Bab 1 : Gantungan Kunci Safir
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqomAn8gvlv
Suatu petang dengan langit yang cerah dan penuh bintang, seorang pria muda terlihat sedang berolah raga jogging disebuah taman, sambil mengenakan earphone bluetooth untuk mendengarkan musik.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf3zUs9Bzaw
Tiba - tiba Ia bertabrakan dengan seorang wanita muda, hingga wanita muda itu terjatuh dan mengalami luka lecet pada lututnya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjUT8ATLA4
"Oh maafkan aku nona... Apa kau baik - baik saja???", Tanya Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrertnHHuP9
"Ohh tenang saja... Aku baik - baik saja...", Jawab Wanita Muda.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cKTNzvXdH
"Oh tunggu sebentar!!!", Ucap Moo Won, saat melihat luka di lutut wanita muda itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZNVuomU42
Moo Won pun mengeluarkan sebuah plester luka dari dalam sakunya dan memberikannya kepada wanita itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHjnKW43gA
"Ini pakailah ini untuk menutup lukamu!!!", Ucap Moo Won, sambil menyerahkan plester itu pada wanita itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQzkLZG8TLR
"Oh terima kasih banyak...", Ucap Wanita Muda itu, sambil menerima plester itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqxEyPboLVD
"Siapa namamu??? Apakah kau juga tinggal didekat sini???", Tanya Moo Won, penasaran.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1Zsk4rvpb
"Oh namaku??? Namaku Ha Yeong, Yeo Ha Yeong... Lalu bagaimana denganmu??? Siapa namamu???", Tanya Ha Yeong, sambil menempelkan plester itu pada lukanya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PdFLX9WGU
"Namaku Lee Moo Won... Aku tinggal di salah satu gedung apartemen di dekat sini... Kalau kau???", Tanya Moo Won, sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Ha Yeong berdiri.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡglP2km1vwb
"Aku dan keluargaku juga tinggal disini... Di rumah yang berwarna putih didekat taman ini...", Ucap Ha Yeong, sambil tersenyum.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Sw71A0oih
"Oh begitu...", Ucap Moo Won, mengangguk.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzVtMKIWgi
"Oh ya... Terima kasih banyak ya karena sudah memberikanku plester luka dan menolongku untuk berdiri...", Ucap Ha Yeon.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuvvvwsYVp8
"Oh sama - sama, lagipula kau jadi jatuh dan terluka karena aku tadi...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8eesc3xp7
"Oh ya sebagai ucapan terima kasih, aku akan memberimu sesuatu...", Ucap Ha Yeong, sambil mengambil sesuatu dari dalam tas pinggangnya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2KUc78jMjw
"Oh sama sekali tidak perlu, lagipula kau tadi jatuh kan juga karena aku...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBq9r0ZdtgY
"Tidak apa - apa... Anggap aja ini sebagai hadiah perkenalan dan juga sebuah kenang - kenangan...", Ucap Ha Yeong, sambil menyerahkan sebuah gantungan kunci berwarna keemasan dan berbandulkan sebuah permata safir.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ964tJ18uqE
"Hah??? Kenang - kenangan???", Tanya Moo Won, penasaran.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhNhgf0RyxU
"Astaga... Hadiah ini tampaknya terlalu berharga untukku... Tidak usah saja...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7suTioC0A
"Tidak apa - apa... Aku juga sering membagikan hadiah seperti ini pada orang yang telah kuanggap sebagai temanku... Jadi ambillah ini!!!, Ucap Ha Yeong, sambil menyerahkan gantungan kunci itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lqzks4qum
"Oh baiklah... Terima kasih nona Ha Yeong...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1pbLhmnIwx
"Gantungan kunci ini cantik sekali...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXAC1LUu7nS
"Baiklah kalau begitu... Aku akan melanjutkan aktvitasku sebanyak beberapa putaran lagi terlebih dahulu... Senang berkenalan denganmu Moo Won...", Ucap Ha Yeong, sambil melanjutkan aktivitasnya kembali.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwPdPVdUMM
Moo Won pun mengangguk perlahan, lalu Ia pun juga melanjutkan aktivitasnya juga, namun sebelum itu Ia pun menyempatkan diri untuk menoleh kebelakang, untuk melihat Ha Yeong sekali lagi.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa5Oexgy2fp
Ia pun merasa terkejut saat Ia menoleh kebelakang dan tidak melihat siapapun disana dan Ha Yeong pun seolah - olah menghilang tanpa jejak.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6itVCY5Pi1
Moo Won pun mencoba untuk melihat kearah kiri dan kanannya, namun Ia tetap tidak dapat menemukan sosok Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRHOhfhPeQL
"Cepat sekali larinya, padahal saat ini dia sedang terluka...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPGl2StHJ7q
