
Dua hari di rumah Pak Aziz, bertepatan dengan hari ketujuh pernikahanku. Saat aku bersiap untuk pulang. Kulihat suasana di rumah ini berubah. Awalnya rumah ini terkesan relijius, dengan aturan yang strict. Namun, sekarang yang kulihat justru kebalikannya.
872Please respect copyright.PENANAjRHBkx088H
Saat aku pamit pulang, dengan bersalaman dengan Umi. Ahsan tiba-tiba berada di belakangku, memeluk tubuhku.
872Please respect copyright.PENANAPmSOspzU9g
"Kolokan banget kamu, San. Cici mau pulang tuh," kata Umi Jamilah.
872Please respect copyright.PENANATdF1GYgSk9
"Masih kangen, Umi..." kata Ahsan.
872Please respect copyright.PENANAx8PKooNwQH
Risih sih, karena keluarga Akbar lebih tak lazim daripada keluargaku. Kulirik Akbar, Akbar membuang mukanya. Aku tau, Akbar cemburu. Namun, aku tak bisa mencegah Ahsan memelukku.
872Please respect copyright.PENANAwKTe8ugCHL
"Farisha, pulang Bah," kataku sambil tersenyum di balik cadarku.
872Please respect copyright.PENANAYycJemuyO1
"Hati-hati di jalan ya..." kata Pak Aziz.
872Please respect copyright.PENANAW1ZWUgTPHh
Setelah aku berpamitan pada seluruh keluarga Akbar. Ada yang membekas di benakku, sesuatu yang tak bisa kujelaskan. Bukan perasaan cinta, benci atau pun nafsu. Sesuatu yang lain, yang muncul setitik dari traumaku. Sampai di dalam mobil aku senyum-senyum sendiri. Mengingat apa yang terjadi semalam. Dari Akbar yang gagal menjadi suami di ranjang. Dan hubungan terlarangku dengan mertua dan juga adik iparku.
872Please respect copyright.PENANA7Gsk5y2S4K
Lalu pikiranku melompat ke Mama. Saat aku pamit pulang tadi, tak kulihat Mama sama sekali. Pikiranku pun melompat dari pengakuan Mama yang dijadikan gundik, yang akhirnya terungkap Mama nikah sirri dengan Pak Aziz sampai Mama yang terlihat submissive di keluarga Akbar dan masih banyak lagi.
872Please respect copyright.PENANAv0bH64x9GI
Sambil memegang kemudi, Akbar memelukku dari samping dengan tersenyum.
872Please respect copyright.PENANAInpyUWvPI3
"Mikirin apa?" tanya Akbar.
872Please respect copyright.PENANA7jK14oAhRb
"Nggak Mas, nggak mikirin apa-apa," kataku dengan menunduk.
872Please respect copyright.PENANAEBu60Bo5sK
"Kamu ngerasa aneh ya?" tanya Akbar tiba-tiba.
872Please respect copyright.PENANAYHeLwPNFIO
Aku menoleh ke Akbar karena aku merasa Akbar bisa membaca isi pikiranku. Lalu aku mengangguk.
872Please respect copyright.PENANAoAMEpSvdjg
"Maaf kalo aku memperlakukanmu dengan buruk. Aku juga minta maaf soal yang semalem," kata Akbar sambil menepuk punggung tanganku.
872Please respect copyright.PENANARtr758BI9E
Pernyataan Akbar tak kurespon. Hanya pandangan kosong yang mengarah ke depan.
872Please respect copyright.PENANAEBiOj8eeYv
"Kamu mikirin Mama kamu ya?" tanya Akbar.
872Please respect copyright.PENANAPijqyckNfK
"Iya..." kataku lirih sambil mengangguk pelan.
872Please respect copyright.PENANAJ95wx9gAYV
"Mama kamu baik-baik aja, kamu tenang aja ya!" kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANAqUwCWlJXg3
Lalu Akbar menghela nafasnya. "Aku udah gagal menjadi suami," kata Akbar dengan mata berkaca-kaca.
872Please respect copyright.PENANAhHKknO7bJl
Kutatap Akbar yang berada di sampingku, yang sedang memegang kemudi. Namun aku tak mengucapkan apa-apa.
872Please respect copyright.PENANAK9LXsfB4nu
"Terpaksa... meski terkesan gila... yang kebetulan Abah dan Ahsan mengincarmu sejak dulu... Jadi... mau nggak mau... aku harus merelakanmu disentuh Abah dan Ahsan..." kata Akbar menunduk.
872Please respect copyright.PENANAmP5EInEzIh
"Gimana perasaan, Mas?" tanyaku sambil menoleh ke arah Akbar.
872Please respect copyright.PENANAYA6FErNkrd
"Apa?" tanya Akbar masih dalam kondisi menatap ke depan.
872Please respect copyright.PENANAAfOnXSIA0m
Kutundukkan wajahku. "Mas nggak cemburu?"
872Please respect copyright.PENANAKsY2H534aC
"Jelas aku cemburu... Aku kira, melihatmu disentuh Abah dan Ahsan, nafsuku terpicu... ternyata aku salah," kata Akbar lemah.
