(Percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)106Please respect copyright.PENANAWgulAA2nRw
106Please respect copyright.PENANAm0xSDF50OT
"Pak Rudi, anda adalah senior saya", kata Komisaris Wawan kepada Pak Rudi Sadewo.106Please respect copyright.PENANAjGbjV9XrFM
"He He He He... Jadi bagaimana Wawan? Apa kau tertarik?", kata Pak Rudi Sadewo.106Please respect copyright.PENANAzwT1JeB8lK
106Please respect copyright.PENANAGubMtwpTc8
Lama sekali Komisaris Wawan terdiam. Mereka berdua duduk lesehan dan saling menatap satu sama lain.
Di depan meja kecil itu hanya ada dua gelas kopi dan dua porsi makanan ringan yang menemani mereka berdua. Di sebuah kedai kopi kecil dekat Pantai Trahar, dari jauh mereka berdua terlihat seperti teman lama yang baru bertemu kembali setelah sekian lama.
Tapi jika di lihat dari dekat, pembicaraan mereka berdua benar-benar terlalu rahasia untuk di dengarkan orang biasa.106Please respect copyright.PENANAqWstNpbs10
106Please respect copyright.PENANA9tMM89ehak
(Sebelum percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)106Please respect copyright.PENANARf7mAlfniD
106Please respect copyright.PENANATRIfxUUKMz
"Dokter Zein, kita harus apa? Kita bahkan tidak mendengar percakapan mereka berdua sama sekali", kata Kapten Lenny kepada Dokter Zein.
Mereka berdua baru saja melepas pelukan mesra nya karena sang Sniper tidak lagi fokus memperhatikan mereka. Kini sang sniper tertuju kepada Komisaris Wawan dan Pak Rudi Sadewo.106Please respect copyright.PENANAa5UeOl9hC9
106Please respect copyright.PENANAYMKM6w9WKv
Belum sempat Dokter Zein berbicara, tiba-tiba ada panah kecil melesat dan menancap ke batang pohon tinggi di samping mereka. Aneh nya adalah panah itu tertancap dengan selembar kertas.106Please respect copyright.PENANAOIkvV8qrF1
106Please respect copyright.PENANAHCgiygQfOD
Dokter Zein dan Kapten Lenny menjadi waspada. Dengan gerakan cepat, Dokter Zein segera mengambil kertas dari panah itu. Dia membuka kertas itu dan membaca nya.106Please respect copyright.PENANAAeEGK1ii0c
106Please respect copyright.PENANAukkL1Q1VXz
'Hei.. kami bertiga ada di belakang', begitu isi tulisan yang ada di kertas itu.106Please respect copyright.PENANAFLsovhAVKE
106Please respect copyright.PENANAtIrGPun004
Dokter Zein yang membaca nya sangat terkejut. Begitu juga Kapten Lenny. Segera Dokter Zein menoleh ke arah belakang mencari tahu siapa yang menuliskan nya.
Kini, Dokter Zein terfokus pada tiga sosok hitam yang memakai topeng. Dokter Zein langsung mengenali nya, kemudian mengedutkan sudut bibir nya.106Please respect copyright.PENANABlvnFHVQij
106Please respect copyright.PENANAtX5h7RQCAN
"Ini dari siapa Dokter?", kata Kapten Lenny yang masih penasaran.106Please respect copyright.PENANACQU0FBfAuq
"Lihat saja di sana!", kata Dokter Zein menunjuk ke arah belakang nya, dan Kapten Lenny mengikuti arah yang di tunjuk oleh Dokter Zein.