Setelah itu Moo Won yang sama sekali tidak menaruh rasa curiga pun akhirnya melanjutkan aktivitas joggingnya kembali.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz4jOyxPuVN
Malam harinya saat Moo Won kembali ke apartemennya, Ia pun meletakkan gantungan kunci pemberian Ha Yeong didalam laci buffet televisinya bersama dengan jam tangan dan dompetnya, sebelum akhirnya Ia masuk kedalam kamar mandi apartemennya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrF5OZfI9uz
Keesokan paginya Moo Won yang baru bangun tidur pun akhirnya beranjak dari tempat tidurnya dan segera melangkah kearah kamar mandi apartemennya dan saat itu Ia pun melewati buffet televisi miliknya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFlMfSazbe
Ia pun terkejut saat melihat gantungan kunci itu telah berada diluar laci, karena seingatnya kemarin sepulangnya dari perjalanan jogging, Ia sempat meletakkan gantungan kunci itu didalam laci buffet, bersama dengan jam tangan dan dompetnya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFHP9KeOz0
Ia pun membuka lacinya untuk memastikan adakah seseorang yang telah menyusup kedalam apartemennya dan Ia pun terkejut saat melihat jam tangan dan dompetnya masih berada didalam laci dengan posisi yang sama persis seperti saat Ia meletakkannya kemarin.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWFLxOJnEm
Moo Won pun sempat merasa bingung dan penasaran, namun akhirnya Ia pun memutuskan untuk mengabaikannya dan memasangkan gantungan kuncinya pada tas ransel yang biasanya digunakan untuk bekerja.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhvLOmbGVn
Sebelum berangkat bekerja, Moo Won pun menyempatkan diri untuk jogging ditaman yang sama seperti saat pertama kali Ia bertemu dengan Ha Yeong, Ia berharap bahwa Ia akan bertemu Ha Yeong lagi pagi itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH3ghzdJFSd
Namun setelah berlari selama kurang lebih satu jam dan sebanyak beberapa putaran pun Ia masih belum bertemu dengan sosok Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Gax21E28I
"Ahhh sudahlah... Mungkin pagi ini dia sibuk dan tidak bisa berlari pagi... Baiklah kalau begitu saatnya bagiku untuk berangkat bekerja juga...", Ucap Moo Woon, sambil melepas earphone bluetoothnya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeuzcEEm7Qr
"Moo Won!!!", Suara Ha Yeong, memanggil.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfwjyL24nLG
Saat itu Moo Won pun menoleh kearah belakang, dan bersiap untuk menyapa Ha Yeong, namun Ia pun terkejut saat Ia menoleh kebelakang, Ia tidak melihat sosok Ha Yeong disana.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqYalpeIYk
Moo Won pun melirik kearah kiri dan kanannya, depan dan belakangnya berkali - kali untuk melihat sosok Ha Yeong, namun Ia tidak berhasil menemukan Ha Yeong dimana pun.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH9nU77Y4Wt
"Ahh mungkin aku hanya salah dengar karena kelelahan... Sudahlah lebih baik aku langsung berangkat ke kantor saja...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCJ3ZRtvha
Moo Won pun meminum air dari botol thumblernya lalu memutuskan untuk melangkah pergi meninggalkan taman itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyd5vcXqiSE
Sore harinya, sepulang bekerja, Moo Won membeli sekotak tiramisu dan berniat untuk mampir ke taman itu lagi.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYKGDRB6QP8
"Langit malam ini cerah sekali, seperti kemarin...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzj7HQ2HlQ
Akhirnya Moo Won pun berjalan kaki
menuju kearah taman itu, sesampaimya ditaman itu, Ia pun memasang earphonenya sambil mulai berlari - lari kecil.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBkEe1es7T0
Barus sebentar Ia mulai berlari, kali itu Ia akhirnya bertemu kembali dengan Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLHH0yBXDy
"Hai... Akhirnya kita bertemu kembali...", Sapa Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PZo94PzsL
"Oh Ha Yeong... Iya akhirnya kita berjumpa kembali...", Ucap Moo Won, tersenyum.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRzCRWeUEQ
Ha Yeong pun tersenyum membalasnya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9HApmMRrJJ
"Oh iya... Ini untukmu, anggap saja aku membalas kebaikanmu yang telah memberikanku sebuah gantungan kunci yang sangat indah...", Ucap Moo Won, sambil menyerahkan kotak tiramisu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9PN4LuFswM
"Wah apa ini tiramisu??? Darimana kau tau bahwa aku sangat menyukai tiramisu???", Tanya Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXAAKY50qJi
"Ohh aku hanya sekedar menebak... Sepertinya wanita yang cantik sepertimu, pasti menyukai tiramisu..." , Jawab Moo Won, sambil tersenyum.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqCQLXRkOv
"Ohh kau ini pandai merayu... Bagaimana kalau kita berlari bersama, sambil mengobrol???", Tanya Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQCYroGnd9B
Moo Won pun mengangguk perlahan, tanda mengiyakan permintaan Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRIesT6LSrx
