Bab 12 : Gadis Kecil Bergaun Hijau
118Please respect copyright.PENANAebevCoetpE
Sore itu hujan turun sangat deras dan lebat.
118Please respect copyright.PENANAZ0SYM2kWM0
Pukul 15:45
118Please respect copyright.PENANAfL0ZMDX9Ha
Seorang wanita muda tampak sedang mengemudi sambil menelepon seseorang.
118Please respect copyright.PENANACyGm8fAyzU
"Apa??? Rapatnya akan diundur lagi??? Kapan tepatnya rapat itu akan diadakan???", Tanya Jeon Soo Bin, sambil berusaha fokus mengemudi.
118Please respect copyright.PENANAWQFVk2GJfz
"Sepertinya jika tidak jam 9 malam ini, atau jam 8 besok pagi...", Jawab Seseorang, melalui panggilan telepon.
118Please respect copyright.PENANAJnW35EyJJN
"Ahhh baiklah kalau begitu, aku akan segera kembali ke Kantor, untuk mempersiapkan materi rapatnya...", Ucap Soo Bin, sambil membelokkan kemudinya.
118Please respect copyright.PENANAlWEUhCKHLP
Saat mobil yang dikendarai oleh Soo Bin akan berbelok, tiba - tiba ada seorang gadis kecil mengenakan gaun pendek berwarna hijau, berlari menyeberang, tanpa melihat kearah kanan atau kiri dan akhirnya tertabrak oleh Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAO2DagRNXsM
"Aaaaaarrhhh!!!!", Teriak Soo Bin, sambil mengerem mobilnya secara mendadak.
118Please respect copyright.PENANAnyJlCAjw5V
"Ada apa??? Apa semuanya baik - baik saja Soo Bin???", Tanya Seseorang Itu Lagi.
118Please respect copyright.PENANACRGfmeYoz1
"Astaga!!!", Ucap Soo Bin, sambil keluar dari mobilnya untuk melihat keadaan anak yang ditabraknya.
118Please respect copyright.PENANACZaxCMbhGT
"Tidak apa - apa... Nanti akan kuhubungi lagi...", Ucap Soo Bin, sambil mematikan ponselnya.
118Please respect copyright.PENANAJb5JWzbzes
"Aduh sakit...", Ucap Seorang Anak Perempuan, sambil memegangi lututnya yang berdarah.
118Please respect copyright.PENANAARKG1pM1bu
"Hmmm Apa kau baik - baik saja nak???", Tanya Soo Bin, secara perlahan.
118Please respect copyright.PENANAiBbuanNYqO
"Tidak apa - apa... Aku baik - baik saja...", Ucap Gadis Kecil, sambil mencoba untuk berdiri sendiri.
118Please respect copyright.PENANAYBc3ZpX0Mh
"Oh kalau begitu, masuklah kedalam mobilku!!! Aku akan membawamu ke Rumah Sakit terdekat, agar luka - lukaku dapat segera diobati...", Ucap Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAPTLV2g7KTi
"Tidak kakak!!! Aku baik - baik saja... Kita tidak usah ke Rumah Sakit... Hanya saja...", Ucap Gadis Kecil, terputus.
118Please respect copyright.PENANASwJPAYgzyG
"Ada apa nak??? Tidak apa - apa aku akan membantumu dengan semampuku... Katakan saja padaku apa yang kau butuhkan saat ini???", Tanya Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAFAoqjvDPJy
"Bisakah... Bisakah kakak antarkan aku ke rumah orangtuaku di daerah Gangwon???", Tanya Gadis Kecil itu, sambil mengeluh kesakitan.
118Please respect copyright.PENANAUn4SkfDDx5
"Gangwon??? Apa tidak ada kerabatmu yang rumahnya berada didekat sini???", Tanya Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANA7hca7w1CxW
"Bibi, paman dan sepupuku sedang tidak ada di rumah... Aku dirumah bibi seorang diri...", Jawab Gadis Kecil, menggeleng.
118Please respect copyright.PENANApg9ObvWddq
"Apa??? Bagaimana mungkin... Oh meskipun lokasinya cukup jauh dari sini, tapi baiklah... Kakak akan antarkan kamu pulang ke rumah orangtuamu di Gangwon... Ayo masuklah kedalam mobilku, hujannya sangat deras sekali!!!", Ucap Soo Bin, masuk kedalam mobilnya.
118Please respect copyright.PENANAYXlxU6eUXh
Gadis kecil itupun mengikuti Soo Bin dan masuk kedalam mobil Soo Bin, dan duduk dibelakang kursi kemudi.
118Please respect copyright.PENANAyEPGI9NfyR
Soo Bin pun mengambil kotak P3K di dalam mobilnya dan mengambil obat luka dan juga plester dari dalam kotak P3Knya.
118Please respect copyright.PENANAnvzHvI4jI5
"Oh tolong maafkan kakak ya!!! Kau jadi terluka karena kakak... Maafkan kecerobohan kakak ya!!!', Ucap Soo Bin, sambil memberikan botol obat luka dan plester itu pada gadis kecil itu.
118Please respect copyright.PENANAdhTeD9iFrt
"Tidak apa - apa kakak... Lagipula saat ini aku baik - baik saja, tapi lain kali kumohon agar kakak bisa lebih berhati - hati lagi dan jangan menyetir sambil menggunakan ponsel, karena itu bukan hanya bisa membahayakan orang lain tapi juga diri kakak sendiri...", Ucap Gadis Kecil.
118Please respect copyright.PENANAvqZAT3Hzv3
Soo Bin pun terkejut saat mendengarkan perkataan gadis itu, karena terlalu terkejut, Soo Bin sampai menjatuhkan kotak P3K itu dalam kondisi terbuka, sehingga seisi kotak itu berhamburan keluar.
118Please respect copyright.PENANAaPENWqB9No
"Oh maaf kakak, kalau ucapanku sampai menyinggung kakak!!!", Ucap Gadis Kecil.
118Please respect copyright.PENANAL6ohSqzOIP
"Oh tidak apa - apa nak... Lagipula itu memang salah kakak...", Ucap Soo Bin, sambil memunguti isi kotak P3K nya yang berhamburan.
