Di siang, kau tertidur422Please respect copyright.PENANA6J3sPOOsLE
Semalaman menjaga sang ibunda dari kebutaan subuh penuh peluh untuk sayur-mayur.
Di malam, kau terjatuh422Please respect copyright.PENANAAbF4IKKUsg
Bengkak pula tagihan listrik ibuku, sedang tak diberi sejumput emas melekat tangan ibundamu. Cuma kantong plastik berisi ubi ungu.
Di pagi, kau pergi422Please respect copyright.PENANA5EKXtZmIvI
Perasaan kasihan dan marah kulampiaskan pada ibu. Seolah bakal terjun bebas, menghempas ibundamu, tapi menyemat busuk.
Hei, semalaman kamu terbangun422Please respect copyright.PENANA0unxjMz4hM
Hei, kau membenahkan selimutku422Please respect copyright.PENANAv4kpvXzLJv
Hei, kau menunggu fajar baru422Please respect copyright.PENANAdfKFgwWrD5
Hei, perutmu pasti meraung
Sayang sekali, ibundamu memujamu, mengangkatmu sebagai ksatria malam berpendar gawai. Berapa pun alasan, sepahit apa rasanya, sedalam penyakit yang mungkin akan diderita, tetap saja aku tak kuasa.
Dik, kau hebat menerima422Please respect copyright.PENANAHiHkyA2XmS
Dik, kau kuat menangis422Please respect copyright.PENANAEAd7G7lIFQ
Dik, kau kasihan422Please respect copyright.PENANAmPTc5yuH4Y
Dik, aku sedih
Di sore, kau bermain422Please respect copyright.PENANAeoQFvL19fD
Kalau kemarin aku berkutat memegang sepasang paru bapak dan pijakan adik perempuanku, maka esok kuambil gelar sialan itu dan kutanamkan ke diriku, gelar kakakmu.
Prambanan, 1 Agustus 2020
ns216.73.216.237da2