Terlihat lah tiga sosok yang memakai topeng dan salah satu nya berpakaian ninja.106Please respect copyright.PENANAUKtQJTYN6X
106Please respect copyright.PENANAb4xRww3XCx
"Aahh.. siapa mereka bertiga?", kata Kapten Lenny terkejut melihat ketiga sosok itu.106Please respect copyright.PENANAE27cw4UoD4
"Kau tidak mengenali mereka?!", kata Dokter Zein heran kepada Kapten Lenny.106Please respect copyright.PENANAvvXM0LxTq6
106Please respect copyright.PENANAVSrH0lHEe2
"Bagaimana bisa kenal. Mereka bertiga memakai topeng. Kalau pun topeng nya di lepas juga belum tentu aku mengenal mereka", kata Kapten Lenny yang menggerutu sambil menggelengkan kepala nya.106Please respect copyright.PENANABrmXQ426Fg
106Please respect copyright.PENANARk2Gupmx8y
Dokter Zein melambaikan tangan ke arah tiga sosok itu. Dokter Zein mengisyaratkan agar mereka datang mendekat. Dan selanjut nya.106Please respect copyright.PENANA5seJs57Zqd
106Please respect copyright.PENANA6fnAtrIpyW
Swoozz... Swoozz... Swoozz..106Please respect copyright.PENANA4837mfCRBN
106Please respect copyright.PENANAyBvTPSh52h
Ketiga nya langsung mendekat secepat kilat. Mereka terlihat seperti membelah udara yang di lalui nya dan menimbulkan bunyi angin yang cukup keras terdengar.106Please respect copyright.PENANAL6het0eBqX
106Please respect copyright.PENANAjbrRDpzisw
"Aahh..!!", kata Kapten Lenny yang spontan berteriak karena merasa seperti sedang berhadapan dengan hantu.
Dokter Zein langsung saja menutup mulut Kapten Lenny dengan tangan besarnya.106Please respect copyright.PENANAg3DeTAW74w
106Please respect copyright.PENANAZi6zoV83xn
"Hei kau diam!!", kata Dokter Zein sedikit membentak kepada Kapten Lenny, khawatir mereka bertiga akan ketahuan oleh sang sniper.106Please respect copyright.PENANAaDOv5nfgJt
106Please respect copyright.PENANADpWIwplDJ2
"Kapten Lenny, tenanglah. Ini kami bertiga", kata Heendon yang membuka topeng nya dan diikuti oleh Zara. Sementara Dokter Zelena yang berpakaian ninja belum membuka topeng ninja nya.106Please respect copyright.PENANATJmGcdRYaS
"Ahh.. Nyonya Heendon dan Nona Zara?!", kata Kapten Lenny terkejut yang di ikuti senyuman dari Heendon dan Zara. Kemudian mata Kapten Lenny beralih kepada ninja itu.106Please respect copyright.PENANA6GttMegQgb
"Dan kau adalah...", kata Kapten Lenny kepada ninja itu.106Please respect copyright.PENANAoodOJVaxt0
"Benar.. ini aku. Aku Dokter Zelena", kata Dokter Zelena sambil membuka topeng ninja nya.106Please respect copyright.PENANAKzJiM9CulO
106Please respect copyright.PENANAGvdQjmOIO4
"Aku tidak percaya... Aku tidak percaya apa yang aku lihat ini", kata Kapten Lenny yang memegangi rambut nya dan ingin mengacak-acak nya.106Please respect copyright.PENANAhHv13H1H9f
106Please respect copyright.PENANAv6olOzqKfs
"Lenuh.. Ini adalah salah satu dari banyak nya misteri di dunia ini. Aku sudah pernah mengatakan nya kan?", kata Dokter Zein kepada Kapten Lenny.106Please respect copyright.PENANAP8KoJImHXD
106Please respect copyright.PENANA9tfyXNIFi8
"Namaku Lenny!!", kata Kapten Lenny yang kesal terus menerus di panggil Lenuh.106Please respect copyright.PENANA4pPB1SVMaS
"Sudahlah..", kata Dokter Zein mengalihkan pandangan nya lalu menatap ketiga wanita itu.106Please respect copyright.PENANATfZZdk39oh
"Kalian sedang apa di sini?", kata Dokter Zein kepada Dokter Zelena, Zara dan Heendon.106Please respect copyright.PENANAkU8MXgnGoR
"Kami bertiga merasa khawatir padamu", kata Dokter Zelena kepada Dokter Zein.106Please respect copyright.PENANADrGCYJJ5pO
106Please respect copyright.PENANAMuyirbo3Bf
Dokter Zein hanya diam saja. Lalu tiba-tiba mendapatkan sebuah ide.106Please respect copyright.PENANAkbERGSr6hb
106Please respect copyright.PENANA1a2UHYBFns
"Hei... Siapa di antara kalian bertiga yang paling cepat bergerak?", tanya Dokter Zein kepada ketiga wanita itu.106Please respect copyright.PENANAJvVkvjB91M
"Teh Na mungkin yang tercepat", kata Zara yang mendapat anggukan dari Heendon.106Please respect copyright.PENANAcGrVggcdVh
"Baiklah begini rencana nya", kata Dokter Zein mengemukakan rencana nya.