118Please respect copyright.PENANADM12QEvkV9
"Dari mana anak ini bisa tahu kalau tadi aku memang menyetir sambil menggunakan ponsel??? Dan juga bagaimana mungkin seorang anak kecil yang tinggal di daerah Gangwon bisa bermain sendirian sampai di daerah Paju???", Tanya Soo Bin, dalam hati karena merasa heran.
118Please respect copyright.PENANAFynSf3twlC
Saat itu hujan pun mulai reda, dangan langit mulai kembali terang.
118Please respect copyright.PENANAwzvctOwDth
Sambil melajukan mobilnya, Soo Bin pun mencoba untuk memulai percakapan dan perkenalan singkat dengan anak yang barusaja Ia tabrak.
118Please respect copyright.PENANA8LgZpmSs5x
"Oh ya nak... Kalau boleh kakak tahu... Siapa namamu???", Tanya Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAzGBrvcB6iI
"Namaku Na Yoon... Baek Na Yoon... Nama kakak siapa???", Tanya Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAHOaJVDkD8I
"Oh iya... Perkenalkan nama kakak Soo Bin... Jeon Soo Bin... Senang berkenalan denganmu Baek Na Yoon...", Ucap Soo Bin, sambil tersenyum.
118Please respect copyright.PENANAGijT5LRcn6
"Senang bertemu dengan kakak Soo Bin juga... Sepertinya kakak adalah orang yang baik...", Ucap Na Yoon, sambil tersenyum tipis.
118Please respect copyright.PENANAXWgZ6MaQm9
"Ohh kau bisa saja...", Ucap Soo Bin tersenyum.
118Please respect copyright.PENANAqROmNqwfXd
Soo Bin pun dikejutkan saat Ia melihat kearah kaca spion, Ia melihat Na Yoon yang secara perlahan menghilang.
118Please respect copyright.PENANAQpS28UNJU7
Ketika Soo Bin menoleh kearah belakang, disana Ia melihat Na Yoon sedang tertidur pulas, Soo Bin pun memgambilkan selimut yang Ia letakkan di bangku sebelahnya, Ia pun keluar sebentar dari mobilnya lalu menyelimuti Na Yoon yang terlihat seperti sedang kedinginan.
118Please respect copyright.PENANAfLzdtlCIK5
"Kasihan sepertinya dia merasa sangat kedinginan, karena tadi dia kan barusaja kehujanan yang turun sangat deras, terlebih lagi dia juga terluka karena telah aku tabrak... Ah Soo Bin, seharusnya tadi kau tidak ceroboh sampai seperti itu...", Ucap Soo Bin, sambil masuk kembali kedalam mobilnya.
118Please respect copyright.PENANASvPRT0QT6g
Akhirnya Soo Bin pun melanjutkan perjalanan mereka yang cukup jauh dari daerah rumahnya di Paju sampai ke daerah Gangwon yang menempuh waktu 1 jam 40 menit atau bisa sampai 2 jam jika jalanan cukup ramai.
118Please respect copyright.PENANACdNdNrMkrk
"Baiklah... Anggap saja ini sebagai sedikit liburan, setelah berhari - hari bekerja lembur untuk mempersiapkan rapat yang entah kapan baru akan diadakan...", Ucap Soo Bin, sambil melihat kearah Na Yoon yang masih tertidur pulas, selama hampir 20 menit, berada didalam mobilnya.
118Please respect copyright.PENANAjjTYDMstB9
"Jika dilihat dalam waktu yang lama, anak itu ternyata cantik juga... Na Yoon... Baek Na Yoon...", Ucap Soo Bin, secara perlahan sambil tersenyum tipis.
118Please respect copyright.PENANA2th888XzHj
"Sesampainya di rumah anak ini, aku akan langsung bertanya dan menegur ibu anak ini... Bagaimana mungkin Ia bisa sampai lengah dan membiarkan anaknya bermain seorang diri sampai di daerah yang cukup jauh dari rumahnya... Meskipun anak ini sedang mampir dirumah kerabatnya, tapi bukankah penjagaan dan perlindungan pada anak ini juga tetap harus diperhatikan???", Tanya Soo Bin, dalam hati, sambil terus mengemudi mobilnya.
118Please respect copyright.PENANAmQCtuLz6pA
Tak lama kemudian Na Yoon pun membuka matanya secara perlahan - lahan dan melihat kearah selimutnya.
118Please respect copyright.PENANAxEhFJwdmWt
"Oh kau sudah bangun nak...", Ucap Soo Bin, menyapa.
118Please respect copyright.PENANA5NaLKCekiv
"Iya... Terima kasih kakak... Karena kakak telah menyelimutiku, sehingga aku bisa merasa sangat hangat.
118Please respect copyright.PENANA0dWuPYfOa0
"Sama - sama Na Yoon... Oh ya apa sekarang Na Yoon merasa lapar atau haus???", Tanya Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAuZGGr1WZOO
"Aku haus...", Jawab Na Yoon, mengangguk.
118Please respect copyright.PENANAvnYQAD3lSg
"Oh kalau Na Yoon haus, kebetulan kakak selalu membawa persediaan air minum botol, ini ambillah dan minumlah!!!", Ucap Soo Bin, mengambil salah satu dari 4 botol yang dia bawa.
118Please respect copyright.PENANARZVlZu5sqA
"Terima kasih kakak... Kakak baik sekali...", Ucap Na Yoon, sambil menerima botol air minum pemberian Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAuAp4ha0zKz
"Sama - sama anak manis...", Ucap Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAgJ1QkivOm4
Na Yoon pun membukanya dan kemudian meminumnya.
118Please respect copyright.PENANAn5JPn1D6QX
Pukul 17:20
118Please respect copyright.PENANAtJxsxb4rM3
Mobil Soo Bin pun telah mendekati lokasi yang dikatakan oleh Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANApB23eZRmlK
"Na Yoon!!! Apakah benar ini lokasi rumahmu??", Tanya Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAGiQjEUzDVp
"Iya lokasinya didekat sini...", Ucap Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAb2YRTnr1b2
"Oh kalau begitu, baiklah... Dimana posisi rumahmu???", Tanya Soo Bin, sambil melihat kearah kanan dan kiri.
