![](https://static.penana.com/images/chapter/930080/7O_20221011_063743_0000.png)
FILM OUT142Please respect copyright.PENANAYcCZzG4QUY
142Please respect copyright.PENANAhHnny94eJC
RUN142Please respect copyright.PENANAIPAy8Fdhc9
142Please respect copyright.PENANAZG7gJYjl7v
142Please respect copyright.PENANA2a1j4r7ME9
Orang itu adalah Renji, pengusaha yang sedang naik daun karena kesuksesannya diusia muda. Renji diketahui sering menggelar acara amal dan berbagi kepada kaum yang memerlukan bantuannya tetapi Simon yang sudah lebih dulu menyelidiki latar belakang orang itu mengetahui kalau Renji tidak mulia seperti yang orang pikir karena dirinya juga mengelola sebuah kasino ilegal agar bisa sukses seperti saat ini.142Please respect copyright.PENANAO4fTnjNJFE
142Please respect copyright.PENANAoeWFXZE7s3
142Please respect copyright.PENANAMzSGzRb8s1
Kali ini Simon turut mengajak Draco bersamanya, tentu karena terpaksa. Namun hasilnya tetap nihil, Renji menunjukkan reaksi yang lebih manusiawi dibandingkan dengan kakek Arnon dan tampaknya dia juga baru mengetahui perihal menghilangnya Arnon.142Please respect copyright.PENANAEFYexx4HHY
142Please respect copyright.PENANA0raJrikTi3
142Please respect copyright.PENANAgoRjNntuEY
Delapan tahun telah berlalu Simon dan Draco menjadi semakin akrab dan masih menjalin hubungan pertemanan, mereka berdua tidak pernah menyerah untuk terus mencoba menemukan jejak keberadaan sang teman.142Please respect copyright.PENANAC6n5tY50AE
142Please respect copyright.PENANAdrM5N4nNSj
142Please respect copyright.PENANAFf1ai5KbXA
* * *142Please respect copyright.PENANA1ftuYPjFDb
142Please respect copyright.PENANAHUtzPYXf3w
142Please respect copyright.PENANA5GX9TrLvg7
Sampai empat hari yang lalu seorang pendaki tidak sengaja menemukan jasad Arnon disebuah pegunungan yang berlokasi tidak jauh dari gereja tempat pertama kali Osaka kehilangan sosok pujaan hatinya.142Please respect copyright.PENANA5mfe1Izz7o
142Please respect copyright.PENANAee0JlBALbS
142Please respect copyright.PENANA5v0OYTiLka
* * *142Please respect copyright.PENANA6xHS3WFM7F
142Please respect copyright.PENANApiiSqD8tnP
142Please respect copyright.PENANAzqGaWLSMtl
[14.59] Osaka masih sulit mempercayai cerita yang disampaikan Draco sampai akhirnya dia melihat sendiri dengan mata kepalanya, foto Arnon yang sedang tersenyum terpampang jelas diupacara pemakaman korban dan disana juga tampak sang Ibunda yang masih terpukul sedang menangisi kesayangannya.142Please respect copyright.PENANAdRqlxIqIKv
142Please respect copyright.PENANA7rNzqxi9V8
142Please respect copyright.PENANAL0xR2PMl63
Setelah memberi penghormatan terakhir untuk kesayangannya Osaka memilih pergi keluar dan meninggalkan Draco yang masih berbicara dengan kerabat Arnon, karena dirasa tubuhnya akan tumbang kapan saja Osaka memutuskan untuk mendudukkan diri di bangku yang tersedia didekat tempat parkir.142Please respect copyright.PENANAhZQRPnbqFQ
142Please respect copyright.PENANATRa3DV76Fk
142Please respect copyright.PENANALERZRk3MSt
Osaka bahkan tidak bisa merasa terpukul saat ini, dia hanya fokus merenungkan setiap cerita yang disampaikan Draco terutama tentang bagaimana kematian kesayangannya dapat diketahui dari hasil autopsi. Simon lah yang menjadi sumber informasi ini, hasil autopsi menyatakan kalau tubuh kesayangannya dipotong menjadi beberapa bagian sebelum akhirnya dimasukkan kedalam sebuah koper dan dikuburkan.142Please respect copyright.PENANATlHdLideDa
142Please respect copyright.PENANApTuWUuFfQ6
142Please respect copyright.PENANAQcsqoOnHAW
Di mana letak kesalahannya, Osaka merasa sudah melakukan semua yang dia bisa namun kenapa kesayangannya masih mengalami nasib yang sama dan tidak bisa mencapai akhir bahagianya.142Please respect copyright.PENANAVfRsnu01zT
142Please respect copyright.PENANApfYnj57Amc
142Please respect copyright.PENANA5ThhgraFSZ
Ingin sekali rasanya menangis, berharap agar rasa sakit dihatinya kini juga akan ikut mengalir bersama air matanya yang menetes. Tetapi semesta seperti belum cukup menghukum Osaka, dia bahkan tidak diberi air mata untuk menuangkan perasaannya yang terluka karena kembali kehilangan kesayangannya untuk kali kedua.142Please respect copyright.PENANA4RY3HWRC5R