872Please respect copyright.PENANAklAOtXptkn
"Kenapa Mas berpikir kayak gitu?" tanyaku masih dalam kondisi menunduk.
872Please respect copyright.PENANAzLaSS2aaoR
"Aku nggak tau, Fa... Aku frustasi sama kondisiku... Dan itu bikin ide-ide gila muncul di kepalaku," kata Akbar dengan suara lemah.
872Please respect copyright.PENANAkonLCkqrN4
"Gimana sama Abah? Ahsan?" tanyaku.
872Please respect copyright.PENANAIHQYKwg2OU
"Maksudnya?" tanya Akbar menoleh ke arahku.
872Please respect copyright.PENANA1TANi8aqgt
"Respon Abah... Ahsan saat Mas nawarin mereka buat setubuhin aku," kataku dengan wajah kembali menunduk. Menanyakan itu, jantungku berdetak dengan cepat.
872Please respect copyright.PENANAOSqRicEaKn
"Mereka menolak, terutama Abah..." kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANAgHLWWRi8bZ
Kutatap Akbar penuh dengan banyak pertanyaan di kepalaku. "Kenapa Abah... Em berubah?"
872Please respect copyright.PENANAcuxWqTcUbt
"Mama kamu yang membujuknya..."
872Please respect copyright.PENANAtYf67dyeFW
"Mama?" tanyaku terkejut.
872Please respect copyright.PENANAPFAT0fTIY1
Kusenderkan tubuhku ke jok mobil dengan pandangan kosong ke atas. Kenapa selalu Mama?
872Please respect copyright.PENANAqXe1R9Rwyi
"Keluargaku berubah sejak Mama kamu masuk ke dalam keluargaku..." kata Akbar tenang.
872Please respect copyright.PENANAA4cdTru6XX
"Aku tau... sekarang aku mengerti."
872Please respect copyright.PENANA9pyJ1pluus
"Kamu tau, Fa?" kata Akbar mengagetkanku.
872Please respect copyright.PENANAz8WFEoMNrq
"Hmm? Apa Mas?" tanyaku menoleh ke arah Akbar.
872Please respect copyright.PENANAt70qy9wlZ0
"Perusahaan kita mulai rumit, setelah Mama kamu mulai ekspansi ke tanah-tanah milik beberapa tuan tanah," kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANAvMTLsbZsHb
Kutatap Akbar dengan pandangan menyelidik.
872Please respect copyright.PENANA557s05qudn
"Mama kamu mengincar tambang mineral... Dan Mama kamu memanfaatkan Abah," kata Akbar sambil menghela nafasnya.
872Please respect copyright.PENANAZVrfbaZKyZ
"Manfaatin?" tanyaku tak mengerti.
872Please respect copyright.PENANAQwTy1JYddl
"Abah kyai besar... Mama kamu manfaatin itu... Awalnya kyai tuan tanah patuh sama Abah... Lama kelamaan kredibelitas Abah sebagai kyai besar dipertanyakan... Mereka mulai membangkang dan mencap Abah sebagai antek taipan," kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANANjUNoRTFTW
"Apa yang bakal terjadi, Mas?" tanyaku sambil menghela nafas dalam.
872Please respect copyright.PENANAqGe17hYyJW
"Aku nggak tau," kata Akbar sambil memegang telapak tanganku lalu kembali memegang kemudi.
872Please respect copyright.PENANAa2CsqseMNW
Sekilas aku menoleh ke samping untuk menatap Akbar dengan tersenyum. Hatiku mulai menghangat berada di samping Akbar.
872Please respect copyright.PENANA5Z2eEFyifW
Di perjalanan, aku mulai bercengkrama lebih natural. Tak ada lagi kesan terpaksa atau pun terancam.
872Please respect copyright.PENANAcF6TH4t2Vl
"Kita udah sampai..." kata Akbar yang menghentikan mobilnya di depan gerbang. Dengan membunyikan klakson satu kali, Pak Salim beranjak untuk membukakan gerbang.
872Please respect copyright.PENANAupW1LCjdf5
"Terima kasih, Pak," kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANAYT2RDeC6Yt
Sekali lagi aku terkejut dengan perubahan Akbar.
872Please respect copyright.PENANA8yoPo6kBF4
****
872Please respect copyright.PENANAE68OwEVfl0
2 minggu setelah siklus haid.
872Please respect copyright.PENANAD45d7G2aCm
"Mas harus berobat!" kataku.872Please respect copyright.PENANAxy5coUwVsB
872Please respect copyright.PENANAlJqGkGnVma
"Kamu mau aku sembuh?" tanya Akbar.
872Please respect copyright.PENANAEmUrMDVscm
"Iya..." kataku menggelendot ke tubuh Akbar.
872Please respect copyright.PENANA5QSIuObIhX
"Kenapa? Bukannya kamu benci sama aku?" tanya Akbar.
872Please respect copyright.PENANA2t8CP3yQKn
"Awalnya emang gitu. Apalagi saat Mas kasarin aku," kataku.