118Please respect copyright.PENANAdQf514kcn6
Kali ini tidak ada jawaban yang diucapkan Na Yoon, dan hal itupun membuat Soo Bin merasa bingung.
118Please respect copyright.PENANAEfyzno1T59
"Na Yoon!!! Na Yoon!!! Apa kau tertidur lagi???", Tanya Soo Bin, sambil menoleh kearah Na Yoon dari kaca spion dan betapa terkejutnya Soo Bin saat Ia tidak melihat keberadaan Na Yoon di sisi manapun dalam mobilnya, yang terlihat dibangku belakang hanyalah selimut yang berantakan dan juga botol minum yang sedari tadi masih dalam kondisi utuh dan tertutup rapat, seperti tidak tersentuh sama sekali.
118Please respect copyright.PENANAjKrhF4xfNN
"Na Yoon!!! Baek Na Yoon!!!", Panggil Soo Bin, membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobilnya.
118Please respect copyright.PENANAggq0WhMkOS
"Na Yoon!!! Baek Na Yoon!!!", Teriak Soo Bin, kebingungan.
118Please respect copyright.PENANAfJ3DUMvULd
Seorang wanita paruh baya tampak menghampiri Soo Bin dengan wajah sendu dan terlihat samgat sedih.
118Please respect copyright.PENANAZrfLAIGQEo
"Nak... Apa kau yang tadi telah mengantar Na Yoon pulang???", Tanya Wanita Paruh Baya.
118Please respect copyright.PENANAnhaErCYNw8
Pertanyaan itupun tentu saja membuat Soo Bin semakin terkejut.
118Please respect copyright.PENANAQ2yojNsR62
Soo Bin melihat kearah wanita paruh baya yang menghampirinya dan Soo Bin pun melihat bahwa wanita paruh baya itu tengah mengenakan jepit rambut berbentuk bunga sakura yang tadi juga dikenakan oleh Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAKI5ywSnrb3
Soo Bin pun kembali terkejut saat melihatnya.
118Please respect copyright.PENANAcAuIDXcStD
"Kalau kau bersedia... Maukah kau masuk kedalam rumahku sebentar???", Tanya Wanita Paruh Baya.
118Please respect copyright.PENANArkeg1JO99R
"Apa??? Oh baiklah...", Ucap Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAhoEAUr6yFS
Didalam ruang tamu rumahnya, Wanita Paruh Baya itu menyuguhkan secangkir teh hangat dan sepotong kue tart coklat untuk Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAM45IsuLz0f
Soo Bin pun melihat - lihat foto keluarga Baek dan melihat wajah Na Yoon disana.
118Please respect copyright.PENANATQmZzgcLDP
"Terima kasih nyonya Baek...", Ucap Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANA2AKU33CIAz
"Peristiwa itu telah terjadi 7 tahun yang lalu, saat itu usia Na Yoon baru 8 tahun... Sore itu hujan juga turun sangat deras di Paju, disanalah rumah kakak perempuanku Nam Ji Yeong, saat itu Na Yoon dan Gye Woon yang sedang bercanda tepat diluar pagar rumah kakakku tertabrak mobil yang melaju sangat kencang.
118Please respect copyright.PENANAHqz1emEEaz
7 Tahun yang lalu, dijalan yang sama seperti saat Soo Bin menabrak Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANALx0m6pb3X9
"Gye Woon cepat kejar aku jika kau bisa!!!", Ucap Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAnOIP3yTyWU
"Tunggu saja nanti!!! Aku akan menggapaimu...", Ucap Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANADMiDZXI0J4
"Hey anak - anak!!! Jangan bercanda di jalanan, itu berbahaya!!!", Ucap Ji Yeong.
118Please respect copyright.PENANAeiWEScDV0y
Benar saja, tepat saat Na Yoon dan Gye Woon berlari menyeberang, sebuah mobil telah melaju kencang kearah mereka berdua dan akhirnya mereka berdua pun tertabrak mobil itu.
118Please respect copyright.PENANAKnAt3P6L5x
"Arrgggghhhh!!!", Teriak Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANACPeLVRkNXZ
"Arrgghhh Na Yoon!!!", Teriak Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANARMkNBMVBS3
Bruukkkkkk...
118Please respect copyright.PENANATfGgYesNKe
"Na Yoon!!! Gye Woon!!! Tidak!!!", Teriak Ji Yeong, berlari menghampiri putra dan keponakannya yang tergeletak terluka parah dijalan.
118Please respect copyright.PENANAcXyGMFUzt2
Saat itu Gye Woon yang terluka parah pada kaki kirinya telah tak sadarkan diri, sedangkan Na Yoon yang saat itu terluka cukup parah pada kepalanya, masih sempat tersadar dam menatap bibinya dan Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAxPhf1LQr9S
Pengemudi mobil akhirnya keluar dari mobilnya dan menghampiri mereka bertiga
118Please respect copyright.PENANA9FbKwdBqKI
"Bibi!!! Gye Woon!!! Apa Gye Woon baik - baik saja???", Tanya Na Yoon, mencoba mengangkat kepalanya.
118Please respect copyright.PENANACPpwiB2rod
Namun saat itu Na Yoon tiba - tiba merasakan kesakitan pada kepalanya, lalu akhirnya jatuh tidak sadarkan diri.
118Please respect copyright.PENANADvtp41YuQT
"Ahhhh, sakit ibu!!!", Panggil Na Yoon, sesaat sebelum akhirnya jatuh tak sadarkan diri.
118Please respect copyright.PENANAQCOKwR2ZF6
"Na Yoon!!! Bangunlah nak!!!", Teriak Ji Yeong.
118Please respect copyright.PENANADhDiV4ANxl
Akhirnya Na Yoon dan Gye Woon pun segera dilarikan ke Rumah Sakit terdekat, Ji Yeong dan suaminya pun menanti mereka diluar pintu ruang rawat dengan cemas.
118Please respect copyright.PENANAih9U0nSo7i
"Aku ini sangat ceroboh...", Ucap Ji Yeong, duduk sambil menangis.
118Please respect copyright.PENANA7VYg74qVUG
Ibu dan ayah Na Yoon pun segera berlari kearah lorong Rumah Sakit dan segera menghampiri Ji Yeong dan suaminya yang saat itu sedang berbicara dengan Dokter.
