Jangan begitu. Yg jelas kyai bukan iblis bukan pula malaikat. Wajar masih berbuat satu dua dosa. Kitapun sama suka dan doyan sama dosa. Bedanya para kyai itu shalatnya, dzikirnya, shalawatnya, ngajinya dll lebih baik dari kita. Insyaa Allah pahalanya lebih banyak dari kita. Kita yg pahalanya sedikit ini sangat perlu doa dan keberkahan dari para kyai.
@Akyar, Kalau prinsipnya begitu, ga akan ada yg mau jadi orang baik. Karena dosanya orang baik kok malah lebih gede dari tukang maksiat? Semua orang akan mikirnya mendingan maksiat aja terus ga usah jadi orang baik karena lebih gampang masuk surga. Tidak pernah ada syarat jadi kyai atau tokoh agama harus suci dari dosa. Yg suci dari dosa hanya Nabi dan Malaikat. Sebagaimana wajar ada kyaj doyan gebuk, wajar pula ada kyai doyan nyodok. Bedanya, gebuk itu bikin sakit, luka, cacat, bahkan bisa sampai tewas, nyodok itu bikin nikmat. Zina itu bukan kriminal. Hanya salah prosedur karena belum resmi. Sama kaya naik motor tapi belum ngurus SIM.
Kan sudah banyak beritanya. Pesantren Ustad Heri Bandung, lalu ada kasus anak kyai yg terungkap juga. Selain itu banyak beritanya di koran2. Intinya, para kyai dan pesantren itu lebih baik dari kita. Tapi tetap bukan malaikat. Mungkin kalau di luar pesantren 80% orang doyan zina, di pesantren hanya 5-10%. Tidak semua pesantren begitu. Tapi ada
Bagus banget...suka banget yang bener2 taboo...segala sesuatu yang dilarang justru malah makin penasaran..selama itu dalam batas khayalan...apalagi diceritain detail tentang adegan lagi sholat dientot,,,atau buka puasanya pake ngentot...
Ada temanku jujur lo. Dia non muslim dan dia bilang kalau dia nafsu pengen nyodok istriku yg lagi sujud shalat. Kutanya ke tukang kebon yg non muslim, dia bilang memang mereka kalau lihat muslimah sujud itu timbul hasrat mau ngedoggy style.
ditunggu update berikutnya 👍👍