Bab 1 : Gantungan Kunci Safir
198Please respect copyright.PENANAeQjP4bPyY7
Suatu petang dengan langit yang cerah dan penuh bintang, seorang pria muda terlihat sedang berolah raga jogging disebuah taman, sambil mengenakan earphone bluetooth untuk mendengarkan musik.
198Please respect copyright.PENANAtfEyMchm2z
Tiba - tiba Ia bertabrakan dengan seorang wanita muda, hingga wanita muda itu terjatuh dan mengalami luka lecet pada lututnya.
198Please respect copyright.PENANAAjek9sd02E
"Oh maafkan aku nona... Apa kau baik - baik saja???", Tanya Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAhBrsUylSQX
"Ohh tenang saja... Aku baik - baik saja...", Jawab Wanita Muda.
198Please respect copyright.PENANA8YZsPpXpqX
"Oh tunggu sebentar!!!", Ucap Moo Won, saat melihat luka di lutut wanita muda itu.
198Please respect copyright.PENANArPzp3x7QFF
Moo Won pun mengeluarkan sebuah plester luka dari dalam sakunya dan memberikannya kepada wanita itu.
198Please respect copyright.PENANASRCxpRuplH
"Ini pakailah ini untuk menutup lukamu!!!", Ucap Moo Won, sambil menyerahkan plester itu pada wanita itu.
198Please respect copyright.PENANAyUm9okd6Cd
"Oh terima kasih banyak...", Ucap Wanita Muda itu, sambil menerima plester itu.
198Please respect copyright.PENANAsDFyhg87lM
"Siapa namamu??? Apakah kau juga tinggal didekat sini???", Tanya Moo Won, penasaran.
198Please respect copyright.PENANA1P2UK3GL7V
"Oh namaku??? Namaku Ha Yeong, Yeo Ha Yeong... Lalu bagaimana denganmu??? Siapa namamu???", Tanya Ha Yeong, sambil menempelkan plester itu pada lukanya.
198Please respect copyright.PENANAt9zeaFoo4R
"Namaku Lee Moo Won... Aku tinggal di salah satu gedung apartemen di dekat sini... Kalau kau???", Tanya Moo Won, sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Ha Yeong berdiri.
198Please respect copyright.PENANAOuwiPrw6hi
"Aku dan keluargaku juga tinggal disini... Di rumah yang berwarna putih didekat taman ini...", Ucap Ha Yeong, sambil tersenyum.
198Please respect copyright.PENANApvIy4QdC4b
"Oh begitu...", Ucap Moo Won, mengangguk.
198Please respect copyright.PENANAmFvB2KNqIN
"Oh ya... Terima kasih banyak ya karena sudah memberikanku plester luka dan menolongku untuk berdiri...", Ucap Ha Yeon.
198Please respect copyright.PENANAhVu6Vxpf2K
"Oh sama - sama, lagipula kau jadi jatuh dan terluka karena aku tadi...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANARg2JY73NcB
"Oh ya sebagai ucapan terima kasih, aku akan memberimu sesuatu...", Ucap Ha Yeong, sambil mengambil sesuatu dari dalam tas pinggangnya.
198Please respect copyright.PENANAEu2zoyPhDl
"Oh sama sekali tidak perlu, lagipula kau tadi jatuh kan juga karena aku...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANA55jJkOMOc3
"Tidak apa - apa... Anggap aja ini sebagai hadiah perkenalan dan juga sebuah kenang - kenangan...", Ucap Ha Yeong, sambil menyerahkan sebuah gantungan kunci berwarna keemasan dan berbandulkan sebuah permata safir.
198Please respect copyright.PENANAIUo9KBp5x4
"Hah??? Kenang - kenangan???", Tanya Moo Won, penasaran.
198Please respect copyright.PENANARmm827T0R7
"Astaga... Hadiah ini tampaknya terlalu berharga untukku... Tidak usah saja...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAfYpViwGWLy
"Tidak apa - apa... Aku juga sering membagikan hadiah seperti ini pada orang yang telah kuanggap sebagai temanku... Jadi ambillah ini!!!, Ucap Ha Yeong, sambil menyerahkan gantungan kunci itu.
198Please respect copyright.PENANAGSK1maySZ5
"Oh baiklah... Terima kasih nona Ha Yeong...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAqz0TgjtrWi
"Gantungan kunci ini cantik sekali...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAU1Pq31rCY1
"Baiklah kalau begitu... Aku akan melanjutkan aktvitasku sebanyak beberapa putaran lagi terlebih dahulu... Senang berkenalan denganmu Moo Won...", Ucap Ha Yeong, sambil melanjutkan aktivitasnya kembali.
198Please respect copyright.PENANAOLnsNjOpzi
Moo Won pun mengangguk perlahan, lalu Ia pun juga melanjutkan aktivitasnya juga, namun sebelum itu Ia pun menyempatkan diri untuk menoleh kebelakang, untuk melihat Ha Yeong sekali lagi.
198Please respect copyright.PENANATIleRMCGR5
Ia pun merasa terkejut saat Ia menoleh kebelakang dan tidak melihat siapapun disana dan Ha Yeong pun seolah - olah menghilang tanpa jejak.