118Please respect copyright.PENANAICe9xVjx2k
"Ji A!!!", Panggil Ji Yeong.
118Please respect copyright.PENANAISorsmBUcK
"Dokter!!! Bagaimana kondisi putriku Na Yoon???", Tanya Ji A.
118Please respect copyright.PENANAkQepmgZoio
"Iya Dokter... Bagaimana kondisi putri kami???", Tanya Tuan Baek.
118Please respect copyright.PENANAiT511nsobP
"Gye Woon kini dalam keadaan yang cukup stabil dan kini telah sadarkan diri, namun hanya saja...", Ucap Dokter, terputus.
118Please respect copyright.PENANAYWRqC2lqLU
"Hanya saja apa Dokter???", Tanya Ayah Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAryYlaV1VR6
"Ia mengalami cedera yang cukup serius pada otot kaki kirinya... Lututnya juga patah dan kemungkinan dia harus berjalan dengan bantuan tongkat untuk seumur hidupnya...", Jawab Dokter.
118Please respect copyright.PENANAUzpoVMLBGO
"Apa??? Oh tidak...", Ucap Ji Yeong, terduduk lemas.
118Please respect copyright.PENANArknrH0CZVY
"Ibu Gye Woon!!!", Panggil Suami Ji Yeong, sambil menenangkan istrinya.
118Please respect copyright.PENANAbxqaQFw6nO
"Lalu bagaimana kondisi Na Yoon Dokter???", Tanya Ji A.
118Please respect copyright.PENANAn4KNjtJwDl
"Kondisi Na Yoon saat ini... Jauh lebih parah daripada kondisi Gye Woon...", Ucap Dokter.
118Please respect copyright.PENANA3t93BVhkOs
"Apa????", Tanya Ji A dan Tuan Baek.
118Please respect copyright.PENANA23q2j6oCOk
"Saat ini Na Yoon sedang mengalami gegar otak, cedera serius pada kepalanya dan sampai kini masih belum sadarkan diri...", Ucap Dokter.
118Please respect copyright.PENANAxPrK4851Kw
"Apa???", Ucap Ji A, terduduk lemas di lantai Rumah Sakit.
118Please respect copyright.PENANADXIhrHcnHD
"Ji A!!!", Panggil Tuan Baek, memeluk istrinya.
118Please respect copyright.PENANADnfuzQ2tqL
"Kami akan terus memantau kondisi mereka berdua, dan kami juga akan berjuang melakukan yang terbaik bagi Na Yoon dan juga Gye Woon...", Ucap Dokter.
118Please respect copyright.PENANA82XIxSK5BD
Kemudian Dokter itupun melangkah meninggalkan kedua orang tua Gye Woon dan Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAPPRcNl7YWy
"Padahal sebentar lagi Gye Woon akan bergabung dalam pertandingan basket, yang selama ini telah dinanti - nantikannya... Gye Woonku yang malang", Ucap Ji Yeong, bersedih.
118Please respect copyright.PENANARsMfB0PZY6
Sementara saat itu Ji A dan tuan Baek lebih banyak terdiam dan merenung sedih.
118Please respect copyright.PENANAkYAuciIJXu
Kembali kemasa kini.
118Please respect copyright.PENANAvNXkq78ZhD
"Na Yoon tidak pernah kembali sadar dari komanya saat itu...", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANAwn9d04PFDs
Soo Bin pun terkejut mendengarnya.
118Please respect copyright.PENANAGyme5ykOoF
"Na Yoon meninggal dunia keesokan lusanya, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke 8... Yang tanggal dan bulannya sama persis seperti hari ini...", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANAFbEoaGE0iB
"Astaga!!!", Ucap Soo Bin, bersedih.
118Please respect copyright.PENANAkGSKCQbTGN
Siang itu kue tart coklat terletak diatas meja sebelah tempat Na Yoon terbaring tak bernyawa, kedua orangtuanya pun menangis sedih, sambil memeluk mendiang Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAaAYkeQ3owe
"Setiap tahun, pada peringatan haru ulang tahun, sekaligus kematiannya, orang yang berbeda setiap tahunnya akan datang kedaerah ini untuk mengantarkan arwah Na Yoon pulang ke rumahnya, untuk merayakan hari ulang tahunnya bersama dengan keluarganya dan aku selalu menyuguhkan kue tart coklat kesukaan Na Yoon kepada setiap orang yang mengantarnya pulang...", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANAReVqSMUXRw
Seorang pemuda remaja, berjalan dengan menggunakan bantuan tongkat melangkah perlahan menuju ruang tamu.
118Please respect copyright.PENANA2ktxPUIY9t
"Bibi!!! Apakah tahun ini juga kedatangan seorang tamu???", Tanya Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAsNqz4B6GrR
"Iya... Dia adalah nona yang telah mengantarkan Na Yoon pulang, tahun ini...", Jawab Ji A.
118Please respect copyright.PENANALHLeD6OJIC
"Oh jadi ini adalah...", Ucap Soo Bin, terputus.
118Please respect copyright.PENANAfYJXCZYlE1
"Dia adalah Hyeon Gye Woon... Keponakanku, putra kakak perempuanku, yang kebetulan telah mengalami kecelakaan bersama dengan putriku mendiang Na Yoon...", Lanjut Ji A.
118Please respect copyright.PENANAjmAuiGqW8H
Soo Bin melihat dengan sedih keadaan Gye Woon yang terpaksa harus menjalani kehidupannya yang masih muda dam panjang dengan menggunakan tongkat seumur hidup.
118Please respect copyright.PENANAl83j16gqPw
"Semenjak kematian Na Yoon 7 tahun yang lalu, disetiap hari ulang tahun Na Yoon, Gye Woon selalu minta diantarkan kemari oleh orangtuanya dan menginap semalam, untuk merayakannya bersama kami... Dia merasa jika Ia berada disini bersama kami, Na Yoon juga akan merasa bahagia diatas sana, karena kami masih selalu mengingatnya dan masih selalu merayakan hari ulang tahunnya disini...", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANAIFX4C1I2Xe
"Senang berkenalan denganmu nona...", Ucap Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANA8wHRAT60in
"Senang berkenalan denganmu juga Gye Woon... Namaku Jeon Soo Bin...", Ucap Soo Bin, tersenyum pada Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAdJKI1wKnK4
"Namaku Gye Woon... Hyeon Gye Woon...", Ucap Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANABMX27WDVun
Pukul 19:00
118Please respect copyright.PENANAjSCpIOker9
"Baiklah kalau begitu aku pamit pulang dulu ke Paju...", Ucap Soo Bin, berpamitam.
