(Di Tempat Keributan)106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbvXt6QnBZ
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2db2f8RSi
"Dasar kau p*****r sialan!!", kata seorang pria paruh baya yang menghujat seorang wanita.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFSBHNd87j
"Aku tau kau sengaja menabrakku kan?!", kata pria paruh baya itu melanjutkan ucapan nya.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg2Dequ2HFk
"Tuan, maaf sekali lagi. Saya sudah meminta maaf kepadamu kan?", kata perempuan itu berkata lembut yang ternyata adalah Heendon.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhYoXZfT0gr
"Kau cantik tapi tidak memiliki mata!!", kata pria paruh baya itu yang bernama Dodi Jatmiko.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytcZ9uYuRB
"Saya harus berapa kali untuk meminta maaf padamu Tuan?", kata Heendon dengan ekspresi memelas.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQViDobN706
"Kau tidak pantas di maafkan. Kau membuatku malu saja kepada calon klienku!!", kata Dodi yang benar-benar sangat marah.
Dodi sudah berdandan super rapi untuk menemui klien nya ini. Tapi seperti di sengaja, Heendon memang terlihat sangat jelas menabrak dan kemudian menumpahkan minuman kopi hitam ke baju putih nya. Kacau sudah pertemuan nya saat ini.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGPRDRV1wl
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgGC7vg9PG
Karena terlalu marah, Dodi akhir nya melayangkan tamparan nya ke wajah Heendon. Heendon mencoba diam saja dan menutup mata. Lama Heendon menunggu tamparan itu, tapi tidak kunjung datang.
Akhir nya Heendon pun membuka mata nya.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyIAePyz09
Seorang lelaki yang sudah cukup tua ternyata memegang tangan Dodi. Pak Rudi lah orang nya. Dengan ekspresi menatap tajam pada Dodi, Pak Rudi berkata.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjbMJ7oEEId
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTonJq5Dix
"Aku malu padamu. Sebagai sesama lelaki, kau bertindak seperti banci. Kau adalah seorang laki-laki tapi bisa-bisa nya akan menampar wanita yang tidak berdaya!", kata Pak Rudi marah kepada Dodi.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpSniUleVD
"Tidak usah ikut campur urusanku!!", kata Dodi kepada Pak Rudi.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJ7sOBqMcO
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNkkTP8nWID
Kraakkkk...106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURge5y7WBe
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC8zovwrWyM
Terdengar suara renyah dari pergelangan tangan manusia. Kemudian di ikuti dengan teriakan. Pak Rudi yang sudah cukup tua ternyata mampu mematahkan pergelangan lelaki itu dengan hanya meremas nya.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AELi3Vy27
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡledaxeAvKQ
"Aarrghhhh!!", kata Dodi yang berteriak kesakitan.
Dodi refleks memegang pergelangan tangan nya yang patah. Belum selesai dengan kesakitan nya, badan nya di tendang lagi oleh lelaki lain yang sedang berdiri bersama orang itu hingga Dodi jatuh terjerembab ke pasir.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNgVawxs9j
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMwuHK2lSCU
Duaagggg..106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqPd9pDJFac
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyflhAn9GHW
Dodi masih dalam keadaan sadar dengan mulut yang mengeluarkan darah. Meskipun kepala nya sudah berkunang-kunang, Dodi coba menahan sebisa mungkin agar tidak pingsan.