"Apakah kau jarang berlari pagi???", Tanya Moo Won, sambil berlari.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqoFREbbkhQ
"Hmm aku jarang bisa berlari pagi...", Jawab Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBO5nIlVII
"Mengapa??? Apakah karena kau bekerja???", Tanya Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhhagpM6MI
"Tidak... Hanya saja aku tidak bisa sering bepergian saat siang hari...", Jawab Ha Yeong, tiba - tiba murung.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsoTVRtYwkC
"Hah???", Tanya Moo Won, dalam hati.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQZSG6D4Dvl
"Berarti benar jika tadi aku hanya salah dengar saja... Karena saat itu Ia tidak ada di taman ini...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpmk8Rh01y
Setelah mereka berdua selesai berolah raga, Moo Won pun memberanikan diri meminta nomor ponsel terlebih dahulu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfC0iKucPti
"Maaf nona... Apakah aku boleh meminta nomor ponselmu yang bisa dihubungi???", Tanya Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBM5501Kqf
Ha Yeong pun hanya terdiam, lalu Ia pun tersenyum.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAjTSaHKBDf
"Nanti saja... Jika selama 3 hari kau tidak melihatku berlari di taman ini, datanglah ke alamat ini!!!", Ucap Ha Yeong, sambil menyerahkan selembar kertas berwarna kuning stabilo.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ56q90aive
Moo Won pun menerima lembaran kertas itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcG2WAOe62i
"Ini adalah alamat rumahku, yang letaknya tidak terlalu jauh dari taman ini... Jika besok pagi, lusa atau 3 hari lagi kau tidak menjumpaiku ditaman ini... Datanglah ke alamat itu!!! Aku akan memberikanmu nomor ponselku...", Ucap Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm6jfJsbKJx
"Baiklah... Terima kasih nona Ha Yeong...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzSdz7VQB5
"Sama - sama... Kalau begitu aku pulang dulu ya...", Ucap Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqDjdVC2O4t
"Oh kalau begitu... Izinkan aku mengantarmu pulang nona Ha Yeong!!!", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡluGAydigMb
"Tidak perlu... Saat ini kakak laki - laki ku pasti sudah menungguku, karena hari ini aku sedang ada janji untuk pergi bersamanya...", Ucap Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfBEsdP14D
"Oh begitu... Baiklah kalau begitu hati - hati dijalan!!!", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePyMF4TzfS
"Terima kasih Moo Won... Kau juga hati - hati dijalan!!! Sampai jumpa lagi Moo Won...", Ucap Ha Yeong, sambil melangkah pergi meninggalkan Moo Won yang masih berdiri menatap langkahnya yang semakin menjauh.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUNou0wazOt
Sesuai dengan perkataan Ha Yeong, bahwa setelah hari pertemuan kedua mereka, Ha Yeong sudah tidak pernah tampak lagi pada taman itu, hari berganti hari, akhirnya tiba juga pada hari ke 3, semenjak pertemuan mereka yang kedua.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEhQVPEVNx
Hari itu, hari minggu pagi, akhirnya Moo Won pun memberanikan diri untuk mendatangi rumah itu, yang alamatnya sesuai dengan yang tertulis pada lembar memo pemberian Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFjaAbJJ3L
Rumah itu memiliki gerbang berwarna hitam dan seluruh dindingnya berwarna putih.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQUZE2awPJ2
Moo Won pun akhirnya menekan bel pintu gerbang rumah itu, saat beberapa kali Ia menekan bel, Ia sama sekali tidak mendapat respon, hingga saat akhirnya Moo Won hendak berbalik meninggalkan rumah itu, seorang pria muda pun akhirnya membukakan pintu gerbang itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9JRZ3qQVr
"Siapa kau???", Tanya Pria itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hMBHlxqu4
Pria itu pun terkejut saat melihat gantungan kunci yang terpasang pada tas ransel yang dibawa oleh Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5u199qPXy
"Gantungan kunci itu??? Gantungan kunci milik Ha Yeong??? Darimana kau bisa dapatkan gantungan kunci itu???", Tanya Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdVZ4Kav5d
"Gantungan kunci ini adalah pemberian dari nona Ha Yeong, pemilik rumah ini... Lalu anda sendiri siapa???", Tanya Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQFsaoqg1E
"Tidak mungkin... Itu sama sekali tidak mungkin...", Ucap Woo Yeong, air matanya pun mengalir.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqMdAhQK31u
"Oooh jangan - jangan kau ini adalah kakak laki - lakinya Ha Yeong, yang kapan hari Ia ceritakan... Apakah itu benar???", Tanya Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhb5xYtYsxk
"Lalu mengapa kau menangis saat melihat aku mengenakan gantungan kunci ini???", Tanya Moo Won, penasaran.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnvNnCrJrq4
"Dimana dan kapan pertama kali kau bertemu dengan Ha Yeong???", Tanya Woo Yeong, berpandangan kosong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3b19RkdEh