118Please respect copyright.PENANAfLNAtPNcBU
"Oh iya... Perjalananmu sangat jauh, pasti sangat melelahkan sekali... Sekali lagi maafkan aku dan juga terima kasih nak, karena kau telah bersedia mengantarkan Na Yoon pulang ke rumah ini...", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANAvKJchqiCtw
"Sama - sama... Terima kasih juga atas kue dan tehnya... Kalian semua jagalah diri kalian dengan baik, karena aku yakin hal itu juga yang kini diinginkan oleh Na Yoon, yang selama ini tetap melihat kalian semua dari atas sana...", Ucap Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAlEY09oPxqW
"Pasti... Itu pasti nak...", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANAAIB9H9oyaM
"Hati - hati di jalan kakak!!! Terutama saat menyetir di malam hari...", Ucap Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAESQTZlh78n
Soo Bin pun melangkah keluar dari gerbang rumah keluarga Na Yoon, sambil terus tersenyum pada Gye Woon dan juga Ji A.
118Please respect copyright.PENANAJkte9RzNL7
"Iya... Hati - hati nak... Perjalananmu pasti sangat jauh, perhatikan keselamatanmu dan juga bagi para pejalan kaki diluar sana!!!", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANAsBG6NLW6Fm
"Baik... Terima kasih semuanya...", Ucap Soo Bin, sambil membuka pintu mobilnya.
118Please respect copyright.PENANAyvhjdIz1e6
Saat Soo Bin akan masuk kedalam mobilnya, dia dengan samar - samar melihat arwah Na Yoon yang saat itu telah berganti dengan gaun dan sepatu berwarna serba putih, tengah berdiri disamping Gye Woon, sambil tersenyum bahagia kepada Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAcU2ohNx1W5
Soo Bin pun membalas senyum arwah Na Yoon dan juga mengangguk perlahan padanya.
118Please respect copyright.PENANAg7kcLeLKDw
Gye Woon seperti mengerti arah tatapan Soo Bin pun segera menoleh kearah sampingnya, meskipun saat itu Ia tidak dapat melihat arwah Na Yoon, tapi dia bisa merasakan keberadaannya disampingnya.
118Please respect copyright.PENANARBaWK66wO4
Arwah Na Yoon pun tersenyum lebar dan menatap Gye Woon cukup lama, sebelum akhirnya menghilang secara perlahan.
118Please respect copyright.PENANAJ2QpNIA83d
Tanpa sadar air mata Gye Woon pun mengalir dengan deras, menghantar kepergian Na Yoon, adik sepupu yang paling dekat dengannya disepanjang hidup hingga sampai kematian Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANACgwUIAaWRl
Didalam mobilnya Soo Bin seolah - olah masih belum percaya dengan apa yang barusaja Ia alami, dia pun merasa sedih sekaligus bahagia saat melihat senyum arwah Na Yoon yang sangat lebar, saat dapat berkumpul bersama keluarganya, setelah setahun berpisah, namun Ia juga masih merasa sedih saat mendengar kisah tragis yang telah dialami Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAH8cet9k8Dt
Karena itu Ia pun memutuskan mulai saat itu Ia akan mengemudi dengan lebih aman dan lebih fokus. Tidak sambil menelepon seperti biasanya, agar tidak ada lagi korban yang akan berakhir seperti Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAtevF8vYYZk
Soo Bin pun menyalakan mesin mobilnya dan mulai melajukan mobilnya meninggalkan area rumah keluarga Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAD5Z0MxaPcU
Disepanjang perjalanan, Soo Bin pun terus - menerus merenungi akan pengalaman baru yang menjadi suatu hal yang sangat berharga baginya.
118Please respect copyright.PENANAasFQtNPPHp
Keesokan paginya, sesuai jadwal yang telah ditentukan. Soo Bin sedang rapat dan mempresentasikan ide hasil pekerjaannya pada sejumlah orang dan atasannya, dengan sangat bersemangat, sehingga seluruh peserta rapat dan juga atasannya dapat dengan mudah memahami presentasi yang dibawakan olwh Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAzLIq4aV23j
"Wah... Presentasi ide event ini dapat berjalan dengan cukup baik... Sudah kuduga bahwa kau akan dapat selalu memberikan presentasi yang terbaik Manager Jeon...", Ucap General Manager Kang.
118Please respect copyright.PENANAztafzbUrD7
"Terima kasih General Manager Kang...", Ucap Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAAkz1rGblTy
"Iya... Selamat kakak Jeon, kau telah berhasil membawakan presentasi hari ini...", Ucap Staff Seo In Hyeon.
118Please respect copyright.PENANAKw5uMGdvS9
"Terima kasih In Hyeon, kau juga telah membantuku banyak untuk mempersiapkan presentasi hari ini...", Ucap Soo Bin, sambil membereskan materi presentasi.
118Please respect copyright.PENANAJmCljZ2NA6
"Oh iya... Kemarin saat hujan deras, apa kau benar baik -baik saja???", Tanya In Hyeon, berjalan bersama dengan Soo Bin keluar dari ruang rapat.
118Please respect copyright.PENANAWqvEQhVjRa
"Hmm iya benar...", Jawab Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANArBiUXzrTd7
"Permisi Manager Jeon... Staff Seo...", Ucap Resepsionis Jeong.
118Please respect copyright.PENANALkvVCZXjtZ
"Iya Resepsionis Jeong... Ada apa???", Tanya Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAVohbKXrkvK
"Ada seorang pria, wanita dan seorang pemuda yang berjalan dengan tongkat yang telah menunggu anda di ruang lobi...", Jawab Resepsionis Jeong.
118Please respect copyright.PENANAASP2RnWYVt
"Ohh orangtua Na Yoon datang kemari???", Tanya Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAZNFjmssQzi
"Orangtua Na Yoon??? Siapa itu Na Yoon???", Tanya In Hyeon.
