Lampu jalan menghiasi setiap sudut wilayah yang Ia lewati, hawa malam yang dingin menambah rasa sendu yang bercampur bahagia di dalam dirinya, Ia merasa bersedih karena kekasih yang Ia sayangi mulai pergi meninggalkan kota yang menjadi tempat bagi dirinya untuk berteduh, namun Ia pun merasa bahagia karena telah mengukir beberapa kisah bersama kekasihnya itu.
525Please respect copyright.PENANALdg8mxdq6W
Keesokan harinya, saat Astra sedang beristirahat di dalam kamarnya, 1 jam setelah Astra selesai mengikuti kegiatan di kampusnya, Ia mendapatkan pesan dari seorang sahabatnya yang bernama Rangga, di dalam pesan itu Rangga mengajak Astra untuk pergi mendaki gunung Sagara yang berada di daerah Garut setelah Ia menyelesaikan Ujian Akhir Semesternya nanti.
525Please respect copyright.PENANA5UEov61FS5
"Astra, muncak mau ikut kaga?, ke sagara nih." Ucap Rangga dalam sebuah pesan.
525Please respect copyright.PENANAJOHpzgVpo4
"Boleh, hayu aja, kapan?" Balas Astra sembari meminum teh hangat yang baru saja dibuatnya.
525Please respect copyright.PENANAEcZEfeb6xo
"Lu libur kuliah kapan?"Balas Rangga cepat.
525Please respect copyright.PENANAzeTwjc0SJ5
"Minggu depan aing UAS, beres UAS aja."
525Please respect copyright.PENANA2w9SV0O3K6
"Asli ya, kesana naik motor, nginep dulu di rumahnya si Zidan di garut kota."
525Please respect copyright.PENANAmKB1ymI1hG
"Oke, nanti aja ku kabarin lagi." Ucap Astra sembari menyimpan ponselnya di sampingnya.
525Please respect copyright.PENANAu84H6HAgym
Saat Astra hendak beranjak dari tempat Ia bersantai, Ia kembali mendengar notif poselnya yang baru saja Ia simpan, Astra pun mengambil kembali ponselnya dan membuka pesan yang Ia dapatkan dari kekasihnya.
525Please respect copyright.PENANAghSsu1aGFw
"Astra aku mau pergi ke rumah temen, temenku ultah, dia ngundang aku makan-makan, mau di traktir katanya, cewe kok hehehe." Ucap Aina dalam pesan tersebut.
525Please respect copyright.PENANAYMxNaRkVL7
"Iya, boleh saja, laki-laki juga boleh asal bisa jaga diri, jan lupa mandi dulu biar ga malu-maluin."Balas Astra dengan cepat.
525Please respect copyright.PENANA9AQnMAET0k
"Makasiiiih, udah dong, udah mandi udah wangi."
525Please respect copyright.PENANANdKjv2EnJg
"Bagus, biar yang lain tau kalo babuku wangi, hahaha."Balas Astra sembari tersenyum.
525Please respect copyright.PENANAueygU0jylR
"Sembarangan, ya sudah aku siap-siap dulu yaaah, daah."
525Please respect copyright.PENANAGaaeDCQFxl
Astra dan Aina memang tidak sering mengobrol dalam kolom chat, waktu hubungan yang sudah lama juga kesibukan yang Astra alami membuatnya jarang sekali memegang ponselnya, tapi Aina tidak mengeluh Ia mengerti apa yang Astra selalu lakukan, Ia tahu bahwa Astra tak mungkin berbohong, mereka hanya saling bertukar kabar ketika ada satu hal penting yang akan terjadi.
525Please respect copyright.PENANABaIRafV2aQ
Astra bergegas mengambil handuknya yang tersimpan di kursi kayu di dalam kamarnya, Ia lupa menjemur handuknya tadi pagi karena Ia kebablasan hingga membuat Ia harus terburu-buru Menuju kampusnya, "Tidak terlihat kotor juga kok" Gumam Astra dalam hati, Astra lalu pergi untuk membersihkan tubuhnya.
525Please respect copyright.PENANA2yerNmrZMH
>>><<<
525Please respect copyright.PENANAIzJ9WH7WNj
Di saat beberapa kawan-kawannya sedang berbincang dan Asyik bercanda, Aina duduk di sebuah bangku taman rumah kawannya, Ia tidak ingin memasuki obrolan mereka, pandangannya lurus menatap cakrawala yang sedang memudarkan warna jingga indahnya menjadi hitam, di kala dirinya sedang berusaha mengasingkan diri dari keramaian, seorang lelaki datang menghampiri lalu duduk di sampingnya.
525Please respect copyright.PENANAvww2hHoruc
"Langitnya lumayan indah yah." Ucap lelaki itu sembari mendaratkan lengannya di bahu Aina. "Perubahan warnanya memang benar-benar membuat kita selalu terbawa suasana." Lanjutnya.
525Please respect copyright.PENANA9vHLMnsVFn
"Kamu kenapa ikut kesini?" Ucap Aina dengan halus, sembari memandang lelaki itu.
525Please respect copyright.PENANAWm3qk4vdq6
"Aku hanya tidak bisa melihatmu bersedih, Ada masalah apa cerita dong." Ucap lelaki itu.
525Please respect copyright.PENANAywxeZLBUg7
Aina hanya bisa terdiam ketika lelaki itu melontarkan pertanyaan semacam itu kepadanya, Ia tidak bisa berkata apa-apa, Ia teringat kepada Astra saat lelaki itu melontarkan pertanyaannya, Ya, lelaki itu adalah Mara, Ia adalah seorang kekasih dari Aina selain Astra, namun, Ia juga tidak tahu bahwa Aina sudah mempunyai seorang kekasih yang telah lama menempati hatinya selain dirinya, karena saat itu Aina berkata bahwa dirinya selalu merasa sendiri, dan sifat Aina yang selalu terbuka membuat Ia menjadi yakin bahwa Aina tidak mempunyai seseorang yang sedang mengisi hatinya selain dirinya.
525Please respect copyright.PENANANvofhUc2Wg
"Yu masuk, makan dulu, udah di panggil sama kawan-kawan juga" Ajak Mara kepada Aina, terlihat beberapa kawannya yang sedang memanggil mereka ketika Aina menoleh kepada asal suara yang terdengar tersebut.
525Please respect copyright.PENANALL7rbdvTKf
"Sini masuk hey, nanti lagi aja berduaannya habis makan." Ucap salah seorang di antara mereka.
