![](https://static.penana.com/images/chapter/930086/MY_20221011_063743_0000.png)
FILM OUT127Please respect copyright.PENANAYx5zHx3rh0
127Please respect copyright.PENANACRKyjg6j1a
RUN127Please respect copyright.PENANAlfYBiOtU8X
127Please respect copyright.PENANAlIsENBgWcP
Osaka menendang dan membuat pintu terbuka, dirinya disambut oleh sebuah pedang yang mendarat beberapa senti dari kepalanya. Satu orang lagi yang diingat Osaka sebagai tangan kanan Elzio di kehidupan sebelumnya memulai serangan menggunakan pisau yang hampir sama dengan miliknya.
127Please respect copyright.PENANANxCoKwnwNN
Sudah cukup lama keduanya bergumul dengan Elzio yang sedang menyamankan diri duduk diatas sebuah meja hanya mengamati jalannya pertarungan bersiap dengan pedang miliknya, tidak berapa lama orang kepercayaan Elzio berakhir dengan posisi berlutut dan pisau Osaka menancap dilehernya.
127Please respect copyright.PENANAoCR2sgmDw9
Namun sepertinya itu tidak cukup untuk Osaka, dia menarik rambut pria yang hampir kehilangan nyawa itu dan membuatnya menatap Elzio yang masih diam ditempatnya. Pisau yang awalnya ada disisi kiri, telah berpindah kesisi kanan akibat tarikan tangan Osaka yang kini sedang menampilkan senyuman yang mampu membuat bulu kuduk berdiri. Osaka menarik kembali pisau miliknya dan membersihkan darah yang ada disana dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk tangannya, sembari menampilkan senyum sambil menatap pria yang tengah terkapar tak berdaya.
127Please respect copyright.PENANADlR6PrUknF
“Aku akan membayar tiga kali lipat dari Simon!” Suara Elzio mengambil alih atensi Osaka sepenuhnya.127Please respect copyright.PENANAbmbpGPvyPU
127Please respect copyright.PENANAmufI49w6io
127Please respect copyright.PENANAcy4XcAeqJo
“Simon?” Osaka berpikir sejenak sampai dirinya kembali teringat akan sosok yang ada di pelabuhan sedang menangisi kesayangannya, bahkan saat dalam bahaya.127Please respect copyright.PENANAhlk9uVvlGC
127Please respect copyright.PENANAz1MXBokEzM
127Please respect copyright.PENANAf96akcjBVe
“Arnon!” Benar kesayangannya, Osaka kembali mengingat tujuan utamanya memakai senjata agar dapat membalaskan kemalangan yang menimpa pujaan hatinya bukan karena ingin menikmati penderitaan lawan bertarungnya.127Please respect copyright.PENANAiIy9ejsjF1
127Please respect copyright.PENANAxA6mywPK9D
127Please respect copyright.PENANArpNGntYuM8
Osaka terlalu larut dalam pikirannya dan tak menyadari kehadiran orang lain didalam ruangan, hingga sebuah pedang menembus masuk dari belakang tubuhnya sampai Osaka dapat melihat ujung mata pedang yang dihiasi cairan. Bagian tubuh Osaka kembali merasakan sakit ketika penyerangnya mencabut pedang keluar dari tubuhnya, Osaka mencoba berbalik secara perlahan ingin melihat siapa yang melakukan ini padanya karena jelas sekali Elzio ada didepannya dengan wajah yang tak kalah terkejut dari dirinya.127Please respect copyright.PENANADm8q6yRYDN
127Please respect copyright.PENANAxJ9yiZB3jj
127Please respect copyright.PENANAkVvJ9Q11uU
Osaka berhasil membalik arah dengan segenap usaha dan tenaga yang masih tersisa, “Renji!?”127Please respect copyright.PENANAps7Z8TpKFU
127Please respect copyright.PENANAzhLxneLbso
127Please respect copyright.PENANACI6UOpKE80
