PENANALG3GwZRkl3
"Hahaha, aku nggak bakal tersinggung, Fa. Yang terpenting buatku adalah bisa kenalan sama kamu," kata orang itu yang sudah melepas semua pakaiannya sampai telanjang bulat.
6372Please respect copyright.PENANAtBPpgAS8Gh
Sekarang aku melihat orang itu sedang memegang penisnya yang menegang panjang. Lagi-lagi aku menelan ludah berkali-kali, sambil kubuang mukaku.
6372Please respect copyright.PENANAQAjGK4kscG
"Masih aja jaga imej. Aku tau siapa kamu, Fa," kata orang itu membuatku kaget.
6372Please respect copyright.PENANArxSIkvnEBk
"Siapa sebenarnya kamu?" tanyaku dengan emosi meledak-ledak.
6372Please respect copyright.PENANAF0NSG2rAjW
"Belum waktunya kamu tau, Fa," kata orang itu.
6372Please respect copyright.PENANAAW3lKAondK
Setelah beberapa menit aku menerima panggilan video call dari orang gila yang menerorku. Aku baru sadar, jika aku lupa tak memakai cadarku. Seketika aku mengambil cadar taliku yang tergeletak di atas ranjangku dan memakainya.
6372Please respect copyright.PENANAFKlFx6mRCY
"Percuma kamu pakai cadarmu. Aku udah tau wajahmu, Fa. Cantik, sesuai dugaanku," kata orang itu.
6372Please respect copyright.PENANAurehYoZzmd
Dalam hati, aku suka ada orang yang memujiku cantik. Namun, aku sadar posisiku sekarang. Aku sedang diteror, aku dilecehkan.
6372Please respect copyright.PENANAd79F2vDVDW
"Kenapa kamu diam, Fa?" tanya orang itu sambil mengocok penisnya.
6372Please respect copyright.PENANAxoQtZpt7Z6
Sekali lagi mataku terbelalak dibuatnya. Sekarang penis itu semakin panjang dan besar sempurna. Detailnya aku tak tau, mungkin sekitar 20 cm.
6372Please respect copyright.PENANA2fziQG7RaH
Berkali-kali kuremas jari-jariku, menahan panas yang menyebar ke seluruh tubuhku. Dan vaginaku terasa gatal, rasanya aku ingin menggaruk vaginaku. Namun, kutahan karena aku sedang video call.
6372Please respect copyright.PENANABs5Wao1phH
Aneh sih, seharusnya aku bisa matikan panggilan video call dari si peneror ini. Namun, lagi-lagi ada sesuatu yang mencegahku agar aku terus meladeni si penerorku.
6372Please respect copyright.PENANANw183ppVxa
"Kenapa? Kamu suka? Nggak usah malu-malu, Fa! Kontol ini milikmu," kata orang itu dengan kurang ajarnya.
6372Please respect copyright.PENANAwpTtpWEF7F
"Enggak. Aku jijik ngeliatnya," kataku dengan nada kesal.
6372Please respect copyright.PENANAJNwMdNYqPp
"Hahaha, kamu munafik, Fa. Kalo kamu jijik, kenapa mata kamu terus ngelihat ke arah kontolku? Ini milikmu, Fa. Kontolku pengen kenalan sama kamu," kata orang itu yang membuat aku semakin jijik.
6372Please respect copyright.PENANAaD269xtI7V
"Gila, orang nggak waras. Kamu nggak mampu bayar psikiater? Nggak mampu nebus obat? Dasar orang gila!" Kataku meledak.
6372Please respect copyright.PENANAXqjngtt4iR
"Hahaha, sombong amat meymey Farisha Lie," kata orang itu.
6372Please respect copyright.PENANAFMsAZQSEli
"Darimana kamu tau, margaku Lie?" tanyaku.
6372Please respect copyright.PENANARD34bCQW21
"Kamu nggak perlu tau, darimana aku tau, Fa. Aku tau detail identitas kamu, semuanya," kata orang itu yang membuatku merasa takut.
6372Please respect copyright.PENANAo7weMGRGSC
"Tolong, Bang! Jangan ganggu aku! Apa salahku sih, Bang?" tanyaku dengan nada memelas.