872Please respect copyright.PENANABaxFDfHAFs
"Kenapa nggak balas dendam?" tanya Akbar sambil mengusap-usap kepalaku yang tertutup hijab.
872Please respect copyright.PENANAaGBgGrx3N0
Kugeleng-gelengkan kepalaku lalu menunduk.
872Please respect copyright.PENANA1gscYUSlvx
"Harusnya kamu dendam sama aku, Fa," kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANA6SKqwMoKdo
"Maunya sih... Tapi... "
872Please respect copyright.PENANApEXvCwaA7T
"Tapi apa?" tanya Akbar dengan wajah menyelidik.
872Please respect copyright.PENANAOHQorZIqbf
"Mas berhak dapetin kesempatan kedua..." kataku dengan tersenyum.
872Please respect copyright.PENANAyxT13j63v6
"Gimana sama papamu?" tanya Akbar.
872Please respect copyright.PENANAJAMmucWSvo
"Incest itu salah, Mas... Dan Papa tetaplah papaku... Papa juga udah berubah kok," kataku.
872Please respect copyright.PENANAuVvc8Z7jjw
"Trus? Pak Salim?" tanya Akbar yang memelukku erat.
872Please respect copyright.PENANA8WOei9SVHw
"Kok Mas tau?" tanyaku dengan mengernyitkan dahiku.
872Please respect copyright.PENANAD0JMdGh4sU
"Aku tau dari Papa..." kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANAV6gfGqZRi7
"Mas juga tau...?"
872Please respect copyright.PENANA0IN5rHE4xV
"Kamu hamil anak Pak Salim?" tanya Akbar.
872Please respect copyright.PENANA5hw4ho5hJx
"Iya..." kataku dengan menunduk malu.
872Please respect copyright.PENANAFB9vnuxjny
"Udah test kehamilan kan?" tanya Akbar.
872Please respect copyright.PENANA7NiQD3yb7O
"Udah... Aku udah seminggu telat haid... Dan aku positif hamil..." kataku menunduk sedih.
872Please respect copyright.PENANAnBPrUO0J5h
"Kok sedih?" tanya Akbar.
872Please respect copyright.PENANAawnU3fxUde
"Aku takut..." kataku menunduk sambil memegang perutku.
872Please respect copyright.PENANA5YrvhyMuaa
"Nggak usah takut! Aku nggak peduli anakmu hasil zina. Lagian zina itu konsep kolot kan. Nggak ada zina, selama ada consent dan bukan perkosaan," kata Akbar tersenyum menatapku.
872Please respect copyright.PENANAMiYcW8h3Zq
Kutatap mata Akbar dengan tatapan menyelidik. "Ada yang aneh..." kataku sambil memegang kening Akbar dengan punggung tanganku.
872Please respect copyright.PENANAXyXRFExXEc
"Hahaha, kamu ada-ada aja, Fa. Aku masih sadar kok, Fa... Sekarang kita sefrekwensi kan?" tanya Akbar sambil melingkarkan tangannya ke pundakku.
872Please respect copyright.PENANABKM14R9WpO
"Iya..." kataku sambil menunduk malu-malu.
872Please respect copyright.PENANA4iy3a44pd9
"Kita berjuang bersama ya, Fa!" kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANA6NaVlfjgFf
"Buat?" tanyaku sambil menatap Akbar.
872Please respect copyright.PENANApJNFKY86fU
"Papa, Mama dan Abah butuh bantuan kita..." kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANAEKmIZR9JWE
"Soal perusahaan ya?" tanyaku.
872Please respect copyright.PENANAjwj4M5QQHo
"Bener... " kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANAEVWskFmbtL
****872Please respect copyright.PENANAAQcZeoxph2
872Please respect copyright.PENANAYLH4l9dWGR
3 bulan kehamilanku.
872Please respect copyright.PENANAJ134mWztLa
"Mas gimana kata dokter?" tanyaku.872Please respect copyright.PENANAxSwIWLJgN6
872Please respect copyright.PENANAiB0HCc5s1b
Akbar menunduk lesu, "Sulit, Fa..." kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANATlrSLqe2tr
Kupegang tangan Akbar, "Nggak apa-apa, Mas," kataku mencoba menenangkan.
872Please respect copyright.PENANA3pPGocX8my
"Tapi?" tanya Akbar dengan wajah yang menatapku sedih.
872Please respect copyright.PENANAYT02Tjm0Vv
"Aku nggak apa-apa kok," kataku sambil tersenyum.
872Please respect copyright.PENANAAzcU0WqxA2
"Nggak..." kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANA5McTJ7dKQ4
"Rumah tangga bukan sekedar masalah sex, Mas..." kataku mencoba menghiburnya.
872Please respect copyright.PENANAFa71DtKbMD
"Tapi aku ngerasa gagal, Fa. Karena nggak bisa ngasih kamu nafkah batin," kata Akbar lesu.