"Di Taman dekat sini... Di Taman yang biasanya kami bertemu saat kami berolah raga saat hari mulai petang...", Jawab Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLOCr5CP9gE
Pria itu pun terlihat semakin bersedih.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEhR5ilFxz
"Oh maaf, sebenarnya ada apa ini??? Mengapa sejak tadi kau melihat aku mengenakan gantungan kunci ini, wajahmu terlihat sangat sedih sekali???", Tanya Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMNmeaR43WW
"Ohh maaf... Jika kau tidak keberatan, bisakah kau ikut denganku kesuatu tempat sebentar???", Tanya Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8FibFUECG
"Apa??? Memangnya mau kemana kita??? Apakah saat ini nona Ha Yeong sedang tidak berada dirumah??? Jika tidak aku akan kemari lain kali saja...", Tanya Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YXHyEIukK
"Bukankah kau berkata bahwa kau ingin bertemu dengan Ha Yeong??? Kalau begitu ikutlah denganku sebentar!!!", Tanya Woo Yeong, sedih.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLRLZbzHs3l
"Aaa apa??? Oh baiklah...", Ucap Moo Won, canggung.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgV0faCx8vk
"Tunggu sebentar, aku akan bersiap - siap dan mengambil kunci mobilku!!!", Ucap Woo Yeong, datar.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4vLEjhEEu
"Baiklah...", Ucap Moo Won, mengangguk perlahan.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFuuRnD5toZ
Setelah itu Moo Won pun berada didalam mobil Woo Yeong dan mereka pun akan menuju kesuatu tempat yang sama sekali tidak diketahui Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YAUEpgNSt
"Sebelumnya perkenalkan dahulu... Namaku Woo Yeong... Yeo Woo Yeong, kakak laki - laki Ha Yeong...", Ucap Woo Yeong, sambil mengemudi.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0paDkBPg6v
"Oh... Namaku Moo Won... Lee Moo Won... Senang berkenalan denganmu...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdakkZqdLOe
"Kau tadi berkata bahwa pertama kali kau bertemu dengan Ha Yeong, saat kau sedang berolah raga pada petang hari ditaman itu... Benarkah itu???", Tanya Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcS8lBsv17
"Iya benar...", Jawab Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfogDuaXJsV
"Lalu ceritakan padaku bagaimana dia bisa sampai memberikan gantungan kunci itu padamu???", Tanya Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvhoNjsl0k
"Hmmm saat itu aku tanpa sengaja bertabrakan dengannya, sehingga membuatnya terjatuh dan mengalami luka pada lututnya... Saat itu aku memberikannya plester penutup luka, untuk menutup luka pada lututnya... Setelah aku membantunya berdiri, tiba - tiba saja Ia memberikan gantungan kunci ini padaku, aku sempat menolaknya karena aku merasa bahwa gantungan kunci ini terlalu berharga untuk diberikan padaku yang barusaja Ia kenal, lalu Ia pun berkata padaku, bahwa Ia juga sering memberikan gantungan kunci seperti ini pada teman - temannya... Ia juga meminta padaku untuk menerima gantungan kunci ini sebagai hadiah perkenalan sekaligus kenang - kenangan...", Jawab Moo Won, menceritakan yang terjadi di taman itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdk4Uvjcmm8
"Kenang - kenangan???" Tanya Woo Yeong, sedih.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbuW0PLx2e
"Akupun sempat bingung dan penasaran dengan apa yang dikatakannya malam itu, tapi... Akan kemana kita saat ini???", Tanya Moo Won, penasaran.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIaAoyPI4U9
"Tenanglah... Bukankah kau berkata bahwa saat ini kau ingin bertemu dengan Ha Yeong kan??? Nanti kita akan bisa bertemu dengan Ha Yeong...", Jawab Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGSGWE2FDxM
Mereka berdua pun menuju kesebuah Villa yang terletak di daerah pegunungan.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9jiw3IP5t
Moo Won pun sangat terkejut dan merasa penasaran, terutama saat Ia melihat disana terdapat beberapa perawat dan juga seorang dokter, sedang bercengkerama disana.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ08kWmAgLaN
"Ada apa ini??? Mengapa kita berdua kemari??? Apakah ada yang sedang sakit???", Tanya Moo Won, penasaran.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQ2WZZHqTF
Woo Yeong pun memutuskan untuk memasukkan mobilnya ke halaman Villa itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCxJVF64xu
"Ayo kita turun dan temui Ha Yeong!!!", Ucap Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxOOdGTmgf
Moo Won pun turun dari mobilnya, sambil terus menoleh kearah kanan dan kiri karena bingung.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIwaVkTCbC
"Perawat!!! Bagaimana kondisinya saat ini???", Tanya Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7A00jsHfu
"Kondisinya saat ini sudah mulai stabil, namun tetap saja saat ini Ia sama sekali belum menunjukkan tanda - tanda akan sadar dalam waktu dekat ini...", Jawab Perawat.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVN7ZbDfNy