118Please respect copyright.PENANAWiVZlfVteg
"Ohh tunggu sebentar ya In Hyeon!!! Tolong bawakan dokumen - dokumen ini ke ruanganku!!! Aku akan menemui mereka di lobi Kantor sebentar...", Ucap Soo Bin, sambil menyerahkan sebuah tumpukan dokumen dan laptopnya pada In Hyeon.
118Please respect copyright.PENANAaT4efiIJAY
"Baiklah...", Ucap In Hyeon, menerima tumpukan dokumen dan laptop milik Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAyOuoEAkBlU
Saat itu In Hyeon pun terkejut saat melihat sebuah kalung berbandulkan bunga sakura berada didalam map transparan milik Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAbAs7LJvSiT
"Apa ini??? Aku tidak ingat Soo Bin pernah memiliki benda seperti ini???", Tanya In Hyeon, berjalan menuju ruangan Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAaAspbxPvTH
Soo Bin pun melangkah menuju kearah lobi dan tersenyum saat bertemu dengan keluarga Na Yoon dan juga Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAJKYkm5ygAX
"Selamat siang tuan dan nyonya Baek... Selamat siang juga Gye Woon...", Ucap Soo Bin, membawakan sebuah nampan 4 cangkir kopi.
118Please respect copyright.PENANA8kDI0aOOX5
"Selamat siang nak Soo Bin... Maafkan kami jika kehadiran kami telah mengganggu pekerjaanmu!!!", Ucap Tuan Baek.
118Please respect copyright.PENANALJ58Zw2Wxd
Akhirnya mereka berempat pun duduk di kursi lobi dan berbincang sebentar disana.
118Please respect copyright.PENANAbe1R4gkdUd
"Sebelumnya perkenalkan dulu namaku Baek Joon Woo, aku adalah ayah dari mendiang Baek Na Yoon...", Ucap Tuan Baek, memperkenalkan diri.
118Please respect copyright.PENANAAxQ01yxTKR
"Perkenalkan namaku Jeon Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANA1PVcGJiUYp
"Maksud kedatangan kami kemari adalah untuk kembali membahas rencana yang sebelumnya telah kita rencanakan kemarin...", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANAsKWmx6rtrm
"Benarkah bahwa kemarin anda bersedia untuk ikut dengan kami berkunjung ke makam Na Yoon???", Tanya Tuan Baek.
118Please respect copyright.PENANAmrCnhAl9pB
"Iya benar... Semalam sebenarnya Na Yoon sempat hadir dalam mimpiku...", Ucap Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAtFGxbkcNkL
"Benarkah itu??? Lalu apa yang dia katakan saat Ia hadir dalam mimpimu nak???", Tanya Ji A.
118Please respect copyright.PENANApIphA1uyF5
Malam itu Soo Bin sedang tertidur pulas didalam kamarnya, tiba - tiba arwah Na Yoon berdiri disampingnya dan melangkah mendekati tempat tidur Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAu6wa1nZhH9
"Kakak!!! Kakak Soo Bin!!!", Panggil Arwah Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANA9IXFLeuNRq
Soo Bin pun akhirnya terkejut dan terbangun dari tidurnya.
118Please respect copyright.PENANAYtGm8UTpXT
"Naaa... Na Yoon!!!", Panggil Soo Bin, sambil mengusap - usap matanya.
118Please respect copyright.PENANAgw7BYuauFu
"Tolong ikutlah dengan orang tuaku yang akan datang ke makamku besok sore!!! Ada yang ingin kubicarakan dengan kalian disana... Terima kasih kakak karena kebaikan kakak yang telah bersedia mengantarkan aku ke rumah keluargaku, sehingga aku bisa bertemu kembali dengan keluargaku...", Ucap Na Yoon, dengan senyum yang lebar sebelum menghilang.
118Please respect copyright.PENANAVdDFSSrhev
"Na Yoon!!! Na Yoon!!!", Panggil Soo Bin, namun saat itu arwah Na Yoon telah menghilang.
118Please respect copyright.PENANAaHopxvnr0K
"Jadi... Semalam putriku mendatangimu melalui mimpi???", Tanya Ji A.
118Please respect copyright.PENANAkI44TPw7go
"Iya... Maka dari itu aku merasa bahwa aku masih ada ikatan yang belum terselesaikan dengan Na Yoon... Dan aku ingin memutuskan untuk menyelesaikannya, agar dia bisa segera tenang di atas sana...", Tanya Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAmvwkkVHzKL
"Baiklah kalau begitu nanti pukul 4 sore, kami akan menjemput anda nona Soo Bin...", Ucap Tuan Baek.
118Please respect copyright.PENANAkMIgs5njfi
"Baiklah...", Ucap Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANACs6s12Pxxz
Pukul 15:50
118Please respect copyright.PENANAcfuByOW4TJ
Soo Bin pun telah bersiap - siap di kamar Apartemennya untuk pergi ke makam Na Yoon dan tak lama kemudian mobil keluarga Baek pun memasukki area parkir gedung Apartemen, tempat tinggal Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANABXgIETJ6x4
Soo Bin pun segera menerima panggilan telepon dari Ji A, ibu Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAIhiFdA8XBh
"Halo... Nona Soo Bin... Saat ini kita telah menunggu di pintu depan gedung Apartemen...", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANAALmBBCC4ln
Soo Bin pun segera masuk kedalam lift, sambil membawa sebuah buket bunga peace lili dan turun ke lantai lobi.
118Please respect copyright.PENANAfOCBvzeQvg
Tak lama kemudian Soo Bin pun melangkah keluar dari gedung Apartemen dan masuk kedalam mobil keluarga Baek, yang setelah itu segera melaju meninggalkan area gedung Apartemen.
118Please respect copyright.PENANATamV0uQfqx
Sesampainya mereka berempat (Joon Woo,Ji A, Gye Woon dan Soo Bin) di gedung Rumah Abu, Ji A pun segera mengajak Soo Bin masuk kedalam Rumah Abu.
118Please respect copyright.PENANAkOOCACxiFt
Saat mereka berjalan masuk kedalam Rumah Abu, arwah Na Yoon sesungguhnya berjalan tepat disamping Soo Bin, arwah Na Yoon menatap Soo Bin, sambil tersenyum ceria.