6372Please respect copyright.PENANAeH61ub9Tiv
"Hahaha, tadi angkuh banget. Sekarang merengek minta dikasihani," kata orang itu dengan tangannya masih mengocok penisnya yang makin perkasa saja.
6372Please respect copyright.PENANAG0lHS0OvAH
"Please, Bang! Atau Abang mau uang? Aku bisa transfer ke rekening Abang," kataku.
6372Please respect copyright.PENANA0JhJ39C089
"Cih, bener-bener sombong kamu, Fa. Kamu pikir semua urusan bisa diselesaikan sama uang?" tanya orang itu berganti dengan nada marah.
6372Please respect copyright.PENANA9H3jkbuleN
"Kok jadi Abang yang marah sih?! Seharusnya aku yang marah, Bang!" kataku.
6372Please respect copyright.PENANAZfUV7U5bHT
"Hahaha, sekarang malah nyolot. Benar-benar cewek yang menarik," kata orang itu yang sudah mereda amarahnya.
6372Please respect copyright.PENANA5oKI9ZnPVg
"Udah, Bang! Aku capek, jangan ganggu hidupku!" kataku putusasa.
6372Please respect copyright.PENANAoxFQNInZqs
"Aku nggak bakal berhenti ganggu hidupmu, Fa. Kalo kamu suruh aku buat mengakhiri panggilan video call, aku bisa. Tapi buka dulu cadarmu! Aku pengen lihat wajah imutmu, Fa," kata orang itu.
6372Please respect copyright.PENANAbhktUtYT86
"Aku nggak sudi! Kalo kamu nggak mengakhiri panggilan video callmu, aku yang bakal mengakhirinya," kataku.
6372Please respect copyright.PENANAdZpex1YTWO
Lalu tanpa menunggu lama-lama, kuakhiri panggilan video callku. Belum sempat aku menghirup nafas lega, lagi-lagi ada panggilan video call lagi.
6372Please respect copyright.PENANAwwlXN9Vyya
Resek banget sih!
6372Please respect copyright.PENANAbKJn8Cs0uZ
Kuangkat panggilan itu. Kulihat di layarku cairan putih keluar dari penis perkasa itu mengenai layar hp. Jantungku benar-benar deg-degan dibuatnya. Namun, aku tak sudi mengakuinya di depan si peneror.
6372Please respect copyright.PENANAcJy6B4Ohfx
"Bener-bener nikmat banget, Fa. Jadiin kamu obyek fantasyku," kata orang itu dengan nafas terengah-engah.
6372Please respect copyright.PENANAimEe7Crq87
"Gila! Nggak punya malu!" kataku dengan suara bergetar.
6372Please respect copyright.PENANAX54QnoKEk1
"Hahaha, Lie Lie, aku tau dari nada suaramu. Kamu nafsu kan?" tanya orang itu.
6372Please respect copyright.PENANAByZAufaWcI
"Amit-amit, sama sekali nggak," kataku.
6372Please respect copyright.PENANAdVZCWFai0E
"Apa untungnya kamu jaga imej, Lie?" tanya si peneror itu.
6372Please respect copyright.PENANAeezx6vksA2
"Nggak usah panggil aku dengan nama margaku!" kataku.
6372Please respect copyright.PENANAOvB4YRDdHP
"Kenapa? Kamu nggak suka?" tanya si peneror itu.
6372Please respect copyright.PENANAZ53wPgW9Ic
"Ya, aku jijik. Dasar fankui!" kataku mulai emosi.
6372Please respect copyright.PENANAWTz1bC9EP2
"Hahaha, kamu mulai rasis, Fa," kata orang itu.
6372Please respect copyright.PENANASQmG2cX3LS
"Kamu yang mulai! Jangan bikin aku kesel!" kataku dengan nada marah.
6372Please respect copyright.PENANAyxqMuI5stC
"Aku makin suka sama kamu, Fa. Kamu ternyata nggak gampangan kayak yang aku pikirin," kata orang itu.