Moo Won pun merasa semakin bingung dan penasaran, sedangkan Woo Yeong pun mengangguk perlahan.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlz7sxBUrY9
"Baiklah kalau begitu, ayo kita berdua masuk kedalam dan melihat Ha Yeong!!!", Ucap Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHpPfdzcRU
Moo Won pun mengangguk perlahan, dan Ia pun memutuskan untuk mengikuti langkah Woo Yeong yang sedang melangkah memasukki Villa itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFePlyR0nSE
Mereka berdua pun melewati ruang tamu, dapur dan ruang makan, kemudian Woo Yeong pun melangkah menaiki tangga Villa menuju kelantai 2 Villa itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrv0swQ4EjU
Akhirnya sampailah mereka berdua didepan pintu sebuah kamar yang terletak pada lantai 2 villa itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnVhoJFKsh
"Sekarang masuklah ke kamar ini!!!", Ucap Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1tuHroAYo
"Oh maaf, tapi apakah tidak apa - apa jika aku masuk kedalam kamar seorang wanita???", Tanya Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRj7ctDjrHH
"Tidak apa - apa... Lagipula kau kemari bukankah untuk menemui Ha Yeong??? Aku yakin dia juga akan setuju dan bahkan merasa bahagia jika melihatmu berada disini...", Ucap Woo Yeong, sendu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2ek1HwynE
"Moo Won pun menjadi semakin penasaran dan bingung, saat mendengar perkataan Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcC7nJEtK7x
"Baiklah kalau begitu... Bagaimana kalau kita berdua masuk kedalam bersama - sama, agar kau merasa nyanan???", Tanya Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSnba488Mfb
Moo Won mengangguk perlahan, menyetujui perkataan Woo Yeong, setelah itu Woo Yeong pun membuka pintu kamar dan masuk kedalalam kamar itu, bersama dengan Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFL28TQsg7d
Mereka berdua pun melangkah mendekati tempat tidur kamar itu, dan diatas tempat tidur itu tengah terbaring seorang wanita muda yang wajahnya sangatlah tidak asing bagi Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcV0x32cbA6
Hal itupun membuat Moo Won pun merasa sangat terkejut hingga menutup mulutnya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhzZAmoszC
"Nona??? Nona Ha Yeong??? Apa yang telah terjadi pada nona???", Tanya Moo Won, menatap wajah Ha Yeon.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYZmM7P2kU
"Ha Yeon mengalami kecelakaan mobil parah 5 tahun yang lalu, saat usianya baru 17 tahun...", Ucap Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLkaZa6HCHI
Moo Won pun merasa lebih terkejut lagi setelah mendengar perkataan Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2un1SNG8wr
"Apa??? 5 tahun??? Bagaimana mungkin??? Barusaja beberapa hari yang lalu nona Ha Yeong menemuiku ditaman dan memberikanku gantungan kunci ini dan selembar kertas yang berisi alamat rumah kalian...", Ucap Moo Won, tidak percaya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsYmUNPmeli
Lalu Moo Won pun teringat saat melihat pakaian Ha Yeong yang tidak pernah ganti sejak pertama kali mereka bertemu, saat Ha Yeong berkata bahwa mereka tidak bisa bertemu saat siang hari dan saat Ha Yeong menolak diantar pulang oleh Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ80pu4eqtIb
Moo Won akhirnya baru memahami semua yang dikatakan oleh Ha Yeong saat itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVvgToKSfL
Saat itu plester dan tiramisu pemberian Moo Won pun terletak dibawah pohon, tempat Ha Yeong bersembunyi.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaeR2vsKiJa
5 Tahun yang lalu di kamar Woo Yeong, malam sebelum kecelakaan yang dialami Ha Yeon.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzRETlEHAn
"Kakak!!! Hari ini aku telah memecahkan tabungan yang telah kutabung sejak aku kelas 5 SD, dan ayah telah memberikan 2 buah gantungan kunci ini sebagai ganti uang tabunganku... Aku akan memberikan satu untuk kakak dan satu lagi, akan kuberikan kepada pacar pertamaku nanti...", Ucap Ha Yeong, sambil memberikan gantungan kunci dengan permata berwarna merah kepada Woo Yeong
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2AO6Etyht5
"Haaa memangmya sekarang kau sudah memiliki pacar??? Seperti apa dia??? Ceritakan pada kakak!!!", Tanya Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58zgXgxIAV
"Justru karena saat ini aku belum me miliki kekasih, maka dari itu saat ini aku akan menyimpannya didalam kotak ini dan baru akan kubuka dan kuberikan kepada orang yang berhasil menjadi kekasihku nanti...", Jawab Ha Yeong, sambil memasukkan gantungan kunci berbandulkan permata safir itu kedalam sebuah kotak bludru berwarna senada.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxPxBxCbNrJ
Keesokan harinya saat itu Woo Yeong yang sebelumnya tidak memberi tahu pada adiknya bahwa Ia akan menjemputnya pun akhirnya keluar dari mobilnya dan menunggui adiknya keluar dari gedung sekolah.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHcyk01A3yr