118Please respect copyright.PENANAelh0vkdK3a
Akhirnya mereka berlima di hadapan lemari kaca penyimpanan guci abu Na Yoon, Joon Woo pun segera membuka kunci lemari kaca itu dan membuka pintunya.
118Please respect copyright.PENANAvJscgUClkU
"Nak... Saat ini kami semua datang untuk mengunjungimu nak...", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANADC30uAk0b7
"Meskipun kau tidak pernah menemuiku sekalipun semenjak 7 tahun yang lalu, namun aku tahu bahwa sebenarnya... Sebenarnya kau sangat merindukan kami keluargamu Na Yoon...", Ucap Gye Woon, dengan wajah sedih.
118Please respect copyright.PENANAcxVYddGV5P
Soo Bin pun melangkah mendekati lemari kaca dan meletakkan buket bunga peace lili yang tadi dibawanya kedalam lemari kaca.
118Please respect copyright.PENANANYtk7qVuWj
"Oh ya nak... Kali ini kami tidak kemari sendirian, karena saat ini kami membawa nona Soo Bin kemari, karena setahu kami, hal itulah yang paling kau inginkan...", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANAHPv6yXFU1F
"Kakak membawakanmu buket bunga peace lili, karena makna bunga peace lili adalah kedamaian, karena kakak berharap kau selalu damai dan berbahagia dia atas sana Na Yoon...", Ucap Soo Bin, tersenyum menatap foto Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAX3nnuFnzDq
"Apa kau merasa bahagia sekarang nak???", Tanya Joon Woo.
118Please respect copyright.PENANAqHroUzED3w
Tiba - tiba arwah Na Yoon melangkah mendekati Soo Bin dan berbisik pada Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAQKKjZzB4lZ
"Kakak... Kini sudah tiba waktunya... Apakah kakak sudah benar - benar siap???", Tanya Arwah Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAA4BAoNMRDi
Soo Bin pun menatap kearah keluarga Baek.
118Please respect copyright.PENANALZbAW6NGVP
"Ada apa nak???", Tanya Joon Woo.
118Please respect copyright.PENANA07diBGrWG6
Soo Bin pun menjawabnya dengan senyuman, kemudian Ia pun segera memejamkan mata dan menghirup nafas dalam - dalam.
118Please respect copyright.PENANABsisBpQ42h
Tak lama kemudian seluruh keluarga Baek pun terkejut saat melihat wajah dan raga Soo Bin telah berganti dengan wajah dan raga Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANA3bpvCvArS8
"Ayah!!! Ibu!!! Kakak Gye Woon!!! Apa kabar kalian semua??? Apakah kabar kalian semua baik - baik saja???", Tanya Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAuPdJbGJhMn
"Na Yoon!!! Na Yoon!!!", Panggil Ji A, berjalan menghampiri dan memeluk Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAvrl1iLZ31d
"Mengapa kini ibu menjadi sangat kurus???", Tanya Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAOUieYJdsn5
"Na Yoon!!! Ibu sangat merindukanmu nak...", Ucap Ji A, sambil memeluk Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANA2xTkx6cdFM
"Na Yoon!!! Apakah ini benar kau???", Tanya Gye Woon, air matanya pun mengalir dengan deras.
118Please respect copyright.PENANAu5ZDKSQJXu
"Hmmm iya... Bagaimana kabarmu sekarang Gye Woon??? Apakah sekarang kakimu masih sering terasa sakit??? Maafkan aku kakak Gye Woon!!!", Ucap Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAVjmxwnrwEY
Gye Woon mulai melangkah dengan perlahan - lahan menuju kearah Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAZG5tzR4L6M
"Kini aku baik - baik saja, setelah akhirnya dapat melihatmu lagi, meski hanya untuk sesaat saja... Mengapa selama ini kau tidak pernah menemui kami sekalipun??? Ini sudah 7 tahun...", Tanya Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAN3lLueIxM3
"Selama ini aku hanya menanti saat yang tepat dan juga aku ingin melihatmu tumbuh dewasa, menjadi seorang pria tampan seperti yang kini berdiri dihadapanku sast ini...", Jawab Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAsYkJTNwwe9
Gye Woon pun tertawa mendengarkan jawaban Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAndooL5OV8D
"Kau tidak pernah berubah dari dulu, maupun sekarang Na Yoon...", Ucap Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAUFY0kGSWEY
"Apakah kini kau telah memiliki seorang kekasih???", Tanya Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAs03R8e582S
"Hey... Ada apa??? Kalau aku menjawab belum apakah kau akan membantu mencarikanku seorang kekasih???", Tanya Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAWlWkKyXf1T
"Tentu saja... Aku akan membantu mencarikan seorang kekasih yang cantik dan juga baik untukmu...", Jawab Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAW7UuS0a7pT
"Apakah putri ayah sekarang juga telah memiliki seorang kekasih diatas sana??? Apakah dia seorang malaikat tampan di Surga???", Tanya Jin Woo.
118Please respect copyright.PENANAYk331HDS3T
"Tentu saja... Cukup sulit mencari malaikat yang sosoknya sangat mirip dengan ayah...", Ucap Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAREOnYTguv2
"Ayah!!! Ibu!!! Kakak Gye Woon!!! Jagalah diri kalian baik - baik!!! Kalian harus selalu makan dan tidur secara teratur demi aku... Agar aku juga bisa damai dan bahagia diatas sana, melihat kalian dari balik awan sambil tersenyum...", Ucap Na Yoon, tersenyum.
118Please respect copyright.PENANAKM1diyFETS
"Tentu saja nak... Ibu akan melakukan segalanya yang terbaik, agar kau bisa bahagia di Surga...", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANA1LaGiyArqZ
"Kakak Gye Woon!!!", Ucap Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAd3C2xhVfZb
"Hmmm???", Tanya Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAvLcetPLmGA
"Tolong jaga keluargaku dengan baik dan juga segera berobatlah untuk cedera kakimu itu!!! Aku yakin pasti akan ada harapan untukmu sembuh, karena usiamu kini masih sangat muda... Makan dan istirahatlah dengan baik kakak!!!", Ucap Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAwr5Oi4e6Y3
Gye Woon pun mengangguk dengan perlahan, sambil menahan kesedihan.