Semua orang mendengarkan dengan seksama rencana-rencana dari Dokter Zein. Mereka pun sangat terkejut.
(Beberapa saat setelahnya)106Please respect copyright.PENANAMTXpctV1xB
106Please respect copyright.PENANAJ5CK0KLeAV
"Filzev kau jahat sekali! Kau memintaku untuk menjadi gadis penggoda dua laki-laki tua itu?! Kau keterlaluan!!", kata Heendon sedikit tidak terima.106Please respect copyright.PENANAdeJKzcNXMn
106Please respect copyright.PENANALPPccbNiKo
"Aku ini istrimu!! Apa kau sedang bermaksud menjualku hah?!", lanjut Heendon marah-marah.106Please respect copyright.PENANAyQBrXTGeUK
106Please respect copyright.PENANAd8vWtYc0vz
"Bukan begitu.. Di antara wanita-wanita yang ada di sini, kau yang mempunyai tubuh seperti wanita penggoda", kata Dokter Zein dengan santai nya berbicara.106Please respect copyright.PENANA9PeOb2waUq
106Please respect copyright.PENANAgZFeuTZUMI
Semua wanita tidak bisa tidak menahan tawa nya. Bahkan Kapten Lenny yang mendengar nya pun ikut tertawa sampai kram perut nya.106Please respect copyright.PENANA3vJBCLYpsy
106Please respect copyright.PENANAmvV6wSNFE8
"Sh*t!! Terserah kamu saja. Setelah ini kau harus bertanggung jawab padaku!", kata Heendon yang masih terus saja mengumpat kemudian dia melepaskan rompi nya dan hanya memakai baju ketat nya.
Segera Heendon berjalan ke arah di mana Rudi Sadewo dan Komisaris Wawan berada. Sambil berjalan, Heendon mengacungkan jari tengah nya ke arah Dokter Zein. Dokter Zein hanya tersenyum kecut saat melihat nya.106Please respect copyright.PENANApfPYgliBKP
106Please respect copyright.PENANAGNCboB2lRE
"Dokter Zein.. Kau cukup keterlaluan. Ha ha ha ha", kata Kapten Lenny yang masih tertawa.106Please respect copyright.PENANAGYLsqbEFiS
"Sudahlah... Kita mulai saja aksi nya. Dokter Zelena, tolong kondisikan sniper itu!", kata Dokter Zein kepada Dokter Zelena.106Please respect copyright.PENANAzFk16rbjOp
106Please respect copyright.PENANACXwOzpew1Q
"Ingat. Jangan di bunuh!. Cukup kau buat pingsan saja. Aku punya rencana untuk nya!", kata Dokter Zein melanjutkan.106Please respect copyright.PENANArsTa1vQ7MM
106Please respect copyright.PENANADwwocTJU7f
"Baiklah Dokter Zein", kata Dokter Zelena yang kembali menutup wajah nya dengan topeng ninja nya. Kemudian dengan secepat kilat, Dokter Zelena menjadi bayangan hitam dan bergerak sangat cepat ke arah Sniper itu.106Please respect copyright.PENANAafOVqYyHnc
106Please respect copyright.PENANA3QmewkSPgb
"Sekarang giliran kalian berdua!", kata Dokter Zein tersenyum jahat kepada Zara dan Kapten Lenny.106Please respect copyright.PENANAoLupaLnIZu
"Aku tidak percaya aku harus melakukan akting seperti ini! Hufft!!", kata Kapten Lenny menghela nafas kasar.106Please respect copyright.PENANAsx6ncTQ4Sn
"Apalagi aku Nona Lenny, aku paling anti dengan wanita-wanita seperti ini", kata Zara kepada Kapten Lenny.106Please respect copyright.PENANA8f9fXyfTvL
106Please respect copyright.PENANAQXHKbmwa6g
"Baiklah Nona Zara, ayo kita lakukan..", kata Kapten Lenny kemudian langsung memulai aksi nya bersama Zara.106Please respect copyright.PENANAMY3LviNBVI
