Bab 12 : Gadis Kecil Bergaun Hijau
117Please respect copyright.PENANAUze2a97i3J
Sore itu hujan turun sangat deras dan lebat.
117Please respect copyright.PENANATg0dkZbWCu
Pukul 15:45
117Please respect copyright.PENANA1gGadxQdRI
Seorang wanita muda tampak sedang mengemudi sambil menelepon seseorang.
117Please respect copyright.PENANAMLfdYglNt3
"Apa??? Rapatnya akan diundur lagi??? Kapan tepatnya rapat itu akan diadakan???", Tanya Jeon Soo Bin, sambil berusaha fokus mengemudi.
117Please respect copyright.PENANAsFdscAVybd
"Sepertinya jika tidak jam 9 malam ini, atau jam 8 besok pagi...", Jawab Seseorang, melalui panggilan telepon.
117Please respect copyright.PENANAtdB1caJMjJ
"Ahhh baiklah kalau begitu, aku akan segera kembali ke Kantor, untuk mempersiapkan materi rapatnya...", Ucap Soo Bin, sambil membelokkan kemudinya.
117Please respect copyright.PENANAyevxpweLx5
Saat mobil yang dikendarai oleh Soo Bin akan berbelok, tiba - tiba ada seorang gadis kecil mengenakan gaun pendek berwarna hijau, berlari menyeberang, tanpa melihat kearah kanan atau kiri dan akhirnya tertabrak oleh Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAc6qON1JGNh
"Aaaaaarrhhh!!!!", Teriak Soo Bin, sambil mengerem mobilnya secara mendadak.
117Please respect copyright.PENANAVFTKmQOs2l
"Ada apa??? Apa semuanya baik - baik saja Soo Bin???", Tanya Seseorang Itu Lagi.
117Please respect copyright.PENANAbBMrqAtN5j
"Astaga!!!", Ucap Soo Bin, sambil keluar dari mobilnya untuk melihat keadaan anak yang ditabraknya.
117Please respect copyright.PENANA3YI8xFF9PQ
"Tidak apa - apa... Nanti akan kuhubungi lagi...", Ucap Soo Bin, sambil mematikan ponselnya.
117Please respect copyright.PENANA7eJPgd1qOf
"Aduh sakit...", Ucap Seorang Anak Perempuan, sambil memegangi lututnya yang berdarah.
117Please respect copyright.PENANAeVl4x2eIeX
"Hmmm Apa kau baik - baik saja nak???", Tanya Soo Bin, secara perlahan.
117Please respect copyright.PENANAFHSt40p90Q
"Tidak apa - apa... Aku baik - baik saja...", Ucap Gadis Kecil, sambil mencoba untuk berdiri sendiri.
117Please respect copyright.PENANA69kwvSHZiS
"Oh kalau begitu, masuklah kedalam mobilku!!! Aku akan membawamu ke Rumah Sakit terdekat, agar luka - lukaku dapat segera diobati...", Ucap Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAe1NsWxQKu2
"Tidak kakak!!! Aku baik - baik saja... Kita tidak usah ke Rumah Sakit... Hanya saja...", Ucap Gadis Kecil, terputus.
117Please respect copyright.PENANAY85bMti55x
"Ada apa nak??? Tidak apa - apa aku akan membantumu dengan semampuku... Katakan saja padaku apa yang kau butuhkan saat ini???", Tanya Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANArIiv9LFfWV
"Bisakah... Bisakah kakak antarkan aku ke rumah orangtuaku di daerah Gangwon???", Tanya Gadis Kecil itu, sambil mengeluh kesakitan.
117Please respect copyright.PENANA2IDxuVQpbX
"Gangwon??? Apa tidak ada kerabatmu yang rumahnya berada didekat sini???", Tanya Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANApggyoYj6vy
"Bibi, paman dan sepupuku sedang tidak ada di rumah... Aku dirumah bibi seorang diri...", Jawab Gadis Kecil, menggeleng.
117Please respect copyright.PENANAyjO5ex1bJG
"Apa??? Bagaimana mungkin... Oh meskipun lokasinya cukup jauh dari sini, tapi baiklah... Kakak akan antarkan kamu pulang ke rumah orangtuamu di Gangwon... Ayo masuklah kedalam mobilku, hujannya sangat deras sekali!!!", Ucap Soo Bin, masuk kedalam mobilnya.
117Please respect copyright.PENANALVWcHUDLHV
Gadis kecil itupun mengikuti Soo Bin dan masuk kedalam mobil Soo Bin, dan duduk dibelakang kursi kemudi.
117Please respect copyright.PENANAscU0xNWyWf
Soo Bin pun mengambil kotak P3K di dalam mobilnya dan mengambil obat luka dan juga plester dari dalam kotak P3Knya.
117Please respect copyright.PENANA3dMP6ZoZ2e
"Oh tolong maafkan kakak ya!!! Kau jadi terluka karena kakak... Maafkan kecerobohan kakak ya!!!', Ucap Soo Bin, sambil memberikan botol obat luka dan plester itu pada gadis kecil itu.
117Please respect copyright.PENANAMJwryaGodv
"Tidak apa - apa kakak... Lagipula saat ini aku baik - baik saja, tapi lain kali kumohon agar kakak bisa lebih berhati - hati lagi dan jangan menyetir sambil menggunakan ponsel, karena itu bukan hanya bisa membahayakan orang lain tapi juga diri kakak sendiri...", Ucap Gadis Kecil.
117Please respect copyright.PENANAltNV4tFM1e
Soo Bin pun terkejut saat mendengarkan perkataan gadis itu, karena terlalu terkejut, Soo Bin sampai menjatuhkan kotak P3K itu dalam kondisi terbuka, sehingga seisi kotak itu berhamburan keluar.
117Please respect copyright.PENANAXxbemkVce5
"Oh maaf kakak, kalau ucapanku sampai menyinggung kakak!!!", Ucap Gadis Kecil.
117Please respect copyright.PENANAVk5cVyoGXo
"Oh tidak apa - apa nak... Lagipula itu memang salah kakak...", Ucap Soo Bin, sambil memunguti isi kotak P3K nya yang berhamburan.