198Please respect copyright.PENANATDATMDedtA
Moo Won pun mencoba untuk melihat kearah kiri dan kanannya, namun Ia tetap tidak dapat menemukan sosok Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANALQWqctDzBH
"Cepat sekali larinya, padahal saat ini dia sedang terluka...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAcPeUVLOqGs
Setelah itu Moo Won yang sama sekali tidak menaruh rasa curiga pun akhirnya melanjutkan aktivitas joggingnya kembali.
198Please respect copyright.PENANAYLLcQxYexS
Malam harinya saat Moo Won kembali ke apartemennya, Ia pun meletakkan gantungan kunci pemberian Ha Yeong didalam laci buffet televisinya bersama dengan jam tangan dan dompetnya, sebelum akhirnya Ia masuk kedalam kamar mandi apartemennya.
198Please respect copyright.PENANAdQaxsas9rV
Keesokan paginya Moo Won yang baru bangun tidur pun akhirnya beranjak dari tempat tidurnya dan segera melangkah kearah kamar mandi apartemennya dan saat itu Ia pun melewati buffet televisi miliknya.
198Please respect copyright.PENANACHLl4QzcBZ
Ia pun terkejut saat melihat gantungan kunci itu telah berada diluar laci, karena seingatnya kemarin sepulangnya dari perjalanan jogging, Ia sempat meletakkan gantungan kunci itu didalam laci buffet, bersama dengan jam tangan dan dompetnya.
198Please respect copyright.PENANADQCnmbhrV9
Ia pun membuka lacinya untuk memastikan adakah seseorang yang telah menyusup kedalam apartemennya dan Ia pun terkejut saat melihat jam tangan dan dompetnya masih berada didalam laci dengan posisi yang sama persis seperti saat Ia meletakkannya kemarin.
198Please respect copyright.PENANAkwYw8WDNKr
Moo Won pun sempat merasa bingung dan penasaran, namun akhirnya Ia pun memutuskan untuk mengabaikannya dan memasangkan gantungan kuncinya pada tas ransel yang biasanya digunakan untuk bekerja.
198Please respect copyright.PENANAGW99b6jGwp
Sebelum berangkat bekerja, Moo Won pun menyempatkan diri untuk jogging ditaman yang sama seperti saat pertama kali Ia bertemu dengan Ha Yeong, Ia berharap bahwa Ia akan bertemu Ha Yeong lagi pagi itu.
198Please respect copyright.PENANAftPxuBWeou
Namun setelah berlari selama kurang lebih satu jam dan sebanyak beberapa putaran pun Ia masih belum bertemu dengan sosok Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAsGAFYORHDX
"Ahhh sudahlah... Mungkin pagi ini dia sibuk dan tidak bisa berlari pagi... Baiklah kalau begitu saatnya bagiku untuk berangkat bekerja juga...", Ucap Moo Woon, sambil melepas earphone bluetoothnya.
198Please respect copyright.PENANAMt2t1SwVho
"Moo Won!!!", Suara Ha Yeong, memanggil.
198Please respect copyright.PENANAVPOYRnKIy4
Saat itu Moo Won pun menoleh kearah belakang, dan bersiap untuk menyapa Ha Yeong, namun Ia pun terkejut saat Ia menoleh kebelakang, Ia tidak melihat sosok Ha Yeong disana.
198Please respect copyright.PENANAc2Vwf13ioH
Moo Won pun melirik kearah kiri dan kanannya, depan dan belakangnya berkali - kali untuk melihat sosok Ha Yeong, namun Ia tidak berhasil menemukan Ha Yeong dimana pun.
198Please respect copyright.PENANAt5k9rY4NTt
"Ahh mungkin aku hanya salah dengar karena kelelahan... Sudahlah lebih baik aku langsung berangkat ke kantor saja...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANArfGoAhu6Ga
Moo Won pun meminum air dari botol thumblernya lalu memutuskan untuk melangkah pergi meninggalkan taman itu.
198Please respect copyright.PENANAwj19CSwTUc
Sore harinya, sepulang bekerja, Moo Won membeli sekotak tiramisu dan berniat untuk mampir ke taman itu lagi.
198Please respect copyright.PENANAqi9QZTXsZS
"Langit malam ini cerah sekali, seperti kemarin...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANA8pErCA9jv7
Akhirnya Moo Won pun berjalan kaki
menuju kearah taman itu, sesampaimya ditaman itu, Ia pun memasang earphonenya sambil mulai berlari - lari kecil.
198Please respect copyright.PENANA18JmyFlZu8
Barus sebentar Ia mulai berlari, kali itu Ia akhirnya bertemu kembali dengan Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAyphTANYqf8
"Hai... Akhirnya kita bertemu kembali...", Sapa Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAicBbXgfN4e
"Oh Ha Yeong... Iya akhirnya kita berjumpa kembali...", Ucap Moo Won, tersenyum.
198Please respect copyright.PENANAChqlOcRqVb
Ha Yeong pun tersenyum membalasnya.
198Please respect copyright.PENANAuWVJ5NzQjs
"Oh iya... Ini untukmu, anggap saja aku membalas kebaikanmu yang telah memberikanku sebuah gantungan kunci yang sangat indah...", Ucap Moo Won, sambil menyerahkan kotak tiramisu.
198Please respect copyright.PENANA794ykQZawW
"Wah apa ini tiramisu??? Darimana kau tau bahwa aku sangat menyukai tiramisu???", Tanya Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANASRTFfIjJOc
"Ohh aku hanya sekedar menebak... Sepertinya wanita yang cantik sepertimu, pasti menyukai tiramisu..." , Jawab Moo Won, sambil tersenyum.
