Bully148Please respect copyright.PENANAt9VrmIf8rE
148Please respect copyright.PENANAlsHO9V9FAU
Distrik Wuhan,
148Please respect copyright.PENANAJSq41KRrmU
Sore hari, jumat kelabu.
Kurus, pendek, sedikit pintar, jelek dan miskin. Aku Lu Yhao, menjadi kacung murid - murid kaya nan beringas, bahan ejekan atau samsak pukulan di kala hati mereka sedih atau sekedar butuh mainan konyol. Dianggap sebagai pecundang dan barangkali memang aku pecundang.
148Please respect copyright.PENANALbJ0SrWli3
Ya beginilah keseharianku, dipukuli di wajah dan perut. Kemarin seorang guru muda baru saja mengetahui itu karena wajahku bonyok. Sebenarnya aku tak perlu belas kasihnya. Bu guru Chao Suren, terkenal dengan cantik dan terlalu peduli padaku. Guru ini terlalu polos untuk hidup di dunia yang serba kemunafikan ini. Ia rela meluangkan waktu hanya untuk cecunguk sepertiku? Ntahlah, apapun itu. Alhasil, mereka berhenti membullyku. Meski hanya untuk dua hari.
148Please respect copyright.PENANAPX6YFleyMg
Karena mereka punya otak, maka kini bukan wajahku yang jadi amukan mereka. Selain wajah, dan paling sering dilakukan perut.
148Please respect copyright.PENANABZxptRnb4c
"Hei, Huo Bo! Bagaimana dengan konten horror TikTok kita!? Aku butuh uang nih!?" kata Tang Zhiao memerintah. Dia yang paling tinggi, gagah dan wajahnya bermuram api. Dia membawa tongkat baseball kayu dan sedang duduk di bangku dekat jendela. Kakinya menyandar ala raja di atas meja, memamerkan sepatu yang tak akan pernah mampu kubeli.
148Please respect copyright.PENANA5vUaWagX1W
"Duh, kita kemarin baru saja buat, kan!? Apa kau tak takut bila kejadian itu terjadi!?" balas gadis yang memakan lolipop sambil senyam senyum di ponselnya. Dia ini maniak kesempurnaan. Kalau ada wajahnya yang kurang, selusin alat make up dikeluarkan dari tasnya. "Oi, pecundang, buangkan sampah ini!" katanya memerintahku membuangkan sekresek kapas bekas make up.
148Please respect copyright.PENANA54NTh3KD7c
Huo Bo sukanya menyuruh - nyuruh. Tapi bisa kupastikkan dia ini yang paling mendingan daripada tiga lainnya. Paling parahnya adalah aku hanya mendapat luka tamparan sih. Daripada Tang Zhiao, yang lebih mengerikan dengan tongkat baseball yang kini digenggamnya. Kalau suasana hatinya sedang tidak bagus, aku bisa habis olehnya.
148Please respect copyright.PENANACNQbWlR8nA
Nah, sebenarnya aku tak keberatan mennanggapi perintah Huo Bo, daripada tanganku pegal dan nyeri dijadikan samsak oleh Liu Dong. Aku hari ini duduk di kursi memang cukup mengejutkan, sebagaimana mengejutkannya hari ini karena Liu Dong sedang gila.
148Please respect copyright.PENANAOEQJSqi5Na
Secara fisik, dia ini tidak ada apa - apanya dibanding Tang Zhiao. Hanya saja, otaknya cukup gila dan agak brutal. Kalau Tang Zhiao saat keadaannya jelek dia menyiksaku, Liu Dong setiap harii tidak pernah. Bagian terjeleknya adalah ketika suasananya sedang tidak bagus, seperti saat ini.
148Please respect copyright.PENANAUyGPM5DzPx
Setelah pulang sekolah jam 2 siang tadi, kami semua mampir di ruang klub publikasi konten video. Ya, memang aktivitas mereka begini, tapi sisi gelapnya adalah diriku ini. Bukan hanya pelengkap, tapi juga samsak. Dan sejak tadi dia memukul ringan lengan kananku. Kalau menolak, ya jelas pipiku benjol lagi. Atau bahkan lebih buruk.