117Please respect copyright.PENANA37lohtgKbh
"Dari mana anak ini bisa tahu kalau tadi aku memang menyetir sambil menggunakan ponsel??? Dan juga bagaimana mungkin seorang anak kecil yang tinggal di daerah Gangwon bisa bermain sendirian sampai di daerah Paju???", Tanya Soo Bin, dalam hati karena merasa heran.
117Please respect copyright.PENANAecCv0490iI
Saat itu hujan pun mulai reda, dangan langit mulai kembali terang.
117Please respect copyright.PENANAsoZ6ETz8Sd
Sambil melajukan mobilnya, Soo Bin pun mencoba untuk memulai percakapan dan perkenalan singkat dengan anak yang barusaja Ia tabrak.
117Please respect copyright.PENANAZBZeHPnRmr
"Oh ya nak... Kalau boleh kakak tahu... Siapa namamu???", Tanya Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANA183Y8zkVLh
"Namaku Na Yoon... Baek Na Yoon... Nama kakak siapa???", Tanya Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANA8z6gV1acea
"Oh iya... Perkenalkan nama kakak Soo Bin... Jeon Soo Bin... Senang berkenalan denganmu Baek Na Yoon...", Ucap Soo Bin, sambil tersenyum.
117Please respect copyright.PENANAJqzuIQzSpB
"Senang bertemu dengan kakak Soo Bin juga... Sepertinya kakak adalah orang yang baik...", Ucap Na Yoon, sambil tersenyum tipis.
117Please respect copyright.PENANAvo8a0lY3HX
"Ohh kau bisa saja...", Ucap Soo Bin tersenyum.
117Please respect copyright.PENANACwqVxJuHRX
Soo Bin pun dikejutkan saat Ia melihat kearah kaca spion, Ia melihat Na Yoon yang secara perlahan menghilang.
117Please respect copyright.PENANACnhhLQfxMi
Ketika Soo Bin menoleh kearah belakang, disana Ia melihat Na Yoon sedang tertidur pulas, Soo Bin pun memgambilkan selimut yang Ia letakkan di bangku sebelahnya, Ia pun keluar sebentar dari mobilnya lalu menyelimuti Na Yoon yang terlihat seperti sedang kedinginan.
117Please respect copyright.PENANAJkkTLP6BPE
"Kasihan sepertinya dia merasa sangat kedinginan, karena tadi dia kan barusaja kehujanan yang turun sangat deras, terlebih lagi dia juga terluka karena telah aku tabrak... Ah Soo Bin, seharusnya tadi kau tidak ceroboh sampai seperti itu...", Ucap Soo Bin, sambil masuk kembali kedalam mobilnya.
117Please respect copyright.PENANAN2TIZsIe0s
Akhirnya Soo Bin pun melanjutkan perjalanan mereka yang cukup jauh dari daerah rumahnya di Paju sampai ke daerah Gangwon yang menempuh waktu 1 jam 40 menit atau bisa sampai 2 jam jika jalanan cukup ramai.
117Please respect copyright.PENANAAK5jtN8bAZ
"Baiklah... Anggap saja ini sebagai sedikit liburan, setelah berhari - hari bekerja lembur untuk mempersiapkan rapat yang entah kapan baru akan diadakan...", Ucap Soo Bin, sambil melihat kearah Na Yoon yang masih tertidur pulas, selama hampir 20 menit, berada didalam mobilnya.
117Please respect copyright.PENANAwqwa4SNr9e
"Jika dilihat dalam waktu yang lama, anak itu ternyata cantik juga... Na Yoon... Baek Na Yoon...", Ucap Soo Bin, secara perlahan sambil tersenyum tipis.
117Please respect copyright.PENANA9fuGXYeoeR
"Sesampainya di rumah anak ini, aku akan langsung bertanya dan menegur ibu anak ini... Bagaimana mungkin Ia bisa sampai lengah dan membiarkan anaknya bermain seorang diri sampai di daerah yang cukup jauh dari rumahnya... Meskipun anak ini sedang mampir dirumah kerabatnya, tapi bukankah penjagaan dan perlindungan pada anak ini juga tetap harus diperhatikan???", Tanya Soo Bin, dalam hati, sambil terus mengemudi mobilnya.
117Please respect copyright.PENANAbKBUi7vr4f
Tak lama kemudian Na Yoon pun membuka matanya secara perlahan - lahan dan melihat kearah selimutnya.
117Please respect copyright.PENANAKvVtyLixcA
"Oh kau sudah bangun nak...", Ucap Soo Bin, menyapa.
117Please respect copyright.PENANAcACaQfE5Bt
"Iya... Terima kasih kakak... Karena kakak telah menyelimutiku, sehingga aku bisa merasa sangat hangat.
117Please respect copyright.PENANA744N2TpKSr
"Sama - sama Na Yoon... Oh ya apa sekarang Na Yoon merasa lapar atau haus???", Tanya Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAWuV0ngBtEw
"Aku haus...", Jawab Na Yoon, mengangguk.
117Please respect copyright.PENANAj2T3iajyVZ
"Oh kalau Na Yoon haus, kebetulan kakak selalu membawa persediaan air minum botol, ini ambillah dan minumlah!!!", Ucap Soo Bin, mengambil salah satu dari 4 botol yang dia bawa.
117Please respect copyright.PENANAFDmxuKgXZA
"Terima kasih kakak... Kakak baik sekali...", Ucap Na Yoon, sambil menerima botol air minum pemberian Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAc1CzeQOgS4
"Sama - sama anak manis...", Ucap Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANATjHPBaNbLm
Na Yoon pun membukanya dan kemudian meminumnya.
117Please respect copyright.PENANApjN6E5ndfd
Pukul 17:20
117Please respect copyright.PENANAqLjvKh4MLT
Mobil Soo Bin pun telah mendekati lokasi yang dikatakan oleh Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAurvHCs8BwD
"Na Yoon!!! Apakah benar ini lokasi rumahmu??", Tanya Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAawqrccy5BS
"Iya lokasinya didekat sini...", Ucap Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANADxTQGGKw5H
"Oh kalau begitu, baiklah... Dimana posisi rumahmu???", Tanya Soo Bin, sambil melihat kearah kanan dan kiri.