106Please respect copyright.PENANAASKOpH3eeR
=========================106Please respect copyright.PENANAWhKZqlnBzQ
106Please respect copyright.PENANAw4NVjxumBV
(Kembali ke Percakapan Komisaris Wawan dan Rudi Sadewo)106Please respect copyright.PENANAr2UY2ncz78
106Please respect copyright.PENANAlKGtJV6qvY
"Pak Rudi.. Apa ini tidak terlalu berlebihan?", kata Komisaris Wawan yang sedikit terkejut dengan permintaan Rudi Sadewo.106Please respect copyright.PENANADM3g8Si6Lg
"Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Wawan.. Kau tenang saja. Aku pasti akan mendukung dan melindungimu. Aku berjanji!", kata Pak Rudi yang mencoba meyakinkan Komisaris Wawan.106Please respect copyright.PENANAiL0mIilm4F
Komisaris Wawan akhir nya berpikir lagi. Setelah di rasa matang, akhir nya dia berbicara.106Please respect copyright.PENANA6YoKe13rZy
106Please respect copyright.PENANAQmmlMynm4M
"Baiklah.. aku setuju!! Mari kita bersulang untuk kemenangan kita!!", kata Komisaris Wawan kepada Pak Rudi Sadewo.106Please respect copyright.PENANApwUyigeaY4
"Tidak salah aku memilihmu. Ayo bersulang. Meskipun hanya dengan segelas kopi ini. Ha.. Ha.. Ha.. Ha..", kata Pak Rudi kepada Komisaris Wawan.106Please respect copyright.PENANAiF0OP6mJlU
106Please respect copyright.PENANA4GaPFHcHVA
Dan kedua nya pun bersulang dengan penuh kemenangan. Entah apa yang di rencanakan oleh kedua nya. Yang jelas itu bukan perkara biasa.106Please respect copyright.PENANAx69gjPcl6q
106Please respect copyright.PENANAOMv5HlByCN
"Oh ya, Pak Rudi. Di mana sekretaris cantikmu itu?", kata Komisaris Wawan bertanya.106Please respect copyright.PENANAdgWpSezCrd
"Aahh.. Maksudmu Ira? Dia sudah ku buat menjadi wanita vegetatif. Sayang sekali memang, tapi dia sudah tau terlalu banyak tentangku. Aku tidak ingin membunuh nya. Itu hanya akan menggiring opini publik kepadaku".
"Saat ini aku sedang mencari pengganti nya. Tapi tidak ada yang sesuai kriteriaku atau mendekati kriteria sekretaris lamaku itu. Hufft!!", kata Pak Rudi sedikit menyesal.106Please respect copyright.PENANA28QPMGyTa1
"Kau kan orang kaya Pak Rudi. Kau bisa saja mendapatkan wanita-wanita cantik mana pun yang seperti kriteriamu", kata Komisaris Wawan sambil menyeruput kopi nya.106Please respect copyright.PENANA3QmM79xeAv
"Mencari wanita cantik itu mudah, tapi wanita cantik dan pintar seperti Ira, sangat sulit. Selain itu..", kata Pak Rudi menghentikan perkataan nya saat melihat sebuah kejadian kecil.106Please respect copyright.PENANAhRXGbegDMP
"Hei Wawan, ada apa di sana? Wanita itu seperti sedang ribut dengan seseorang ya?!", kata Pak Rudi Sadewo melihat kejadian kecil itu.106Please respect copyright.PENANAWWQOOryeZd
"Pak Rudi, untuk apa mengurusi masalah kecil seperti itu?", kata Komisaris Wawan heran.106Please respect copyright.PENANAqV8V9ZMND2
"Tidak apa-apa. Ayo kita coba lihat ke sana!", kata Pak Rudi mengajak Komisaris Wawan untuk ikut melihat kejadian kecil itu.106Please respect copyright.PENANATSJKL2Q5M1
106Please respect copyright.PENANAxqrnaY1Jbe
=========================106Please respect copyright.PENANAFANDlEtOni