"Permisi maaf tuan, saya ingin melaporkan sesuatu mengenai nyonya Nurma." kata Rendi yang akan memberikan kabar pada tuan Arjun.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9fPCWsh4kd
"Nurma, istri saya, ada apa dengan Nurma, cepat katakan Rendi?" tanya tuan Arjun.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQaEIwfwhks
"Kata salah satu pelayan nyonya Nurma, nyonya Nurma sudah dari semalam tidak ada di paviliunnya." jawab Rendi.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1vTLUJil7
"Apa..!!" tuan Arjun terkejut saat mendengar jawaban dari ajudan setianya itu.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDPA2u0VRT
"Mbak Nurma hilang.." Dinda juga ikut terkejut.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFjY59wgZV
"Nurma hilang.., bagaimana bisa kan kemarin masih duduk untuk berkumpul bersama dengan kita tuan." Nike dan Nurul juga ikut terkejut setelah menghentikan memakan sarapan paginya.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqZO4k1NJE
"Sayang."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7HKw6401n
"Iya om."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ8O8bNIr1A
"Kamu tunggu di sini ya, Rendi ikut saya ke paviliun Nurma sekarang." pinta tuan Arjun.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2zciz4UOk
"Laksanakan tuan Arjun." kata Rendi patuh.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJOnxw90qDj
Tuan Arjun Saputra bersama dengan ajudan setianya pergi ke paviliun Nurma setelah berpamitan dengan Dinda.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2NKHCaf8dO
Ketika sampai di paviliun Nurma, Rendi melihat salah satu pelayan Nurma sudah tewas gantung diri, Dinda yang mendengar berita itu dari pelayan pribadinya, membuat Dinda ketakutan. Karena dia adalah salah satu orang yang mengetahui rahasia hubungan terlarang antara Nurma dan salah satu pengawal di kediaman tuan Arjun selain pelayan yang tewas gantung diri.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvfJPTVhH0
Tok.. Tok.. Tok.. Suara pintu paviliun Nurma di ketuk oleh Rendi.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO0Ag2pYWKH
"Kenapa belum di buka juga pintunya, Rendi coba dobrak pintunya." pinta tuan Arjun.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zoIY61480
"Laksanakan tuan." kata Rendi patuh.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvi56Y1EstV
Brakkk.. Pintu kamar Nurma di dobrak oleh Rendi.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVx1tt8niBH
"Astagfirullah, tuan lihat.." Rendi terkejut melihat salah satu pelayan Nurma gantung diri.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrG6xySzrVC
"Dia tewas, kenapa dia bunuh diri, apakah ada sesuatu yang dia sembunyikan dari ku?" tanya tuan Arjun heran.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdsAxD1EeTX
"Maaf tuan, sepertinya bukan karena bunuh diri tuan, sepertinya pelayan nyonya Nurma di bunuh oleh seseorang, tuan." jawab Rendi.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hFcgs1Zlz
"Dibunuh, mengapa dia di bunuh dan apa ada motif dari pembunuhan pelayan ini?, Rendi kamu selidiki kasus ini dan minta anak buahmu turunkan dia."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9n8lT4Kazy
"Baik laksanakan tuan."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOv7cUMQGO
"Apa..!! Yang benar kamu Daniar, pelayan mbak Nurma dibunuh dengan cara di gantung?" tanya Dinda memastikan.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYdjo63Lzt
"Iya benar Dinda." jawab Daniar.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRIcocTV2sW
"Apakah habis ini aku yang akan bernasib sama dengan pelayan mbak Nurma." kata Dinda di dalam hati panik dan juga ketakutan.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd2EZ6VzhoK
"Kamu kenapa Dinda?" tanya Daniar.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiNobshxLc
"Aku mau tanya sesuatu boleh?" tanya Dinda juga.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvA8dcaIBY
"Tentu saja boleh Dinda." jawab Daniar lagi.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDF24E2ePPf
"Oke, kamu itu kan sudah lama ya Daniar kerja di sini, apakah kamu mengetahui nama pengawal dengan nama panggilan win?"
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbU3sjmvPf5
"Nama panggilan itu win di sini banyak Dinda, ada Erwin, Edwin dan Darwin, memangnya kenapa Dinda?"