117Please respect copyright.PENANAMHCFBy4a0Q
Kali ini tidak ada jawaban yang diucapkan Na Yoon, dan hal itupun membuat Soo Bin merasa bingung.
117Please respect copyright.PENANATuayJBKHXE
"Na Yoon!!! Na Yoon!!! Apa kau tertidur lagi???", Tanya Soo Bin, sambil menoleh kearah Na Yoon dari kaca spion dan betapa terkejutnya Soo Bin saat Ia tidak melihat keberadaan Na Yoon di sisi manapun dalam mobilnya, yang terlihat dibangku belakang hanyalah selimut yang berantakan dan juga botol minum yang sedari tadi masih dalam kondisi utuh dan tertutup rapat, seperti tidak tersentuh sama sekali.
117Please respect copyright.PENANACEaqE8dAJd
"Na Yoon!!! Baek Na Yoon!!!", Panggil Soo Bin, membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobilnya.
117Please respect copyright.PENANASf9HQDRV8F
"Na Yoon!!! Baek Na Yoon!!!", Teriak Soo Bin, kebingungan.
117Please respect copyright.PENANAWSQGAxTtsi
Seorang wanita paruh baya tampak menghampiri Soo Bin dengan wajah sendu dan terlihat samgat sedih.
117Please respect copyright.PENANAjmayquIkzW
"Nak... Apa kau yang tadi telah mengantar Na Yoon pulang???", Tanya Wanita Paruh Baya.
117Please respect copyright.PENANAaKbU4YPY3B
Pertanyaan itupun tentu saja membuat Soo Bin semakin terkejut.
117Please respect copyright.PENANAU1IfSjTmC7
Soo Bin melihat kearah wanita paruh baya yang menghampirinya dan Soo Bin pun melihat bahwa wanita paruh baya itu tengah mengenakan jepit rambut berbentuk bunga sakura yang tadi juga dikenakan oleh Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAUqmfc4DOmn
Soo Bin pun kembali terkejut saat melihatnya.
117Please respect copyright.PENANAZF7sj8266G
"Kalau kau bersedia... Maukah kau masuk kedalam rumahku sebentar???", Tanya Wanita Paruh Baya.
117Please respect copyright.PENANAmlzaGBPDat
"Apa??? Oh baiklah...", Ucap Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANA0YXrByoqz8
Didalam ruang tamu rumahnya, Wanita Paruh Baya itu menyuguhkan secangkir teh hangat dan sepotong kue tart coklat untuk Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANArhGAIgFU2f
Soo Bin pun melihat - lihat foto keluarga Baek dan melihat wajah Na Yoon disana.
117Please respect copyright.PENANAMSMs84oYUo
"Terima kasih nyonya Baek...", Ucap Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANABGpU5gqKtU
"Peristiwa itu telah terjadi 7 tahun yang lalu, saat itu usia Na Yoon baru 8 tahun... Sore itu hujan juga turun sangat deras di Paju, disanalah rumah kakak perempuanku Nam Ji Yeong, saat itu Na Yoon dan Gye Woon yang sedang bercanda tepat diluar pagar rumah kakakku tertabrak mobil yang melaju sangat kencang.
117Please respect copyright.PENANAf8ZB95qbzt
7 Tahun yang lalu, dijalan yang sama seperti saat Soo Bin menabrak Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAluaLnq3uep
"Gye Woon cepat kejar aku jika kau bisa!!!", Ucap Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAzzHXC7juVs
"Tunggu saja nanti!!! Aku akan menggapaimu...", Ucap Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAOb5GvSSbp5
"Hey anak - anak!!! Jangan bercanda di jalanan, itu berbahaya!!!", Ucap Ji Yeong.
117Please respect copyright.PENANArux9PZJ3fq
Benar saja, tepat saat Na Yoon dan Gye Woon berlari menyeberang, sebuah mobil telah melaju kencang kearah mereka berdua dan akhirnya mereka berdua pun tertabrak mobil itu.
117Please respect copyright.PENANAjlKPDklBJX
"Arrgggghhhh!!!", Teriak Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAN0QeIkIjqH
"Arrgghhh Na Yoon!!!", Teriak Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAehMUbFS8sp
Bruukkkkkk...
117Please respect copyright.PENANAnmDG0EGkJR
"Na Yoon!!! Gye Woon!!! Tidak!!!", Teriak Ji Yeong, berlari menghampiri putra dan keponakannya yang tergeletak terluka parah dijalan.
117Please respect copyright.PENANAhMhZJgtJCl
Saat itu Gye Woon yang terluka parah pada kaki kirinya telah tak sadarkan diri, sedangkan Na Yoon yang saat itu terluka cukup parah pada kepalanya, masih sempat tersadar dam menatap bibinya dan Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAMWnQfOA6qn
Pengemudi mobil akhirnya keluar dari mobilnya dan menghampiri mereka bertiga
117Please respect copyright.PENANApeUSq0JckH
"Bibi!!! Gye Woon!!! Apa Gye Woon baik - baik saja???", Tanya Na Yoon, mencoba mengangkat kepalanya.
117Please respect copyright.PENANACCvWc1Rvqq
Namun saat itu Na Yoon tiba - tiba merasakan kesakitan pada kepalanya, lalu akhirnya jatuh tidak sadarkan diri.
117Please respect copyright.PENANAzxgFaJx8tD
"Ahhhh, sakit ibu!!!", Panggil Na Yoon, sesaat sebelum akhirnya jatuh tak sadarkan diri.
117Please respect copyright.PENANAp4WRgb70HK
"Na Yoon!!! Bangunlah nak!!!", Teriak Ji Yeong.
117Please respect copyright.PENANAv791aB4WIu
Akhirnya Na Yoon dan Gye Woon pun segera dilarikan ke Rumah Sakit terdekat, Ji Yeong dan suaminya pun menanti mereka diluar pintu ruang rawat dengan cemas.
117Please respect copyright.PENANAvowBsg11hw
"Aku ini sangat ceroboh...", Ucap Ji Yeong, duduk sambil menangis.
117Please respect copyright.PENANAkkF3TY8JAY
Ibu dan ayah Na Yoon pun segera berlari kearah lorong Rumah Sakit dan segera menghampiri Ji Yeong dan suaminya yang saat itu sedang berbicara dengan Dokter.