525Please respect copyright.PENANAsDB3HsdiTu
"Iya-iya ini mau." Jawab Mara " Yu, masuk." Ajaknya kepada Aina sembari memegang lengan Aina.
525Please respect copyright.PENANALQNUsOVSNJ
"Iya hayu." Jawab Aina pelan sembari mulai berdiri.
525Please respect copyright.PENANAgVqZI0Tx9P
Mara lalu menuntun Aina masuk menuju ruangan yang telah di siapkan, ketika masuk terlihat beberapa kawan-kawannya yang sudah mulai mengambil makanan yang di sediakan oleh seorang gadis, yang sedang menyambut baik hari dimana Ia di lahirkan. Terlihat pula beberapa makanan yang tersusun rapih di atas karpet yang hangat.
525Please respect copyright.PENANArNIny0kV5H
"Aina, Mara, makan dulu mumpung masih anget." Ucap seorang gadis tersebut.
525Please respect copyright.PENANAax7Qh7AzJ7
"Makasih yaaah, panjang umur semoga rezekinya di lancarkan." Ucap Aina membalas sambutan dari kawannya.
525Please respect copyright.PENANA60pQg7czYK
"Mentang-mentang punya pacar pengennya berdua aja." Ucap salah seorang gadis lainnya kepada mereka berdua sembari terkekeh.
525Please respect copyright.PENANAigvkb5kXez
Mara hanya membalas dengan tersenyum malu dan menggaruk bagian belakang kepalanya, namun tidak dengan Aina, Ia hanya sedikit tersenyum sebelum Ia memalingkan wajahnya, lalu mulai mengambil makanan yang telah di sediakan untuknya juga, hatinya di selimuti oleh kegelisahan, pikirannya di penuhi oleh rasa takut, namun Ia tidak pernah bercerita kepada siapapun, hanya tuhan dan dirinya lah yang mengetahui sebuah keburukan yang sedang Ia lakukan, dan Ia tidak pernah berharap jika keadaan ini akan menjadi lebih buruk suatu saat nanti.
525Please respect copyright.PENANAnWbg6ewVTH
>>><<<
525Please respect copyright.PENANA1eoZXLoXEy
Di hari rabu yang cerah Astra bersiap-siap untuk pergi ke sebuah tempat, Ia menyiapkan segalanya dengan sangat matang, segala hal yang Ia butuhkan telah Ia masukkan kedalam ransel besarnya, ketika sedang Asyik berbenah, dering ponsel muncul di atas sebuah meja yang ada di sebelahnya, menandakan sebuah pesan telah di terima oleh ponsel tersebut.
525Please respect copyright.PENANAsvE8nGP37J
"Astra aing berangkat ke rumah Zaki duluan, pokonya jam 12 harus sudah ada di sana." Ucap Rangga pada pesan tersebut. "Zaid, Iqbal, dan Ilham sudah pada di sana." lanjutnya.
525Please respect copyright.PENANAMWrViObUNS
"Oke, bentar lagi aku berangkat." Balas Astra sembari kembali membereskan perlengkapannya.
525Please respect copyright.PENANAVq8XsOaNnA
Setelah selesai, Astra lalu bersiap-siap untuk pergi menuju rumah yang telah di tentukan menjadi tempat perkumpulan mereka, Astra lalu membuka ponselnya, Ia merasa bingung karena Ia belum mendapatkan pesan dari kekasihnya Aina, bahkan pesan semalam yang bertuliskan "sleep tight" pun belum ada tanggapan sama sekali.
525Please respect copyright.PENANApL3NVJk8YS
"Mungkin sedang sibuk" gumamnya dalam hati.
525Please respect copyright.PENANAiRjWOeXoda
Ia pun kembali menuliskan pesan ke room chat kekasihnya itu, Ia menjelaskan bahwa Ia akan pergi ke suatu tempat, namun Ia tidak mendefinisikan ke tempat mana Ia akan pergi, Ia tidak ingin memberitahu Aina bahwa Ia akan pergi ke Gunung Sagara yang berada di daerah Garut, entah karena alesan apa Ia tidak ingin memberitahunya.
525Please respect copyright.PENANAylIMw9vAn6
Astra lalu mulai beranjak pergi setelah Ia, mengecup punggung lengan sang ibu, juga setelah Ia meminta izin pergi kepada sang Bapak, setelah sampai di rumah kawannya yang berada di daerah Kiara Condong, Ia dan kawan-kawannya pergi menuju terminal cicaheum lalu memesan tiket bis menuju Terminal Guntur Garut, setelah mendapatkan tiket dan memulai perjalanan, Astra tertidur pulas di dalam bus Marita, Astra tertidur selama dalam perjalanan, akhirnya setelah beberapa jam perjalanan, Astra dan rombongannya sampai pada pukul setengah 5 sore, dan berdiam di sebuah warung nasi yang tersedia di dekat terminal untuk makan sore, memesan kopi lalu menyalakan sebatang rokok di lengannya.
525Please respect copyright.PENANA8uStEsqAaa
Astra membuka ponselnya yang selama perjalanan telah Ia matikan datanya, Ia Berharap Aina telah membalas pesannya ketika Ia Menyalakan kembali data ponselnya.
525Please respect copyright.PENANAJj0FUp5Iwz
"Mau kemana ih, Awas sama cewe.", "Ya udah hati-hati, aku lagi sama temen-temen ini di bioskop.", "KO CEKLIS!!!", "MAU KEMANAA IH." Terlihat pesan berantai yang di kirimkan oleh Aina bersamaan dengan notif lainnya setelah Ia kembali menyalakan data ponselnya.
525Please respect copyright.PENANAWlpbeflfb8
"Lagi di terminal wonosobo, mau ke sumbing, hehehe." sembari memberikan hasil foto yang memperlihatkan Ia dan beberapa kawannya sedang beristirahat di sebuah warung makan.
525Please respect copyright.PENANAaX2c26i1yO
Setelah selesai beristirahat Mereka lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Alun-alun Garut, dan memutuskan untuk mencari warung angkringan dekat sana sembari menunggu seorang kawan bernama Zidan menjemput mereka, mereka pun beristirahat di sebuah angkringan bernama angkringan om odon di Jln. Ahmad Yani garut, dan memberitahu zidan bahwa mereka berada di sana.