Sebuah serangan kembali diterima Osaka, pertama sebuah tusukan tepat dibawah rusuknya yang kedua adalah tebasan dari leher melawati dadanya. Kakinya sudah tak mampu lagi menopang berat tubuhnya, Osaka pun jatuh terbaring membuat tanda pengenal yang masih dibawa tampak oleh penyerangnya.127Please respect copyright.PENANAPcPUGcGpiO
127Please respect copyright.PENANAUkpZp44yGW
127Please respect copyright.PENANAiH2JuFfYwp
“Maaf terlambat.”127Please respect copyright.PENANAnUKvjTZy2u
127Please respect copyright.PENANAUxR4viIoQe
127Please respect copyright.PENANA9iTOCvX2mu
“Kenapa kau menyerangnya, sepertinya dia bukan suruhan Simon. Lihat ini!” Elzio mengambil tanda pengenal yang ikut jatuh bersama Osaka, tanda pengenal tersebut memperlihatkan bahwa Osaka adalah seorang abdi negara.127Please respect copyright.PENANAo4NVnm7ERO
127Please respect copyright.PENANAOQycDxITrC
127Please respect copyright.PENANA1FhrMUbHTo
“Membuat kematiannya terlihat seperti aksi nekad karena patah hati, bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan.”127Please respect copyright.PENANA5V8UZASBuZ
127Please respect copyright.PENANA0USrF4kG1A
127Please respect copyright.PENANA6V8Ap25QM7
“Kau tau tentang ini, dia sempat menyebut nama Arnon! Apa kau juga membunuh anak itu, karena dia mengatakan tidak ingin menjadi milikmu?”127Please respect copyright.PENANA3MJ2g42Xkc
127Please respect copyright.PENANAkr22Ugbsd7
127Please respect copyright.PENANAHOeexX9BQR
“Ayo kita obati luka Ayah terlebih dahulu, aku akan menceritakan semuanya nanti.”127Please respect copyright.PENANAGYunwRDmf0
127Please respect copyright.PENANA0ceOHmEmB8
127Please respect copyright.PENANAtpaz7wKSyt
Ayah dan anak itu berlalu pergi meninggalkan Osaka yang kini mulai memahami hubungan di antara keduanya, mengapa Renji ada disana dan menyerang dirinya. Osaka mulai berpikiran bahwa mungkin saja yang dikatakan Elzio adalah suatu kebenaran bukan hanya untuk menyelamatkan diri, mungkin orang yang membunuh kesayangannya dan juga dirinya di kehidupan sebelumnya juga adalah Renji.127Please respect copyright.PENANAcxkegSUKtn
127Please respect copyright.PENANAn18VpmUq8n
127Please respect copyright.PENANAyjGEyrsUfn
Osaka dapat mendengar suara tawa didalam pikirannya, mungkin itu adalah takdir yang sedang mentertawakan nasib dirinya. “Sayang, ternyata aku salah sasaran.”127Please respect copyright.PENANAPTGa5VzUp4
127Please respect copyright.PENANAm5A7gY7hON
127Please respect copyright.PENANAoe23GNxzz9
Osaka ikut mentertawakan kebodohannya dan mulai terbatuk, tersedak oleh darahnya sendiri. Luka disekujur tubuhnya juga terasa menusuk perih dan tak hentinya mengeluarkan cairan berwarna merah.127Please respect copyright.PENANAqDmKUVzGrB
127Please respect copyright.PENANAmQNPsQX9NY
127Please respect copyright.PENANAG98LGUgOGM
“Sayang, maaf karena aku ngerasa capek sekarang.” Osaka tidak ingin menyerah, namun dirinya merasa lelah. Kembali kehilangan kesayangannya untuk kedua kali dan masih tak mengetahui siapa pembunuh sebenarnya membuat Osaka berpasrah, dan menyalahkan semua pada diri sendiri yang tak mampu mengendalikan amarah.127Please respect copyright.PENANAbnzWKAH9VW
127Please respect copyright.PENANAHNTcKRVXLu
127Please respect copyright.PENANAmfWNxs8x0i
