![](https://static.penana.com/images/chapter/1115334/BU_20231002_082425_0000.png)
"Tuan Arjun memang bersikap dingin pada semua istrinya dia jua tidak pernah memanggil istrinya ke paviliun nya. Nyonya Nike selalu berusaha menarik perhatian tuan untuk mendapatkan kasih sayangnya. Namun itu sia-sia."
215Please respect copyright.PENANAKrkKPOP8ob
"Apakah semenjak menikahi mbak Nike dan istri yang lain belum pernah di sentuh nya sama sekali?"
215Please respect copyright.PENANAZLkT4IODUH
"Gosip yang beredar memang seperti itu, entah mengapa."
215Please respect copyright.PENANASOUC86h5Jj
"Pria tua itu lebih tepat di sebut kulkas dua pintu bukan?"
215Please respect copyright.PENANA5R9mxiEL6K
"Jangan kamu berbicara seperti itu Dinda."
215Please respect copyright.PENANAgb21TJTmbx
"Kenapa memangnya Daniar?"
215Please respect copyright.PENANATuNHxalLTT
"Nanti aku takut kalau ada yang mendengarnya Dinda."
215Please respect copyright.PENANA33dAkU8uu4
"Ups maaf hehe. Ya sudah yuk kita pergi dari sini."
215Please respect copyright.PENANAy42K800X2E
Dinda menarik tangan Daniar untuk segera pergi dari sana. Sedangkan di paviliun milik Nike sangat kesal dan membanting semua barang yang ada di meja rias nya.
215Please respect copyright.PENANA2RNRMSfpdg
"Haaaaggghhhh.. Mengapa? Mengapa kau tidak pernah melihatku Arjun? Aku ini istrimu bukan boneka mu. Aku istri yang juga butuh perhatianmu. Untuk apa aku bergelimang harta di sini kalau kasih sayangmu tidak bisa ku dapatkan. Kenapa?!"
215Please respect copyright.PENANABGbz93XTqe
Di malam hari Dinda tidak bisa tidur lalu berjalan ke arah jendela dan kemudian dia melihat lampu masih menyala di salah satu ruangan yang ada di sana. Dinda juga memikirkan pohon rambutan yang dia panjat tadi pagi.
215Please respect copyright.PENANAJuACw6U395
"Kenapa di sana lampunya masih menyala? Bukankah itu adalah ruang perpustakaan? Siapa orang iseng yang membaca tengah malam begini?"
215Please respect copyright.PENANAeBXKeuxvfU
"Oh ya ngomong ngomong apa kabarnya pohon rambutan tadi pagi itu ya? Aku bahkan belum sempat mencicip rasa manisnya buah rambutan itu?"
215Please respect copyright.PENANAlCMFhbzmzt
Diam-diam Dinda keluar dari paviliun nya dan pergi menuju ke pohon rambutan yang tadi pagi di lihatnya.
215Please respect copyright.PENANA00wkVRXunA
"Hah?? Gila?!" Dinda begitu terkejut pohon rambutan itu tidak berada di sana.
215Please respect copyright.PENANAaeNNWiofu8
"Kulkas dua pintu itu menebang nya. Aaarggghhh.."
215Please respect copyright.PENANATJdJiE8VGA
Dinda juga melirik ke arah perpustakaan. Berjalan mengendap-endap. Dia sangat penasaran siapa yang berada di sana.
215Please respect copyright.PENANABVR6dErjMB
Kriieeettt.. Dengan hati-hati Dinda menutup kembali pintu perpustakaan itu setelah dia membukanya.
215Please respect copyright.PENANA5ZvwyOtCI7
"Eh tidak ada siapa pun di sini. Mengapa lampunya masih menyala?"
215Please respect copyright.PENANAdBE6DAxQW9
Dinda tidak berjumpa dengan seseorang di perpustakaan itu. Dia juga memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat sebentar sebelum kembali ke paviliun.
215Please respect copyright.PENANAxmAJV5vQuh
"Eeeuuuhhh.. Buku apa ini? Tidak ada novel atau apalah gitu. Majalah dewasa misalnya yang hot hot. Hehe." Dinda tersenyum terlihat begitu mesum.
215Please respect copyright.PENANAghGj0a4H4n
Dug.. Dinda menoleh saat terdengar benda terbentur.
215Please respect copyright.PENANAnwYBFNPQw9
"Hantu? Siapapun itu? Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud mengganggu hanya membatu untuk mematikan lampunya saja baru setelah itu saya akan segera pergi dari sini."