525Please respect copyright.PENANA73lxlzm9hg
>>><<<
"Film nya serem." Ucap Aina setelah menonton Film Kong Skull Island di bioskop Ramayana Mall di Garut.
525Please respect copyright.PENANAVmwRdnq7Ga
"Lanjut kemana nih?" Ucap Mara sembari menggenggam lengan kiri Aina.
525Please respect copyright.PENANApvs8BNbKuz
"Kemana aja deh, aku ngikut." Ucap Aina sembari membalas pesan Astra dengan lengan kanan Aina."Oiya hati-hati yaaah, naik sekarang?" Balas Aina lalu mematikan ponselnya dan menyimpannya di tas yang Ia gendong di bahu kanannya, Aina mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitamnya yang menjadi gaya berbusananya.
525Please respect copyright.PENANACe4lz2itlX
Setelah mereka berdua keluar dari tempat tersebut, Mara membawa Aina pergi menuju sebuah tempat untuk membeli makanan yang berada dekat dari daerah mereka berada, mereka memarkirkan motornya di pinggir jalan bersamaan dengan motor lain yang ikut terparkir juga.
525Please respect copyright.PENANAutpBwUnnk8
"Mau makan ga.?" tanya Mara kepada Aina Sembari melepaskan helm Aina yang masih terpasang.
525Please respect copyright.PENANAMVWqiAVxFP
"Mau, hehehe." Balas Aina tersenyum.
525Please respect copyright.PENANAUzIZHDyOPW
Mereka pun, bergegas menuju sebuah tempat makan yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan motornya, waktu menunjukan pukul stengah enam sore ketika Aina berjalan sembari menggenggam lengan kiri Mara, juga meminum green tea yang telah Ia beli sebelumnya, setelah berjalan beberapa meter, mereka sampai ke tempat makan yang di maksudkan , mereka lalu memesan beberapa makanan dan Aina pun terkejut ketika mendengar seseorang yang memanggil namanya.
>>><<<
525Please respect copyright.PENANABPUuFkmhKf
Waktu menunjukan pukul setengah enam kurang sepuluh menit ketika mereka selesai mengemil di angkringan tersebut, mereka lanjut berbincang sembari menunggu Zidan datang menjemput mereka.
525Please respect copyright.PENANArNWq5F11b5
"Mana ieu teh, baturan manehna ga?"(mana ini teman kamunya?). Tanya seorang kawan yang bernama Zaid kepada Rangga.
525Please respect copyright.PENANAvnQlSgcnOE
"tunggu aja, katanya baru mau otw." Balas Rangga sembari meneguk Air putih yang Ia ambil dari saku kanan tas carier nya.
525Please respect copyright.PENANAdC2bSV03kB
Astra dan Zaki tertawa terbahak-bahak ketika mereka melihat sebuah foto yang memperlihatkan seseorang tidur di dalam bis dengan posisi wajah menghadap sedikit serong ke atas dengan mulut yang terbuka, Iqbal terdiam dan hanya memohon kepada mereka untuk menghapus foto tersebut.
525Please respect copyright.PENANABaWQvWdq23
"Udah mangap ngacai lagi." Ucap Astra sembari tertawa terbahak-bahak.
525Please respect copyright.PENANA2cRxXeMpjW
"Kalo di gantungin teh celup di tetesannya, bakal jadi varian baru" Balas Zaki sembari ikut tertawa.
525Please respect copyright.PENANA3y3NMeqpIB
Mereka semakin tertawa ketika melihat raut wajah Iqbal yang terlihat sangat malu dan tetap meminta foto itu di hapus.
525Please respect copyright.PENANAGW4tC1Hrzw
"Hapus atuh ih, malu aing suka di jadiin sticker sama kalian mah." Pinta Iqbal memelas.
525Please respect copyright.PENANA56n9qedLb8
"Ahahahahaha, panik." Ucap Astra di lanjutkan dengan tertawa.
525Please respect copyright.PENANAWahsSfuXFo
"Panik, hahahhaa." Sambung zaki sembari mulai berhenti tertawa.
525Please respect copyright.PENANApP3x0aRXE6
Saat sedang Asyik berbincang Zaid mengingat sesuatu ada beberapa perlengkapan yang lupa Ia bawa, Zaid meminta Astra dan rangga untuk mengantarnya ke sebuah warung yang tersedia tepat di sebrang jalan.
525Please respect copyright.PENANAQ5SEDgCyIg
Ketika sedang mengantar Zaid yang sedang berbelanja kebutuhannya, Astra melihat seorang gadis di sebrangnya, dengan tangannya yang menggenggam seorang lelaki sedang berjalan menuju angkringan tersebut, lalu memilih beberapa makanan untuk mereka pesan saat mereka telah sampai, wajah gadis itu sangat Ia kenali dan wajah yang selalu hadir dalam lamunannya sebelum tidur.
525Please respect copyright.PENANAY3e48976Jz
Dirinya tersadar bahwa itu adalah Aina yang sedang berjalan dengan seorang lelaki yang sedang menggenggam tangannya, Pikirannya kacau, Hatinya Seperti membeku dan terus memunculkan perasaan emosi, berbagai persepsi datang dari berbagai sudut, apakah yang Ia rasakan dan Ia lihat ini benar, Ia terdiam, gejolak emosi di dirinya bertambah ketika lelaki tersebut mengusap kepala Aina.
525Please respect copyright.PENANA79Jsfs9wUj
Astra lalu menghampiri mereka setelah memanggil nama gadis tersebut, Ia menyembunyikan perasaan kecewa di wajahnya dan memasangkan raut wajah seperti biasanya, Rangga mengikuti Astra dari belakang seolah Ia pun melihat hal yang sama dan tahu apa yang sedang terjadi.
525Please respect copyright.PENANArWucCKgrKs
"Ainaaaa." Ucap Astra dengan sedikit berteriak namun dengan nada yang halus, sembari melangkah perlahan mendekati Aina dan seorang lelaki yang menemaninya.
525Please respect copyright.PENANA2UzM6H93oe
Aina terkejut ketika mendengar seseorang memanggil namanya, Ia lebih terkejut lagi ketika Ia mencoba untuk membuktikan apakah suara yang Ia dengar ini benar-benar Ia kenali, dan mengetahui bahwa seseorang yang memanggil namanya itu adalah Astra yang berjalan ke arahnya dengan celana pdl, dan sepatu hitam, juga kemeja berlambangkan merah putih yang berada di lengan kanannya.