Seperti nya saat ini organ dalam nya sudah terluka. Dodi menatap kedua pria yang ada di hadapan nya itu dengan ekspresi yang ketakutan.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm7vjohQbBG
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQS14Fxb4mo
"Jika kau tidak terima, kau bisa mencariku!", kata Pak Rudi yang melemparkan kartu nama nya ke arah Dodi.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtD9hwZGSGa
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrPH7p9YVI
"Rudi Sadewo!!!", kata Dodi yang tahu bahwasa nya Rudi Sadewo adalah salah satu pejabat di Kota Derisa ini.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77ukRDO70M
"Seperti nya kau mengenalku dengan cukup baik. Pergilah dan jangan lagi-lagi berbuat seperti itu kepada wanita", kata Pak Rudi yang seolah-olah adalah seorang guru sedang menasehati murid nya.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWhRs35oamX
"Maaf Pak Rudi. Maaf. Saya tidak akan berbuat seperti itu lagi. Permisi!!", kata Dodi yang segera melarikan diri dari tempat itu.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6V4En6IlF
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4CokjP2Nt7
'Yes.. it works!!', kata Heendon dalam hati nya yang memang sengaja memancing Pak Rudi dan Komisaris Wawan agar keluar dari tempat nya.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHuZhjuSk5P
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUu7Z1ao1bn
"Terima kasih Pak. Terima kasih juga untuk Bapak yang ini. Maaf sebenar nya saya yang salah tadi. Orang itu tidak salah", kata Heendon yang berakting dengan sangat baik.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHUvfuGzPS
"Nona, meskipun kau yang salah, dia tidak berhak memukulmu. Ngomong-ngomong apa yang anda lakukan di tempat ini?", kata Pak Rudi berlagak seperti ayah.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jKfDbKwKg
"Itu.. itu.. maaf.. ", kata Heendon yang kemudian berakting menangis tersedu-sedu yang membuat Pak Rudi dan Komisaris Wawan saling memandang.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjtQFqwdeO
"Sebaiknya kita bicarakan di sana saja Nona. Kebetulan kami sedang makan di sana", kata Pak Rudi menunjuk ke suatu arah.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHK0wzwRxMU
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4DUvKbiZny
"Apa itu tidak mengganggu kalian Pak.. Saya kan hanya..", kata Heendon yang kemudian langsung di sela perkataan nya oleh Pak Rudi.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKIGK8Wpt4j
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbyJ6MWA77u
"Nona, tidak usah sungkan. Mari silahkan. Kami berdua mengundang anda", kata Pak Rudi yang sopan dan mendapatkan persetujuan juga dari Komisaris Wawan.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfOoehzTQn
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSM6puhMLSk
Akhir nya mereka bertiga menuju ke tempat yang ditunjuk tadi.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCtbLRkQuO
'Tidak ku sangka aktingku sangat sempurna. Aku cukup hebat juga dalam hal ini', kata Heendon berbicara di dalam hati nya.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCxOeZuxlWK
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnRUu8YApSC
==========================106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXBIWOijbQ
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpT0TUtnik1
(Saat ini di Rumah Pak Abdullah)106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG6nF8kF7EN
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5swqUBdheO
"Abi, Umi. Tolong jujur sama Zia", kata Fazia yang kini sedang menangis sesenggukan.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdcDKTyYUrD
"Zia..", kata Bu Hajjar yang juga menangis karena tidak menyangka rahasia besar keluarga nya akan terbongkar.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1frZJArPg
"Tidak apa-apa Umi, Zia ikhlas. Abi sama Umi sudah Zia anggap orang tua Zia sendiri. Abi, tolong ceritakan sama Zia ya", kata Fazia memohon.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv13C5ZixIS
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUuCEFLMFA8
Pak Abdullah menarik nafas sesaat. Kemudian dengan mata berkaca-kaca, beliau menceritakan.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkwiL771MW
"Semua ini berawal dari 25 tahun yang lalu", kata Pak Abdullah mengawali cerita. Sedangkan Bu Hajjar dan Fazia hanya diam mendengarkan.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIykoU4DKHV
"Anak dari kakekmu, seperti yang sudah kau tau, memiliki 3 orang anak. Aku dan ke 3 bibimu itu. Kau sudah mengenal nya bukan?", kata Pak Abdullah yang mata nya semakin berkaca-kaca.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0xTq0Fhmw1
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgaxY86gpL
Pak Abdullah lalu melanjutkan cerita nya. Pak Abdullah menarik nafas dalam-dalam kemudian berbicara.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Mids2yiWr
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOSIpjiw3xd
"Sebenarnya ada satu lagi anak dari kakekmu. Dia bernama Zaid Al-Ghifari. Dia adalah ayah kandungmu", kata Pak Abdullah kembali menjelaskan.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimbc0ByGEQ
"Karena suatu hal, ayahmu dan kakekmu bertengkar hebat. Itu hanya gara-gara seorang wanita, Sofiyya Nur. Dan dia adalah ibu kandungmu", kata Pak Abdullah dan tanpa terasa butiran air mata mengalir membasahi pipi nya.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYflcqmxWEO
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡywxqz6C2PV
Akhir nya mulailah Pak Abdullah menceritakan segala nya. Cerita ini bersumber dari Zaid sendiri, ayah kandung Fazia.