148Please respect copyright.PENANAsRstWIzyDR
"Sebentar dong, jablay! Aku mau menghempaskan amarahku!" tambahnya memperkencang pukulan itu. Si brengsek ini memang sakit isi otaknya. "Hup, hiyaaahh!"
#Bruaakk! Aku terpental dan tersungkur.
148Please respect copyright.PENANAOzX4XwnMJj
"Hati - hati dong, Liu Dong!" tambahnya sambil menyapih keringatku dengan sapu tangannya, satu gadis lainnya bernama Cui Zhuo. "Kalau dia mati bagaimana?"
Liu Dong diam saja dan terus berkomentar, "Gebetanku marah padaku, tch! Semenjak kau ini cantik, Cui Zhuo, kenapa kita tidak mencoba berkencan?"
148Please respect copyright.PENANAwzvVWhY5dG
"Tcuih, jijik!" Cui Zhuo meludah. Masalahnya proyektil air liur itu menempel di pipiku. Jangan khawatir, jika kalian berpikir sapu tangannya yang digunakan untuk menyapihku bersih, maka kalian salah. Itu bekas ingusnya.
148Please respect copyright.PENANApxu8we3CBK
#Whistle...~
148Please respect copyright.PENANAC7nM4uwlad
Tang Zhiao bersiul, memberikan ekspresi bercanda. Mereka memang selalu begitu, menaruh garam pada luka satu sama lain. Sebagai gantinya, kini Liu Dong berdiri dan menendangku.
148Please respect copyright.PENANA5NPmgdTbY7
Cui Zhuo, adalah yang terburuk diantara mereka semua. Kukatakan sejujurnya selama dua tahun ini, dia memang sekalipun tidak pernah memukulku secara fisik. Tapi ada hal yang susah sekali kau tahan selain pukulan fisik, 'kan? Pukulan mental!
148Please respect copyright.PENANAzd1gn3Pr2T
Berkali - kali dia sok baik kepadaku, menipuku, membuatku malu di depan umum. Cui Zhuo ini adalah keluarga kaya raya. Yang lebih tidak adilnya lagi, dia ini murid cerdas dan paling berprestasi di sekolah. Cantik juga yang bahkan Huo Bo saja iri dengannya. Aku tebak sih, dia punya sampingan sebagai model semenjak punya paras mirip bintang film dadakan, dengan rambut hitam gradasi biru dikuncir sebelah kiri. Dia ini juga sangat atletis.
148Please respect copyright.PENANA2W5zMQngyv
Begitulah keseharianku, menjadi samsak, dilecehkan, dipecundangi. Meski mereka begitu, kadang - kadang setelah pulang sekolah, dua perempuan itu memberikanku uang. Dia bilang ini adalah bayaran atas jasaku. Jasa untuk dipecundangi. Tidak banyak sih, sekitar 24 Yuan, kadang juga tidak. Kutebak itu tidak seberapa dari hasil TikTok mereka. Bahkan aku dijadikan properti hidup dengan tagar yang melekat padaku yang paten, bahwa aku ini mutlak seorang pecundang.
148Please respect copyright.PENANA67cx4nLNMf
Istilahnya, aku ini seolah mascot yang dijadikan pengorbanan di tiap rumah - rumah kosong atau sekedar isu tempat sepi yang ditinggali psikopat. Sebagai catatan kecil, TikTok mereka ini bergenre horror dan komedi. Dan akun TikTok mereka, telah dihujani hingga ratusan ribu yuan.
148Please respect copyright.PENANA3CemKOAevL
Karena aku pecundang, kuterima saja. Daripada hanya menerima negatifnya, bukan dosa dong menerima jatahku? Meski untuk pengorbanan yang lebih besar.
148Please respect copyright.PENANAI8tfqPWEdM
Toh aku pecundang. Toh aku dibully.. Toh aku miskin. Padahal, aku setiap hari berdoa tak terkhusus hari ini pula, agar tuhan memberiku ketenangan.