525Please respect copyright.PENANAFqDoViM4ZY
Secara tiba-tiba Ia melepaskan genggaman tangannya dari Mara, wajahnya menampilkan rasa takut yang mendalam, Akalnya hanya bisa terdiam dan tegang ketika melihat bahwa itu adalah Astra.
525Please respect copyright.PENANAYjTrLcr5wJ
Astra semakin dekat dengan Aina, Mara tampak bingung dengan apa yang sedang terjadi kepada Aina.
525Please respect copyright.PENANAcCS4thFlcZ
"Kamu kenapa?" Tanya Mara dengan raut wajah bingung.
525Please respect copyright.PENANAiDVitndZ5N
"Ainaaa, apa kabar?" Tanya Astra setelah tepat berada di depan mereka berdua.
525Please respect copyright.PENANABa5UQ6W4uv
Aina hanya terdiam ketika melihat Astra berada di dekatnya.
525Please respect copyright.PENANA4rSdrLKdQD
"Kenalin mas namaku Astra, kawan sekolah SD Aina dulu, mas pacarnya mas?" Ucap Astra sembari menyodorkan tangannya kepada Mara.
525Please respect copyright.PENANAiOz5RSeVX9
"Oiya, Salam kenal saya Mara, Iya saya pacarnya Aina, kenapa yah?"
525Please respect copyright.PENANAdNwEKTF6GO
Astra terkejut mendengar apa yang di katakan oleh Mara, bahwa Ia adalah kekasih dari Aina, ketika hendak kembali berbincang dengan Mara, Aina menangis lalu memeluk Astra secara tiba-tiba, Mara terdiam ketika melihat Aina memeluk Astra, Lalu Rangga mencoba mengajak Mega untuk pergi dan mengobrol dengannya.
525Please respect copyright.PENANARK5xQ0Vj04
"MAAFIN AKU, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari menangis.
525Please respect copyright.PENANAmT3EGlsYiz
"Kenapa aku harus maafin kamu?" Jawab Astra dengan nada pelan.
525Please respect copyright.PENANA48LMIeZK7Q
"Aku ga bermaksud untuk seperti ini, aku hanya tidak bisa menahan rinduku kepadamu, Aku melakukan ini agar Aku bisa menahan rinduku, dengan membaginya ke pada orang lain, MAAFIN AKU PLIS, MAAFIN AKU." Ucap Aina sembari duduk bersimpuh kepada Astra.
525Please respect copyright.PENANAKgzIfVgmUq
Astra lalu membantu Aina untuk berdiri, namun Aina menolak dan tetap menangis kepada Astra, Astra memaksa Aina untuk bangkit dan mencari tempat yang lebih sepi untuk berbincang, terlihat beberapa orang memperhatikan mereka, dan beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang terjadi.
525Please respect copyright.PENANAxd4afJOfvc
Astra pun duduk di samping Aina setelah berhasil membawanya ke tempat yang lebih sepi dari keramaian.
525Please respect copyright.PENANAeamp7Kx8nr
"Apakah kamu tahu bahwa yang kamu lakukan itu keji?, yah memang menurutmu itu baik buatmu, tapi apa yang menurut baik itu sangat buruk bagi orang lain." Ucap Astra kepada Aina.
525Please respect copyright.PENANAOUqR5NMSLI
"AKU MINTA MAAF, Tolong maafin aku, aku gamau kamu pergi." Ucap Aina sembari menyandarkan kepalanya dalam dada Astra.
525Please respect copyright.PENANAaGlnUNj0Hq
"Kalau kamu ga bisa menahan rindu kepadaku, kenapa kamu tidak menyudahi hubungan kita sedari dulu." Ucap Astra sembari tersenyum di hadapan Aina.
525Please respect copyright.PENANA0haZh65cLE
"Aku tau aku salah, tapi..." Aina tidak bisa berkata apa-apa lagi, Ia hanya bisa menangis kepada Astra.
525Please respect copyright.PENANAeTQApqbUDf
"Ya memang kamu gak salah, karna itu pilihan kamu, tapi siapa juga yang ingin perasaannya di bagi dua dengan orang lain, mungkin ada yang bisa menerima, dan jika kamu melakukannya untuk orang lain dan bukan kepadaku aku tidak masalah, tapi apa yang kau lakukan hari ini, adalah tertuju untukku, dan aku hanya tidak bisa menerima itu, aku tau aku tidak selalu ada di sampingmu dan itu berat untukmu."Ucap Astra kepada Aina.
525Please respect copyright.PENANAHlRwpunK6E
"Tolong jangan pergi, aku mohon jangan pergi." Ucap Aina sembari memeluk lebih erat tubuh Astra.
525Please respect copyright.PENANASlplvHYscw
Astra membawa Aina menuju ke sebuah warung tempat Ia dan kawan-kawannya beristirahat, terlihat seorang kawan yang bertujuan untuk menjemput kami sudah tiba disana.
525Please respect copyright.PENANA0crAwdX00V
Di sisi lain, Mara dan Rangga berbincang mengenai apa yang sedang terjadi, dan apa yang seharusnya dilakukan.
525Please respect copyright.PENANAyu1vOeDxWV
"Ada apa sama Aina, Siapa dia." Tanya Mara kepada Rangga dengan wajah bingungg.
525Please respect copyright.PENANA20teCLaWTJ
"Aku hanya, ingin tanya sudah berapa lama anda menjalin hubungan dengan Aina" Ucap Rangga sembari menenangkan Mara.
525Please respect copyright.PENANAzGHwxNvD1H
"Kenapa aku harus memberitahumu." Balas Mara dengan raut wajah mulai kesal.
525Please respect copyright.PENANAviq2LAzBXh
"Aku Rangga, dan kawanku itu Astra, Ia adalah kekasih dari Aina dan sudah menjalin hubungan dengan Aina selama satu tahun lebih, kalau anda tidak percaya, anda boleh menanyakan kepada Aina nanti."
525Please respect copyright.PENANAyTYknTjZPn
Mara hanya bisa terdiam ketika mendengar apa yang di ucapkan oleh Rangga, dalam hatinya ada keraguan apakah ini benar atau tidak, Ia tidak bisa menerimanya jika ini benar, teruma dengan kisah hari ini yang baru saja Ia ciptakan.
525Please respect copyright.PENANAzazplyur7Q
"Tunggu saja, dulu, Biarkan Astra yang menentukan."
