![](https://static.penana.com/images/chapter/1316881/og_20231128_232534_0000.png)
"Permisi maaf tuan, saya ingin melaporkan sesuatu mengenai nyonya Nurma." kata Rendi yang akan memberikan kabar pada tuan Arjun.
103Please respect copyright.PENANAOBcDg7xVn7
"Nurma, istri saya, ada apa dengan Nurma, cepat katakan Rendi?" tanya tuan Arjun.
103Please respect copyright.PENANA6NBTRrJTdH
"Kata salah satu pelayan nyonya Nurma, nyonya Nurma sudah dari semalam tidak ada di paviliunnya." jawab Rendi.
103Please respect copyright.PENANAVeiyzAR25H
"Apa..!!" tuan Arjun terkejut saat mendengar jawaban dari ajudan setianya itu.
103Please respect copyright.PENANAmAMN2EPZFQ
"Mbak Nurma hilang.." Dinda juga ikut terkejut.
103Please respect copyright.PENANAPiHiYn0peM
"Nurma hilang.., bagaimana bisa kan kemarin masih duduk untuk berkumpul bersama dengan kita tuan." Nike dan Nurul juga ikut terkejut setelah menghentikan memakan sarapan paginya.
103Please respect copyright.PENANA2f9x23E54x
"Sayang."
103Please respect copyright.PENANAILvdD4K18D
"Iya om."
103Please respect copyright.PENANAvmh2mJ6EJL
"Kamu tunggu di sini ya, Rendi ikut saya ke paviliun Nurma sekarang." pinta tuan Arjun.
103Please respect copyright.PENANARr6XeGCB07
"Laksanakan tuan Arjun." kata Rendi patuh.
103Please respect copyright.PENANAQ4C94p7T0H
Tuan Arjun Saputra bersama dengan ajudan setianya pergi ke paviliun Nurma setelah berpamitan dengan Dinda.
103Please respect copyright.PENANABQWNtubqzR
Ketika sampai di paviliun Nurma, Rendi melihat salah satu pelayan Nurma sudah tewas gantung diri, Dinda yang mendengar berita itu dari pelayan pribadinya, membuat Dinda ketakutan. Karena dia adalah salah satu orang yang mengetahui rahasia hubungan terlarang antara Nurma dan salah satu pengawal di kediaman tuan Arjun selain pelayan yang tewas gantung diri.
103Please respect copyright.PENANA6q2PougzOC
Tok.. Tok.. Tok.. Suara pintu paviliun Nurma di ketuk oleh Rendi.
103Please respect copyright.PENANASO0JUvW50z
"Kenapa belum di buka juga pintunya, Rendi coba dobrak pintunya." pinta tuan Arjun.
103Please respect copyright.PENANAgMcRogU7m4
"Laksanakan tuan." kata Rendi patuh.
103Please respect copyright.PENANAPfuUzQdo4I
Brakkk.. Pintu kamar Nurma di dobrak oleh Rendi.
103Please respect copyright.PENANA85J6pB3mgi
"Astagfirullah, tuan lihat.." Rendi terkejut melihat salah satu pelayan Nurma gantung diri.
103Please respect copyright.PENANAwgoBLqtx1E
"Dia tewas, kenapa dia bunuh diri, apakah ada sesuatu yang dia sembunyikan dari ku?" tanya tuan Arjun heran.
103Please respect copyright.PENANA01yZvjeeON
"Maaf tuan, sepertinya bukan karena bunuh diri tuan, sepertinya pelayan nyonya Nurma di bunuh oleh seseorang, tuan." jawab Rendi.
103Please respect copyright.PENANApvZe1KsG5u
"Dibunuh, mengapa dia di bunuh dan apa ada motif dari pembunuhan pelayan ini?, Rendi kamu selidiki kasus ini dan minta anak buahmu turunkan dia."
103Please respect copyright.PENANAKIHQquYXPY
"Baik laksanakan tuan."
103Please respect copyright.PENANAxKHgU6KfAc
"Apa..!! Yang benar kamu Daniar, pelayan mbak Nurma dibunuh dengan cara di gantung?" tanya Dinda memastikan.
103Please respect copyright.PENANAHADxa768EV
"Iya benar Dinda." jawab Daniar.
103Please respect copyright.PENANA7Z3gILehEp
"Apakah habis ini aku yang akan bernasib sama dengan pelayan mbak Nurma." kata Dinda di dalam hati panik dan juga ketakutan.
103Please respect copyright.PENANAyBfIq7wmdU
"Kamu kenapa Dinda?" tanya Daniar.