118Please respect copyright.PENANAOfL2YaKk7d
Tiba - tiba disekeliling tubuh Na Yoon, diselubungi oleh cahaya putih yang sangat terang, semua pun merasa sangat sedih, karena merasa kini sudah tiba waktunya untuk melepas Na Yoon pergi.
118Please respect copyright.PENANAE7lOnBUaXd
Na Yoon pun tersenyum ceria, sambil menatap wajah keluarganya satu - persatu.
118Please respect copyright.PENANAzXseEJgAMP
Perlahan - lahan dia mulai melangkah mundur menjauhi keluarganya.
118Please respect copyright.PENANAm19ZqWWQKm
"Maafkan aku jika aku hanya bisa memberikan waktu yang sangat singkat untuk bisa bertemu lagi dengan kalian... Kuharap kelak aku masih memiliki kesempatan untuk bisa bertemu dengan kalian lagi... Semoga hidup kalian bahagia dan sukses ayah, ibu, kakak... Sekarang aku ingin berpamitan dengan kalian...", Ucap Na Yoon, sambil berbalik arah.
118Please respect copyright.PENANA1I590cE4JH
"Tunggu!!! Tunggu sebentar Na Yoon!!!", Panggil Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAI9UXvhXVmR
Na Yoon pun sempat berpaling sejenak untuk menatap Gye Woon dan saat itu mereka melakukan high five dan menyatukan kelingkin mereka berdua, seperti saat mereka berdua masih kecil dulu.
118Please respect copyright.PENANA97f2k26qhD
"Berjanjilah untuk hidup dengan damai diatas sana dan sering - seringlah melihat kami dari langit dan dibalik awan, atau temuilah kami disini lagi!!!", Ucap Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANA9L6u7PVwI5
Na Yoon pun tersenyum, sambil memgangguk perlahan, sebelum akhirnya arwahnya melayang dan benar - benar pergi meninggalkan seluruh keluarganya dan Soo Bin yang masih duduk bersimpuh dihadapan seluruh keluarga Baek.
118Please respect copyright.PENANAudlXNuzEJW
"Nak Soo Bin, terima kasih...", Ucap Ji A, sambil memeluk Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAb25GdJpxCU
Air mata Soo Bin pun mengalir dengan cukup deras, sambil membalas pelukan Ji A.
118Please respect copyright.PENANADieWiC6co2
"Terima kasih karena telah membuat kami semua dapat bertemu kembali dengan putri kami, meskipun untuk waktu yang sangat singkat... Terima kasih nak Soo Bin...", Ucap Joon Woo.
118Please respect copyright.PENANAu5FHM68Xql
"Iya benar... Terima kasih kakak Soo Bin, atas segala bantuanmu yang sangat berharga dan berarti bagi kami semua... Sekali lagi kuucapkan terima kasih banyak padamu... Sering - seringlah mengunjungi kami disini!!!", Ucap Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAGVikjaa1mS
Soo Bin pun mengangguk perlahan sambil tersenyum pada Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAfKTZYJ1yF5
Keesokan paginya Ji A, Gye Woon dan Joon Woo mengantarkan Soo Bin menuju pintu gerbang rumah mereka.
118Please respect copyright.PENANAdkdjDrPXmH
"Hati - hatilah diperjalananmu ya nak!!!", Ucap Ji A, sambil menepuk - nepuk bahu Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAPmi3ra1Xux
"Baiklah... Tidak usah repot - repot mengantarku seperti ini!!!", Ucap Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAVJeLtxyQAP
"Ini bibi bawakan sekotak pangsit makanan laut kesukaan Na Yoon untukmu... Bibi tahu kau juga samgat menyukai makanan laut...", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANAg78J6Dib3g
"Oh terima kasih bibi... Tidak perlu seperti ini...", Ucap Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAZB5mLk4ui2
"Ini kubawakan juga sekotak telur kukus kiriman ibuku semalam...", Ucap Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAspynzKpAxy
"Jika ini pemberian ibumu, mengapa tidak kau makan saja Gye Woon??? Ibumu sudah susah payah membuatkan itu untukmu...", Tanya Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANAtlQzSA0gOv
"Seperti biasa, ibuku selalu membuat terlalu banyak, aku kesulitan menghabiskannya jika hanya bertiga bersama paman dan bibi... Jadi makanlah ini jika kau mau!!!", Ucap Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANAqVRXA868q9
"Oh begitu... Terima kasih Gye Woon...", Ucap Soo Bin, menerima kotak dari Ji A dan Gye Woon.
118Please respect copyright.PENANA7JbozBwo8a
Kemudian Soo Bin memasukkan barang - barangnya kedalam taksi.
118Please respect copyright.PENANAjf93nqOw0z
"Kalau begitu aku pergi dahulu ya... Sampai jumpa di lain waktu...", Ucap Soo Bin, membuka pintu taksi.
118Please respect copyright.PENANAVPo7ILqc6j
"Iya... Sampai jumpa lain waktu nak Soo Bin...", Ucap Ji A dan Joon Woo, sambil melambaikan tangan.
118Please respect copyright.PENANAFzpXO7eciD
Soo Bin pun segera masuk kedalam taksinya.
118Please respect copyright.PENANA7cjqJPUccd
"Kabari bibi jika kau sudah sampai di Paju!!!", Ucap Ji A.
118Please respect copyright.PENANABo2ApIhtFu
"Baiklah...", Ucap Soo Bin, sambil menutup pintu taksinya.
118Please respect copyright.PENANA04Ttpn5GZI
Tak lama kemudian taksi yang ditumpangi Soo Bin pun melaju meninggalkan area rumah keluarga Baek.
118Please respect copyright.PENANA8wNbDTPw1c
Seluruh keluarga Baek pun melambaikan tangan pada Soo Bin.
118Please respect copyright.PENANASD9QYj6GiI
Soo Bin pun tersenyum didalam taksinya, sambil menyandarkan kepalanya pada kaca jendela taksinya.
118Please respect copyright.PENANARFkZJfQXr8
Ia merasa bahagia, sedih dan juga terharu saat bertemu dengan keluarga Baek dan juga pada Na Yoon.
118Please respect copyright.PENANAy3go14YJ3A
~~~
118Please respect copyright.PENANA9tqFOEz5Qs