525Please respect copyright.PENANAN6lW2ixOh5
Rangga, dan Mara berjalan mendekati Aina dan Astra ketika mereka sudah berada di tempat asal mereka berbincang, terlihat Aina yang sudah sedikit tenang ketika menyandarkan kepalanya di dada Astra, juga Astra yang sedang mengusap rambutnya, Ia masih sesenggukan namun tidak mengeluarkan Air matanya.
525Please respect copyright.PENANAPI3OewkGSQ
"Sudah, mengerti kah?" Tanya Astra kepada Mara sembari berusaha melepas pelukan Aina, namun Aina tetap mempertahankan pelukannya. "Aku sudah memutuskan untuk memberikan kepercayaanku, dan meninggalkan Aina untukmu." Lanjutnya.
525Please respect copyright.PENANA4LcosXkmqX
Aina tekejut ketika mendengar apa yang Astra ucapkan, Ia kembali menangis, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras, Situasi semakin rumit, teruma dengan keadaan Aina yang benar-benar tidak ingin melepaskan Astra, setiap Insan yang berlalu lalang memperhatikan apa yang sedang terjadi, Mara pun tidak pernah menyangka bahwa apa yang terjadi hari ini, Ia hanya bisa terdiam, raut wajahnya menampakkan kekecewaan, segala perasaannya hancur begitu saja, begitupun dengan Astra Ia terlihat seperti berusaha untuk menahan tangisnya, Ia tetap menyembunyikan perasaan kecewa di dalam dirinya.
525Please respect copyright.PENANADck9LmxePi
"Ainaaaa, aku harus pergi, kebetulan aku akan pergi mendaki gunung, jadi aku bisa menghilangkan beban pikiran atas apa yang terjadi hari ini esok."
525Please respect copyright.PENANABFoP7kWZO2
"Tolong, kasih aku kesempatan." Ucap Aina sembari menangis sesenggukan dan memukul-mukul bahu kanan Astra.
525Please respect copyright.PENANAQ8a4B2Zr0J
"Aku bisa memberimu kesempatan, tapi aku tidak yakin apakah kamu bisa menjadi seseorang yang lebih baik untukku, aku hanya takut hal ini terulang kembali, oleh karena itu, aku memilih untuk melepaskanmu dan membiarkanmu pergi dengan seseorang yang selalu ada untukmu." Ucap Astra dengan pelan. "Ga malu apa di liatin orang." Lanjutnya.
525Please respect copyright.PENANAU8vEglhel9
"Aku Cuma, mau kamu maafin aku."Jawab Aina sembari masih menangis.
525Please respect copyright.PENANAzoA4lTwYXk
"kamu pernah mendengar bukan, Bahwa perasaan bukanlah paksaan?." Ucap Astra setelah mengingat, sebuah klausa dalam sebuah buku berjudul Garis Waktu yang di tulis oleh Penulis ternama bernama Fiersa Besari, "Kamu ngaku kamu salah, kamu mau ga minta maaf dulu sama Mara, kalau kamu mau mungkin aku bisa memafkanmu" Ucap Astra sembari menyuruh Mara untuk bersiap menggantikan posisi duduknya.
525Please respect copyright.PENANAUR007sYIiA
"Tapi kamu harus maafin aku." Ucap Aina sembari menangis lalu melepaskan pelukannya.
525Please respect copyright.PENANAw3QV9URCNF
"Iyaa." Astra lalu mengusap air mata Aina sebelum Ia berdiri lalu menyuruh Mara duduk di samping Aina.
525Please respect copyright.PENANAF3UsJFJ3MQ
"Maafin aku, udah bikin kamu kecewa ucap Aina sembari sesenggukan."
525Please respect copyright.PENANAfsQR06MG5L
"Iya, aku maafin" Ucap Mara sembari menarik kepala Aina kedalam pelukannya.
525Please respect copyright.PENANAjirn2KXRWW
"Aku, sudah memaafkanmu," Ucap Astra sembari kembali menggendong tas cariernya.
"Aku juga sudah mengikhlaskanmu untuk berada di samping Mara, dan dengan ini aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini." Ucap Astra sembari tersenyum kepada Aina.
525Please respect copyright.PENANAgsC3kyUdWV
Aina hanya terdiam sembari menangis mendengar ucapan Astra saat berada dalam pelukan Mara, Ia memukul- mukul Mara yang tidak bersalah.
525Please respect copyright.PENANApRm9XYPw2c
"Mara tolongin akuuu." Ucap Aina sembari menangis dan memukul-mukul lengan Mara, "Kamu jahat Astra, katamu kamu akan memaafkanku." Ucap Aina dengan suara yang sesenggukan.
525Please respect copyright.PENANAuBpay6O0HZ
"Aku, sudah memaafkanmu, tapi bukan berarti aku kembali kepadamu, aku Cuma membantumu memberikan pilihan yang mungkin terbaik untukmu." Ucap Astra sembari mulai menitihkan Air matanya.
525Please respect copyright.PENANAMze0agvlzU
"Aku harap kamu bisa menjaga perasaan seseorang yang benar-benar menghargaimu, Mara telah menghargai keputusanku, dan itu berarti Ia sudah memberanikan diri untuk menjagamu untukku."
525Please respect copyright.PENANAEUZ4pDGB4X
"Mara maafin aku udah menyakitimu, tapi bantu aku agar lelaki itu mau bersamaku kembali" Ucap Aina menangis deras, Ia hanya bisa meminta Mara membantunya, tanpa Ia sadari permintaan itu juga melukai hati mara.
525Please respect copyright.PENANApiW4UDdACy
"Mungkin Ini pertemuan terakhir kita hari ini, tapi mungkin kita bisa bertemu di lain hari sebagai teman, dan aku tidak pernah menganggapmu ancaman bagi hatiku, jika kau ingin bercerita kepadaku, aku akan dengan senang hati menjadi pendengar bagi ceritamu." Ucap Astra kembali.
525Please respect copyright.PENANAEh2aUKux8k
"Tolong Astra maafin aku, aku tau aku salah tolong jangan hilang." Ucap Aina menangis, kesedihannya sangat mendalam, Ia tidak pernah menyangka bahwa hal yang lebih buruk itu terjadi, dan Ia tidak pernah siap untuk hal ini.
525Please respect copyright.PENANAen5Vg0fPO7
Astra hanya bisa berusaha untuk menjaga jiwa dan hatinya untuk tetap kuat.