215Please respect copyright.PENANAoLFx0qmhkM
Lalu kemudian Dinda menghampiri meja yang ada di perpustakaan itu dan Dinda juga menemukan majalah dewasa di sana.
215Please respect copyright.PENANARxCrNJdU0Y
"Eh apa ini? Siapa yang membaca majalah dewasa di sini? Tapi gambar ini. OMG."
215Please respect copyright.PENANARt9XrGO61y
Mulut Dinda menganga saat melihat banyak gambar wanita yang menggunakan pakaian seksi begitu menggoda itu.
215Please respect copyright.PENANAP06qUW7Evi
"Pasti dia seorang pria. Hahaha dia pasti sudah kabur saat aku datang. Dasar pria mesum." kata Dinda tidak sadar kalau ada sepasang mata yang sedang mengawasi semua gerak-geriknya.
215Please respect copyright.PENANAHhcu1GG2Mv
"Apa kamu menikmati juga gambar-gambar itu?" ternyata tuan Arjun lah yang sedang berada di sana.
215Please respect copyright.PENANAMrKOCLIQeI
Dinda mengangkat wajahnya ke atas, kini wajahnya dan wajah tuan Arjun begitu dekat jaraknya. Tuan Arjun terdiam saat melihat wajah Dinda, karena ini adalah pertama kalinya dia bertatapan muka dengan wanita sedekat itu.
215Please respect copyright.PENANAY7veJWpEHO
Deg.. Deg.. Deg..
215Please respect copyright.PENANAKCHX9tb5kr
Dinda dengan jelas bisa mendengar detak jantung tuan Arjun yang berdetak dengan kencang.
215Please respect copyright.PENANAmVyC1l21wg
"Sedang apa kamu di sini? Ini adalah perpustakaan pribadiku. Oh ya satu lagi apakah kamu sangat menikmatinya ya?"
215Please respect copyright.PENANASExuAV3Ih2
Dinda tersadar dan tidak sengaja menjatuhkan majalah dewasa itu. Kemudian Dinda kembali ke paviliun nya.
215Please respect copyright.PENANA7PD0CKXj72
"Kamu setan kecil yang selalu membuat masalah." kata Arjun setelah Dinda pergi keluar dari perpustakaan pribadinya itu.
215Please respect copyright.PENANAZp3yKvMGYn
"Kamu terus awasi dia Rendi. Jangan sampai dia terluka sedikit pun."
215Please respect copyright.PENANAJsTzhkrEY5
"Baik tuan." kata Rendi patuh.
215Please respect copyright.PENANAdN2AnLjl2H
Rendi adalah orang kepercayaan tuan Arjun yang sangat setia padanya.
215Please respect copyright.PENANAfV0AWYQdiv
Keesokan harinya Daniar membangunkan Dinda lebih pagi karena Daniar menerima kabar kalau nyonya besar akan datang berkunjung ke kediaman tuan Arjun.
215Please respect copyright.PENANAIn3NERuoL0
Memang sejak menikah tuan Arjun jarang berkunjung ke kediaman orang tuanya bahkan hampir tidak berkunjung sama sekali.
215Please respect copyright.PENANAiPGZLW1Eu6
"Dinda bangun, Dinda ayo bangunlah cepat."
215Please respect copyright.PENANA8eSaJkpaqy
"Em ini jam berapa memangnya Daniar?"
215Please respect copyright.PENANA1m5Wf9OSg8
"Jam empat pagi Dinda, ayo cepat bangun dan mandilah."
215Please respect copyright.PENANAJMUAP2cKPN
"Hoaaammm masih pagi Daniar nanti saja kamu bangunkan aku kembali ya."
215Please respect copyright.PENANAnBNgvrV0ES
"Tidak bisa Dinda, karena nyonya besar akan berkunjung ke kediaman ini."
215Please respect copyright.PENANATnFT0PG7Nz
"Nyonya besar, nyonya besar itu siapa Daniar?" tanya Dinda yang belum mengetahui kalau nyonya besar adalah ibu mertuanya.
215Please respect copyright.PENANA9zflXslFYo
"Nyonya besar bernama Clarissa, beliau adalah ibu dari tuan Arjun Saputra, Dinda." jawab Daniar sedikit menjelaskan siapa itu nyonya besar pada Dinda.
215Please respect copyright.PENANA8MYCTSnYnF
"Ibu dari tuan Arjun, berarti itu adalah ibu mertuaku dong?"