872Please respect copyright.PENANAkfmwxx1bwj
Lalu aku berbisik lirih, "Kan ada toys sex, Mas..." kataku malu-malu.
872Please respect copyright.PENANAo0oixrwLK1
"Itu mainan, Fa," kata Akbar sambil mendengus.
872Please respect copyright.PENANAAbnnjkiQjM
"Trus?" tanyaku tak mengerti.
872Please respect copyright.PENANArTeH2LWG7O
"Kalo aku izinin kamu have sex, kamu mau sama siapa? Papamu, Abah, Ahsan, Pak Salim atau?" tanya Akbar membuatku kaget.
872Please respect copyright.PENANANlrLCOZ3qj
"Duh kok gitu lagi. Aku kan mau berubah, Mas," kataku menunduk.
872Please respect copyright.PENANAwGbaE1hwNb
"Jadi nggak mau?" tanya Akbar.
872Please respect copyright.PENANAHCCdc7Mfcd
"Emm... gimana ya..." kataku dengan jantung deg-deg'an.
872Please respect copyright.PENANAz1IBQ6rEGv
"Pilih salah satu!" kata Akbar.
872Please respect copyright.PENANAtVOlQxkcEI
Lalu dengan malu-malu aku berbisik, "Aku mau semuanya Mas..."
872Please respect copyright.PENANArcmYKGtBYY
Akbar melotot menatapku.
872Please respect copyright.PENANAMRgxUjx5Zr
"Tuh kan... marah!"
872Please respect copyright.PENANAeEO0VkYO2q
"Hehe, nggak kok Sayang!" kata Akbar sambil melingkarkan tangannya ke pundakku.
872Please respect copyright.PENANAjqa23oepxR
"Nggak usah deh. Aku males," kataku.
872Please respect copyright.PENANA5cq0sRhRFB
"Hehe, ngambek. Gimana kalo sementara sama Pak Salim, Pak Sukri, Pak Dirman. Mau?" tanya Akbar.
872Please respect copyright.PENANAkqmQcLdXMS
"Mau.." kataku sambil mengangguk malu-malu.
872Please respect copyright.PENANAm34lZicPA6
***
872Please respect copyright.PENANAzgigbinJXX
Sekarang aku duduk di atas rumput tamanku bersama Pak Dirman.
872Please respect copyright.PENANA4FwKBAf4a4
"Terima kasih ya, Pak," kataku dengan tersenyum di balik cadarku.
872Please respect copyright.PENANAYOJYzCrzln
"Buat apa, Ci?" tanya Pak Dirman.
872Please respect copyright.PENANARWu7zp6xoS
"Pak Dirman udah mau peduli sama aku," kataku sambil menunduk.
872Please respect copyright.PENANA9IwacOGYt3
"Udah sewajarnya, Ci," kata Pak Dirman.
872Please respect copyright.PENANAktVY9GkR58
"Aku ingin membalas semua kebaikan, Pak Dirman," kataku sambil tersenyum menatapnya.
872Please respect copyright.PENANA08BeGZeHfd
Kupegang tangan Pak Dirman. "Pak..."
872Please respect copyright.PENANA2u5zcMkbvR
"Iya Ci..." kata Pak Dirman dengan suara bergetar.
872Please respect copyright.PENANA4qQ02k6CFQ
Lalu tangan Pak Dirman kupindahkan ke dadaku yang masih tertutup hijabku yang panjang.
872Please respect copyright.PENANAD27mcvgvI7
"Jangan, Ci," kata Pak Dirman berusaha menarik tangannya.
872Please respect copyright.PENANAYAlxC9v78X
"Nggak apa-apa, Pak... remas aja!" kataku sambil tersenyum.
872Please respect copyright.PENANAgaeduZ8d57
Perlahan Pak Dirman meremas dadaku yang masih tertutup kain berlapis.
872Please respect copyright.PENANAaTA1pWbEkv
"Ini nggak boleh, Ci..." kata Pak Dirman terus menolak. Namun, telapak tangannya yang berada di dadaku terus meremas.
872Please respect copyright.PENANAdycOq9ekbt
"Sini Pak, di belakangku!" kataku.
872Please respect copyright.PENANAqtVyNr0LmC
Pak Dirman tak kunjung mengubah posisinya. Aku berinisiatif untuk duduk di depannya. Kupegang kedua tangannya lalu kuletakkan di kedua dadaku.
872Please respect copyright.PENANAKKtp1VFcaT
"Remas Pak!" kataku sambil menyandarkan kepalaku pada tubuh Pak Dirman.
872Please respect copyright.PENANATOaT0ApoCR
"Sssssh, aaaaah." Aku mendesah sambil memejamkan mataku. Tubuhku pun ditarik ke belakang sampai tubuhku berada di dalam pelukan Pak Dirman.
872Please respect copyright.PENANAjh4jqF26Ad
"Lembut banget, Ci..." kata Pak Dirman dengan nafas memburu.
872Please respect copyright.PENANA8LGZxd06UH
"Pak Dirman suka? Masukin aja Pak, tangan Pak Dirman ke dalam hijabku!" kataku.