Saat Ha Yeong keluar dari gedung sekolah, Ia pun sangat bahagia saat melihat kakaknya yang selama ini sangat jarang menjemputnya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUbHB15Ctj
Saat lampu pejalan kaki mulai hijau, Ha Yeon pun mulai berlari kearah mobil kakaknya, saat itu bertepatan dengan sebuah mobil hitam yang melaju kencang kearah Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLUNGWsQjj
Woo Yeong yang melihat itu pun berusaha untuk mencegah Ha Yeong, menyeberang.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkK8wv1rmSp
"Ha Yeong!!!", Teriak Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlvbQ54eoR
Tapi Ha Yeong pun terlambat menyadari dan akhirnya tertabrak mobil itu dengan kencang, hingga terlempar keudara lalu terhempas ke tanah beraspal.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBZxrIkDEFL
"Ha Yeong!!!", Teriak Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ55XdX2hOOG
Woo Yeong pun segera berlari kearah tubuh adiknya yang telah berlumuran darah, diikuti oleh para warga sekitar dan juga teman - teman sekolah Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwe4pommUZi
Saat itu Woo Yeong pun segera mendekap Ha Yeong yang mulai bernafas tersengal - sengal, hingga akhirnya tak sadarkan diri.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbplTVzHIKy
"Ha Yeong!!! Yeo Ha Yeong bangunlah!!! Ha Yeong!!!", Teriak Woo Yeong, sambil mendekap tubuh adiknya yang berlumuran darah.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡunGHmYedcJ
Tak lama kemudian pengemudi mobil hitam itupun turun dari mobilnya, bersama seorang anak laki - laki seusia Ha Yeong, anak laki - laki itu pun terkejut saat melihat kondisi gadis yang tertabrak oleh ayahnya itu.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIz2u1y8RpP
Pada seragam yang dikenakan oleh anak laki - laki itu, terdapat sebuah tanda pengenal yang bertuliskan "Lee Moo Won"
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfFqTi2Goo
Woo Yeong pun berlari mendekati ayah Moo Won dan memaki - makinya, sambil mencengkeram kerah kemeja ayah Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFMa21MuxF
"Kau pembunuh!!! Kau yang telah menabrak adikku!!! Dasar kau pembunuh keji!!!", Teriak Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8OEi4Ok3i
Lee Moo Won pun mencoba melangkah mendekati tubuh Ha Yeong, yang saat itu tengah diangkut kedalam ambulance, air matanya pun mengucur deras.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadRsgPaTHK
"Tidak!!! Ini tidak mungkin!!! Tidak!!! Ini semua tidak mungkin!!! Arrrggghhhhh", Teriak Moo Won, sambil terduduk dijalan raya dan menutup kedua telinganya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwbHuV9TdH
Lee Moo Won pun terduduk lemas dihadapan Woo Yeong, air matanya pun mengalir deras.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF71KfY3Pg8
"Aaa Ayahku dipenjara 5 tahun yang lalu, karena menabrak seorang siswi SMA, saat itu Ia mengemudi sambil bertelepon dengan rekan kerjanya...", Ucap Moo Won, sambil gemetaran.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyFH3YGJta
Woo Yeong pun terkejut saat mendengarnya, namun Ia hanya terdiam dan menatap Moo Won dalam - dalam.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDt6w4TdTNI
"Setelah itu aku mengalami depresi berkepanjangan sehingga ibuku mengirimku untuk tinggal di Melbourne, bersama bibiku dan saudara sepupuku dari pihak ibuku selama 5 tahun ini...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpH997NRnqM
"Aku barusaja kembali ke Korea, tepat sebulan yang lalu karena aku baru mendapatkan pekerjaan dan menurutku itu adalah satu - satunya kesempatan terbaikku untuk bisa kembali ke Korea...", Lanjut Moo Won, sambil menatap kearah tubuh Ha Yeon.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoItD6V1mqZ
Woo Yeong pun terduduk turut menatap tubuh adiknya yang terbaring koma.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxxnoAqwoLi
"5 hari yang lalu, yaitu hari dimana adikku memberikan gantungan kunci safir miliknya kepadamu, itu adalah tepat 5 tahun adikku tertabrak...", Ucap Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3JDUMReym
Moo Won pun semakin sedih mendengarkan perkataan Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqKuFWR1WSC
"Semenjak adikku tertabrak dan koma, keluarga kami yang tadinya merupakan keluarga yang hangat akhirnya berubah menjadi dingin... Tidak ada makan bersama di meja makan, tidak ada canda tawa dirumah seperti dulu, kini ayahku semakin menyibukkan dirinya dalam pekerjaannya dan jarang pulang ke rumah, begitupun dengan ibuku, ia kerap bepergian seorang diri dan menolak untuk menerima keadaan Ha Yeong yang seperti ini... Aku sengaja memindahkan tubuh Ha Yeong ke villa ini, tempat dimana biasanya keluarga kami berlibur dan bersantai bersama agar dia masih dapat merasakan suasana seperti itu...", Ucap Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMuGbq19OU
"Aku memutuskan untuk mengambil pekerjaan yang bisa dikerjakan dirumah dan aku sering mondar - mandir dari villa ini ke rumah kami...
