Pada suatu pagi yang cerah di mana matahari berada posisi menggantung, tidak di atas kepala tidak pula pada sumbu 45 derajat. Namun sinarnya sudah membakar kulit hingga membuat tubuh mengeluarkan banyak cairan dan kerongkongan terasa kering.879Please respect copyright.PENANAE5m86HqwEq
Bel pertama usai 3 jam belajar pertama berbunyi. Seluruh sisiwa segera berhamburan keuar kelas menuju kantin untuk mengistirahatkan otak. Di kelas IPA 2 Ibu Gloria baru saja selesai menerangkan tentang gaya gravitasi.879Please respect copyright.PENANAVA6fP9VWad
"Wah, udah bel."879Please respect copyright.PENANAGtep5IlmxW
Seseorang kembali bersemangat ketika mendengar bel berbunyi. Matanya yang sayu seketika terbuka lebar dan punggungnya sekejap berubah tegak dari posisi telengkup di atas meja. Teman sebangkunya hanya melirik lalu kembali memperhatikan Ibu Gloria yang masih sibuk merapihkan mejanya. 879Please respect copyright.PENANAGR10ZHck9R
"Baik sebelum Ibu akhiri, tugas untuk minggu depan, kerjakan buku paket halaman 260, tugas mandiri nomor 1, 3 dan 4. Ibu akhiri, selamat pagi."879Please respect copyright.PENANAzfgKKDbfIf
"Pagi, TERIMA KASIH BUUU.." koor satu kelas kompak.879Please respect copyright.PENANAXUxeSuGUvq
Setengah orang di dalam sana sudah berkurang berlarian keluar kelas sambal membuang napas lega ketika akhirnya mereka dapat merasakan udara bebas setelah di bumbui rumus-rumus yang membuat otak terbakar.879Please respect copyright.PENANAWkLQwiQyh6
Pria tadi masih duduk bertopang dagu memperhatikan teman sebangkunya yan sdang menaruh buku ke dalam tas. Merasa di perhatikan pria itu pun menatap balik.879Please respect copyright.PENANAjtQK4VJisP
"Ada apa?"879Please respect copyright.PENANAxdmIfCy5Df
Pria yang ditanya hanya tersenyum lalu memanggil nama pria yang di depannya. Pria berambut hitam pecinta bakwan itu menghela napas mendengar namanya di panggil dengan nada memohon seperti itu.879Please respect copyright.PENANA0xvrBVChjT
"Baiklah, minggu ini. Kita kerjakan bersama-sama." Tukasnya.879Please respect copyright.PENANAd7ZnSM5QNV
"Yey! Lo memang terbaik Bry. Gue berhutang sama lo." Pria ia bersorak gembira.879Please respect copyright.PENANA47nH7WSQp8
"Hutang lo udah banyak Dennis," canda Bryan. Dennis mati kutu dan tak membalas candaan Bryan.879Please respect copyright.PENANAYuMFkP86Xu
"Hayo hutang apa?"879Please respect copyright.PENANAGU4g8WqEsw
Sebuah suara terdengar mengintrupsi percakapan mereka. Tanpa mereka sadari seseorang sudang berada di dekat mereka seraya membawa sosis bakar serta minuman ringan di tangan mereka masing-masing.879Please respect copyright.PENANAOUyMSBpdZE
"Heh onta, kebiasaan ya muncul tiba-tiba. Kalau gue jantungan gimana? Nanti kalian sedih lagi gue tinggal." Ujar Dennis.879Please respect copyright.PENANAa2q2HfotXC
"Alhamdulillah," ujar Nathan cuek.879Please respect copyright.PENANA6KWXUq59Z7
"Ketek! Enggak, enggak. Gue masih pengen umur panjang woy."879Please respect copyright.PENANAUuPBCkimnp
Sementara Nathan dan Dennis beradu mulut Bryan telah keluar dari lingkaran mereka mendekat ke tempat di mana Matthew duduk menonton hiburan gratis tersebut.879Please respect copyright.PENANABv3bUHWKkx
"Yan, gimana hari ini? Sepertinya lagi senang?" tebaknya lalu menyuap sosis yang ia beli.879Please respect copyright.PENANAeAEVYlDLGU