148Please respect copyright.PENANAWWV4oD4rue
Dibuang dari sekolah dan menjadi pecundang lain pun tak masalah...
148Please respect copyright.PENANAKyx2ij8hkH
Mati pun aku sudi.
148Please respect copyright.PENANAsDxNNz0Cd8
Suatu waktu, semenjak Tang Zhiao bilang begitu, mereka ini bingung. Tapi, mereka bingung menentukan tempatnya. Lontaran, candaan, dan obrolan panjang lebar terjadi. Intinya mereka ini bingung. Namun ketika Cui Zhuo diperingati oleh Tang Zhiao soal agar tidak membullyku lagi, ada satu kata dari gadis top sekolahan itu yang membuatku langsung mengurungkan niatku.
148Please respect copyright.PENANAMvlP2xwZTZ
"Jangan khawatir, Chao Suren akan kehilangan pekerjaannya besok," katanya sambil tersenyum jahat sambil cekikikan. "Aku akan berpura - pura polos pada Fansku untuk memboikot Chao Suren!"
148Please respect copyright.PENANAsun96h4VX0
Mereka keempat - empatnya menghempaskan tawa lega mereka sejadi - jadinya. Nah, aku sudah biasa mendengar tawa dan melihat nasibku ini. Cukup dipahami.
148Please respect copyright.PENANA9kSEo1GlNw
"Yao Na!" kataku dengan lantang membuat semua keempat orang itu tertuju padaku. Sebenarnya aku ingin katakan hal lain.
148Please respect copyright.PENANAmh0v4rZtmE
#Bruaaak! Si sialan Liu Dong menendang mukaku dengan spontan dan keras.
148Please respect copyright.PENANAQQkvJOVdba
Darah menetes keluar dari hidungku, seperti rasa dendamku yang semakin terakumulasi setiap harinya. Ia hendak melesatkan tendangan kedua, tapi Tang Zhiao menghentikannya. Bukan karena dia iba kepadaku, tapi karena nama yang kusebut barusan, Yao Na.
148Please respect copyright.PENANAw7hIQpZtMN
Yao Na, tinggal di sebuah rumah dua tingkat di distrik Wuhan. Dia adalah bidadari malam yang paling mahal di kota ini. Suatu waktu, kami pernah berkunjung di rumahnya, untuk membuktikan isu - isu yang melilit Yao Na. Katanya, ia menyimpan banyak mayat di bawah tanah, untuk kepentingan ritual.
148Please respect copyright.PENANAAFp6jn96X2
Karena Tang Zhiao adalah pria simpel dan cabul, waktu pertemuan kami dengan Yao Na enam bulan yang lalu, Tang Zhiao sempat tergila - gila olehnya tanpa memperdulikan isu buruk yang menyelimuti nama Yao Na. Kebetulan di waktu yang sama Liu Dong yang suasananya tidak bagus, ia berencana sekalian untuk membooking Yao Na.
148Please respect copyright.PENANAd1HVQepP03
Awalnya mereka tidak setuju, namun berhubung dua pria itu bersi keras, konten dadakan itu dibuat.
148Please respect copyright.PENANAS3EL295tPq
Tak terkecuali, aku juga diajak.
Singkatnya, kami langsung bergegas ke sana. Sekitar 30 menit dari sekolah kami. Kami naik mobil van milik Tang Zhiao. Hari ini, dua orang pria ini yang seperti mendapat hari baik, mereka berhenti menyakitiku sesaat. Nah, karena aku berkontribusi untuk mereka.
Setidaknya, karena aku ini sedikit pintar.
Kami mendatangi rumahnya, besar megah dengan lampu menyala - nyala. Dua mobil diparkir barusan keluar, sehingga kami bertemu Yao Na di dekat pagar. Dengan dua pembantunya yang sama cantiknya.
"Kalian lagi? Ada perlu apa?"
Aku dengan pikiran jernih 'tidak mungkin bilang ingin mendokumentasikan isu' seperti yang dilakukan Huo Bo dulu. Eh, dia mengulangi kesalahan yang sama.