Sepertinya dia memberitahumu kapan saat aku berada di rumah...", Ucap Woo Yeong, sambil mencoba tersenyum.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5SRdCR8Bp
"Maafkan kami!!! Maafkan aku!!! Maafkan ayahku Woo Yeong!!!", Ucap Moo Won, sambil bersujud memohon pengampunan.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBiXpdXZ13
"Meskipun aku memaki - maki kalian atau menghajar kalian sekalipun, tetap tidak dapat menyadarkan dan mengembalikan adikku seperti dulu lagi... Sama sekali tidak ada gunanya bagi kami...", Ucap Woo Yeong, sambil menatap kearah adiknya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNUdPgJQhfK
"Akan kuberi kalian berdua waktu berdua!!! Aku keluar sebentar untuk berbicara dengan dokter...", Ucap Woo Yeong, meninggalkan Moo Won, yang masih bersujud dan menangis.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxpnEQ7l7g
Setelah itu Moo Won pun menangis sesenggukan bersujud dan memohon pengampunan pada Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIdEuWp8lsH
"Maafkan aku!!! Maafkan aku Ha Yeong!!! Maafkan aku karena telah membuatmu menunggu begitu lama!!! Maafkan ayahku!!! Maafkan aku Yeo Ha Yeong!!!", Ucap Moo Woon, sambil mendekap tangan Ha Yeong dan menangis sesenggukan.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HyBo76Jzq
Air mata Ha Yeong pun mengalir secara perlahan dari matanya yang masih terpejam, arwah Ha Yeong pun berdiri disamping Moo Won dan tangannya pun Ia letakkan pada pundak Moo Won, untuk menghiburnya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNPTjoaK7l
Tak lama kemudian alat pendeteksi denyut jantung Ha Yeong pun mulai berhenti secara perlahan.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVb9R5g2ad9
Keesokan lusanya dihari pemakaman Ha Yeong, Moo Won pun bersujud dihadapan orang tua mendiang Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhVH0CGBmbY
"Aku minta maaf!!! Aku benar - benar minta maaf!!! Kami tau kesalahan kami ini benar - benar tidak termaafkan!!! Sebanyak apapun aku meminta maaf tidak akan dapat mengembalikan Ha Yeong!!! Tapi aku akan terus menerus bersujud dan meminta maaf pada kalian!!! Tolong maafkan kami!!!", Ucap Moo Won, sambil bersujud.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjbayKxPT0Z
"Sudahlah nak... Lagipula ini bukan kesalahanmu... Aku yakin ini semua adalah bagian dari takdir putriku...", Ucap Nyonya Yeo, air matanya pun mengalir.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCdgoh4n3m
"Iya nak... Semua yang dikatakan istriku benar... Lagipula apapun yang terjadi Ha Yeong kami, tetap tidak akan pernah kembali... Saat ini biarlah wakti tetap berjalan dan jalanilah kehidupanmu dengan baik... Aku yakin di atas sana Ha Yeong juga menginginkan hal yang sama nak...", Ucap Tuan Yeo.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe55yR610DS
Moo Won pun mengangguk perlahan pada orang tua Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3FO4i9Wcb
Setelah itu Moo Won pun pergi keluar ruangan dan menemui Woo Yeong yang sedang duduk di halaman.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzn5nusPrI
"Bagaimana suasana didalam??? Apa semuanya baik - baik saja???", Tanya Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5mupNEqR8A
"Semuanya baik didalam... Orang tuamu terlihat jauh lebih tabah dari yang kuduga...", Jawab Moo Won, duduk disebelah Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJMRQ3BiOq
"Lalu setelah ini apa rencanamu??? Apa yang akan kau rencanakan setelah ini Moo Won???", Tanya Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4tLod5ulwt
"Hmm setelah ini aku akan menjual segala milikku dan akan kugunakan untuk berkeliling Eropa dan pergi ke Bolivia... Karena selama ini itu yang dia inginkan, karena sesaat sebelum Ha Yeong meninggal dunia, arwahnya berdiri disampingku dan berkata padaku...", Jawab Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsSpTgq5O2Y
"Selama ini aku sangat ingin bepergian ke Bolivia, aku ingin pergi ke dataran garam Salar de Uyuni dan ingin bepergian ke Perancis...", Ucap Arwah Ha Yeong, sambil tersenyum.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEr31cMoJCU