525Please respect copyright.PENANAl09AEcesNH
"Aku sudah bilang, berakhir dalam satu hal bukan berarti berakhir dalam semua hal, Aku masih bisa menganggapku sebagai teman." Ucap Astra dengan suara yang bergemetar.
525Please respect copyright.PENANAtX57s2o5zT
Aina terdiam ketika mendengar suara gemetar Astra lalu menatap Astra dalam-dalam, ketika melihat Astra menitihkan air matanya sembari tersenyum kepada dirinya, Ia sadar betapa jahatnya perlakuan dirinya kepada Astra, dan Ia tidak bisa membantah apa yang Astra katakan, Ia tahu bahwa apa yang di katakan benar-benar pilihan yang berasal dari hatinya, namun Ia juga tak tahu apakah pilihan yang di buat itu untuk membuatnya lebih bahagia atau membuat dirinya yang menjadi lebih bahagia.
525Please respect copyright.PENANAeZLjCeLvsG
"Kau sadarkan, dengan apa yang telah kau perbuat?." Ucap Mara kepada Aina yang berada dalam pelukannya. "Aku harap, kau tidak mengulangi sikap buruk, yang kau lakukan." Ucap Mara.
525Please respect copyright.PENANAQArtTOGDMr
"Aku titip Aina kepadamu yah, jaga Ia baik-baik" Ucap Astra kepada Mara lalu mengelus rambut Aina sembari menatap matanya. "Ini elusan terakhirku, Aku akan melepasmu disini bersama Mara, maaf aku berbohong soal kepergianku ke gunung sumbing, sebenarnya aku akan pergi ke Gunung Sagara esok, dan memberikan surprise kepadamu untuk kehadiranku sebelum aku berangkat nanti, yaaah namun realita berkata lain dengan khayalan yang menjadi rencanaku hari ini." Ucap Astra kepada Aina sembari tetap menitihkan air matanya yang sudah tidak tertahan, namun menjaga suaranya agar tetap tegar.
525Please respect copyright.PENANAH87aM8ooF9
Astra dan kawan-kawannya pergi menuju mobil, dimana Ia akan dibawa menuju tempat yang akan disinggahinya sebelum melakukan pendakian esok hari, Aina menangis lebih deras ketika Astra pergi meninggalkannya, terutama lambaian tangan terakhirnya sebelum Ia tertutupi oleh bagian dalam mobil.
525Please respect copyright.PENANAxfxGt0B4dq
"Maafkan aku, aku mohon jangan pergi, aku tidak bisa melepasmu begitu saja, ini tidak adil semuanya hanya berdasar pada pilihanmu, aku mohon jangan pergi." Aina lalu kembali meneteskan air matanya ketika melihat mobil yang menjadi tumpangan Astra pergi secara perlahan dari pandangannya, meninggalkan Ia dan seseorang yang juga telah Ia sakiti.
525Please respect copyright.PENANAyFwubkMTd5
Dalam perjalanannya Astra hanya bisa terdiam, berusaha menahan rasa kecewa, tangis, dan sesalnya, Ia tahu sekeras apapun ia menangis dan memohon, jika takdir tidak mengizinkannya semua itu tidak akan pernah terjadi, dan luka tidak pernah peduli dengan kondisi apapun yang saat ini sedang kita rasakan, Ia akan datang secara tiba-tiba entah ketika kita siap untuk menerimanya, atau ketika kita sedang berharap bahwa hari ini adalah hari yang penuh suka, kita hanya perlu mengikhlaskannya dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga untuk suatu saat nanti dan bukan untuk menghempaskannya.
525Please respect copyright.PENANAWY7BSgixYn
Ia mengingat sebuah kalimat yang di ucapkan oleh ibundanya saat menyandarkan kepalanya pada kaca mobil. "kalo kamu sedang sedih jangan terlarut-larut dalam kesedihan itu, kesedihan memang hal yang baik untuk melampiaskan kekecewaan, tapi juga bisa menjadi hal yang buruk, Ia mampu menjadi pendorong untuk semangatmu menggapai mimpi namun Ia juga bisa menjadi penghambatmu dalam mengejar cita-cita mu."
525Please respect copyright.PENANAyvDEsuTPFV
525Please respect copyright.PENANAuxWD9Z7nLb
525Please respect copyright.PENANAvM1uQvtT7i
525Please respect copyright.PENANAJVQXo6wrQ7
525Please respect copyright.PENANAmqKq2s5Kyc
525Please respect copyright.PENANA0B1N9grvJA
525Please respect copyright.PENANA9S33RmaQ6q
525Please respect copyright.PENANAV4cAFzOhuM
525Please respect copyright.PENANADhGgV4aMVR
525Please respect copyright.PENANAlCpyH4mAW0
525Please respect copyright.PENANAh45w3Y9ZvN
525Please respect copyright.PENANAg1dj0NIpJo
525Please respect copyright.PENANAej1d4H8WST
525Please respect copyright.PENANARyIV1tTKuN
525Please respect copyright.PENANAk9CJRfCKZV
525Please respect copyright.PENANALRaBukwaod
525Please respect copyright.PENANAhJHHkWKvML
525Please respect copyright.PENANAxzjIDfJKFZ
525Please respect copyright.PENANArPYTmn0HAk
525Please respect copyright.PENANATJ8p8N1XS9
525Please respect copyright.PENANArwOazX3ynt
525Please respect copyright.PENANAWfOgnpkUA7
525Please respect copyright.PENANAo982xlb6A1
525Please respect copyright.PENANAMzwtD0HqDN
525Please respect copyright.PENANAmteGGLtcMg
525Please respect copyright.PENANANG4NKTIHBJ
525Please respect copyright.PENANAd2ik8Xe9GX
525Please respect copyright.PENANAW4g7QrfanJ
525Please respect copyright.PENANA5L96YOentR
525Please respect copyright.PENANAjg5rvfhJSf
525Please respect copyright.PENANAda0Lfl26bb
525Please respect copyright.PENANAbm7ZmdwwxN
525Please respect copyright.PENANANtD4o4uLyU
525Please respect copyright.PENANARR4WgDTD1t
525Please respect copyright.PENANAMWkuCB94cv
525Please respect copyright.PENANA9pGJ32zhNK
