Kira's POV423Please respect copyright.PENANAIYsHArheZz
PLAK!423Please respect copyright.PENANAcGvZTUzUh6
Gue mengangkat kepala. Mata gue membelalak.423Please respect copyright.PENANALpfm1FrdWB
Sumpah, gue rasa Kak Zia udah gila!423Please respect copyright.PENANABgvH96iYzW
Bukan hanya gue namun semua orang di main room ini menatap Kak Zia gak percaya. Termasuk Kak Deva juga cowok yang tadi nuduh gue stalker di kamar. Apalagi cowok yang ditamparnya. Sepertinya, ia sudah kehabisan kata-kata.423Please respect copyright.PENANArSZpFZpDAz
Ya Tuhan! Peristiwa aneh apalagi ini?!
x.o.x
"Sekarang, tolong jelaskan. Bagaimana kau bisa ada di kamar Jimin?" Seorang cowok berlesung pipi menginstruksi gue, sepertinya ia pemimpin cowok-cowok disini.423Please respect copyright.PENANAOzEsDDGeiW
"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Gue menelan ludah, membasahi tenggorokan yang kering. "Aku tidur di kamarku tapi tiba-tiba terbangun disana!"423Please respect copyright.PENANANyj8DCFPco
"Jangan mencoba berbohong!" Seru seorang cowok yang berkulit paling putih, bahkan putihnya mengalahkan gue, dan berwajah manis bila ia mau tersenyum. "Haruskah kita percaya dengan perempuan gila ini?" Tanyanya menghadap teman-temannya.423Please respect copyright.PENANAkJNkX8iVEU
Gue kembali menundukkan kepala. Entah mengapa daritadi cowok ini terus berkata kasar.423Please respect copyright.PENANAQ2rMqMPNjz
"Hyung, tolong diam!" Cowok berlesung pipi itu sekali lagi memberikan instruksi. Namun kali ini bukan gue yang diinstruksi, melainkan cowok yang berkulit paling putih tadi.423Please respect copyright.PENANAFW8r6Vvrp2
"Ck, dasar." Cowok berkulit putih itu berdecak.423Please respect copyright.PENANA5iZhS8ZeaE
"Apa kau mengenal 2 perempuan itu?" Tanya cowok berlesung pipi.423Please respect copyright.PENANAe2qkIoWmrI
"Ya, mereka adalah seniorku di sekolah." Jawab gue jujur.423Please respect copyright.PENANASiP0Bgh1TE
"Hey, dengar! Sudah kubilang mereka itu satu komplotan!" Cowok berkulit paling putih itu kembali berbicara.423Please respect copyright.PENANAg9UDRJa66c
"HYUNG! Tolong diam!" Kali ini cowok berlesung pipi itu membentak. "Semuanya akan lebih cepat selesai bila kau mau diam!"423Please respect copyright.PENANAkI6r1pXJEz
"Sudahlah, jangan diributkan. Kita selesaikan baik-baik. Yoongi, tolong biarkan Namjoon menyelesaikan ini." Lerai seorang cowok yang cakep pake banget. Dadanya bidang, wajahnya perfect.423Please respect copyright.PENANArSM13HYTXL
"Ck, ssibal! Baiklah, aku akan diam!" Cowok itu kembali berdecak sebal.423Please respect copyright.PENANAhGKMsPcObp
"Hmm, jadi kau benar-benar tidak tahu bagaimana kau bisa berada di kamar Jimin?" Sekali lagi, cowok berlesung pipi itu kembali bertanya. Entah siapapun namanya tadi, gue udah lupa.423Please respect copyright.PENANAd8mLEAerG3
"Sumpah, aku gak tahu!" Seruku nyaris menangis. "Serius, aku tidak tahu bagaimana bisa seperti itu."423Please respect copyright.PENANAuMsMy6HlTp
"Permisi, sepertinya aku tahu bagaimana Kira bisa sampai di sini." Selak Kak Zia tiba-tiba.423Please respect copyright.PENANAVkmQcuUw8U
"Kira adalah fans Deva. Sedangkan Deva sering bermain di rumahku karena aku adalah sahabatnya. Sudah beberapa bulan terakhir Kira men-stalking Deva melalui kamera CCTV kecil yang ia letakkan di meja belajarku. Sepertinya saat aku dan Deva sedang membuat origami, Kira sedang memperhatikan kami. Aku tahu ini tidak masuk akal. Tapi itu satu-satunya kemungkinan."423Please respect copyright.PENANATSzNgInkrG
Gue terpaku mendengar kata-kata tersebut. Cengo menatap Kak Zia.423Please respect copyright.PENANAklSM6Nykzx
WHAT??!!! Jadi, selama ini Kak Zia udah tau??!423Please respect copyright.PENANAss5vr4zBLn
Sumpah, gue malu! Kak Zia udah tau kalo gue naruh tuh kamera CCTV di meja belajarnya!423Please respect copyright.PENANAss0xPPxPjV
Njir, gue malu banget sama Kak Zia and Kak Deva!423Please respect copyright.PENANAp0rnDB35PR
Dari dulu, waktu Kak Zia masih satu ekstrakurikuler olim sampe sekarang, gue gak pernah bisa ngibulin Kak Zia.423Please respect copyright.PENANALafD7TOrvS
Oke, fix, gue pengen mati aja sekarang.