Lelah dan ingin kembali kepelukan kesayangannya yang selalu memberi ketenangan dengan mengatakan semua kan baik saja, itu yang ingin dilakukan Osaka. Karenanya dia kembali memejamkan matanya, berharap dirinya akan kembali seperti sebelumnya. Walaupun harus dihadapkan dengan situasi dan rasa sakit yang sama, Osaka rela asalkan kali ini kesayangannya mendapat akhir bahagia untuk kisah hidupnya.127Please respect copyright.PENANAnUyYbLe4Lk
127Please respect copyright.PENANAHwPS4SVOe8
127Please respect copyright.PENANAAn2XJRugwi
* * *127Please respect copyright.PENANA9aLkkK7eLO
127Please respect copyright.PENANASecsHyfDO7
127Please respect copyright.PENANA4NRj6gK5mV
EPILOGUE127Please respect copyright.PENANAIkojihhQ1Y
127Please respect copyright.PENANAAq0FxrjxWs
127Please respect copyright.PENANAqd1N3MsPk8
─ 11 April 2014 ─127Please respect copyright.PENANASaocnE39p2
127Please respect copyright.PENANASqL3j7ncRM
127Please respect copyright.PENANAWNT2UkC0Wg
Arnon sedang berjalan mengantarkan pesanan kue dan juga minuman yang kebetulan adalah kesukaannya, tepat pada peringatan hari kelahirannya.127Please respect copyright.PENANA7VN4ce60ZO
127Please respect copyright.PENANAcd4DDIP96I
127Please respect copyright.PENANA1A0jSpRr0S
Banyak yang mempertanyakan keputusan yang diambil Arnon untuk meninggalkan rumah yang ditinggali bersama kakeknya, sebagian menganggap dirinya hanya berlagak dan memperkirakan bahwa dia akan segera kembali berpulang pada keluarganya.127Please respect copyright.PENANAxY3y70QBB7
127Please respect copyright.PENANAjLXQXcRTor
127Please respect copyright.PENANA3NyQ9HNrfT
Namun tidak sedikit pula yang merasa kasihan karena melihat perjuangannya, dan tentu ada pula yang tidak senang melihat kebaikan yang selalu dibagi Arnon walaupun dirinya juga memiliki kesulitan yang ditanggungnya. Tetapi tidak begitu yang Arnon rasakan, dirinya bahagia karena bisa melakukan semua yang diingin dan mewujudkan impian yang selama ini hanyalah angan.127Please respect copyright.PENANAHxu7FVo0A7
127Please respect copyright.PENANAqMrbwebYDK
127Please respect copyright.PENANA3GmmyecXcQ
[00.53] Arnon hampir melompat kegirangan, melihat sosok yang ada di hadapan. Jantungnya mulai berdetak tak karuan, dirinya hampir tak dapat mengendalikan diri dan juga senyuman.127Please respect copyright.PENANARBHdpnW1IC
127Please respect copyright.PENANAHtT7kW3ZXv
127Please respect copyright.PENANAnzrq8v63HK
Sosok ini adalah orang yang memberi Arnon cukup keberanian untuk mencari jalan bahagia yang diyakini, namun kini sosok itu terlihat sedih dan tak punya semangat diri.127Please respect copyright.PENANAG0Ipcg1EZd
127Please respect copyright.PENANA0GAzJ0NRac
127Please respect copyright.PENANAPKDU8noXx9
“Apakah anda baik-baik saja?” Arnon tidak peduli apakah pertanyaan yang terlontar akan terdengar aneh untuk si penerima, dia hanya terlalu khawatir akan keadaan sosok yang selalu menjadi penyemangat dirinya.127Please respect copyright.PENANAaX1tQWju4K
127Please respect copyright.PENANAPLQMxDe5Er
127Please respect copyright.PENANACZ8yWL6aMk
“Apa kau bahagia?” Bukan jawab yang diberikan, melainkan sebuah pertanyaan yang dilontarkan.127Please respect copyright.PENANAEfiKemFRcK
127Please respect copyright.PENANAK3w4sFKUVP
127Please respect copyright.PENANAdBZ1stm2jY
Arnon benar-benar tidak dapat menahan diri lagi dan tertawa seperti seorang yang telah kehilangan kewarasan, sosok disana mengingat dirinya dan pembicaraan mereka berdua dimalam itu tentang kebahagiaan. Tawanya tak berlangsung lama karena sosok disana kembali pergi meninggalkan dirinya, tanpa memberi tau dengan sebutan apa Arnon harus memanggilnya.127Please respect copyright.PENANAalzhxELYCu