198Please respect copyright.PENANA7LfyMsOenC
"Ohh kau ini pandai merayu... Bagaimana kalau kita berlari bersama, sambil mengobrol???", Tanya Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAydqBpDXyBD
Moo Won pun mengangguk perlahan, tanda mengiyakan permintaan Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAOo4VqUYDQk
"Apakah kau jarang berlari pagi???", Tanya Moo Won, sambil berlari.
198Please respect copyright.PENANA5JSjJUDU8r
"Hmm aku jarang bisa berlari pagi...", Jawab Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAfxtikXFKfa
"Mengapa??? Apakah karena kau bekerja???", Tanya Moo Won.
198Please respect copyright.PENANA5pNeOziRJM
"Tidak... Hanya saja aku tidak bisa sering bepergian saat siang hari...", Jawab Ha Yeong, tiba - tiba murung.
198Please respect copyright.PENANAbo4Xgozapc
"Hah???", Tanya Moo Won, dalam hati.
198Please respect copyright.PENANAv39dNazyYU
"Berarti benar jika tadi aku hanya salah dengar saja... Karena saat itu Ia tidak ada di taman ini...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAGGJP2cICCd
Setelah mereka berdua selesai berolah raga, Moo Won pun memberanikan diri meminta nomor ponsel terlebih dahulu.
198Please respect copyright.PENANAEv5ckUas8W
"Maaf nona... Apakah aku boleh meminta nomor ponselmu yang bisa dihubungi???", Tanya Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAazPn2phXOy
Ha Yeong pun hanya terdiam, lalu Ia pun tersenyum.
198Please respect copyright.PENANAvJigsWCdSd
"Nanti saja... Jika selama 3 hari kau tidak melihatku berlari di taman ini, datanglah ke alamat ini!!!", Ucap Ha Yeong, sambil menyerahkan selembar kertas berwarna kuning stabilo.
198Please respect copyright.PENANATpewduwpLP
Moo Won pun menerima lembaran kertas itu.
198Please respect copyright.PENANAjz2xRQot9D
"Ini adalah alamat rumahku, yang letaknya tidak terlalu jauh dari taman ini... Jika besok pagi, lusa atau 3 hari lagi kau tidak menjumpaiku ditaman ini... Datanglah ke alamat itu!!! Aku akan memberikanmu nomor ponselku...", Ucap Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAJ3iIz0uyxo
"Baiklah... Terima kasih nona Ha Yeong...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAMkHmu79Lrk
"Sama - sama... Kalau begitu aku pulang dulu ya...", Ucap Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAXDuJGR42wi
"Oh kalau begitu... Izinkan aku mengantarmu pulang nona Ha Yeong!!!", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAywZaXlfFVj
"Tidak perlu... Saat ini kakak laki - laki ku pasti sudah menungguku, karena hari ini aku sedang ada janji untuk pergi bersamanya...", Ucap Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAiN5ioeVqQQ
"Oh begitu... Baiklah kalau begitu hati - hati dijalan!!!", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAyC6rnZCLDl
"Terima kasih Moo Won... Kau juga hati - hati dijalan!!! Sampai jumpa lagi Moo Won...", Ucap Ha Yeong, sambil melangkah pergi meninggalkan Moo Won yang masih berdiri menatap langkahnya yang semakin menjauh.
198Please respect copyright.PENANAnFynOs46ct
Sesuai dengan perkataan Ha Yeong, bahwa setelah hari pertemuan kedua mereka, Ha Yeong sudah tidak pernah tampak lagi pada taman itu, hari berganti hari, akhirnya tiba juga pada hari ke 3, semenjak pertemuan mereka yang kedua.
198Please respect copyright.PENANAxzaDTpYNBh
Hari itu, hari minggu pagi, akhirnya Moo Won pun memberanikan diri untuk mendatangi rumah itu, yang alamatnya sesuai dengan yang tertulis pada lembar memo pemberian Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAPDRi6wgVIm
Rumah itu memiliki gerbang berwarna hitam dan seluruh dindingnya berwarna putih.
198Please respect copyright.PENANAMLK6GOBNs0
Moo Won pun akhirnya menekan bel pintu gerbang rumah itu, saat beberapa kali Ia menekan bel, Ia sama sekali tidak mendapat respon, hingga saat akhirnya Moo Won hendak berbalik meninggalkan rumah itu, seorang pria muda pun akhirnya membukakan pintu gerbang itu.
198Please respect copyright.PENANAkNsOogSYwE
"Siapa kau???", Tanya Pria itu.
198Please respect copyright.PENANAoc4xBAxovN
Pria itu pun terkejut saat melihat gantungan kunci yang terpasang pada tas ransel yang dibawa oleh Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAkXMqkKMqCd
"Gantungan kunci itu??? Gantungan kunci milik Ha Yeong??? Darimana kau bisa dapatkan gantungan kunci itu???", Tanya Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANACzf9y3XMmB
"Gantungan kunci ini adalah pemberian dari nona Ha Yeong, pemilik rumah ini... Lalu anda sendiri siapa???", Tanya Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAbcbvfXydqI
"Tidak mungkin... Itu sama sekali tidak mungkin...", Ucap Woo Yeong, air matanya pun mengalir.
198Please respect copyright.PENANAdL1pibvKOq
"Oooh jangan - jangan kau ini adalah kakak laki - lakinya Ha Yeong, yang kapan hari Ia ceritakan... Apakah itu benar???", Tanya Moo Won.