x.o.x
Sekarang pukul setengah dua malam waktu Korea Selatan. Cowok berlesung pipi itu akhirnya menyuruh gue, Kak Zia, dan Kak Deva untuk istirahat di salah satu kamar di dorm ini. Serta menyuruh keenam cowok yang lainnya bubar, memintanya untuk segera beristirahat juga.423Please respect copyright.PENANAXuYm1aiPBp
"Apa tak apa satu kamar untuk bertiga?" Sekali lagi cowok ini bertanya memastikan. Suaranya khas sekali.423Please respect copyright.PENANAGySJDKNibJ
"Gwenchana." Kak Zia tersenyum. "Ini sudah lebih dari cukup."423Please respect copyright.PENANAiCvQmkDHup
"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Kalau butuh bantuan, cari saja aku di kamar Jimin, tidak jauh kok, letaknya disana." Balas cowok itu sambil menunjuk kamar yang dimaksud.423Please respect copyright.PENANA1dTOStZ0bC
"Kamsahamnida." Kak Zia membungkukkan badannya, disusul oleh Kak Deva kemudian gue.423Please respect copyright.PENANAYbzXtKYdjH
"Sudahlah, tak perlu sampai seperti itu. Tidurlah dengan nyaman dan kita selesaikan masalah ini besok. Percayalah, tak ada hal buruk yang akan terjadi. Jalja~" Ucap cowok dengan suara khas ini sebelum pergi meninggalkan kami yang akan tidur di kamarnya.423Please respect copyright.PENANAGuwDrborjv
Dia sangat baik bukan? Like an angel!! ^^423Please respect copyright.PENANAygAJmaJObi
"OMG!" Seru Kak Zia saat terduduk di pinggiran ranjang kasur. "Apa yang udah gue lakuin? Lo gila Zi! Gila! Gila! Gila!"423Please respect copyright.PENANAZg66KdRwgc
"Udahlah, Zi. Ga usah nyalahin diri lo sendiri. Gue gak nyangka Jungkook oppa bakal kayak gitu." Kak Deva duduk di samping Kak Zia, mencoba menghiburnya.423Please respect copyright.PENANAjraRL7Q5YQ
"Tapi Dev, Jungkook oppa pasti mengira gue ini sasaeng fans karena nampar dia!"423Please respect copyright.PENANAbREY6RtiyQ
"Kok bisa?"423Please respect copyright.PENANAYTO9kxnohq
"Pasti dia mikir, gue ini nampar dia itu cuma bikin agar dia selalu inget gue. Inget kalo gue pernah nampar dia."423Please respect copyright.PENANASJQ2r9o7Jy
"Yang lo omongin masuk akal." Kak Deva manggut-manggut.423Please respect copyright.PENANAQr2LJ99TTg
"Oke, Zi. Lo harus tenang. Besok semuanya akan selesai dengan baik." Kak Zia mencoba menenangkan dirinya sendiri.423Please respect copyright.PENANAescujBgOtI
"Kak Zia..." Panggil gue pelan, agak takut.423Please respect copyright.PENANAQ9LyTbdcRz
Kak Zia menoleh.423Please respect copyright.PENANAEMgUqQiqs9
"Sejak kapan kakak sadar gue masang kamera CCTV di kamar kakak?" Tanya gue takut-takut.423Please respect copyright.PENANA2quKcEpaVF
"Sejak lo pertama kali masang." Jawab Kak Zia dengan entengnya.423Please respect copyright.PENANAlOZonplewW
"E, e, em, sorry Kak Zia. Dan Kak Deva, sorry buat nge-stalk sejauh ini." Gue menundukkan kepala.423Please respect copyright.PENANAIvut9lUquC
Oke, fix, Ra! Malu-maluin tau!