117Please respect copyright.PENANA04kBzPOpTT
"Ji A!!!", Panggil Ji Yeong.
117Please respect copyright.PENANAyKvRufcOvG
"Dokter!!! Bagaimana kondisi putriku Na Yoon???", Tanya Ji A.
117Please respect copyright.PENANAclzE40v7eD
"Iya Dokter... Bagaimana kondisi putri kami???", Tanya Tuan Baek.
117Please respect copyright.PENANArMZ4mdtuLe
"Gye Woon kini dalam keadaan yang cukup stabil dan kini telah sadarkan diri, namun hanya saja...", Ucap Dokter, terputus.
117Please respect copyright.PENANA3kL74KnUky
"Hanya saja apa Dokter???", Tanya Ayah Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAi2Vo528bao
"Ia mengalami cedera yang cukup serius pada otot kaki kirinya... Lututnya juga patah dan kemungkinan dia harus berjalan dengan bantuan tongkat untuk seumur hidupnya...", Jawab Dokter.
117Please respect copyright.PENANAXxdW2tg5w1
"Apa??? Oh tidak...", Ucap Ji Yeong, terduduk lemas.
117Please respect copyright.PENANAzuNTo9651P
"Ibu Gye Woon!!!", Panggil Suami Ji Yeong, sambil menenangkan istrinya.
117Please respect copyright.PENANAHmPj4ducYM
"Lalu bagaimana kondisi Na Yoon Dokter???", Tanya Ji A.
117Please respect copyright.PENANAOu5tVdXOFB
"Kondisi Na Yoon saat ini... Jauh lebih parah daripada kondisi Gye Woon...", Ucap Dokter.
117Please respect copyright.PENANAXNSeHn1JfS
"Apa????", Tanya Ji A dan Tuan Baek.
117Please respect copyright.PENANAJ8MGEfNrx6
"Saat ini Na Yoon sedang mengalami gegar otak, cedera serius pada kepalanya dan sampai kini masih belum sadarkan diri...", Ucap Dokter.
117Please respect copyright.PENANAYrSRd8VQuZ
"Apa???", Ucap Ji A, terduduk lemas di lantai Rumah Sakit.
117Please respect copyright.PENANALk8cQedVsU
"Ji A!!!", Panggil Tuan Baek, memeluk istrinya.
117Please respect copyright.PENANAbks0winNxb
"Kami akan terus memantau kondisi mereka berdua, dan kami juga akan berjuang melakukan yang terbaik bagi Na Yoon dan juga Gye Woon...", Ucap Dokter.
117Please respect copyright.PENANAGsgvaeitFj
Kemudian Dokter itupun melangkah meninggalkan kedua orang tua Gye Woon dan Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAAsfkHYh0Sr
"Padahal sebentar lagi Gye Woon akan bergabung dalam pertandingan basket, yang selama ini telah dinanti - nantikannya... Gye Woonku yang malang", Ucap Ji Yeong, bersedih.
117Please respect copyright.PENANAtyUJFP5zsB
Sementara saat itu Ji A dan tuan Baek lebih banyak terdiam dan merenung sedih.
117Please respect copyright.PENANA0kSUg8P3QN
Kembali kemasa kini.
117Please respect copyright.PENANA1kmoj14sw9
"Na Yoon tidak pernah kembali sadar dari komanya saat itu...", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANA5ab6ChQG2i
Soo Bin pun terkejut mendengarnya.
117Please respect copyright.PENANAOIg9kzCUud
"Na Yoon meninggal dunia keesokan lusanya, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke 8... Yang tanggal dan bulannya sama persis seperti hari ini...", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANAG2vZdixT7V
"Astaga!!!", Ucap Soo Bin, bersedih.
117Please respect copyright.PENANAODiGNJx1Cn
Siang itu kue tart coklat terletak diatas meja sebelah tempat Na Yoon terbaring tak bernyawa, kedua orangtuanya pun menangis sedih, sambil memeluk mendiang Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAs5h7jtxruM
"Setiap tahun, pada peringatan haru ulang tahun, sekaligus kematiannya, orang yang berbeda setiap tahunnya akan datang kedaerah ini untuk mengantarkan arwah Na Yoon pulang ke rumahnya, untuk merayakan hari ulang tahunnya bersama dengan keluarganya dan aku selalu menyuguhkan kue tart coklat kesukaan Na Yoon kepada setiap orang yang mengantarnya pulang...", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANAOsARhf0LyT
Seorang pemuda remaja, berjalan dengan menggunakan bantuan tongkat melangkah perlahan menuju ruang tamu.
117Please respect copyright.PENANA2bVuagJeLB
"Bibi!!! Apakah tahun ini juga kedatangan seorang tamu???", Tanya Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAd53IVLzFfF
"Iya... Dia adalah nona yang telah mengantarkan Na Yoon pulang, tahun ini...", Jawab Ji A.
117Please respect copyright.PENANAks6y09rIua
"Oh jadi ini adalah...", Ucap Soo Bin, terputus.
117Please respect copyright.PENANACFqWcWKUZ9
"Dia adalah Hyeon Gye Woon... Keponakanku, putra kakak perempuanku, yang kebetulan telah mengalami kecelakaan bersama dengan putriku mendiang Na Yoon...", Lanjut Ji A.
117Please respect copyright.PENANA7YwVYANhdN
Soo Bin melihat dengan sedih keadaan Gye Woon yang terpaksa harus menjalani kehidupannya yang masih muda dam panjang dengan menggunakan tongkat seumur hidup.
117Please respect copyright.PENANA1OWFcQu1W5
"Semenjak kematian Na Yoon 7 tahun yang lalu, disetiap hari ulang tahun Na Yoon, Gye Woon selalu minta diantarkan kemari oleh orangtuanya dan menginap semalam, untuk merayakannya bersama kami... Dia merasa jika Ia berada disini bersama kami, Na Yoon juga akan merasa bahagia diatas sana, karena kami masih selalu mengingatnya dan masih selalu merayakan hari ulang tahunnya disini...", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANAbeEPF5qjQl
"Senang berkenalan denganmu nona...", Ucap Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANA9PeYAyXUM9
"Senang berkenalan denganmu juga Gye Woon... Namaku Jeon Soo Bin...", Ucap Soo Bin, tersenyum pada Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAs8x5nQezNz
"Namaku Gye Woon... Hyeon Gye Woon...", Ucap Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAlZOeo215dq
Pukul 19:00
117Please respect copyright.PENANAFI4tjhgWc5
"Baiklah kalau begitu aku pamit pulang dulu ke Paju...", Ucap Soo Bin, berpamitam.