"Aku ingin melanjutkan keinginan terakhirnya yang tak pernah bisa Ia wujudkan...", Ucap Moo Won, sambil tersenyum.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZrHfzRAmZ
"Kapan kau akan berangkat???", Tanya Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEW6AfxfxET
"Mungkin bulan depan, setelah mobil dan Apartemen ku terjual...", Jawab Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYEJH29Za1D
"Hati - hati dijalan dan jalanilah hidupmu dengan baik Moo Won...", Ucap Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt78a8hqdJo
"Ya... Kau juga!!! Sekarang hanya kau yang orang tuamu miliki... Jagalah mereka Woo Yeong!!!", Ucap Moo Won, sambil tersenyum.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKoEkK9ENSh
Woo Yeong pun tersenyum dan mengangguk perlahan.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq2VOfNioBg
"Selama ini ternyata dia sempat tinggal di Apartemenku...", Ucap Moo Won, sambil tersenyum.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPPbhwsDJH
"Hahh??? Apa maksudmu???", Tanya Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGEOR3APcx
Malam itu setelah Moo Won keluar dari kamar mandi, Ia segera masuk ke kamarnya dan berbaring ditempat tidurnya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTtZEIyHI0C
Saat itu arwah Ha Yeong muncul dan membuka laci buffet itu dan mengeluarkan gantungan kunci itu dari dalam laci dan meletakkannya diatas meja buffet.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6TkzeBv1qK
Paginya saat Moo Won menoleh karena panggilan suara Ha Yeong, sebenarnya Ha Yeong sedang berdiri dibelakangnya, namun saat itu Ia sedang bersembunyi dibalik pohon, karena dia tidak tahan pada sinar matahari. Wajahnya saat itupun sangat pucat dan lusuh karena lemah terkena sinar matahari
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQ1fRDfolW
Selama 3 hari mereka tidak bertemu juga sebenarnya arwah Ha Yeong tinggal di Apartemen Moo Won, siang hari menunggu Moo Won pulang bekerja, sedangkan malam hari menemani Moo Won makan malam dan duduk disebelah Moo Won yang sedang tidur, tanpa Moo Won sadari.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv86RcOMfkL
"Apa???", Tanya Woo Yeong, tersenyum tidak percaya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdmUtCfqXAW
"Pantas kau tidak percaya, bahkan aku sendiri baru mengetahui setelah diberitahu olehnya...", Jawab Moo Won, sambil tersenyum.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayBKWrdMx2
Woo Yeong pun menunjukkan sebuah kotak bludru berwarna biru milik Ha Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHZGXnSUkv
"Disinilah gantungan kunci safir itu disimpan oleh adikku, semalam sebelum kecelakaan...", Ucap Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zrIqbsEKI
Woo Yeong pun membuka kotak itu, dan melihat bahwa didalam kotak itu kini kosong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6hzBnxLxg
"Simpanlah kotak ini, jadikan tempat penyimpanan gantungan kuncimu!!!", Ucap Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIOYdeEIkiB
"Terima kasih...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0q04aEsTn
Woo Yeong pun mengangguk perlahan
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8g9pThXn1x
"Baiklah kalau begitu ayo kita masuk kedalam, sedari tadi kau belum makan siang kan??? Ayo kita makan nasi goreng makanan laut, telur kukus dan omelet daging jamur enoki kesukaan Ha Yeong!!!", Ajak Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFuPaQqk8w
"Hmm ayo!!! Aku juga sudah lapar sejak tadi...", Ucap Moo Won.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm9O14sEPzK
Mereka berdua pun melangkah masuk kedalam ruangan.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tQj61guuE
Didalam ruangan Moo Won dan Woo Yeong makan bersama dengan beberapa saudara sepupunya dan teman - teman Ha Yeong, dan Woo Yeong pun memperkenalkan Moo Won, sebagai adiknya.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIxJAawy0e
"Hai semua... Perkenalkan dia adalah Lee Moo Won... Adik laki - lakiku...", Ucap Woo Yeong.
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvFSbLdxMq
~~~
208Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevf93Dh2C1
然後按「加至主畫面」