"Begitulah. Bu Gloria lagi baik hari ini." Bryan menjawabnya dengan nada yang terkesan biasa saja namun tangannya tanpa lebih dulu meminta ijin telah mencomot sosis dari tangan Matthew.879Please respect copyright.PENANANUcEIt8d8L
"Oh ya? Tumben?" Matthew terheran karena Ibu guru sekelas Ibu Gloria baik pasti ada maunya, biasanya pertemuan selanjutnya kuis dadakan close book atau pengerjaan 5 soal essay di kumpulkan hari itu juga.879Please respect copyright.PENANA4QpHPrmStc
"Dia selesai menjelaskan materi tentang gaya gravitasi lalu memberikan tugas 3 soal essay. Ah, I love you bu Glori," Bryan berujar dengan senang.879Please respect copyright.PENANAHSplHEaYne
"Waw, sepertinya drama Dennis telah meracunimu Yan. Syukur deh. Gue kira bu Gloria akan memberikan tugas 8 soal essay kali ini." Matthew meneguk minumannya.879Please respect copyright.PENANAjsL10oslJY
"Gila kali ya. Demo satu kelas yang ada." Celetuk Bryan.879Please respect copyright.PENANAypPJVXpMsV
879Please respect copyright.PENANAELkin6Q5Om
"Indeed,"879Please respect copyright.PENANAnMlkxjC4jj
879Please respect copyright.PENANAv8Vr4GkQzp
"Guys, sudah selesai? Kantin yuk!"879Please respect copyright.PENANAA6rWjoWdi5
879Please respect copyright.PENANA8Wq36jUvrC
Matthew menyudahi drama Nathan dan Dennis yang terlihat keren di mata teman-teman Bryan dan Dennis di dalam kelas tersebut yang kebetulan masih berada di dalam dan memperhatikan kelakuan mereka. Kedua orang tersebut secara bersamaan menoleh ke arah Matthew.879Please respect copyright.PENANAu2uGWQO1Py
"Bryan, Dennis bilang lo mau main ke rumah si mesum minggu ini , benar?"879Please respect copyright.PENANAH4adtQCnPV
"Hey, perhatikan omongan lo onta. Siapa yang lebih mesum!" Dennis protes. Bryan memegang tengkuk kepalanya.879Please respect copyright.PENANAAFEwyUsoLX
"Bukan main sih, tapi kalau lo dan Matthew mau ikut tidak masalah."879Please respect copyright.PENANAvVzTVa2fSt
"Belajar bersama?" Matthew lebih dulu mengeluarkan suara membuat Nathan menahan pergerakan bibirnya karena tak jadi bertanya.879Please respect copyright.PENANA5nv4Zt6ynh
"Serius?" tanya Matthew memastikan.879Please respect copyright.PENANAZWhTDVDN2P
"Why not." Bryan memberikan senyumnya.879Please respect copyright.PENANAyDgSg6Iusu
"Lucky! Gue ikut!"879Please respect copyright.PENANA9r2lOMUjEk
"Lo harus berterima kasih pada gue Nat. Berkat diri gue Bryan mau membantu mengerjakan tugas fisika dari bu Gloria. Lo jadi kebantu kan, sungkem sama mbah sini." Ungkap Dennis bangga sambil melipat tangan di depan dada. Nathan tak mempedulikan Dennis dan memilih mendekat ke Bryan lalu mengajaknya ke kantin. Dennis yang sadar tidak mendapat respon menoleh kanan kiri untuk mencari sosok mereka. Dia melihat mereka bertiga sudah jalan sampai depan pintu.879Please respect copyright.PENANAGkniFXNTRS
"Wa... wah parah. Di tinggalin."879Please respect copyright.PENANAr7fKGTI712
Ᵽ∩Ᵽ◊∩Ᵽ879Please respect copyright.PENANAtxal4Neqo6
879Please respect copyright.PENANAqFDv9kqKtg
879Please respect copyright.PENANACqxrZZBhDj
879Please respect copyright.PENANAJnNckboCNI
879Please respect copyright.PENANAycyzWh9PGv
Istirahat pun telah selasai, 30 menit yang terasa singkat untuk menyudahi nikmat yang hakiki tersebut. Seluruh siswa kembali memfokuskan otak mereka pada mata pelajaran terakhir, 3 jam berikutnya sebelum akhirnya mereka kembali ke rumah masing-masing.879Please respect copyright.PENANAnC6EOlj8kD