525Please respect copyright.PENANAC6N5AxaRKr
525Please respect copyright.PENANAbqS0SUR348
525Please respect copyright.PENANA0IcIg54dku
525Please respect copyright.PENANAvYsImwacZM
525Please respect copyright.PENANAuQipvxLpZJ
525Please respect copyright.PENANAJHOMkNp2xN
525Please respect copyright.PENANAJ6UV6nO0FN
525Please respect copyright.PENANAjlzgKyw0JO
525Please respect copyright.PENANArks5JSYUKR
525Please respect copyright.PENANAcAVDcuTRK4
525Please respect copyright.PENANAlfcGQsmydY
525Please respect copyright.PENANAtJuOWGNRts
525Please respect copyright.PENANAZScBnVGJPN
525Please respect copyright.PENANAMpT6mAkFVW
525Please respect copyright.PENANARtEuzIaspd
525Please respect copyright.PENANA4GYGmypy36
525Please respect copyright.PENANAi6SNeN4koY
525Please respect copyright.PENANAquWnif11Nd
525Please respect copyright.PENANAswIblmCsFk
525Please respect copyright.PENANAtrW3aNacYT
525Please respect copyright.PENANAsg0SX0k7g2
525Please respect copyright.PENANAc6xNpXYVQa
525Please respect copyright.PENANA9PgSARnBIo
525Please respect copyright.PENANAI0mowFzx6p
525Please respect copyright.PENANAG2rnetJC45
525Please respect copyright.PENANAUc3wqcHB4L
525Please respect copyright.PENANAoqAoqOkuaQ
525Please respect copyright.PENANAclr6xYphly
525Please respect copyright.PENANAnJOKjteg6c
525Please respect copyright.PENANAY8dj2IGdlJ
525Please respect copyright.PENANAvRGX2ROcD2
525Please respect copyright.PENANAoIcWv92lNO
525Please respect copyright.PENANAX63xjJVjsD
525Please respect copyright.PENANAsO6UnfwLlj
525Please respect copyright.PENANAVD7gTHsajH
525Please respect copyright.PENANART0vwxZ4cS
525Please respect copyright.PENANAvLUDYrC1LG
525Please respect copyright.PENANAqBcfHvNzzC
525Please respect copyright.PENANAJruTM852cX
525Please respect copyright.PENANAbp1lGxjH79
525Please respect copyright.PENANAvSzgaIF5A9
525Please respect copyright.PENANAvE0pNahQPd
525Please respect copyright.PENANAq8MBdyqDtW
525Please respect copyright.PENANAtsKJo8SNEr
525Please respect copyright.PENANAWhwhtea4ZC
525Please respect copyright.PENANAc2Ao0fOxug
525Please respect copyright.PENANAlKTbsVYqBU
525Please respect copyright.PENANAfgWmiTjzYb
525Please respect copyright.PENANAJPpTU6l0qE
525Please respect copyright.PENANAnGCKyyclev
525Please respect copyright.PENANAFkJfgyJb7Z
525Please respect copyright.PENANAaM8oehWQvV
525Please respect copyright.PENANApJ5DQ5meOP
525Please respect copyright.PENANAckcemRSWsG
525Please respect copyright.PENANAHTQaWuDTxq
525Please respect copyright.PENANAyEDVcTNufO
525Please respect copyright.PENANAreY5IPNzzu
525Please respect copyright.PENANAEwsvd4rmQP
525Please respect copyright.PENANAad3z4eqOB0
525Please respect copyright.PENANAYaoVrMGDtV
525Please respect copyright.PENANARNC4QVdjgf
525Please respect copyright.PENANAvupc4ihvZU
525Please respect copyright.PENANAPz1lJ35ldT
525Please respect copyright.PENANAQlI4ZPJcc2
525Please respect copyright.PENANAqnEpdLRMBT
525Please respect copyright.PENANAiHPzrIdoYQ
525Please respect copyright.PENANA1i5sQR39kL
525Please respect copyright.PENANAUNUIxjIwyg
525Please respect copyright.PENANAJvehDXny6B
525Please respect copyright.PENANA5tGC5I4yza
525Please respect copyright.PENANAbP8f2orczU
525Please respect copyright.PENANA05pjxMP4TS
525Please respect copyright.PENANASHY5d4s3WD
525Please respect copyright.PENANAW4TdL2PUcf
525Please respect copyright.PENANArK9hT9hjWY
525Please respect copyright.PENANA95DnNA52xB
525Please respect copyright.PENANAzEIYL52f3z
525Please respect copyright.PENANAaraIqJbwHB
525Please respect copyright.PENANAITgMy0ihUA
525Please respect copyright.PENANAxKJyWaJPnd
525Please respect copyright.PENANAuMPB9f34h9
525Please respect copyright.PENANAIAcwMe0aye
525Please respect copyright.PENANADaCjzWQlYR
525Please respect copyright.PENANAzKwPoFushS
525Please respect copyright.PENANAhTFwKYrXaJ
525Please respect copyright.PENANAnq8LFfwIKV
525Please respect copyright.PENANAYa2iTtxQop
525Please respect copyright.PENANAGRYSQ5zNOt
525Please respect copyright.PENANAram7fBWutr
525Please respect copyright.PENANAU8s4NEzkJR
525Please respect copyright.PENANAhOJfCjuhwM
525Please respect copyright.PENANAs8xCaUxoPp
525Please respect copyright.PENANAUfBBtwHU5R
525Please respect copyright.PENANAxCDim9xeAz
525Please respect copyright.PENANAvk4BywDiLF
525Please respect copyright.PENANAoqAERt4FHk
525Please respect copyright.PENANAUSGmjqiZR9
525Please respect copyright.PENANAhgQLdZ60zx
525Please respect copyright.PENANApWZmTaPT4R
525Please respect copyright.PENANALHr30hlKNV
525Please respect copyright.PENANAUvHbPT6csL
525Please respect copyright.PENANACAAKEbzPOd
525Please respect copyright.PENANA2Tg2pPRL3t
525Please respect copyright.PENANA40zYjmtGud
525Please respect copyright.PENANACPHWr6Qyq9
525Please respect copyright.PENANAF5D7sen5vy
525Please respect copyright.PENANAvCPt5bW6Nw
525Please respect copyright.PENANAkibTCMbS47
525Please respect copyright.PENANAB8gsC4qOKV
525Please respect copyright.PENANACiGqkKInk8
525Please respect copyright.PENANAcAR9sdDXv8
525Please respect copyright.PENANAAJZmLKJBd4