127Please respect copyright.PENANAee9HUzsN3D
127Please respect copyright.PENANAYd5Wct0OU0
[03.01] Arnon melangkah keluar untuk bergegas pulang kerumah di mana kedua temannya telah setia menunggu untuk merayakan ulang tahunnya, namun seseorang yang familiar menghentikan langkahnya.127Please respect copyright.PENANAkruAk6rmim
127Please respect copyright.PENANAOBdDMo0JmM
127Please respect copyright.PENANAvHjSTCxPhh
“Ngapain di sini?”127Please respect copyright.PENANAw6wAtg8atq
127Please respect copyright.PENANAXhzC1RBOQD
127Please respect copyright.PENANA4rvFKx0S8t
“Nunggu kamu lah, aku antar pulang. Oke?” Ini adalah Renji, orang yang tak kenal lelah walau sudah ditolak oleh Arnon sebanyak ribuan kali.127Please respect copyright.PENANA6muHlzYXqS
127Please respect copyright.PENANA5WqTqJFtYU
127Please respect copyright.PENANAWrrEdn2E5b
“Nggak usah, gue naik taksi aja. Hari ini kebetulan dapat bonus juga. Bukannya mobil lo rusak, ya?”127Please respect copyright.PENANAzNVxuYGrsT
127Please respect copyright.PENANA5faJwn2cBv
127Please respect copyright.PENANAR2edalTBfu
“Aku bawa mobil Ayah, jadi mau ya.” Arnon tidak punya pilihan lagi selain menuruti permintaan Renji, karena dirinya juga ingin cepat kembali.127Please respect copyright.PENANAT70d8cYTar
127Please respect copyright.PENANA0yHys906jb
127Please respect copyright.PENANAWnKK9XBAge
“Kamu kalau dapat bonus keliatan banget bahagianya.”127Please respect copyright.PENANAgbyrP2f1mc
127Please respect copyright.PENANAo48J9WGl42
127Please respect copyright.PENANAdDZNA0RlB3
“Ini bukan karena bonus, tapi gue bahagia karena barusan gue ketemu sama dia. Golden!”127Please respect copyright.PENANAsFKVP2omNX
127Please respect copyright.PENANAKMs7EI78lF
127Please respect copyright.PENANAaOeXS0pl88
Arnon menyadari perubahan raut wajah Renji namun memilih untuk meneruskan cerita pertemuan antara dirinya, dengan sosok yang selalu menjadi alasan untuk penolakan pernyataan cinta yang diungkapkan kepadanya.127Please respect copyright.PENANA2LkCM42O80
127Please respect copyright.PENANAgubvUUVhzb
127Please respect copyright.PENANAxZdKqGa9BH
* * *127Please respect copyright.PENANAEFUa2Qucy4
127Please respect copyright.PENANAhsmPR2L6MO
127Please respect copyright.PENANAYsO7vtZrw1
Arnon menyebut sosoknya sebagai golden, karena pertemuan mereka terjadi disaat terpenting dalam hidupnya. Yakni Arnon yang saat itu berada diambang antara hidup dan mati, dan momen seperti ini biasa disebut sebagai Golden Time di buku fiksi yang biasa dibaca olehnya. Alasan lainnya, karena Arnon yang terus terbayang tatapan khawatir yang didapat dari sosok penyemangatnya ketika dihadapkan dengan golden retriever.127Please respect copyright.PENANAAiEbFBzT6Q
127Please respect copyright.PENANAPLv2F1ytsX
127Please respect copyright.PENANAy1PW8wqTUY
Jadi tolong ingatkan Arnon, untuk memelihara seekor anjing ketika dirinya sudah mapan. Dia ingin selalu mengenang sosoknya walau hanya dalam bayangan.127Please respect copyright.PENANAQCWnYUnRXi
127Please respect copyright.PENANAi9dUuRbiHw
127Please respect copyright.PENANA3RpszqG1cx
* * *
To be continued...127Please respect copyright.PENANAhja9FZRW0N