Yao Na, tidak segera langsung menjawab melainkan menoleh sesaat ke masing - masing pembantunya. Kami memang belum sempat bersiap dengan Live di TikTok.
"Oke, masuk saja." Yao Na mengangguk serong kiri, seolah tidak keberatan. Dua pembantu wanita itu masing - masing merangkul Tang Zhiao dan Liu Dong, seolah mereka tahu apa yang dua pria simpel itu pikirkan.
Tak kusangka orangnya sangat ramah daripada enam bulan yang lalu. Waktu itu ekspresinya seolah tertangkap basah. Seolah kami menangkap ekspresi paling tidak diinginkan olehnya dan itu tertangkap di TikTok live. Yang jelas aku cukup sadar kalau Yao Na mencibir kecil setelah kami kabur.
NGomong - ngomong, Yao Na menutup pintu ruang tamu dan menarik tirai jendela. Nah, hari sudah mulai gelap sih, pukul 5 sore. Yang justru membuatku tidak nyaman adalah, kenapa Yao Na memutar kunci pintu.
Kami mengobrol biasa, Tang Zhiao dan Liu Dong sudah dimabuk oleh dua bidadari pembantu Yao Na. Mereka benar - benar memakai pakaian Maid ala victoria dengan sangat ketat nan memikat, sedangkan Yao Na dengan dress merah darah ketat, yang dibagian dada terbuka dan seharusnya menjadi sumber perhatian para lelaki. Aku bahkan bisa melihat Huo Bo dan Cui Zhuo geram bukan main.
148Please respect copyright.PENANAzUnbUKVWZb
"Ah, maaf dengan yang waktu itu, Nona, wajahku kurang bagus," kata Yao Na sambil tersenyum ramah. Seolah dia ini menerima tamu sepenuhnya setelah apa yang kami lakukan dulu.
148Please respect copyright.PENANA0EXhtsV9T8
"Nah, video kemarin kami dapat 20 juta tontonan, kak! K-kakak pasti kebagian laba dari kami kalau kini memberi kami izin!" Cui Zhuo memberi respon yang sama. Sepertinya ia mencoba senada dengan Yao Na,
148Please respect copyright.PENANAUyVH8ogUD2
Yao Na mengangguk senang, anehnya pikirku. Namun, aku melihat banyak urat mulai tampak di sekitar leher Yao Na. Mungkin dia senang sungguhan.
148Please respect copyright.PENANAjBqco0gsj2
"Castro! Berikan tamu - tamuku daging wagyu A5!" Yao Na berteriak keras memerintah. Secara mengejutkan, itu sedikit membuat kami kaget. Namun, karena Yao Na memohon maaf setelahnya, kami menjadi tenang.
148Please respect copyright.PENANAmXpyNAVJpn
"Yang di dalam kulkas, Mademoiselle?" entah datang dari mana, tiba - tiba ia sekejap datang dan membungkuk pada Yao Na seolah ia adalah seorang ratu.
148Please respect copyright.PENANABYhZRYhdFL
Kasih mereka yang spesial, di dalam freezer!"
Segera berangkatlah pria berambut licin, si Castro itu.
Beberapa menit telah berlalu. sejak Pria bernama Castro itu yang gagah, tinggi dan kekar membawa banyak daging dan perlatan grill. Tampangnya cukup membuat Huo Bo dan Cui Zhao senyam senyum.
Secara mengejutkan, obrolan kami berjalan mulus. Tang Zhiao dan Lui Dong tambah keasyikan dengan dua pembantu Yao Na. Selain kedua pembantu itu duduk di pangkuan mereka, mereka juga disuapin daging setelah digrill. Cui Zhao mungkin makan sedikit, tapi Huo Bo cukup lahap karena memang dirinya belum makan siang. Dia melakukan program diet yang sayangnya itu harus batal sekarang. Kalau Tang Zhiao punya kemauan, mereka tak segan - segan pergi tanpa makan. Sekuat itulah pengaruh Tang Zhiao.