117Please respect copyright.PENANAuHSlyZp44R
"Oh iya... Perjalananmu sangat jauh, pasti sangat melelahkan sekali... Sekali lagi maafkan aku dan juga terima kasih nak, karena kau telah bersedia mengantarkan Na Yoon pulang ke rumah ini...", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANA4hX79V5LFm
"Sama - sama... Terima kasih juga atas kue dan tehnya... Kalian semua jagalah diri kalian dengan baik, karena aku yakin hal itu juga yang kini diinginkan oleh Na Yoon, yang selama ini tetap melihat kalian semua dari atas sana...", Ucap Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAyAFhtwNM4E
"Pasti... Itu pasti nak...", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANAyOedZHn2nI
"Hati - hati di jalan kakak!!! Terutama saat menyetir di malam hari...", Ucap Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAv02XZS03C0
Soo Bin pun melangkah keluar dari gerbang rumah keluarga Na Yoon, sambil terus tersenyum pada Gye Woon dan juga Ji A.
117Please respect copyright.PENANAAjFFB3UjyC
"Iya... Hati - hati nak... Perjalananmu pasti sangat jauh, perhatikan keselamatanmu dan juga bagi para pejalan kaki diluar sana!!!", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANAQMKzWRpE6o
"Baik... Terima kasih semuanya...", Ucap Soo Bin, sambil membuka pintu mobilnya.
117Please respect copyright.PENANA2b4jj3nfoa
Saat Soo Bin akan masuk kedalam mobilnya, dia dengan samar - samar melihat arwah Na Yoon yang saat itu telah berganti dengan gaun dan sepatu berwarna serba putih, tengah berdiri disamping Gye Woon, sambil tersenyum bahagia kepada Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANADECqRSpX3n
Soo Bin pun membalas senyum arwah Na Yoon dan juga mengangguk perlahan padanya.
117Please respect copyright.PENANAh9LjKgF4Tt
Gye Woon seperti mengerti arah tatapan Soo Bin pun segera menoleh kearah sampingnya, meskipun saat itu Ia tidak dapat melihat arwah Na Yoon, tapi dia bisa merasakan keberadaannya disampingnya.
117Please respect copyright.PENANAZT3hbkAWYG
Arwah Na Yoon pun tersenyum lebar dan menatap Gye Woon cukup lama, sebelum akhirnya menghilang secara perlahan.
117Please respect copyright.PENANAyyJSg7TBCu
Tanpa sadar air mata Gye Woon pun mengalir dengan deras, menghantar kepergian Na Yoon, adik sepupu yang paling dekat dengannya disepanjang hidup hingga sampai kematian Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAQeaPNdkpfb
Didalam mobilnya Soo Bin seolah - olah masih belum percaya dengan apa yang barusaja Ia alami, dia pun merasa sedih sekaligus bahagia saat melihat senyum arwah Na Yoon yang sangat lebar, saat dapat berkumpul bersama keluarganya, setelah setahun berpisah, namun Ia juga masih merasa sedih saat mendengar kisah tragis yang telah dialami Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAkTVUZYnSus
Karena itu Ia pun memutuskan mulai saat itu Ia akan mengemudi dengan lebih aman dan lebih fokus. Tidak sambil menelepon seperti biasanya, agar tidak ada lagi korban yang akan berakhir seperti Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANARcnqVIgK5K
Soo Bin pun menyalakan mesin mobilnya dan mulai melajukan mobilnya meninggalkan area rumah keluarga Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANANmc9FRO5w1
Disepanjang perjalanan, Soo Bin pun terus - menerus merenungi akan pengalaman baru yang menjadi suatu hal yang sangat berharga baginya.
117Please respect copyright.PENANAhrp9QT87lC
Keesokan paginya, sesuai jadwal yang telah ditentukan. Soo Bin sedang rapat dan mempresentasikan ide hasil pekerjaannya pada sejumlah orang dan atasannya, dengan sangat bersemangat, sehingga seluruh peserta rapat dan juga atasannya dapat dengan mudah memahami presentasi yang dibawakan olwh Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANA4Yi74dCzwW
"Wah... Presentasi ide event ini dapat berjalan dengan cukup baik... Sudah kuduga bahwa kau akan dapat selalu memberikan presentasi yang terbaik Manager Jeon...", Ucap General Manager Kang.
117Please respect copyright.PENANA0gyfhASlFR
"Terima kasih General Manager Kang...", Ucap Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAz1w8wsh5yV
"Iya... Selamat kakak Jeon, kau telah berhasil membawakan presentasi hari ini...", Ucap Staff Seo In Hyeon.
117Please respect copyright.PENANAUs6tueaAb1
"Terima kasih In Hyeon, kau juga telah membantuku banyak untuk mempersiapkan presentasi hari ini...", Ucap Soo Bin, sambil membereskan materi presentasi.
117Please respect copyright.PENANAnngoPSMSKs
"Oh iya... Kemarin saat hujan deras, apa kau benar baik -baik saja???", Tanya In Hyeon, berjalan bersama dengan Soo Bin keluar dari ruang rapat.
117Please respect copyright.PENANAYBoK9L9PZ5
"Hmm iya benar...", Jawab Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAPA6tSohjx1
"Permisi Manager Jeon... Staff Seo...", Ucap Resepsionis Jeong.
117Please respect copyright.PENANA9L419AndA2
"Iya Resepsionis Jeong... Ada apa???", Tanya Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAykAg8H1KAW
"Ada seorang pria, wanita dan seorang pemuda yang berjalan dengan tongkat yang telah menunggu anda di ruang lobi...", Jawab Resepsionis Jeong.
117Please respect copyright.PENANA9CRn1X9D82
"Ohh orangtua Na Yoon datang kemari???", Tanya Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANALdacqmZVwP
"Orangtua Na Yoon??? Siapa itu Na Yoon???", Tanya In Hyeon.