Saat itu terik matahari seketika hilang terganti dengan awan redup dan angin yang berhembus kencang. Udara menjadi terasa dingin dan langit terasa mencekam. Jika saja tidak segera pulang mungkin mereka akan terjebak sementara karena air yang turun dengan deras menerjang bumi. Sayangnya tak semua orang mempersiapkan untuk hal ini, di mana alam sedang tidak konsisten karena ulah manusia.879Please respect copyright.PENANAEPGrhBp7jM
Dennis merutuki dirinya yang tidak membawa payung ataupun jas hujan kali ini, biasanya Kakak perempuannya yang akan memaksanya membawa benda meropatkan itu. Tapi hari ini Kakaknya sudah berangkat pagi-pagi sekali karena urusan kampus.879Please respect copyright.PENANA1aUyIVUAa4
Dennis membuang napas panjang. Dirinya berdiri berteduh di lobby pintu masuk. Dia memperhatikan orang-orang yang lewat begitu saja menerjang hujan, ada pula yang membagi payung dengan temannya, atau cuma sekedar menyapanya setelahnya pamit meninggalkan sendiri di sana.879Please respect copyright.PENANAMA9MXKOMmL
Oi, setidaknya gue bisa nebeng hingga depan, pikirnya jengkel ketika temannya yang membawa payung besar meninggalkannya.879Please respect copyright.PENANACnDESyYilC
Dennis menyandarkan tubuhnya pada tembok sambil memainkan ponsel. Sekolah sudah tidak seramai sebelumnya. Ia melihat Matthew yang pulang terlebih dulu karena harus membantu Ibunya, Nathan sudah ia usir untuk pulang lebih dulu karena ia hanya membawa jas hujan satu, walau sebelumnya sudah ditawari untuk memakai bersama, namun itu membuat Dennis semakin jengkel dan Nathan merasa bahagia menjahilinya.879Please respect copyright.PENANA26QEUmE2U5
"Yaa, satu-satunya hanya menunggu hujan reda. Bryan pasti lama kalau sudah dipanggil guru." Gumamnya seraya memasukan ponselnya ke dalam saku bajunya. Matanya terpejam, bibirnya tertarik membentuk senyum getir, dan napasnya berhembus halus.879Please respect copyright.PENANADPy3Izef0T
Katanya ketika hujan doa kita akan terkabul lebih cepat, masa sih? Baiklah gue coba, semoga hari ini gue bisa bertemu Gita, enggak enggak, melihatnya saja sudah cukup. Batinnya memohon.879Please respect copyright.PENANA1TWrpuECSA
Angin berhembus semakin kencang, biasan air mengenai kulitnya, Dennis bergerak menjauhi spot sebelumnya agar tak terkena air, hingga pergerakannya terhenti karena panggilan suara nan lembut.879Please respect copyright.PENANAyHglpJbNX2
"Dennis?"879Please respect copyright.PENANAV8D9XBH1IT
Dennis menoleh dengan cepat ke sumber suara, matanya terbelalak, ia tiba-tiba memegang tengkung kepalanya.879Please respect copyright.PENANAFi7N997zKJ
"Gita?" ucapnya tidak percaya.879Please respect copyright.PENANAQB9VzDYXUs
"Gita!" serunya kemudian ketika sadar itu bukan ilusi.879Please respect copyright.PENANAV8ruZbXbOq
Gita mengerjapkan matanya bingung, lalu tertawa ringan.879Please respect copyright.PENANA4U62bKwpNR
"Iya. Ya ampun kamu kayak nggak yakin gitu, kayak ngeliat hantu aja." Ujarnya.879Please respect copyright.PENANAaE45ID0wEw
Dennis tidak percaya ini, mustahil, ini seperti mimpi.879Please respect copyright.PENANANCE35xd9cK
"Sendirian aja? Biasanya sama Nathan dan yang lain." Gita membuka obrolan untuk menghilangkan kecanggungan diantara mereka.879Please respect copyright.PENANA8Z1d45rXGg
"Oh, iya mereka... sudah pulang." Jawab Dennis malu. Dennis membuang wajahnya. Pipinya terasa panas, seluruh darahnya mendidih, bahkan udara dingin yang menusuk kulit terasa hangat saat Gita berasa di sampingnya saat ini, berjarak dua langkah darinya.879Please respect copyright.PENANAxakfqHTKJN