142Please respect copyright.PENANAjhqpBf160z
142Please respect copyright.PENANAOo5IaAK0Ub
[16.47] Osaka meninggalkan Draco dan membawa serta mobil yang ditumpangi keduanya, dia pergi kelokasi penyergapan Elzio di kehidupan sebelumnya. Osaka hanya perlu melampiaskan amarahnya, berharap melakukan ini akan membantu mengurangi rasa sakit didada. Tetapi tidak terdapat satu orang pun disana, gudang yang dulunya juga digunakan sebagai tempat penyimpanan obat terlarang juga sudah tidak ada.142Please respect copyright.PENANAxP83sYLkM6
142Please respect copyright.PENANAzb8F4QomdN
142Please respect copyright.PENANAVj8C2Gn7ZV
Hanya satu tempat lagi yang terlintas di pikirannya, Osaka pun bergegas kembali menaiki mobilnya dan melaju dengan kecepatan tinggi berharap Elzio akan berada ditempat yang ditujunya.142Please respect copyright.PENANAkn6vC6Ft5i
142Please respect copyright.PENANA7loDrQksa5
142Please respect copyright.PENANAsKoZYO5Svr
Osaka saat ini tidak dapat mengendalikan amarahnya, Semua perasaan yang dapat menggambarkan rasa sakit menumpuk direlung hatinya. Tanya kembali mengisi kepalanya, apakah karena malam itu dia bicara pada kesayangannya? Namun dia bahkan tidak pernah berpapasan dengan Elzio jadi apa yang menjadi penyebab terbunuhnya pujaan hatinya.142Please respect copyright.PENANAnF1tlUAwfC
142Please respect copyright.PENANAcTTCp4x5WV
142Please respect copyright.PENANAFP0Adp0ARv
[20.28] Osaka telah tiba ditempat tujuan yakni pelabuhan, tempat yang diketahui berkat Simon. Langkah Osaka terhenti saat melihat gerombolan orang yang sedang beradu senjata, seperti hari esok tak akan tiba. Ditengah lautan manusia dan gelapnya pencahayaan tampak juga disana Simon sedang mengayunkan golok yang dipegangnya dengan beberapa air mata berhasil lolos dari pelupuk matanya, Simon terlihat sama dengan terakhir kali pertemuan antar keduanya. Tidak seharusnya Osaka merasa seperti ini disaat Simon sedang dalam bahaya, namun melihat Simon yang dapat mengekspresikan kesedihannya bahkan saat nyawa yang jadi taruhannya membuat Osaka iri karena dia juga ingin melakukan hal yang sama.142Please respect copyright.PENANAkclNcBE5ZW
142Please respect copyright.PENANAqpdBpbSjxL
142Please respect copyright.PENANArqwpzyLPQ0
Simon sepertinya juga punya pemikiran yang sama dengan dirinya yakni ingin menghabisi, dan tampaknya dugaan Osaka benar Elzio memang ada disini. Suara mesin kapal yang berbunyi, mengalihkan perhatian Osaka karena itu adalah pertanda bahwa kapal akan segera berlayar karenanya diapun berlari.142Please respect copyright.PENANAMLV3miTlr9
142Please respect copyright.PENANAvYFFwAeCYT
142Please respect copyright.PENANA8Tp1W0b4WH
[20.49] Osaka berhasil menaiki kapal yang sekarang telah berlayar, meski samar di ingatan namun ini adalah kapal yang pernah menjadi tempat singgah selama hampir satu minggu usahanya untuk menagih utang yang belum dibayar.142Please respect copyright.PENANAIEDvIaFuAy
142Please respect copyright.PENANAaC0B2BSrky
142Please respect copyright.PENANAi5naSuAucr
Osaka berdiam ditempat yang tak terlihat dan menyatu dengan bayangan, sedang memperkirakan berapa banyak lawan yang harus ditumbangkan. Terdengar tidak terdapat banyak pergerakan, sepertinya memang hanya sedikit yang berhasil menaiki kapal karena sebagian telah gugur saat menghadapi rombongan yang dibawa serta oleh Simon.142Please respect copyright.PENANA40vR2R7lzP
142Please respect copyright.PENANAqgp2VBuq4W
142Please respect copyright.PENANAMYNSmbDe8U
Terdengar langkah kaki mulai mendekat kearahnya dan hampir melewati dirinya, namun Osaka menarik lengan lawan dan menendang kaki bagian belakang membuat lawan berlutut memberi Osaka kesempatan untuk mengunci leher sang lawan menghambat pasokan udara yang mengalir dan membuat lawan kehilangan kesadarannya.142Please respect copyright.PENANAHht0JST3Zx
142Please respect copyright.PENANAhpG7mHOU1w
142Please respect copyright.PENANAxY9ihvJy5A