117Please respect copyright.PENANA9ESp3y8Zey
"Ohh tunggu sebentar ya In Hyeon!!! Tolong bawakan dokumen - dokumen ini ke ruanganku!!! Aku akan menemui mereka di lobi Kantor sebentar...", Ucap Soo Bin, sambil menyerahkan sebuah tumpukan dokumen dan laptopnya pada In Hyeon.
117Please respect copyright.PENANADC9m0qYWJc
"Baiklah...", Ucap In Hyeon, menerima tumpukan dokumen dan laptop milik Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANA9wXcIU8WU6
Saat itu In Hyeon pun terkejut saat melihat sebuah kalung berbandulkan bunga sakura berada didalam map transparan milik Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAipBOchBwn2
"Apa ini??? Aku tidak ingat Soo Bin pernah memiliki benda seperti ini???", Tanya In Hyeon, berjalan menuju ruangan Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAShyFXXNHpj
Soo Bin pun melangkah menuju kearah lobi dan tersenyum saat bertemu dengan keluarga Na Yoon dan juga Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANA8zg0DQIqIt
"Selamat siang tuan dan nyonya Baek... Selamat siang juga Gye Woon...", Ucap Soo Bin, membawakan sebuah nampan 4 cangkir kopi.
117Please respect copyright.PENANAbPm7bSUAWf
"Selamat siang nak Soo Bin... Maafkan kami jika kehadiran kami telah mengganggu pekerjaanmu!!!", Ucap Tuan Baek.
117Please respect copyright.PENANAhNPJbOuxK2
Akhirnya mereka berempat pun duduk di kursi lobi dan berbincang sebentar disana.
117Please respect copyright.PENANA31ba6wfeLS
"Sebelumnya perkenalkan dulu namaku Baek Joon Woo, aku adalah ayah dari mendiang Baek Na Yoon...", Ucap Tuan Baek, memperkenalkan diri.
117Please respect copyright.PENANASZfDEMEeYc
"Perkenalkan namaku Jeon Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAfKpBYo7PGj
"Maksud kedatangan kami kemari adalah untuk kembali membahas rencana yang sebelumnya telah kita rencanakan kemarin...", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANAuRIdknL7m4
"Benarkah bahwa kemarin anda bersedia untuk ikut dengan kami berkunjung ke makam Na Yoon???", Tanya Tuan Baek.
117Please respect copyright.PENANAdkzDBxLqh0
"Iya benar... Semalam sebenarnya Na Yoon sempat hadir dalam mimpiku...", Ucap Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANA2NrmlhHYhQ
"Benarkah itu??? Lalu apa yang dia katakan saat Ia hadir dalam mimpimu nak???", Tanya Ji A.
117Please respect copyright.PENANA9Df7e9t6OZ
Malam itu Soo Bin sedang tertidur pulas didalam kamarnya, tiba - tiba arwah Na Yoon berdiri disampingnya dan melangkah mendekati tempat tidur Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAsQRLqzlNYW
"Kakak!!! Kakak Soo Bin!!!", Panggil Arwah Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAnanyNlIjKc
Soo Bin pun akhirnya terkejut dan terbangun dari tidurnya.
117Please respect copyright.PENANAmPgiGd7k4i
"Naaa... Na Yoon!!!", Panggil Soo Bin, sambil mengusap - usap matanya.
117Please respect copyright.PENANAaF3dwMw092
"Tolong ikutlah dengan orang tuaku yang akan datang ke makamku besok sore!!! Ada yang ingin kubicarakan dengan kalian disana... Terima kasih kakak karena kebaikan kakak yang telah bersedia mengantarkan aku ke rumah keluargaku, sehingga aku bisa bertemu kembali dengan keluargaku...", Ucap Na Yoon, dengan senyum yang lebar sebelum menghilang.
117Please respect copyright.PENANAmGukeeGBIl
"Na Yoon!!! Na Yoon!!!", Panggil Soo Bin, namun saat itu arwah Na Yoon telah menghilang.
117Please respect copyright.PENANAqqY7ZXcNXT
"Jadi... Semalam putriku mendatangimu melalui mimpi???", Tanya Ji A.
117Please respect copyright.PENANAKjqXp0ArL1
"Iya... Maka dari itu aku merasa bahwa aku masih ada ikatan yang belum terselesaikan dengan Na Yoon... Dan aku ingin memutuskan untuk menyelesaikannya, agar dia bisa segera tenang di atas sana...", Tanya Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANA4VX2l3xP9e
"Baiklah kalau begitu nanti pukul 4 sore, kami akan menjemput anda nona Soo Bin...", Ucap Tuan Baek.
117Please respect copyright.PENANAetnP8jArho
"Baiklah...", Ucap Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAQBOKSQNVoS
Pukul 15:50
117Please respect copyright.PENANACIJ9XHsbKG
Soo Bin pun telah bersiap - siap di kamar Apartemennya untuk pergi ke makam Na Yoon dan tak lama kemudian mobil keluarga Baek pun memasukki area parkir gedung Apartemen, tempat tinggal Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANA7pdRRb9PRE
Soo Bin pun segera menerima panggilan telepon dari Ji A, ibu Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAm4cojizrzZ
"Halo... Nona Soo Bin... Saat ini kita telah menunggu di pintu depan gedung Apartemen...", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANA9X6Kpg9tNj
Soo Bin pun segera masuk kedalam lift, sambil membawa sebuah buket bunga peace lili dan turun ke lantai lobi.
117Please respect copyright.PENANABtJbjzNTwv
Tak lama kemudian Soo Bin pun melangkah keluar dari gedung Apartemen dan masuk kedalam mobil keluarga Baek, yang setelah itu segera melaju meninggalkan area gedung Apartemen.
117Please respect copyright.PENANAhZ5G7FQSCp
Sesampainya mereka berempat (Joon Woo,Ji A, Gye Woon dan Soo Bin) di gedung Rumah Abu, Ji A pun segera mengajak Soo Bin masuk kedalam Rumah Abu.
117Please respect copyright.PENANAAeUjzYpEL4
Saat mereka berjalan masuk kedalam Rumah Abu, arwah Na Yoon sesungguhnya berjalan tepat disamping Soo Bin, arwah Na Yoon menatap Soo Bin, sambil tersenyum ceria.