872Please respect copyright.PENANAwSKbPcHw2Z
Tanpa menjawab instruksiku, tangan Pak Dirman masuk ke dalam hijabku.
872Please respect copyright.PENANAC9tiO9kO3o
"Semakin kencang Ci... Ini besar..." kata Pak Dirman yang terus meremas dadaku.
872Please respect copyright.PENANAo9Djl0jbgr
"Sssssh, Pak. Lebih kencang!" kataku.
872Please respect copyright.PENANAOCj7RxV536
Lalu Pak Sukri melintas di depan kita. "Pak Dirman ngapain? Ya Tuhan Pak, Pak Dirman ngelecehin Cici?" tanya Pak Sukri.
872Please respect copyright.PENANA0uZoPb4KAT
"Jangan salah Paham dulu, Pak!" kata Pak Dirman yang melepas pelukannya pada tubuhku.
872Please respect copyright.PENANA4A2RJlpT4X
"Aku yang minta kok, Pak!" kataku menunduk, menahan malu.
872Please respect copyright.PENANACPlzrekjxW
"Maksudnya?" tanya Pak Sukri dengan mata menyelidik.
872Please respect copyright.PENANAqFH4ba6To9
Dengan tersenyum, kubuka resleting di belakang punggungku. Kubuka perlahan dress panjangku sampai turun sebatas perut. Kusibakkan hijabku ke pundak. Sekarang dadaku yang masih tertutup tanktop dan bra terlihat.
872Please respect copyright.PENANARdpJfKEpSP
"Jangan gini, Ci!" kata Pak Sukri yang duduk mendekatiku, sambil menutup kembali tubuhku yang terbuka dengan dressku. Perlahan resleting yang berada di punggungku ditarik ke atas.
872Please respect copyright.PENANAPAOeRo8pdb
Saat Pak Sukri pergi meninggalkanku di taman menuju garasi. Kuikuti Pak Sukri dari belakang.
872Please respect copyright.PENANAzyZ3BBQrmJ
"Eh, Cici... Loh Pak Dirman kok ngikutin saya juga?" tanya Pak Sukri kaget.
872Please respect copyright.PENANARNxH49YHYO
Kusibak dress panjangku lalu kulepas celamisku. Saat celamisku sudah terlepas, kulanjutkan dengan melepas celana dalamku.
872Please respect copyright.PENANAcEL84iy698
"Ini buat rasa terima kasihku sama Pak Sukri," kataku sambil memegang dress panjangku yang tersibak ke atas.
872Please respect copyright.PENANAgD4hfF34mM
Pak Sukri sempat membuang muka saat vaginaku yang tanpa penutup apa pun terpampang di depannya. Sesekali kusentuh labiaku yang memanjang keluar berwarna merah muda.
872Please respect copyright.PENANAVtMPH6LcCE
"Hentikan, Ci! Saya nggak mau khilaf!" kata Pak Sukri sambil menutup matanya.
872Please respect copyright.PENANA6AyQi0Ft10
"Pak?" kataku sambil memandang ke arah Pak Dirman.
872Please respect copyright.PENANAkoet2bOXby
"Iya Ci..." Pak Dirman menatap ke arah vaginaku dengan bibir bergetar.
872Please respect copyright.PENANAbmI7pq4nrz
Sekarang aku menungging dengan bertumpu pada mobil di depanku. Kutunjukkan tubuh bagian bawahku yang tak tertutup apa pun kecuali kaos kaki.
872Please respect copyright.PENANAhEee6sNh24
"Ayok Pak!" kataku sambil sesekali meremas pantatku.
872Please respect copyright.PENANAMTzaX8lU6o
Kulihat Pak Dirman sudah melepas celana dan celana dalamnya.
872Please respect copyright.PENANAX7loCqhaEC
"Besar Pak!" kataku sambil menggigit bibir bawahku.
872Please respect copyright.PENANAIz2OAEMILJ
"Cici suka?" tanya Pak Dirman sambil mendekat ke arahku.
872Please respect copyright.PENANAJvVhav5bRQ
"Suka, Pak," kataku malu-malu.
872Please respect copyright.PENANAqqE4SnOIEu
"Halus banget Ci. Pantat Cici, bulat, empuk..." kata Pak Dirman yang mendekat ke arahku sambil membelai, meremas pantatku sampai ke pahaku.
872Please respect copyright.PENANAEkHC8lFoYq
"Udah Pak, jangan dilanjutin! Ini nggak bener..." kata Pak Sukri mencoba menarik tubuh Pak Dirman yang sudah berada tepat di belakangku.
872Please respect copyright.PENANAb3O4GPUXPk
"Saya nggak kuat Pak... Liat Pak! Apa Pak Sukri nggak tergoda sama lubang pantat berwarna merah muda kayak gini?" tanya Pak Dirman sambil membuka belahan pantatku.
872Please respect copyright.PENANAezipWOyCg9
"Cantik ya Pak?" tanyaku sambil menggigit bibir bawahku di balik cadarku.