198Please respect copyright.PENANA7PNG20leJ1
"Lalu mengapa kau menangis saat melihat aku mengenakan gantungan kunci ini???", Tanya Moo Won, penasaran.
198Please respect copyright.PENANAieQ3YXxjPk
"Dimana dan kapan pertama kali kau bertemu dengan Ha Yeong???", Tanya Woo Yeong, berpandangan kosong.
198Please respect copyright.PENANA5RY74quwU3
"Di Taman dekat sini... Di Taman yang biasanya kami bertemu saat kami berolah raga saat hari mulai petang...", Jawab Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAnZRIabkNMT
Pria itu pun terlihat semakin bersedih.
198Please respect copyright.PENANAzWxwmgN4Mg
"Oh maaf, sebenarnya ada apa ini??? Mengapa sejak tadi kau melihat aku mengenakan gantungan kunci ini, wajahmu terlihat sangat sedih sekali???", Tanya Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAKKV00OhT0U
"Ohh maaf... Jika kau tidak keberatan, bisakah kau ikut denganku kesuatu tempat sebentar???", Tanya Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAE6waF0bbR5
"Apa??? Memangnya mau kemana kita??? Apakah saat ini nona Ha Yeong sedang tidak berada dirumah??? Jika tidak aku akan kemari lain kali saja...", Tanya Moo Won.
198Please respect copyright.PENANATB6jvanzrK
"Bukankah kau berkata bahwa kau ingin bertemu dengan Ha Yeong??? Kalau begitu ikutlah denganku sebentar!!!", Tanya Woo Yeong, sedih.
198Please respect copyright.PENANAH2sX3VYEvs
"Aaa apa??? Oh baiklah...", Ucap Moo Won, canggung.
198Please respect copyright.PENANAXUyvfdsfF6
"Tunggu sebentar, aku akan bersiap - siap dan mengambil kunci mobilku!!!", Ucap Woo Yeong, datar.
198Please respect copyright.PENANATE20Q2dfzb
"Baiklah...", Ucap Moo Won, mengangguk perlahan.
198Please respect copyright.PENANA5UrOQi8F8Y
Setelah itu Moo Won pun berada didalam mobil Woo Yeong dan mereka pun akan menuju kesuatu tempat yang sama sekali tidak diketahui Moo Won.
198Please respect copyright.PENANA2hUECP2oXb
"Sebelumnya perkenalkan dahulu... Namaku Woo Yeong... Yeo Woo Yeong, kakak laki - laki Ha Yeong...", Ucap Woo Yeong, sambil mengemudi.
198Please respect copyright.PENANAzHtiHPgnky
"Oh... Namaku Moo Won... Lee Moo Won... Senang berkenalan denganmu...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAVhELxUjHxB
"Kau tadi berkata bahwa pertama kali kau bertemu dengan Ha Yeong, saat kau sedang berolah raga pada petang hari ditaman itu... Benarkah itu???", Tanya Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAAKoIdbuz5t
"Iya benar...", Jawab Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAUHwKPa6vYd
"Lalu ceritakan padaku bagaimana dia bisa sampai memberikan gantungan kunci itu padamu???", Tanya Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANA8ssApoQnOr
"Hmmm saat itu aku tanpa sengaja bertabrakan dengannya, sehingga membuatnya terjatuh dan mengalami luka pada lututnya... Saat itu aku memberikannya plester penutup luka, untuk menutup luka pada lututnya... Setelah aku membantunya berdiri, tiba - tiba saja Ia memberikan gantungan kunci ini padaku, aku sempat menolaknya karena aku merasa bahwa gantungan kunci ini terlalu berharga untuk diberikan padaku yang barusaja Ia kenal, lalu Ia pun berkata padaku, bahwa Ia juga sering memberikan gantungan kunci seperti ini pada teman - temannya... Ia juga meminta padaku untuk menerima gantungan kunci ini sebagai hadiah perkenalan sekaligus kenang - kenangan...", Jawab Moo Won, menceritakan yang terjadi di taman itu.
198Please respect copyright.PENANA9VnXseFbTs
"Kenang - kenangan???" Tanya Woo Yeong, sedih.
198Please respect copyright.PENANAin3QEMUhPj
"Akupun sempat bingung dan penasaran dengan apa yang dikatakannya malam itu, tapi... Akan kemana kita saat ini???", Tanya Moo Won, penasaran.
198Please respect copyright.PENANAPIPkxlv2BV
"Tenanglah... Bukankah kau berkata bahwa saat ini kau ingin bertemu dengan Ha Yeong kan??? Nanti kita akan bisa bertemu dengan Ha Yeong...", Jawab Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANA5iHgGn14LH
Mereka berdua pun menuju kesebuah Villa yang terletak di daerah pegunungan.
198Please respect copyright.PENANAT6bvJEMceB
Moo Won pun sangat terkejut dan merasa penasaran, terutama saat Ia melihat disana terdapat beberapa perawat dan juga seorang dokter, sedang bercengkerama disana.
198Please respect copyright.PENANA7HVJOJysnV
"Ada apa ini??? Mengapa kita berdua kemari??? Apakah ada yang sedang sakit???", Tanya Moo Won, penasaran.
198Please respect copyright.PENANAb7tluT5sAf
Woo Yeong pun memutuskan untuk memasukkan mobilnya ke halaman Villa itu.