103Please respect copyright.PENANAHhYnCOwsvy
"Aku mau tanya sesuatu boleh?" tanya Dinda juga.
103Please respect copyright.PENANA5RKE1CqbeQ
"Tentu saja boleh Dinda." jawab Daniar lagi.
103Please respect copyright.PENANAppxw3T37sz
"Oke, kamu itu kan sudah lama ya Daniar kerja di sini, apakah kamu mengetahui nama pengawal dengan nama panggilan win?"
103Please respect copyright.PENANAiBuH1RCWUz
"Nama panggilan itu win di sini banyak Dinda, ada Erwin, Edwin dan Darwin, memangnya kenapa Dinda?"
103Please respect copyright.PENANAZHLD2BLm8E
"Tidak aku hanya bertanya saja Daniar."
103Please respect copyright.PENANAnm3F9kJjM9
Tanpa Daniar dan Dinda sadar bahwa dari tadi ada yang memata-matai mereka berdua di paviliun Dinda.
103Please respect copyright.PENANAlwP4cT3eWF
Ya siapa lagi seseorang yang di maksud oleh Dinda, kemudian dia pun pergi dari paviliun Dinda dan mentargetkan Dinda lah yang akan jadi korban selanjutnya.
103Please respect copyright.PENANAs4fpYzGjhg
"Kita tunggu tanggal mainnya nyonya." kata seseorang yang baru saja memata-matai Dinda di paviliunnya.
103Please respect copyright.PENANAVpBXvbGYgb
"Siapa di sana?" tanya Daniar ketika melihat ke arah jendela kamar Dinda.
103Please respect copyright.PENANAYJIMcrVBYp
"Siapa, siapa Daniar?" tanya Dinda panik.
103Please respect copyright.PENANAAi9j7cdFVx
"Tidak tau Din, tadi aku melihat ada seseorang di balik jendela kamarmu." jawab Daniar.
103Please respect copyright.PENANAVSU9cWAWZt
"Apakah yang di maksud Daniar adalah dia?" tanya Dinda di dalam hati.
103Please respect copyright.PENANAug8aXzlUr9
"Ya sudah ini Din baju yang kamu minta tadi, Din.. Din.. Dinda.." kata Daniar mencoba menyadarkan Dinda dari lamunannya.
103Please respect copyright.PENANAcm2se4d85d
"Ha.. Iya, apa Daniar, tadi kamu bilang apa?" tanya Dinda yang tersadar dari lamunannya.
103Please respect copyright.PENANATwrXKHqxpu
"Ini bajunya Dinda." jawab Daniar.
103Please respect copyright.PENANATrnJ7iWGDz
"Oh okay, aku mandi ya bye.."
103Please respect copyright.PENANAnjQDDxymAE
Sementara di tempat yang berbeda seorang laki-laki yang dimaksud oleh Dinda sedang mengatur rencana untuk mengancam Dinda agar tidak buka mulut membocorkan rahasianya.
103Please respect copyright.PENANANGOJWFIBp8
"Aku harus membuat rencana agar bisa mengancamnya, ya saya tau caranya." kata seseorang di kamarnya.
103Please respect copyright.PENANA9yCr9p3VEl
Tuan Arjun pun mendapatkan kabar dari Rendi, Nurma meninggal dunia karena meminum obat penggugur kandungan yang ternyata di berikan oleh kekasih gelapnya itu.
103Please respect copyright.PENANAqdAYldYuM1
Mengetahui hal tersebut membuat tuan Arjun marah besar sekaligus kecewa dengan Nurma. Dinda pun telah siap untuk menemui suaminya (tuan Arjun). Namun Daniar menghalanginya untuk menganggu suaminya, Daniar juga menjelaskan semua yang terjadi pada Dinda apa yang sebenarnya terjadi.
103Please respect copyright.PENANAPO3dEL28ud
Dinda pun mengurungkan niatnya itu untuk menemui suaminya dan dia juga berniat untuk berjalan-jalan saja di kediaman.
103Please respect copyright.PENANARuPw5bmwkb
Pada malam harinya tiba-tiba saja mati lampu di kediaman yang sebenarnya itu adalah ulah dari seseorang yang menyabotase listrik di kediaman itu. Tuan Arjun sebenarnya mengetahui bahwa kediamannya ada yang menyabotase nya, tapi dia lebih memilih untuk menyelidikinya terlebih dahulu sebelum bertindak.
103Please respect copyright.PENANAFhPAdMDwVb
Sampai pada akhirnya Dinda benar-benar diancam oleh seseorang itu.