872Please respect copyright.PENANAp6aAwLKjo6
"Banget, Ci. Kok bisa selembut ini sih, Ci kulit Cici? Ssssh aaaah," tanya Pak Dirman sambil menggesek-gesekkan penisnya yang menegang di pantatku.
872Please respect copyright.PENANArftOOMt7Ab
"Remas dadaku, Pak!" kataku sambil menarik tangan Pak Dirman.
872Please respect copyright.PENANAaRc7x6NFc6
Kedua tangan Pak Dirman memegang dadaku lalu meremasnya.
872Please respect copyright.PENANAP9eU5ltVBz
"Saya nggak kuat, Ci. Boleh saya masukin?" tanya Pak Dirman dengan penisnya yang menyundul-nyundul vaginaku.
872Please respect copyright.PENANAxA1aONY3GT
"Boleh Pak," kataku tersenyum malu-malu.
872Please respect copyright.PENANAq9JVI9ekXm
"Aaaah, menjepit banget, Ci," teriak Pak Dirman setelah penetrasi ke dalam vaginaku.
872Please respect copyright.PENANAyvFNAf3v8v
Kutengok Pak Sukri yang berada di belakangku, dengan menggigit bibir bawahku. "Pak Sukri mau jugah? Ssssh aaah" tanyaku sambil mendesah yang sesekali menggigit bibir bawahku yang masih tertutup cadar.
872Please respect copyright.PENANA9DLrPe3MbK
Kulihat Pak Sukri mulai melepas ikat pinggangnya. Lalu dengan terburu-buru melepas celana dan celana dalamnya.
872Please respect copyright.PENANAoxheDMbWHA
"Jangan berebut ya Pak! Gantian! Ah ah ah ssssh Pak!" Pak Dirman memompa penisnya ke dalam vaginaku dengan tempo yang cepat.
872Please respect copyright.PENANAogwZCq2hmf
"Dek..." Aku menoleh ke samping, ke arah suara yang memanggilku.
872Please respect copyright.PENANAnX4wPGZzdf
"Iyah? ah ah ah ssssh," jawabku sambil menatap ke sampingku. Sekarang berdiri Akbar yang sudah melepas celana dan celana dalamnya. Penisnya ereksi, namun tak maksimal.
872Please respect copyright.PENANAd0NSg1kosu
Pak Dirman sempat kaget karena di sampingnya sedang berdiri Akbar.
872Please respect copyright.PENANAGRW0RbJt6l
"Lanjutin aja, Pak! Liat dia nggak bisa ngaceng kan? Dia lemah Pak... Aaaahh aaaah aaaaah."
872Please respect copyright.PENANA9fnsdbziiN
Raut wajah Akbar berubah. Penisnya yang tadi sempat ereksi, kini kembali layu.
872Please respect copyright.PENANA3Kuur61Fzx
Ini hukuman buat kamu Mas. Kamu menamparku, mengikatku dan mengumpankan aku ke Abah dan Ahsan. Aku tidak terima dan aku puas bisa membuat kamu menjadi pecundang.
872Please respect copyright.PENANAJvlILoNLdm
"Gantian Pak!" kata Pak Sukri.
872Please respect copyright.PENANAYw2jIpxVbe
Setelah Pak Dirman mencabut penisnya dari vaginaku, sekarang giliran Pak Sukri yang penetrasi ke vaginaku.
872Please respect copyright.PENANAPU07JCfA5L
"Biar saya yang puasin Cici... Nggak pantas laki-laki kasar dan lemah itu jadi suami Cici," kata Pak Sukri.
872Please respect copyright.PENANAZFbsVCkaXI
"Bener Pak. Dia pecundang, aaaahh," kataku memekik saat penis Pak Sukri mulai membelah vaginaku.
872Please respect copyright.PENANA62zb4JtQNg
"Ouh, rapet banget, Ci..." kata Pak Sukri berteriak.
872Please respect copyright.PENANAIEp27R9N6A
"Penuh Pak... sesak... ah ah ah, Pak!" tubuhku terlonjak-lonjak ke depan sambil tanganku bertumpu pada mobil di depanku.
872Please respect copyright.PENANAc4F6lngqcB
Pak Sukri mengangkat tubuhku, lalu memposisikan tubuhku menghadap ke arah Akbar. "Liat, Ci suami Cici!" kata Pak Sukri.
872Please respect copyright.PENANAM9v56c6tmx
Kutatap Akbar yang sekarang meringkuk di atas lantai sambil menjambak-jambak rambutnya.
872Please respect copyright.PENANAZI08v1JbEk
"Ah ah ah, Pak!" Pak Sukri kembali memompa vaginaku dengan tempo cepat sambil memegang tangan kananku.
872Please respect copyright.PENANA4qyRyrgKAX
"Sudah hentikan!" kata Akbar berteriak lalu meninggalkanku yang sedang disetubuhi Pak Sukri dengan posisi doggy style.
872Please respect copyright.PENANAha10K0jj0h
Melihat Akbar hancur, aku senang. Karena memang itu tujuanku sejak semula.