198Please respect copyright.PENANALhQ7PP5rrZ
"Ayo kita turun dan temui Ha Yeong!!!", Ucap Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAJK598XYnaB
Moo Won pun turun dari mobilnya, sambil terus menoleh kearah kanan dan kiri karena bingung.
198Please respect copyright.PENANAQ0xlm4RFEZ
"Perawat!!! Bagaimana kondisinya saat ini???", Tanya Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANANOlvsYLJvE
"Kondisinya saat ini sudah mulai stabil, namun tetap saja saat ini Ia sama sekali belum menunjukkan tanda - tanda akan sadar dalam waktu dekat ini...", Jawab Perawat.
198Please respect copyright.PENANAPMGYGNCyhf
Moo Won pun merasa semakin bingung dan penasaran, sedangkan Woo Yeong pun mengangguk perlahan.
198Please respect copyright.PENANAGDV5CsJLkN
"Baiklah kalau begitu, ayo kita berdua masuk kedalam dan melihat Ha Yeong!!!", Ucap Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAhNTTKbeAFA
Moo Won pun mengangguk perlahan, dan Ia pun memutuskan untuk mengikuti langkah Woo Yeong yang sedang melangkah memasukki Villa itu.
198Please respect copyright.PENANACN02cR7KC1
Mereka berdua pun melewati ruang tamu, dapur dan ruang makan, kemudian Woo Yeong pun melangkah menaiki tangga Villa menuju kelantai 2 Villa itu.
198Please respect copyright.PENANAG4Lz59rDJx
Akhirnya sampailah mereka berdua didepan pintu sebuah kamar yang terletak pada lantai 2 villa itu.
198Please respect copyright.PENANAlsktxfNYPo
"Sekarang masuklah ke kamar ini!!!", Ucap Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAlMCnhNhAN8
"Oh maaf, tapi apakah tidak apa - apa jika aku masuk kedalam kamar seorang wanita???", Tanya Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAHaWOlEEQQU
"Tidak apa - apa... Lagipula kau kemari bukankah untuk menemui Ha Yeong??? Aku yakin dia juga akan setuju dan bahkan merasa bahagia jika melihatmu berada disini...", Ucap Woo Yeong, sendu.
198Please respect copyright.PENANAr4z5FWoDeO
"Moo Won pun menjadi semakin penasaran dan bingung, saat mendengar perkataan Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAw1bSPMNtu2
"Baiklah kalau begitu... Bagaimana kalau kita berdua masuk kedalam bersama - sama, agar kau merasa nyanan???", Tanya Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAiLONEUSoGt
Moo Won mengangguk perlahan, menyetujui perkataan Woo Yeong, setelah itu Woo Yeong pun membuka pintu kamar dan masuk kedalalam kamar itu, bersama dengan Moo Won.
198Please respect copyright.PENANA7sMqJE4SNN
Mereka berdua pun melangkah mendekati tempat tidur kamar itu, dan diatas tempat tidur itu tengah terbaring seorang wanita muda yang wajahnya sangatlah tidak asing bagi Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAJSmIC9NYXZ
Hal itupun membuat Moo Won pun merasa sangat terkejut hingga menutup mulutnya.
198Please respect copyright.PENANAKNWb27JGeC
"Nona??? Nona Ha Yeong??? Apa yang telah terjadi pada nona???", Tanya Moo Won, menatap wajah Ha Yeon.
198Please respect copyright.PENANAW92QX4A1aS
"Ha Yeon mengalami kecelakaan mobil parah 5 tahun yang lalu, saat usianya baru 17 tahun...", Ucap Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANA2bMy8eFRgb
Moo Won pun merasa lebih terkejut lagi setelah mendengar perkataan Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAxxddVqzqxa
"Apa??? 5 tahun??? Bagaimana mungkin??? Barusaja beberapa hari yang lalu nona Ha Yeong menemuiku ditaman dan memberikanku gantungan kunci ini dan selembar kertas yang berisi alamat rumah kalian...", Ucap Moo Won, tidak percaya.
198Please respect copyright.PENANALgkA3w2QQE
Lalu Moo Won pun teringat saat melihat pakaian Ha Yeong yang tidak pernah ganti sejak pertama kali mereka bertemu, saat Ha Yeong berkata bahwa mereka tidak bisa bertemu saat siang hari dan saat Ha Yeong menolak diantar pulang oleh Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAETc7OpayiC
Moo Won akhirnya baru memahami semua yang dikatakan oleh Ha Yeong saat itu.
198Please respect copyright.PENANAzl3E9tWUfg
Saat itu plester dan tiramisu pemberian Moo Won pun terletak dibawah pohon, tempat Ha Yeong bersembunyi.
198Please respect copyright.PENANAT40prei8qi
5 Tahun yang lalu di kamar Woo Yeong, malam sebelum kecelakaan yang dialami Ha Yeon.
198Please respect copyright.PENANAZEYSpM6iuj
"Kakak!!! Hari ini aku telah memecahkan tabungan yang telah kutabung sejak aku kelas 5 SD, dan ayah telah memberikan 2 buah gantungan kunci ini sebagai ganti uang tabunganku... Aku akan memberikan satu untuk kakak dan satu lagi, akan kuberikan kepada pacar pertamaku nanti...", Ucap Ha Yeong, sambil memberikan gantungan kunci dengan permata berwarna merah kepada Woo Yeong
198Please respect copyright.PENANAwUe1tG327C
"Haaa memangmya sekarang kau sudah memiliki pacar??? Seperti apa dia??? Ceritakan pada kakak!!!", Tanya Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAt9TpeUvqgN
"Justru karena saat ini aku belum me miliki kekasih, maka dari itu saat ini aku akan menyimpannya didalam kotak ini dan baru akan kubuka dan kuberikan kepada orang yang berhasil menjadi kekasihku nanti...", Jawab Ha Yeong, sambil memasukkan gantungan kunci berbandulkan permata safir itu kedalam sebuah kotak bludru berwarna senada.