Yao Na akhirnya memandang ke arahku. Namun, seolah pandangan itu justru paling berbeda.
"Kau... tidak makan, nak...?"
Aku menggeleng gugup. Dia memang jauh dari level kecantikan Cui Zhuo yang faktanya paling cantik di sekolah. Hanya saja, mengingat kejadian enam bulan yang lalu, aku mulai merasa aneh.
Kemudian Yao Na, menatap kedua bola mataku. Entah apa karena dia melihat fisiku yang sedikit babak belur. Entah tatapun itu apa artinya yang jelas aku merasa tidak nyaman.
Hingga dalam hitungan detik, sesuatu terjadi. Atmosfirnya berubah.
Tang Zhiao dan Liu Dong tiba - tiba tertidur. Sementara Cui Zhao dan Huo Bo, tiba - tiba memegang leher mereka seperti tercekik.
"T-tolong aku... L-L-Lu-Yh-"
148Please respect copyright.PENANAVwtuxbmxaQ
#Bruaak! seketika kepala Cui Zhao ditendang dengan sepatu berhak, terdiamlah seketika dirinya.
148Please respect copyright.PENANAFu1ThV8cbZ
Nah, entah apakah tuhan ini mengabulkan permohonanku karena aku memang sudah ingin mati?
148Please respect copyright.PENANApxpw0mBvSa
Aku memang takut setengah mati. Yao Na kemudian menyuruh empat orang itu agar di bawa ke belakang. Kini hanya imajinasiku saja yang bisa membayangkan keadaan mereka kedepannya.
148Please respect copyright.PENANAdHJ3cKPqKp
Yang jelas, atmosfirnya berubah, sebagai mana Yao Na yang seperti kulihat enam bulan yang lalu.
148Please respect copyright.PENANAGGXrWYaw8C
Aku terduduk kaku sambil memejamkan mata menunggu takdir. Jelas sekali aku menendengar langkah kaki mendekat, tapi ya sudah.
148Please respect copyright.PENANAtqUwTOSF6R
Kalau ini saatnya aku mati, berarti tuhan memang berikut berkah.
148Please respect copyright.PENANA82ICrWttPv
Aku merasakan satu tangan menggengam erat rambutku. Ia menarik kasar dan mulutnya ditempelkan ke telingaku. Lain cerita kalau suasananya intim, seperti ketika lidahnya dijulurkan dengan manja dan merayu.
148Please respect copyright.PENANA53q73Z22Ab
Tapi, suara Yao Na terdengar kecil namun melengking. Seperti suara pisau yang bergesekan dengan pisau lainnya. Sangat teramat memekakakkan telinga walau lirih.
148Please respect copyright.PENANABtnGdW9BEK
"Bawakan lagi orang - orang seperti mereka! Aku yakin ada di sekolahmu!"
148Please respect copyright.PENANAUlrnGjafUh
"A-ada lagi, Kak Yao?"
148Please respect copyright.PENANA0YCyQJxBbg
"Bukan hanya mereka yang membullyku dengan TikTok mereka. Bawakan sisanya, kau akan dapatkan hadiah!"
148Please respect copyright.PENANAzuGZ6nIpya
Dengan sekejap, Yao Na melepaskanku. OH, tentu dengan uang 10.000 yuan empat lembar dimasukkan ke dalam sakuku.
148Please respect copyright.PENANAsE1jzyoJoZ
Di putarnya kunci pintu rumahnya itu, lalu aku benar - benar bebas. Sesaat aku keluar melihat wajahnya, Yao Na terlihat normal kembali dengan senyuman menawannya.
"Sampai jumpa kembali!" ia melambaikan tangannya.
148Please respect copyright.PENANAnUGq8gM4ka
Balasku dengan senyuman agak dipaksakan. Yang jelas hari ini aku telah membuktikan sedikit kepintaranku.
148Please respect copyright.PENANAJRezBFZEfP
'Kupikir ini bukan perkejaan yang buruk?'
ns216.73.216.229da2