Di siang, kau tertidur356Please respect copyright.PENANA9iLLcweiEf
Semalaman menjaga sang ibunda dari kebutaan subuh penuh peluh untuk sayur-mayur.
Di malam, kau terjatuh356Please respect copyright.PENANAsn6YIIb5yY
Bengkak pula tagihan listrik ibuku, sedang tak diberi sejumput emas melekat tangan ibundamu. Cuma kantong plastik berisi ubi ungu.
Di pagi, kau pergi356Please respect copyright.PENANAG4xbDogQBB
Perasaan kasihan dan marah kulampiaskan pada ibu. Seolah bakal terjun bebas, menghempas ibundamu, tapi menyemat busuk.
Hei, semalaman kamu terbangun356Please respect copyright.PENANAijemFKQrSP
Hei, kau membenahkan selimutku356Please respect copyright.PENANAb57CWtAjdx
Hei, kau menunggu fajar baru356Please respect copyright.PENANACqGFrqn6at
Hei, perutmu pasti meraung
Sayang sekali, ibundamu memujamu, mengangkatmu sebagai ksatria malam berpendar gawai. Berapa pun alasan, sepahit apa rasanya, sedalam penyakit yang mungkin akan diderita, tetap saja aku tak kuasa.
Dik, kau hebat menerima356Please respect copyright.PENANAf23EI6mT0L
Dik, kau kuat menangis356Please respect copyright.PENANAs97qgYIKFQ
Dik, kau kasihan356Please respect copyright.PENANApURYR4OUQc
Dik, aku sedih
Di sore, kau bermain356Please respect copyright.PENANAuRMkJnYW1K
Kalau kemarin aku berkutat memegang sepasang paru bapak dan pijakan adik perempuanku, maka esok kuambil gelar sialan itu dan kutanamkan ke diriku, gelar kakakmu.
Prambanan, 1 Agustus 2020
ns18.221.87.167da2