198Please respect copyright.PENANAjihf1Kd3NH
Keesokan harinya saat itu Woo Yeong yang sebelumnya tidak memberi tahu pada adiknya bahwa Ia akan menjemputnya pun akhirnya keluar dari mobilnya dan menunggui adiknya keluar dari gedung sekolah.
198Please respect copyright.PENANAiRY6h1dGgG
Saat Ha Yeong keluar dari gedung sekolah, Ia pun sangat bahagia saat melihat kakaknya yang selama ini sangat jarang menjemputnya.
198Please respect copyright.PENANAEfmftEkm6a
Saat lampu pejalan kaki mulai hijau, Ha Yeon pun mulai berlari kearah mobil kakaknya, saat itu bertepatan dengan sebuah mobil hitam yang melaju kencang kearah Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANApGOzJXYT5g
Woo Yeong yang melihat itu pun berusaha untuk mencegah Ha Yeong, menyeberang.
198Please respect copyright.PENANAaDwB1ByrPh
"Ha Yeong!!!", Teriak Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANALsVgg5SUTB
Tapi Ha Yeong pun terlambat menyadari dan akhirnya tertabrak mobil itu dengan kencang, hingga terlempar keudara lalu terhempas ke tanah beraspal.
198Please respect copyright.PENANAFpUyTUvEAu
"Ha Yeong!!!", Teriak Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANADoDwvvXMUY
Woo Yeong pun segera berlari kearah tubuh adiknya yang telah berlumuran darah, diikuti oleh para warga sekitar dan juga teman - teman sekolah Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAAGmxkTcbck
Saat itu Woo Yeong pun segera mendekap Ha Yeong yang mulai bernafas tersengal - sengal, hingga akhirnya tak sadarkan diri.
198Please respect copyright.PENANA9jMUJFy1S3
"Ha Yeong!!! Yeo Ha Yeong bangunlah!!! Ha Yeong!!!", Teriak Woo Yeong, sambil mendekap tubuh adiknya yang berlumuran darah.
198Please respect copyright.PENANAS7S7WDkoK8
Tak lama kemudian pengemudi mobil hitam itupun turun dari mobilnya, bersama seorang anak laki - laki seusia Ha Yeong, anak laki - laki itu pun terkejut saat melihat kondisi gadis yang tertabrak oleh ayahnya itu.
198Please respect copyright.PENANASIy3rkCKbM
Pada seragam yang dikenakan oleh anak laki - laki itu, terdapat sebuah tanda pengenal yang bertuliskan "Lee Moo Won"
198Please respect copyright.PENANAIDExRTgdaq
Woo Yeong pun berlari mendekati ayah Moo Won dan memaki - makinya, sambil mencengkeram kerah kemeja ayah Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAWYN8JDLgTH
"Kau pembunuh!!! Kau yang telah menabrak adikku!!! Dasar kau pembunuh keji!!!", Teriak Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAR2bnBJaSgF
Lee Moo Won pun mencoba melangkah mendekati tubuh Ha Yeong, yang saat itu tengah diangkut kedalam ambulance, air matanya pun mengucur deras.
198Please respect copyright.PENANAQptWs4MoWY
"Tidak!!! Ini tidak mungkin!!! Tidak!!! Ini semua tidak mungkin!!! Arrrggghhhhh", Teriak Moo Won, sambil terduduk dijalan raya dan menutup kedua telinganya.
198Please respect copyright.PENANAm5LmGLIG82
Lee Moo Won pun terduduk lemas dihadapan Woo Yeong, air matanya pun mengalir deras.
198Please respect copyright.PENANAwYmPcFjOcw
"Aaa Ayahku dipenjara 5 tahun yang lalu, karena menabrak seorang siswi SMA, saat itu Ia mengemudi sambil bertelepon dengan rekan kerjanya...", Ucap Moo Won, sambil gemetaran.
198Please respect copyright.PENANAQvG5Ikmpq4
Woo Yeong pun terkejut saat mendengarnya, namun Ia hanya terdiam dan menatap Moo Won dalam - dalam.
198Please respect copyright.PENANAYJoZ2NwG0M
"Setelah itu aku mengalami depresi berkepanjangan sehingga ibuku mengirimku untuk tinggal di Melbourne, bersama bibiku dan saudara sepupuku dari pihak ibuku selama 5 tahun ini...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAuzYVkwEQOT
"Aku barusaja kembali ke Korea, tepat sebulan yang lalu karena aku baru mendapatkan pekerjaan dan menurutku itu adalah satu - satunya kesempatan terbaikku untuk bisa kembali ke Korea...", Lanjut Moo Won, sambil menatap kearah tubuh Ha Yeon.
198Please respect copyright.PENANAqeVhppV2ds
Woo Yeong pun terduduk turut menatap tubuh adiknya yang terbaring koma.