Tidak ada yang membuka suara. Gita memilih diam memandang langit dan Dennis melirik malu-malu, ia melihat Gita membawa payung yang ia pegang dengan kedua tangannya di depan badan.879Please respect copyright.PENANAUwAH0rd6b7
"Baru pulang Git?" Dennis bertanya setelah berdehem sekali.879Please respect copyright.PENANAlj8IpNcIT7
"Iya."879Please respect copyright.PENANAGsAH3E62eN
"Jadi anggota OSIS repot ya? Pulang sore terus." Dennis merutuki dirinya karena pernyataan bodohnya.879Please respect copyright.PENANAXo1nkfQ78O
Gita menoleh ke Dennis, lalu tersenyum.879Please respect copyright.PENANAOXKMFaWFLo
"Tidak juga, aku jadi ketemu banyak orang. Tambah pengalaman juga. Aku kira kamu juga aktivis loh karena aku sering melihat kamu selalu bersama Nathan."879Please respect copyright.PENANAmomRl682J7
"Ah... Nathan memang anak yang aktif di balik sifat jahilnya dia itu bertanggung jawab." Dennis berkomentar.879Please respect copyright.PENANAJRrzNQmwYQ
Nathan dan Gita berada di kelas yang sama wajar kalau dari tadi Nathan mulu yang disebut, pikirnya merutuki rasa tidak suka yang tiba-tiba melanda hatinya.879Please respect copyright.PENANAPBQlDjzZka
"Iya juga ya." Gita merespon ucapnya sambal tertawa lembut di mana tangan kanannya menutupi bibirnya.879Please respect copyright.PENANACXgzPwuLgX
Dennis dilanda serangan jantung. Calon gebetannya yang telah di gebet orang lain saat ini sedang menobrol dengan dirinya. Padahal dia bisa pulang kapan saja karena paying yang dibawanya tapi malah terjebak hujan dengannya.879Please respect copyright.PENANA2d8JfxJri2
"Gita kamu nggak pulang?"879Please respect copyright.PENANAo80QM3b4nG
"Gita?"879Please respect copyright.PENANAtOJieHpPl8
Tiba-tiba Dennis tersentak mendengar suara bariton yang khas di indra pendengarannya. Ia menoleh dan mendapati Bryan berdiri di sampingnya.879Please respect copyright.PENANA6a8qx4H3cC
"Bryan? Gita mana?" paniknya.879Please respect copyright.PENANAnwgyHV6TNS
"Dennis lo sakit?" Bryan memincingkan mata lalu mendekat dan menyentuh kening Dennis.879Please respect copyright.PENANASv5knDOVhD
"Normal." Ujarnya.879Please respect copyright.PENANAbds16ny6Ni
Dennis menepis tangan Bryan lalu berdehem sekali.879Please respect copyright.PENANA1WxJK8PJwB
Benar juga, mana mungkin Gita akan beerbicara sama gue. Kalaupun Gita mengenal Nathan tidak mungkin dia tahu gue. Gue hanya penggemar rahasia yang tidak akan dilihatnya.879Please respect copyright.PENANA6ZPMPQUixC
879Please respect copyright.PENANAfi8sQ8ZEJU
Remahan kue, bantinnya miris.879Please respect copyright.PENANArPxHUlY8ym
"Lupakan Yan. Balik yuk!"879Please respect copyright.PENANAIG3vwvHKPW
Dennis merangkul bahu Bryan dan menariknya menjauhi lobby dan pulang bersama. Dennis dan Bryan tertawa membicarakan topik random. Orang jenius di samping Dennis tidaklah dapat diduga dengan mudah mau membantunya mengerjakan tugas bahkan mengajak yang lain. Hatinya sudah sangat senang mengetahui kenyataan tersebut melebihi harapannya terhadap seseorang yang tidak pasti.879Please respect copyright.PENANAEKyVmo4iWD
879Please respect copyright.PENANAvzATwe0qvQ
FIN879Please respect copyright.PENANAC8zsc93WiT
879Please respect copyright.PENANAYfW4Pk90E4
879Please respect copyright.PENANAnitj5F6Z3y