525Please respect copyright.PENANAfVLvkbIhc0
525Please respect copyright.PENANAzCsgHHe9Ak
525Please respect copyright.PENANAQxtS9P8Y0u
525Please respect copyright.PENANAkGHiaEhsGZ
525Please respect copyright.PENANA8lxXjTsmma
525Please respect copyright.PENANAnbhoWvZKmO
525Please respect copyright.PENANALxDe248P23
525Please respect copyright.PENANAOXPfXBzG5K
525Please respect copyright.PENANAlxaEhpjnDX
525Please respect copyright.PENANA5Vd4sjikub
525Please respect copyright.PENANACeohMPAFLe
525Please respect copyright.PENANAsPPZEW5YCp
525Please respect copyright.PENANAXFf7ujINQe
525Please respect copyright.PENANAqJdpP7i0L4
525Please respect copyright.PENANAUMNJuMB8A6
525Please respect copyright.PENANAdCUoqQmokz
525Please respect copyright.PENANAdUguEqm5bU
525Please respect copyright.PENANAiiVXr3jv8L
525Please respect copyright.PENANAZo8JCaasrc
525Please respect copyright.PENANAv3p9mpfO9w
525Please respect copyright.PENANA9YI7CQm5uc
525Please respect copyright.PENANAzwfyhBfjoC
525Please respect copyright.PENANAANoUoHR17J
525Please respect copyright.PENANAERtJcJRaln
525Please respect copyright.PENANA7eUAy7VtoZ
525Please respect copyright.PENANA94EQqIQ5RN
525Please respect copyright.PENANAqFthjoPeVv
525Please respect copyright.PENANAFccMpdqNOK
525Please respect copyright.PENANAC8ic8BsBcq
525Please respect copyright.PENANAh95iMWW8Qw
525Please respect copyright.PENANADKxMq77fsj
525Please respect copyright.PENANA4i247spi0d
525Please respect copyright.PENANA6SEXUf4QJ9
525Please respect copyright.PENANAhh4LEVAmLV
525Please respect copyright.PENANAS7VpwJU43s
525Please respect copyright.PENANAaqO57pcOpx
525Please respect copyright.PENANAW3j499kSQr
525Please respect copyright.PENANAG8dHnSBA2E
525Please respect copyright.PENANAEPOATVtGHS
525Please respect copyright.PENANAQUNT2kl8u0
525Please respect copyright.PENANAVN3PIIgjdC
525Please respect copyright.PENANAwilct20WuL
525Please respect copyright.PENANAXbvmZ24i65
525Please respect copyright.PENANApvya44ry8u
525Please respect copyright.PENANAA38rFARq0b
525Please respect copyright.PENANAF6Lo0V5mlr
525Please respect copyright.PENANAXjDpYR0jTE
525Please respect copyright.PENANAdzwLKbpK9C
525Please respect copyright.PENANAB0lHvhFS4Z
525Please respect copyright.PENANAAz9uWly7I8
525Please respect copyright.PENANA4Eci10f0GR
525Please respect copyright.PENANAoBwjsQAaKT
525Please respect copyright.PENANA9Lklj1Rm9o
525Please respect copyright.PENANAnWVA3h4YFE
525Please respect copyright.PENANAQjvkKqt7e7
525Please respect copyright.PENANAJ1sYOS4Lf1
525Please respect copyright.PENANALmxmFMEEDj
525Please respect copyright.PENANAPt2uAUlylu
525Please respect copyright.PENANAap4UQW6fhr
525Please respect copyright.PENANARTPK7viHq2
525Please respect copyright.PENANAYuF0i4dNl0
525Please respect copyright.PENANAHM5DMfjIrN
525Please respect copyright.PENANAlF0XYgdTMb
525Please respect copyright.PENANAKJpdTc34OD
525Please respect copyright.PENANAAMHR59O409
525Please respect copyright.PENANAL9CzPT80yC
525Please respect copyright.PENANAdDSEcnTwSt
525Please respect copyright.PENANAMydNBl704I
525Please respect copyright.PENANATt9pABpMMz
525Please respect copyright.PENANAZldFzQqqVr
525Please respect copyright.PENANApLbUTmajUS
525Please respect copyright.PENANAgCUpa1tPgJ
525Please respect copyright.PENANATwkiJVcSbX
525Please respect copyright.PENANAkQJtg8Ub5g
525Please respect copyright.PENANAwIb6oSjh7B
525Please respect copyright.PENANAWHYhNPRvnm
525Please respect copyright.PENANAU9vYdspUIK
525Please respect copyright.PENANAFytZcjkDEe
525Please respect copyright.PENANA3GmDY9q5d7
525Please respect copyright.PENANAfqtg27ImP7
525Please respect copyright.PENANALHjED4wuAD
525Please respect copyright.PENANAjitHVjCYxz
525Please respect copyright.PENANABRWelPqLQi
525Please respect copyright.PENANA9NIMdHD9g5
525Please respect copyright.PENANAvb4puFgryV
525Please respect copyright.PENANAPQg0ycHNJu
525Please respect copyright.PENANAumbWQ3GPFC
525Please respect copyright.PENANAP5FS7Cg6bG
525Please respect copyright.PENANA9l6KRid54w
525Please respect copyright.PENANA1MMFzzjBRk
525Please respect copyright.PENANAhZBr2lKas7
525Please respect copyright.PENANA2nn0kI0jSX
525Please respect copyright.PENANAeRuLM3oFOE
525Please respect copyright.PENANAzovd888aUj
525Please respect copyright.PENANAjH3bp09Lji
525Please respect copyright.PENANA5KRvtcPYo0
525Please respect copyright.PENANAOExDeN60Ok
525Please respect copyright.PENANACfxkBtGGZh
525Please respect copyright.PENANAgaqk95Miro
525Please respect copyright.PENANAJVMacLqfcE
525Please respect copyright.PENANA5IBOxPsEnm
"Aku mengerti ibu, terima kasih telah mengingatkanku, biar aku yang berusaha untuk saat ini meskipun itu sulit, tapi aku yakin bahwa suatu hari, luka ini akan menjadi sesuatu yang baik-baik saja, dan menjadikanku seseorang yang lebih baik." Gumamnya dalam hati, Ia hanya melamun menatap jalan yang di lewati dari kaca jendela mobil sembari menyandarkan kepalanya, Ia berharap Aina tidak membuat suatu hal yang menyakitkan kembali dan berhasil membuat hal yang menyenangkan semua orang.
ns18.118.140.120da2