198Please respect copyright.PENANA4NPZ2paA5b
"5 hari yang lalu, yaitu hari dimana adikku memberikan gantungan kunci safir miliknya kepadamu, itu adalah tepat 5 tahun adikku tertabrak...", Ucap Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAS19h8fsAPr
Moo Won pun semakin sedih mendengarkan perkataan Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAAV0v7DIrPQ
"Semenjak adikku tertabrak dan koma, keluarga kami yang tadinya merupakan keluarga yang hangat akhirnya berubah menjadi dingin... Tidak ada makan bersama di meja makan, tidak ada canda tawa dirumah seperti dulu, kini ayahku semakin menyibukkan dirinya dalam pekerjaannya dan jarang pulang ke rumah, begitupun dengan ibuku, ia kerap bepergian seorang diri dan menolak untuk menerima keadaan Ha Yeong yang seperti ini... Aku sengaja memindahkan tubuh Ha Yeong ke villa ini, tempat dimana biasanya keluarga kami berlibur dan bersantai bersama agar dia masih dapat merasakan suasana seperti itu...", Ucap Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANALdlRNnxleq
"Aku memutuskan untuk mengambil pekerjaan yang bisa dikerjakan dirumah dan aku sering mondar - mandir dari villa ini ke rumah kami...
Sepertinya dia memberitahumu kapan saat aku berada di rumah...", Ucap Woo Yeong, sambil mencoba tersenyum.
198Please respect copyright.PENANAHAhE9Jmqlv
"Maafkan kami!!! Maafkan aku!!! Maafkan ayahku Woo Yeong!!!", Ucap Moo Won, sambil bersujud memohon pengampunan.
198Please respect copyright.PENANAiUl3Vik841
"Meskipun aku memaki - maki kalian atau menghajar kalian sekalipun, tetap tidak dapat menyadarkan dan mengembalikan adikku seperti dulu lagi... Sama sekali tidak ada gunanya bagi kami...", Ucap Woo Yeong, sambil menatap kearah adiknya.
198Please respect copyright.PENANAzOgyREwCh9
"Akan kuberi kalian berdua waktu berdua!!! Aku keluar sebentar untuk berbicara dengan dokter...", Ucap Woo Yeong, meninggalkan Moo Won, yang masih bersujud dan menangis.
198Please respect copyright.PENANAmWvlClS2BV
Setelah itu Moo Won pun menangis sesenggukan bersujud dan memohon pengampunan pada Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAbbvMIN24Jq
"Maafkan aku!!! Maafkan aku Ha Yeong!!! Maafkan aku karena telah membuatmu menunggu begitu lama!!! Maafkan ayahku!!! Maafkan aku Yeo Ha Yeong!!!", Ucap Moo Woon, sambil mendekap tangan Ha Yeong dan menangis sesenggukan.
198Please respect copyright.PENANAdn7KUXrV2n
Air mata Ha Yeong pun mengalir secara perlahan dari matanya yang masih terpejam, arwah Ha Yeong pun berdiri disamping Moo Won dan tangannya pun Ia letakkan pada pundak Moo Won, untuk menghiburnya.
198Please respect copyright.PENANAiWCDqaykw7
Tak lama kemudian alat pendeteksi denyut jantung Ha Yeong pun mulai berhenti secara perlahan.
198Please respect copyright.PENANAGRJtBg8Rcf
Keesokan lusanya dihari pemakaman Ha Yeong, Moo Won pun bersujud dihadapan orang tua mendiang Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAKPwrxEab1D
"Aku minta maaf!!! Aku benar - benar minta maaf!!! Kami tau kesalahan kami ini benar - benar tidak termaafkan!!! Sebanyak apapun aku meminta maaf tidak akan dapat mengembalikan Ha Yeong!!! Tapi aku akan terus menerus bersujud dan meminta maaf pada kalian!!! Tolong maafkan kami!!!", Ucap Moo Won, sambil bersujud.
198Please respect copyright.PENANAOnsr72g5ra
"Sudahlah nak... Lagipula ini bukan kesalahanmu... Aku yakin ini semua adalah bagian dari takdir putriku...", Ucap Nyonya Yeo, air matanya pun mengalir.
198Please respect copyright.PENANAiCQoG6A0WT
"Iya nak... Semua yang dikatakan istriku benar... Lagipula apapun yang terjadi Ha Yeong kami, tetap tidak akan pernah kembali... Saat ini biarlah wakti tetap berjalan dan jalanilah kehidupanmu dengan baik... Aku yakin di atas sana Ha Yeong juga menginginkan hal yang sama nak...", Ucap Tuan Yeo.
198Please respect copyright.PENANATPZPCcnrnv
Moo Won pun mengangguk perlahan pada orang tua Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAthJMYBQwdb
Setelah itu Moo Won pun pergi keluar ruangan dan menemui Woo Yeong yang sedang duduk di halaman.
198Please respect copyright.PENANAo7FOI6sLEr
"Bagaimana suasana didalam??? Apa semuanya baik - baik saja???", Tanya Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAwp9Hksj51A
"Semuanya baik didalam... Orang tuamu terlihat jauh lebih tabah dari yang kuduga...", Jawab Moo Won, duduk disebelah Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAUc1RuWwKav
"Lalu setelah ini apa rencanamu??? Apa yang akan kau rencanakan setelah ini Moo Won???", Tanya Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANA1EHOdWsqoU
"Hmm setelah ini aku akan menjual segala milikku dan akan kugunakan untuk berkeliling Eropa dan pergi ke Bolivia... Karena selama ini itu yang dia inginkan, karena sesaat sebelum Ha Yeong meninggal dunia, arwahnya berdiri disampingku dan berkata padaku...", Jawab Moo Won.