872Please respect copyright.PENANApJwqEARaxG
****872Please respect copyright.PENANAecjxnbWrMA
872Please respect copyright.PENANADKEfV8palS
9 bulan menjelang kelahiran anakku.872Please respect copyright.PENANAbssO3xxnpC
872Please respect copyright.PENANAUYGUlirSPa
"Kokoh orang tuanya?" tanya suster pada Papa.872Please respect copyright.PENANArI5zoBIEME
872Please respect copyright.PENANAN0olx3ELGA
"Bukan Sus, saya suaminya," kata Papa berbohong.
872Please respect copyright.PENANAqYn7KuYVIC
Meski aku sedang menahan sakit karena kontraksi di perutku. Melihat Papa yang sedang bercanda, rasa sakit yang aku rasakan seakan sirna.
872Please respect copyright.PENANA3aLLUW7pXQ
"Dorong, Ci. Cici pasti bisa!" kata Suster memberiku instruksi.
872Please respect copyright.PENANA7otNJ59sGk
"Ennnn, huh huh huh."
872Please respect copyright.PENANAQSPDdP2pPs
"Lagi Ci, pasti bisa!"
872Please respect copyright.PENANAx6zU2xNerm
"Ennn, ennnng..."
872Please respect copyright.PENANAvG4uSfKQ6i
"Dorong lagi!" kata Suster memberi instruksi.
872Please respect copyright.PENANACbjmrX98Tm
"Tahan, Sayang!" kata Papa sambil memegang tanganku.
872Please respect copyright.PENANAiG8q1m9vDf
"Pegang tanganku yang erat, Jo! Ennnng!"
872Please respect copyright.PENANASovu6E6KZj
Oweeeee... Mendengar tangis bayiku rasanya bahagia. Bayi dari buah cintaku dengan Pak Salim.
872Please respect copyright.PENANAIIzPN76MBW
"Anak Cici cewek..." kata Suster.
872Please respect copyright.PENANA3YhTeBhrdB
"Iya, Sus..." kataku tersenyum sambil melihat wajah anakku yang digendong Suster.
872Please respect copyright.PENANA741o0gS4F5
"Pa...tolong kabarin Pak Salim!" kataku yang masih merasa lemas.
872Please respect copyright.PENANAumM7OMgPVg
"Iya, nanti Papa kabarin..." kata Papa sambil menggendong cucunya yang pertama.
872Please respect copyright.PENANAr3Itogo6KW
"Cantik ya, Pa?" tanyaku.
872Please respect copyright.PENANA13PcbTaxWH
"Iya, kayak kamu, Fa..." kata Papa.
872Please respect copyright.PENANA0VbD50Dyoq
"Emm, pengen deh kasih nama Syakilla..." kataku.
872Please respect copyright.PENANAh8jY37Cs2l
"Syakilla ya? Nama yang cantik..." kata Papa.
872Please respect copyright.PENANAZo99mcrir0
***
872Please respect copyright.PENANAwNLFpGq2nd
Setelah kelahiran Syakilla, kehidupanku tak lagi seperti dulu lagi. Ada perubahan besar di hidupku, seperti perusahaan mineral Mama yang collapse. Akbar yang harus menderita stroke dan sekarang berada di kursi roda. Papa yang kembali ke rumah ini. Pak Aziz yang meninggal karena serangan jantung setelah mendengar anaknya mengalami stroke. Ahsan yang harus mendekam di penjara karena kasus pencabulan santri. Dan mamaku yang kembali rujuk dengan Papa.
872Please respect copyright.PENANArDKZV9zE3n
Dan yang paling kusuka adalah, di rumah ini aku seperti memiliki 4 suami. Papa, Pak Salim, Pak Sukri dan Pak Dirman.
872Please respect copyright.PENANAnJEyNvqLdT
"Sebentar ya! Dedek Syakillanya mau mimik cucu!"
872Please respect copyright.PENANAl6jLIsJkvZ
"Mama aku juga mau..." kata Papa berlagak seperti bayi.
872Please respect copyright.PENANA6Fq5Utibom
"Heh, genit ya Papa!" kata Mama menjewer kuping Papa.
872Please respect copyright.PENANAKrzB5WhttZ
"Duh, ampun Ma!" kata Papa.
872Please respect copyright.PENANA5zUcDLIMjQ
Kubuka dressku sampai turun sebatas perut. "Tuh udah dibukain! Katanya mau mik cucu?" tanya Mama sambil menggelengkan kepala.
872Please respect copyright.PENANA9LrFI1CEQp
"Hehe, nggak deh. Takut dijewer!" kata Papa.
872Please respect copyright.PENANASMimCkirx2
"Mas Salim mau mik cucu juga? hihi" tanyaku.
872Please respect copyright.PENANAPjJmyXYAkv
Pak Salim tak menjawab hanya garuk-garuk kepala.
872Please respect copyright.PENANASD2JxRNrmi
"Kenapa Mas?" tanyaku dengan tersenyum.