117Please respect copyright.PENANASQMKely4wd
Akhirnya mereka berlima di hadapan lemari kaca penyimpanan guci abu Na Yoon, Joon Woo pun segera membuka kunci lemari kaca itu dan membuka pintunya.
117Please respect copyright.PENANAeDbSSyr7N8
"Nak... Saat ini kami semua datang untuk mengunjungimu nak...", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANAbEhnq9NHpV
"Meskipun kau tidak pernah menemuiku sekalipun semenjak 7 tahun yang lalu, namun aku tahu bahwa sebenarnya... Sebenarnya kau sangat merindukan kami keluargamu Na Yoon...", Ucap Gye Woon, dengan wajah sedih.
117Please respect copyright.PENANAiE5qiyKF8m
Soo Bin pun melangkah mendekati lemari kaca dan meletakkan buket bunga peace lili yang tadi dibawanya kedalam lemari kaca.
117Please respect copyright.PENANABXMIZLyaN2
"Oh ya nak... Kali ini kami tidak kemari sendirian, karena saat ini kami membawa nona Soo Bin kemari, karena setahu kami, hal itulah yang paling kau inginkan...", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANASL7tobnLgj
"Kakak membawakanmu buket bunga peace lili, karena makna bunga peace lili adalah kedamaian, karena kakak berharap kau selalu damai dan berbahagia dia atas sana Na Yoon...", Ucap Soo Bin, tersenyum menatap foto Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAa4ZZwIeTSD
"Apa kau merasa bahagia sekarang nak???", Tanya Joon Woo.
117Please respect copyright.PENANAtAl5YZzz1N
Tiba - tiba arwah Na Yoon melangkah mendekati Soo Bin dan berbisik pada Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAGNOVX6ZPPu
"Kakak... Kini sudah tiba waktunya... Apakah kakak sudah benar - benar siap???", Tanya Arwah Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAZnhYtqHwcO
Soo Bin pun menatap kearah keluarga Baek.
117Please respect copyright.PENANAJ6ClqjOPwD
"Ada apa nak???", Tanya Joon Woo.
117Please respect copyright.PENANAUh50b1sAor
Soo Bin pun menjawabnya dengan senyuman, kemudian Ia pun segera memejamkan mata dan menghirup nafas dalam - dalam.
117Please respect copyright.PENANAH6ViDTtgRg
Tak lama kemudian seluruh keluarga Baek pun terkejut saat melihat wajah dan raga Soo Bin telah berganti dengan wajah dan raga Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANA2ibK5vfLvL
"Ayah!!! Ibu!!! Kakak Gye Woon!!! Apa kabar kalian semua??? Apakah kabar kalian semua baik - baik saja???", Tanya Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANA5UAbZ57APi
"Na Yoon!!! Na Yoon!!!", Panggil Ji A, berjalan menghampiri dan memeluk Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANA4vdwHgOBJf
"Mengapa kini ibu menjadi sangat kurus???", Tanya Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAFLFV5XEmyU
"Na Yoon!!! Ibu sangat merindukanmu nak...", Ucap Ji A, sambil memeluk Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANANt6xMB2u9D
"Na Yoon!!! Apakah ini benar kau???", Tanya Gye Woon, air matanya pun mengalir dengan deras.
117Please respect copyright.PENANA1fH7jpmRs1
"Hmmm iya... Bagaimana kabarmu sekarang Gye Woon??? Apakah sekarang kakimu masih sering terasa sakit??? Maafkan aku kakak Gye Woon!!!", Ucap Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAFOpJTI5qI8
Gye Woon mulai melangkah dengan perlahan - lahan menuju kearah Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAC9OoAshPgG
"Kini aku baik - baik saja, setelah akhirnya dapat melihatmu lagi, meski hanya untuk sesaat saja... Mengapa selama ini kau tidak pernah menemui kami sekalipun??? Ini sudah 7 tahun...", Tanya Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAPPcmTPo91H
"Selama ini aku hanya menanti saat yang tepat dan juga aku ingin melihatmu tumbuh dewasa, menjadi seorang pria tampan seperti yang kini berdiri dihadapanku sast ini...", Jawab Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANApv1X1k1CeQ
Gye Woon pun tertawa mendengarkan jawaban Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAn0tn9g1D0z
"Kau tidak pernah berubah dari dulu, maupun sekarang Na Yoon...", Ucap Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAQNaQdEBcct
"Apakah kini kau telah memiliki seorang kekasih???", Tanya Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANACoYhVPENn7
"Hey... Ada apa??? Kalau aku menjawab belum apakah kau akan membantu mencarikanku seorang kekasih???", Tanya Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAhpaL25MRUX
"Tentu saja... Aku akan membantu mencarikan seorang kekasih yang cantik dan juga baik untukmu...", Jawab Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAEir4Xz02Hg
"Apakah putri ayah sekarang juga telah memiliki seorang kekasih diatas sana??? Apakah dia seorang malaikat tampan di Surga???", Tanya Jin Woo.
117Please respect copyright.PENANAh5aOoMDvW4
"Tentu saja... Cukup sulit mencari malaikat yang sosoknya sangat mirip dengan ayah...", Ucap Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAywphtAn7tD
"Ayah!!! Ibu!!! Kakak Gye Woon!!! Jagalah diri kalian baik - baik!!! Kalian harus selalu makan dan tidur secara teratur demi aku... Agar aku juga bisa damai dan bahagia diatas sana, melihat kalian dari balik awan sambil tersenyum...", Ucap Na Yoon, tersenyum.
117Please respect copyright.PENANARawudYfRII
"Tentu saja nak... Ibu akan melakukan segalanya yang terbaik, agar kau bisa bahagia di Surga...", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANADkDhbLW5za
"Kakak Gye Woon!!!", Ucap Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANATLrB5mKHtR
"Hmmm???", Tanya Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAXH7E3PIEZO
"Tolong jaga keluargaku dengan baik dan juga segera berobatlah untuk cedera kakimu itu!!! Aku yakin pasti akan ada harapan untukmu sembuh, karena usiamu kini masih sangat muda... Makan dan istirahatlah dengan baik kakak!!!", Ucap Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANA9wVWwr1j7s
Gye Woon pun mengangguk dengan perlahan, sambil menahan kesedihan.