103Please respect copyright.PENANAEZ35XQKjAy
"Ha.. Kok, loh kok mati lampu kan padahal di sini itu tidak sedang turun hujan ya, atau ada perbaikan listrik yang konslet di kediaman ini, eh atau jangan-jangan si om lupa bayar listrik lagi makannya listriknya mati, ah tapi mana mungkin kan om kaya raya buktinya bisa membangun kediaman ini juga mempunyai istri empat, sudah lah saya pergi tidur lagi." keluh Dinda saat di kediaman tuan Arjun mati lampu.
103Please respect copyright.PENANA2iDLiZQY7k
"Ya sudah ku duga kau datang dan menyabotase listrik di kediaman ini, siapa lagi yang kali ini kau incar?" tanya tuan Arjun.
103Please respect copyright.PENANAgGoVOKrRsN
Drap.. Drap.. Drap.. Suara kaki melangkah masuk ke dalam kamar Dinda.
103Please respect copyright.PENANAPaeD1k4fJj
"Sepertinya ada yang masuk ke kamar ini, Daniar kau kah itu?" tanya Dinda.
103Please respect copyright.PENANAzxIjy7NkuC
"Bukan.." jawab seseorang yang tidak di kenal oleh Dinda.
103Please respect copyright.PENANAXhjG3ekwCL
"S-siapa kau?"
103Please respect copyright.PENANArvg7wyrQqF
"Aku malaikat pencabut nyawa."
103Please respect copyright.PENANAiCiLF5TicJ
"Apa..!!" Dinda terkejut saat mendengar jawaban dari seseorang itu.
103Please respect copyright.PENANAqnPsMQr5Mz
"Stttss.. Pelan kan suaramu atau.." seseorang itu mulai mengancam Dinda.
103Please respect copyright.PENANAVJZLt7rGMV
"Atau apa?"
103Please respect copyright.PENANAEhh3Qim28f
"Pisau ini akan menancap di tubuh mengerti?"
103Please respect copyright.PENANAR8dgTWHhHx
Dinda mulai ketakutan saat pisau itu menyentuh wajahnya. Ya dia adalah Darwin, seorang pengawal yang menjadi kekasih gelap Nurma.
103Please respect copyright.PENANAn9RqGcbiwx
"Jauhkan benda itu dariku."
103Please respect copyright.PENANA5mDlavI9qI
"Boleh saja, asal.."
103Please respect copyright.PENANAQT4yMWA46c
"Asal apa.. Apa yang kau inginkan dariku?"
103Please respect copyright.PENANALQFH4wxsLy
"Aku ingin agar kau tidak mengatakan apa-apa pada siapa pun termasuk suamimu itu.."
103Please respect copyright.PENANA7IZnE577ij
“Berkata apa-apa, maksudmu?”
103Please respect copyright.PENANAylWb3m10dr
"Alah kau ini jangan sok polos deh.."
103Please respect copyright.PENANAxhtlDT3Ib5
"Ya memang aku tidak mengerti apa yang kau katakan."
103Please respect copyright.PENANAFAc17L7p0Q
“Kau ingat Nurma dan pelayannya?”
103Please respect copyright.PENANASDr66O41K8
"Iya, jangan-jangan kau.."
103Please respect copyright.PENANAK7e7bh5AdX
Darwin pun akhirnya membekap mulut Dinda dan membawanya pergi dari ruangan. Sementara itu di paviliun tuan Arjun mengingat kalau Dinda sangat takut dengan kegelapan, akhirnya tuan Arjun keluar dari paviliunnya untuk memeriksa Dinda di paviliunnya.
103Please respect copyright.PENANAZzePbeV1Dx
Dan rencana Darwin pun gagal membawa Dinda. Karena tuan Arjun yang tiba-tiba datang ke paviliunnya.
103Please respect copyright.PENANAnpPJIWgOqN
"Sialan orang itu datang segala lagi ke sini, eh dengar ya nyonya tutup mulutmu itu, jangan pernah membuka atau mengungkap rahasia itu atau jika tidak kau akan bernasib sama seperti madu mu itu juga dengan pelayan madu mu itu." seseorang itu pergi meninggalkan Dinda di depan paviliunnya dengan keadaan masih terikat dan mulut di lakban.
103Please respect copyright.PENANAKxfINiDmt2
"Em.. Hem.." Dinda mencoba meminta bantuan.
103Please respect copyright.PENANA9XeRvJOS2v
Tuan Arjun tiba di paviliun Dinda saat lampu di kediamannya sudah menyala, melihat Dinda dalam keadaan terikat dan mulut di lakban segera berhamburan dan mendekati istri kecilnya itu.
ns 108.162.216.227da2