Osaka meletakkan lawannya dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara, perlahan dia mulai meraih pisau yang sudah lama tidak pernah disentuhnya. Pisau yang pernah digunakannya untuk menyiksa Elzio untuk mengorek informasi tentang keberadaan kesayangannya.142Please respect copyright.PENANAvvFxDx17GB
142Please respect copyright.PENANAkk3MJQ54XW
142Please respect copyright.PENANAvy2fmNvCKC
Osaka selalu merasa takut untuk memakai segala jenis senjata, bukan karena tidak mahir menggunakannya melainkan karena perasaan suka saat melihat lawannya memohon dalam keadaan tak berdaya. Osaka merasa sisi gelap yang tersimpan jauh dilubuk hatinya akan mengambil alih kesadarannya, ketika dirinya sedang memegang senjata. Namun kali ini senjata adalah satu-satunya pilihan yang tersisa, maka dari itu Osaka meyakinkan dirinya kalau semua akan baik-baik saja.142Please respect copyright.PENANAqHO6ahodH4
142Please respect copyright.PENANAX6Cd1vNEDr
142Please respect copyright.PENANA2gLx7iTfsF
Osaka pun keluar dari persembunyiannya, kaki melangkah dengan pasti untuk menemukan tujuannya. Tentu bukan hal mudah, karena sekarang dirinya telah dihadang oleh musuh. Osaka mengeratkan pegangan tangannya pada pisau, dan membiarkan insting yang mengambil alih kendali diri untuk menghalau.142Please respect copyright.PENANAPESLpz3dby
142Please respect copyright.PENANAWCrkrIycQn
142Please respect copyright.PENANA4MEUYxWWhB
Entah sudah berapa banyak lawan yang menghadang Osaka untuk mencapai tujuannya, pisau yang ada di genggaman hampir lepas karena banyaknya keringat yang membasahi hampir seluruh tubuhnya. Kaki yang dipaksa terus melangkah, juga sudah mulai menyerah. Pandangan mulai terasa samar, karena banyaknya luka dan memar.142Please respect copyright.PENANAhgBw0Qz2yn
142Please respect copyright.PENANA5VXUnKleSE
142Please respect copyright.PENANAuarlZDC4ZD
Tetapi Osaka kembali memaksakan langkah meninggalkan banyak jejak berdarah dibelakang, kini dirinya hampir tiba dan tinggal membuka pintu ruangan didepannya yang sedang dijaga oleh dua orang. Mereka segera menyadari kehadiran Osaka yang berjalan sempoyongan, kedua orang itu berteriak dan mulai berlari kearahnya dengan membawa golok di genggaman.142Please respect copyright.PENANAz1y3CeKp4x
142Please respect copyright.PENANAQcFBhdAxYJ
142Please respect copyright.PENANAaz8BcP9z4y
Sebenarnya Osaka ingin cepat-cepat membungkam keduanya, karena mereka terlalu berisik dan akan menarik perhatian sosok yang ada dalam ruangan dan membuat Elzio waspada sebelum dia berhasil masuk kedalam sana.142Please respect copyright.PENANAN5hOCTOR9x
142Please respect copyright.PENANAX6jDoXgAeE
142Please respect copyright.PENANAvPVF2ZPEap
Osaka berhasil menghindari salah satu dari mereka yang menerjang sedikit lebih awal dan berakhir sedikit melewatinya, dirinya mulai menendang orang kedua yang jarak pandangnya terhalang oleh orang pertama. Musuhnya terjatuh namun orang pertama kembali berteriak pertanda serangan dari belakang akan tiba, Osaka lebih dulu melempar pisau yang masih setia digenggamnya pada orang kedua yang mencoba bangkit dan kini pisau itu telah berpindah tempat bersarang dikepala lawannya.142Please respect copyright.PENANADR9yAK5f25
142Please respect copyright.PENANAv8nJRI8HH1
142Please respect copyright.PENANAsV0tJNKCOj
Osaka memalingkan tubuhnya sebelum golok yang diayunkan kembali meleset dan gagal mengakhiri langkahnya, Osaka meraih lengan penyerangnya merebut senjata yang sedang dipegang dan memutar arah berbalik menyerang pemiliknya.142Please respect copyright.PENANAf6w7CuLNNT
142Please respect copyright.PENANALhXfO3dIMR
142Please respect copyright.PENANAlfKBSBUAnS
Dengan itu kedua penjaga pintu berhasil tumbang ditangan Osaka, kini dirinya tanpa sadar mulai menikmati aksi membunuhnya. Setelah kembali mengatur napas dan sedikit jeda untuk lelah tubuhnya, Osaka kembali berpaling mengambil pisau miliknya yang ada dikepala orang kedua terlebih dahulu sebelum kembali melangkah pada tujuan utama.142Please respect copyright.PENANA2CGC5wGpPW
142Please respect copyright.PENANA1jxHzTO1Y3