215Please respect copyright.PENANAxlKixtG3ce
"Iya Dinda makannya cepat bangun dan sambutlah beliau dan sarapan bersama dengan beliau hari ini."
215Please respect copyright.PENANA2o6q6tjLEn
"Ba-baiklah aku akan bangun sekarang." kata Dinda dengan mata yang masih ia pejamkan karena masih mengantuk.
215Please respect copyright.PENANA4pNMHcYCGj
Sementara itu nyonya besar masih berada di kediamannya untuk bersiap bertemu dengan anaknya dan semua menantunya.
215Please respect copyright.PENANAUQNgc5dDHF
"Hari ini aku akan mengunjungi kediaman anakku, ada beberapa hal yang ingin aku bahas dengannya."
215Please respect copyright.PENANAXWbswxlpvp
"Permisi nyonya besar mobil sudah siap." kata salah satu abdi dalem di kediaman nyonya besar.
215Please respect copyright.PENANAIruTmsSOPS
"Baik, tunggu dulu sebentar lagi saya akan segera turun."
215Please respect copyright.PENANAfnf01JFcf9
"Baik nyonya besar, saya pamit undur diri, permisi nyonya besar." kata salah satu abdi dalem itu yang pamit pergi meninggalkan nyonya besar di kamarnya.
215Please respect copyright.PENANAYsQE8hUPBE
Tak beberapa lama mobil yang di tumpangi oleh nyonya besar melaju ke kediaman tuan Arjun.
215Please respect copyright.PENANAFjT4s0Sfvl
Di kediaman tuan Arjun para istrinya sudah keluar dari paviliun berkumpul di gedung utama kediaman tuan Arjun, kecuali Dinda yang masih siap-siap di paviliun nya.
215Please respect copyright.PENANAqr1ZwS0B6L
Nyonya besar pun tiba di kediaman tuan Arjun. Melihat nyonya besar tiba di kediaman ketiga istrinya sudah menyambut kedatangannya, kecuali Dinda yang masih dalam perjalanan menuju ke gedung utama.
215Please respect copyright.PENANAhWXxnLLSZA
Sesampainya di gedung utama Dinda segera menyambut nyonya besar atau ibu mertuanya, nyonya besar bingung dan akhirnya bertanya tentang Dinda.
215Please respect copyright.PENANAhJLGxynZow
melemahkan nyonya besar tidak mengetahui pernikahan keempat tuan Arjun. Nyonya besar juga berharap setelah ini akan memiliki seorang cucu, itulah sebenarnya alasan nyonya besar ke kediaman tuan Arjun.
215Please respect copyright.PENANAY97Wr4GDub
"Permisi, maaf saya terlambat datang untuk menyambut nyonya besar." kata Dinda yang baru saja sampai di gedung utama.
215Please respect copyright.PENANAtT2VwUVJ57
"Iya nggak apa, siapa dia Arjun. Kenapa ibu baru melihatnya?"
215Please respect copyright.PENANAvWBsgmNcxv
"Dinda namanya ibu, dia adalah istri keempat ku."
215Please respect copyright.PENANAXWP9EcLpaW
"Apa!! Dia istrimu juga jadi sekarang kamu sudah mempunyai empat orang istri, Arjun? Kenapa tidak di kabari?"
215Please respect copyright.PENANASZLwNQsGMP
"Sudahlah ibu jangan berdebat di sini. Sarapan sudah siap mari kita kemeja makan ibu, kita sarapan bersama."
215Please respect copyright.PENANAX0R9KvK02Q
"Baiklah, nanti sebelum sarapan ibu ingin membicarakan sesuatu."
215Please respect copyright.PENANAhC4CMYijX2
"Baiklah ibu, ayo kita ke meja makan."
215Please respect copyright.PENANAAbbVh1f6jY
"Dinda, kamu duduk di samping ibu ya."
215Please respect copyright.PENANACtgNOyfTgf
"Baik nyonya besar."
215Please respect copyright.PENANAgTslx4jypm
"Jangan panggil aku nyonya besar Dinda. Aku ini ibu mertuamu dan kamu adalah istri anakku. Nyonya besar adalah panggilanku untuk para abdi dalem saja."
215Please respect copyright.PENANABLN2VVP5ld
"Baik nyonya bes.. Eh maksud saya ibu."
215Please respect copyright.PENANA2w3wMhp2mn
"Nah begitu. Ayo sekarang kita sarapan." ajak nyonya Clarissa.
ns 108.162.216.49da2