117Please respect copyright.PENANAa17250wNow
Tiba - tiba disekeliling tubuh Na Yoon, diselubungi oleh cahaya putih yang sangat terang, semua pun merasa sangat sedih, karena merasa kini sudah tiba waktunya untuk melepas Na Yoon pergi.
117Please respect copyright.PENANAXGrks4tD3p
Na Yoon pun tersenyum ceria, sambil menatap wajah keluarganya satu - persatu.
117Please respect copyright.PENANAwMeKmByjfD
Perlahan - lahan dia mulai melangkah mundur menjauhi keluarganya.
117Please respect copyright.PENANAL8o74APvaS
"Maafkan aku jika aku hanya bisa memberikan waktu yang sangat singkat untuk bisa bertemu lagi dengan kalian... Kuharap kelak aku masih memiliki kesempatan untuk bisa bertemu dengan kalian lagi... Semoga hidup kalian bahagia dan sukses ayah, ibu, kakak... Sekarang aku ingin berpamitan dengan kalian...", Ucap Na Yoon, sambil berbalik arah.
117Please respect copyright.PENANA62yLyZ1i4g
"Tunggu!!! Tunggu sebentar Na Yoon!!!", Panggil Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAi4wB8rird6
Na Yoon pun sempat berpaling sejenak untuk menatap Gye Woon dan saat itu mereka melakukan high five dan menyatukan kelingkin mereka berdua, seperti saat mereka berdua masih kecil dulu.
117Please respect copyright.PENANA4QpUnSWDjl
"Berjanjilah untuk hidup dengan damai diatas sana dan sering - seringlah melihat kami dari langit dan dibalik awan, atau temuilah kami disini lagi!!!", Ucap Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAYGKvYtp41j
Na Yoon pun tersenyum, sambil memgangguk perlahan, sebelum akhirnya arwahnya melayang dan benar - benar pergi meninggalkan seluruh keluarganya dan Soo Bin yang masih duduk bersimpuh dihadapan seluruh keluarga Baek.
117Please respect copyright.PENANAZHoeUbS92T
"Nak Soo Bin, terima kasih...", Ucap Ji A, sambil memeluk Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAonhDwpVfGE
Air mata Soo Bin pun mengalir dengan cukup deras, sambil membalas pelukan Ji A.
117Please respect copyright.PENANAWGaX5nZOyh
"Terima kasih karena telah membuat kami semua dapat bertemu kembali dengan putri kami, meskipun untuk waktu yang sangat singkat... Terima kasih nak Soo Bin...", Ucap Joon Woo.
117Please respect copyright.PENANA3t3UkVEk2m
"Iya benar... Terima kasih kakak Soo Bin, atas segala bantuanmu yang sangat berharga dan berarti bagi kami semua... Sekali lagi kuucapkan terima kasih banyak padamu... Sering - seringlah mengunjungi kami disini!!!", Ucap Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAov6aq0lD50
Soo Bin pun mengangguk perlahan sambil tersenyum pada Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAoAmgCMdxpD
Keesokan paginya Ji A, Gye Woon dan Joon Woo mengantarkan Soo Bin menuju pintu gerbang rumah mereka.
117Please respect copyright.PENANA3AUSorMej0
"Hati - hatilah diperjalananmu ya nak!!!", Ucap Ji A, sambil menepuk - nepuk bahu Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAgxtukJQx6M
"Baiklah... Tidak usah repot - repot mengantarku seperti ini!!!", Ucap Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAqHtaov2sQC
"Ini bibi bawakan sekotak pangsit makanan laut kesukaan Na Yoon untukmu... Bibi tahu kau juga samgat menyukai makanan laut...", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANAotxhVmowWF
"Oh terima kasih bibi... Tidak perlu seperti ini...", Ucap Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANA8GO8mWWHTR
"Ini kubawakan juga sekotak telur kukus kiriman ibuku semalam...", Ucap Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAhJrNclbhU1
"Jika ini pemberian ibumu, mengapa tidak kau makan saja Gye Woon??? Ibumu sudah susah payah membuatkan itu untukmu...", Tanya Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAAQNRStCext
"Seperti biasa, ibuku selalu membuat terlalu banyak, aku kesulitan menghabiskannya jika hanya bertiga bersama paman dan bibi... Jadi makanlah ini jika kau mau!!!", Ucap Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAZw28nPgmHX
"Oh begitu... Terima kasih Gye Woon...", Ucap Soo Bin, menerima kotak dari Ji A dan Gye Woon.
117Please respect copyright.PENANAEob23TkPeu
Kemudian Soo Bin memasukkan barang - barangnya kedalam taksi.
117Please respect copyright.PENANA1l2DW3ffzz
"Kalau begitu aku pergi dahulu ya... Sampai jumpa di lain waktu...", Ucap Soo Bin, membuka pintu taksi.
117Please respect copyright.PENANA9jMu2WqJSh
"Iya... Sampai jumpa lain waktu nak Soo Bin...", Ucap Ji A dan Joon Woo, sambil melambaikan tangan.
117Please respect copyright.PENANAqMCpqLLr8Z
Soo Bin pun segera masuk kedalam taksinya.
117Please respect copyright.PENANAGeMCJFvaCl
"Kabari bibi jika kau sudah sampai di Paju!!!", Ucap Ji A.
117Please respect copyright.PENANADYMDT3idmx
"Baiklah...", Ucap Soo Bin, sambil menutup pintu taksinya.
117Please respect copyright.PENANAtQ2GxrrMSM
Tak lama kemudian taksi yang ditumpangi Soo Bin pun melaju meninggalkan area rumah keluarga Baek.
117Please respect copyright.PENANANj7bPSYXhM
Seluruh keluarga Baek pun melambaikan tangan pada Soo Bin.
117Please respect copyright.PENANAzHxxzSqq6s
Soo Bin pun tersenyum didalam taksinya, sambil menyandarkan kepalanya pada kaca jendela taksinya.
117Please respect copyright.PENANAB3SB7vxKpI
Ia merasa bahagia, sedih dan juga terharu saat bertemu dengan keluarga Baek dan juga pada Na Yoon.
117Please respect copyright.PENANAYbiN0XEVwX
~~~
117Please respect copyright.PENANATQXu5hudmV