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH7HMc3NT1E
"Tidak aku hanya bertanya saja Daniar."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExvAAn7HHl
Tanpa Daniar dan Dinda sadar bahwa dari tadi ada yang memata-matai mereka berdua di paviliun Dinda.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡri9MXPjrdg
Ya siapa lagi seseorang yang di maksud oleh Dinda, kemudian dia pun pergi dari paviliun Dinda dan mentargetkan Dinda lah yang akan jadi korban selanjutnya.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTuTsIqZgMa
"Kita tunggu tanggal mainnya nyonya." kata seseorang yang baru saja memata-matai Dinda di paviliunnya.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ40ewgqZYdU
"Siapa di sana?" tanya Daniar ketika melihat ke arah jendela kamar Dinda.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJrmjkONLf
"Siapa, siapa Daniar?" tanya Dinda panik.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkHpnelhD4
"Tidak tau Din, tadi aku melihat ada seseorang di balik jendela kamarmu." jawab Daniar.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDF0sGNpzSf
"Apakah yang di maksud Daniar adalah dia?" tanya Dinda di dalam hati.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2P9nlOfvoi
"Ya sudah ini Din baju yang kamu minta tadi, Din.. Din.. Dinda.." kata Daniar mencoba menyadarkan Dinda dari lamunannya.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡThLj9KPZZU
"Ha.. Iya, apa Daniar, tadi kamu bilang apa?" tanya Dinda yang tersadar dari lamunannya.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNFkNmBLcq
"Ini bajunya Dinda." jawab Daniar.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRWMg6vh3PJ
"Oh okay, aku mandi ya bye.."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbacGxNjads
Sementara di tempat yang berbeda seorang laki-laki yang dimaksud oleh Dinda sedang mengatur rencana untuk mengancam Dinda agar tidak buka mulut membocorkan rahasianya.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjxPg2Hym8
"Aku harus membuat rencana agar bisa mengancamnya, ya saya tau caranya." kata seseorang di kamarnya.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3JGdtKisrB
Tuan Arjun pun mendapatkan kabar dari Rendi, Nurma meninggal dunia karena meminum obat penggugur kandungan yang ternyata di berikan oleh kekasih gelapnya itu.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPq9LjFdkCr
Mengetahui hal tersebut membuat tuan Arjun marah besar sekaligus kecewa dengan Nurma. Dinda pun telah siap untuk menemui suaminya (tuan Arjun). Namun Daniar menghalanginya untuk menganggu suaminya, Daniar juga menjelaskan semua yang terjadi pada Dinda apa yang sebenarnya terjadi.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8a8NvSNHnN
Dinda pun mengurungkan niatnya itu untuk menemui suaminya dan dia juga berniat untuk berjalan-jalan saja di kediaman.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtHFKexzUS
Pada malam harinya tiba-tiba saja mati lampu di kediaman yang sebenarnya itu adalah ulah dari seseorang yang menyabotase listrik di kediaman itu. Tuan Arjun sebenarnya mengetahui bahwa kediamannya ada yang menyabotase nya, tapi dia lebih memilih untuk menyelidikinya terlebih dahulu sebelum bertindak.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOdCzQOXjAq
Sampai pada akhirnya Dinda benar-benar diancam oleh seseorang itu.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaBzlXVnZw
"Ha.. Kok, loh kok mati lampu kan padahal di sini itu tidak sedang turun hujan ya, atau ada perbaikan listrik yang konslet di kediaman ini, eh atau jangan-jangan si om lupa bayar listrik lagi makannya listriknya mati, ah tapi mana mungkin kan om kaya raya buktinya bisa membangun kediaman ini juga mempunyai istri empat, sudah lah saya pergi tidur lagi." keluh Dinda saat di kediaman tuan Arjun mati lampu.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpLVudQeo5
"Ya sudah ku duga kau datang dan menyabotase listrik di kediaman ini, siapa lagi yang kali ini kau incar?" tanya tuan Arjun.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6xUNQ7AC1
Drap.. Drap.. Drap.. Suara kaki melangkah masuk ke dalam kamar Dinda.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDDJGUF5U8
"Sepertinya ada yang masuk ke kamar ini, Daniar kau kah itu?" tanya Dinda.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuI30ZaRoI
"Bukan.." jawab seseorang yang tidak di kenal oleh Dinda.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUFnn583X7
"S-siapa kau?"
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjN1JPXhRn
"Aku malaikat pencabut nyawa."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqYqWKDI9c
"Apa..!!" Dinda terkejut saat mendengar jawaban dari seseorang itu.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kefmLfzqo
"Stttss.. Pelan kan suaramu atau.." seseorang itu mulai mengancam Dinda.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNvRpV8ujx
"Atau apa?"
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPoNEm4vfV
"Pisau ini akan menancap di tubuh mengerti?"
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxl5iZ4sIL
Dinda mulai ketakutan saat pisau itu menyentuh wajahnya. Ya dia adalah Darwin, seorang pengawal yang menjadi kekasih gelap Nurma.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4RqG0UbIjd
"Jauhkan benda itu dariku."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYINS85GS2
"Boleh saja, asal.."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTDw3eulqs
"Asal apa.. Apa yang kau inginkan dariku?"
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjRuGRoSho
"Aku ingin agar kau tidak mengatakan apa-apa pada siapa pun termasuk suamimu itu.."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQj7n7z1GF0
“Berkata apa-apa, maksudmu?”
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mHkzcbtwe
"Alah kau ini jangan sok polos deh.."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRbFSy8pqQY
"Ya memang aku tidak mengerti apa yang kau katakan."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhgWwh7o5SA
“Kau ingat Nurma dan pelayannya?”
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSa1Tg3KBml
"Iya, jangan-jangan kau.."
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17UFGPSJSF
Darwin pun akhirnya membekap mulut Dinda dan membawanya pergi dari ruangan. Sementara itu di paviliun tuan Arjun mengingat kalau Dinda sangat takut dengan kegelapan, akhirnya tuan Arjun keluar dari paviliunnya untuk memeriksa Dinda di paviliunnya.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLc4XSgWM4n
Dan rencana Darwin pun gagal membawa Dinda. Karena tuan Arjun yang tiba-tiba datang ke paviliunnya.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAOPedkUcwK
"Sialan orang itu datang segala lagi ke sini, eh dengar ya nyonya tutup mulutmu itu, jangan pernah membuka atau mengungkap rahasia itu atau jika tidak kau akan bernasib sama seperti madu mu itu juga dengan pelayan madu mu itu." seseorang itu pergi meninggalkan Dinda di depan paviliunnya dengan keadaan masih terikat dan mulut di lakban.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUX7hJ5AKk
"Em.. Hem.." Dinda mencoba meminta bantuan.
258Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6GhkaJFxJ
Tuan Arjun tiba di paviliun Dinda saat lampu di kediamannya sudah menyala, melihat Dinda dalam keadaan terikat dan mulut di lakban segera berhamburan dan mendekati istri kecilnya itu.
ns18.219.206.240da2
and then Add to home screen.