Cerita itu di mulai dari kisah awal pertama ayah dan ibu Fazia bertemu, hingga merembet menuju inti pokok masalah. Itu adalah saat dimulai nya perseteruan antara ayah kandung Fazia dan kakek nya.
Kemudian identitas ibu Fazia yang masih menjadi misteri, hingga akhir nya ayah Fazia di usir dari keluarga besar Al-Ghifari. Sebab nya hanyalah karena Ayah kandung Fazia sudah menikah diam-diam dengan Ibu kandung Fazia tanpa restu kakek nya.
Dan cerita itu di akhiri saat Fazia yang masih bayi terpaksa harus di titipkan kepada Pak Abdullah. Karena pada saat itu Zaid, adik Pak Abdullah sedang dalam situasi genting dan Zaid sendiri tidak mau memberitahu dengan detail tentang masalah nya.
Sampai sekarang, Zaid dan Sofiyya tidak pernah kembali lagi untuk menemui Fazia.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pox6BivZj
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91QvMNlPAf
(NB : Akan diceritakan dengan detail di bab-bab selanjutnya ketika waktunya sudah tepat. He he.. Sabar ye)106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiu9WlBl22z
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgKaNwVnqmT
Hanya tangis yang terdengar setelah Pak Abdullah menceritakan semua kisah itu. Kisah yang mungkin akan menyakitkan untuk Pak Abdullah dan keluarga nya.
Juga pasti akan menyakitkan untuk hati Fazia saat mengetahui kebenaran nya. Pak Abdullah dan Bu Hajjar tidak pernah tahu bahwa Fazia ternyata sudah menyiapkan diri untuk hal ini.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRoTFPR8fz7
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv8GVqjSUM8
"Abi.. Umi.. apapun yang terjadi, kalian berdua tetap ku anggap orang tuaku", kata Fazia tersenyum.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBTwG5Tmtyk
"Zia.. apa kau tidak sedih?", tanya Pak Abdullah yang heran melihat kondisi Fazia yang hanya sedih untuk sesaat saja.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OUGchXLdZ
"Zia sedih. Sangat sedih. Tapi bagaimana pun, Zia juga mendapatkan hikmah dari semua ini. Dan yang pasti sekarang Zia sangat bahagia. Itu yang membuat Zia bisa tetap tersenyum", kata Fazia menjelaskan.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBODTfCOAGy
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1w9OlElbBw
"Maksudmu Zi?", kata Bu Hajjar penasaran begitu pula Pak Abdullah.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDq9gnGuf5
"Semua nya karena akhiy, maksudku Bang Zein Mi..", kata Fazia membalas.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZF2ntVorPr
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjc3zdoN43v
"Maksudmu Zein sudah tau masalah ini?", tanya Pak Abdullah merasa terkejut.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM2SkjHG7QX
"Bang Zein belum tau Bi. Yang Zia maksud, Zia dan Bang Zein dengan status Zia saat ini", kata Fazia yang membuat Pak Abdullah dan Bu Hajjar semakin kebingungan.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtirY2reQe
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TwMyKWeN7
"Abi dan Umi gak ngerti. Wallahi gak ngerti", kata Pak Abdullah lagi.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPWCCyax0y
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01KUNNLq5S
"Maksud Zia, dengan status Zia saat ini, Bang Zein itu kakak sepupu Zia kan?", kata Fazia menambahkan lagi.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOq79L6HSj
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAImf1paFe
"Benar.. Kau dan Zein sebenar nya adalah sepupu", kata Pak Abdullah mengangguk.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwz2Z8fad0
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNJ2E4l5hcJ
"Dan itu artinya, Zia dan Bang Zein bukanlah mahrom kan? Zia juga berharap.. Zia bisa menikah dengan Bang Zein", kata Fazia yang akhir nya jujur mengakui perasaan nya kepada Dokter Zein di depan Pak Abdullah dan Bu Hajjar.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJxWMglAAI
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCFWXyi6qWp
Duuaaaaaarrrrrrrrrrrrrr...106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡslVSbitcRi
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf41Be0oe5z
"Apaaaaaaaa?!!!", kata Pak Abdullah dan Bu Hajjar yang berteriak bersamaan.106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5VyFwEBNjF
106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2x8gzp2Xh0
=======================106Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjXnFaVcG2
然後按「加至主畫面」