872Please respect copyright.PENANAWgIMeHqy9Y
"Malu Fa, masih ada Koh Johan sama Cik Jenny!" kata Pak Salim dengan wajah malu-malu.
872Please respect copyright.PENANAsaiwBePqs2
"Ya udah ke kamar aja yuk, Mas!" kataku sambil menggandeng tangan Pak Salim ke kamar. Lalu kurapikan mini dressku untuk menutupi dadaku.
872Please respect copyright.PENANAEACpYeB4cW
"Dedek Syakilla sama Oma dulu ya! Ayah sama Mama mau pacaran..." kata Mama sambil menggendong Syakilla.
872Please respect copyright.PENANAlzQeE9Pddf
Syakilla menatap Mama dengan mata beloknya, lalu tertawa sampai pipinya yang chubby semakin menggembung menggemaskan.
872Please respect copyright.PENANAnAKtVc9Ho7
"Cantik banget sih, cucu Oma," kata Mama sambil berkali-kali mencium pipi Syakilla yang chubby.
872Please respect copyright.PENANArNkPXItke7
"Ya udah, Farisha ke kamar dulu ya, Ma... dadaa Dedek Syakilla... Eh..." Aku kaget karena Pak Salim tiba-tiba menggendongku.
872Please respect copyright.PENANAImBpc8nrcX
"Pegangan ya, Fa!" kata Pak Salim.
872Please respect copyright.PENANAiMwemhfI1J
"Iya..." kataku malu-malu sambil melingkarkan tanganku ke leher Pak Salim.
872Please respect copyright.PENANAjjVNQghtbL
Kulihat Papa, Pak Sukri dan Pak Dirman mengikuti kita dari belakang.
872Please respect copyright.PENANAoXNikOgPeq
"Loh, kok kalian ikut?" tanyaku sambil tersenyum.
872Please respect copyright.PENANAW9KuC3N5hU
Mereka hanya meresponku dengan tertawa saja. Setelah pintu kamarku terbuka, aku benar-benar terkejut.
872Please respect copyright.PENANApDsLeczO02
Di dalam kamar, ada Doni, Aldo, Aris dan Riswan.
872Please respect copyright.PENANAiShK6J3YvX
"Kok kalian disini? Tuh Mas aku mau digilir sama mereka," kataku pura-pura ngambek.
872Please respect copyright.PENANA6C4CJeKTNy
"Saya marah, kalian nggak boleh apa-apain istri saya!" kata Pak Salim. Semua yang ada di dalam kamar, tertawa ngakak mendengar Pak Salim.
872Please respect copyright.PENANAsI1jCy0FCo
Kulihat Papa, Pak Sukri, Pak Dirman, Doni, Aldo, Aris dan Riswan sudah telanjang bulat bersiap-siap naik ke atas ranjang.
872Please respect copyright.PENANAoJVpW4FsK9
"Eit, nggak ada gangbang ya! Cuma ada bukake," kataku dengan tersenyum genit menatap Papa, Pak Sukri, Pak Dirman, Doni, Aldo, Aris dan Riswan.
872Please respect copyright.PENANAgvhQUxWhkl
Satu persatu dari mereka naik ke atas ranjang untuk menggerayangi tubuhku yang telanjang.
872Please respect copyright.PENANAbM9GTwDQBw
"Liat tuh Bar! Istri kamu ngapain!" Mama sedang mendorong Akbar yang berada di atas kursi roda ke kamarku.
872Please respect copyright.PENANAH6HrDtIyUQ
Sorot mata Akbar, terlihat penuh amarah. Namun, aku sama sekali tak memperdulikannya.
872Please respect copyright.PENANAP78Plye86y
"Selamat menonton Akbar!" kata Mama.
872Please respect copyright.PENANAlyTHCHDYhf
POV orang ketiga
872Please respect copyright.PENANA52M4Iq2bbR
Meski Jenny kembali rujuk dengan Johan, Jenny tak benar-benar rela melihat Johan dekat dengan Farisha. Disatu sisi, ia terangsang melihat suaminya menyetubuhi putri semata wayangnya. Namun, disisi lain Jenny cemburu pada Farisha.
872Please respect copyright.PENANAPiZzSMyIJ9
Dengan kepura-puraannya Jenny membantu Farisha untuk menyakiti Akbar. Kenyataannya, Jenny memandang Farisha, anak kandungnya sendiri sebagai rival abadinya.
872Please respect copyright.PENANAJmiJVCDTUa
Dan meski begitu, perasaan gelapnya disembunyikannya dengan rapi.
872Please respect copyright.PENANA3lDxwAnHiY
Masalah perusahaan, Jenny menyembunyikan rahasianya pada Johan. Saat ia menikah dengan Aziz, tujuannya adalah memanfaatkan pengaruhnya, untuk mendapatkan tanah milik kyai tuan tanah yang mengandung mineral tanah jarang. Meski pada akhirnya perusahaan collapse, Jenny merasa puas karena tujuannya tercapai dengan membeli tanah itu menjadi miliknya.
872Please respect copyright.PENANAZNY7XoQxqV
TAMAT
ns18.223.168.194da2