6372Please respect copyright.PENANAA3qEhBy6hJ
Di dalam hati, rasanya aku ingin tersenyum. Belum tau saja, orang ini jika aku bukanlah orang senaif itu. Selama ada consent, aku mau melakukan apa saja.
6372Please respect copyright.PENANAhIwxhb96I7
"Nggak usah basa-basi. Aku matikan aja ya, panggilan video callmu? Bye!" kataku sambil mematikan panggilan video callku.
6372Please respect copyright.PENANANt1iZT0XTI
Tanpa menunggu lama-lama, nomor si peneror itu langsung aku blokir. Rasanya lega banget, semoga saja orang itu berhenti menerorku lagi.
6372Please respect copyright.PENANAmf5ipRiw7s
Untuk mengobati perasaan kesalku, aku melangkah ke kamar mandi. Ingin rasanya air yang mengalir dari shower mengguyur tubuhku.
6372Please respect copyright.PENANATeAPTjqNR4
Kulepas pakaianku sampai aku benar-benar telanjang. Dalam keadaan berdiri, air yang mengalir dari shower mengguyur tubuhku dari wajah, mengalir membasahi rambutku lalu turun membasahi tubuhku.
6372Please respect copyright.PENANApi4N65ZG9s
Tanpa aku sadari, tanganku berada di selangkanganku. Dengan air shower yang menyemprot ke arah vaginaku. Mataku pun terpejam, lagi-lagi kata-kata peneror itu terngiang-ngiang dalam pikiranku. "Ini milikmu, Fa. Kontolku pengen kenalan sama kamu."
6372Please respect copyright.PENANA8NUMM03raH
Ssshh, aaahhhh...
6372Please respect copyright.PENANAnSuVqkWL5X
Pikiran warasku dan nafsuku saling berperang. Aku sadar apa yang aku lakukan salah. Yang tak seharusnya aku menerima begitu saja dilecehkan. Dan tak mudah masuk jebakan si peneror agar aku mulai hanyut ke dalam kubangan nafsu yang ia coba cuci ke dalam otakku. Namun, semakin aku tekan nafsu yang mendesakku begitu kuat.
6372Please respect copyright.PENANApv9dZHTdF9
Ssssh, aaaahhh...
6372Please respect copyright.PENANAiDVZSHnXs8
Jari-jariku semakin intens mempermainkan labiaku. Dan sekarang mulai menekan-nekan klitorisku.
6372Please respect copyright.PENANAOD5396n049
"Enak banget. Bang! Aku mau kontol, Abang!"
6372Please respect copyright.PENANAVNi6aIFba4
Aku benar-benar tak sanggup menahan desir yang tak mampu aku kendalikan. Aku kalah, aku mengaku kalah dengan nafsu yang mulai menggerogotiku. Egoku pun, seakan menyerah. Seperti consent yang tak kusengaja, aku benar-benar menginginkannya.
6372Please respect copyright.PENANAlRZwWe7baW
Ah ah ah ah, aaaah...
6372Please respect copyright.PENANAHGwpuOMHz3
Sekarang dua jariku mulai menggesek-gesek bibir vaginaku, sampai kakiku mulai lemas tak berdaya dan pada akhirnya tubuhku ambruk di bawah guyuran air di atasku.
6372Please respect copyright.PENANAFRm0fSAwAP
Dengan masih mengatur nafasku yang memburu, aku yang dalam posisi bersimpuh di bawah lantai mulai menyentuh vaginaku lagi dengan jari-jariku.
6372Please respect copyright.PENANAq8IGpC2fKd
"Kontol ini milikmu, Fa. Kontolku pengen kenalan sama kamu." Kata-kata itu kembali terngiang di dalam pikiranku.
6372Please respect copyright.PENANAcUDahwgun5
Aaaah ahhh ah..
6372Please respect copyright.PENANAr1Qwdi7wia
Tubuhku berkali-kali melengkung, dengan kakiku yang sekarang mengangkang. Dan tubuhku bersandar ke tembok kamar mandiku.
6372Please respect copyright.PENANA04DKstPjjW
"Enak, enak. Ini enak banget. Bang... Panjang banget kontol, Abang... Ouh. Farisha suka."