198Please respect copyright.PENANA5iAgOkt6JP
"Selama ini aku sangat ingin bepergian ke Bolivia, aku ingin pergi ke dataran garam Salar de Uyuni dan ingin bepergian ke Perancis...", Ucap Arwah Ha Yeong, sambil tersenyum.
198Please respect copyright.PENANAty8bXTGpj9
"Aku ingin melanjutkan keinginan terakhirnya yang tak pernah bisa Ia wujudkan...", Ucap Moo Won, sambil tersenyum.
198Please respect copyright.PENANASFwgB6b9ab
"Kapan kau akan berangkat???", Tanya Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANA4MFEWfcwY4
"Mungkin bulan depan, setelah mobil dan Apartemen ku terjual...", Jawab Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAVFb5IVejTY
"Hati - hati dijalan dan jalanilah hidupmu dengan baik Moo Won...", Ucap Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANA3ynAwIXulX
"Ya... Kau juga!!! Sekarang hanya kau yang orang tuamu miliki... Jagalah mereka Woo Yeong!!!", Ucap Moo Won, sambil tersenyum.
198Please respect copyright.PENANArT8WFLHyXr
Woo Yeong pun tersenyum dan mengangguk perlahan.
198Please respect copyright.PENANAKx3cDSmBqh
"Selama ini ternyata dia sempat tinggal di Apartemenku...", Ucap Moo Won, sambil tersenyum.
198Please respect copyright.PENANAxwvpwPm3rO
"Hahh??? Apa maksudmu???", Tanya Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANA2p77lYwd2C
Malam itu setelah Moo Won keluar dari kamar mandi, Ia segera masuk ke kamarnya dan berbaring ditempat tidurnya.
198Please respect copyright.PENANABxmrEkFQpb
Saat itu arwah Ha Yeong muncul dan membuka laci buffet itu dan mengeluarkan gantungan kunci itu dari dalam laci dan meletakkannya diatas meja buffet.
198Please respect copyright.PENANAcZpsjuRQEx
Paginya saat Moo Won menoleh karena panggilan suara Ha Yeong, sebenarnya Ha Yeong sedang berdiri dibelakangnya, namun saat itu Ia sedang bersembunyi dibalik pohon, karena dia tidak tahan pada sinar matahari. Wajahnya saat itupun sangat pucat dan lusuh karena lemah terkena sinar matahari
198Please respect copyright.PENANARGVkY0K5pt
Selama 3 hari mereka tidak bertemu juga sebenarnya arwah Ha Yeong tinggal di Apartemen Moo Won, siang hari menunggu Moo Won pulang bekerja, sedangkan malam hari menemani Moo Won makan malam dan duduk disebelah Moo Won yang sedang tidur, tanpa Moo Won sadari.
198Please respect copyright.PENANAVq2Z0BLkMy
"Apa???", Tanya Woo Yeong, tersenyum tidak percaya.
198Please respect copyright.PENANABdwND7xhtb
"Pantas kau tidak percaya, bahkan aku sendiri baru mengetahui setelah diberitahu olehnya...", Jawab Moo Won, sambil tersenyum.
198Please respect copyright.PENANAXWKngwygY2
Woo Yeong pun menunjukkan sebuah kotak bludru berwarna biru milik Ha Yeong.
198Please respect copyright.PENANAI8CUS6SxmV
"Disinilah gantungan kunci safir itu disimpan oleh adikku, semalam sebelum kecelakaan...", Ucap Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANADehc4EijvR
Woo Yeong pun membuka kotak itu, dan melihat bahwa didalam kotak itu kini kosong.
198Please respect copyright.PENANAw55mrsPLIY
"Simpanlah kotak ini, jadikan tempat penyimpanan gantungan kuncimu!!!", Ucap Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAG3zymk2Fsi
"Terima kasih...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAmHpAYniuo2
Woo Yeong pun mengangguk perlahan
198Please respect copyright.PENANA8x8F6kEiKh
"Baiklah kalau begitu ayo kita masuk kedalam, sedari tadi kau belum makan siang kan??? Ayo kita makan nasi goreng makanan laut, telur kukus dan omelet daging jamur enoki kesukaan Ha Yeong!!!", Ajak Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAh7MU3oayJg
"Hmm ayo!!! Aku juga sudah lapar sejak tadi...", Ucap Moo Won.
198Please respect copyright.PENANAcLzYFOU4Of
Mereka berdua pun melangkah masuk kedalam ruangan.
198Please respect copyright.PENANASVQ106WSpZ
Didalam ruangan Moo Won dan Woo Yeong makan bersama dengan beberapa saudara sepupunya dan teman - teman Ha Yeong, dan Woo Yeong pun memperkenalkan Moo Won, sebagai adiknya.
198Please respect copyright.PENANAm4EyQITHSE
"Hai semua... Perkenalkan dia adalah Lee Moo Won... Adik laki - lakiku...", Ucap Woo Yeong.
198Please respect copyright.PENANAng4VKEBnw3
~~~
198Please respect copyright.PENANAwcRfAA3n19