6372Please respect copyright.PENANAEpBLfCOVuU
Aaaaahhh... Tubuhku kembali mengejang, menandakan aku kembali orgasme untuk yang kedua kalinya.
6372Please respect copyright.PENANAthLrCTJ3SJ
Dengan masih mengatur nafasku yang memburu, kubasuh tubuhku. Kubersihkan area vaginaku yang berleleran lubrikan vaginaku.
6372Please respect copyright.PENANAjMxpmMtDc9
Lalu aku masuk bathtub, dengan air penuh busa. Aku termenung, berpikir. Apa yang sebenarnya terjadi dengan diriku? Dan siapa orang yang menerorku? Kenapa ia mengenalku? Bahkan margaku pun ia tau. Siapa ia?
6372Please respect copyright.PENANAmAqPjWGtNa
Entah kenapa air mataku menetes, ada rasa sesal yang merasuk ke dalam hatiku. Kenapa semuanya harus terjadi?
6372Please respect copyright.PENANAxAYdXfB3t4
Tidak, tidak, aku tak boleh hanyut dalam kesedihan. Aku bukan perempuan lemah.
6372Please respect copyright.PENANAiZWG0MkcOo
Lalu aku bangkit dari dalam bathtubku. Kuhanduki tubuhku yang basah. Tanpa melilitkan kembali handuk ke tubuhku, aku melangkah ke dalam kamarku.
6372Please respect copyright.PENANANjuulimKeJ
Sekarang aku melangkah ke dalam kamarku dalam kondisi telanjang bulat. Kumatikan ACku, udara yang awalnya dingin berubah menjadi pengab.
6372Please respect copyright.PENANAaZG53FCpxW
Aku berjalan ke arah jendela kaca geserku. Kugeser kaca jendelaku, sampai angin mulai masuk ke dalam kamarku.
6372Please respect copyright.PENANAghVonlI894
Kupejamkan mataku, merasakan desiran angin menerpa wajahku yang membuat rambutku berkibar-kibar. Kurasakan angin menerpa vaginaku yang ditumbuhi bulu-bulu lebat.
6372Please respect copyright.PENANAsC7KBuIAUX
Saat aku membuka mataku, kulihat Pak Salim yang berada di pos satpam. Pak Salim sama sekali tak menyadari bahwa majikannya yang selama ini berpakaian tertutup kini telanjang.
6372Please respect copyright.PENANAfPH7ZbodZJ
Meski Pak Salim tak menyadari bahwa aku mengawasinya dari lantai atas. Itu sudah membuat adrenalinku terpacu. Namun, ada was-was juga jika Pak Salim menyadarinya. Maka dari itu, aku cepat-cepat menutup jendela geserku. Lalu kembali kunyalakan ACku lagi.
6372Please respect copyright.PENANA4wtLhD1e2U
Keringat yang tadi mulai menetes, sekarang mulai mengering. Entah kenapa, setiap kali aku merasakan stress. Kecenderunganku untuk memamerkan ketelanjanganku semakin tinggi. Meski sebenarnya aku takut juga jika Pak Salim benar-benar melihatku sedang telanjang. Dan itu di luar kesadaranku, karena dorongan itu keluar saat aku merasa kalut saja. Namun, aku tak mau jika ada orang mengatakan, aku ekshibisionis.
6372Please respect copyright.PENANA5foKXo8QoD
Aku tidak suka saja dengan sebutan itu. Toh, kecenderunganku yang seperti itu di luar kendaliku. Dan aku sama sekali tak menginginkannya. Namun, yang aku lakukan tadi sempat timbul perasaan yang tidak hanya memacu adrenalinku, melainkan juga, memacu libidoku untuk kembali naik.
6372Please respect copyright.PENANAx6lRC52f95
Sepertinya, aku kembali seperti dulu lagi. Diriku yang sebenarnya. Mungkin saat Akbar menikahiku nanti, aku tak hanya menjadi miliknya. Atau mungkin tidak menjadi miliknya sama sekali. Memikirkannya saja, sudah membuatku tergelitik. Aku benar-benar nakal.
6372Please respect copyright.PENANASbo7Pm2RcV